Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH RESUME CPMK KE 3

KEBEBASAN FINANSIAL

MATA KULIAH :
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN (ENTERPRENEURE)

DI SUSUN OLEH :
ALADIN
22.13101.11.11

DOSEN PENGAMPU :
MARTAWAN MADARI, SKM, MKM

PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
TAHUN 2023
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebebasan Finansial


Kebebasan finansial adalah keadaan ketika kita bisa memenuhi keinginan, tanpa
harus memikirkan berapa jumlah uang yang dikeluarkan dan tanpa harus bekerja keras.
Jadi, Anda meraih pendapatan pasif di waktu santai sekalipun. Pendapatan itu diperoleh
dari bisnis, investasi, atau aset lainnya. 
Tidak mengherankan banyak orang yang mendambakannya, salah satu orang itu
mungkin Anda. Untuk mencapai kemerdekaan finansial ini memang tidak bisa
didapatkan begitu saja. Di sini akan dijelaskan tips untuk mencapai kebebasan finansial,
manfaat, dan ciri orang yang berhasil meraihnya. 

B. Contoh Kebebasan Finansial


Salah satu contoh kebebasan finansial yaitu kamu sudah menunjukkan
kemandirian dalam secara keuangan. Contoh dari kekebasan finansial ialah, kamu
sudah mampu membiayai kebutuhan tanpa meminta bantuan dari luar, misalnya dari
orang tua dan keluarga. Meski begitu, mandiri secara finansial belum tentu terbebas
dari utang dan memiliki penghasilan pasif.

C. Ciri Kebebasan Finansial


Mereka yang sudah mampu menggapai kemerdekaan finansial akan memiliki ciri khas
berikut ini :
a. Bebas utang
Mereka yang sudah bebas finansial biasanya juga bebas utang. Mereka tidak
lagi meminjam uang untuk kebutuhan konsumtif karena bagi mereka lebih
penting hal lainnya. Mereka juga berpikir dua kali untuk berutang jika bukan
untuk hal yang lebih produktif seperti mendirikan usaha. Tidak mengherankan
jika mereka hidup tenang karena tidak dikejar oleh penagih utang.
b. Asetnya tumbuh dengan baik
Orang yang bebas finansial bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Mereka
tetap mengatur aset atau harta dengan baik. Mereka masih memantau pasar.
Mereka juga tidak hanya mengandalkan satu aset, tapi melakukan diversifikasi
untuk menanggulangi risiko.
c. Tidak banyak gaya
Kemerdekaan finansial ini adalah pencapaian pribadi yang akan mereka simpan
sendiri. Tidak perlu dipamerkan di depan orang apalagi di media sosial. Mereka
malah cenderung berpenampilan sederhana karena tidak begitu senang menjadi
pusat perhatian.
d. Merencanakan keinginan dengan matang
Walaupun pekerjaannya cenderung santai, mereka tetap mempunyai rencana
masa depan. Semua rencana itu ditentukan secara rapi. Mereka tidak akan
menyia-nyiakan kesempatan yang ada karena pada akhirnya mereka bertemu
juga dengan kebebasan yang sudah lama diimpikan.
e. Tidak sembarangan menghamburkan uang

D. Tips Meraih Kebebasan Finansial


Untuk memenuhi kemerdekaan finansial, Anda tidak harus menjadi orang kaya
dulu. Anda bisa mengusahakannya dengan melakukan perencanaan matang. Apabila
ingin rencana yang lebih serius, tidak ada salahnya juga mendatangi perencana
keuangan. tips di bawah ini untuk bebas secara finansial.
1. Mencatat keuangan
Kebebasan finansial dapat dimulai dari mengatur keuangan. Cara untuk mengatur
keuangan yang baik diawali dari mencatat uang yang diterima dan digunakan.
Anda bisa melakukannya di sebuah buku, serta aplikasi pencatatan uang.
Pencatatan keuangan ini ada untuk membuka mata Anda mengenai bagaimana
Anda menggunakan uang. Dari sini Anda pasti akan tahu di kegiatan mana Anda
paling memboroskan uang. Biasanya hal ini ada pada bagian keinginan untuk
menyenangkan diri. Padahal idealnya uang untuk kebutuhan yang perlu
diprioritaskan.
2. Lunasi utang
Utang adalah salah satu alasan yang menghambat kemerdekaan finansial.
Usahakan untuk selalu melunasi utang Anda.
Terutama utang yang sifatnya hanya untuk konsumsi. Lain hal jika Anda
menggunakan utang untuk usaha, itu akan lebih baik. Alasannya karena utang
untuk konsumsi berpotensi selalu ada dan bertambah.
Misalnya, membeli ponsel terbaru, membeli mobil, dan benda-benda lainnya
yang bukan termasuk kebutuhan utama. Usahakan utang untuk konsumsi
dihindari supaya Anda tidak kerepotan.
3. Berhemat
Anda bisa berhemat dengan membiayai kebutuhan terlebih dulu. Lalu, untuk
keinginan bisa Anda tahan. Nanti dipenuhi ketika merasa waktunya pas. 
Berhemat juga bisa dilakukan dengan penyusunan anggaran di setiap bulan. Dari
sini Anda bisa menekan pengeluaran yang terlalu banyak untuk kategori tertentu.
4. Jangan kebawa gengsi
Untuk hidup hemat, Anda perlu memperhatikan gaya hidup. Jangan kebawa
gengsi sampai-sampai harus mirip dengan orang lain dan Anda malah berusaha
keras untuk jadi seperti mereka. Gaya hidupnya orang lain yang senang
menghamburkan uang bisa terbawa pada Anda.
Untuk itu, sekarang mulailah hidup dengan biasa saja, tanpa harus peduli dengan
gengsi. Tidak harus setiap hari datang ke kafe atau party, dan kegiatan lain yang
menghamburkan uang. Anda perlu memprioritaskan kemerdekaan finansial yang
Anda impikan mulai sekarang.
5. Menabung rutin
Untuk hidup hemat, Anda perlu menabung secara rutin. Paling bagus apabila
tabungan Anda punya rekening sendiri, jadi tidak dicampur dengan rekening
untuk transfer. Tentukan jumlah tabungan yang tetap per bulannya. Metode ini
akan membantu mempermudah perhitungan. Namun, jangan juga terlalu
memaksakan diri. Jangan sampai saking rajinnya menabung Anda malah
mengabaikan kebutuhan. Tetapkan jumlah dana kebutuhan yang cukup untuk
Anda.
6. Tambah aset investasi
Ini adalah cara mengatur kebebasan finansial yang layak untuk Anda coba.
Caranya adalah Anda menginvestasikan uang untuk menambah aset. Anda bisa
memilih instrumen apa saja, mulai dari investasi reksa dana, P2P lending, saham,
emas, dan lain sebagainya. Investasi ini akan menjadi sumber penghasilan Anda
di masa depan. Kebutuhan hidupnya Anda nanti akan lancar karena sumber uang
Anda sudah tersedia dari jauh hari.
7. Pikirkan penghasilan tambahan
Anda yang punya kemampuan untuk bekerja lebih lama, bisa memikirkan
penghasilan tambahan. Anda bisa menghasilkannya dari usaha atau pekerjaan lain
yang sesuai dengan kemampuan. Jangan lupa atur waktu Anda supaya waktu
istirahat tidak terganggu.

E. Manfaat Financial Freedom


Financial freedom mendatangkan manfaat bagi Anda yang berhasil meraihnya. Ini
penjelasannya.
1) Anda bisa memenuhi kebutuhan sekaligus keinginan
Ketika kebebasan finansial telah diraih, Anda tidak perlu memikirkan kebutuhan
atau keinginan karena Anda bisa meraih keduanya. Anda pun tidak perlu bekerja
secara keras lagi karena hal itu sudah Anda lakukan sebelumnya. Waktu
kemerdekaan finansial adalah waktu yang tepat untuk merayakan kebebasan Anda.
2) Anda akan bahagia
Anda pun akan berbahagia karena jauh dari stres dan tidak ada masalah rumit yang
Anda pikirkan, terutama masalah yang berkaitan dengan uang.
3) Anda tidak akan merepotkan orang lain
Anda jadi bisa menyelesaikan masalah sendiri, tanpa harus meminjam uang ke
orang lain atau lembaga keuangan. Anda jadi lebih mandiri dengan kemerdekaan
finansial yang mampu Anda gapai.
4) Anda bisa mencapai mimpi yang tertunda
Kemerdekaan finansial bisa membawa Anda pada mimpi yang dulu belum sempat
terlaksana. Di waktu inilah Anda bisa melakukannya.
F. Tahapan/Level Kebebasan Finansial
Dilansir CNBC Indonesia (12/5/2022), penulis buku "Financial Freedom", Grant
Sabatier. Menyatakan setidaknya ada 7 tahapan atau level kebebasan finansial. Berikut
adalah tujuh tahapan kebebasan finansial :

Level 1 : Clarity
Langkah pertama adalah memeriksa situasi keuangan kita, berapa banyak uang yang kita
miliki, berapa banyak utang kita, dan apa tujuan yang ingin kita capai.

"kita tidak dapat mencapai tujuan yang kita inginkan tanpa mengetahui dari mana kita
memulai," kata Sabatier.

Level 2 : Kemandirian

Selanjutnya, kita ingin menjadi mandiri secara finansial. Ketika sampai di level ini, seseorang
punya penghasilan yang cukup untuk membiayai kebutuhan hidup tanpa bantuan dari luar,
seperti bantuan dari orang tua.
Pada level ini, Sabatier menyebut, kita hidup dari gaji ke gaji atau mengambil pinjaman untuk
memenuhi kebutuhan.

Level 3 : Kelonggaran Finansial

Orang-orang di Level 3 masih memiliki sisa uang setelah membayar biaya hidup. Sisa uang
ini dapat mereka gunakan untuk mencapai tujuan finansial lain, seperti mengumpulkan dana
darurat dan berinvestasi untuk masa pensiun.

Ketika berada di level ini, kita punya kelonggaran finansial, namun menurut Sabatier hal ini
tidak berarti seseorang menghasilkan gaji yang jauh lebih besar. 

"Hanya karena kita menghasilkan banyak uang, tidak berarti kita benar-benar menghemat
uang itu," kata Sabatier. "Kebanyakan orang di negara ini hidup dari utang."

Tingkat 4 : Stabilitas

Mereka yang mencapai Level 4 telah membayar utang dengan suku bunga tinggi, seperti
utang kartu kredit, dan punya dana darurat yang nilainya setara biaya hidup selama enam
bulan.

Ketika sudah mengamankan dana darurat, kita sudah punya jaring pengaman apabila keadaan
tak terduga, seperti ketika pemutusan hubungan kerja (PHK), terjadi.

"Pada level ini, kita tidak khawatir jika kita kehilangan pekerjaan atau harus pindah ke kota
lain," kata Sabatier.

Level 5 : Fleksibilitas

Orang-orang di Level 5 memiliki dana darurat yang cukup untuk setidaknya membayar biaya
hidup selama dua tahun.

Dengan tabungan sebanyak itu, Sabatier mengatakan, kita tidak perlu menyimpan semuanya
dalam bentuk tunai. 
"Selama kita dapat mengakses uang itu dengan cepat saat butuh, kita memiliki fleksibilitas
untuk membebaskan diri, setidaknya untuk sementara, dari bekerja," Sabatier menjelaskan

Level 6 : Kemandirian Finansial

Orang-orang yang telah mencapai kemandirian finansial dapat hidup hanya dari pendapatan
yang dihasilkan dari investasi mereka. Investasi tersebut bisa berupa hasil sewa properti atau
portofolio investasi yang menghasilkan bunga. 

Untuk sampai di level ini, kita harus menginvestasikan pendapatan kita dalam persentase
yang tinggi. Mengejar kemandirian finansial membutuhkan perubahan pemikiran.

"Orang-orang diajari untuk menabung 5 persen, 10 persen, 15 persen dari pendapatan


mereka, dan mungkin kita bisa pensiun saat berusia 65 tahun," katanya. 

"Syukurlah, lebih banyak anak muda mulai memahami bahwa jika saya secara agresif
menabung dan berinvestasi, saya dapat bekerja lebih sedikit dan memiliki kendali lebih besar
atas masa depan dan nasib saya," Sabatier menambahkan. 

Level 7: Kekayaan Berlimpah

Jika orang yang berada di Level 6 perlu memantau perubahan dalam portofolio investasi
untuk memastikan rencana pensiun tetap berjalan sesuai rencana, mereka yang berada di
Level 7 tidak punya kekhawatiran semacam itu lagi.

"Level 7 adalah kekayaan yang melimpah, mereka punya uang yang jumlahnya lebih banyak
daripada yang mereka butuhkan. Kita tidak perlu khawatir tentang uang," Sabatier
menerangkan. 
DAFTAR PUSTAKA

Pratomo, Eko Prio, 2005, Reksa Dana: Solusi Perencanaan Investasi & Era Modern, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama,
Yogyakarta: BPFE.
Fabozzi, Frank J., Franco Modigliani, dan Michael G. Fern, 1999, Pasar dan Lembaga
Keuangan, Terjemahan Chaerul Djakman, Edisi pertama, Jakarta: Salemba Empat.
Wijaya, Johanes Arifin, 2005, Bursa Berjangka, Yogyakarta: Andi”.

Anda mungkin juga menyukai