Anda di halaman 1dari 3

15 Tips Mengatur Keuangan Ala Raditya Dika :

1. Beli Barang untuk Diri Sendiri Bukan untuk orang lain


Membeli barang untuk diri sendiri berarti memberikan kepuasan pribadi atas barang
yang dibeli bukan atas dasar untuk mendapatkan status social, impression, sanjungan, atau
bahkan untuk memamerkan ke orang lain. Bahkan membeli barang dengan tujuan membela diri
atau bertahan dilingkungan tertentu sangat tidak dianjurkan, semisal jika kita berada
dilingkungan yang menekan atau dalam kata lain membully kita jika kita tidak memiliki barang
seperti yang mereka miliki, kemudian kita terpancing untuk membeli barang tersebut bukan atas
dasar kebutuhan dan kecintaan/keinginan pribadi untuk memiliki barang tersebut lebih baik
jangan. Karena akan alangkah lebih baik dan bijaknya jika kita mengalkasikan dana tersebut
untuk hal lain yang lebih perlu untuk memenuhi kepuasan pribadi yang akan membuat hidup
kita lebih damai.
Hal ini bukan berarti membuat orang yang berprinsip seperti ini tidak boleh memiliki
barang bernilai tinggi atau berkelas, semua kembali lagi sesuai keperluan dan nilai kepuasan
maksimum yang bisa diberikan barang berkelas tersebut terhadap kepuasan pribadi.

2. Harus tau bahwa waktu adalah teman terbaik untuk investasi


Investasi akan sangat bermanfaat jika dilakukan dalam waktu yang lama. Semisal untuk menuju
tujuan keuangan tertentu, menginvestasikan dana yang dimiliki akan sangat terasa manfaat jika
dilakukan secara rutin dan dalam waktu yang lama. Dibandingkan jika kita menabung atau
menaruh uang tersebut di tabungan untuk tujuan keuangan yang masih Panjang, maka nilai
dana tersebut terhadap tujuan keuangan akan berkurang dikarenakan inflasi setiap tahun. Hal
ini akan membuat kita akan melakukan usaha yang lebih dikemudian hari untuk menacapai
tujuan keuangan tersebut. Maka dari itu waktu merupakan teman terbaik untuk investasi.

3. Uang Keluar Harus lebih sedikit dari uang masuk


Artinya kita harus menyesuaikan jumlah pengeluaran agar tidak melebihi dari jumlah
penghasilan. Ada dua kondisi yang mungkin bisa terjadi, yang pertama menekan jumlah
pengeluaran yang dirasa tidak perlu dan yang kedua menaikkan jumlah penghasilan jika
memang penekanan pengeluaran sudah dirasa optimal dan belum bisa memenuhi tujuan
keuangan tertentu dan life style yang dimiliki

4. Hindari membeli sesuatu dengan cara berhutang dan memberikan hutang


Membeli sesuatu dengan cara berhutang akan mengganggu cashflow dari perencanaan
keuangan yang sudah dibuat. Semisal jika kita ingin mengganti handphone, maka belilah
handphone yang tidak terlalu mahal yang mampu kita beli secara cash. Kalaupun dirasa
handphone yang mahal dirasa lebih perlu dan uangnya belum ada maka lebih baik bersabar dulu
untuk menabung sampai uangnya terkumpul.
Toleransi untuk membeli sesuatu secara kredit bisa dilakukan jika membeli asset yang
bertumpu, seperti rumah. Karena nilai/harga rumah setiap tahun akan naik dibandingkan
dengan barang lain yang harga tiap tahunnya berkurang. Namun, tentunya juga dengan
perhitungan yang matang dan mencicil rumah yang jumlah cicilannya masih bisa ditutupi
penghasilan.
5. Mencatat pengeluaran perbulan
Mencatat pengeluaran perbulan sangat perlu untuk mengontrol dan memonitor pengeluaran
yang dirasa tidak perlu dibulan sebelumnya agar tidak terulang lagi di bulan selanjutnya.
Kemudian catatan ini akan beroengaruhnya juga untuk menentukan strategi yang akan
digunakan , yaitu memilih penekanan pengeluaran atau menaikkan jumlah penghasilan.
6. Tidak belanja menggunakan kartu kredit atau produk digital
Menurut sebuah penelitian, belanja dengan cara mengeluarkan uang cash akan menimbulkan
rasa sakit yang lebih dominan dibandingkan belanja menggunakan kartu kredit atau produk
digital semacamnya. Hal ini dikarenakan akan menimbulkan perasaan yang tidak rela melihat
uang cash yang berpindah tangan dibandingkan dengan angka yang berkurang.
7. Fokus ke penghasilan
Pada dasarnya mengatr keuangan sederhana, yaitu bagaimana mengatur agar uang yang keluar
lebih sedikit dibandingkan dengan uang yang masuk. Untuk menerapkan cara tersebut bisa
dilakukan dengan cara berhemat. Setelah melakukan penghematan, akan lebih baik lagi apabila
kita fokus untuk menaikkan penghasilan.
Menambah penghasilan bisa dengan cara menambah revenue stream yang berbeda dari
pekerjaan yang menghasilan gaji untuk kita. Semisal dengan menggali potensi/value yang
dimiliki untuk kemudian dijadikan side hustle.
8. Pelajari instrumen investasi yang berhubungan dengan tujuan keuangan
Penyesuaian instrument investasi yang akan dipilih dengantujuan keuangan sangat penting.
Semisal jika tujuan investasi jgka pendek seperti dalam setahun mungkin memiliki target untuk
mengganti handphone, maka pilihlah instrument invesasi yang memiliki resiko yang rendah
seperti deposito,dll. Sedangkan jika tujuan keuangannya untuk dana pensiun, maka instrument
investasi saham lebih dirasa cocok, diakrenakan dana pensiun tentunya dipersiapkan untuk
puluhan tahun kedepan dan saham cenderung memiliki volatilitas naik turundalam waktu dekat,
tetapi cenderung naik dalam jangka waktu yang lama atau puluhan tahun.
Divertifikasi penting, mix and match banyak saham yang akan dibeli untuk merepresentasikan
IHSG
9. Penghasilan bertambah bukan berarti pengeluaran juga bertambah
Apabila usaha dalam menambah pengasilan berhasil, maka jumlah pengeluaran yang dimiliki
sebelumnya juga jangan bertambah. Ataupun jika ingin bertambah jangan terlalu signifikan dan
usahakan pertambahan pengeluaran tersebut sesuatu yang sifatnya penting, bukan menambah
pengeluaran yang bersifat tersier. Jadi, bertambahnya penghasilan persentase investasi juga
akan betambah.
10. Punya budget
Budget yang dimaksud disini yaitu tentang mengalokasikan penghasilan yang dimiliki kedalam
beberapa jenis pengeluaran. Sekian persen untuk kebuhanpokok, sekian persen investasi,
sekianpersen dana darurat, sekian persen kebutuhan tersier, dll. Porsi dari masing-masing jenis
pengeluaran tersebut bisa kitaperhitungkan tergantung dari masing-masing lifestyle kita sendiri.
11. Keluarkan uang untuk membeli pengalaman bukan membeli barang
Untuk membelanakan uang untuk membeli pengalaman lebih memberikan kepuasan
dibandingkan membeli barang. Semisal, membelanjak uang untuk liburan sediri ataupun
bersama keluarga, mentraktir teman atau keluarga, dll
12. Pertimbangkan cost per use barang yang akan dibeli
Dalam membeli barang perhitungan cost per use perlu dilakukan untuk
mempertimbangkandalam memilih barang yang akan dibeli. Contoh, Ketika membeli bola lampu
untuk kamar, membeli bohlam yang seharga 50rb tapi bisa bertahan dalam waktu 3 tahun akan
lebih efisien dibandingkan membeli bohlam seharga 25rb tapi bertahan selama 6 bulan
13. Bayar pajak dan donasi
Membayar pajak merupakan kewajiban dari setiap warga negara. Dalam kasus tertentu jika jika
pekerjaan kita memerlukan perizinan dari pemerintah aka nada pengecekan pembayaran pajak.
Kalua sebelumnya kita lalai membayar pajak maka mau tidak mau untuk mendapatkan izin
tersebut kita harus membayar pajak yang tertunda beserta dendanya. Nah, denda ini yang perlu
dihindari. Kemudian untuk donasi ini sama halnya dengan menyisihkan penghasilan yang kita
miliki untuk membeli pengalaman, dikarenakan menyisihkan sebagian penghasilan yang dimiliki
untuk donasi akan memberikan kepuasan yang berbeda untuk diri sendiri.
14. Hubungan dengan uang adalah hubungan kebiasaan
Pola dari pengaturan keuangan bersifat terus menerus, tidak bisa hanya sekali penerapan. Hal
ini tentunya membutuhkan usaha yang kuat untuk konsisten terlebih lagi jika kita sedang
memulai denga latar belakang sebelumnya memiliki pengaturan keuangan yang kurang sehat.
15. Menemukan pasangan yang mepunyai sikap terhadap uang sehat
Menurut penelitian 80% hubungan pernikahan yang gagal disebabkan oleh keuangan rumah
tangga. Maka dari itu menemukan pasangan yang memiliki pandangan yang sama tentang
keungan akan sangat bermanfaat untuk keberlangsungan rumah tangga. Jika diperlukan
komunikasi tentang sikap kita terhadap uang akan sangat bagus, jika didiskusikan pada saat
sebelum mnikah.

Anda mungkin juga menyukai