Anda di halaman 1dari 86

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Merupakan hal mutlak bilamana suatu organisasi atau perusahaan dalam

melaksanakan kegiatannya, berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya . Satu hal yang tidak dapat dipungkiri ialah penting bahwa keberhasilan

berbagai aktivitas didalam perusahaan dalam mencapai tujuan bukan hanya

tergantung pada keunggulan teknologi yang canggih, melainkan juga tergantung

pada aspek sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah

orang-orang yang memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas dan usahanya pada

perusahaan.

Adalah suatu kemustahilan jika pada sebuah organisasi ataupun perusahan tidak

diisi dengan sumber daya manusia yang mumpuni, maka di era globalisasi dunia

yang di tandai dengan terbukanya persaingan independen di skala global dan di

segala bidang merupakan tantangan bagi perusahaan di Indonesia.Merupakan

sebuah kepatutan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan dan kualitas sumber daya manusia, dalam menghadapi tantangan agar

dapat bertahan bahkan memenangkan persaingan. Perekonomian Indonesia

sekarang ini semakin terbuka dan memaksa perusahaan-perusahan Indonesia untuk

bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis baik dalam negeri maupun luar

negeri (Robbin, 2008).

1
Komitmen organisasional menjadi salah satu faktor penting kesuksesan

perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan lain. Komitmen organisasi saat ini

tidak bisa disepelakan, mengapa demikian, karena komitmen merupakan salah satu

dari sekian kunci keberhasilan dan kemajuan suatu organisasi maupun perusahaan.

Komitmen dibagi dalam dua jenis yaitu komitmen organisasional dan komitmen

pekerjaan.Menurut Salancik (2005) dan Simon (2005) komitmen Organisasional

ialah nilai organisasi seperti untuk diri sendiri atau pegawai itu sendiri. Pegawai

bersedia untuk menambahkan usaha dan pengorbanan demi untuk kebaikan

organisasi. Masalah organisasi juga merupakan masalah yang perlu difikirkan oleh

pekerja,oleh karena itu pegawai akan merasakan hubungan yang rapat antara

dirinya dan organisasi. pegawai akan menunjukkan kesetiaan terhadap

organisasinya, merasa terancam apabila organisasi atau institusinya itu meneriman

kecaman, dilanda permasalahan dan sebagainya. pegawai berminat untuk

merapatkan hubungan dengan orang-orang bertanggung jawab dalam organisasi,

menjaga hubungan baik dalam pekerjaan, ingin dan minat untuk kekal setia dalam

organisasinya walaupun ditawarkan dengan berbagai alternatif yang menarik.

Komitmen organisasi mencerminkan bagaimana seorang individu

mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan terikat dengan tujuan-

tujuannya.Selanjutnya, komitmen yang lebih tinggi dapat mempermudah

terwujudnya produktivitas yang lebih tinggi (Kreitner dan Kinicki, 2003: 274),

kemajuan karir, peningkatan kompensasi serta mendapatkan imbalan intrinsik

Komitmen organisasional menggambarkan keterikatan seseorang di dalam

2
organisasi, sehingga menimbulkan suatu rasa ikut memiliki (sense or belonging)

terhadap organisasi tempat ia bekerja (Rahadian dan Andi, 2008).

Ketika komitmen seorang pegawai telah tinggi maka efektifitas sumber daya

organisasi secara umum akan lebih terjamin. Ini karena Komitmen Organisasional

merupakan bagian kunci dalam manajemen sumber daya manusia.Oleh karena itu

penegakan kaidah prosedural menjadi bagian penting dalam membangun

kepercayaan dan kejujuran 3 dalam organisasi sehingga pada akhirnya memberikan

efek positif terhadap Komitmen Organisasional secara menyeluruh.Indikasi yang

paling jelas dapat dilihat dari rendahnya Komitmen Organisasional secara praktis

adalah tingginya jumlah pegawai yang mangkir dan mengundurkan diri atau keluar

dari organisasi.

(Sopiah, 2008: 164) mengemukakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi

komitmen karyawan pada organisasi, yaitu faktor personal yang meliputi job

expectations, psychological contract, job choice faktor, karakteristik personal.

Keseluruhan faktor ini akan membentuk komitmen awal, faktor organisasi, meliputi

initial works experiences, job scope, supervision, goal consistency organizational.

Semua faktor itu akan membentuk atau memunculkan tanggung jawab dan non-

organizational faktor, yang meliputi availability of alternative jobs. Faktor non

organisasi, misalnya ada tidaknya alternatif pekerjaan lain. Jika ada dan lebih baik,

tentu pegawai akan meninggalkannya.

Berdasarkan kajian Teoritis dan Empiris itulah maka didapat beberapa factor

yang mempengaruhinya;

3
Faktor personal adalah faktor yang berasal dari internal karyawan sebagai

anggota organisasi. Steers dan Porter menjelaskan faktor personal ini dengan

beberapa variabel lain seperti; job expectations, psychological contract, job choice

faktor, dan personal character. Faktor personal dalam penelitian ini digambarkan

dengan dimensi job expectations, psychological contract antara pegawai dan

organisasi, dan job choice faktor.Expectation theory berawal dari ide-ide Tolman

dan Lewin dalam meletakkan kerangka dasar bagi sejumlah teori motivasi yang

menekankan pada peran ekspektasi dan valensi dalam menentukan perilaku.Para

ilmuan pendukung teori ekspektasi ini diantaranya Rofiq Faudy Akbar Adams,

Atkinson, Edward, Locke, Peak dan Rotter, Vroom. Vroom merupakan orang

pertama yang menerapkan konsep tersebut terutama untuk mengukur motivasi

terhadap perilaku kerja. Fenomena yang biasanya terjadi di lapangan yang berkaitan

dengan factor personal; tidak dibangunnya motivasi yang jelas terhadap komitmen

bekerja, kurangnya kepercayaan diri, ketidakmampuan beradaptasi dan

bersosialisasi, tidak membuat standar terhadap komitmen bekerja, cepat merasa

tersaingi dan merasa tidak berkualitas. Semua hal ini nyatanya akan berdampak

secara langsung terhadap komitmen dan kedisiplinan dan bekerja.

Faktor Organisasi Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu

kesatuan yang merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau

sasaran organisasi memiliki banyak komponen yang melandasi diantaranya terdapat

banyak orang, tata hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari

anggota sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi mereka masing-masing. Salah

4
satu fenomena yang terjadi pada Faktor Organisasi, seperti; Sistem penggajian,

keterlambatan pembayaran gaji pada karyawan yang berdampak terhadap proses

pemenuhan kebutuhan hidup karyawan dan keluarga. Selanjutnya, indikator-

indikator yang berhubungan dengan variabel organisasi, antara lain: Lingkungan

kerja, kondisi fisik lingkungan kerja, suasana kerja, Supervisi, gayasupervisi,

hubungan dengan atasan, Konsistensi: tentang pekerjaan, system penggajian, SOP.

Faktor non organisasional merupakan bagian dari pekerjaan.Sejumlah teori

faktor utama dalam pekerjaan yang berusaha mengidentifikasi faktor non organisasi

tugas dari pekerjaan-pekerjaan, bagaimana faktor utama dalam pekerjaan ini

digabungkan untuk membentuk pekerjaan yang berbeda, serta hubungan dari faktor

utama dalam pekerjaan tersebut dengan Komitmen Organisasional telah dihasilkan.

Menurut Panggabean (2004:130) “Faktor utama dalam pekerjaan berkaitan dengan

pekerjaan itu sendiri dimana ia berkaitan dengan cara bagaimana pegawai menilai

tugas-tugas yang ada dalam pekerjaannya”. Salah satu fenomena yang terjadi pada

faktor organisasional, seperti: Dorongan pribadi karyawan untuk melakukan receign

atau mengundurkan diri dari perusahaan lama ke perusahaan baru atas dasar-dasar

tertentu. Indikator-indikator variabel Faktor non organisasional: Pekerjaan pilihan;

Perusahaan lain yang lebih baik; Pekerjaan lain yang lebih baik; Adanya

kompensasi dari perusahaan lain yang lebih baik; Adanya jaminan masa depan dari

perusahaan lain.

PT. Cahaya Bintang Manise Ambon adalah perusahaan yang bergerak di

bidang furniture, perusahaan ini mempunyai visi : menjadi organisasi perusahaan

5
furniture yang komprehensif dan integrative serta berkelas dunia, dan misi :

memberikan keunggulan kinerja dan keharmonisan kerjasama bagi relasi bisnis

serta kemaslahatan untuk semua pihak yang berkepentingan. Perusahaan ini

beralamat di Dusun Amarumatena rt32, Suli, Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah,

Maluku. Dengan Jumlah karyawan:

Grafik 1.1
Grafik Jumlah Pegawai PT. Cahaya Bintang Manise

Grafik Jumlah Pegawai Pada PT. Cahaya


Bintang Manise
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Pegawai tetap Pegawai kontrak Pegawai harian
lepas

Sumber : Arsip HRD PT. Cahaya Bintang Manise

Grafik di atas menunjukan jumlah pegawai yang bekerja pada PT. Cahaya

Bintang Manise dengan jumlah: 9 orang karyawan tetap, 14 orang karyawan

kontrak dan 42 karyawan harian lepas, maka didapatlah jumlah keseluruhan jumlah

pegawai PT. Cahaya Bintang Manise yaitu 65 orang.

6
Grafik 1.2
Grafik Rekapan absensi keterlambatan Karyawan

Grafik Rekapan Absensi Karyawan Ter-


lambat Oktober - Desember 2020
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Oktober November Desember

Sumber : Arsip HRD PT. Cahaya Bintang Manise

Grafik di atas menunjukan hasil rekapan absensi berdasar keterlambatan

yang dilakukan oleh pegawai PT. Cahaya Bintang Manise. Dengan total 42 kali

keterlambatan di Bulan November, 16 kali di Bulan November, dan 23 kali di

Bulan Desember, maka dapat terhitung jumlah keterlambatan yang di lakukan oleh

pegawai sepanjang Bulan November sampai dengan Desember adalah 81 kali

dengan peta persebarannya secara variatif, ada pegawai yang melakukannya

sebanyak 1 kali sampai dengan yang tertinggi sebanyak 19 kali.

Hal yang menjadi permasalahan untuk saat ini adalah tingkat kedisiplinan dan

keterlambatan yang merupakan tindakan yang paling sering dan berulang-ulang

dilakukan para pegawai pada jam kerja kantor. Kondisi seperti ini memperlihatkan

kurang adanya tanggung jawab dalam mengemban tugas sebagai pegawai yang

menjabat baik secara struktural maupun fungsional, dimana berperan sebagai

7
pengambil kebijakan dan keputusan di semua lini. Guna mendapatkan solusi

terutama yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia dengan harapan

para pegawai tersebut memiliki derajad kepuasan kerja tinggi dan komitmen

organisasional yang tinggi terhadap institusinya untuk saat sekarang dan dimasa

yang akan datang.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul:

“Pengaruh Faktor Personal, Faktor Organisasi dan Faktor non organisasi terhadap

Komitmen Organisasional PT. Cahaya Bintang Manise Ambon”.

1.2. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

1. Apakah ada pengaruh faktor personal terhadap komitmen organisasional pada

karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon ?

2. Apakah ada pengaruh faktor organisasi terhadap komitmen organisasional pada

karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon ?

3. Apakah ada pengaruh faktor non organisasi terhadap komitmen organisasional

pada karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon ?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor personal terhadap komitmen organisasional

pada karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon ?

2. Untuk mengetahui pengaruh faktor organisasi terhadap komitmen

organisasional pada karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon ?

3. Untuk mengetahui pengaruh faktor non organisasi terhadap komitmen

organisasional pada karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon ?

8
1.4. MANFAAT

1. Bagi Organisasi

Hasil peneitian ini diharapkan dapat memberikn informasi sebagai bahan

pertimbangan bagi pihak PT. Cahaya Bintang Manise Ambon.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mahasiswa

dan generasi penerus di Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura Ambon.

3. Bagi Penulis

Penulisan ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan tentang faktor

personal, organisasi dan non organisasi terhadap komitmen organisasional pada

karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon.Selain itu penelitian ini juga sebagai

sarana untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu sumber daya manusia yang sudah

diperoleh di bangku perkuliahan.

4. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi pembaca dan

dapat menjadi sumber informasi maupun pertimbangan bagi organisasi yang sedang

menghadapi masalah serupa.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

9
BAB II Tinjauan Pustaka

Bagian tinjauan pustaka mencakup empat (4) sub bab. Di antaranya tinjauan

pustaka, penelitian sebelumnya, kerangka pemikiran, dan hipotesis. Bab ini

memaparkan teori-teori dasar yang mendukung perumusan hipotesis serta sangat

membantu dalam penelitian dan analisis data. Di samping itu, terdapat ringkasan

hasil penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini. Bab ini juga berisi

tentang kerangka pemikiran dan rumusan hipotesis yang timbul dari pemikiran

tersebut.

BAB III Metodologi Penelitian

Bagian metode penelitian mencakup delepan (8) sub bab. Di antaranya, desain

penelitian, lokasi/objek penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian dan

definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,

pengujian instrumen penelitian dan metode analisis. Bab ini menjelaskan secara

rinci mengenai deskripsi penelitian secara operasional.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. KOMITMEN ORGANISASIONAL

1. PENGERTIAN KOMITMEN ORGANISASIOAL

Pengertian Komitmen Organisasi Menurut Robert dan Kinicki (dalam

Robert Kreitner, 2011) bahwa komitmen organisasi adalah cerminan dimana

seorang karyawan dalam mengenali organisasi dan terikat kepada tujuan-tujuannya.

Ini adalah sikap kerja yang penting karena orang-orang memiliki komitmen

diharapkan dapat menunjukkan ketersediaannya untuk bekerja lebih keras demi

mencapai tujuan organisasi dan memiliki hasrat yang lebih besar untuk tetap

bekerja di suatu perusahaan.

Menurut Larson (2005) bahwa pegawai yang mempunyai komitmen yang tinggi

akan berusaha lebih dari pada mereka yang mempunyai komitmen yang rendah.

Dalam bekerja di sebuah perusahaan , Seorang pekerja setidaknya pernah

mengalami masalah, bahkan terkadang masalah yang dihadapi bisa mengancam

perasaan untuk berkomitmen dengan organisasi atau perusahaan tersebut..

Menurut Mathis dan Jackson (2011: 122) komitmen organisasional adalah

tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasi, serta

11
berkeinginan untuk tetap menjadi bagian dari organisasi. Menurut Morgan dan

Hunt (1994) secara teori, komitmen dikategorikan ke dalam indikator komitmen

afektif, kontinuan dan normative.

Mowday (dalam Sopiah, 2008) menyebut komitmen kerja sebagai istilah lain

dari komitmen organisasional. Selain itu juga komitmen organisasional merupakan

dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai kecenderungan

pegawai, mengidentifikasi dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap

organisasi, dan mengetahui keinginan anggota organisasi untuk tetap

mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi serta bersedia berusaha keras

bagi pencapaian tujuan organisasi serta mampu menerima norma-norma yang ada

dalam perusahaan tersebut.

Menurut Salancik (2005) dan Simon (2005) komitmen organisasional ialah

nilai organisasi seperti untuk diri sendiri atau pegawai itu sendiri. Pegawai bersedia

untuk menambahkan usaha dan pengorbanan demi untuk kebaikan organisasi.

Sedangkan menurut Sopiah (2008) menyatakan bahwa komitmen organisasi

adalah suatu ikatan psikologis pada karyawan yang ditandai dengan adanya

Kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi,

kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organsisasi dan keinginan

untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi.

Sedangkan komitmen organisasi menurut Fred (2005) adalah refleksi loyalitas

karyawan dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan

12
perhatiannya terhadap organisasi serta keyakinan untuk menerima nilai dan tujuan

organisasi.

Menurut Robbin dan Judge (2008) menyatakan bahwa komitmen organisasi

adalah suatu keadaan dimana seseorang karywan memihak terhadap tujuan-tujuan

organisasi serta memiliki keinginan untuk mempertahankan keanggotaannya dalam

organisasi tersebut.

Meyer & Allen dalam Spector (dalam Sopiah, 2008) menjelaskan bahwa

komitmen organisasi dapat diartikan sebagai sejauh mana seseorang karyawan

mengalami rasa kesatuan dengan organisasi mereka. Lebih lanjut lagi, komitmen

organisasi juga merupakan suatu kemauan individu untuk

bersama organisasi yang memiliki tiga karakteristik utama yaitu antara lain

affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMITMEN

ORGANISASIONAL

. Menurut Steer dan Porter (dalam Sopiah, 2008) mengemukakan bahwa terdapat

sjumlah faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi yaitu :

a. Faktor personal meliputi job expectation, pschological contract, job choice factor,

dan karakteristik personal (kepribadian). Sebab keseluruhan faktor ini akan

membentuk komitmen awal.

b. Faktor organisasi, meliputi initial works experience, job scope, supervision, goal

consistency organizational. Semua faktor ini akan memunculkan dan membentuk

tanggung jawab.

13
c. Non-organizational factors, yang meliputi avalibleity of alternative jobs. Faktor

yang bukan berasal dari dalam organisasi, misalkan ada tidaknya alternatif

pekerjaan lain. Jika ada yang lebih baik maka karyawan akan meninggalkannya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi komitmen organisasi adalah:

1. Faktor personal, yang salah satunya merupakan faktor kepribadian. Yang mana

sebagai pondasi komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan.

2. Faktor organisasi, ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan

berinteraksi dengan rekan kerja dan lain sebagainya.

3. Faktor yang bukan bersal dari organisasi, seperti tidak adanya tawaran pekerjaan

yang jauh lebih baik atau gaji yang lebih rendah dari organisasi.

2.1.2. FAKTOR PERSONALITY

1. PENGERTIAN FAKTOR PERSONAL (kepribadian)

Yang dimaksud kepribadian (personality) adalah sekumpulan sifat psikologis

manusia yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap

rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembelian). Kepribadian sering di

gambarkan sebagai sifat kepercayaaan diri, dominasi, otonomi, rasa hormat,

kemampuan bersosialisasi, pertahanan, kemampuan beradaptasi (Kotler & Keller,

2008).

Kepribadian sering diartikan sebagai karakteristik individual yang merupakan

perpaduan dari sifat, temperamen, kemampuan umum dan bakat yang dalam

14
perkembangannya dipengaruhi oleh interaksi individu dengan lingkungannya (Suryani,

2008).

2. KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN

Terdapat beberapa karakteristik penting berkaitan dengan definisi kepribadian, antara

lain:

a. Kepribadian antar individu.

yang berbeda Tidak ada dua individu yang memiliki kepribadian yang sama, oleh

karena itu dinyatakan bahwa kepribadian adalah unik, artinya khas hanya ada pada

individu tertentu. Kekhasan ini terutama dalam hal karakteristik khusus yang

membedakan dengan individu lain yang sifatnya menonjol. Memang sangat

dimungkinkan ditemukannya kemiripan antar individu, tetapi bila di telusuri lebih

lanjut pasti akan di jumpai adanya perbedaan tertentu apakah dalam hal karakter,

emosi, ataupun kecenderungan – kecenderungan untuk melakukan perilaku tertentu.

(Suryani, 2008).

b. Kepribadian terbentuk melalui interaksi. Dengan lingkungan Tumbuh kembang

individu mulai dari dalam kandungan, bayi, kanak – kanak, remaja dewasa tidak

akan pernah terlepas dari lingkungan dimana individu melakukan interaksi. Oleh

karena itu bagaimanapun juga lingkungan memiliki peran yang cukup besar dalam

membentuk kepribadian konsumen. Lingkungan keluarga sebagai lingkungan

primer, lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan dan lingkungan masyarakat luas

berpengaruh terhadap kepribadian konsumen. Perkembangan kepribadian

konsumen terutama terbentuk ketika masa kanak – kanak hingga remaja. Pada masa

15
– masa terssebut pembetukan kepribadian dan jati diri berlangsung. (Suryani,

2008).

c. Kepribadian bersifat relatif permanen.

Diyakini oleh para pakar psikologi bahwa kepribadian yang ada pada individu

bersifat relatif permanen artinya relatif sangat sulit untuk mengubah kepribadian,

jika kepribadian itu telah terbentuk pada diri individu (Suryani, 2008).

d. Kepribadian dapat berubah.

Meskipun kepribadian bersifat relatif permanen, tetapi dalam kondisi tertentu

kepribadian dapat berubah. Perubahan yang sangat drastis dalam kehidupan seperti

perpisahan, perubahan lingkungan yang sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya

dapat mengubah kepribadian seseorang (Suryani, 2008).

2.1.3. FAKTOR ORGANISASIONAL

1. PENGERTIAN ORGANISASIONAL

Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang

merupakan wadah atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran organisasi

memiliki banyak komponen yang melandasi diantaranya terdapat banyak orang, tata

hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari anggota sesuai dengan

kemampuan dan spesialisasi mereka masing-masing.

Berikut ini peneliti akan mengkemukakan beberapa pengertian organisasi

menurut para ahli.

16
Menurut Robbins (1994: 4) mengatakan, bahwa: “Organisasi adalah kesatuan

sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat

diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu

tujuan bersama atau sekelompok tujuan.”

Selanjutnya Hasibuan (2011:120) memberikan pengertian organisasi sebagai

berikut: Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan

terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan

tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi

adalah suatu wadah yang terdiri dari unsur manusia yang saling bekerja 15 sama dan

saling menguntungkan untuk kepentingan bersama dalam pencapaian tujuan organisasi.

2. CIRI-CIRI DAN UNSUR ORGANISASIONAL

Ciri-ciri organisasi menurut Handayaningrat (1985:43), yaitu:

a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal.

b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling

berkaitan

(interdependent part) yang merupakan kesatuan usaha/kegiatan.

c. Tiap-tiap anggota memberikan sumbangan usahanya/tenaganya.

d. Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan.

e. Adanya suatu tujuan (the idea of goals).

Sedangkan ciri-ciri organisasi menurut Hardjito (1997:12), yaitu:

a. Adanya sekelompok orang.

17
b. Antar hubungan.

c. Kerja sama yang didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung jawab

masing-masing orang untuk mencapai tujuan

Unsur-unsur organisasi menurut Wursanto (2003:54) terdiri dari:

a. Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi sering disebut dengan

istilah

pegawai atau personil.

b. Kerja sama, maksudnya adalah suatu perbuatan bantu membantu atau

suatu

perbuatan yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.

c. Tujuan bersama, merupakan arah atau sasaran yang ingin dicapai dan

juga

menggambarkan apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola

(network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan

peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

d. Peralatan (equipment), terdiri dari semua sarana yang berupa materi,

mesin- mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/

bangunan/kantor).

e. Lingkungan (environment)

f. Kekayaan alam, misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca, flora, dan

fauna.

g. Kerangka atau konstruksi mental organisasi, berupa prinsip-prinsip

18
organisasi.

3. PRINSIP ORGANISASIONAL

Prinsip-prinsip organisasi sering disebut dengan azas-azas

organisasi.Prinsip atau azas merupakan dasar, pondasi, atau suatu

kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan berpikir. Prinsip-prinsip

organisasi adalah pondasi yang menjadi pokok dasar atau yang menjadi

pangkal-tolak di dalam menggerakkan organisasi. Oleh karena itu,

organisasi dibangun dan digerakkan diatas pondasi yang berupa prinsip

organisasi, dan setiap prinsip mengandung suatu kebenaran, sehingga

tercapai atau tidaknya tujuan organisasi tergantung pada kemampuan

pimpinan organisasi dalam melaksanakan prinsip organisasi. Adapun

prinsip organisasi yang dikemukakan Wursanto (2003:219), yaitu:

a. Mempunyai tujuan yang jelas Tujuan merupakan sesuatu atau sasaran

yang hendak dicapai, Karena tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan

organisasi maka tujuan tersebut harus dicapai melalui kerjasama

sekelompok orang dimana tujuan tersebut harus dirumuskan dan

ditetapkan dengan jelas.

b. Mempunyai kesatuan perintah Maksud dari prinsip ini adalah bahwa

setiap pegawai dalam organisasi hendaknya mempunyai atasan

langsung. Hal ini berarti setiap bawahan hanya dapat diperintah secara

19
langsung oleh satu orang atasan, sehingga seorang bawahan

bertanggung jawab langsung kepada seorang atasannya langsung.

c. Ada keseimbangan Organisasi selalu membutuhkan keseimbangan.

Prinsip keseimbangan di dalam organisasi dapat dibedakan beberapa

macam, misalnya keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi

kewenangan, keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab,

keseimbangan antara pengeluaran dan penerimaan, dan kerugian yang

di derita oleh suatu unit harus diimbangi dengan keuntungan yang

diperoleh dari unit-unit lain.

d. Ada pendistribusian pekerjaan Prinsip pendistribusian pekerjaan disebut

juga prinsip pembagian tugas. Prinsip sebagian pekerjaan secara

homogen (distribution of work) adalah mengelompokkan tugas atau

pekerjaan yang sejenis atau yang erat hubungannya menjadi satu unit

tersendiri. Jadi dalam pembagian tugas, macam-macam tugas dalam

organisasi dibagi-bagi menjadi sedemikian rupa agar dapat

dilaksanakan oleh satuan unit tertentu atau pejabat tertentu.

e. Ada rentangan pengawasan Rentangan pengawasan adalah seberapa

jauh kemampuan seorang pemimpin mampu mengawasi para

bawahannya secara cepat dan tepat.

f. Ada pelimpahan wewenang Pelimpahan wewenang berarti penyerahan

sebagian kekuasaan dari seorang atasan kepada pejabat bawahan atau

kepada pejabat lain untuk melakukan suatu pertanggungjawaban. Jadi,

20
pelimpahan belum tentu mengalir dari seorang atasan kepada bawahan,

tetapi dapat juga terjadi dari seorang atasan kepada pejabat yang

setingkat

g. Ada departementalisasi Prinsip departementalisasi disebut juga dengan

istilah departementasi. Departementasi adalah proses penggabungan

pekerjaan ke dalam kelompok pekerjaan yang sejenis. Setiap fungsi

merupakan tugas dan tanggung jawab dari suatu unit tertentu dalam

organisasi.

h. Ada penempatan pegawai yang tepat Salah satu prinsip bidang

kepegawaian adalah the right man in the right place, yang berarti orang

yang baik ditempatkan pada tempat yang tepat atau penempatan

seorang pegawai harus sesuai dengan keahliannya.

i. Ada koordinasi Koordinasi adalah suatu usaha untuk mendapatkan

keselarasan gerak, keselarasan aktivitas, dan keselarasan tugas antar

satuan organisasi yang ada di dalam organisasi. Tujuan organisasi akan

tercapai secara efektif apabila semua orang, semua pejabat, dan semua

unit/satuan organisasi serta semua sumber daya diselaraskan dengan

tujuan organisasi.

j. Ada balas jasa yang memuaskan Balas jasa adalah imbalan yang

diberikan kepada seorang atas jerih payah yang telah

disumbangkannya. Untuk memberikan balas jasa yang memuaskan

dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan gaji yang

21
menarik dan dengan pemberian jaminan sosial. Syamsi (1994:14)

mengemukakan prinsip organisasi antara lain:

a. Perumusan tujuan dengan jelas (formulation of the objectives) Setelah

tujuan ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan

tersebut dengan rinci dan jelas, termasuk juga jelas batas-batasnya.

Perumusan tujuan tersebut dalam prakteknya dijabarkan dalam tugas

pokok

b. Pembagian tugas pekerjaan (division of works) Adanya pembagian

kerja bisa membantu dalam memperingan tugas koordinasi dimana

pembagian tugas kerja ini dapat melancarkan pengawasan dan juga

menghemat biaya.

c. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab (delegation of authorithy

and responsibility) Untuk dapat menjalankan tugas dengan baik, maka

para petugas atau pejabat harus dilimpahi wewenang. Sebagai

konsekuensi itu harus disertai pertanggungjawaban yang sepadan.

Wewenang yang dilimpahkan itu meliputi wewenang untuk

menjalankan tugasnya, wewenang untuk memerintah

d. Banyaknya tingkat hierarkis (level of hierarchy) Yang dimaksud

dengan tingkatan hierarki disini adalah banyaknya tingkatan unit kerja

dalam suatu organisasi. Sebaiknya jangan terlalu banyak karena

perintah dari pucuk pimpinan harus sampai juga pada unit kerja yang

paling bawah.

22
e. Rentangan pengawasan (span of control) Yang dimaksud dengan

rentangan pengendalian adalah banyaknya bawahan yang sebaiknya

masih bisa diawasi dengan baik

f. Memahami akan tugas masing-masing dan kaitan tugas secara

keseluruhan (understanding by the individual of his own task and the

task of the whole) Masing-masing unit kerja memang mempunyai tugas

tertentu. Namun, jangan sampai merasa bahwa unit kerjanya saja yang

paling penting sedangkan unit kerja lainnya hanya dianggap sebagai

pelengkap saja

2.1.4. FAKTOR NON ORGANISASIONAL

1. PENGERTIAN FAKTOR NON ORGANISASIONAL

Faktor non organisasi merupakan bagian dari pekerjaan. Sejumlah teori faktor

utama dalam pekerjaan yang berusaha mengidentifikasi faktor non organisasi tugas dari

pekerjaan-pekerjaan, bagaimana faktor utama dalam pekerjaan ini digabungkan untuk

membentuk pekerjaan yang berbeda, serta hubungan dari faktor utama dalam pekerjaan

tersebut dengan Komitmen Organisasional telah dihasilkan. Menurut Panggabean

(2004:130) “Faktor utama dalam pekerjaan berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri

dimana ia berkaitan dengan cara bagaimana pegawai menilai tugas-tugas yang ada

dalam pekerjaannya”.

Faktor non organisasi merupakan faktor yang menunjukan ciri dari suatu jenis

pekerjaan atau faktor yang membedakan antara suatu pekerjaan dengan 6 jenis

23
pekerjaan lainnya. Seorang pegawai dalam bekerja membutuhkan rekan kerja dan

bawahan yang saling mendukung, saling percaya dan saling menghormati tugas serta

wewenang masing-masing sehingga didapat suatu proses kerja yang saling bersinergi

atau sama lain, dan saling membutuhkan dalam mencapai tujuan perusahaan.

2.2. PENELITIAN TERDAHULU

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Peneliti
1 Husin, Pengaruh Variabel X1: Variable Faktor
dkk. 2014) Personal,Organisasional personal Personal,Organisasional
, Dan Non X2: ,Non Organisasional
Organisasional,Terhada Organisasional Secara Simultan
p Komitmen X3: Non Berpengaruh Signifikan
Organisasional Organisasional Terhadap Komitmen
(Studi pada karyawan Y: Komitmen Organisasional
perusahaan PT. PLN Organisasional Karyawan PT. PLN
Persero) APJ Malang (persero) Malang.
Distribusi Jawa Timur)

2 Nurul Pengaruh budaya X1 :Komitmen Budaya organisasi


Musyafida organisasi terhadap Organisasi secara simultan
(2018) Organizational X2 : budaya berpengaruh signifikan
Citizenship behavior organisasi terhadap OCB
(OCB) Karyawan Y : OCB karyawan melalui
melalui komitmen komitmen organisasi

24
organisasi sebagai
variabel intervening
3 Iksan Pengaruh Faktor X1: Faktor Faktor
Mulyono Personal,Organisaional, personal Personal,Organisasional
(2018) Dan Non X2: ,Non Organisasional
Organisaional,Terhadap Organisasional Secara Simultan
Komitmen X3: Non Berpengaruh Signifikan
Organisasional Organisasional Terhadap Komitmen
Karyawan PT. AJB Y: Komitmen Organisasional
Bumi Putra Organisasional Karyawan PT. AJB
Gondomanan Bumi Putra
Yogyakarta Gondomanan
Yogyakarta
4 Aris Pengaruh Faktor X1: Faktor Faktor
Munandar Personal,Organisaional, personal Personal,Organisasional
Dan Non X2: ,Non Organisasional
Organisaional,Terhadap Organisasional Secara Simultan
Komitmen X3: Non Berpengaruh Signifikan
Organisasional Organisasional Terhadap Komitmen
Karyawan PT. KAI Y: Komitmen Organisasional
Daop 6 Yogyakarta Organisasional Karyawan PT. KAI
Stasiun Lempuyangan Daop 6 Yogyakarta
Stasiun Lempuyangan
5 Rofik Pengaruh Faktor X1: Faktor Faktor personal
Faudy Personal Terhadap personal Berpangaruh Secara
Akbar Komitmen Y: Komitmen Positif Terhadap
(2019) Organisasinal Guru Organisasional Komitmen
Madrasah Organisasional Guru

25
26
2.3. HIPOTESIS

1. Faktor Personal Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Komitmen

Organisasional Karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon

2. Faktor Organisasional Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Komitmen

Organisasional Karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon

3. Faktor Faktor Non Organisasional Berpengaruh Positif Dan Signifikan

Terhadap Komitmen Organisasional Karyawan PT. Cahaya Bintang Manise

Ambon

4. Faktor Personal, Faktor Organisasi dan Faktor Non Organisasi berpengaruh

Positif Dan Signifikan Terhadap Komitmen Organisasional Karyawan PT.

Cahaya Bintang Manise Ambon

2.4. HUBUNGAN ANTARA VARIABEL

2.4.1. Hubungan Faktor Personal Terhadap Komitmen Organisasi

Faktor pembentuk komitmen yang paling awal dalam diri individu adalah factor

personal. Faktor dalam diri karyawan diantaranya adalah harapan yang diinginkan dari

pekerjaan, karyawan mau melaksanakan pekerjaan karena dia ingin mencapai sesuatu

misalnya mendapatkan kompensasi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhannya serta prestasi yang tinggi (Steers dan Porter dalam Sopiah, 2008:164).

2.4.2. Hubungan Faktor Organisasional Terhadap Komitmen Organisasi

Lincoln dan Bashaw dalam Sopiah (2008) menyebutkan bahwa komitmen

organisasi dipengaruhi oleh faktor organisasional yang merupakan faktor yang berasal

27
dari dalam suatu organisasi seperti kepemimpinan dan kompensasi, dari peryataan ahli

tersebut peneliti memilih untuk membahas pentingnya kepemimpinan di dalam suatu

organisasi karena Suatu organisasi atau perusahaan diperlukan seorang pemimpin yang

mampu membawa perusahaan mempertahankan konsistensi dan bersaing di dunia

bisnis. Begitu penting peran kepemimpinan dalam perusahaan atau organisasi dalam

pencapaian suatu misi, visi dan tujuan. Tidak adanya seorang pemimpin dapat

menjadikan suatu perusahaan atau organisasi mengalami kemunduran. Bass (1990)

dalam Darmawan (2017) yang menyatakan bahwa kualitas dari pemimpin sering

dianggap sebagai faktor terpenting yang menentukan keberhasilan atau kegagalan

organisasi. Organisasi membutuhkan kepemimpinan yang kuat agar efektivitasnya

optimal (Robbins, 2014).

2.4.3. Hubungan Faktor Non Organisasional Terhadap Komitmen Organisasi

Menurut Steers dan Porter dalam Sopiah (2008) Non-organizational faktor

meliputi availability of alternative jobs. Faktor yang bukan berasal dari dalam

organisasi, misalnya ada tidaknya alternatif pekerjaan lain. Jika ada dan lebih baik, tentu

pegawai akan meninggalkannya. Sama halnya yang disampaikan oleh Greenberg (2005)

yang mengemukakaan bahwa keberadaan kesempatan kerja alternatif dan adanya

kesempatan yang besar untuk memperoleh pekerjaan di luar organisasi tempat karyawan

bekerja cenderung akan mendorong turunnya komitmen organisasi karyawan jika

kesempatan kerja alternatif yang ada memberikan manfaat yang lebih besar baik secara

finansial maupun non finansial.

28
Faktor non organisasional merupakan faktor yang menunjukan ciri dari suatu

jenis pekerjaan atau faktor yang membedakan antara suatu pekerjaan dengan jenis

pekerjaan lainnya (Steers dan Porter dalam Sopiah, 2008).

Indikator pengukuran yang diambil dari penelitian Husin (2014) adalah:

a. Pekerjaan pilihan: sesuai dengan keahlian.

b. Perusahaan lain yang lebih baik: level perusahaan (internasional).

c. Pekerjaan lain yang lebih baik: kondisi dan lingkungan pekerjaan.

2.5. KERANGKA PIKIR

Faktor Personal
H1

H2 Faktor
Organisasional Komitmen
Organisasional
H3
Faktor Non
Organisasional

29
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih (Umar, 2005:30). Penelitian

ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang

akan diteliti. Menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang akan digunakan

untuk menganalisis hubungan antar variabel dinyatakan dengan angka atau skala

numerik (Kuncoro, 2003:41). Penelitian ini menganalisis Pengaruh Faktor personal,

Organisasional dan Non Organisasional yang berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja Karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon.

3.2. OBJEK DAN WAKTU PENELITIAN

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Karyawan PT. Cahaya Bintang

Manise Ambon. Objek penelitian ini dipilih karena peneliti melihat belum pernah

dilakukan penelitian tentang Pengaruh faktor personal, faktor organisasional dan faktor

non organisasional yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen

organisasi Karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon.

30
3.3. POPULASI DAN SAMPEL

3.3.1. POPULASI

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal

atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa terjadi yang menjadi pusat perhatian

seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand,

2006).Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua Karyawan PT.

Cahaya Bintang Manise Ambon yang berjumlah 65 orang.

3.3.2. SAMPEL

Sampel adalah bagian dari populasi (Sekaran, 2006). Sampel yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan PT. Cahaya Bintang Manise Ambon yang

berjumlah 65 orang.

3.3.3. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono 1999, dalam Fang Yen 2009). Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu pemilihan sampel dengan kriteria tertentu seperti : Seluruh Karyawan

PT. Cahaya Bintang Manise Ambon.

31
3.4. VARIABEL PENELITIAN

3.4.1 Variabel Independent

Variabel independent yaitu: variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas

pada penelitian ini adalah faktor personal (X1), faktor organisasional (X2) dan faktor

non organisasional (X3).

3.4.2 Variabel Dependent

Variabel dependent yaitu: varibel yang dipengaruhi variabel lain. Variabel terpengaruh

dalam penelitian ini yaitu komitmen organisasional (Y).

3.5. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Defenisi Indikator Teknik
Pengumpulan
Data
Faktor (Kotletr & Keller, 2008). 1. Kepercayaan diri Kuesioner

Personal Yang dimaksud kepribadian 2. Kemampuan

(X1) (personality) adalah sekumpulan bersosialisasi

sifat psikologis manusia yang 3. Kemampuan

menyebabkan respon yang relatif beradaptasi

konsisten dan tahan lama

terhadap rangsangan lingkungan

(termasuk perilaku pembelian).

32
Kepribadian sering digambarkan

sebagai sifat kepercayaaan diri,

dominasi, otonomi, rasa hormat,

kemampuan bersosialisasi,

pertahanan, kemampuan

beradaptasi.

Faktor Menurut Robbins (1994: 4) 1. Pengalaman Kuesioner

Organisasi Organisasi adalah kesatuan Pekerjaan

(X2) sosial yang dikoordinasikan 2. Lingkungan

secara sadar, dengan sebuah Pekerjaan

batasan yang relatif dapat 3. System

diidentifikasi, yang bekerja atas penggajian

dasar yang relatif terus menerus 4. Hubungan dengan

untuk mencapai suatu tujuan atasan

bersama atau sekelompok

tujuan.

Faktor Menurut Panggabean 1. Pekerjaan dan Kuisioner

Non (2004:130) Perusahaan

Organisasi Faktor non organisasi Pilihan yang lain.

(X3) merupakan bagian dari 2. Kompensasi: gaji

pekerjaan. Sejumlah teori faktor dan jaminan

utama dalam pekerjaan yang masa depan yang

33
berusaha mengidentifikasi faktor lebih baik.

non organisasi tugas dari

pekerjaan-pekerjaan, bagaimana

faktor utama dalam pekerjaan ini

digabungkan untuk membentuk

pekerjaan yang berbeda, serta

hubungan dari faktor utama

dalam pekerjaan tersebut dengan

Komitmen Organisasional telah

dihasilkan. Faktor non

organisasional merupakan faktor

yang menunjukan ciri dari suatu

jenis pekerjaan atau faktor yang

membedakan antara suatu

pekerjaan dengan jenis pekerjaan

lainnya. Indikatornya adalah: (1)

Pekerjaan pilihan; (2)

Perusahaan lain yang lebih baik;

(3) Pekerjaan lain yang lebih

baik; (4) Adanya kompensasi

dari perusahaan lain yang lebih

baik; (5) Adanya jaminan masa

34
depan dari perusahaan lain.

Komitmen Menurut Robert dan Kinicki 1. Kepercayaan dan Kuesioner

Organisasi (dalam Robert Kreitner, 2011) penerimaan yang

(Y) komitmen organisasi adalah kuat atas tujuan dan

cerminan dimana seorang nilai-nilai organisasi

karyawan dalam mengenali 1. Bersedia

organisasi dan terikat kepada menerima tugas

tujuan-tujuannya. Ini adalah dari organisasi

sikap kerja yang penting karena 2. Bersedi kerja

karyawan memiliki komitmen lebih keras

diharapkan dapat menunjukkan 3. Peduli terhadap

ketersediaannya untuk bekerja nasib organisasi

lebih keras demi mencapai

tujuan organisasi dan memiliki

hasrat yang lebih besar untuk

tetap bekerja perusahaan.

3.6. JENIS DAN SUMBER DATA

3.6.1. Data Primer

Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama

oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi.

Beberapa sumber data primer adalah responden individu, kelompok fokus, dan

35
panel yang secara khusus ditentukan oleh peneliti dan di mana pendapat bisa dicari

terkait persolan tertentu dari waktu ke waktu, atau sumber umum seperti majalah

atau buku tua. Selain itu, Internet juga dapat dijadikan sumber data primer apabila

kuesioner disebarkan melalui media tersebut (Sekaran, 2006: 60). Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan kuesioner sebagai sumber data primer, dengan cara

membagikan kuesioner secara langsung kepada responden.

3.6.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari

sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi

perusahaan, publikasi pemerintah dan analisis.

3.7. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

meperoleh data mengenai variabel yang diteliti (jogiyanto, 2011). Metode yang

digunakan adalah metode survei. Metode survei adalah metode yang mengambil sampel

dari suata populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang

pokok (Singarimbun dan Efendy, 1984 :4). Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang

harus dijawab dan atau daftar isian yang harus diisi oleh responden (Sekaran, 2003).

Kuesioner dalam penelitian ini adalah untuk mengukur Pengaruh Faktor Personal,

Organisasional, Non Organisasional Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan PT.

Cahaya Bintang Manise Ambon.

3.8. UJI INSTRUMEN PENELITIAN

3.8.1. Uji Validitas

36
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011).

Pengujian validitas menggunakan korelasi bivariat yang dilakukan dengan menghitung

korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor masing-masing

butir pertanyaan dengan total skor variabel. Data yang dinyatakan valid jika hasil dari

korelasi tersebut adalah signifikan dapat dilihat dari tanda bintang yang terdapat pada

angka Pearson Correlation pada setiap indikator, dimana angka tersebut signifikan pada

level 0,01 atau 0.05.

3.8.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator variabel. Suatu kuesioner reliabel, jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah bebas dari bias dan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan dengan menghitung koefisien Cronbach Alpha

(α) dan masing-masing instrument dalam satu variabel. Suatu variabel disebut reliabel,

apabila α ≤ 0,70 maka hasil yang didapati tidak reliabel.

3.8.3. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui, menguji serta memastikan

kebanyakan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini, dimana variabel

tersebut terdistribusi secara normal, bebas dari multikolinearitas dan heterskodasitisitas.

Uji asumsi klasik yang digunakan adalah Uji normalitas, Uji Multikolonieritas, dan Uji

heteroskedastisitas. Perjanjian ini dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis.

37
3.8.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (ghozali, 2011). Model

regresi yang baik memliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk

menguji normalitas dalam penelitian ini digunakan uji one sample kolmogorov-

Smirnov. Dasar pengambilan keputusan dengaan menggunakan uji statistik non

parametrik Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai signifikasinya lebih dari 0,05

maka menunjukkan distribusi yang normal sehingga bisa dilakukan regresi

dengan model liner berganda.

3.8.3.2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model

regresi ditmukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2011). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Multikolinearitas diuji dengan menggunakan nilai Variance Inflanction Factor

(VIF). Suatu model regresi dikatakan tidak memeliki kecerendungan adanya

gejala Multikolinearitas adalah apabila memliki nilai Tolerance ≥ 0,10 atau sama

dengan nilai VIF ≤ 10.

3.8.3.3 Uji Heteroskedastisitas

38
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke

pengamatan lain (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah

Homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun cara untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menguji uji park,

yaitu dengan menghitung logaritma dari kuadrat residual. Jika tida terdapat

variabel yang signifikan maka disimpulkan bahwa model regresi bebas dari

gejala heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikasinya diatas

tingkat kepercayaaannya 5 %.

3.9. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti maka akan dilakukan analisis

regresi linear berganda yang meliputi uji koefisien determinasi (R2), Uji pengaruh

Simultan (Uji Statistik F), dan Uji parsial (Uji Statistik t).

3.9.1. Uji Statistik T

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X

dan Y, apakah variabel X1, X2 danX3 benar-benar berpengaruh terhadap

variabel secara individual atau parsial (Imam Ghozali, 2006). Dalam penelitian

ini Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh

3.10. METODE ANALISIS

3.10.1. Analisis Regresi Linear Berganda

39
Secara umum analisis regresi ialah analisis yang dilakukan untuk mengetahui

pengaruh hubungan (asosiasi) antara dua variabel yakni variabel X (independen) dan

variabel Y (dependen) (Fuad Mas‟ud, 2004). Dalam penelitian ini analisis regresi linier

berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Faktor Personal(X1),

Organisasional (X2) dan Non Organisasional (X3) terhadap Komitmen Organisasi

Karyawan (Y). Hubungan tersebut diukur dengan model persamaan sebagai berikut

(Ghozali, 2006)

Y= a + b1 X1+b2X2 +b3X3 + e

Keterangan :

Y = Komitmen Organisasi

a = konstanta dari persamaan Regesi

X1 = Faktor Personal

X2 = Faktor Organisasional

X3 = Faktor Non Organisasional

e = error/ variabel pengganggu

3.10.2. Koefisien Determinasi

Koefsien determinasi menyatakan besarnya kontribusi pengaruh semua variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi menunjukan sampai seberapa besar variasi

perubahan variabel independen mampu menjelaskan perubahan variabel dependen.

Batasan dari nilai koefisien determinasi ini adalah 0 < R2 < 1. Apabila nilai koefisien

determinasi sebesar 1 (100%), menunjukan adanya hubungan yang sempurna,

40
sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0 menunjukan tidak terdapat hubungan

antara variabel independen dengan variabel yang diprediksi.

3.10.3 2. Pengujian secara simultan (uji F)

Nilai F digunakan untuk menentukan apakah model telah sesuai atau dapat di terima

(Sarwono, 2006). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini dirumuskan sebagai

berikut:

- H0 : β0 = β1 = β2 = β3 = 0 tidak terdapat hubungan linear

- H0 : β1 = β2 = β3 ≠ 0 = terdapat hubungan linear

sesuai tidaknya model dalam penelitian ini di lihat dari probabilitas (nilai signifikansi).

Dari F rasio seluruh variabel bebas pada taraf uji a = 5%.

41
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITAN

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Cahaya Bintang Manise

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan

Perusahaan PT Cahaya Bintang Manise yang memrupakan anak cabang perusahaan kenaaman

Olympic, Berdiri tanggal 22 Maret. Perusahaan ini merupakan perusahaan Kolektiv

didirikan dengan dasar pemikiran pengembangan usaha dan penyerapan tenaga kerja

yang tersedia diwilayah tersebut. Setelah berfikir dan mencermati akan adanya

kebutuhan serta mengoptimalkan potensi didaerah Maluku Tengah. Maka

diputuskanlah untuk bergerak dalam bidang Furniture dengan bahan baku pokok kayu

dan juga plastik. Perusahaan PT. Cahaya Bintang Manise memproduksi berbagai

kebutuhan yang dibutuhkan oleh para konsumen di Maluku tengah maupun Maluku

secara keseluruhan. Beberapa faktor yang mendorong didirikannya Perusahan Mebel

tersebut antara lain :

a. Untuk menambah Penghasilan

b. Untuk mengembangkan industri daerah

c. Tersedianya bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan

d. Terciptanya lapangan pekerjaan sehingga dapat menyerap tenaga kerja.

Perusahan Mebel Rimba Mukti telah menghasilkan beberapa jenis Produk

antara lain: a. lemari b. Meja c. Kursi d. Daun pintu e. Kusen f. Buffet Dengan melihat

42
potensi yang ada dan adanya peluang bisnis yang memberikan keuntungan yang lebih

baik maka tekad untuk mendirikan Perusahaan makin mantap dengan berbagai

pemikiran dan pertimbangan.

4.1.1.2 Srtuktur Organisasi

Gambar 1.3
Struktur Organisasi

Manager

Vice Manager

SPV HRD SPV Produksi SPV Bahan Baku SPV Gudang

59 orang Karyawan

4.1.1.3 Visi dan Misi

Visi : menjadi organisasi perusahaan furniture yang komprehensif dan integrative serta

berkelas dunia.

43
Misi : memberikan keunggulan kinerja dan keharmonisan kerjasama bagi relasi bisnis

serta kemaslahatan untuk semua pihak yang berkepentingan.

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik Responden Karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian

ini dibagi menjadi empat kelompok. Adapun karakteristik responden dapat dilihat

sebagai berikut

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid Laki-laki 40 62,5
Perempuan 24 37,5
100.0
Sumber : Data Primer diolah 2021

b. Karakteritik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid 20 – 25 15 20%
25 – 30 20 35%
30 – 35 20 35%
35 – 40 9 7,5%
< 40 1 2,5%
Sumber : Data Primer diolah 2021

44
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Frequency Percent
Valid SMA 50 75%
Sarjana 15 25%
Sumber : Data Primer diolah 2021

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel
Variabel N ST % T % R % S % S % Mea
o S S S n
Faktor 1 2 2,9% 5 77,1 9 12,9 4,11
Personal
4 % %
2 5 7,1% 4 65,7 14 20,0 4,14
6 % %
3 9 12,9 5 72,9 5 7,1% 3,94
% 1 %
4 6 8,6% 3 51,4 23 32,9 4,26
6 % %
5 1 1,4 4 70,0 15 21,4 4,20
% 9 % %
6 2 2,9% 5 75,7 10 14,3 4,12
3 % %
Faktor 1 1 1,4 5 7,1% 5 77,1 5 7,1% 3,97
Organisas
% 4 %
i
2 1 1,4 6 8,6% 4 64,3 13 18,6 4,08

45
% 5 % %
3 1 1,4 7 10,0 4 64,3 12 17,1 4,05
% % 5 % %
4 3 4,3 1 1,4% 4 62,9 17 24,3 4,15
% 4 % %
5 3 4,3% 4 70,0 13 18,6 4,15
9 % %
6 2 2,9 5 7,1% 4 68,6 10 14,3 4,02
% 8 % %
Faktor 1 2 2,9% 4 61,4 20 28,6 4,28
Non
3 % %
Organisas
i 2 6 8,6% 4 62,9 15 21,4 4,14
4 % %
3 2 2,9 4 64,3 18 25,7 4,22
% 5 % %
4 1 1,4 4 64,3 19 27,1 4,26
% 5 % %
5 2 2,9% 3 47,1 30 42,9 4,43
3 % %
Komitme 1 4 5,7% 5 78,6 6 8,6% 4,03
n
5 %
Organisas
i 2 4 5,7 3 4,3% 3 54,3 20 28,6 4,14
% 8 % %
3 4 5,7% 4 70,0 12 17,1 4,12
9 % %
4 2 2,9 6 8,6% 3 52,9 20 28,6 4,15
% 7 % %
5 1 1,4 4 5,7% 4 65,7 14 20,0 4,11
% 6 % %

46
Sumber : Data Primer diolah 2021

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi terhadap :

1) Variabel personal Pada item soal 1 yang menjawab ragu-ragu 2 orang (2,9%),
setuju 54 orang (77,1%), dan sangat setuju 9 orang (12,9%). Pada item soal 2
yang menjawab ragu-ragu 5 orang (7,1%), setuju 46 orang (65,7%), sangat
setuju 14 orang (20,0%). Pada item soal 3 yang menjawab ragu-ragu 9 orang
(12,9%), setuju 51 orang (72,9%), sangat setuju 5 orang (7,1%). Pada item soal
4 yang menjawab ragu-ragu 6 orang (8,6%), setuju 36 orang (51,4%), sangat
setuju 23 orang (32,9%). Pada item soal 5 yang menjawab tidak setuju 1 orang
(1,4%), setuju 49 orang (70,0%), sangat setuju 15 orang (21,4%), sedangkan
pada item soal 6 yang menjawab ragu-ragu 2 orang (2,9%), setuju 53 orang
(75,7%) dan yang menjawab sangat setuju 10 orang (14,3%).
2) Variabel organisasi Pada item soal 1 yang menjawab tidak setuju 1 orang
(1,4%) ragu-ragu 5 orang (7,1%), setuju 54 orang (77,1%), dan sangat setuju 5
(7,1%). Pada item soal 2 yang menjawab tidak setuju 1 orang (1,4%) ragu-ragu
6 orang (8,6%), setuju 45 orang (64,3%), sangat setuju 13 orang (18,6%). Pada
item soal 3 yang menjawab tidak setuju 1 orang (1,4%), ragu-ragu 7 orang
(10,0%), setuju 45 orang (64,3%), sangat setuju 12 orang (17,1%). Pada item
soal 4 yang menjawab tidak setuju 3 orang (4,3%) ragu-ragu 1 orang (1,4%),
setuju 44 orang (62,9%), sangat setuju 17 orang (24,3%). Pada item soal 5 yang
menjawab ragu-ragu 3 orang (4,3%), setuju 49 orang (70,0%), sangat setuju 13
orang (18,6%), sedangkan pada item soal 6 yang menjawab tidak setuju 2 orang
(2,9%), ragu-ragu 5 orang (7,1%), setuju 48 orang (68,6%) dan yang menjawab
sangat setuju 10 orang (14,3%).
3) Variabel non organisasi Pada item soal 1 yang menjawab ragu-ragu 2 orang
(2,9%), setuju 43 orang (61,4%), dan sangat setuju 20 orang (28,6%). Pada item
soal 2 yang menjawab ragu-ragu 6 orang (8,6%), setuju 44 orang (62,9%),
sangat setuju 15 orang (21,4%). Pada item soal 3 yang menjawab tidak setuju 2

47
orang (2,9%), setuju 45 orang(64,3%), sangat setuju 18 orang (25,7%). Pada
item soal 4 yang menjawab tidak setuju 1 orang (1,4%), setuju 45 orang
(64,3%), sangat setuju 19 orang (27,1%), sedangkan pada item soal 5 yang
menjawab ragu-ragu 2 orang (2,9%), setuju 33 orang (47,1%), dan yang
menjawab sangat setuju 30 orang (42,9%).
4) Variabel komitmen organisasi Pada item soal 1 yang menjawab ragu-ragu 4
orang (5,7%), setuju 55 orang (78,6%), dan sangat setuju 6 orang (8,6%). Pada
item soal 2 yang menjawab tidak setuju 4 orang (5,7%), ragu-ragu 3 orang
(4,3%), setuju 38 orang (54,3%), sangat setuju 20 orang (28,6%).Pada item soal
3 yang menjawab ragu-ragu 4 orang (5,7%), setuju 49 orang(70,0%), sangat
setuju 12 orang(17,1%). Pada item soal 4 yang menjawab tidak setuju 2 orang
(2,9), ragu-ragu 6 orang (8,6%), setuju 37 orang (52,9%), sangat setuju 20 orang
(28,6%), sedangkan pada item soal 5 yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang
(1,4%), ragu-ragu 4 orang (5,7%), setuju 46 orang (65,7%), dan yang menjawab
sangat setuju 14 orang (20,0%).

4.3 ANALISIS DATA ATAU UJI INSTRUMEN

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011).

Pengujian validitas menggunakan korelasi bivariat yang dilakukan dengan menghitung

korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor masing-masing

butir pertanyaan dengan total skor variabel.

Tabel 4.4
Hasil uji Validitas Kuisioner
Variabel No Rhitung rtabel Ket

48
1 0,458 0,244 Valid

2 0,525 0,244 Valid

Faktor Personal 3 0,353 0,244 Valid


(X1)
4 0,403 0,244 Valid

5 0,520 0,244 Valid

6 0,267 0,244 Valid

1 0,451 0,244 Valid

2 0,635 0,244 Valid

Faktor Organisasi 3 0, 459 0,244 Valid


(X2)
4 0,745 0,244 Valid

5 0,463 0,244 Valid

6 0,491 0,244 Valid

1 0,487 0,244 Valid

2 0,536 0,244 Valid

Faktor Non 3 0,647 0,244 Valid


Organisasi (X3)
4 0,561 0,244 Valid

5 0,703 0,244 Valid

1 0,508 0,244 Valid

2 0,724 0,244 Valid

Komitmen 3 0,819 0,244 Valid

49
organisasi (Y) 4 0,733 0,244 Valid

5 0,406 0,244 Valid

Sumber : Data Primer diolah 2021


Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan

pada semua indikator masing-masing variabel dimyatakan valid > 0,30% dengan

demikian sesuai teori bahwa item-item yang dinyatakan valid dapat dilanjutkan ke

pengujian berikutnya.

4.2.3 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator variabel. Suatu kuesioner reliable, jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah bebas dari bias dan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan dengan menghitung koefisien Cronbach Alpha

(α) dan masing-masing instrument dalam satu variabel. Suatu variabel disebut reliabel,

apabila α ≤ 0,60 maka hasil yang didapati tidak reliabel.

Tabel 4.5
Hasil uji Reliabialitas
Variabel Cronbach's Keterangan
Alpha
Faktor Personal 0,600 Reliabel
Faktor Organisasi 0,676 Reliabel

50
Faktor Non Organisasi 0,727 Reliabel
Komitmen Organisasi 0,686 Reliabel

Sumber : Data Primer diolah, 2021


Dari hasil analisis dapat dilihat nilai dari faktor personal 0,600, faktor organisasi

sebesar 0,676, faktor non organisasi sebesar 0,727, dan non organisasi 0,686.

Berdasarkan nilai Cronbach's Alpha berada di atas 0,60, maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen penelitian tersebut reliabel dan dapat digunakan .

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen keduanya berdistribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang normal atau

mendekati normal. Pengujian normalitas data yang dilakukan dengan menggunakan

uji One sample Kolmogorov-Smirnov Test secara multivarians pengujian data

dilakukan terhadap nilai residualnya. Data yang berdistribusi normal ditunjukan

dengan nilai signifikansi di atas 0,05.

Tabel 4.6

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 65

51
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
1.46235597
Deviation
Most Extreme Absolute .087
Differences Positive .061
Negative -.087
Test Statistic .087
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data Primer diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, hasil pengujian One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test menghasilkan asymptotic significance ≥ 0,05

(0,200≥0,05). Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.

4.4.2 UJI MULTIKOLINIERITAS

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan tidaknya korelasi antara variabel dependen dan variabel independen.

Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel

bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi

dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan

oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

52
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel inndependen lainnya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (Karena VIF =

1/Tolerance). Nilai Cuttof yang umum dipakai untuk menunjukan adanya

multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10

(Ghozali, 2011)

Tabel 4.7
Hasil uji Multikolieniritas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1(Constant)
FaktorPersonal .845 1.184
Organisasi .713 1.402
FaktorNonOrganisasi .788 1.268
Sumber : Data Primer diolah, 2021

Hasil dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan menggunakan SPSS 20

pada tabel di atas, nilai VIF < 10 dan nilai tolerance> 0,10 maka dapat disimpulkan

bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.

4.4.3 UJI HETEROSKEDATISITAS

53
Uji heteroskedastisita bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke pengamatan lain

(Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah Homoskesdatisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.8

Hasil Uji Heteroskedatisistas

Model Sig.
1(Constant) .249
FaktorPersonal .712
Organisasi .968
FaktorNonOrganisasi .505
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan hasil uji Glejser di atas, diperoleh nilai signifikansi variabel Faktor

personal sebesar 0,249 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Nilai

signifikansi variabel faktor organisasi 0,712 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan

penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

heteroskedastisitas. Nilai signifikansi faktor non organisasi 0,968 lebih besar dari

0,05. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model regresi

tidak mengandung heteroskedastisitas.

Gambar 4.1

Scatterplot Dependent Variabel

54
Scatterplot

Dependent Variable

Regression Standardized Predicted Value

Regression Standardized Predicted Value

Dari Grafik Scaterplot di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

(random) baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat

diasumsikan bahwa tidak terjadi problem heteroskedatisitas pada data penelitian

atau data memenuhi asumsi heteroskedatisitas.

4.5 Analisis Regresi linear berganda dan Pengujian Hipotesis

Setelah hasil uji asumsi klasik dilakukan dan hasilnya secara keseluruhan

menunjukan model regresi, maka tahap berikut adalah melakukan evaluasi dan

interpretasi model regresi linear berganda. Model regresi linear berganda dalam

penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Faktor personal, faktor organisasi dan

faktor non organisasi terhadap komitmen organisasi. Pengujian terhadap hipotesis

yang dirumuskan dilakukan secara parsial maupun simultan. Berikut ini adalah

55
uraian hasil pengujian regresi linear berganda dan output table pengujian dengan

menggunakan bantuan program IBM SPSS Versi 20.

4.5 Pembahasan

Setelah hasil uji Asumsi klasik dilakukan dan hasilnya secara keseluruhan

menunjukan model regresi memenuhi asumsi klasik, maka tahap berikut adalah

melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi linear berganda. Model regresi

linear berganda dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh faktor personal

(X1), faktor organisasional (X2), dan faktor non organisasional (X30) terhadap

komitmen organisasi (Y).

Pengujian terhadap hipotesis yang dirumuskan dilakukan secara parsial maupun

simultan. Hipotesis null (Ho) adalah hipotesis yang menyebutkan antara variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis alternative

(Ha) adalah hipotesis yang menyebutkan adanya pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan dalam penelitian

ini menggunakan probabilitas signifikan berdasarkan nilai alpha yaitu 5%, apabila

probabilitas signifikan < 0,05% maka Ho ditolak dan Ha diterima. Demikian pula

sebaliknya, apabila probabilitas signifikan > 0,05% Maka Ho diterima dan Ho

ditolak. Jika Ha diterima maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen, sedangkan jika Ha ditolak maka tidak ada pengaruh variabel dependen,

sedangkan jika Ha ditolak maka tidak pengaruh variabel independen terhadap

variable dependen.

56
4.5.1 Koefisien Determinasi

Tabel 4.9
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary

Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate

1 .999a .997 .997 .092

a. Predictors: (Constant), FaktorNonOrganisasi, Organisasi, FaktorOrganisasi


Sumber : Data Primer diolah, 2021
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,999. Hasil ini

menunjukkan kekuatan hubungan yang sangat kuat atau sangat erat antara ketiga

variabel independen (faktor personal, faktor organisasional dan faktor non

organisasional) secara bersama-sama berpengaruh terhadap komitmen

organisasional. Hasil nilai adjust R-Square koefisien determinasi ketiga variabel

independen (faktor personal, faktor organisasional dan faktor non organisasional)

secara bersama-sama berpengaruh terhadap komitmen organisasional adalah

sebesar 0,156. Berdasarkan data diatas, diperoleh koefisien determinasi (R 2) sebesar

0, 997 atau (99,7%). Hal ini menunjukkan bahwa 99,7% komitmen organisasi

mampu dijelaskan lewat factor personal, factor organisasional dan factor non

organisai sedangkan sisanya 3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.5.2 Uji F

Tabel 4.10

57
Uji F
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 180.343 3 60.114 7077.148 .000b

Residual .518 61 .008

Total 180.862 64

a. Dependent Variable: KomitmenOrganisasi


b. Predictors: (Constant), FaktorNonOrganisasi, Organisasi, FaktorOrganisasi
Sumber : Data Primer diolah, 2021
Dari uji ANOVA dengan menggunakan SPSS versi 20, berdasarkan tabel diatas didapat

Fhitung sebesar 7077.418 dengan nilai signifikansi lebih kecil 0,000 < 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa factor personal, organisasi dan non organisasi secara bersama –

sama atau simultan berpengaruh terhadap komitmen organisasi.

4.5.3 Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y,

apakah variabel X1, X2 danX3 benar-benar berpengaruh terhadap variabel secara

individual atau parsial (Imam Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini Uji statistik t

digunakan untuk mengetahui pengaruh Faktor personal, Faktor organisasi dan Faktor

Non Organisasi terhadap Komitmen organisasi (Y).

Tabel 4.11
Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

58
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .077 .207 .374 .710

FaktorOrganisasi .296 .023 -.217 -12.812 .000

Organisasi 1.005 .008 1.001 128.373 .000

FaktorNonOrganisasi .287 .024 .205 12.182 .000

a. Dependent Variable: KomitmenOrganisasi

Sumber : Data Primer diolah, 2021

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa model regresi linear berganda dalam penelitian ini

adalah Y = 0.077 + 0.296 + 1.005 + 0.287 + 0.207

1. Hasil uji parsial (uji t) antara Faktor personal terhadap Komitmen organisasi

menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.000 yang berada di bawah 0,05. Hal ini berarti

bahwa nilai Faktor Personal yang dilihat berdasar nilai statistiknya berpengaruh

signifikan terhadap komitmen organisasi dan mempunyai hubungan positif. Sehingga

H1 yang menyatakan bahwa Faktor personal berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Komitmen organisasi dapat diterima.

2. Hasil uji parsial (uji t) antara Faktor organisasi terhadap komitmen organisasi

menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berada dibawah 0,05. Hal ini berarti

bahwa Faktor organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasi.

Sehingga H2 yang menyatakan bahwa Faktor organisasi berpengaruh positif signifikan

terhadap komitmen organisasi dapat diterima.

59
3. Hasil uji parsial (uji t) antara faktor non organisasi terhadap komitmen organisasi

menunjukan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa nilai Faktor

Personal yang dilihat berdasar nilai statistiknya berpengaruh tidak signifikan terhadap

komitmen organisasi dan mempunyai hubungan positif. Sehingga H3 yang menyatakan

bahwa Faktor non organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen

organisasi dapat diterima.

Tabel 4.10
Ringkasan uji Hipotesis
HIPOTESIS PERNYATAAN HASIL
DITERIMA DITOLAK

H1 Faktor Personal Berpengaruh Diterima


positif dan signifikan terhadap
komitmen Organisasional
karyawan PT. Cahaya Bintang
Manise.
H2 Faktor Organisasi Diterima
Berpengaruh positif dan
signifikan terhadap komitmen
Organisasional karyawan PT.
Cahaya Bintang Manise.
H3 Faktor Non Organisasi Diterima
Berpengaruh positif dan
signifikan terhadap komitmen
Organisasional karyawan PT.
Cahaya Bintang Manise.
H4 Faktor Personal, Faktor Diterima
Organisasi dan Faktor Non
Organisasi Berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
komitmen Organisasional
karyawan PT. Cahaya Bintang
Manise.
Sumber : Data Primer diolah, 2021

60
4.5.4. Pengaruh Faktor Personal Terhadap Komitmen Organisasional Pada PT

Cahaya Bintang Manise

Berdasarkan dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi 0,000 < dari

alpha 0,05 sehingga faktor personal (X1) berpengaruh signifikan terhadap

komitmen organisasi (Y). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Hipotesis

diterima (Terbukti).

Kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, dan kemampuan beradaptasi

yang merupakan indikator variabel faktor personal yang dituangkan ke dalam

pertanyaan-pertanyaan pada alat ukur uji instrument (Kuesioner) dirasa mampu

menjamin pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi karyawan.

Jawaban-jawaban responden terkait Kepercayaan diri yang tinggi dengan tujuan

menyelesaikan pekerjaan dengan baik, membangun hubungan baik dengan rekan

kerja, adaptasi dengan konsumen yang kemudian diakumulasikan ke dalam

pengolah data menunjukan dengan merujuk pada skala likert menunjukan bahwa

responden “memperhitungkan” faktor personal sebagai penunjang komitmen

organisasi karyawan.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Imada Ulinnuha dengan nilai hasil uji t hitung sebesar 0,000 < 0,05, yang artinya

faktor personal berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi.

Penelitian ini bertentangan dengan teori yang disampaikan oleh Robbins (2014)

61
bahwa fakktor personal merupakan hal yang sangat mempengaruhi tingkat

komitmen individu.

4.5.5 Pengaruh Faktor Organisasional Terhadap Komitmen Organisasi Pada

PT Cahaya Bintang Manise

Berdasrkan dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi 0,000 < dari

alpha 0,05 sehingga faktor personal (X1) berpengaruh signifikan terhadap

komitmen organisasi (Y). Hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa faktor

personal tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi. Dari hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa faktor organisasional memiliki pengaruh signifikan

terhadap komitmen organisasi, artinya semakin tinggi faktor organisasi maka akan

semkin tinggi pula faktor komitmen organisasi.

Pengalaman kerja, lingkungan kerja yang kondusif, sistem pembayaran gaji

yang merupakan indikator dari variabel faktor organisasi terlihat cukup menjelaskan

begitu pentingnya faktor organisasi terhadap komitmen organisasi. System

pembayaran gaji, misalnya, dirasa sangat berpengaruh secara signifikan terhadap

komitmen organisasi karyawan. Jawaban-jawaban responden yang diukur

berdasarkan skala likert menunjukan bahwa responden mengukur dengan sangat

baik komitmen mereka terhadap perusahaan apabila perusahaan juga menciptakan

lingkungan kerja yang baik, kondusif aman dan nyaman, serta dibarengi dengan

system pembayaran gaji yang baik dan adil.

62
Hal ini sesuai dengan pendapat Sterss dan Poter (Sopiah,2008) yang

mengemukakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi

adalah faktor organisasional itu sendiri. Faktor organisasi yang meliputi:

pengalaman pekerjaan, lingkungan pekerjaan, system penggajian yang bukan

merupakan faktor di luar organisasi. Pengalaman seputar pekerjaan yang

berdampak terhadap kemampuan karyawan menyelesaikan pekerjaan, lingkungan

kerja yang kondusif, persoalany system pembayaran gaji, adil dan tidaknya,

indikator-indikator inilah yang mendukung faktor organisasi berpengaruh secara

signifikan terhadap komitmen organisasi. Penelitian ini juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Husin (2014).

4.5.6 Pengaruh Faktor Non Organisasional Terhadap Komitmen Organisasi

Pada PT Cahaya Bintang Manise

Berdasrkan dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi 0,000 < dari

alpha 0,05 sehingga faktor personal (X3) berpengaruh signifikan terhadap

komitmen organisasi (Y). Hasil penelitian ini dapat membuktikan bahwa faktor Non

Organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Dari hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor non organisasional memiliki

pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Artinya, faktor Non

organisasional dapat menentukan komitmen organisasi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul

Aisyah dengan nilai t hitung sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya faktor non

63
organisasional berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi.

Penelitian ini juga sama dengan teori yang disampaikan Lincoln dan Bashaw dalam

Sopiah (2008) menyebutkan bahwa komitmen organisasi dipengaruhi oleh faktor

non organisasional.

4.5.7 Pengaruh Faktor Personal, Faktor Organisasi dan Faktor Non

Organisasional Terhadap Komitmen Organisasi Pada PT Cahaya Bintang

Manise.

Berdasarkan dari hasil perhitungan diperoleh hasil uji F (Uji Simultan)

variabel independen faktor personal, faktor organisasi, faktor non organisasi secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen komitmen

organisasi. Hal ini dibuktikan dengan signifikansi 0,000 < 0,05, jadi peryataan

menunjukan bahwa hipotesi H4 diterima, artinya faktor personal, faktor organisasi,

dan faktor non organisasional berpengaruh signifikan terhadap komitmen

organisasi.

64
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui dan menganalisis pengaruh faktor

personal, faktor organisasional dan faktor non organisasional terhadap komitmen

organisasional. Penelitian yang dilakukan pada PT. Bintang Cahaya Manise di Desa

Suli, Dusun Amarumatena, Maluku Tengah. Berdasarkan hasil analisa data dan

pembahasan yang sudah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,

Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) pada Variabel faktor personal (X1) dijelaskan

bahwa terdapat nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sebagai taraf signifikansi, hal ini

terjadi dikarenakan karyawan pada PT Cahaya Bintang Manise memahami betul bahwa

kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi dan kemampuan beradaptasi yang

merupakan bagian dari indikator variabel X1 sangatlah penting untuk menunjang

komitmen organisasi itu sendiri. Maka, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

variabel faktor personal berpengaruh signifikan dan dapat diterima.

Kemudian, berdasarkan hasil uji parsial (uji t) mengungkapkan bahwa terdapat

pengaruh signifikansi terhadap Faktor organisasi (X2) hal ini didorong karena sebagian

karyawan pada PT. Cahaya Bintang Manise mengakui pentingya pengalaman kerja

yang berimpilikasi terhadap proses penyelesain kerja, selain itu salah satu indikator

yang menunjang adalah lingkungan kerja yang kondusif, nyaman dana aman. Sistem

pemberian gaji juga menurut sebagian karyawan menjadi faktor yang sangat penting

65
dalam mempengaruhi komitmen organisasi karyawan. Dengan nilai signifikansi sebesar

0,000 < 0,05 sebagai taraf signifikansi, maka diambilah keputusan bahwa faktor

organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi dan

hipotesisnya dapat diterima.

Selanjutnya berdasarkan uji t, fakor non organisasi diterima dengan nilai

signifikansinya 0,000 < 0,05, maka diambilah keputusan berdasarkan taraf signifikansi

bahwa variabel fakktor non organisasional diterima. Hal ini didukung, karena sebagian

karyawan meyakini bahwa indikator yang terdapat pada non organisasional yang ada

pada alat uji instrument (kuesioner) seperti; pekerjaan lain di luar organisasi tempat

karyawan bekerja turut mempengaruhi komitmen organisasi karyawan. Maka, atas dasar

itu dapat disimpulkan bahwa variabel faktor non organisasional (X3) berpengaruh

secara signifikan terhadap komitmen organisasi (Y)

Selain itu berdasarkan uji f yang mengukur secara simultan dan atau secara

bersama-sama dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka diambilah keputusan

bahwa secara simultan ketiga variabel berpengaruh secara signifikan terhadap

komitmen organisasi.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut;

66
Bagi Peneliti selanjutnya :

1. Untuk masa yang akan datang dalam mengisi kuesioner sebaiknya responden

didampingi langsung oleh peneliti agar informasi yang didapatkan responden

lebih tepat dan jelas.

2. Untuk peneliti selanjutnya lebih baik dalam penelitianini terdapat tiga variabel

bebas yaitu faktor personal, faktor organisasional dan faktor non organisasional

diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain

sehingga penelitian selanjutnya dapat lebih menjelaskan fakto-faktor yang

mempengharuhi komitmen organisasional.

67
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R. F. (2019). PENGARUH FAKTOR PERSONAL TERHADAP KOMITMEN


ORGANISASIONAL GURU MADRASAH. QUALITY.
https://doi.org/10.21043/quality.v7i2.6153
Anna Rebekah Erickson, “Expectations and Job Search Behavior Among Graduating
University Seniors” (Iowa State University, 1995),
https://doi.org/10.1016/j.jorganchem.2010.09.058.
Augusty, Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk
skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.
Bass, Bernard M. 1990. From Transactional to Transformational Leadership: Learning
to Share the Vision. Organizational Dynamic, Elsevier Vol 3 No 1
David, Fred R. 2005. Manajemen Strategis: Konsep. Jakarta : Salemba Empat
Edwin A. Locke, Stephan J. Motowidlo, and Philip Bobko, “Using Self-Efficacy
Theory to Resolve the Conflict Between Goal-Setting Theory and Expectancy
Theory in Organizational Behavior and Industrial/Organizational Psychology,”
Journal of Social and Clinical Psychology 4, no. 3 (1986): 328–38,
https://doi.org/10.1521/jscp.1986.4.3.328.
Fuad Mas’ud, 2004, “Survai Diagnosis Organisasional,” Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Greenberg, Jerald.(2005). “Managing Behavior on Organizations“. Fourth Edition.
Prentice Hall, New Jersey
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Handayaningrat. Soewarno. 1985. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen,
Jakarta : CV Haji Masagung
Hardjito, Dydiet. 1997. Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian Edisi: I. Jakarta:
RajaGrafindo
Hartono, Jogiyanto. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. BPFE. Yogyakarta
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara

68
Husin, H. (2014). PENGARUH VARIABEL PERSONAL, ORGANISASIONAL,
DAN NON ORGANISASIONAL TERHADAP KOMITMEN
ORGANISASIONAL (Studi Pada Karyawan Perusahaan PT. PLN ( Persero) APJ
Malang Distribusi Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas
Brawijaya, 14(1), 84219.
Kotler, Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga
Kreitner Robert dan Angelo Kinicki. 2003. Perilaku Organisasi: Organizational
Behavior. Jakarta: Salemba Empat.
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2011. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2014. Perilaku Organisasi. Edisi 9. Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
L. Mathis, Robert & H. Jackson, John. 2011. Human Resource Management (edisi 10).
Jakarta : Salemba Empat.
Morgan, R.M. and Hunt, S.D. (1994), “The commitment-trust theory of relationship
marketing”, Journal of Marketing, Vol. 58 No. 3, pp. 20-38
Mulyono, I., & Bidayati, U. (2018). Pengaruh Faktor Personal, Faktor Organisasional
Dan Faktor Non Organisasional Terhadap Komitmen Organisasional Karyawan PT
AJB Bumi Putra Gondomanan Yogyakarta. Jurnal Fokus.
Munandar, A. (2017). Pengaruh Faktor Personal, Faktor Organisasional Dan Faktor
Non Organisasional (Studi Kasus Pada Karyawan PT KAI Daop 6 Yogyakarta
Stasiun Lempuyangan). Jurnal Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta.
Panggabean, Mutiara Sibarani. 2004. Komitmen organisasi sebagai mediator variabel
bagi pengaruh kepuasan kerja terhadap keinginan untuk pindah kerja. Jurnal Bisnis
dan Akuntansi. 6 (1). Hal. 90-114.
Probotranggono, Rahadian., Andi Kartika. 2008. Pengaruh komitmen organisasional
dan profesional terhadap kepuasan kerja auditor dengan motivasi sebagai variabel
intervening. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. 15 (1). Hal. 80 ± 90.
R. W. Rowden. 2000. The relationship between charismaticleadership behaviors and
organizational commitment. Leadership & Organization Development
Journal.Vol. 21.No. 1. pp. 30-35.
Robbins, S. 2008. Perilaku Organisasi, Jilid I dan II, alih Bahasa : Hadyana Pujaatmaja.
Jakarta: Prenhallindo.

69
Robbins, Stephen P dan Timothy A Judge. 2014. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.

Salancik, G., & Simon. (2005). Commitment and the control of organizational behavior
and belief. Chicago: St. Clair Press.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Buku 2 Edisi 4. Jakarta:
Salemba Empat

Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Andi Offset.

Sofian Effendi. (1984). Unsur-unsur Penditian Survai dalam Metode Penelitian Survai.
Masri Singarimbun & Sofian Effendi (eds). Jakarta: LP3ES

Stephen P. Robbins and Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi 12 Buku 1.
Terjemahan: Diana Angelica, Ria Cahyani dan Abdul Rosyid. Jakarta: Salemba
Empat.

Syamsi, Ibnu. 1994. Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen. Rineka Cipta, Jakarta.

Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Implikasi Pada Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:


Graha Ilmu, 2008).

Wursanto, Drs. Ig, 2003, Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, Andi Offset, Yogyakarta.

Yen, Ju-Yu , Chih-Hung Ko, Cheng-Fang Yen, Cheng-Sheng Chen and ChengChung
Chen. 2009. “The association between harmful alcohol use and Kecanduan internet
among college students: Comparison of personality”. Dalam Journal Of Psychiatry
And Clinical Neurosciences. 2009; 63: 218– 24.

70
LAMPIRAN 1

HASIL OLAH DATA PADA IBM SPSS VERSI 20

Uji Validitas Faktor Personal

Correlations

FaktorPerson
FP1 FP2 FP3 FP4 FP5 FP6 al

FP1 Pearson
1 .076 .036 .052 .355** .081 .458**
Correlation

Sig. (2-tailed) .545 .774 .679 .004 .521 .000

N 65 65 65 65 65 65 65
FP2 Pearson
.076 1 .157 .017 .246* .135 .525**
Correlation
Sig. (2-tailed) .545 .213 .893 .048 .282 .000
N 65 65 65 65 65 65 65
FP3 Pearson
.036 .157 1 .003 .186 .122 .353**
Correlation
Sig. (2-tailed) .774 .213 .984 .137 .331 .004
N 65 65 65 65 65 65 65
FP4 Pearson
.052 .017 .003 1 .219 .055 .403**
Correlation
Sig. (2-tailed) .679 .893 .984 .079 .662 .001
N 65 65 65 65 65 65 65
FP5 Pearson
.355** .246* .186 .219 1 .193 .520**
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .048 .137 .079 .123 .000
N 65 65 65 65 65 65 65
FP6 Pearson
.081 .135 .122 .055 .193 1 .267*
Correlation
Sig. (2-tailed) .521 .282 .331 .662 .123 .031
N 65 65 65 65 65 65 65
FaktorP Pearson
.458** .525** .353** .403** .520** .267* 1
ersonal Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .001 .000 .031

71
N 65 65 65 65 65 65 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji validitas Organisasi

Correlations

ORG1 ORG2 ORG3 ORG4 ORG5 ORG6 Organisasi

ORG1 Pearson
1 .234 .229 .266* .049 .222 .451**
Correlation

Sig. (2-tailed) .061 .066 .032 .700 .076 .000

N 65 65 65 65 65 65 65
ORG2 Pearson
.234 1 .078 .364** .289* .091 .635**
Correlation
Sig. (2-tailed) .061 .538 .003 .019 .470 .000
N 65 65 65 65 65 65 65
ORG3 Pearson
.229 .078 1 .178 .080 .089 .459**
Correlation
Sig. (2-tailed) .066 .538 .156 .524 .480 .000
N 65 65 65 65 65 65 65
ORG4 Pearson
.266* .364** .178 1 .368** .045 .745**
Correlation
Sig. (2-tailed) .032 .003 .156 .003 .721 .000
N 65 65 65 65 65 65 65
ORG5 Pearson
.049 .289* .080 .368** 1 .063 .463**
Correlation
Sig. (2-tailed) .700 .019 .524 .003 .616 .000
N 65 65 65 65 65 65 65
ORG6 Pearson
.222 .091 .089 .045 .063 1 .194
Correlation
Sig. (2-tailed) .076 .470 .480 .721 .616 .122
N 65 65 65 65 65 65 65
Organis Pearson .451 **
.635 **
.459 **
.745 **
.463 **
.194 1
asi Correlation

72
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .122

N 65 65 65 65 65 65 65

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas Faktor Non Organisasi

Correlations

FaktorNonOrga
FNO1 FNO2 FNO3 FNO4 FNO5 nisasi

FNO1 Pearson Correlation 1 .081 .006 .410** .176 .487**

Sig. (2-tailed) .519 .961 .001 .160 .000

N 65 65 65 65 65 65
FNO2 Pearson Correlation .081 1 .144 .138 .359 **
.536**
Sig. (2-tailed) .519 .254 .272 .003 .000
N 65 65 65 65 65 65
FNO3 Pearson Correlation .006 .144 1 .162 .512** .647**
Sig. (2-tailed) .961 .254 .198 .000 .000
N 65 65 65 65 65 65
FNO4 Pearson Correlation .410** .138 .162 1 .017 .561**
Sig. (2-tailed) .001 .272 .198 .894 .000
N 65 65 65 65 65 65
FNO5 Pearson Correlation .176 .359 **
.512 **
.017 1 .703**
Sig. (2-tailed) .160 .003 .000 .894 .000
N 65 65 65 65 65 65
FaktorNon Pearson Correlation .487 **
.536 **
.647 **
.561 **
.703 **
1
Organisasi Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 65 65 65 65 65 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Validitas Komitmen Organisasi

Correlations

73
FaktorKom
itmenOrgan
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 isasi

KO1 Pearson Correlation 1 .244 .062 .261 *


.049 .508**

Sig. (2-tailed) .050 .625 .036 .701 .000

N 65 65 65 65 65 65
KO2 Pearson Correlation .244 1 .047 .475** .001 .724**
Sig. (2-tailed) .050 .713 .000 .994 .000
N 65 65 65 65 65 65
KO3 Pearson Correlation .062 -.047 1 .101 .144 .189
Sig. (2-tailed) .625 .713 .423 .252 .131
N 65 65 65 65 65 65
KO4 Pearson Correlation .261 *
.475 **
.101 1 .100 .733**
Sig. (2-tailed) .036 .000 .423 .427 .000
N 65 65 65 65 65 65
KO5 Pearson Correlation .049 .001 .144 .100 1 .406**
Sig. (2-tailed) .701 .994 .252 .427 .001
N 65 65 65 65 65 65
FaktorKomit Pearson Correlation .508** .724** .189 .733** .406** 1
menOrganisa Sig. (2-tailed) .000 .000 .131 .000 .001
si N 65 65 65 65 65 65

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Uji Reliabilitas faktor Personal

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.600 7

74
Uji Reliabilitas Organisasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.676 7

Uji Reliabilitas Faktor Non Organisasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.727 6

Uji Reliabilitas Faktor KOmitmen Organisasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.686 6

Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65
Normal Mean .0000000
Paramet Std. Deviation
1.46235597
ersa,b
Most Absolute .087
Extreme Positive .061
Differen Negative
-.087
ces
Test Statistic .087

75
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

2) Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 12.191 4.125 2.955 .004

FaktorPerso
.151 .163 .115 .923 .360 .845 1.184
nal

Organisasi .396 .131 .412 3.027 .004 .713 1.402

FaktorNonO
.114 .129 .114 .880 .382 .788 1.268
rganisasi

a. Dependent Variable: FaktorKomitmenOrganisasi

3) Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 3.234 2.779 1.164 .249

FaktorPerso
.041 .110 .051 .370 .712 .845 1.184
nal

Organisasi .004 .088 .006 .040 .968 .713 1.402

FaktorNonO
.058 .087 .096 .670 .505 .788 1.268
rganisasi

76
a. Dependent Variable: Abs_RES

4) Hasil Regresi Berganda

Regresi
Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 FaktorNonOrganisasi,
. Enter
FaktorPersonal, Organisasib

a. Dependent Variable: FaktorKomitmenOrganisasi


b. All requested variables entered.

UJI T
a. Dependent Variable: FaktorKomitmenOrganisasi

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .077 .207 .374 .710

FaktorOrganisasi .296 .023 .217 12.812 .000

Organisasi 1.005 .008 1.001 128.373 .000

FaktorNonOrganisasi .287 .024 .205 12.182 .000

a. Dependent Variable: KomitmenOrganisasi

UJI F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 180.343 3 60.114 7077.148 .000b

Residual .518 61 .008

Total 180.862 64

77
a. Dependent Variable: KomitmenOrganisasi
b. Predictors: (Constant), FaktorNonOrganisasi, Organisasi, FaktorOrganisasi

LAMPIRAN 2

OLAH DATA MENTAH MICROSOFT EXCEL

A. JAWABAN RESPONDEN FAKTOR PERSONAL

78
4 5 4 4 5 4 26
4 4 3 4 4 4 23
4 3 4 5 4 4 24
5 4 4 5 4 4 26
4 4 3 4 4 4 23
5 4 4 4 4 5 26
4 4 4 5 4 4 25
4 4 4 4 5 4 25
4 5 4 4 5 4 26
4 4 4 4 5 4 25
4 4 4 4 5 5 26
5 4 4 4 5 4 26
4 3 4 3 4 4 22
4 5 4 4 4 4 25
4 4 3 4 2 5 22
4 5 4 4 4 4 25
4 4 4 5 4 5 26
4 4 4 5 4 4 25
4 4 5 4 4 4 25
4 4 4 5 4 4 25
4 4 3 5 4 4 24
4 4 3 5 4 4 24
4 4 4 3 4 4 23
4 5 4 5 4 4 26
4 4 4 5 4 4 25
4 4 4 4 5 4 25
4 5 4 4 5 4 26
4 5 4 4 5 4 26
4 5 4 4 4 4 25
4 5 4 5 4 5 27
3 4 4 4 4 5 24
4 4 4 5 4 4 25
4 4 3 4 4 4 23
4 5 4 4 4 4 25
4 4 3 5 4 4 24
4 4 4 3 4 5 24
5 4 4 4 4 4 25
4 3 5 4 4 3 23
4 4 4 5 4 4 25
4 4 5 4 4 4 25
4 4 4 5 4 4 25

79
4 5 4 5 4 4 26
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
5 4 4 4 5 5 27
4 4 3 4 4 4 23
4 4 4 5 4 4 25
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 3 5 4 24
5 4 4 4 5 4 26
4 4 4 3 4 4 23
4 4 4 4 4 4 24
4 3 5 5 4 4 25
4 4 4 5 4 5 26
5 5 4 4 5 4 27
5 4 4 4 5 3 25
4 4 4 3 4 4 23
4 4 4 4 4 4 24
4 3 5 5 4 4 25
4 4 4 5 4 4 25
5 5 4 4 5 4 27
4 5 4 5 4 5 27
3 4 4 4 4 4 23
4 4 4 5 4 4 25
4 4 3 4 4 4 23

B JAWABAN FAKTOR ORGANISASIONAL

4 3 4 2 3 4 20
4 4 4 4 4 5 25
4 4 4 4 4 4 24
4 5 4 5 5 4 27

80
4 4 4 4 5 4 25
5 4 4 5 4 4 26
5 4 5 4 4 4 26
4 4 4 4 4 4 24
4 5 4 5 4 4 26
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 24
3 4 3 2 4 4 20
4 5 4 4 4 4 25
2 2 2 2 4 5 17
4 5 4 4 4 4 25
4 4 3 5 4 4 24
4 4 5 4 4 3 24
4 4 5 4 4 4 25
4 5 4 4 4 4 25
4 4 4 4 4 5 25
4 4 3 5 5 4 25
5 4 4 4 5 3 25
4 4 3 5 5 3 24
4 4 4 4 4 4 24
4 5 4 4 4 4 25
4 4 4 4 4 4 24
4 4 5 4 4 4 25
5 4 5 4 4 4 26
4 4 5 4 4 4 25
4 4 4 4 4 4 24
4 4 5 4 4 4 25
4 3 4 3 4 4 22
4 4 4 4 4 4 24
4 3 4 5 4 4 24
4 4 3 4 4 4 23
4 4 4 4 4 5 25
4 3 4 5 4 4 24
4 4 5 4 5 4 26
4 5 4 4 5 2 24
4 4 4 5 5 4 26
4 5 4 4 4 4 25
4 5 4 5 4 5 27
4 3 5 4 3 4 23
4 4 4 5 4 4 25

81
3 4 5 5 5 4 26
4 4 4 4 4 4 24
3 4 4 4 4 4 23
4 4 4 4 4 4 24
4 4 3 4 4 5 24
5 4 3 4 4 3 23
4 4 4 4 4 4 24
4 5 4 5 4 4 26
4 4 4 4 4 5 25
4 4 4 4 5 5 26
4 5 4 4 5 5 27
4 4 4 5 5 5 27
4 5 4 4 4 4 25
4 5 4 5 4 4 26
4 3 5 4 3 4 23
4 4 4 5 4 4 25
3 4 5 5 5 4 26
4 4 4 4 4 3 23
3 4 4 4 4 4 23
4 4 4 4 4 2 22

C. JAWABAN FAKTOR NON ORGANISASIONAL

4 3 2 4 4 17
5 3 4 4 4 20
5 4 4 4 5 22
4 4 5 4 5 22

82
4 5 4 4 5 22
4 5 4 4 5 22
5 4 5 4 5 23
4 4 2 2 3 15
4 4 5 4 5 22
5 4 4 5 4 22
5 4 4 5 4 22
5 4 5 5 5 24
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 5 21
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 5 21
5 4 4 4 5 22
4 4 4 4 5 21
5 4 4 5 5 23
4 5 4 4 5 22
5 4 4 5 4 22
4 3 5 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 5 4 5 22
4 4 4 5 5 22
5 4 4 5 4 22
5 4 4 5 4 22
4 4 5 4 5 22
4 4 5 4 5 22
5 4 4 4 5 22
4 4 4 5 4 21
5 4 4 4 5 22
4 3 4 4 3 18
4 5 4 5 4 22
4 4 4 5 4 21
4 3 4 4 4 19
5 4 4 5 4 22
4 3 4 4 4 19
4 4 4 5 4 21
3 4 5 4 4 20
4 4 5 4 5 22
5 4 4 5 4 22
4 5 5 4 5 23
4 5 4 4 5 22
4 5 4 5 4 22

83
5 5 5 5 5 25
5 4 5 4 5 23
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 5 4 4 4 21
4 5 4 4 5 22
4 4 4 4 4 20
4 5 4 4 4 21
3 4 5 4 4 20
4 4 5 4 5 22
5 4 4 5 4 22
4 5 5 4 5 23
4 5 4 4 5 22
4 5 4 5 4 22
5 5 5 5 5 25
5 4 5 4 5 23
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20

D. JAWABAN FAKTOR KOMITMEN ORGANISASIONAL

5 2 4 3 4 18
3 2 4 4 4 17
4 4 4 4 5 21
4 5 4 5 4 22

84
5 5 5 5 4 24
4 5 4 3 4 20
4 5 4 4 5 22
5 4 4 5 4 22
4 5 4 5 4 22
4 3 5 2 3 17
4 5 4 4 5 22
5 4 5 4 4 22
4 4 4 4 4 20
4 4 5 4 4 21
3 2 4 3 4 16
5 4 4 5 4 22
4 4 5 4 4 21
4 4 5 4 4 21
4 5 4 5 4 22
4 4 4 4 4 20
4 5 4 4 4 21
4 5 4 4 4 21
4 5 4 5 4 22
4 4 4 3 4 19
4 4 5 4 4 21
4 5 4 4 4 21
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
3 2 4 2 4 15
4 5 4 4 1 18
4 4 5 4 3 20
3 4 5 5 4 21
4 4 4 4 4 20
4 5 4 3 5 21
4 5 4 4 4 21
5 4 4 5 5 23
4 3 4 3 4 18
4 5 4 4 4 21
4 4 3 5 5 21
4 4 4 4 5 21
4 4 4 4 5 21
4 4 4 5 4 21
4 5 4 5 4 22
4 4 4 4 4 20

85
4 5 4 5 4 22
4 4 4 4 5 21
4 4 3 4 4 19
4 4 4 4 5 21
4 3 4 5 4 20
4 4 4 4 3 19
4 5 4 5 4 22
4 4 5 5 5 23
4 4 5 4 4 21
4 4 5 4 4 21
4 4 3 5 4 20
4 4 4 4 5 21
4 4 4 4 5 21
4 4 4 5 4 21
4 5 4 5 3 21
4 4 4 4 4 20
4 5 4 5 5 23
4 4 4 4 4 20
4 4 3 4 4 19
4 4 4 4 4 20

86

Anda mungkin juga menyukai