Oleh:
Mukhamad Arif Dwi Prasetyo
NIM : 16210406
Email : arifdwiprase@gmail.com
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of training, motivation and the environment on
the performance of employees at PT Etika Sejahtera Sidoarjo, both simultaneously and partially. This
type of research is a quantitative paradigm, because it supports the testing of theory-research through
testing research variables with numbers and analyzing data with statistical procedures. The
population in this study is the company PT Etika Sejahtera Sidoarjo by selecting samples using
saturated samples with the number of samples used in this study amounted to 40 people. The data
analysis technique used in the study is multiple linear regression. Based on the results of the analysis
and hypothesis testing it can be concluded as follows: (1) Simultaneous hypothesis testing obtained a
environment are proven significant on employee performance; (2) Partial hypothesis testing, the
significance value of the training variable is 0,000, the significance value of the motivational variable is
0,000, and the significance value of the work environment variable
training, motivation and work environment variables have a significant effect on employee
performance ; (3) Among the training, motivation and work environment, the dominant motivation
towards employee performance because it has the highest t-count value among the other variables is
0.450.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan, motivasi dan lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Etika Sejahtera Sidoarjo baik secara simultan maupun
parsial. Jenis penelitian yang digunakan adalah quantitative paradigma, karena menekankan pada
pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Etika
Sejahtera Sidoarjo dengan pemilihan sampel menggunakan sampel jenuh dengan jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1) Pengujian hipotesis secara simultan diperoleh nilai signifikansi F
sebesar 0,000 < 0,05, sehingga pelatihan, motivasi dan lingkungan kerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan; (2) Pengujian hipotesis secara parsial nilai
signifikansi variabel pelatihan sebesar 0,000 , nilai signifikansi variabel motivasi sebesar 0,000 dan
nilai signifikansi variabel lingkungan kerja 0,000 < () 0,05, sehingga variabel pelatihan, motivasi dan
lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan; (3) Diantara pelatihan, motivasi
dan lingkungan kerja, motivasi yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan karena
memiliki nilai t hitung yang paling tinggi di antara variabel yang lain yaitu 0,450.
Kinerja Karyawan
Lingkungan Kerja Menurut Marwansyah (2010: 228) kinerja
Untuk melakukan pekerjaan yang baik adalah pencapaian/ prestasi seseorang
di perlukan rasa senang terhadap berkenaan dengan tugas-tugas yang
pekerjaannya, ketenangan dan rasa aman. dibebankan kepadanya. Kinerja juga dapat
Kondisi lingkungan kerja kurang layak maka diartikan sebagai gabungan dari hasil kerja
mempengaruhi aktivitas kerja karyawan (apa yang harus dicapai oleh seseorang) dan
kompetensi (bagaimana seseorang
karena karyawan akan merasa terganggu mencapainya).
dalam bekerja sehingga produktivitas Sinambela (2012: 5) kinerja adalah
karyawan menjadi kurang. Oleh karena itu pelaksanaan suatu pekerjaan dan
lingkungan kerja harus diperhatikan oleh penyempurnaan pekerjaan tersebut sesuai
perusahaan. Hal tersebut dapat berupa dengan tanggung jawabnya sehingga dapat
perbaikan atau peningkatan terhadap salah mencapai hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
satu elemen lingkungan kerja yang dinilai
kinerja lebih ditekankan pada proses. Selama
masih kurang. Dengan kondisi lingkungan pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan
kerja yang baik karyawan akan dapat perbaikan-perbaikan sehingga pencapaian
melakukan pekerjaan dengan baik. hasil pekerjaan atau kinerja dapat
Lingkungan kerja adalah segala dioptimalkan. Kinerja yang baik akan
sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dipengaruhi oleh dua hal yaitu tingkat
yang dapat mempengaruhi dirinya dalam kemampuan dan motivasi kerja yang baik
Mitchell (dalam Sinambela, 2012: 9).
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan
Kompetensi seseorang akan dipengaruhi
kepadanya (Nitisemito 2002:186). oleh pemahamannya terhadap jenis pekerjaan
Sebagaimana kita ketahui bahwa dan keterampilan melakukannya, oleh
kinerja karyawan di pengaruhi banyak faktor karenanya seseorang harus dapat
lingkungan kerja pada umumnya mempunyai meningkakan keterampilan dan
peranan yang cukup penting bagi para kemampuannya. Selain itu kontribusi motivasi
karyawan, terutama dalam menciptakan kerja terhadap kinerja tidaklah dapat
diabaikan. Meskipun kompetensi karyawan
kondisi kerja yang baik. Menurut (Nitisemito sangat baik namun apabila motivasi kerjanya
dalam Nuraini 2013:97) lingkungan kerja rendah, dapat dipastikan kinerjanya juga akan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar rendah. Maka Mitchell (dalam Sinambela,
karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan 2012: 9) memformulasikan bahwa kinerja
tersebut dalam menjalankan tugas yang adalah fungsi dari kemampuan dikali motivasi.
dibebankan kepadanya, misalnya dengan Secara matematik merumuskan sebagai
berikut:
adanya penerangan yang cukup, suasana
Kinerja = Kemampuan x Motivasi
yang tenang, adanya air conditioner (AC) dan Formulasi tersebut menunjukkan bahwa
lain-lain. kinerja seorang karyawan sama dengan
Menurut Nitisemito (2002:187) beberapa kemampuan karyawan tersebut untuk
faktor lingkungan kerja antara lain: melakukan tugas-tugas yang diberikan
a.Komunikasi vertikal (atasan–bawahan). kepadanya dikalikan dengan motivasi yang
b.Komunikasi horizontal (rekan kerja). dimiliki untuk melakukan tugas-tugas tersebut.
Dalam hal ini bekerja tanpa motivasi,seorang
c.Pewarnaan dinding.
karyawan belum tentu dapat menyelesaikan
d.Kebersihan lingkungan. tugas dengan baik, demikian juga sebaliknya
e.Penerangan ruangan. motivasi tinggi yang dimiliki pegawai tanpa
pengetahuan yang memadai tidaklah mungkin penilaian kinerja berguna meningkatkan
mencapai kinerja yang baik (Sinambela, 2012: kinerja seorang karyawan di masa yang akan
9). datang (Darodjat, 2015: 120).
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat Penilai menilai pelaksanaan uraian
diuraikan bahwa kinerja (performance) adalah pekerjaan itu apakah baik atau buruk, apakah
suatu hasil atau apa yang keluar (out comes) selesai atau tidak dan apakah dikerjakan
dari sebuah pekerjaan serta kontribusi secara efektif atau tidak. Tolak ukur yang
seorang karyawan kepada perusahaan yang akan dipergunakan untuk mengukur prestasi
telah dikerjakan untuk mencapai tujuan kerja karyawan adalah standar. Dalam
perusahaan yang dilaksanakan secara legal, melakukan penilaian kinerja yang efektif,
tidak melanggar hukum serta sesuai dengan maka harus diperhatikan beberapa kriteria
tanggung jawab dan moral yang dibebankan dasar penilaian. Riani (2011:99)
kepada karyawan tersebut. mengemukakan ukuran-ukuran atau indikator-
Kinerja dalam suatu organisasi dilakukan indikator dari kinerja sebagai berikut:
oleh seluruh sumber daya manusia baik a.Quantity of Work, yaitu jumlah kerja yang
pimpinan maupun karyawan. Banyak sekali dilakukan dalam suatu periode waktu yang
faktor yang dapat mempengaruhi sumber ditentukan.
daya manusia dalam menjalankan kinerjanya. b.Quality of work, yaitu kualitas kerja yang
Faktor yang mempengaruhi pencapaian dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian
kinerja adalah faktor motivasi (motivation) dan dan kesiapannya.
faktor kemampuan (ability). c.Job Knowledge, yaitu luasnya
Mangkunegara (2013: 67) menyatakan pengetahuan mengenai pekerjaan dan
bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja keterampilannya.
karyawan adalah sebagai berikut: d.Creativeness, yaitu keaslian gagasan-
1. Faktor Kemampuan gagasan yang dimunculkan dan tindakan-
Secara psikologis, kemampuan (ability) tindakan untuk menyelesaikan persoalan-
karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) persoalan yang timbul.
dan kemampuan reality (knowledge + skill). e.Corporation, yaitu kesediaan untuk
2. Faktor Motivasi bekerjasama dengan orang lain (sesama
Motivasi merupakan kondisi yang anggota perusahaan).
menggerakkan diri karyawan yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan
kerja). Kerangka Konseptual
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat Model terdiri dari tiga variabel
disimpulkan bahwa terdapat 2 faktor penting independen yaitu pelatihan, motivasi,
yang mempengaruhi kinerja seorang lingkungan kerja, serta satu variabel
karyawan yaitu faktor kemampuan dan faktor dependen yaitu kinerja karyawan.
motivasi. Faktor kemampuan terdiri dari dari
kemampuan potensi (IQ) individu dan
kemampuan reality (knowledge + skill).
Sedangkan faktor motivasi adalah kondisi
yang menggerakan diri karyawan yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi.
Penilaian kinerja pada dasarnya memiliki
dua tujuan yaitu tujuan evaluasi dan tujuan
pengembangan. Untuk tujuan evaluasi,
manajer memberi penilaian atas kinerja Keterangan Gambar :
karyawan dengan menggunakan rating X1 : Pelatihan
deskriptif. Tujuan penilaian tersebut X2 : Motivasi
diantaranya untuk pengambilan keputusan- X3 : Lingkungan Kerja
keputusan promosi, demosi, terminasi dan Y : Kinerja
kompensasi. Untuk tujuan pengembangan,
teknik pengumpulan data dimana peneliti
Hipotesis memberikan pertanyaan kepada karyawan
PT Etika Sejahtera Sidoarjo. Daftar
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
pertanyaan kuesioner yang berkaitan
diuraikan hipotesis sebagai berikut :
dengan pelatihan, motivasi dan lingkungan
1. Pelatihan, motivasi dan lingkungan kerja kerja terhadap kinerja karyawan di PT Etika
secara parsial berpengaruh signifikan Sejahtera Sidoarjo.
terhadap kinerja karyawan PT Etika
Sejahtera Sidoarjo. Metode Penentuan Sampel
2. Pelatihan, motivasi dan lingkungan kerja Populasi adalah wilayah generalisasi
secara simultan berpengaruh signifikan yang terdiri atas: obyek atau subjek yang
terhadap kinerja karyawan PT Etika mempunyai kualitas dan karakteristik
Sejahtera Sidoarjo. tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
3. Diantara pelatihan, motivasi dan dipelajari dan kemudian ditarik
lingkungan kerja, motivasi yang kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 119).
berpengaruh dominan terhadap kinerja Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan PT Etika Sejahtera Sidoarjo. karyawan divisi service PT Etika Sejahtera
Sidoarjo berjumlah 40 orang.