Setiap pola kinerja karyawan perlu diawasi oleh perusahaan, hal ini untuk mengantisipasi
agar tidak ada bentuk pelanggaran dan penyimpangan kerja karyawan yang mampu
menghambat perkembangan perusahaan untuk mencapai tujuannnya. Karena apabila kinerja
karyawan dikelola dengan baik maka perusahaan akan mendapatkan berbagai macam
manfaat.
Berikut ini HR Note Indonesia sudah merangkum khusus untuk kamu terkat kinerja
karyawan dari mulai pengertian, faktor pengaruh kinerja karyawan, hingga masalah yang
harus dihadapi perusahaan dalam menangani kinerja karyawan.
1. Menurut Moeheriono
Menguti di dalam buku karya Moeheriono yang berjudul “Pengukuran Kinerja Berbasis
Kompetensi”, dikatakan bahwa kinerja karyawan bisa dicapai oleh kelompok atau individu
dalam suatu perusahaan secara kualitatif atau kuantitatif.
Hal tersebut disesuaikan dengan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab pada tiap karyawan
dalam meraih tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan
etika ataupun moral yang berlaku.
2. Menurut Prawirosento
Sedangkan menurut, Prawirosentono menjelaskan bahwa kinerja adalah pekerjaan suatu
kelompok atau dalam sebuah organisasi sesuai dengan tanggung jawab dan kekuasaan
masing-masing, namun saling bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan yang tidak melanggar moral, hukum, ataupun etika.
Berdasarkan pandangan dari kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan
merupakan suatu hasil kerja seseorang atau kelompok di dalam suatu perusahaan yang
berhasil dicapau dalam tugas dan tanggung jawabnya terhadap suatu pekerjaan yang berlaku
untuk pekerjaan tertentu. Hasil pekerjaan ini erat kaitannya dengan tercapainya tujuan
perusahaan.
Jika perusahaan melalui HRD mampu melihat permasalahan kinerja yang terdapat di dalam
diri masing-masing karyawan, hal tersebut dapat segera ditangani untuk tidak menganggu
terhadap perkembangan perusahaan. Masalah yang berpotensi terkait kinerja karyawan yang
harus di tangani oleh perusahaaan seperti berikut.
1. Pola Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan pernah bisa hidup sendiri yang mana
manusia membutuhkan orang lain untuk menjalani kehidupannya. Untuk dapat saling
terhubung dengan orang lain, seseorang harus melakukan komunikasi agar pesan yang
ingin disampaikan dapat di terima oleh orang lain.
Komunikasi merupakan hal mendasar di dalam suatu perusahaan, yang mana merupakan
soft skill yang wajib dimiliki oleh setiap karyawan yang bekerja di dalamnya. Namun,
sering kali pola komunikasi yang b erjalan buruk antar satu karyawan dengan yang lain
membuat kinerja perusahaan tidak berjalan lancar.
Dalam hal ini, HRD harus melakukan analisa lebih lanjut penyebab dari produktivitas kinerja
karyawan yang menurun, agar beban kerja yang diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuan
dan peraturan yang berlaku, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
Rendahnya tingkat kedisiplinan yang ditunjukan oleh karyawan seringkali terjadi, seperti
datang terlambat dan menunda tugas yang diberikan oleh perusahaan. Tentu saja, hal ini
berdampak buruk terhadap perkembangan perusahaan untuk mencapai tujuannya, Melihat
fenomena yang terjadi dikalangan karyawan mengenai tingkat kedisiplinan, perusahaan
melalui HRD dapat memberlakukan sistem realtime dan reward-punishment yang mana
sistem ini diharapkan mampu menekan angka kedisiplinan karyawan semakin membaik.
Masalah terakhir yang tidak kalah penting yaitu tingkat kepuasan kinerja terhadap
perusahaan. Mengingat karyawan merupakan aset yang penting bagi berjalannya
perusahaan, perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan selalu puas terhadap
kinerjanya dalam perusahaan.
Lingkungan kerja
Selanjutnya faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu lingkungan kerja.
Perusahaan wajib membuat lingkungan kerja yang nyaman dan sehat karena akan
berpengaruh terhadap kondisi psikis dari setiap karyawan apabila lingkungan tempat
berkerja dirasa cukup nyaman.
Penutup
Berbagai macam faktor yang mempengarhi kinerja karyawan dan permasalahan yang harus
dihadapi oleh perusahaan bukanlah sebuah hal yang mudah. Menginat banyaknya pola
perilaku karyawan yang berbeda-beda dan jumlah karyawan yang cukup banyak menjadi
salah satu penyebab sulitnya perusahaan mengkontrol kinerja karyawan untuk selalu baik.
Dalam hal ini bagian Human Resource Development (HRD) selaku pemegang kunci utama
yang bertanggung jawab mengelola terkait permasalahan SDM perusahaan harus berperan
untuk menyiasati dan menanggulangi segala persoalan yang terjadi, hal ini untuk
menagntisipasi akibat dari buruknya kinerja karyawan yang akan mempengaruhi alur gerak
dari perusahaan tersebut. Karena pada dasarnya berkembangnya suatu perusahaan akan
sangat bergantung pada kinerja karyawan.