Anda di halaman 1dari 16

PENTINGNYA MOTIVASI KERJA KARYAWAN

DI PERUSAHAAN

ARTIKEL

Oleh
Tarni
NPM: 20217379097

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN IPS


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
(UNINDRA)
JAKARTA
2023
PENTINGNYA MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI
PERUSAHAN
Oleh: Tarni_20217379097

Email: fatinkufatin@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of work motivation and discipline on
employee performance partially, and to determine the effect of work motivation and
discipline on the performance of employees simultaneously. This type of research is
explanatory research (explanatory research) with quantitative approach. The sample
used by 82 respondents with saturated sampling technique. Data analysis techniques
used in this research is multiple linear regression analysis, using the F test and t test.
Results of multiple linear regression, showing work motivation significantly affect
the performance of employees with t test 5.925> t table 1,990. Variable work
discipline shows t value 4.651> t table 1,990 this means a significant influence on
employee performance. Results of 50.605 F test > F table 3.112, that there is
significant influence between the variables of Work Motivation and Work Discipline
simultaneously affect the Employee Performance.

Keywords: work motivation, work discipline, employee performance


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya motivasi kerja karyawan di


perusahaan secara simultan. Motivasi Kerja sangat penting karena berperan sebagai
penggerak karyawan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan mencapai hasil
yang maksimal bagi perusahaan. Adanya motivasi, akan mendorong kinerja suatu
organisasi (baik dalam kenyamanan kerja tim/group maupun dalam kenyamanan
kerja individu) tersebut menjadi semakin maju atau mempercepat proses penyelesaian
tugas-tugas dan tanggung jawab dalam kerja untuk mencapai tujuannya.Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research) dengan
pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 82 responden dengan
teknik sampling jenuh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linier berganda, dengan menggunakan uji F dan uji t. Hasil
regresi linier berganda, menunjukkan variabel motivasi kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai t hitung 5,925 > t tabel 1,990.
Variabel disiplin kerja menunjukkan nilai t hitung 4,651 > t tabel 1,990 hal ini berarti
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil F hitung sebesar
50,605 > F tabel 3,112, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan.

Kata kunci: motivasi kerja, karyawan, perusahaan


PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi yang pesat saat ini
sangat berpengaruh terhadap kemajuan bisnis. Memajukan usaha bisnis tersebut
diperlukan manajemen yang tepat. Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan agar
dapat bertahan dan berkembang dalam operasinya. Persaingan yang ketat
menyebabkan perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam
menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu antisipasinya adalah dengan
pengembangan sumber daya manusia yang lebih terampil dan berkualitas.

Pada hakikatnya motivasi kerja adalah untuk menggerakan dan mengarahkan


karyawan dalam bekerja sehingga mencegah terjadinya hambatan, kesalahan dan
kegagalan dalam bekerja. Motivasi kerja menunjukkan adanya disiplin dalam bekerja
sehingga pegawai lebih tekun, cermat dan lebih giat atau semangat untuk melakukan
suatu pekerjaan yang menjadi kewajiban bagi seorang karyawan. Dengan hal
tersebut, maka karyawan melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan program kerja
yang telah dibuat dan mengikuti peraturan dalam bekerja. Sehingga menghasilkan
pekerjaan yang kualitas maupun kuantitas yang dapat memuaskan. Motivasi kerja
merupakan hal yang penting dalam meningkatkan suatu efektifitas kerja, karena
orang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan berusaha dengan sekuat tenaga
agar pekerjaannya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya. Hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Sandhira dengan (2013) dengan judul Pengaruh Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan mengatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
motivasi terhadap kinerja karyawan.

TINJAUAN PUSTAKA
Motivasi Kerja

Motivasi Kerja Motivasi berkaitan dengan usaha dan dorongan yang timbul
dari dalam diri seseorang yang dimana dilakukan untuk memenuhi semua tujuan yang
diinginkan oleh seseorang sehingga mencapai ke arah tujuan yang ditujukan.
Karyawan yang memiliki motivasi dalam bekerja akan membantu hasil kinerja dari
karyawan tersebut. Hasibuan (2007:141), motivasi kerja adalah dorongan untuk
mengarahkan bawahan agar mau bekerja secara produktif untuk mewujudkan tujuan
yang telah ditetapkan.

Kajian motivasi kerja yang dikaitkan dengan variabel gaya komunikasi dan
iklim organisasi dimaksudkan untuk mengetahui secara jelas atau mendetail
kontribusi kedua variabel tersebut dengan motivasi kerja. Melalui hasil penelitian ini
maka diharapkan diperoleh gambaran rill atau kenyataan sehingga dapat dilakukan
perbaikan terhadap kualitas kerja pegawai dengan mengatasi kurangnya pemberian
motivasi kerja kepada pegawai.

Orang yang sukses adalah orang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi. 
Motivasi kerja yang dimiliki seseorang tentunya berbeda-beda dan juga berubah-
ubah. Ada seseorang yang bekerja dengan semangat karena menginginkan
penghasilan tambahan atau promosi jabatan, hal tersebut wajar-wajar saja. Motivasi
kerjapun sering naik turun. Tidak selamanya kegairahan dalam bekerja berada pada
titik maksimal. Kadangkala seorang pekerja mengalami penurunan gairah bekerja
karena kejenuhan atau bisa saja karena sesuatu hal yang dihadapinya.

Penyebab Menurunnya Motivasi Kerja

Motivasi kerja merupakan stimulus atau rangsangan bagi setiap pegawai untuk
bekerja dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan motivasi yang tinggi kita
akan lebih bersemangat dan bergairah dalam bekerja, namun tak dapat dipungkiri
pada kenyataan banyaknya karyawan yang memiliki motivasi rendah atau menurun.
Berikut ini beberapa penyebab yang menurunkan motivasi kerja sebagai berikut : 

1. Tidak Puas Dengan Penghasilan


2. Lingkungan Kerja Yang Tidak Nyaman
3. Perlakuan Yang Tidak Adil
4. Beban Kerja Yang Berlebihan
5. Kurangnya Keterampilan
6. Tidak Punya Tujuan
7. Rutinitas

Cara Membangkitkan Motivasi Kerja

Berikut ini adalah cara untuk membangkitkan motivasi dalam bekerja dan cara
mempertahankan motivasi sebagai berikut :

1. Reward  / Hadiah
2. Membuat Tujuan
3. Melihat atau mendengar cerita orang yang sudah berhasil
4. Membaca Buku dan mengikuti seminar
5. Lakukan Outbond

Cara Mempertahankan Motivasi Kerja


Adapun cara-cara mempertahankan motivasi dalam bekerja sebagai berikut :
1. Niatkan bekerja adalah ibadah
2. Bersyukurlah
3. Ingatlah kepada orang-orang yang bergantung kepada kita
4. Ingatlah manfaat yang bisa kita berikan pada orang lain.
5. Memberi semangat kepada orang lain.

Menurut Jansen H. Sinamo yang juga merupakan guru etos Indonesia telah
merumuskan menajdi delapan etos kerja sebagai berikut :
1. Kerja adalah rahmat; Aku bekerja tulus penuh rasa syukur;
2. Kerja adalah amanah; Aku bekerja benar penuh tanggungjawab;
3. Kerja adalah panggilan; Aku bekerja tuntas penuh integritas;
4. Kerja adalah aktualitas; Aku bekerja keras penuh semangat;
5. Kerja adalah ibadah; Aku bekerja serius penuh kecintaan;
6. Kerja adalah seni; Aku bekerja cerdas penuh kreativitas;
7. Kerja adalah kehormatan; Aku bekerja tekun penuh keunggulan;
8. Kerja adalah pelayanan; Aku bekerja penuh pengabdian dengan kerendahan hati;

Motivasi kerja merupakan stimulus atau rangsangan bagi setiap pegawai


untuk bekerja dalam menjalankan tugasnya. Dengan motivasi yang baik maka para
pegawai akan merasa senang dan bersemangat dalam bekerja sehingga
mengakibatkan perkembangan dan pertumbuhan yang signifikan pada diri organisasi.
Motivasi dilaksanakan bukan dari atasan saja, tetapi juga dari diri sendiri yang mana
motivasi tersebut diartikan sebagai keadaan dalam diri pribadi seseorang yang
mendorong keinginan untuk melaksanakan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan
yang diharapkan. Tidak ada alasan untuk tidak memiliki semangat dalam bekerja,
apapun kondisinya dalam bekerja. Untuk membina motivasi diri dalam bekerja, awali
dengan niat untuk beribadah, kemudian syukuri pekerjaan saat ini, dan miliki mental
juara agar memiliki motivasi yang tinggi untuk memberikan yang terbaik.  

Karyawan

Disiplin merupakan suatu proses yang negatif, yaitu suatu yang memaksa
tingkah laku karyawannya yang bermasalah. Sikap seperti ini dapat menimbulkan
perasaan ragu-ragu pada semua orang yang terlibat. Proses disiplin ini dapat
digunakan sebagai sebuah kesempatan untuk membalik sebuah situasi yang
bermasalah menjadi suatu yang menguntungkan semua pihak dan untuk mengubah
perilaku serta bukan untuk menghukum karyawan yang bermasalah. Kenyataannya
sebagian karyawan perilakunya sesuai dengan harapan organisasi, dan sebagian lain
yang perilakunya cukup diterima, namun ada pula beberapa karyawan yang sering
menimbulkan masalah walaupun tidak semuanya itu. Disiplin kerja adalah
sebuah konsep dalam tempat bekerja atau manajemen untuk menuntut pegawai
berlaku teratur. Disiplin merupakan keadaan yang menyebabkan atau memberi
dorongan kepada pegawai untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan.

Disiplin kerja Kedisiplinan merupakan suatu hal yang memiliki fungsi yang
penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena semakin baik disiplin
karyawan maka semakin tinggi pula hasil kinerja yang dicapainya. Menurut
Simamora (2006:610) disiplin adalah produser yang mengoreksi atau menghukum
bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Bentuk-bentuk disiplin kerja
menurut Rivai (2011:825) bahwa terdapat empat perspektif daftar yang menyangkut
disiplin kerja yaitu : a) Disiplin Retributif (Retributive Discipline), yaitu pimpinan
berusaha menghukum orang yang berbuat salah. b) Disiplin Korektif (Corrective
Discipline), yaitu pimpinan berusaha membantu karyawan mengoreksi perilakunya
yang tidak tepat. c) Perspektif hak-hak individu (Individual Right Perspective), yaitu
upaya penegak disiplin yang memperhatikan hak-hak dasar individu. d) Perspektif
Utilitarian (Utilitarian Perspective), yaitu upaya penegak yang seimbang dengan
dampak yang dilakukan oleh individu.

Kinerja

Kinerja Kinerja yang baik merupakan suatu tindakan untuk tercapainya tujuan
dari organisasi sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja. Hasibuan
(2007:105) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang diraih oleh seseorang
dalam melaksanakan tugas kerja yang diberikan kepadanya. Mathis dan Jackson
(2010:324) menetapkan standart utama dalam mengukur kinerja karyawan, yaitu
sebagai berikut :
1. Quantity of output (kuantitas keluaran) Standar keluaran (output) lebih
banyak digunakan untuk menilai prestasi karyawan di bagian produksi
atau teknis.
2. Quality of output (kualitas keluaran) Jika yang digunakan dalam
mengukur prestasi kerja karyawan itu.
3. Timelines of output (waktu keluaran) Ketepatan waktu yang digunakan
dalam menghasilkan sebuah barang sering digunakan sebagai ukuran atau
penilaian terhadap prestasi kerja.
4. Presences at work (tingkat kehadiran) Jika kehadiran karyawan di bawah
standar hari kerja yang ditetapkan maka karyawan tersebut tidak akan
mampu memberikan kontribusi yang optimal terhadap organisasi.
5. Efficiency of work completed (efisiensi pekerjaan yang telah diselesaikan)
Melakukan setiap kegiatan suatu organisasi dengan tujuan untuk dapat
memperoleh hasil yang dikehendaki dengan usaha yang seminimal
mungkin sesuai dengan standar yang ada.
6. Effectiveness of work completed (efektivitas pekerjaan yang telah
diselesaikan) Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika diselesaikan tepat
pada waktunya sesuai dengan rencana.

Dalam lingkungan yang semakin kompetitif manajemen perusahaan harus


didukung untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara menyempurnakan sistem
pengukuran kinerja tradisional karena dalam sistem pengukuran tradisional yang
menekankan pada ukuran keuangan. Menurut Amstrong dan Baron (dalam wibowo,
2007:7) kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada
ekonomi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah dengan menciptakan
disiplin kerja yang baik dengan pemberian motivasi yang tepat. Olehnya dibutuhkan
sumber daya manusia yang terampil dan proaktif untuk mendukung faktor tersebut.
Dalam manajemen sumber daya manusia sangatlah penting bagi perusahaan / instansi
dalam 3 mengelola, mengatur dan memanfaatkan karyawan pegawai sehingga dapat
berfungsi secara produktif demi tercapainya tujuan perusahaan / instansi. Hal ini
perlu, mengingat sumber daya manusia merupakan elemen penentu dalam
tercapainya tujuan perusahaan.
Dalam suatu perusahaan, kedisiplinan merupakan fungsi operatif, karena
semakin disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya dan
akan menciptakan karyawan yang berkualitas. Tanpa disiplin karyawan yang baik,
sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu,
karyawan ialah sumber daya manusia atau asset yang sangatlah penting bagi suatu
perusahaan karena berfungsi produktif serta merupakan elemen penentu dalam
tercapainya tujuan perusahaan.

Karyawan
Menurut Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa karyawan adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun masyarakat, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja.
Karyawan adalah mereka yang bekerja di suatu perusahaan atau instansi untuk
mengerjakan sebuah tugas operasional dan mengharapkan balas jasa berupa komisi
atau gaji. 
Jenis Karyawan

 Karyawan Tetap

Karyawan tetap adalah pekerja yang memiliki perjanjian atau kontrak dengan
lembaga atau perusahaan tempatnya kerja dengan jangka waktu yang tidak ditetapkan
dan bisa disebut sebagai pekerja permanen. 
Biasanya karyawan jenis ini memiliki hak yang lebih dari pada karyawan tidak tetap.

 Karyawan Tidak Tetap

Karyawan tidak tetap adalah pekerja yang memiliki kontrak kerja dalam waktu yang
sudah ditentukan. Umumnya karyawan jenis ini hanya dipekerjakan saat dibutuhkan
sesuai kontrak yang disepakati. 

Biasanya bisa diberhentikan sewaktu–waktu ketika jasanya sudah tidak dibutuhkan


lagi. Karyawan jenis ini bisa mempunyai hak, tetapi cenderung lebih sedikit dari
karyawan tetap.

 Karyawan Swasta

Karyawan swasta adalah orang yang bekerja di lembaga atau organisasi non
pemerintah berdasarkan kontrak kerja yang telah disepakati bersama.

Kontrak kerja tersebut akan mengatur status, tanggung jawab, durasi kerja, gaji, dan
lainnya selama karyawan bekerja di perusahaan. 

Menjadi karyawan swasta akhir-akhir ini menjadi pilihan populer di kalangan anak
muda. Terutama dengan perkembangan industri kreatif yang semakin berkembang di
Indonesia. 

Untuk karyawan swasta, tidak ada kebijakan khusus akan mendapatkan tunjangan.
Pemberian tunjangan diserahkan kepada perusahaan pemberi kerja. 

Namun semakin besar skala perusahaan, biasanya semakin besar pula tunjangan yang
diberikan kepada karyawan.

Tanggung Jawab Karyawan


Sebagai karyawan, sudah pasti memiliki tanggung jawab selain akan mendapatkan
hak seperti upah atau gaji. Apa sajakah tanggung jawabnya?

Saling Menghormati
Rasa hormat kepada sesama karyawan merupakan bentuk apresiasi bahwa mereka
adalah rekan kerja yang dapat diajak bekerja sama dengan baik. 

Mematuhi Peraturan
Setiap perusahaan atau lembaga memiliki aturan sendiri yang telah dibuat untuk
dipatuhi oleh seluruh karyawan tanpa kecuali. 

Contohnya adalah datang ke kantor tepat waktu, memakai pakaian kerja yang sudah
ditetapkan atau bebas tapi sopan, dan melaksanakan pekerjaan sesuai bidangnya. 

Menjaga Nama Baik Perusahaan


Seorang karyawan wajib menjaga nama baik perusahaan di manapun, baik di dalam
kantor atau ketika berada di luar kantor. 

Menjalin Komunikasi yang Baik


Komunikasi antar karyawan atau dengan pihak luar sebaiknya dilakukan sebaik-
baiknya. 

Selain bertujuan utama sebagai pengerat tali silaturahmi, tentunya bisa memperluas
relasi dengan pihak lain hingga bisa menguntungkan untuk si karyawan atau
perusahaan tempatnya bekerja.

Menjaga Stabilitas Kerja


Bekerja dengan kinerja yang stabil adalah sebuah tantangan. Penurunan atau
peningkatan produktivitas kerja adalah fase dinamis sebuah perusahaan yang harus
diperhatikan agar kestabilannya tetap terjaga. 
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian ini merupakan pendekatan penelitian deskriptif


kuantitatif. Arikunto (2005) menyatakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan
untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat-sifat (karakteristik) dari suatu
keadaan atau objek penelitian. Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian
penjelasan (explanatory research) yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan
kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungannya antara satu variabel
dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2007).
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007). Populasi dalam
penelitian ini adalah pegawai di lingkungan Universitas Pembangunan Pancabudi
Medan yang berjumlah 142 orang. Sugiyono (2007) mengatakan sampel adalah
bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel
pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Umar (2002) menyatakan bahwa
untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi
diketahui, dapat digunakan rumus Slovin, seperti berikut :
𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁(𝑒) 2
Dimana : n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi e = Presisi kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan dalam
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 5% Populasi (N) sebanyak
142 orang pegawai tenaga kependidikan dengan persentase kelonggaran (e) 5%,
maka jumlah sampel (n) adalah :
𝑛 = 142 1 + 142(0,05) 2 = 104 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah Simple Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini merupakan seluruh
pegawai Universitas Pembangunan Pancabudi Medan.
Metode Analisis Data Analisis Jalur Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis jalur (Path Analisys). Menurut Sunyoto (2011),
analisis jalur adalah perluasan dari model regresi yang digunakan untuk menganalisis
hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun
tidak langsung dari himpunan variabel bebas terhadap variabel terikat. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam analisis jalur adalah :
1. Merancang model berdasarkan konsep dan teori, (model tersebut juga dinyatakan
dalam bentuk persamaan). Dalam penelitian ini mengacu pada kajian teoritis dan
hasil penelitian sebelumnya, maka dikembangkan model teoritis sebagai berikut :
Analisis pengaruh motivasi kerja dan persaingan kerja terhadap produktivitas kerja
melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening, dan jika dirumuskan ke dalam
gambar model maka bentuknya adalah sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA

Purwati, S., & Muttaqiyathun, A. (2011). Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan


Terhadap Kinerja Karyawan PT Anindya Mitra Internasional
Yogyakarta. Jurnal Fokus Manajemen Bisnis, 1(1), 70–82.
https://doi.org/10.12928/fokus.v1i1.1301
Handoko, T. Tani (2011). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Edisi Kedua, Cetakan Kesebelas: BPFE.
Arjak Prabowo, Ani Muttaqiyathun, 2012.  Analisis Perbedaan Motivasi Dan Prestasi
Kerja Antara Karyawan Tetap Dan Karyawan Kontrak Pada Perusahaan
€Œkampoeng Brasco Factory Outlet†Cipanas Cianjur Jawa Barat , Jurnal
Fokus Manajemen Bisnis: Vol. 2 No. 1
Fauzan Hanif, Ani Muttaqiyathun, 2013.  Pengaruh Motivasi Kerja Dan Pemberian
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Radio Permata
Swaranusa , Jurnal Fokus Manajemen Bisnis: Vol. 3 No. 1
Sugiono, 2013, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif, penerbit alfabeta,
Bandung.
Pusparani, Regina. 2013. Analisis Pengaruh Budaya Kerja Eksplisit Dan Implisit
Terhadap Perilaku Kerja Dan Kinerja Karyawan. Fakultas Ekonomi.
Universitas Negeri Jember.
Khairul Hakim, 2014. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Produktivitas
Kerja Pegawai.Jurnal Manajemen UMSU.
Sidanti, Heny. 2015. Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat DPRD Kabupaten
Madiun. Jurnal JIBEKA Volume 9 nomer 1 Februari 2015 : 44-53.
Azhad, M. Naely, Anwar, Qomariah, Nurul. 2015. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Cahaya Ilmu Jember.
Badriyah Badriyah, Ani Muttaqiyathun, 2015. Pengaruh Motivasi, Kompensasi, Dan
Lingkungan Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Dinas
Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Yogyakarta , Jurnal Fokus
Manajemen Bisnis: Vol. 5 No. 2
Hanifah, Dwi. 2016. Analisis budaya kerja, motivasi kerja, dan lingkungan kerja
terhadap keputusan kepuasan kerja karyawan. Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Jember.
Herzberg, Frederick. 2018. Herzberg’s Motivation-Hygiene Theory and Job
Satisfaction. Sunway Univesity Malaysia
Vita Vitria, Ani Muttaqiyathun, 2018. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi,
Kompetensi, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pdam
Tirta Binangun Kulonprogo) , Jurnal Fokus Manajemen Bisnis: Vol. 8 No. 2
Liana, W. (2020). Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Karyawan PT Telkom
Indonesia, Tbk Cabang Palembang. Jurnal Nasional Manajemen Pemasaran
& SDM, 1(1), 65-72. https://doi.org/10.47747/jnmpsdm.v1i01.25

Anda mungkin juga menyukai