Hidup minimalis akan mengajarkan kita bagaimana cara untuk memisahkan hal-hal yang kurang
dibutuhkan guna memberi ruang bagi berbagai kebutuhan yang seringkali tak terpikirkan.
Coba deh, kalau kita saat ini sedang berada di dalam kamar kost atau rumah
apakah kita tipe orang yang memiliki banyak barang menumpuk dan jarang terpakai? atau malah
memiliki barang sedikit tapi sangat fungsional dan memiliki value untuk kita?
Coba pikirkan lagi, apakah kita nyaman dengan kondisi ruangan kita saat ini atau buat kita
merasa memiliki masalah terhadap banyaknya barang barang yang menumpuk,
Gaya hidup ini dapat menjadi sarana memaksimalkan potensi dan sumber daya yang telah kita
miliki dan mengurangi hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
dalam implementasinya tiap orang akan menerapkan cara berbeda-beda tergantung kebutuhan
dan pola pikir kita.
Konsep hidup minimalis bukan mengajarkan kita untuk menjalani kehidupan yang pas-pasan
atau serba kekurangan. Namun, konsep ini justru berkorelasi pada upaya perbaikan manajemen
keuangan kita. Harapannya, di masa depan Anda bisa menyisihkan cukup dana untuk
menabung atau berinvestasi sehingga membuahkan hasil di masa tua.
3. Mengurangi Stres
Terlalu banyak barang di rumah terkadang membuat kita stres karena mudah sekali berantakan.
Belum lagi jika kita masih sering memiliki keinginan untuk membeli berbagai macam benda yang
sebenarnya tidak begitu diperlukan.
Nah, hidup secara minimalis dapat membantu untuk mengurangi rasa stres ini karena mindset
kita telah di-setting agar membeli dan menyimpan segala sesuatu yang dibutuhkan saja.
7. Sarana Berbagi
Konsep hidup secara minimalis tak hanya mengajarkan kita untuk mengurangi barang-barang
yang tidak dibutuhkan, namun juga memberikannya kepada orang lain apabila masih layak
pakai. Dengan demikian, kita pun berkesempatan berbagi pada sesama. Memberikan barang
kepada orang yang lebih membutuhkan akan membuat kita jauh lebih bahagia
1. Buang
Jika kita memiliki barang-barang yang sudah tidak digunakan dalam kurun waktu 90 hari dan
tersebut memakan terlalu banyak space di rumah, maka segera singkirkan.
2. Simpan
Jika ternyata barang-barang yang tidak kita gunakan selama 90 hari itu dapat berguna dalam
kondisi mendesak atau sudah pasti dibutuhkan suatu hari nanti, maka tetaplah menyimpannya.
Contoh benda yang masuk kategori ini adalah alat pertukangan sederhana seperti obeng, palu,
atau sekop.
3. Berikan
Sementara, apabila ternyata barang-barang yang tidak kita butuhkan itu masih layak pakai,
maka berikanlah kepada mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, kita dapat memulai
gaya hidup ini dengan membantu sesama.
Setelah mengetahui apa saja yang dibutuhkan, fokuslah pada kebutuhan tersebut dan
kesampingkan keinginan untuk membeli berbagai barang jika tidak mendatangkan manfaat atau
menunjang kelancaran aktivitas sehari-hari.
2. Merawat Barang-Barang
Rawat barang-barang yang ada dengan baik agar tidak cepat rusak. Selain itu, bersihkan secara
teratur dan lakukan perawatan guna memperpanjang masa pakainya.
4. Jangan Boros
Setelah mengetahui apa saja yang kita butuhkan, penting untuk menjaga pengeluaran dan
mengalihkan dana sebagai tabungan atau investasi agar bermanfaat bagi masa depan kita
5. Time Management
Hidup minimalis tak selalu berkaitan dengan harta, kita juga bisa menerapkan gaya hidup ini
dengan cara memanajemen waktu. Bekerjalah sesuai jam kerja dan manfaatkan jatah istirahat
sebaik mungkin. Mulailah menjadi pribadi produktif namun tetap memperhatikan kesehatan dan
kehidupan sosial.
Menerapkan konsep hidup minimalis merupakan hal yang tidak mudah tetapi bukan
berarti tidak bisa untuk kita lakukan,
saya sendiri masih bisa dikatakan jauh dari konsep hidup minimalis tetapi beberapa bulan
belakangan ini saya sudah berusaha untuk menerapkan gaya hidup minimalis dalam segi finansial
dan lifestyle (gaya hidup) semakin dibantu karena saat ini saya hidup merantau.
yang terpenting bukanlah banyaknya kita memiliki barang tapi banyaknya tapi memiliki barang
yang berguna untuk kita.