DI PERUSAHAAN
ARTIKEL
Oleh
Tarni
NPM: 20217379097
Email: fatinkufatin@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of work motivation and discipline on
employee performance partially, and to determine the effect of work motivation and
discipline on the performance of employees simultaneously. This type of research is
explanatory research (explanatory research) with quantitative approach. The sample
used by 82 respondents with saturated sampling technique. Data analysis techniques
used in this research is multiple linear regression analysis, using the F test and t test.
Results of multiple linear regression, showing work motivation significantly affect
the performance of employees with t test 5.925> t table 1,990. Variable work
discipline shows t value 4.651> t table 1,990 this means a significant influence on
employee performance. Results of 50.605 F test > F table 3.112, that there is
significant influence between the variables of Work Motivation and Work Discipline
simultaneously affect the Employee Performance.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi yang pesat saat ini
sangat berpengaruh terhadap kemajuan bisnis. Memajukan usaha bisnis tersebut
diperlukan manajemen yang tepat. Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan agar
dapat bertahan dan berkembang dalam operasinya. Persaingan yang ketat
menyebabkan perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam
menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu antisipasinya adalah dengan
pengembangan sumber daya manusia yang lebih terampil dan berkualitas.
TINJAUAN PUSTAKA
Motivasi Kerja
Motivasi Kerja Motivasi berkaitan dengan usaha dan dorongan yang timbul
dari dalam diri seseorang yang dimana dilakukan untuk memenuhi semua tujuan yang
diinginkan oleh seseorang sehingga mencapai ke arah tujuan yang ditujukan.
Karyawan yang memiliki motivasi dalam bekerja akan membantu hasil kinerja dari
karyawan tersebut. Hasibuan (2007:141), motivasi kerja adalah dorongan untuk
mengarahkan bawahan agar mau bekerja secara produktif untuk mewujudkan tujuan
yang telah ditetapkan.
Kajian motivasi kerja yang dikaitkan dengan variabel gaya komunikasi dan
iklim organisasi dimaksudkan untuk mengetahui secara jelas atau mendetail
kontribusi kedua variabel tersebut dengan motivasi kerja. Melalui hasil penelitian ini
maka diharapkan diperoleh gambaran rill atau kenyataan sehingga dapat dilakukan
perbaikan terhadap kualitas kerja pegawai dengan mengatasi kurangnya pemberian
motivasi kerja kepada pegawai.
Orang yang sukses adalah orang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Motivasi kerja yang dimiliki seseorang tentunya berbeda-beda dan juga berubah-
ubah. Ada seseorang yang bekerja dengan semangat karena menginginkan
penghasilan tambahan atau promosi jabatan, hal tersebut wajar-wajar saja. Motivasi
kerjapun sering naik turun. Tidak selamanya kegairahan dalam bekerja berada pada
titik maksimal. Kadangkala seorang pekerja mengalami penurunan gairah bekerja
karena kejenuhan atau bisa saja karena sesuatu hal yang dihadapinya.
Motivasi kerja merupakan stimulus atau rangsangan bagi setiap pegawai untuk
bekerja dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan motivasi yang tinggi kita
akan lebih bersemangat dan bergairah dalam bekerja, namun tak dapat dipungkiri
pada kenyataan banyaknya karyawan yang memiliki motivasi rendah atau menurun.
Berikut ini beberapa penyebab yang menurunkan motivasi kerja sebagai berikut :
Berikut ini adalah cara untuk membangkitkan motivasi dalam bekerja dan cara
mempertahankan motivasi sebagai berikut :
1. Reward / Hadiah
2. Membuat Tujuan
3. Melihat atau mendengar cerita orang yang sudah berhasil
4. Membaca Buku dan mengikuti seminar
5. Lakukan Outbond
Menurut Jansen H. Sinamo yang juga merupakan guru etos Indonesia telah
merumuskan menajdi delapan etos kerja sebagai berikut :
1. Kerja adalah rahmat; Aku bekerja tulus penuh rasa syukur;
2. Kerja adalah amanah; Aku bekerja benar penuh tanggungjawab;
3. Kerja adalah panggilan; Aku bekerja tuntas penuh integritas;
4. Kerja adalah aktualitas; Aku bekerja keras penuh semangat;
5. Kerja adalah ibadah; Aku bekerja serius penuh kecintaan;
6. Kerja adalah seni; Aku bekerja cerdas penuh kreativitas;
7. Kerja adalah kehormatan; Aku bekerja tekun penuh keunggulan;
8. Kerja adalah pelayanan; Aku bekerja penuh pengabdian dengan kerendahan hati;
Karyawan
Disiplin merupakan suatu proses yang negatif, yaitu suatu yang memaksa
tingkah laku karyawannya yang bermasalah. Sikap seperti ini dapat menimbulkan
perasaan ragu-ragu pada semua orang yang terlibat. Proses disiplin ini dapat
digunakan sebagai sebuah kesempatan untuk membalik sebuah situasi yang
bermasalah menjadi suatu yang menguntungkan semua pihak dan untuk mengubah
perilaku serta bukan untuk menghukum karyawan yang bermasalah. Kenyataannya
sebagian karyawan perilakunya sesuai dengan harapan organisasi, dan sebagian lain
yang perilakunya cukup diterima, namun ada pula beberapa karyawan yang sering
menimbulkan masalah walaupun tidak semuanya itu. Disiplin kerja adalah
sebuah konsep dalam tempat bekerja atau manajemen untuk menuntut pegawai
berlaku teratur. Disiplin merupakan keadaan yang menyebabkan atau memberi
dorongan kepada pegawai untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan.
Disiplin kerja Kedisiplinan merupakan suatu hal yang memiliki fungsi yang
penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena semakin baik disiplin
karyawan maka semakin tinggi pula hasil kinerja yang dicapainya. Menurut
Simamora (2006:610) disiplin adalah produser yang mengoreksi atau menghukum
bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Bentuk-bentuk disiplin kerja
menurut Rivai (2011:825) bahwa terdapat empat perspektif daftar yang menyangkut
disiplin kerja yaitu : a) Disiplin Retributif (Retributive Discipline), yaitu pimpinan
berusaha menghukum orang yang berbuat salah. b) Disiplin Korektif (Corrective
Discipline), yaitu pimpinan berusaha membantu karyawan mengoreksi perilakunya
yang tidak tepat. c) Perspektif hak-hak individu (Individual Right Perspective), yaitu
upaya penegak disiplin yang memperhatikan hak-hak dasar individu. d) Perspektif
Utilitarian (Utilitarian Perspective), yaitu upaya penegak yang seimbang dengan
dampak yang dilakukan oleh individu.
Kinerja
Kinerja Kinerja yang baik merupakan suatu tindakan untuk tercapainya tujuan
dari organisasi sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja. Hasibuan
(2007:105) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang diraih oleh seseorang
dalam melaksanakan tugas kerja yang diberikan kepadanya. Mathis dan Jackson
(2010:324) menetapkan standart utama dalam mengukur kinerja karyawan, yaitu
sebagai berikut :
1. Quantity of output (kuantitas keluaran) Standar keluaran (output) lebih
banyak digunakan untuk menilai prestasi karyawan di bagian produksi
atau teknis.
2. Quality of output (kualitas keluaran) Jika yang digunakan dalam
mengukur prestasi kerja karyawan itu.
3. Timelines of output (waktu keluaran) Ketepatan waktu yang digunakan
dalam menghasilkan sebuah barang sering digunakan sebagai ukuran atau
penilaian terhadap prestasi kerja.
4. Presences at work (tingkat kehadiran) Jika kehadiran karyawan di bawah
standar hari kerja yang ditetapkan maka karyawan tersebut tidak akan
mampu memberikan kontribusi yang optimal terhadap organisasi.
5. Efficiency of work completed (efisiensi pekerjaan yang telah diselesaikan)
Melakukan setiap kegiatan suatu organisasi dengan tujuan untuk dapat
memperoleh hasil yang dikehendaki dengan usaha yang seminimal
mungkin sesuai dengan standar yang ada.
6. Effectiveness of work completed (efektivitas pekerjaan yang telah
diselesaikan) Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika diselesaikan tepat
pada waktunya sesuai dengan rencana.
Karyawan
Menurut Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa karyawan adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun masyarakat, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja.
Karyawan adalah mereka yang bekerja di suatu perusahaan atau instansi untuk
mengerjakan sebuah tugas operasional dan mengharapkan balas jasa berupa komisi
atau gaji.
Jenis Karyawan
Karyawan Tetap
Karyawan tetap adalah pekerja yang memiliki perjanjian atau kontrak dengan
lembaga atau perusahaan tempatnya kerja dengan jangka waktu yang tidak ditetapkan
dan bisa disebut sebagai pekerja permanen.
Biasanya karyawan jenis ini memiliki hak yang lebih dari pada karyawan tidak tetap.
Karyawan tidak tetap adalah pekerja yang memiliki kontrak kerja dalam waktu yang
sudah ditentukan. Umumnya karyawan jenis ini hanya dipekerjakan saat dibutuhkan
sesuai kontrak yang disepakati.
Karyawan Swasta
Karyawan swasta adalah orang yang bekerja di lembaga atau organisasi non
pemerintah berdasarkan kontrak kerja yang telah disepakati bersama.
Kontrak kerja tersebut akan mengatur status, tanggung jawab, durasi kerja, gaji, dan
lainnya selama karyawan bekerja di perusahaan.
Menjadi karyawan swasta akhir-akhir ini menjadi pilihan populer di kalangan anak
muda. Terutama dengan perkembangan industri kreatif yang semakin berkembang di
Indonesia.
Untuk karyawan swasta, tidak ada kebijakan khusus akan mendapatkan tunjangan.
Pemberian tunjangan diserahkan kepada perusahaan pemberi kerja.
Namun semakin besar skala perusahaan, biasanya semakin besar pula tunjangan yang
diberikan kepada karyawan.
Saling Menghormati
Rasa hormat kepada sesama karyawan merupakan bentuk apresiasi bahwa mereka
adalah rekan kerja yang dapat diajak bekerja sama dengan baik.
Mematuhi Peraturan
Setiap perusahaan atau lembaga memiliki aturan sendiri yang telah dibuat untuk
dipatuhi oleh seluruh karyawan tanpa kecuali.
Contohnya adalah datang ke kantor tepat waktu, memakai pakaian kerja yang sudah
ditetapkan atau bebas tapi sopan, dan melaksanakan pekerjaan sesuai bidangnya.
Selain bertujuan utama sebagai pengerat tali silaturahmi, tentunya bisa memperluas
relasi dengan pihak lain hingga bisa menguntungkan untuk si karyawan atau
perusahaan tempatnya bekerja.
DAFTAR PUSTAKA