1. Beli Barang untuk Diri Sendiri Bukan untuk orang lain
Membeli barang untuk diri sendiri berarti memberikan kepuasan pribadi atas barang yang dibeli bukan atas dasar untuk mendapatkan status social, impression, sanjungan, atau bahkan untuk memamerkan ke orang lain. Bahkan membeli barang dengan tujuan membela diri atau bertahan dilingkungan tertentu sangat tidak dianjurkan, semisal jika kita berada dilingkungan yang menekan atau dalam kata lain membully kita jika kita tidak memiliki barang seperti yang mereka miliki, kemudian kita terpancing untuk membeli barang tersebut bukan atas dasar kebutuhan dan kecintaan/keinginan pribadi untuk memiliki barang tersebut lebih baik jangan. Karena akan alangkah lebih baik dan bijaknya jika kita mengalkasikan dana tersebut untuk hal lain yang lebih perlu untuk memenuhi kepuasan pribadi yang akan membuat hidup kita lebih damai. Hal ini bukan berarti membuat orang yang berprinsip seperti ini tidak boleh memiliki barang bernilai tinggi atau berkelas, semua kembali lagi sesuai keperluan dan nilai kepuasan maksimum yang bisa diberikan barang berkelas tersebut terhadap kepuasan pribadi.
2. Harus tau bahwa waktu adalah teman terbaik untuk investasi
Investasi akan sangat bermanfaat jika dilakukan dalam waktu yang lama. Semisal untuk menuju tujuan keuangan tertentu, menginvestasikan dana yang dimiliki akan sangat terasa manfaat jika dilakukan secara rutin dan dalam waktu yang lama. Dibandingkan jika kita menabung atau menaruh uang tersebut di tabungan untuk tujuan keuangan yang masih Panjang, maka nilai dana tersebut terhadap tujuan keuangan akan berkurang dikarenakan inflasi setiap tahun. Hal ini akan membuat kita akan melakukan usaha yang lebih dikemudian hari untuk menacapai tujuan keuangan tersebut. Maka dari itu waktu merupakan teman terbaik untuk investasi.
3. Uang Keluar Harus lebih sedikit dari uang masuk
Artinya kita harus menyesuaikan jumlah pengeluaran agar tidak melebihi dari jumlah penghasilan. Ada dua kondisi yang mungkin bisa terjadi, yang pertama menekan jumlah pengeluaran yang dirasa tidak perlu dan yang kedua menaikkan jumlah penghasilan jika memang penekanan pengeluaran sudah dirasa optimal dan belum bisa memenuhi tujuan keuangan tertentu dan life style yang dimiliki
4. Hindari membeli sesuatu dengan cara berhutang dan memberikan hutang
Membeli sesuatu dengan cara berhutang akan mengganggu cashflow dari perencanaan keuangan yang sudah dibuat. Semisal jika kita ingin mengganti handphone, maka belilah handphone yang tidak terlalu mahal yang mampu kita beli secara cash. Kalaupun dirasa handphone yang mahal dirasa lebih perlu dan uangnya belum ada maka lebih baik bersabar dulu untuk menabung sampai uangnya terkumpul. Toleransi untuk membeli sesuatu secara kredit bisa dilakukan jika membeli asset yang bertumpu, seperti rumah. Karena nilai/harga rumah setiap tahun akan naik dibandingkan dengan barang lain yang harga tiap tahunnya berkurang. Namun, tentunya juga dengan perhitungan yang matang dan mencicil rumah yang jumlah cicilannya masih bisa ditutupi penghasilan. 5. Mencatat pengeluaran perbulan Mencatat pengeluaran perbulan sangat perlu untuk mengontrol dan memonitor pengeluaran yang dirasa tidak perlu dibulan sebelumnya agar tidak terulang lagi di bulan selanjutnya. Kemudian catatan ini akan beroengaruhnya juga untuk menentukan strategi yang akan digunakan , yaitu memilih penekanan pengeluaran atau menaikkan jumlah penghasilan. 6. Tidak belanja menggunakan kartu kredit atau produk digital Menurut sebuah penelitian, belanja dengan cara mengeluarkan uang cash akan menimbulkan rasa sakit yang lebih dominan dibandingkan belanja menggunakan kartu kredit atau produk digital semacamnya. Hal ini dikarenakan akan menimbulkan perasaan yang tidak rela melihat uang cash yang berpindah tangan dibandingkan dengan angka yang berkurang. 7. Fokus ke penghasilan Pada dasarnya mengatr keuangan sederhana, yaitu bagaimana mengatur agar uang yang keluar lebih sedikit dibandingkan dengan uang yang masuk. Untuk menerapkan cara tersebut bisa dilakukan dengan cara berhemat. Setelah melakukan penghematan, akan lebih baik lagi apabila kita fokus untuk menaikkan penghasilan. Menambah penghasilan bisa dengan cara menambah revenue stream yang berbeda dari pekerjaan yang menghasilan gaji untuk kita. Semisal dengan menggali potensi/value yang dimiliki untuk kemudian dijadikan side hustle. 8. Pelajari instrumen investasi yang berhubungan dengan tujuan keuangan Penyesuaian instrument investasi yang akan dipilih dengantujuan keuangan sangat penting. Semisal jika tujuan investasi jgka pendek seperti dalam setahun mungkin memiliki target untuk mengganti handphone, maka pilihlah instrument invesasi yang memiliki resiko yang rendah seperti deposito,dll. Sedangkan jika tujuan keuangannya untuk dana pensiun, maka instrument investasi saham lebih dirasa cocok, diakrenakan dana pensiun tentunya dipersiapkan untuk puluhan tahun kedepan dan saham cenderung memiliki volatilitas naik turundalam waktu dekat, tetapi cenderung naik dalam jangka waktu yang lama atau puluhan tahun. Divertifikasi penting, mix and match banyak saham yang akan dibeli untuk merepresentasikan IHSG 9. Penghasilan bertambah bukan berarti pengeluaran juga bertambah Apabila usaha dalam menambah pengasilan berhasil, maka jumlah pengeluaran yang dimiliki sebelumnya juga jangan bertambah. Ataupun jika ingin bertambah jangan terlalu signifikan dan usahakan pertambahan pengeluaran tersebut sesuatu yang sifatnya penting, bukan menambah pengeluaran yang bersifat tersier. Jadi, bertambahnya penghasilan persentase investasi juga akan betambah. 10. Punya budget Budget yang dimaksud disini yaitu tentang mengalokasikan penghasilan yang dimiliki kedalam beberapa jenis pengeluaran. Sekian persen untuk kebuhanpokok, sekian persen investasi, sekianpersen dana darurat, sekian persen kebutuhan tersier, dll. Porsi dari masing-masing jenis pengeluaran tersebut bisa kitaperhitungkan tergantung dari masing-masing lifestyle kita sendiri. 11. Keluarkan uang untuk membeli pengalaman bukan membeli barang Untuk membelanakan uang untuk membeli pengalaman lebih memberikan kepuasan dibandingkan membeli barang. Semisal, membelanjak uang untuk liburan sediri ataupun bersama keluarga, mentraktir teman atau keluarga, dll 12. Pertimbangkan cost per use barang yang akan dibeli Dalam membeli barang perhitungan cost per use perlu dilakukan untuk mempertimbangkandalam memilih barang yang akan dibeli. Contoh, Ketika membeli bola lampu untuk kamar, membeli bohlam yang seharga 50rb tapi bisa bertahan dalam waktu 3 tahun akan lebih efisien dibandingkan membeli bohlam seharga 25rb tapi bertahan selama 6 bulan 13. Bayar pajak dan donasi Membayar pajak merupakan kewajiban dari setiap warga negara. Dalam kasus tertentu jika jika pekerjaan kita memerlukan perizinan dari pemerintah aka nada pengecekan pembayaran pajak. Kalua sebelumnya kita lalai membayar pajak maka mau tidak mau untuk mendapatkan izin tersebut kita harus membayar pajak yang tertunda beserta dendanya. Nah, denda ini yang perlu dihindari. Kemudian untuk donasi ini sama halnya dengan menyisihkan penghasilan yang kita miliki untuk membeli pengalaman, dikarenakan menyisihkan sebagian penghasilan yang dimiliki untuk donasi akan memberikan kepuasan yang berbeda untuk diri sendiri. 14. Hubungan dengan uang adalah hubungan kebiasaan Pola dari pengaturan keuangan bersifat terus menerus, tidak bisa hanya sekali penerapan. Hal ini tentunya membutuhkan usaha yang kuat untuk konsisten terlebih lagi jika kita sedang memulai denga latar belakang sebelumnya memiliki pengaturan keuangan yang kurang sehat. 15. Menemukan pasangan yang mepunyai sikap terhadap uang sehat Menurut penelitian 80% hubungan pernikahan yang gagal disebabkan oleh keuangan rumah tangga. Maka dari itu menemukan pasangan yang memiliki pandangan yang sama tentang keungan akan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan rumah tangga. Jika diperlukan komunikasi tentang sikap kita terhadap uang akan sangat bagus, jika didiskusikan pada saat sebelum mnikah.