Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

PERILAKU BOROS DALAM RUMAH TANGGA

OLEH:
WITA APRIA WARDANI
NIM: 113422125

PROGRAM PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
HAMZAR
2023
ANALISIS KASUS

Perilaku Boros Dalam Rumah Tangga

A. Latar Belakang

Dalam rumah tangga wanita memiliki peranan penting dalam rumah

tangga, wanita sebagai ibu rumah tangga bertanggung jawab atas terpenuhinya

segala keperluan rumah tangga dan keluarga, baik berupa jasa maupun barang

di lingkungan keluarga. Peran ibu rumah tangga dalam mengurus kebutuhan-

kebutuhan tersebut tidaklah mudah, karena setiap individu mempunyai

kebutuhan masing-masing dan di dalam kehidupan sehari-hari tidak akan

pernah lepas dari yang nama nya kegiatan konsumsi. Konsumsi dilakukan

manusia untuk memenuhi kebutuhan baik itu berupa kebutuhan primer maupun

sekunder.

Seseorang yang membeli barang didasarkan oleh keinginan tanpa

mementingkan kegunaan dan manfaat dari suatu barang hanya akan membuat

seseorang menjadi konsumtif. Perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai

kecenderungan seseorang untuk berperilaku secara berlebihan dalam membeli

sesuatu secara irasional dan lebih mengutamakan keinginan daripada

kebutuhan. Perilaku Konsumtif ini juga bisa disebut dengan perilaku boros atau

pemborosan. Apabila perilaku konsumtif atau boros ini terus menerus terjadi

maka akan mengakibatkan kondisi keuangan menjadi tidak terkontrol, selain

itu, akan menyebabkan menumpuknya barang karena pembelian yang

dilakukan secara berlebihan atau terus menerus.

2
Dampak ibu rumah tangga yang berperilaku konsumtif tinggi yaitu pada

keuangan keluarga yang seharusnya untuk kebutuhan-kebutuhan rumah tangga

dialihkan untuk membeli barang yang kurang berguna, sehingga ibu rumah

tangga melakukan pemborosan. Indikator ibu rumah tangga yang berperilaku

konsumtif tinggi misalnya, membeli tas berbagai merek tetapi jarang

digunakan, membeli baju atau peralatan rumah tangga tetapi hanya disimpan,

dan sebagainya. Sebaliknya, ibu rumah tangga dalam perilaku konsumtif rendah

dapat diketahui melalui indikatornya, yaitu para ibu rumah tangga tidak

terpengaruh oleh barang dengan harga murah atau adanya diskon harga. Ibu

rumah tangga dalam membeli barang sesuai dengan keuangan keluarga dan

sesuai dengan kebutuhannya.

Akibat dari perilaku boros ini cenderung kebutuhan rumah tangga yang

seharusnya terpenuhi menjadi tidak terpenuhi karena uang yang seharusnya

dialokasikan untuk kebutuhan rumah tangga dialokasikan untuk kebutuhan

yang lain, bahkan juga akan menambah pengeluaran belanja bulanan rumah

tangga. Oleh sebab itu penulis mengangkat permasalahan tersebut dengan judul

“Perilaku Boros Dalam Rumah Tangga”

B. Penyebab Perilaku Boros

Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan perilaku boros dalam rumah

tangga:

3
1. Tidak Bisa Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

Kebutuhan adalah barang-barang pokok atau utama yang

pemenuhannya tidak dapat ditunda-tunda. Sementara keinginan adalah

suatu hasrat untuk memiliki suatu barang karena bagus dipandang mata.

Dengan kata lain, keinginan hanyalah sebatas untuk memenuhi gaya hidup.

Contohnya, saat ingin beli baju atau perhiasan, keduanya sekilas bisa

dikatakan sebagai kebutuhan, apalagi bagi seorang wanita. Namun, baju

adalah sebuah kebutuhan dan perhiasan merupakan keinginan. Oleh sebab

itu, lebih baik memutuskan untuk membeli baju ketimbang perhiasan. Lagi

pula, perhiasan jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Jika seorang ibu rumah tangga membeli barang atas keinginannya dan

tanpa ada kebutuhan yang mendasarinya maka dapat dikatakan dia telah

melakukan sikap pemborosan. Boleh saja membeli barang atas keinginan

kita, namun setelah kebutuhan terpenuhi. Jika seorang ibu rumah tangga

sudah bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan dalam rumah

tangga maka dia sudah terhindar dari perilaku boros.

2. Mudah Tergoda Diskon

Gaya hidup boros juga dipengaruhi oleh berbagai diskon yang ada di

sekitar kita. Terutama ketika tanggal kembar, biasanya banyak flash sale

atau penawaran khusus yang menggiurkan dan diskon yang membuat kita

kalap serta gelap mata. Untuk menghindari hal ini, kita harus pandai

mengalokasikan dana dengan baik dan disiplin.

4
3. Suka Beli Barang Branded

Salah satu penyebab perilaku boros juga suka membeli barang-barang

branded, Padahal, jumlah gaji yang ditabung belum tentu mampu membeli

salah satu item dari brand tersebut. Perlu diketahui, memiliki barang

branded memang akan meningkatkan prestise atau harga diri ketika

mengenakannya. Hal tersebut dilakukan atas rasa gengsi terhadap teman-

teman di sekitarnya, hal tersebutlah yang juga dapat menimbulkan perilaku

boros dalam rumah tangga.

C. Solusi Penanganan Kasus

Solusi yang penulis sekaligus selaku bidan berikan untuk menghilangkan

perilaku boros dalam rumah tangga yaitu:

1. Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

Salah satu penyebab hidup boros adalah gaya hidup konsumtif. Gaya

hidup konsumtif itu artinya rela membeli apapun yang diinginkan bukan

kamu butuhkan. Misalnya ada diskon baju, langsung beli baju, ada diskon

sepatu, ikutan beli. Padahal hal itu gak kamu butuh-butuhkan banget. Jadi

untuk menghindarinya, coba ketahui apa kebutuhan dan apa itu keinginan.

Setelah mengetahuinya, prioritaskan segala kebutuhan kamu. Untuk

keinginan boleh saja dibeli, tapi jangan keseringan. Jika kita sudah bisa

membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan maka sudah terhindar

dari perilaku boros.

5
2. Membuat Daftar Pengeluaran Rutin

Cara agar tidak boros yang pertama adalah menuliskan daftar

pengeluaran rutin bulanan dan harian. Misalnya dalam satu hari

mengeluarkan uang untuk transportasi dan makan. Pengeluaran bulanan

misalnya bayar listrik, tagihan telepon, bayar anak sekolah, bayar internet,

dan iuran lainnya. Dengan memetakan pengeluaran rutin, kita jadi

mengetahui mana pengeluaran prioritas dalam hidup kita yang harus

dipenuhi terlebih dahulu.

3. Hidup Hemat

Hidup hemat bukanlah perkara yang sulit, asalkan kita bisa konsisten

dan komitmen demi kesehatan finansial kita. Langkah berhemat bisa

diterapkan dalam banyak hal, misalnya bagi para pekerja bisa membawa

bekal dari rumah yang lebih murah dan sehat daripada beli di luar. Kemudian,

membawa botol minum ke manapun agar tidak perlu lagi membeli minum di

luar. Dan masih banyak contoh lainnya. Meskipun kebiasaan hemat ini

terbilang simpel, namun kalau dilakukan secara rutin dan konsisten bakal

terasa efeknya.

4. Mencatat Segala Pengeluaran Untuk Dievaluasi

Melakukan pencatatan seluruh pengeluaran harian, kelompokkan juga

berdasarkan kategorinya, misal untuk nongkrong berapa, untuk makan

berapa, untuk transportasi berapa, untuk jajan berapa. Di akhir bulan, kita

bisa melakukan evaluasi, kira-kira pengeluaran untuk nongkrong dan jajan

6
bisa dikurangi atau tidak. Sebisa mungkin kamu kurangi di bulan depan dan

alokasikan sebagiannya ke tabungan.

5. Stop Berhutang Secara Berlebihan Untuk Membeli Barang-Barang

Konsumtif

Menggunakan kartu kredit untuk berbelanja sah-sah saja, karena banyak

promo yang ditawarkan. Tapi kita harus bijak dalam belanja, pastikan kalau

barang yang kita beli itu untuk kebutuhan-kebutuhan pokok bukan

kebutuhan konsumtif. Penggunaan kartu kredit itu sama saja dengan

berhutang. Semakin banyak menggunakannya maka semakin menumpuk

pula utang kamu. Itu sebabnya penting untuk bijak dalam penggunaannya

dan sebisa mungkin tidak menggunakan kartu kredit untuk membeli barang

konsumtif.

6. Bijak Saat Berbelanja

Bagi orang yang sebelumnya merupakan 'shopping holic' atau seseorang

dengan memiliki hasrat berbelanja lebih tinggi, maka mulai dari sekarang

harus segera menguranginya. Belanja memang merupakan hal yang sulit

untuk tidak dilakukan, oleh karena itu kita harus berbelanja sesuai dengan

kebutuhan atau lebih bijak. Ketika kita berbelanja, usahakan jangan sampai

membeli sesuatu yang kegunaannya kurang penting. bijak dalam berbelanja

perlu kita lakukan guna menghindari sifat keborosan.

7
D. Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa perilaku

boros dalam rumah tangga merupakan perilaku yang membeli barang atau jasa

yang tidak sesuai dengan kebutuhannya dalam dalam rumah tangga, perilaku

ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: tidak bisa membedakan

kebutuhan dan keinginan, mudah tergoda diskon, dan suka beli barang branded.

Adapun cara mengatasi perilaku boros dalam rumah tangga ini yaitu

diantaranya; membedakan kebutuhan dan keinginan, membuat daftar

pengeluaran rutin, hidup hemat, mencatat segala pengeluaran untuk

dievaluasi, stop berhutang berlebihan, dan bijak saat belanja. Perilaku boros

ini juga harus dihindari dalam rumah tangga agar bisa meminimalisir

terjadinya konflik-konflik yang mungkin bisa terjadi dalam rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai