PENDAHULUAN
Pengertian kepuasan kerja bias dilihat dari perasaan puas atau rasa pencapaian yang
diperoleh seseorang karyawan dari pekerjaannya. Kepuasan kerja ini merupakan hasil dari
penilaian yang menyebabkan seseorang mencapai nilai pekerjaanya atau memenuhi kebutuhan
dasarnya serta membantu dalam menentukan, sejauh mana seseorang menyukai atau tidak
menyukai pekerjaannya.
Robbins (2013) menyatakan bahwa karyawan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi
memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya, sedangkan seorang dengan tingkat kepuasan kerja
yang redah cenderung memiliki sikap negatif terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja karyawan
akan dapat menumbuhkan motivasi para karyawan untuk tetap di organisasi tersebut. Dalam
penelitian menunjukan pekerja yang puas cenderung terlibat dalam perilaku organisasi yang
melampaui dekrispsi tugas dan peran, serta membantu mengurangi beban kerja dan tingkat
kejenuhan anggota dalam organisasi. Perkerja yang tidak puas cendurung bersikap menentang
dalam hubungan dengan kepemimpinan dan terlibat dalam berbagai perilaku yang kontradiktif.
Menurut Zunali (2010) bahwa komitmen organisasi merupakan perasaan kuat dan erat
dari seseorang terhadap tujuan dan nilai suatu organisasi dalam hubungannya dengan peran
mereka terhadap upaya pencapaian tujuan dan nilai – nilai tersebut. Komitmen organisasi
menjadi aspek terpenting bagi organisasi yang ingin menghasilkan tingkat produktivitas yang
tinggi agar dapat membentuk dan meningkatkan komitmen organisasi nasional yang dimiliki
oleh karyawan.
Kepuasan kerja itu penting dipelajari dalam kajian perilaku organisasi, karena dengan
mengetahui kepuasa kerja maka akan memudahkan bagi organisasi untuk mengembangkan
organisasinya tersebut. Adanya kepuasan kerja diharapkan dapat meningkatkan kinerja
karyawan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dalam
memperoleh hasil kerja yang baik.
P15
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi masalah
yaitu :
1. Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor individu, faktor psikologi, dan faktor
organisasi. Faktor individu meliputi kemampuan dan keterampilan baik secara fisik maupun
mental, latar belakang keluarga, tingkat social dan pengalaman, sedangkan faktor psikologis
meliputi sikap, kepribadian, dan motivasi. Faktor – faktor tersebut terdapat dalam uraian
kualitas kehidupan kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
2. Dalam penelitian menunjukan pekerja yang puas cenderung terlibat dalam perilaku
organisasi yang melampaui dekrispsi tugas dan peran, serta membantu mengurangi beban
kerja dan tingkat kejenuhan anggota dalam organisasi. Perkerja yang tidak puas cendurung
bersikap menentang dalam hubungan dengan kepemimpinan dan terlibat dalam berbagai
perilaku yang kontradiktif.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti uraian diatas maka dikemukakan
pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Subyek penelitian ini adalah karyawan PT XXX
2. Variabel yang diteliti terbagi menjadi dua variabel yaitu kepuasan kerja dan komitmen
organisasi terhadap kinerja karyawan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan ?
2. Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan ?
3. Bagaimana kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan secara
bersamaan ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk menguji komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.
3. Untuk menguji pengaruh bersama-sama kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap
kinerja karyawan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Akademis
Menambah cakupan pengetahuan tentang kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja
karyawan serta menambah referensi untuk peneliti berikutnya dengan topik yang sama.
2. Bagi Praktisi
Sebagai acuan dalam upaya meningkatkan kepuasan kinerja karyawan dan komitmen
organisasi di PT XXX yang bertujuan untuk mempertahankan karyawan yang diinginkan
perusahaan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori manajemen
a. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Adapun unsur-
unsur manajemen yang terdiri dari 6M yaitu man, money, mothode, machines,
materials, dan market. Menurut Hasibuan (2014:1), manajemen merupakan ilmu
dan seni dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efesien. Sedangkan, menurut Lawrence A. Appley
dan Oey Liang Lee dalam Nurjaman (2014:16) mengatakan bahwa manajemen
adalah strategi pemanfaatan tenaga dan pemikiran orang lain untuk melaksanakan
suatu aktivitas yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah di tentukan
sebelumnya. menurut Ricky W Griffin dalam Fahmi (2012:2) mengatakan bahwa
manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan dan
pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian) yang
diarahkan sumber-sumber daya organisasi (manusia, financial, fisik dan informasi)
untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efesien. Dari
beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa manajemen adalah ilmu tentang
pengelolaan dan penggunaan sumber daya manusia serta sumber daya lainnya
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien.
1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job spesification, job
reqruitment, dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas
the right man in the right place and the right man in the right job.
3. Menetapkan program kesehatan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang
akan datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan
perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijakan
pemberian balas jasa perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat pekerja.
8. Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan penilaian kinerja karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangon.
6. Teori Variabel X3
a. Pengertian Variabel X3
Kepuasan kerja dan sikap karyawan merupakan suatu hal yang penting dalam
menentukan perilaku dan respon terhadap pekerjaan dan melalui perilaku tersebut
organisasi yang efektif dan efesien dapat tercapai. Hal yang dapat mendukung
kinerja karyawan tersebut adalah kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Dengan
kepuasan kerja yang terpenuhi dan disertai dengan komitmen organisasi yang tinggi
akan meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini diwujudkan oleh kesediaan bawahan
untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya dengan secepat mungkin
dan menyelesaikan tugas dengan kualitas dan kuantitas melebihi standar yang
ditetapkan. Karyawan yang mempunyai komitmen terhadap perusahaan yakni
menunjukkan peningkatan efektivitas perusahaan melalui tingginya pencapaian
kinerja, kualitas pekerjaan. novita, dkk (2016) melakukan penelitian tentang
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja
Pegawai (Studi pada PT. Telekomunikasi Berdasarkan hasil Uji Simultan (Uji F)
variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasional berpengaruh signifikan
terhadap variabel kinerja karyawan.
C. Kerangka Pemikiran
Menurut Uma Sekaran (1992) dalam sugiyono (2015:117) kerangka pemikiran
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Berdasarkan telaah pustaka
yang diajukan dalam penelitian ini, maka dikembangkan model sebagai kerangka pemikiran
dari penelitian ini sebagai gambar dibawah ini:
s
Kepuasan Kerja (X1)
2. Penggajian
3. Kesempatan promosi
4. Supervisi H3
5. Rekan kerja
Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Robbins dan Judge (2013 H1 1. Kuantitas pekerjaan
1
Komitmen organisasi (X2) 2. Kualitas pekerjaan
3. Ketepatan waktu
1. Komitmen Afektif
4. Kehadiran
2. Komitmen Kontinuans
5. Kemampuan kerja sama
3. Komitmen normatif
Sumber : Wilson Bangun
Sumber : Allen dan Meyer (1990) H2 (2012)
dalam Mangifera&Isa (2017)
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan sementara untuk menguji apakah data yang ada sudah
cukup kuat untuk menggambarkan populasinya (Santoso, 2015:251). Berdasarkan uraian
dalam telaah pustaka yang telah dijelaskan sebelumnya di atas dan hasil penelitian
terdahulu serta kerangka pemikiran teoritis maka muncul tiga hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini, yaitu:
b. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT Rina Mitra Raharja
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan pada PT XXX
Ha2 : Terdapat pengaruh signifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan pada PT XXX
c. Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT
XXX
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen
organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT XXX
Ha3 : Terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan pada PT XXX
BAB 3