Anda di halaman 1dari 3

Terkadang orang membuat pergerakan keuangan yang aneh.

Mungkin karena penggunaan


dan kepemilikan uang seseorang kadang-kadang dikelola dengan emosi. Mengutip dalam
buku (Psikologi Trading - Desmond Wira) memahami beberapa prinsip psikologi mengenai
keuangan dapat membantu kita mengendalikan dorongan untuk membelanjakan dan
berinvestasi secara irasional.

Berikut IDN Times kasih 7 tips psikologi yang dapat kamu gunakan untuk membantu
meningkatkan kesehatan keuangan kamu.

1. Pahami masa lalu uangmu

Bagaimana uang di kelola oleh orang tuamu dahulu? Apakah Ibu dan Ayah pernah
mengajarkan kepadamu tentang keseimbangan antara tabungan dan pengeluaran? Apa kamu
pernah terluka oleh uang? Kamu mungkin telah ditolak memiliki mainan baru atau dicegah
untuk membeli jajanan di mini market karena tidak ada cukup uang.

Jika kamu memahami pengalaman masa lalu mu tentang keuangan, kamu mungkin akan
mendapati bahwa sebagian dari sikapmu saat ini mengenai uang berasal dari lingkungan
tempat anda bertumbuh dewasa.

2. Periksa ketakutanmu tentang uang.

Kita butuh uang untuk hidup dan mempertahankan gaya hidup. Kebanyakan dari kita bergantung pada
uang sehingga kehidupan kita terkadang terancam antara memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan
tersier. Bagi beberapa orang, rasa takut itu sah-sah saja karena tidak ada cukup uang untuk memenuhi
kebutuhan dasar kehidupan mereka. Ada pula yang khawatir karena mereka selalu membayangkan
skenario terburuk.

Apa artinya kehabisan uang? Apakah kehilangan uang merupakan pukulan untuk menyakitkan diri
kamu? Mungkin kamu percaya bahwa keluarga dan teman-teman anda akan kecewa terhadapmu, atau
mungkin kamu takut bahwa kamu akan dipaksa turun ke jalanan tanpa uang sepeser pun, tanpa rumah
dan dengan perut yang kelaparan. Jika anda merasa tidak aman soal uang karena anda takut itu akan
habis, kamu mungkin memilih untuk tidak mengambil risiko yang ringan sekalipun uang kamu yang
akan bekerja untukmu. Dan kurangnya kepercayaan terhadap uang yang kamu miliki dapat
mengakibatkan keputusan keuangan yang buruk
3. Jangan gambarkan dirimu dengan uang.

Hal paling menyenangkan adalah ketika memiliki sebuah kendaraan dan, smartphone
keluaran terbaru atau bahkan outfit dari brand ternama adalah perasaan yang kamu dapatkan
ketika anda berkendara atau melangkah keluar.

Entah orang lain akan melihat kamu atau tidak, kamu akan terus berpikir mereka selalu
melihatmu, dan mungkin kamu merasa lebih baik karenanya. Tapi apakah perasaan baik itu
layak untuk membuat beberapa keputusan keuanganmu?

4. Anggaran belanjamu sudah sehat?

Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka mampu menangani pengeluaran mereka tetapi realitanya
mereka hanya sekedar tahu atau merasa sadar ketika menghabiskan uang terlalu banyak. Catatan
anggaran keuangan memungkinkan kamu menggunakan uangmu sebagai metode untuk mengontrol
emosi belanja dan mencapai financial freedom. Bila kamu memiliki catatan anggaran yang baik,
sudah pasti kamu akan tahu batas keuanganmu.

5. Mulai menabung.

Sudah berapa kali kamu telah mengatakan kepada dirimu sendiri bahwa akan mulai menabung untuk
masa depan atau memiliki serratus juta pertamamu, tetapi sering kali tergoda oleh bujuk rayu emosi
dan kebiasaan konsumtifmu? Buang jauh-jauh hal tersebut dan jangan menunda untuk menabung..

6. Jangan gengsi!

Terus mengikuti gaya hidup teman di lingkungan kita sering kali lebih bersifat emosional daripada
rasional. Itu berarti kita mungkin mencoba untuk membuktikan pada diri kita sendiri bahwa kita
sebaik orang lain. Ini adalah hambatan psikologis untuk membatasi anggaran keuangan yang sudah
kamu susun. Setiap orang akan memiliki pendapatan dan kebutuhan yang berbeda.

7. Gunakan secara sadar

Terlepas dari keterikatan psikologis kamu mengenai uang, itu hanya metode. Pelajari dasarnya dan
hidup sesuai dengan kemampuanmu. Gunakan uangmu secara sadar. Ini berarti bahwa kamu mampu
membuat keputusan secara sadar tentang di mana tepatnya kamu akan menggunakan uangmu, karena
sebagian dari uangmu akan menjadi kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal. Tentukan
berapa banyak kamu akan menabung dan berapa banyak kamu akan menggunakan uangmu untuk
memenuhi kebutuhanmu.
Ketimbang kamu kaget melihat tagihan-tagihan yang masuk karena pengeluaran konsumtif yang
berlebihan sewaktu kamu berbelanja, maka buatlah keputusan di awal dari perencanaan keuanganmu.

Anda mungkin juga menyukai