Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sri Anggraeni

NIM : 175502964

Kelas : V.R.B

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia menjadi aspek penting bagi kelangsungan suatu


perusahaan. Oleh karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh
sumber daya lainnya. Semua potensi SDM tersebut berpengaruh terhadap upaya
organisasi untuk mencapai tujuan. Setiap perusahaan dituntut mempunyai sumber
daya manusia yang ahli dalam bidangnya masing-masing agar bisa bertahan dan
berkembang. Bagaimanapun majunya teknologi, perkembangan informasi dan
tersedianya modal jika tanpa Sumber Daya Manusia sulit bagi organisasi itu untuk
mencapai tujuannya. Dalam mengarahkan karyawan agar menjadi pekerja yang
baik dan dapat diandalkan serta berprestasi yaitu dengan memberikan dorongan
serta tanggung jawab untuk menegmbangan dan memperbaiki tingkat kemampuan
serta keterampilan karyawan dalam suatu perusahaan.

Seorang karyawan perlu diperlakukan dengan baik agar karyawan tetap


bersemangat dalam bekerja. Pimpinan perusahaan juga perlu mengetahui apa yang
menjadi kebutuhan karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan
tujuan organisasi. Malayu S.P Hasibuan (2003:94) mengatakan bahwa semangat
kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya
dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal.
Semangat kerja disini menggambarkan perasaan berhubungan dengan jiwa,
semangat kelompok, kegembiraan, dan kegiatan. Apabila pekerja tampak merasa
senang, optimis mengenai kegiatan dan tugas, serta ramah satu sama lain, maka
karyawan itu dikatakan mempunyai semangat yang tinggi. Sebaliknya, apabila
karyawan tampak tidak puas, lekas marah, sering sakit, suka membantah, gelisah,
dan pesimis,maka dikatakan sebagai bukti semangat yang rendah. Untuk
menggerakkan karyawan agar dapat bekerja sesuai dengan yang dikehendaki
perusahaan, maka perusahaan harus memahami motivasi karyawan dalam bekerja.

Dalam sebuah perusahaan motivasi merupakan salah satu unsur


kesuksesan seorang karyawan dalam mencapai target pekerjaannya. Motivasi
merupakan daya pendorong guna merangsang karyawan untuk mau bekerja
dengan segiat-giatnya. Setiap karyawan mempunyai kebutuhan kerja yang
berbeda-beda, hal ini menjadi perhatian penting bagi perusahaan. Robbin
(2003:208) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang
menghasilkan suatu intensitas,arah dan ketekunan individual dalam usaha untuk
mencapai satu tujuan. Rendahnya motivasi karyawan dapat diketahui dari tingkat
keterlambatan kerja yang sering terjadi. Karyawan yang datang ke pabrik juga
terlihat kurang semangat dalam bekerja. Hal itu dikarenakan pemberian gaji yang
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari membuat karyawan tidak
puas apalagi karyawan yang sudah berkeluarga.

Kompensasi juga mempengaruhi semangat kerja karyawan dalam bekerja.


Pemberian kompensasi yang adil sangat dibutuhkan oleh setiap karyawan karena
dengan adanya pembagian kompensasi secara adil karyawan merasa dihargai atas
usaha yang dilakukan untuk perusahaan. Menurut Hadari Nawawi (2005:315)
kompensasi manajemen adalah penghargaan atau ganjaran pada para pekerja yang
telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan
yang disebut bekerja. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang diterima langsung oleh karyawan
sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu ,2007:118).

Selain motivasi dan kompensasi, disiplin kerja memiliki peranan sangat


penting, karena disiplin kerja merupakan suatu tujuan untuk meningkatkan
kemampuan,produktivitas dan perkembangan berkaitan dengan perusahaan.
Menurut Rivai (dalam Nanang,2017) Disiplin kerja adalah suatu alat yang
digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku .

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis bermaksud melakukan


penelitian dengan judul “PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA
PABRIK PLASTIK KEBUMEN”

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh motivasi, kompensasi dan


disiplin kerja terhadap semangat kerja, sehingga masalah yang diteliti dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah motivasi memliki pengaruh terhadap semangat kerja karyawan


pada pabrik plastik Kebumen?
2. Apakah kompensasi memiliki pengaruh terhadap semangat kerja
karyawan pada pabrik plastik Kebumen?
3. Apakah disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap semangat kerja
karyawan pada pabrik plastik Kebumen?
1.3 Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah membahas tentang motivasi,kompensasi
dan disiplin kerja terhadap semangat kerja. Guna menghindari meluasnya
penelitian maka penulis membatasi pada :
a. Motivasi
Robbin (2003:208) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang
menghasilkan suatu intensitas,arah dan ketekunan individual dalam usaha untuk
mencapai satu tujuan.
Beberapa indikator motivasi menurut George & Jones (dalam Nanang,2017)
yakni:
1. Perilaku Karyawan
2. Usaha Karyawan
3. Kegigihan Karyawan
b. Kompensasi
Menurut Hadari Nawawi (2005:315) kompensasi manajemen adalah penghargaan
atau ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam
mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja. Ada tiga indikator
untuk menilai kompensasi menurut Simamora (dalam Wijaya dkk,2015) :
1. Puas terhadap Gaji
2. Puas terhadap Fasilitas
3. Puas terhadap Tunjangan
c. Disiplin Kerja
Menurut Singodimedjo (2002), disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan
seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku di
sekitarnya. Rivai dan Basri (dalam Nanang,2017) menjelaskan bahwa disiplin
kerja memiliki 5 (lima) indikator seperti:

1. Kehadiran.
2. Ketaatan pada peraturan kerja.
3. Ketaatan pada standar kerja.
4. Tingkat kewaspadaan tinggi.
5. Bekerja etis.
d. Semangat Kerja
Malayu S.P Hasibuan (2003:94) mengatakan bahwa semangat kerja adalah
keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik
serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Semangat kerja
disini menggambarkan perasaan berhubungan dengan jiwa, semangat kelompok,
kegembiraan, dan kegiatan. Indikator semangat kerja menurut Sastrohadiwiryo
(dalam Pradnyana dkk,2016) sebagai berikut :
1. Absensi
2. Disiplin Kerja
3. Kerjasama
4. Tanggung jawab
5. Produktivitas Kerja
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, peneliti memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan
pada pabrik plastik Kebumen
2. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap semangat kerja
karyawan pada pabrik plastik Kebumen
3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap semangat kerja karyawan
pada pabrik plastik Kebumen
4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi,kompensasi dan
disiplin kerja terhadap semangat kerja karyawan pada pabrik plastik
Kebumen

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat, baik secara teoritis
maupun secara praktis. Adapun manfaatnya adalah:

1.5.1. Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan khususnya


di bidang sumber daya manusia dalam kaitannya motivasi,
kompenasasi, disiplin kerja, dan semangat kerja.
2. Penelitian ini sebagai tambahan informasi bagi pembaca dan dapat
digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5.2. Manfaat Praktis

1. Dapat memberikan gambaran pengaruh motivasi, kompensasi, disiplin


kerja terhadap semangat kerja karyawan pada suatu organisasi
perusahaan
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi suatu organisasi
perusahaan mengenai pengaruh motivasi, kompensasi , dan disiplin
kerja terhadap semangat kerja karyawan.

Anda mungkin juga menyukai