Anda di halaman 1dari 10

Peran Motivasi dan Disiplin Kerja sebagai Tolak Ukur Kualitas Sumber Daya Manusia

Karyawan dalam Menentukan Kredibilitas Perusahaan


(Studi Kasus pada perusahaan Teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Erika Yulistia
Universitas Terbuka

Abstrak

Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran dari motivasi dan
disiplin kerja dalam membangun dan memunculkan kualitas sumber daya karyawan yang bekerja di
perusahaan bidang teknologi, selain itu penelitian ini juga ditujukan untuk melihat bagaimana
sumber daya manusia karyawan dapat menjamin kredibilitas suatu perusahaan. Dalam penyusunan
penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka yaitu dengan melihat pada referensi yang relevan
dan sesuai dengan tema yang digunakan, adapun hasil pembahasan didapat bahwa motivasi dan
disiplin kerja yang tinggi akan berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas sumber daya
karyawan, selain itu peran manajer intern perusahaan dalam manajemen SDM karyawan juga
memiliki andil yang cukup besar dikarenakan para manajer intern perusahaan dapat turun dan
berkaitan secara langsung dalam upaya mengawasi dan mengamati kinerja karyawan, dan berperan
untuk mengevaluasi karyawan, sehingga kinerja karyawan dapat lebih optimal. Sehingga dengan
demikian maka akan semakin menunjukkan kredibilitas dari perusahaan.
Kata kunci: manajemen SDM, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja
Abstract
The purpose of writing this research is to find out how the role of motivation and work discipline in
building and bringing out the quality of employee resources working in technology companies,
besides that this research is also aimed at seeing how employee human resources can guarantee the
credibility of a company. In compiling this research using literature study techniques, namely by
looking at relevant references and in accordance with the themes used, while the results of the
discussion show that high work motivation and discipline will be directly proportional to the increase
in the quality of employee resources, in addition to the role of the company's internal managers in
Employee Human Resource management also has a sizeable contribution because the company's
internal managers can go down and be directly involved in efforts to monitor and observe employee
performance, and play a role in evaluating employees, so that employee performance can be more
optimal. So that it will increasingly show the credibility of the company.
Keywords : Human Resource Management, Motivation of work, Discipline of Work

Pendahuluan

Kualitas Sumber daya manusia merupakan suatu komponen yang penting dalam
upaya untuk mendukung keberhasilan dalam mencapai tujuan sebuah perusahaan, kualitas
sumber daya yang baik tentunya akan berdampak pada output yang dihasilkan oleh sebuah
perusahaan. Pada era yang modern yang mana teknologi telah merambah kepada hampir
seluruh sendi kehidupan, oleh karenanya dengan memanfaatkan era ketergantungan akan
teknologi ini banyak dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mendirikan perusahaannya di
bidang Teknologi, karena arus perkembangan teknologi sangat cepat dan terus tergantikan,
hal ini tentunya akan banyak ditemui berbagai tantangan yang mana jika tidak dihadapi oleh
individu yang memiliki kapasitas manajemen diri yang mumpuni maka jelas akan berdampak
buruk pada kinerja individu dan akan secara langsung berdampak pada perusahaan dan
organisasi yang diikutinya. Sumber daya manusia yang cukup cenderung akan memiliki
kemampuan untuk dapat berkreasi dan mengemukakan ide-ide baru yang inovatif, memiliki
berbagai keterampilan dan keahlian, memiliki kreativitas, mampu memecahkan masalah,
mampu melihat peluang dan menghadapi tantangan, serta berwawasan luas, sehingga dalam
melaksanakan tugasnya sebagai karyawan Indovidu tersebut bisa berkontribusi dalam
mencapai tujuan Perusahaan dengan baik sesuai target yang diharapkan.

Menurut Hasibuan (2010: 10), dalam Jurnal yang ditulis oleh Ferdy Leuhery (2018: 6)
mengemukakan bahwa: “Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu mewujudkan tujuan
organisasi, pegawai, dan masyarakat”. Dengan demilikian manajemen sumber daya manusia
akan cenderung fokus pada pembahasan mengenai peran manusia dalam mewujudkan tujuan
organisasi yang optimal, dengan mengemban misi untuk mencapai tujuan organisasi maka
seorang karyawan harus memiliki integritas yang baik dan berupaya semaksimal mungkin
untuk meningkatkan prestasi kerja mereka agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
perusahaan atau instansi terkait. Dalam kaitannya dengan prestasi kerja maka setiap
karyawan harus memiliki motivasi yang besar dan memiliki disiplin kerja yang bagus guna
mencapai tujuan yang diharapkan.1

Disiplin kerja harus selalu diterapkan seorang karyawan Dalam menjalankan


pekerjaannya, karena disiplin dalam hal ini dapat dilihat dalam banyak hal yaitu diantaranya
dengan bagaimana seorang karyawan bisa menyelesaikan tugasnya dengan efektif dan
efisien, sejauh apa kemampuan karyawan dalam menjalankan segala peraturan yang sudah
ditetapkan oleh instansi atau perusahaan terkait, seberapa baik kemampuan karyawan dalam
mengatur jam kerjanya yaitu yang bersangkutan dengan aturan jam masuk, istirahat dan jam
pulang karyawan, ketepatan absensi karyawan, serta bagaimana sikap karyawan dalam
menghadapi rintangan pekerjaan yang tentunya tidak selalu berjalan dengan baik. Karyawan
yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik tentunya akan dengan baik
1
Ferdy Leuhery, “PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DISIPLIN KERJA, DAN PENGEMBANGAN
KARIR TEHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI MALUKU”, Jurnal SOSOQ Volume
6 Nomor 1, Februari 2018, hlm 119
memenuhi unsur-unsur tersebut dalam menjalankan tugas nya sebagai karyawan di
perusahaan tempatnya bekerja. Motivasi yang ditunjukkan karyawan dalam pekerjaannya
juga harus besar, karyawan yang baik akan selalu memiliki tekad dan tujuan yang bagus
dalam menjalankan segala tugas dan kewajibannya sebagai karyawan, oleh karena itu setiap
karyawan yang memulai pekerjaannya disebuah perusahaan harus memiliki motivasi yang
kuat yang mana motivasi tersebut dijadikan sebagai pondasi awal untuk membangun tekad
karyawan dalam menjalankan Jobdesk yang diberikan oleh perusahaan.

Karyawan yang bekerja dengan motivasi yang tinggi maka akan tercermin dalam hasil
kerjanya, karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi juga akan cenderung fokus pada
pekerjaannya dan tidak mudah terganggu akan hal-hal yang keluar dari konteks pekerjaannya,
mereka yang memiliki motivasi kerja yang tinggi maka akan dengan mudah untuk
bekerjasama dalam tim, dapat dipercaya, memiliki jiwa yang produktif dan keinginan untuk
terus mengeksplor hal-hal yang belum dikuasainya, memiliki pemikiran yang kreatif dan
inovatif. Dengan demikian dapat dipastikan jika karyawan tersebut memiliki etos kerja yang
baik karyawan yang memiliki etos kerja akan cenderung melakukan segala tugasnya
semaksimal mungkin dan mengupayakannya agar terlaksana dengan optimal, dan karyawan
yang memiliki etos kerja akan dengan mudah sadar dengan kekurangan diri yang dimiliki dan
mereka akan dengan gigih untuk berproses menjadi lebih baik.

Jika para karyawan di sebuah perusahaan memiliki etos kerja yang baik maka akan
membantu perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, yaitu dengan
menjadikan suasana kerja menjadi positif dan lebih nyaman, jika lingkungan kerja yang
tercipta sudah positif dan saling mendukung maka tentunya juga akan berdampak positif pada
kredibilitas suatu perusahaan. Karena kredibilitas perusahaan sendiri muncul karena kinerja
karyawan didalamnya yang bagus dan terstruktur yang juga menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut memiliki kualitas sumber daya karyawan yang bagus. Jika suatu perusahaan
memiliki kredibilitas maka tentunya akan memunculkan banyak karyawan dari berbagai
pihak atau lembaga lain, yang nantinya akan meningkatkan volume kerjasama antar
perusahaan yang tentunya akan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

Pembahasan

A. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia


Dalam berdirinya sebuah perusahaan bukan hanya modal yang dianggap
penting untuk menunjukkan bahwa sebuah perusahaan tersebut dapat dikatakan
sebagai perusahaan yang bernilai atau tidak. Perusahaan yang baik akan tercermin
dalam tingkat kinerjanya, baik atau buruknya kinerja suatu perusahaan yang
dihasilkan akan mempengaruhi minat investor dalam menginvestasikan dananya
untuk keperluan operasional perusahaan. Investor dapat mengetahui kinerja suatu
perusahaan dengan melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, serta
dengan melihat tingkat kinerja karyawan yang bekerja pada perusahaan
tersebut..Karena dalam kegiatan operasional perusahaan yang menjadi penggerak
dalam sukses atau tidaknya kegiatan operasional perusahaan tersebut adalah peran
para karyawan yang bekerjasama dalam menjalankan tugasnya masing-masing sesuai
porsi dan jabatannya, maka jika suatu perusahaan berhasil dipandang sebagai
perusahaan yang baik maka sudah tentu perusahaan tersebut juga memiliki kualitas
karyawan yang baik pula. Tentunya untuk memiliki kualitas karyawan yang baik
diperlukan pula peran perusahaan dalam mengontrol pekerjaan karyawannya agar
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan perusahaan, dalam hal ini perusahaan
berperan untuk memberikan agenda pengembangan bagi para karyawan agar kualitas
karyawan menajdi semakin baik.
Manajemen sumber daya manusia bagi karyawan perlu sekali diterapkan
perusahaan untuk mengamati dan mengatur kinerja karyawan, hal ini merupakan
tugas dari manajemen intern perusahaan, mereka inilah yang harus menunjukkan
perannya untuk membantu karyawan dalam mengeksplor Technological skill. Dalam
hal ini, maka perusahaan memerlukan strategi untuk mengembangkan sumber daya
manusia sebagai bentuk persiapan untuk terwujudnya tujuan perusahaan dan untuk
menghadapi tingkat persaingan yang tinggi yaitu dengan mengembangkan skill
programming dan Application development, Digital Security, Quality Assurance dan
Troubleshooting. Hal tersebut berguna agar perusahaan memiliki karyawan yang bisa
mengembangkan berbagai program serta sistem dalam perusahaan yang sekaligus
memiliki kemampuan untuk mengawasi dan menjaga keamanan sistem perusahaan
dan menghalau ancaman yang mungkin muncul dari pihak yang tidak bertanggung
jawab. Manajemen sumber daya berfokus pada upaya untuk mengelola SDM dengan
mengoptimalkan interaksi antara manajemen internal dengan para pekerja untuk
mengelola unsur manusia secara baik dan benar agar menghasilkan tenaga kerja yang
kompeten.
Dalam pengimplementasian manajemen SDM pada perusahaan Teknologi
yang terdaftar di BEI salah satunya ditunjukkan oleh PT. GoTo Gojek Tokopedia
Tbk. dilansir dari laman Employers.glints.com. PT. GoTo mengambil inisiatif untuk
menerapkan sistem DEI yang merupakan kepanjangan dari Diversity, Equity, dan
Inclusivity. Dalam penerapan Diversity yaitu dengan mempekerjakan karyawan yang
beragam, dalam hal ini PT. GoTo mempekerjakan karyawan dari berbagai macam
latar belakang dan dengan berbagai keahlian, hal tersebut diterapkan dengan tujuan
untuk mencapai target dari berbagai sudut pandang berdasarkan masing-masing
keterampilan dari karyawan sehingga meningkatkan ekspektasi pelanggan ataupun
investor, dalam hal ini manajer intern berperan untuk mengeksplorasi kemungkinan
dampak yang bisa ditimbulkan dari beberapa keragaman tersebut. Selanjutnya
penerapan Equity yaitu dengan memastikan agar perusahaan juga memerhatikan akan
kesetaraan bagi setiap karyawan, karena jika terdapat keberagaman (Diversity) maka
harus ada kesetaraan, hak ini dilakukan agar tercipta keadilan dan hasil yang sama
bagi setiap karyawan sehingga tidak terjadi adanya kesenjangan, dengan demikian
akan tercipta lingkungan kerja yang sehat Inclusivity diterapkan dengan
mengoptimalkan partisipasi dari para karyawan sehingga bisa tercipta ide-ide baru
yang dapat diterapkan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.2
Manajemen SDM didalamnya mencakup beberapa upaya yaitu diantaranya
upaya untuk membina karyawan, melindungi posisi dan hak karyawan, upaya
pendakatan secara personalia, serta mengoptimalkan peran karyawan itu sendiri.
Peran manajemen SDM ini dilakukan agar karyawan yang bekerja dapat memiliki
kompentensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumuskna visi dan strategi
perusahaan, kemapuan untuk mengembangkan diri selalu bisa mengasah keterampilan
dan kemampuan untuk dapat beradaptasi dengan baik dalam kegiatan kerjasama untuk
mengelola suatu organisasi, kompetensi manajerial tersebut akan menghasilkan
sumber daya manusia mampu menggali potensi sumber daya lain yang dimiliki
perusahaan, mampu mengefektifkan dan mengefisiensikan proses produksi didalam
perusahaan serta mampu menghasilkan produk yang memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Dari keseluruhan tersebut pada akhirnya dapat memberikan
nilai tambah bagi perusahaan dalam bentuk keuntungan daya saing.
Manajemen SDM tentunya dihadirkan dengan memiliki tujuan yang pasti dan
jelas, yaitu meningkatkan kontribusi karyawan dalam pelaksanaan tugas agar lebih
produktif dan tanggung jawab, sehingga dapat terlihat apakah jobdesk yang

2
Meidiana Aprilliani: “strategi GoTo Group wujudkan Inklusivitas melalui diversity di tempat kerja”
https://employers.glints.com/id-id/blog/amp/ diakses pada tanggal 22 Januari 2023.
diberikan sudah terlaksana dengan baik atau tidak, berperan sebagai penyeimbang
antara manajemen tantangan dan manajemen pengelolaan, selain itu manajemen SDM
bertujuan agar selalu responsif terhadap segala keperluan yang menyangkut
kebutuhan dan penanganan tantangan yang dilakukan secara tanggap dan cepat
sehingga akan mengurangi terjadinya konflik yang dapat beresiko menurukan kualitas
SDM yang tersedia dan dapat berdampak pada reputasi perusahaan baik secara
langsung maupun tidak langsung, manajemen SDM juga bertujuan untuk
meningkatkan motivasi karyawan secara intensif agar kontribusi karyawan terhadap
perusahaan juga semakin meningkat seiring dengan tingginya motivasi kerja mereka. 3
B. Peranan Motivasi Kerja bagi Karyawan
Menurut (Sedarmayanti,2017:154) dalam jurnal yang ditulis oleh Ekawati
Ningtyas Putri (2019), menyebutkan bahwa Motivasi adalah kekuatan yang
mendorong seseorang untuk melakukan tindakan atau tidak yang pada hakikatnya ada
secara internal dan eksternal positif maupun negatif untuk mengarahkannya sangat
bergantung pada ketangguhan pimpinan.4 Dalam hal ini jika dikaitkan dengan
motivasi kerja maka merupakan sebuah keinginan yang muncul dalam diri seseorang
yang mana berhubungan dengan keinginannya untuk memperbaiki performa nya
sebagai seorang pekerja dan munculnya keinginan untuk bekerja lebih keras agar
dapat mencapai tujuan dari perusahaan atau instansi yang terkait dengannya dengan
maksud untuk mengasah kemampuan, dan meningkatkan pengetahuan serta wawasan
dalam menjalankan jobdesk sebagai seorang karyawan.
Motivasi kerja sangat penting untuk dimiliki seluruh karyawan yang bekerja
dibawah suatu perusahaan, motivasi kerja akan menjadi faktor pendukung bagi
karyawan untuk meningkatkan kualitas diri mereka sehingga dapat menjadikan
mereka sebagai karyawan yang berprestasi. tersedianya banyak karyawan yang
berprestasi disebuah perusahaan maka akan meningkatkan kredibilitas perusahan,
maka dari itu Dalam hal ini perusahaan dapat berkontribusi untuk menciptkan
karyawan-karyawan yang berprestasi yaitu dengan ikut serta dalam membangun
motivasi karyawan seperti membangun suasana komunikasi yang positif dengan para
karyawan secara intensif, hal ini dilakukan dengan secara rutin memberikan update
3
Nina Ristia Barus., “Pengembangan sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
terhadap nasabah pada PT. Bank BNI Syariah KC Medan”, D-III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, UIN Sumatera Utara Medan, 2017, hlm 20-22

4
Ekawati Ningtyas Putri, Sri Nuringwahyu,Ratna Nikin Hardati, “PERANAN MOTIVASI DALAM UPAYA
MENINGKATlxKAN KINERJA KARYAWAN”, JIAGABI ISSN, Vol. 8, No.1, Januari 2019, hlm 27
informasi kepada para karyawan sehingga karyawan dapat bekerja dengan
menyesuaikan informasi yang didapat agar tidak terjadi miss comunicating antar
pihak lalu perusahaan juga harus memberikan umpan balik kepada kinerja karyawan
hal ini ditujukan agar karyawan mengetahui hasil dari pekerjaan mereka, dan dalam
hal ini pihak perusahaan yang dijalankan oleh manajer dapat memberikan evaluasi
apakah pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan sudah sesuai aturan atau belum, jika
karyawan melakukan kesalahan pihak manajer juga berhak untuk menegur atau
memberikan peringatan kepada karyawan tersebut dengan maksud agar karyawan
dapat intropeksi dengan kesalahan mereka sehingga untuk kelanjutannya mereka bisa
memperbaiki kinerja mereka.
Manajer perusahaan juga perlu untuk terus mengamati perkembangan dari
karyawan, jika ternyata terjadi peningkatan yang konsisten maka perusahaan dapat
memberikan apresiasi kepada karyawan tersebut yaitu dapat berupa diberikan promosi
jabatan dan juga kenaikan gaji bagi karyawan yang berprestasi tersrbut, hak tersebut
tentunya akan meningkatkan motivasi karyawan tersebut untuk terus menjaga
performanya dalam menjalankan tugasnya sebagai karyawan, dan akan memotivasi
karyawan lain untuk terus meningkatkan kinerjanya agar mereka juga dapat
merasakan apresiasi yang diberikan oleh perusahaan. Dengan dilakukannya hal
tersebut juga nantinya akan menunjukkan budaya persaingan yang sehat karena para
karyawan akan berlomba untuk meningkatkan kualitas sumber daya mereka sebagai
karyawan dan berusaha secara optimal untuk menjadi karyawan yang berprestasi.
Motivasi kerja perlu ada didalam diri semua karyawan, motivasi kerja ini juga
tidak selalu harus muncul sendiri dari dalam individu para karyawan tetapi motivasi
kerja juga dapat dibentuk melalui sugesti atau pemberian dari pihak lain, Menurut
(Sedarmayanti,2017:171). Tujuan pemberian motivasi kerja kepada pegawai yaitu
diantaranya; Mengubah perilaku pegawai sesuai keinginan perusahaan, Meningkatkan
semangat dan semangat kerja, Meningkatkan disiplin kerja, Meningkatkan prestasi
kerja, Meningkatkan rasa tanggung jawab, Meningkatkan produktivitas dan efisiensi,
Menumbuhkan loyalitas pegawai pada perusahaan.5
C. Penerapan Disiplin kerja sebagai Indikator peningkatan kualitas SDM
Menurut Rival (2004, h:444) dalam Jurnal yang ditulis oleh Ferdy Leuhery
(2018: 6): ”Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan oleh pimpinan untuk
berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku
5
Ibid, hlm 27
serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang
mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku” Dalam
kaitannya dengan pekerjaan, disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku
karyawan terhadap peraturan organisasi. Niat dapat diartikan sebagai keinginan untuk
berbuat sesuatu atau kemauan untuk menyesuaikan diri dengan peraturan.6
Perusahaan yang memiliki karyawan dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi
maka sekali lagi tentunya akan meningkatkan kredibilitas dari perusahaan itu sendiri,
disiplin kerja yang baik juga merupakan suatu gambaran dari bagusnya kualitas
sumber daya yang dimiliki oleh suatu individu, Bagi suatu organisasi atau perusahaan
terciptanya sumberdaya manusia yang berkualitas merupakan suatu tujuan dimana hal
tersebut sangat penting bagi peningkatan kinerja karyawan. Dalam upaya
meningkatkan disiplin kerja karyawan perusahaan juga perlu untuk ikut andil
didalmnya yaitu dengan melakukan kegiatan pendisiplinan berulang bagi keseluruhan
karyawan yaitu dengan menanamkan sifat konsisten kepada karyawan yang mana
bertujuan agar karyawan dapat menjaga kualitas kerja mereka agar sesuai aturan
perusahaan, lalu perusahaan juga harus ikut aktif dalam upaya peningkatan
produktifitas karyawan, dapat dilakukan dengan monitoring kinerja karyawan dan
menyesuaikan apakah kinerja karyawan sudah sesuai dengan aturan perusahaan,
sehingga jika terjadi penyimpangan perusahaan dapat segera ambil sikap dengan
mengarahkan karyawan agar memperbaiki kinerjanya.
Disiplin kerja mencerminkan integritas individu sebagai karyawan yang baik,
dengan diberlakukannya disiplin kerja karyawan akan terarah dengan baik dan
cenderung bekerja secara terstruktur. Maka untuk mencapainya terdapat beberapa
indikator yang merepresentasikan disiplin kerja yang mana dikemukakan oleh
Soejono (2000) yang tertulis dalam jurnal yang disusun oleh Syarkani (2017) yaitu
diantaranya; disiplin waktu, dalam hal ini karyawan harus selalu tepat waktu dalam
menjalankan tugasnya dan juga harus selalu tepat waktu dalam setiap kehadirannya,
disiplin waktu juga berkaitan dengan kemampuan manajemen waktu yang baik
sehingga dengan terpakainya waktu secara efisien maka kinerja karyawan pasti juga
akan optimal, selanjutnya yaitu dengan bijak menggunakan peralatan perusahaan yang
tersedia, dalam hal ini karyawan harus memiliki sifat Hati-hati dalam melaksanakan

6
Ferdy Leuhery, “PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DISIPLIN KERJA, DAN PENGEMBANGAN
KARIR TEHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI MALUKU”, Jurnal SOSOQ Volume
6 Nomor 1, Februari 2018, hlm 122
setiap pekerjaannya, hal tersebut dilakukan agar peralatan perusahaan yang digunakan
terhindar dari kerusakan. Selain disiplin waktu dan sifat kehati-hatian karyawan juga
harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, dapat tercermin dari penyelesaian
segala tugas yang dibebankan dengan baik, dan juga dengan kemampuan
penyelesaian masalah atau tantangan yang dihadapi dengan baik. 7
Dari ketiga hal yang telah disebutkan merupakan perwujudan dari sikap
disiplin kerja karyawan yang dapat diikuti dan sekaligus dijalankan, jika dalam
bekerja kita sudah menerapkan disiplin waktu yang baik tentunya kita akan terhindar
dari jam kerja yang terlalu larut dan juga keterlambatan masuk kerja, lalu dengan
sikap kehati-hatian kita bisa bekerja sama dengan seluruh karyawan untuk menjaga
inventaris perusahaan, dan yang terakhir dengan tanggung jawab dapat menjadi ajang
bagi karyawan untuk menunjukkan kredibilitasnya sebaagi pekerja ambisius dan
dapat dipercaya. Maka dari itu disiplin kerja jika diterapkan secara konsisten tentunya
akan meningkatkan kinerja karyawan dan secara langsung akan berdampak baik pada
kualitas sumber daya karyawan dan kredibilitas perusahaan

Kesimpulan

Sejalan dengan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan


bahwasannya dengan dikembangkannya motivasi dan disiplin kerja dalam diri
individu karyawan memberikan pengaruh yang positif terhadap meningkatnya
kualitas SDM karyawan disuatu perusahaan, hal ini dapat dijelaskan karena dengan
adanya motivasi kerja yang tinggi pada diri karyawan dapat membangkitkan semangat
karyawan dalam melaksanakan segala kewajibannya semata-mata untuk mencapai
tujuan perusahaan yang akan lebih baik jika dibarengi dengan penerapan disiplin kerja
yang baik pula karena dengan membiasakan disiplin pada setiap pekerjaan yang
dilakukan, akan membantu karyawan untuk bekerja secara terarah dan terstruktur,
karyawan yang memiliki disiplin kerja yang baik juga akan sangat menguntungkan
perusahaan karena akan bekerja sesuai dengan peraturan perusahaan dan
berkomitmen untuk tidak melanggar aturan perusahaan.

Dengan demikian sudah dapat terlihat kredibilitas perusahaan akan tercermin


dari kualitas sumber daya karyawan yang baik yang mana dapat ditingkatkan oleh
manajer intern perusahaan dengan berbagai upaya pengembangan sumber daya
7
Syarkani, “PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANCA KONSTRUKSI DI
KABUPATEN BANJAR”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 3, No 3, November 2017,hlm 368-369
karyawan perusahaan, kemudian sehubungan dengan itu kualitas sumber daya
karyawan terbantu dengan tingginya motivasi kerja dan disiplin kerja karyawan. Yang
mana jika semua unsur tersebut berjalan dengan selaras dan konsisten tentunya akan
meningkatkan kredibilitas perusahaan.

Daftar Pustaka

Barus, N. R. (2017). Pengembangan sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan terhadap nasabah pada PT. Bank BNI Syariah KC Medan. Repository UIN
Sumatera Utara Medan, 20-22.
Leuhery, F. (2018). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Disiplin Kerja, dan
Pengembangan karis terhadap prestasi kerja pegawai dinas perhubungan provinsi Maluku.
SOSOQ, 119-122.
Putri, E. N., Nuringwahyu, S., & Niki, R. (2019). PERANAN MOTIVASI DALAM UPAYA
MENINGKATlxKAN KINERJA KARYAWAN. JIAGABI ISSN, 27.
Syarkani. (2017). PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT. PANCA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BANJAR. Jurnal Ilmiah Ekonomi
Bisnis, 368-369.

Aprilliani, M. (2022, Mei). Strategi GoTo Group wujudkan inklusivitas melalui


diversity di tempat kerja, Glints Employers Blog:
https://employers.glints.com/id-id/blog/amp/

Anda mungkin juga menyukai