Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN
(Studi pada Karyawan Tetap PT Karoseri Tentrem Sejahtera Kota Malang)

Chandra Andika Hadi Purnomo


M. Djudi
Yuniadi Mayowan
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: candikahp@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect simultaneously and partially work motivation and discipline on
employee performance. This type of research is an explanatory research with quantitative approach. The
method of data collection using questionnaires and documentation study. This method is used to describe
relationships between variables each other. Mechanical analysis using descriptive analysis, multiple linear
regression analysis, F test and t test. The result showed that motivation and discipline simultaneous has
influence on employee performance by 32.6% while the remaining 67.4% is influenced by other variables not
examined in this study. Work motivation is partially affected by the significant value of 0,011 is smaller than
. :KLOH ZRUNLQJ 'LVFLSOLQH DOVR LV SDUWLDOO\ DIIHFWHG ZLWK YDOXH VPDOOHU WKDQ . ,W LV
expected that PT Karoseri Tentrem Sejahtera to always increase the motivation and discipline that employee
performance is satisfactory.

Keywords: Motivation, Discipline, Employee Performance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujaun untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial motivasi kerja dan disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan dengan
pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi. Metode
ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel yang diteliti satu sama lain. Teknik analisis
menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji F dan uji t. Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan
sebesar 32,6% sedangkan sisanya sebesar 67,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
SHQHOLWLDQ LQL 0RWLYDVL NHUMD EHUSHQJDUXK VHFDUD SDUVLDO GHQJDQ QLODL VLJQLILNDQ OHELK NHFLO GDUL .
0,050. Sedangkan Disiplin kerja juga berpengaruh secara parsLDO GHQJDQ QLODL OHELK NHFLO GDUL .
Maka diharapkan PT Tentrem Sejahtera untuk selalu meningkatkan motivasi kerja dan disiplin kerja agar
kinerja karyawan lebih memuaskan.

Kata Kunci: Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 48 No. 1 Juli 2017| 28


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
I. PENDAHULUAN mencuri waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak
Motivasi adalah suatu faktor yang sesuai dengan pekerjaannya. Sehingga karyawan
mendorong seseorang melakukan suatu aktivitas tersebut telah mentaati peraturan yang ada dalam
tertentu, oleh karena itu motivasi sering diartikan lingkungan kerja tanpa terpengaruhi paksaan dari
sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. pihak lain. Untuk itu karyawan yang mempunyai
³0RWLYDVL PHUXSDNDQ VHVXDWX \DQJ PHQGRURQJ disiplin kerja yang tinggi akan mempunyai kinerja
RUDQJ XQWXN EHUEXDW VHVXDWX´ 6XWULVQR yang baik karena karyawan tersebut
Sedangkan definisi motivasi kerja dari Hasibuan, mempergunakan waktu sebaik mungkin untuk
DGDODK ³3HPEHULDQ GD\D SHQJJHUDN melakukan pekerjaanya dan demi mencapai target
yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar yang telah ditentukannya.
mau bekerja sama, bekerja secara efektif dan Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
terintregasi dengan segala daya upaya untuk dicapai seseorang berdasarkan tanggung jawab
PHQFDSDL SHPHQXKDQ NHEXWXKDQ´ yang diberikan kepadanya. Kinerja yang baik
Praktek pemeliharaan hubungan karyawan merupakan hal yang penting bagi perusahaan
yang ada pada suatu perusahaan, ada salah satu cara maupun karyawan itu sendiri. Meningkatnya
yang ditempuh oleh sebuah perusahaan untuk kinerja karyawan dapat digunakan sebagai bahan
mendorong karyawannya berprestasi lebih baik pertimbangan perusahaan untuk mengembangkan
lagi yaitu dengan memberikan rangsangan. sumber daya manusia dan dengan meningkatnya
Rangsangan tersebut dapat berupa pemberian kinerja pada karyawan maka akan berdampak pula
hadiah, promosi, penghargaan atau lainnya. pada kestabilan perusahaan dalam proses mencapai
Rangsangan itu sendiri merupakan dorongan tujuan yang telah ditetapkan. Pencapaian kinerja
motivasi pada karyawan agar lebih bersemangat yang baik harus didukung dengan karyawan yang
dalam melaksanakan tugasnya demi memenuhi memiliki motivasi dan disiplin kerja yang tinggi
kebutuhan mereka sendiri. Namun, terdapat untuk meningkatkan kemampuan dari karyawan
beberapa perusahaan yang mengupayakan tersebut. Sehingga para karyawan akan dapat
karyawannya bekerja bukan untuk memenuhi bekerja sesuai dengan keahlian maupun
kebutuhannya saja, akan tetapi untuk menyalurkan kemampuan yang mereka miliki dan menghasilkan
kemampuannya pada perusahaan sehingga kinerja yang memuaskan bagi perusahaan. Untuk
hubungan antara karyawan dan perusahaan akan itu motivasi kerja dan disiplin kerja memiliki ikatan
saling memberikan keuntungan. Pada dasarnya yang erat terhadap kinerja para karyawan pada
karyawan yang hanya bekerja untuk memenuhi sebuah perusahaan maupun organisasi.
kebutuhannya saja tidak akan memberikan kinerja Menurut Mathis, et. al. (2006:378) kinerja
yang maksimal bagi perusahaan, begitu juga tanpa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
adanya dorongan motivasi yang maksimal maka adalah kuantitas dari hasil pekerjaan yang dapat
kinerja para karyawan akan terpengaruhi. Untuk itu dikerjakan oleh seseorang dalam waktu satu hari
motivasi dan kinerja sangat berhubungan erat satu kerja, kualitas dari hasil pekerjaan seseorang
sama lain. dengan mentaati prosedur yang ada, kehandalan
Menegakkan kedisiplinan merupakan upaya dalam melakukan pekerjaan yang diberikan,
untuk meningkatkan kinerja para kayawan. kehadiran dalam bekerja dan kesesuaian jam kerja
Peningkatan kinerja tersebut sangat tergantung yang menjadi tolak ukur kedisiplinan seorang
pada kesadaran karyawan masing-masing dan karyawan, dan kemampuan bekerja sama dengan
peningkatan tersebut dapat dilihat dari perilaku orang lain dalam menyelesaikan tugas dan
para karyawan dalam lingkungan kerjanya. Upaya pekerjaan yang telah ditetapkan. Sedangkan
dalam meningkatkan kinerja, perusahaan wajib menurut Siagian dalam Harpitasari, (2010:12)
untuk menjaga keberadaan sumber daya manusia kinerja karyawan dipengaruhi oleh gaji,
yang ada secara efektif dan efisien, dimana salah lingkungan kerja, budaya organisasi,
satu yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah kepemimpinan dan motivasi kerja, disiplin kerja,
dengan penegakan disiplin yang tegas demi kepuasan kerja, dan motivasi.
tercapainya lingkungan kerja yang kondusif. Meninjau berbagai hal yang telah dipaparkan
Meningkatkan kinerja karyawan secara sebelumnya, PT Karoseri Tentrem Sejahtera
optimal dibutuhkan pendisiplinan karyawan secara memfokuskan manajemen Sumber Daya Manusia
teratur. Realitanya karyawan yang mempunyai sebagai salah satu faktor yang penting dalam
disiplin kerja yang tinggi akan bekerja sesuai kegiatan perusahaan. Upaya dalam meningkatkan
dengan tanggung jawab yang telah diberikan mutu Sumber Daya Manusia mereka, PT Karoseri
kepadanya. Hal tersebut dapat dilihat dengan tidak Tentrem Sejahtera menjadikan motivasi kerja dan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 48 No. 1 Juli 2017| 29
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
disiplin kerja sebagai faktor utama dalam pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan
meningkatkan kinerja para karyawan. Salah satu sehingga para karyawannya tersebut secara
cara untuk mendapatkan karyawan-karyawan yang sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan
mempunyai kinerja yang baik yaitu dengan cara para karyawan yang lain serta meningkatkan
memotivasi kerja para karyawan, sehingga dalam prestasi kerjanya.
melaksanakan setiap pekerjaan, mereka bekerja
dengan baik dan cekatan. Diikuti dengan Kinerja Karyawan
penegakan disiplin yang secara teratur maka akan :LERZR EHUSHQGDSDW EDKZD ³NLQHUMD
tercipta kondisi yang tertib dan nyaman, juga dapat berasal dari pengertian performance sebagai hasil
mengurangi penyimpangan yang dilakukan oleh atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja
para karyawan. Berikut tabel yang berisikan mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya
mengenai jumlah absensi dari para karyawan yang hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses
ada pada PT Karoseri Tentrem Sejahtera dari bulan EHNHUMD EHUODQJVXQJ´ .LQHUMD PHUXSDNDQ KDVLO
Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015: pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
Tabel 1. Data Absensi Bulan Januari 2015 ± tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen,
Oktober 2015 dan memberikan kontribusi pada ekonomi.

III. METODE PENELITIAN


Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey yaitu
Sumber: PT Karoseri Tentrem Sejahtera
penelitian dengan pengambilan sampel dari suatu
2015
populasi dengan kuesioner, sedangkan metode
Dilihat dari tabel 1 masih ada permasalahan
penelitian ini menggunakan metode penelitian
yang harus diperbaiki oleh PT Karoseri Tentrem
penjelasan (explanatory research) dengan
Sejahtera dalam hal motivasi kerja dan displin kerja
pendekatan kuantitatif.
dari para karyawan itu sendiri.
Sehubungan dengan masalah yang diuraikan
Populasi dan Sampel
diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan
Penelitian ini menggunakan sampel dari
penelitian mengenai motivasi kerja dan disiplin
jumlah karyawan tetap yang ada pada PT Karoseri
kerja pada PT Karoseri Tentrem Sejahtera dengan
Tentrem Sejahtera yaitu 71 orang.
judul: Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada
Definisi Operasional
Karyawan Tetap PT Karoseri Tentrem Sejahtera
a. Motivasi Kerja
Kota Malang).
Motivasi kerja adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
II. KAJIAN PUSTAKA
tujuan perusahaan, yang dikondisikan oleh
Motivasi Kerja
kemampuan untuk memenuhi beberapa
Pada dasarnya motivasi lebih
kebutuhan individu.
menitikberatkan pada bagaimana caranya untuk
b. Disiplin Kerja
membangkitkan keinginan pada seorang karyawan
Disiplin kerja adalah suatu kondisi yang
agar mau bekerja secara produktif demi
tercipta dan terbentuk melalui suatu proses
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Supardi
dari serangkaian perilaku yang menunjukkan
dan Anwar (2004:47) mengatakan bahwa
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan dan
³0otivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang
ketertiban.
yang mendorong keinginan individu untuk
c. Kinerja Karyawan
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
mencapai tujuan´.
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
strategis perusahaan, kepuasan konsumen, dan
Disiplin Kerja
memberikan kontribusi pada ekonomi.
Siagian (2010:295) mengemukakan bahwa:
Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk
Teknik Analisis Data
mendorong para anggotanya memenuhi tuntutan
1. Analisis Deskriptif
berbagai ketentuan perusahaan. Dengan kata lain,
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan
pendisiplinan karyawan adalah suatu bentuk
data yang diperoleh seperti lokasi penelitian,
pelatihan untuk memperbaiki dan membentuk

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 48 No. 1 Juli 2017| 30


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
data responden yang diteliti, distribusi Sedangkan secara keseluruhan dapat dikatakan
frekuensi masing-masing variabel bahwa sebagian besar responden menilai Kinerja
2. Analisis Inferensial Karyawan PT Karoseri Tentrem Sejahtera adalah
a. Analisis Regresi Linier Berganda cukup baik, dengan nilai rata-rata keseluruhan
Dalam menganalisis data, metode yang (Grand Mean) sebesar 3,38.
digunakan adalah rumus analisis regresi
berganda dibantu dengan komputer untuk 2. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
menggunakan aplikasi pengolah data SPSS Setelah semua asumsi regresi sudah
20.0 for windows. terpenuhi, maka dilakukan analisis regresi yang
b. Uji Asumsi Klasik berguna untuk mendapatkan pengaruh variabel-
Adapun yang digunakan dalam penelitian ini variabel bebas motivasi kerja (X1), disiplin kerja
adalah: Deteksi Normalitas, Deteksi (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y).
Multikolinieritas, dan Deteksi Dalam pengolahan data dengan menggunakan
Heteroskedastisitas. analisis regresi linier berganda, dilakukan beberapa
c. Uji Hipotesis tahapan untuk mencari hubungan antara variabel
1. Uji F independen dan dependen. Berdasarkan hasil
Untuk mengetahui pengaruh secara bersama- pengolahan data dengan menggunakan software
sama (simultan) antara variabel dependen SPSS 20.0 didapatkan ringkasan seperti berikut:
dengan variabel independen. Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
2. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikan
pengaruh parsial variabel bebas terhadap
variabel terikat.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Analisis Deskriptif
Tabel 2. Penjelasan Analisis Deskriptif
Sumber: data primer diolah, 2015
Berdasarkan ringkasan hasil analisis regresi
linier berganda pada Tabel 3, maka dapat
dirumuskan persamaan regresi berganda seperti
berikut:
1. Persamaan Regresi Linier Berganda
Y = 9,804 + 0,435(X1) + 0,673(X2) + e
Dari persamaan regresi linier berganda
maka dapat diinterpretasi model regresi tersebut
adalah sebagai berikut :
a. 0 = 9,804. Koefisien regresi ini menunjukkan
bahwa adanya pengaruh dari variabel-variabel
bebas terhadap variabel kinerja karyawan
maka nilai skor total dari variabel Y sudah
sebesar 9,804.
b. 1 = 0,435. Koefisien regresi yang didapatkan
bernilai positif, jadi apabila terjadi
peningkatan pada variabel motivasi kerja (X1),
maka variabel kinerja karyawan (Y) akan
Sumber: data premier diolah, 2015 meningkat dan sebaliknya.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa c. 2 = 0,673. Koefisien regresi yang didapatkan
sebagian besar responden menilai motivasi kerja bernilai positif, jadi apabila terjadi
pada PT Karoseri Tentrem Sejahtera adalah baik, peningkatan pada variabel disiplin kerja (X2),
dengan nilai rata-rata keseluruhan (Grand Mean) maka variabel kinerja karyawan (Y) akan
sebesar 3,56. Sebagian besar responden menilai meningkat dan sebaliknya.
disiplin kerja produksi PT Karoseri Tentrem 2. Koefisien Determinasi (R²)
Sejahtera adalah baik, dengan nilai rata-rata Koefisien determinasi (R2) adalah ukuran
keseluruhan (Grand Mean) sebesar 3,46. ketepatan atau kecocokan garis regresi yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 48 No. 1 Juli 2017| 31


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
diperoleh dari hasil pendugaan parameter x Variabel motivasi kerja (X1) memiliki statisitik
berdasarkan contoh. Selain itu, koefisien uji t sebesar 2,598 dengan signifikansi sebesar
determinasi juga dapat digunakan untuk mengukur 0,011. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih
besar proporsi keragaman total di sekitar nilai besar daripada ttabel (2,598 > 1,995) dan nilai
tengah yang dapat dijelaskan oleh garis regresi. signifikan t lebih kecil dari . (0,05). Pengujian
Besarnya kontribusi dari variabel ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga
independen secara simultan terhadap variabel dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi
dependen, berdasarkan hasil perhitungan pada kerja (X1) berpengaruh secara signifikan
tabel 24 dengan nilai koefisien determinasi (R (nyata) terhadap variabel kinerja karyawan
Square) sebesar 0,326. Hasil tersebut menjelaskan (Y).
sumbangan atau kontribusi dari variabel-variabel Variabel disiplin kerja (X2) memiliki
bebas (motivasi kerja (X1), disiplin kerja (X2) yang statisitik uji t sebesar 2,168 dengan signifikansi
disertakan dalam persamaan regresi terhadap sebesar 0,034. Nilai statistik uji |thitung| tersebut
variabel kinerja karyawan (Y), adalah sebesar lebih besar daripada ttabel (2,168 > 1,995) dan nilai
32,6%, sedangkan 67,4% lainnya dipengaruhi oleh signifikan t lebih kecil dari . (0,05). Pengujian ini
variabel lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat
persamaan ini. disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja (X2)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
3. Hasil Uji Hipotesis kinerja karyawan (Y).
1. Uji F (Uji Simultan)
Pengujian secara simultan dilakukan untuk Pembahasan
menunjukkan apakah semua variabel yang 1. Deskriptif Motivasi Kerja dan Disiplin
digunakan dalam model regresi memiliki pengaruh Kerja terhadap Kinerja Karyawan
yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan a. Motivasi Kerja (X1)
(Y). Semua variabel tersebut diuji secara serentak Berdasarkan analisis deskriptif data
dengan menggunakan uji F. jawaban responden sebelumnya diketahui bahwa
Tabel 4. Hasil Uji F (Simultan) Motivasi Kerja (X1) pada PT Karoseri Tentrem
Sejahtera memiliki nilai rata-rata keseluruhan
(Grand Mean) sebesar 3,56. Dengan perincian nilai
rata-rata jawaban responden untuk gaji yang
memenuhi kebutuhan karyawan sebesar 3,99 yang
Sumber: data primer diolah, 2015 artinya baik. Nilai rata-rata jawaban responden
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa untuk item asuransi ketenagakerjaan sebesar 3,79
diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,475 dan nilai Ftabel yang artinya baik. nilai rata-rata jawaban
sebesar 3,132 karena Fhitung lebih besar dari Ftabel responden untuk item insentif yang memuaskan
dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 yang sebesar 3,75 yang artinya baik. Nilai rata-rata
OHELK NHFLO GDUL . ,05), sehingga H0 ditolak. jawaban responden untuk item hubungan antara
Artinya bahwa secara simultan, variabel motivasi atasan dan bawahan sebesar 3,54 yang artinya baik.
kerja (X1), disiplin kerja (X2) berpengaruh secara Untuk item hubungan antara karyawan memiliki
nyata terhadap variabel kinerja karyawan (Y). nilai rata-rata sebesar 3,42 yang artinya cukup baik.
2. Hasil Uji t (Parsial) Item kerjasama antar karyawan mempunyai nilai
Pengujian model regresi secara parsial digunakan rata-rata jawaban responden sebesar 3,32 yang
untuk mengetahui apakah masing-masing variabel artinya cukup baik. Kemudian untuk item sarana
independen pembentuk model regresi secara yang mendukung karyawan nilai rata-rata jawaban
individu memiliki pengaruh yang signifikan responden adalah sebesar 3,41 yang artinya cukup
terhadap variabel dependen. Untuk menguji baik. Untuk item lingkungan kerja yang kondusif
hubungan tersebut, digunakan uji t, yakni dengan memiliki nilai rata-rata jawaban responden sebesar
membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Variabel 3,32 artinya cukup baik. Dengan demikian, dapat
independen pembentuk model regresi dikatakan dikatakan bahwa motivasi kerja (X1) yang ada PT
berpengaruh signifikan jika thitung > ttabel atau Karoseri Tentrem Sejahtera dinilai baik.
VLJQLILNDQ . = 0,05. b. Disiplin Kerja (X2)
Tabel 5. Hasil Uji t (Parsial) Berdasarkan analisis deskriptif data
jawaban responden diketahui bahwa Disiplin Kerja
(X2) pada PT Karoseri Tentrem Sejahtera memiliki
Sumber: data primer diolah, 2015 nilai rata-rata keseluruhan (Grand Mean) sebesar
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 48 No. 1 Juli 2017| 32
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
3,46 yang artinya cukup baik. Dengan perincian menjalankan tugas, keterampilan dalam
nilai rata-rata jawaban responden untuk item menyelesaikan tugas, kemampuan bekerja sama
peraturan yang jelas sebesar 3,59 yang artinya baik. dalam kelompok, sikap dalam menghadapi
Nilai rata-rata jawaban responden untuk item kesulitan dan perilaku dalam bekerja di
sosialisasi peraturan perusahaan sebesar 3,58 yang perusahaan. Keseluruhan hal tersebut merupakan
artinya baik. Nilai rata-rata untuk jawaban faktor lain yang mempengaruhi kinerja itu sendiri
responden untuk item pemberian sanksi yang tegas yang juga mempunyai peran dalam mempengaruhi
sebesar 3,54 yang artinya baik. Nilai rata-rata untuk kinerja seorang karyawan. Seperti yang
jawaban responden untuk item pemberian sankssi dikemukakan oleh Gomes (1992:160) bahwa
sesegera setelah pelanggaran sebesar 3,35 yang ³NLQHUMD VDQJDW GLSHQJDUXKL ROHK SHQJHWDKXDQ
artinya cukup baik. Untuk item pemberian sanksi keterampilan, kemampuan, sikap dan perilaku dari
yang sesuai pelanggaran memiliki nilai rata-rata SDUD SHNHUMD \DQJ DGD GDODP RUJDQLVDVL´
sebesar 3,27 yang artinya cukup baik. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa disiplin kerja 2. Pengaruh secara Simultan Motivasi Kerja
(X2) yang ada PT Karoseri Tentrem Sejahtera dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
dinilai cukup baik. Karyawan
c. Kinerja Karyawan (Y) Berdasarkan hasil analisis statistik
Berdasarkan analisis deskriptif data inferensial dengan menggunakan analisis linier
jawaban responden diketahui bahwa Kinerja berganda, maka hipotesis yang menyatakan
Karyawan (Y) pada PT Karoseri Tentrem Sejahtera terdapat pengaruh signifikan antara variabel
memiliki nilai rata-rata keseluruhan (Grand Mean) motivasi kerja dan variabel disiplin kerja terhadap
sebesar 3,38 yang artinya cukup baik. Dengan kinerja karyawan, hal ini dapat dibuktikan dengan
perincian nilai rata-rata jawaban responden untuk nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai
item jumlah hasil kerja sesuai standar perusahaan adjusted R square 0,373 artinya variabel motivasi
sebesar 3,42 yang artinya cukup baik. Nilai rata- dan disiplin kerja berpengaruh 32,6% terhadap
rata jawaban responden untuk item jumlah hasil kinerja karyawan dan sisanya 67,4% dipengaruhi
kerja sesuai keterampilan dan kemampuan sebesar oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
3,58 yang artinya baik. Nilai rata-rata jawaban penelitian ini.
responden untuk item kualitas hasil kerja sesuai Variabel lain yang mempengaruhi kinerja
standar perusahaan sebesar 3,51 yang artinya baik. karyawan menurut Gomes (1992:160) adalah
Nilai rata-rata jawaban responden untuk item target pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills),
kualitas hasil kerja memenuhi standar sebesar 3,46 kemampuan (abilities), sikap (attitude), dan
yang artinya cukup baik. Untuk item tugas selesai perilaku (behaviors). Sedangkan menurut Hennry
tepat waktu memiliki nilai rata-rata sebesar 3,44 dalam Mangkunegara (2013:50) kinerja
yang artinya cukup baik. Item memanfaatkan (performance) dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
waktu dengan baik mempunyai nilai rata-rata faktor individu yang meliputi kemampuan dan
jawaban responden sebesar 3,41 yang artinya sudah keahlian, latar belakang serta demografi dan faktor
cukup baik. Kemudian untuk item hadir tepat psikologis yang meliputi persepsi, attitude,
waktu nilai rata-rata jawaban responden adalah personality, pembelajaran dan motivasi dan yang
sebesar 3,28 yang artinya cukup baik. Untuk item terakhir adalah faktor lingkungan organisasi. Dari
tidak pernah bolos bekerja memiliki nilai rata-rata keseluruhan pernyataan tersebut maka dapat
jawaban responden sebesar 3,20 yang artinya sudah dikatakan faktor yang mempunyai pengaruh
cukup baik. Item mampu bekerja sesuai standar dominan pada kinerja para karyawan PT Karoseri
memiliki nilai rata-rata jawaban responden sebesar Tentrem Sejahtera adalah motivasi kerja dan
3,37 yang artinya cukup baik. Untuk item mampu disiplin kerja yang dapat dilihat dari sikap dan
bekerjasama dengan karyawan lain memiliki nilai perilaku para karyawan. Untuk itu peneliti
rata-rata jawaban responden sebesar 3,21 yang menggunakan motivasi kerja dan disiplin kerja
artinya cukup baik. Dengan demikian, dapat sebagai faktor dalam penelitian. Hal ini
dikatakan bahwa kinerja karyawan (Y) yang ada dikarenakan masing-masing faktor mempunyai
PT Karoseri Tentrem Sejahtera dapat dinilai cukup karakteristik yang berbeda dalam
baik. Hasil deskriptif menunjukkan bahwa kinerja mempengaruhinya.
karyawan pada PT Karoseri Tentrem Sejahtera Jadi dapat disimpulkan bahwa keterkaitan
Kota Malang masih dapat dimaksimalkan lagi. motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh
Memaksimalkan kinerja para karyawan dilakukan terhadap kinerja para karayawan. Hasilnya juga
dengan menambah pengetahuan mereka dalam signifikan dengan menunjukkan bahwa selama ini
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 48 No. 1 Juli 2017| 33
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perusahaan memberi asuransi ketenagakerjaan, 3,56. Hal ini menunjukkan bahwa tanggapan
insentif yang memuaskan, sarana yang mendukung karyawan terhadap motivasi adalah baik.
dan lingkungan kerja yang kondusif. Selain itu Menyangkut kondisi lingkungan kerja, sarana
perusahaan juga memperhatikan peraturan- yang kondusif, kerjasama antar karyawan maupun
peraturan yang dibuat agar mudah dipahami dan atasan dengan bawahan, insentif yang memuaskan
dapat dijalankan dengan baik. dan asuransi ketenagakerjaan. Hasil tersebut
Pada hasil penelitian diketahui bahwa sesuai teori ERG (Existence/E, Relatedness/R, dan
terdapat pengaruh positif yang signifikan secara Growth/G) dalam Nimran (2009:55) tentang
simultan antara motivasi kerja dan disiplin kerja motivasi kerja adalah dorongan untuk menjadi
terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini lebih baik dalam menjalankan aktivitas bekerja
mempunyai kesamaan dengan hasil penelitian menyangkut semua kondisi yang sebelumnya
terdahulu yang dilakukan oleh Frana (2011), yang sudah dijelaskan. Berdasarkan pendapat tersebut
dibuktikan dengan hasil analisis yang diperoleh menyatakan bahwa kondisi ini tergolong baik.
nilai F hitung sebesar 50,439 dengan tingkat Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari . penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ridwan
(0,000 < 0,050). (2014). Pada penelitian tersebut diperoleh nilai
signifikansi t sebesar (0,026) < (0,05), yang
3. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap menunjukkan adanya pengaruh positif yang
Kinerja Karyawan signifikan antara motivasi kerja dengan prestasi
Berdasarkan hasil analisis regresi linear kerja karyawan.
berganda didapat variabel motivasi kerja
memiliki koefisien regresi sebesar 0,435. Nilai 4. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja
tersebut berarti bahwa variabel bebas motivasi Karyawan
kerja memiliki pengaruh positif atau berbanding Berdasarkan hasil analisis regresi linear
lurus terhadap kinerja karyawan pada PT berganda didapat variabel disiplin kerja memiliki
Karoseri Tentrem Sejahtera yaitu apabila motivasi koefisien regresi sebesar 0,673. Nilai tersebut
kerja mengalami peningkatan sebesar satu berarti bahwa variabel bebas disiplin kerja
satuan, maka kinerja karyawan akan naik berpengaruh positif atau searah terhadap kinerja
sebesar 0,435 satuan dengan asumsi variabel kerja karyawan yaitu apabila disiplin kerja
lain konstan. Hasil uji t didapat bahwa variabel mengalami peningkatan sebesar 0,673 maka
bebas motivasi kerja berpengaruh signifikansi kinerja karyawan mengalami peningkatan
terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat sebesar 0,673 satuan dengan asumsi variabel lain
GDUL QLODL VLJQLILNDQVL \DQJ OHELK NHFLO GDUL . konstan. Hasil uji t didapat bahwa variabel disiplin
(alpha) yang dipakai yaitu sebesar 0,05 sehingga kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
0,011 < 0,050. Hasil analisis regresi tersebut karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja VLJQLILNDQVL \DQJ OHELK NHFLO GDUL . (alpha) yang
yang adanya asuransi ketenagakerjaan, sarana yang dipakai yaitu sebesar 0,05 sehingga 0,034 <
memadai dan lingkungan kerja yang kondusif 0,050. Hasil analisis regresi tersebut
berpengaruh signifikan terhadap kinerja menunjukkan bahwa disiplin kerja merupakan
karyawan. Adanya pengaruh yang signifikan salah satu faktor yang berpengaruh signifikan
tersebut menunjukkan bahwa semakin baiknya terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut
perlakuan perusahaan terkait dengan motivasi menunjukkan bahwa dengan peraturan yang jelas
kerja karyawan, maka upaya untuk dan pendisiplinan yang tegas maka akan
meningkatkan kinerja para karyawan akan meningkat kinerja karyawan. Hal tersebut
mengalami peningkatan. Dalam uji secara parsial dikarenakan jika karyawan disiplin maka, mereka
tersebut dapat juga diketahui variabel mana akan memiliki rasa khawatir atas peraturan yang
yang paling dominan terdahap kinerja karyawan. ada pada tempat kerja sehingga para karyawan
Berdasarkan hasil analisis yang dilihat dari dapat bekerja secara optimal dan membuat kinerja
koefisien regresi dapat diketahui bahwa koefisien karyawan akan mengalami peningkatan. Hal ini
variabel motivasi kerja sebesar 0,435 dan ditunjukkan dari tanggapan karyawan PT
disiplin kerja sebesar 0,673. Berdasarkan hasil Karoseri Tentrem Sejahtera tentang disiplin kerja
tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja dengan rata-rata 3,46 yang berarti bahwa disiplin
berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT kerja para karyawan adalah cukup baik. Hal ini
Karoseri Tentrem Sejahtera. Rata-rata karyawan didukung pendapat Menurut Siagian (2010:305)
PT Karoseri Tentrem Sejahtera menunjukkan nilai menunjukkan bahwa sikap tegas harus ditegakkan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 48 No. 1 Juli 2017| 34
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
oleh perusahaan demi terciptanya suasana yang 2. Bagi perusahaan, disamping motivasi
kondusif dalam perusahaan sebagai langka kedisiplinan perlu juga diperhatikan.
pendisiplinan terhadap pelanggaran para karyawan. Kedisiplinan juga berdampak pada kelancaran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan
menunjukkan bahwa karyawan cukup setuju kepada para karyawan sehingga diharapkan
dengan peraturan yang dibuat perusahaan demi nantinya lebih lebih baik lagi agar karyawan
terciptanya kediplinan pada PT Karoseri Tentrem mampu menjalankan fungsinya.
Sejahtera. 3. Bagi peneliti lain, diharapkan untuk lebih
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil melakukan penelitian yang mendalam dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ridwan menggunakan variabel yang mempengaruhi
(2014). Pada penelitian tersebut diperoleh nilai kinerja karyawan selain kedua variabel yang
signifikansi t sebesar (0,000) < (0,05), yang telah dijelaskan sebelumnya, agar tercipta
menunjukkan adanya pengaruh positif yang perkembangan dalam penelitian selanjutnya.
signifikan antara disiplin kerja dengan prestasi
kerja karyawan. DAFTAR PUSTAKA
Gomes, Faustino Cardoso. 1992. Manajemen
V. KESIMPULAN DAN SARAN Sumber Daya Manusia, Yogyakarta,
Kesimpulan Penerbit Andi Offset.
1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber
motivasi kerja dan disiplin kerja secara Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT.
simultan berpengaruh signifikan terhadap Bumi Aksara.
kinerja karyawan dan mampu memberikan
pengaruh sebesar 32,6% terhadap variabel Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013. Manajemen
kinerja dan sisanya sebesar 67,4% dipengaruhi Sumber Daya Manusia Perusahaan.
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam Cetakan Kedua. Bandung : PT Remaja
penelitian ini. Rosdakarya Offset.
2. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Mathis, et. al. 2006. Human Resource Management
motivasi kerja berpengaruh signifikan (Manajemen Sumber Daya Manusia) edisi
terhadap kinerja karyawan. Hal ini 10, Jakarta: Salemba Empat.
menunjukan bahwa motivasi kerja yang dapat
meningkatkan kinerja para karyawan. PT Nimran, Umar. 2009. Perilaku Organisasi.
Tentrem Sejahtera mengedepankan dorongan Sidoarjo: Laras.
motivasi kepada karyawan untuk Siagian, Sondang P. 2010. Manajemen Sumber
menghasilkan kinerja karyawan yang Daya Manusia, Cetakan Kededelapan
memuaskan. belas. Jakarta: Bumi Aksara.
3. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap Supardi, dan Anwar, S. 2004. Dasar-Dasar
kinerja karyawan. Hal ini menunjukan bahwa Perilaku Organisasi, Yogyakarta: UII
disiplin kerja yang dapat meningkatkan kinerja Press.
para karyawan. PT Tentrem Sejahtera Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya
menerapkan kedisiplinan yang tegas demi Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media
terciptanya lingkungan kerja yang kondusif. Group.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga.
Saran
Jakarta: PT Rajawali Pres.
1. Bagi perusahaan, berdasarkan analisis pada
distribusi jawaban responden PT Karoseri Jurnal:
Tentrem Sejahtera diharapkan untuk lebih Frana 2011. Pengaruh Motivasi Kerja dan
memperhatikan faktor yang mempengaruhi Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan.
motivasi kerja para karyawan. Dengan terus Universitas Pembangunan Nasional,
memperhatikan faktor yang mempengaruhi Yogyakarta
motivasi kerja karyawan maka akan dapat Ridwan
membantu meningkatkan kinerja karyawan
lebih baik lagi yang pada akhirnya akan 2014. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
membawa kemajuan bagi perusahaan. Karyawan. Universitas Brawijaya, Malang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 48 No. 1 Juli 2017| 35


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai