Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


PENGELOLAAN BUKTI TRANSAKSI KAS KELUAR
LIA DEVELOPMENT CENTER

Disusun
NAMA : 1. Devina Ratrna Putri Aryani 4119044
2. Endang Supriyanti 4119060
3. Erlita Putri Syahrani 4119061
4. Fina Apriliani 4119072
KELAS : XII AK 1
PROGRAM KEAJLIAN : AKUNTANSI

SMK YADIKA 5 PONDOK AREN


Tahun Ajaran 2020/2021
JL. Pendidikan No. 28, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten
15223
https://www.smkydk5.sch.id, smkyadika5@yahoo.com
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri Akuntansi siswa/i SMK YADIKA 5
Pondok Aren Di Lia Development Center. Yang dilaksanakan pada tanggal : 6 Januari
2021 sampai dengan 25 Februari 2021. Ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal :

Hari dari pelaksanaan kegiatan tersebut tercakup dalam laporan ini.

Mengetahui

Pembimbing Perusahaan Guru Pembimbing

Koserin Toha Abil Ash, M.Ag

Menyetujui/Mengesahkan

Kepala SMK YADIKA 5 Kepala Program Akutansi

Abdul Khoir, S.kom Sunarmi, S.Pd, M.Ak

i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan
Karunia-Nya, dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang telah dilaksanakan mulai tanggal 6 Januari 2021 sampai dengan 25 Februari 2021 di
Lia Development Center (LDC).

Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL), siswa diharapkan mampu


mencapai tujuan yang di inginkan. Diantaranya siswa mampu mengenal dunia kerja dan
mampu menerapkan materi yang dipelajari di sekolah dan dapat diterapkan di dunia
kerja, mampu menerapkan materi dan praktek yang sesungguhnya serta dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia kerja/industri.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini
diantaranya :

1. Abdul Khoir, S.Kom selaku Kepala SMK Yadika 5 Pondok Aren


2. Suhartini Efendi, S.Pd selaku Wakil Bidang Kurikulum
3. Risdawati, S.Pd selaku Wakil Bidang Kesiswaan
4. Sunarmi, S.Pd, M.Ak selaku Kepala Program Keahlian
5. Sunarno dan Koserin Toha, selaku Pembimbing di Perusahaan
6. Tarni, S.Pd selaku guru Pembimbing
7. Kepada Orangtua yang telah memberikan dukungan serta mendoakan
8. Kepada teman-teman yang selalu memberikan masukan dan saran

Akhir kata, kami hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat
membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMK YADIKA 5

Tangerang Selatan, 07 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam setiap perusahaan pasti akan terjadi transaksi jual beli yang dilakukan oleh
pihak penjual dan pembeli. Transaksi adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan
(kondisi) dalam perusahaan yang harus diproses, mulai dari pencatatan transaksi sampai
disajikan dalam laporan keuangan.

Transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan, harus didukung oleh bukti


transaksi yang kemudian dijadikan dokumen pencatatan. Atas dasar bukti transaksi itulah
suatu transaksi akan dicatat. Bukti transaksi berisi keterangan secara rinci mengenai jenis
barang, atau jasa, kuantitas, ukuran dalam satuan uang serta pihak-pihak yang terkait
dengan transaksi yang bersangkutan. Selain dari keterangan tersebut, bukti transaksi juga
memberikan keterangan mengenai sifat transaksi, apakah secara kredit atau secara tunai.
Bukti transaksi dapat dibedakan antara bukti intern dan bukti ekstern. Bukti intern adalah
bukti transaksi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan bukti
ekstern adalah bukti transaksi yang diterima dari luar perusahaan.

Bukti transaksi dapat berupa kuitansi dan faktur tergantung dari sifat transaksi
yang dilakukan apakah secara kredit atau secara tunai. Transaksi yang dilakukan secara
tunai dibuktikan dengan sebuah kuitansi yaitu bukti transaksi penerimaan uang untuk
pembayaran sesuatu. Dengan demikian kuitansi dibuat dan ditanda tangani oleh pihak
yang menerima uang, dan diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran. Bagi
suatu perusahaan, kuitansi yang diterima dari pihak lain merupakan bukti pembayaran
kepada pihak yang bersangkutan. Sedangkan kuitansi yang diserahkan kepada pihak lain
merupakan bukti penerimaan uang dari pihak yang bersangkutan. Kuitansi sekurang-
kurangnya dibuat rangkap dua. Lembar pertama asli untuk diserahkan kepada pihak
pembayar, lembar tembusan digunakan sebagai bukti pembukuan perusahaan.

Sedangkan faktur digunakan untuk transaksi yang dilakukan secara kredit.


Menurut Drs. Hendi Soemantri, (1994, hal. 50) faktur merupakan bukti transaksi yang
dilakukan secara kredit. Faktur dibuat oleh pihak penjual dan diserahkan bersama-sama
dengan barang yang dijual. Bagi pihak pembeli faktur yang yang diterima dari pihak
penjual merupakan faktur pembelian dan bagi pihak penjual faktur yang dikirim kepada
pihak pembeli disebut faktur penjualan. Faktur digunakan untuk waktu jangka Panjang.
Pembayaran faktur dilakukan dengan bebrapa kali pembayaran, sesuai dengan waktu
yang ditetapkan sehingga faktur tidak boleh hilang atau rusak.

Dalam siklus akuntansi bukti transaksi digunakan sebagai dasar pencatatan jurnal
yang kemudian di posting ke buku besar lalu dimasukan ke dalam kolom neraca lajur
sehingga menjadi laporan keuangan.

Dengan demikian bukti transaksi sangat penting bagi pihak penjual dan pembeli,
karena bukti transaksi berguna untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Di
samping itu bukti transaksi dapat digunakan sebagai rujukan, apabila terjadi masalah di
kemudian hari.

Sehubungan dengan pentingnya bukti transaksi pada uraian di atas, maka penulis
tertarik untuk mengambil judul “Pengelolaan Bukti Transaksi Kas Keluar Pada Lia
Development Center (LDC)”

1.2 Fungsi dan Tujuan Kerja Industri

Fungsi Kerja Industri :

a. Melatih dan mengasah keterampilan siswa dalam dunia kerja.


b. Menambah pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
c. Membentuk mental siswa dan memberi motivasi agar serius dan bersemangat
dalam mencapai cita – cita.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
Tujuan kerja industri

Praktek kerja industri merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan di


luar proses belajar mengajar dan dilaksanakan pada perusahaan/industri atau instansi
yang relevan.

2
Secara umum pelaksanaan program praktek industri ditujukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa di bidangnya. Menyesuaikan diri
dengan situasi yang sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang
berkaitan langsung dengan tujuan khusus.
Adapun tujuan khususnya antara lain :
a) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian berkualitas yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja,
b) Memperoleh link and match antar sekolah dengan dunia kerja.
c) Meningkatkan efektivitas dan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja yang berkualitas
d) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penyusunan laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)


pada Lia Development Center (LDC) dengan judul Pengelolaan Bukti Transaksi
Kas Keluar, adalah :
1. Bukti Kas Keluar Lia Development Center
2. Menganalisis Bukti Kas Keluar Lia Development Center
3. Menyimpan Bukti Kas Keluar Lia Development Center

1.4 Ruang Lingkup

Selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) kurang lebih 2 bulan pada LIA
DEVELOPMENT CENTER (LDC) tugas yang sering kami lakukan seperti Pengelolaan
data yang kita temukan yakni pengumpulan bukti transaksi kas keluar masuknya uang,
menganalisa bukti transaksi, dan penyimpanan bukti transaksi.

3
1.4 Dasar Pelaksanaan Prakerin

Praktik kerja industri (PRAKERIN) adalah kegiatan pendidkan,pelatihan dan


pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri dalam upaya
pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa-siswi SMK dengan kompetensi
siswa sesuai bidangnya.
1. Undang-undang No.20 tahun 2003,tentang system pendidikan nasional: Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memilihi kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian
diri,kepribadian,kecerdasaan,akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan
dirinya,masyarakat,bangsa,dan negara.
2. Keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan No.323/U?1997,tentang
penyelenggaraan Prakerin SMK.
3. Peraturan pemerintah No.29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah yang antara
lain penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerja sama dengan masyarakat
terutama DU/DI dan para dermawan untuk memperoleh dalam rangka menunjang
penyelengaraan dan pengembangan pendidikan.

4
BAB II
TINJAUAN UMUM DAN KAJIAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Profil Perusahaan

Yayasan LIA adalah Yayasan yang bergerak di bidang jasa pendidikan formal dan
non formal, terutama pendidikan bahasa selaku kegiatan intinya. Motto YAYASAN LIA
adalah “Sekelumit Karya Mencerdaskan Bangsa”.

Didirikan pada tanggal 7 September 1959, Yayasan LIA berawal dari lembaga
Indonesia Amerika disingkat LIA dan kemudian berubah menjadi Perhimpunan
Persahabatan Indonesia Amerika disingkat PPIA. LIA memulai kegiatan pengajaran
bahasa Inggris dengan siswa pada saat itu berjumlah 40 dan sampai tahun 2015 telah
berkembang menjadi kurang lebih 70.000 siswa. Misi PPIA adlaah meningkatkan
kerjasama dibidang kebudayaan antara Indonesia dan Amerika melalui kegiatan kursus
bahasa Inggris, seminar, kesenian, kesusasteraan, konser, pemutaran film, pameran dan
program-program kebudayaan lainnya.

Agar dapat lebih tekun menjalankan misinya dibidang pendidikan, pada tahun
1986 dibentuklah Yayasan yang diberi nama Yayasan LIA yang terpisah secara
hukumdari PPIA. Sejak itu LIA menjadi sebuah nama institusi pendidikan dan bukan lagi
suatu akronim atau singkatan. Yayasan LIA mengkhususkan diri di bidang pendidikan

5
bahasa dan pelatihan profesi seperti Tour Leader & Guide, Administrasi Perkantoran, dan
lain-lain sedangkan PPIA tetap pada misinya dibidang kebudayaan.

Dengan berjalannya waktu Yayasana LIA telah memiliki 5 unit kegiatanyakni;


LB LIA (Lembaga Bahasa LIA), STBA LIA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA) Jakarta
& Yogyakarta, PPUL LIA (Pusat Penerbitan & Usaha Lain), DAPEN LIA (Dana
Pensiun) & BP3SDM LIA (Badan Pengembangan & Pelaksana Pelatihan Sumber Daya
Manusia). Unit Sekretaris Umum, SPI didirikan untuk membantu Pengurus dalam
perencanaan dan evaluasi semua kegiatan organisasi yang dijalankan serta melaksanakan
audit internal.

LIA DEVELOPMENT CENTER (LDC) memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa


2. Membantu siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan
3. Menyiapkan siswa mempunyai daya saing dalam kehidupan
4. Membantu siswa memiliki keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk mencapai
sukses dalam hubungan bisnis

2.1.2 Visi dan Misi LIA DEVELOPMENT CENTER


Visi
“ Menjadi pusat pembelajaran yang terbaik dan yang tersebar di Indonesia melalui
berbagai program pendidikan dan sarana penunjangnya terutama pendidikan bahasa.”

Misi
1. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan
intelektual, emosional dan spiritual
2. Menciptakan suatu struktur organisasi dinamis yang mendukung dan
mempercepat kemungkinan partisipasi pengguna jasa dan mitra usaha dalam
tatanan manajemen yang sehat dan professional
3. Meningkatkan kinerja karyawan dan sekaligus kinerja unit kegiatan

6
4. Mengadakan pengembangan organisasi dan sekaligus merancang sistem kerjanya
secara efektif dan efisien
5. Memperlancar penyelesaian masalah penting dan mendesak yang berkaitan
dengan adanya pengembangan usaha
6. Menciptakan rasa ketenangan bekerja melalui sitem imbal jasa yang layak dan
sistem pengembangan karir yang jelas.

2.2 Kajian Teori


2.2.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari
transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lanjur, sehingga menghasilkan informasi
dalam bentuk laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak pihak tertentu.
Pengertian akuntansi menurut KBBI memiliki arti seni pencatatan dan pengiktisaran
transaksi keuangan dan penafsiran sebagai akibat karena adanya suatu transaksi terhadap
suatu kesatuan ekonomi.

Pengertian akuntansi menurut ahli: A Statement Of Basic Accounting Theory


(ASOBAT) yang diterbitkan oleh American Accounting Association (AAA) pada tahun
1996 akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan
menyampaikan informasi ekonomi bagi para penggunanya dalam mempertimbangkan
sebagai alternatil yang ada dan membuat kesimpulan. Akuntansi keuangan atau Financial
Accounting menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan diluar entitas, seperti
ivestor, kreditor, agen pemerintah, dan public.

Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar
dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambilan kebijakan, dan pihak berkepentingan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat
dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.

7
A. Fungsi Akuntansi
a) Untuk mengetahui besarnya modal yang dimiliki sebuah perusahaan.
b) Untuk mengetahui perkembangan maju mundurnya sebuah perusahaan
c) Sebagai fondasi untuk menghitung pajak.
d) Untuk menjelaskan kondisi sebuah perusahaan saat membutuhkan kredit dari bank
atau pihak lain.
e) Sebagai patokan untuk memutuskan kebijakan yang akan dilaksanakan
f) Untuk dapat menarik minat investor saham apabila perusahaan telah menjadi
perseroan terbatas.

B. Bidang-Bidang Akuntansi
1) Akuntansi keuangan (FINANCIAL atau GENERAL ACCOUNTING) menyangkut
laporan pencatatan transaksi transaksi suatu perusahaan dan penyusunan laporan berkala
dimana laporan tersebut dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen,
para pemilih dan kreditor
2) Pemeriksaan akuntansi (Auditing) merupakan syatu bidang yang menyangkut
pemeriksaan laporan-laporan keuangan melalui catatan akuntansi secara bebas yaitu
laporan keuangan tersebut diperiksa mengenai kejujuran dan kebenaran.
3) Akuntansi Manajemen (Management Accounting) merupakan bidang akuntansi
yang menggunakan baik data historis maupun data-data taksiran dalam membantu
manajemen untuk merencanakan operasi-operasi dimana yang akan datang.
4) Akuntansi perpajakan (Tax Accounting) mencakup penyusunan laporan-laporan
pajak dan pertimbangan tentang konsekuensi-konsekuensi dari transaksi-transaksi
perusahaan yang akan terjadi.
5) Akuntansi Budgeter (Budgetary Accounting) merupakan bidang akuntansi yang
merencanakan operasi-operasi keuangan (anggaran) untuk suatu periode dan memberikan
perbandingan antara operasi-operasi yang sebenarnya dengan operasi yang direncanakan.
6) Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba (Non Profit Accounting) merupakan bidang
yang mengkhususkan diri dalam pencatatan transaksi-transaksi perusahaan yang tidak
mencari laba seperti organisasi keagamaan dan Yayasan-yayasan social.

8
7) Akuntansi biaya (cost accounting) merupakan bidang yang menekankan
penentuan dan pemakaian biaya serta pengendalian biaya tersebut yang pada umumnya
terdapat dalam perusahaan industri.
8) Sistem Akuntansi (accounting system) meliputi semua Teknik,metode dan
prosedur untuk mencatat dan mengelola data akuntansi dalam rangka memperoleh
pengendalian intern yang baik,dimana pengendalian intern merupakan suatu system
pendalian yang diperoleh dengan adanya struktur organisasi yang memungkinkan adanya
pembagian tugas dan sumber daya manusia yang cakap dan praktek-praktek yang sehat.
9) Akuntansi Sosial( Sosial accounting) merupakan bidang yang terbaru dalam
akuntansi dan yang paling sulit untuk diterangkan secara singkat,karena menyangkut
dana-dana kesejahteraan masyarakat.

2.2.2 Kas
Menurut Harahap (2010:258) :
Kas adalah uang dan surat beharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat
beharga lainnya yang sangat lancer yang memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Setiap saat dapat ditukar menjadi kas
2) Tanggal jatuh temponya sangat dekat
3) Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga.
Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kas sangat berharga dalam menentukan
kelancaran kegiatan perusahaan sehingga suatu perusahaan harus memiliki anggaran kas
untuk menjaga likuiditas dan untuk mengetahui defisit dan surplus kas.
Karakter Kas
Kas memiliki karakteristik yang mempunyai konsekuensi relatif lebih kompleks
dibandingkan dengan asset lain. Hal ini karena kas merupakan asset yang paling liquid.
Karakter utama dari kas :
1. Kas adalah aktiva aktif tetapi tidak produktif.
Kas dalam perusahaan tidak boleh dibiarkan menganggur apalagi jika manajemen
menghendaki produktifitas dan rehabilitas tinggi. Agar diperoleh pendapatan kas
harus diubah bentuknya menjadi asset lain seperti piutang, barang dagangan. Unsur

9
likuiditas sangat diperlukan oleh perusahaan untuk menciptakan dan menjaga
kesempatan dalam rangka meraih keuntungan.
2. Kas tidak mempunyai identitas kepemilikan dan mudah dipindahtangankan.
Kas tidak mempunyai identitas kepemilikan dan mudah dipindahtangankan sehingga
mudah digelapkan oleh sebab itu orang keuangan harus bisa mengatur pengeluaran
kas sesuai dengan tujuannya dan jika ada penerimaan kas harus dicek Kembali uang
yang diterima.

2.2.3 Transaksi
Pengertian Transaksi Menurut Para Ahli
1. Pengertian Transaksi Menurut Azhar Susanto Menurut Azhar Susanto (2013:8) bahwa
pengertian transaksi dalam bukunya berjudul Sistem Informasi Akuntansi yang
menyaakan bahwa Transaksi merupakan peristiwa terjadinya aktivitas bisnis yang
dilakukan oleh suatu perusahaan.
2. Pengertian Transaksi Menurut Mursyidi Menurut Mursyidi (2010:39) yang
menyatakan bahwa pengertian transaksi dalam buku Akuntansi Dasar bahwa definisi
transaksi adalah kejadina yang terjadi dalam dunia bisnis tidak hanya jual beli
pembayaran dan penerimaan uang namun juga akibat adanya kehilangna kebakaran,
arus dan juga peristiwa lain yang dapat dinilai dengan uang.
3. Pengertian Transaksi Menurut Skousen Menurut Skousen (2009:71) yang dikutip
dalam bukunya yang berjudul Pengantar Akuntansi Keuangan yang menyatakan
bahwa pengertian transaksi adalah pertukaran barang dan jasa (baik individu,
perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain yang memiliki pengaruh
ekonomi atas bisnis.
Jenis-jenis Transaksi
Pada umumnya transaksi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari di dalam suatu
perusahaan terbagi menjadi 2 (dua) jenis, diantaranya yaitu :
1. Transaksi Internal Perusahaan Transakasi internal adalah suatu transaksi yang terjadi
yang melibatkan hanya bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan saja, lebih
menekankan perubahan posisi keuangan yang terjadi antara bagian yang ada dalam
perusahaan misalnya seperti memo dari pimpinan kepada seseorang yang ditunjuk,

10
perubahan nilai dari harta kekayaan karena penyusutan, pemakaian perlengkapan
kantor. Lebih tepatnya dibuat dan juga dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri.
Selain itu dapat juga diartikan sebagai bukti pencatatan atas kejadian-kejadian yang
terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Contohnya seperti : penghapusan piutang
usaha, pengalokasian beban dan lain-lain.
2. Transaksi Eksternal Perusahaan Transaksi eksternal adalah suatu transaksi yang
melibatakan pihak dari luar perusahaan. Seperti misalnya: transaksi penjualan,
pembelian, pembayaran hutang piutang dan lain-lain.

2.2.4 Bukti Kas Keluar

Bukti kas keluar adalah salah satu bukti yang digunakan sebagai pencatatan atas
seluruh transaksi yang erat kaitannya dengan bukti pengeluaran kas perusahaan. Untuk
seluruh transaksi pengeluaran kas yang ada dalam perusahaan, baik dikeluarkan untuk
pihak yang berada di luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan, semuanya akan
tercatat dalam bukti kas keluar.

Di dalam bukti transaksi perusahaan ini terdapat dokumen pencatatan yang


nantinya akan menunjukan informasi seputar pengeluaran sejumlah dana dari bagai
finansial. Umumnya, biaya yang dikeluarkan akan digunakan untuk berbelanja seluruh
perlengkapan perusahaan, seperti alat printer, laptop, mesin foto copy, dll.

Sebagai bukti, kas keluar harus memiliki informasi terkait keterangan perusahaan,
tanggal diadakannya pengeluaran kas, keterangan nama barang ataupun jasa, serta jumlah
uang kasa yang sebelumnya dikeluarkan. Nantinya, dokumen ini harus ditanda tangani
oleh bagian finansial atau akuntan perusahaan, seperti persetujuan dari direktur keuangan
perusahaan, manajer keuangan, kasir, dan bagian keuangan lain.

A. Fungsi Bukti Kas Keluar


Fungsi bukti kas keluar ini pada umumnya akan digunakan oleh pihak perusahaan
sebagai bukti pendukung dalam melakukan kegiatan pencatatan transaksi dan juga dalam
menyajikan suatu laporan keuangan. Selain itu, manfaat lainnya adalah sebagai berikut :

1. Bukti pembelian barang atau jasa yang dilakukan secara tunai.

11
2. sebagai bukti melakukan pembayaran utang pada pihak supplier.
3. Sebagai informasi pengambilan drive oleh pihak pemilik.
4. Sebagai informasi terkait pembayaran dividen untuk pihak perusahaan.
5. Bermanfaat untuk melakukan pembayaran angsuran pinjaman pada pihak bank.
6. Sebagai bukti pembelian aset tetap yang dilakukan secara tunai.
7. Sebagai bukti retur pembelian yang dilakukan tunai.
8. Sebagai informasi pembayaran gaji pada pihak karyawan.
9. Sebagai informasi atas neraca saldoyang seimbang.
10. Sebagai informasi pembayaran macam-macam beban.
11. Untuk melakukan pengisian kembali dana kas kecil.

B. Tujuan Pencatatan Bukti Kas Keluar


Kegiatan mencatat bukti kas keluar untuk perusahaan bertujuan dalam
menampilkan hasil informasi yang diinginkan oleh pihak perusahaan. Bukti transaksi ini
juga bisa disimpan jika suatu waktu nanti terjadi kesalahan perhitungan atau pelaporan
keuangan. Tujuan lainnya adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi terkait sumber ekonomi, modal perusahaan, dan juga


kewajiban perusahaan.
2. Memberikan informasi terkait perubahan pada sumber ekonomi perusahaan yang
diakibatkan adanya kegiatan usaha yang dilakukan demi mendapat keuntungan.
3. Sebagai informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan yang relevan
pada pengguna laporan yang terlibat di dalamnya.
4. Sebagai informasi keuangan yang mampu membantu perusahaan dalam mengukur
potensi perusahaan dalam mendapatkan keuntungan di masa depan.

C. Jenis-jenis Bukti Kas Keluar


Bukti-bukti transaksi tidak hanya bisa di dapatkan dari bukti kas masuk atau bukti
kas keluar saja, namun dari beberapa jenis bukti transaksi lainnya. Bukti transaksi ini bisa
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bukti transaksi internal dan bukti transaksi
eksternal.

12
1. Bukti Transaksi Internal
Bukti internal memiliki informasi terkait transaksi keuangan yang dilakukan oleh
pihak dalam perusahaan. Kemudian, hal ini dibedakan menjadi 3 jenis bukti transaksi
internal, yaitu sebagai berikut:

1. Bukti kas masuk merupakan bukti bahwa perusahaan telah menerima pembayaran
uang secara tunai.
2. Bukti kas keluar adalah bukti bahwa pihak perusahaan telah mengeluarkan uang tunai,
biasanya contoh bukti keluar kas ini digunakan sebagai bentuk pembelian peralatan
dan perlengkapan karyawan, pembayaran gaji, utang, dll.
3. Bukti memo merupakan bukti pencatatan perusahaan antar bagian maupun pimpinan.

2. Bukti Transaksi Eksternal


Bukti transaksi eksternal adalah bukti yang tidak hanya berkaitan dengan bukti
masuk ataupun bukit keluar, namun juga dengan beberapa jenis yang berada dari pihak
luar perusahaan seperti :

a) Cek

Cek adalah surat perintah dari pemegang rekening giro (penyimpan dana) kepada
bank supaya mengeluarkan sejumlah uang untuk diserahkan kepada pembawa cek/pihak
yang Namanya dicantumkan dalam cek tersebut. Cek sebenarnya bukan surat bukti,
melainkan alat pembayaran. Oleh karena itu, pengeluaran cek harus disertai penerimaan
kuitansi.

Fungsi Cek

1. Menarik atau mengambil uang direkening giro.


2. Alat untuk melakukan pembayaran.
Jenis-jenis Cek
Cek merupakan salah satu surat berharga, oleh karena, hak atas cek dapat
dipindah tangankan kepada orang lain dengan cara endosemen dan dilanjutkan dengan
penyerahan. Dengan adanya ketentuan yang bersifat khusus menyebabkan adanya
beberapa jenis cek :

13
1. Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan orang atau badan tertentu yang ditulis didalam
cek tersebut, misalnya bayarlah kepada Tn. Roy Akase sejumlah Rp.3.000.000.
2. Cek Atas Unjuk
Yaitu cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu yang terdapat
didalam cek tersebut. Sebagai contoh didalam cek tersebut bayarlah tunai atau
cash atau tidak ditulis kata apapun.
3. Cek silang
Jika suatu cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga cek tersebut
berfungsi sebagai pemindahbukuan bukan tunai.
4. Cek mundur
Yang merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya
hari ini tanggal 10 mei 2001, Tn. Roy Akase bermaksud mencairkan ceknya
dimana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 mei 2001. Jenis cek inilah yang
disebut dengan cek mundur, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara
simpemberi cek dengan sipenerima cek.
5. Cek kosong
Yaitu cek yang dananya tidak tersedia, misalnya nasabah menarik cek senilai 66
juta rupiah tertulis didalam cek tersebut. Akan tetapi dana yang tersedia
direkening giro tersebut hanya ada 20 juta rupiah, jelas cek tersebut kurang
jumlahnya dibandingkan dengan jumlah yang ada.
Dalam hal penarikan dengan cek kosong, apabila nasabah melakukan sampai tiga
kali, maka nasabah tersebut akan di black list atau masuk dalam daftar hitam yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kemudian disebarkan keseluruh perbankan
sehingga yang bersangkutan tidak dapat berhubungan dengan bank manapun.
Namun, tentunya sebelum masuk dalam daftar hitam terlebih dulu nasabah diberi
peringatan baik lisan maupun tertulis sebelumnya.

14
Akan tetapi apabila bank bisa memenuhi kekurangan tersebut dengan
pertimbangan nasabah primer yang loyal terhadap bank selama ini. Dengan tidak
ada unsur kesengajaan dengan menggunakan fasilitas over draft. Hal ini dilakukan
untuk menghindari nasabah black list.

Masa Berlakunya Cek


Bentuk cek bank umumnya dikemas dalam bentuk buku kecil, seperti kuitansi
namun dengan ukuran yang lebih kecil lagi dan menggunakan kertas yang lebih
berkualitas. Adapun tenggang waktu dari cek adalah 70 hari sejak tanggal penarikannya,
apabila setelah 70 hari cek yang bersangkutan tidak diuangkan maka penarik tidak wajib
lagi menyediakan dana untuk cek yang bersangkutan.

Pasal 209 KUH Dagang, jika tiada penarikan kembali terjadi maka si tertarik
(bank) boleh membayarnya pun setelah berakhirnya tenggang waktu itu. Cek tidak
otomatis batal setelah masa tenggang 70 hari terlewatkan. Kemudian penarik harus
mengajukan surat pembatalan pada bank tertarik apabila dia tidak menginginkan
pembayaran lagi.

b) Kuitansi

Kuitansi adalah tanda bukti terjadinya pembayaran yang ditandatangani oleh


pihak penerima uang. Kuitansi harus dibubuhi materai pada jumlah tertentu sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Informasi Yang Dimuat Dalam Kuitansi Diantaranya :

1. Nama lengkap yang menyerahkan sejumlah uang


2. Jumlah uang yang diserahkan atau dibayarkan
3. Tempat maupun tanggal penyerahan uang dan nama lengkap maupun tandatangan
penerima.

c) Nota

Nota merupakan bukti transaksi yang sah yang telah dilakukan pembelian atau
penjualan barang secara tunai. Nota dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

15
1. Nota Kredit
Nota kredit adalah surat bukti terjadinya pengurangan piutang usaha karena adanya
pengembalian barang dagangan atau penurunan harga karena terjadinya kerusakan
atau ketidakpastian kualitas barang yang dikirim dengan yang di pesan.
2. Nota Debet
Nota debet adalah surat bukti terjadinya pengurangan utang usaha karena adanya
pengembalian barang dagangan atau pengurangan harga yang dibuat oleh pihak
pembeli.

Fungsi Nota
Bebagai jenis nota yang telah dijelaskan diatas tentu memiliki fungsi tersendiri
pada masing-masing jenis nota. Terdapat fungsi nota secara umum yang dapat kita
gunakan dalam sebuah usaha kita. Berikut merupakan fungsi nota :

1. Mengetahui jumlah produk yang terjual, Ketika kita ingin melakukan pencatatan
transaksi dalam laporan keuangan maka kita perlu mencatat jumlah produk yang
terjual. Produk yang terjual tersebut juga untuk mengetahui jumlah persediaan
apabila menggunakan sistem pencatatan persediaan dengan metode perpertual.
2. Jumlah total pembayaran, Memuat jumlah barang yang terjual dilengkapi dengan
harga dan jenis barang yang terjual. Jumlah pembayaran tersebut juga dapat masuk
dalam catatan jumlah penjualan dalam hari itu.
3. Sebagai pengingat, Ketika arsip terdokumentasi dengan baik apabila terjadi
perselisihan dalam pencatatan kita dapat melihat nota yang terarsipkan dengan baik.
Pencatatan dapat disesuaikan dengan arsip yang tersedia.
4. Tanda terima, Ketika tertera nama penjual dan pembeli maka bagi pembeli dapat
digunakan sebagai bukti bahwa telah menerima barang yang dijual beli kan tersebut.
Kemudian dapat dilihat dapat dengan wujud jumlah barang yang datang.
5. Bukti transaksi dalam laporan keuangan, Bukti transaksi sangat jelas perlu dalam
transaksi keuangan. Bukti transaksi ini menjadi pegangan utama dalam pencatatan.

Ciri-ciri Nota

Berikut merupakan ciri nota :

16
1. Terdapat nama perusahaan, nama perusahaan diikuti dengan alamat yang jelas dan
kontak yang dapat dihubungi.
2. Nomor nota, nomor nota dibuat sesuai dengan urutan yang dibuat oleh perusahaan.
3. Tanggal transaksi, tanggal dilakukannya transaksi pembelian produk tersebut.
4. Jumlah barang, jumlah masing-masing barang yang dibeli dari toko tersebut.
5. Jenis barang, jenis menyesuaikan keinginan pembeli yang kemudian dicatat dalam
nota.
6. Harga satuan, keterangan harga setiap produk dengan karakteristik tersendiri.
7. Jumlah harga, jumlah harga setiap jenis barang sesuai dengan jumlah barang yang
dibeli dalam jumlah barang.
8. Total harga, total keseluruhan dari harga barang yang dibeli. Total harga ini biasanya
sudah dikurangi diskon untuk pembeli tetap.
9. Nama penerima, penerima ini dapat kita sebut dengan pembeli. Penerima yang
dimaksud ialah penerima barang yang dibeli.

d) Invoice

Invoice adalah surat tagihan yang diterbitkan oleh penjual untuk diserahkan
kepada pelanggan setelah melakukan transaksi. Atau,

Invoice atau faktur merupakan sebuah dokumen wajib yang dimiliki oleh setiap
badan usaha kena pajak, dan digunakan sebagai bukti dari transaksi pembelian yang
berisi item dan jumlah pembayaran yang harus dibayar.

Fungsi Invoice
1. Alat rujukan yang sah seandainya barang yang ditransaksikan akan dijual lagi kepada
pihak ketiga.
2. Alat rujukan seandainya ada kesalahan dalam pengiriman pesanan atau perhitungan
total yang harus dibayarkan.
3. Alat informasi yang berisi rincian barang serta harga yang sudah dibeli.
4. Alat bukti untuk melaporkan pajak setiap bulan maupun tahun.
5. Alat bukti yang dapat digunakan ketika hendak melakukan kredit oleh pengusaha.
6. Alat rujukan untuk melakukan pembukuan atau pelaporan keuangan.

17
Jenis-jenis Invoice
1. Invoice Biasa
Invoice adalah faktur yang paling umum digunakan saat melakukan transaksi. Isi dari
invoice ini merupakan keterangan dari badan usaha pihak penjual dan pembeli, item
produk, dan total harga yang harus dibayarkan oleh perusahaan pembeli.
2. Invoice Proforma
Invoice proforma atau proforma invoice adalah invoice yang memiliki sifat sementara.
Dokumen ini diberikan kepada pihak pembeli sebelum pihak penjual mengirimkan
semua barang pesanan. Biasanya barang akan dikirimkan secara berkala. Jika seluruh
barang telah diterima oleh pihak pembeli, maka pihak penjual akan memberikan
invoice biasa. Tujuannya sebagai dokumen penagihan dan bukti bahwa barang telah
diterima pembeli secara keseluruhan.
3. Invoice Konsuler
Invoice Konsuler digunakan khusus untuk perdagangan internasional atau antar
negara. Sehingga invoice ini adalah invoice yang tidak bisa sembarangan dicetak,
harus memiliki cap khusus sebagai tanda pengesahan dan persetujuan dari keduataan
besar Negara atau perwakilan Negara yang dituju.

Cara kerja invoice

Invoice menunjukkan apa yang harus dibayar oleh pembeli sesuai dengan
ketentuan pembayaran penjual. Ketentuan pembayaran biasanya menentukan periode
waktu pembeli harus mengirimkan pembayaran kepada penjual untuk barang dan / atau
jasa yang telah mereka beli.

Setelah mengirimkan produk atau layanan, perusahaan akan membuat invoice


yang berisi semua detail transaksi dan ekspektasi pembayaran. Invoice kemudian
diberikan pada pembeli dan pembeli wajib membayarnya sesuai dengan ketetentuan yang
telah dibuat.

Cara agar Invoice Berjalan Lancar

18
Pembuatan invoice tidak akan berguna apabila pelanggan tidak membayar tagihan
tepat waktu. Sebab pembayaran dari pelanggan sangat berkaitan erat dengan jalannya
operasional perusahaan.

Berikut cara yang harus dicoba untuk membantu kelancaran pembayaran :

1. Reward & Punishment

Sistem ini cukup efektif untuk digunakan. Pada saat transaksi tulislah dalam
faktur atau bisa disampaikan secara langsung, bahwa perusahaan akan memberikan
reward bila pelanggan membayar tagihan tepat waktu atau lebih cepat dari waktu
yang disepakati. Reward bisa berupa potongan harga, voucher pembelian berikutnya,
poin undian atau apapun itu.

Sebaliknya terapkan sistem punishment bila pelanggan tidak membayar


tagihan tepat pada waktunya. Punishment berguna memberikan efek jera, sehingga
nantinya pelanggan akan belajar untuk membayar faktur pada waktu yang telah
ditentukan sebelumnya. Punishment bisa berupa denda tambahan biaya atau bunga,
atau pembekuan pemesanan barang selanjutnya.

2. Siapkan Alternatif Pembayaran

Terkadang salah satu alasan pelanggan telat membayar adalah tidak adanya
metode pembayaran yang sesuai dengan apa yang mereka punya. Contoh, pelanggan
tipe orang yang suka membayar dengan transfer, tetapi perusahaan ternyata hanya
menerima cash. Atau misalkan pelanggan hanya memiliki bank account A, tetapi
perusahaan hanya memiliki bank account B, dan alasan lainnya.

Maka perusahaan harus menyiapkan berbagai metode pembayaran agar


mudah dijangkau oleh pelanggan. Jenis metode pembayaran antara lain: uang cash,
kartu kredit, cek, bilyet giro, m-banking atau sms banking, dan kartu debet. Usahakan
bank yang digunakan minimal 2, yaitu terdiri dari bank swasta dan bank negara.

3. Format Yang Jelas

Invoice yang dikirimkan kepada pelanggan harus jelas, baik itu barang yang
dipesan maupun tenggat waktu yang sudah disepakati. Bisa jadi keterlambatan

19
membayar karena detail invoice perusahaan membingungkan pelanggan. Invoice
harus detail, simpel dan mudah di baca. Anda bisa memberikan format bold pada
tanggal jatuh tempo, sebagai pertanda kolom yang harus diperhatikan lebih. Format
yang telah dijelaskan sebelumnya diatas sudah cukup detail. Anda bisa
menggunakannya sebagai acuan invoice perusahaan.

4. Kirimkan Invoice Jauh Sebelum Tanggal Jatuh Tempo

Untuk memberikan waktu bagi pelanggan mengatur pembayaran, maka kirim


invoice selambat-lambatnya 1 minggu sebelum jatuh tempo. Perhatikan juga waktu
pengiriman, bila memakan waktu lebih dari 1 hari, pastikan invoice sampai di
pelanggan tepat 1 minggu sebelum waktu pembayaran. Selain itu, cara ini juga
sebagai “alarm” pelanggan untuk segera melunasi hutang dagang mereka.

5. Ramah Terhadap Pelanggan

Percayalah bahwa attitude juga memiliki peran penting dalam usaha bisnis
apapun. Bersikaplah ramah kepada pelanggan, ucapkan terima kasih saat selesai
transaksi dan saat pembayaran telah dilunasi. Berikan kabar jika perusahaan telah
mengirimkan invoice kepada pelanggan, ini salah satu sikap ramah juga. Selain
mengingatkan pemabayaran secara tidak langsung, pelanggan akan merasa
diperhatikan khusus. Kenyamanan yang mereka dapat akan membangun rasa segan
apabila akan membayar lewat dari jatuh tempo.

6. Tertulis Dengan Jelas

Khusus bagian tanggal jatuh tempo, jika ada syarat tertentu tulislah dengan
jelas. Biasanya ada invoice yang hanya menuliskan >NET 25, 2%. Artinya diatas
pembayaran diatas 25 hari sejak tanggal tertera ada denda sebesar 2%. Tidak semua
pelanggan mengerti hal tersebut. Sebaiknya tulis dengan jelas “Pembayaran
maksimum 25 hari sejak tanggal terbit faktur, pada hari ke 26 akan ada denda sebesar
2%”.

7. Down Payment (DP)

20
Dalam setiap transaksi, mintalah down payment atau uang muka kepada
pelanggan. Tentukan berapa persen uang muka yang harus dibayarkan dari total
jumlah barang yang dipesan. Tidak perlu ragu meminta uang muka, karena itu adalah
hal yang lumrah.

Uang muka membantu perputaran barang yang dijual. Untuk pembayaran


berikutnya, bisa menggunakan sistem cicilan. Misalkan pembayaran uang muka 30%
dari jumlah, pembayaran ke 2 sebesar 30% di minggu ke 2, dan sisanya 40% di
minggu ke 4. Sistem ini juga membantu pelanggan agar tidak merasa mengeluarkan
uang sekaligus dalam jumlah besar.

2.2.5 Menganalisis Bukti Kas Keluar


Analisis bukti transaksi adalah kegiatan akuntansi yang bertujuan untuk
memeriksa kebenaran dan keabsahan bukti transaksi dan semua informasi yang tercantum
di dalamnya.
Dengan adanya analisis, perusahaan tahu kapan saat pembayaran atas transaksi
yang bersangkutan. Apakah perusahaan memperoleh keuntungan atas syarat pembayaran
tersebut, dan sebagaiannya. Selain itu, perusahaan tahu mengenai diskon yang akan
perusahaan terima dan perkiraan keuntungan yang akan perusahaan peroleh atas transaksi
yang bersangkutan.
Cara Menganalisis Bukti Kas Keluar :
1. Identifikasi (penentuan) keabsahan fisik bukti transaksi, artinya menentukan pihak
mana yang mengeluarkan (intern atau ekstern) serta meneliti kebenaran identitas fisik
bukti transaksi yang bersangkutan
2. Identifikasi transaksi (transaksi apa) dan meneliti apakah ditetapkan yaitu dengan
meneliti tanda tangan pihak-pihak yang terkait dengan terjadinya transaksi yang
bersangkutan
3. Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang yaitu dengan meneliti penghitungan
yang dilakukan dan kebenaran penerapan metode yang digunakan serta peraturan
perpajakan yang berlaku (jika perpajakan).

21
Bukti transaksi yang telah dinyatakan abash baik secara formal maupun
materil menjadi sumber pencatatan akuntansi, sementara bukti transaksi yang telah
dicatat dijadikan sebagai dokumen pencatatan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa bukti transaksi sebagai berikut :
1. Tentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.
2. Tentukan pengaruh penambahan dan pengurangan terhadap harta, utang, modal,
pendapatan dan beban.
3. Tentukan debit/kredit dari akun yang bersangkutan.
4. Tentukan jumlah yang harus di debit atau kredit.

2.2.6 Menyimpan Bukti Kas Keluar


Supaya tercipta tertib administrasi, setiap transaksi diperusahaan senantiasa
disertai dengan bukti-bukti transaksi, Bukti transaksi merupakan arsip penting bagi
perusahaan.
Oleh karena itu, penyimpanannya harus tertib agar mudah dicari apabila
dibutuhkan dan agar mudah dicari apabila dibutuhkan dan agar tidak muda rusak.
Cara Penyimpanan Bukti Kas Keluar
Cara penyimpanan Bukti Kas Keluar yang baik adalah sebagai berikut :
1. Cek semua bukti transaksi
2. Kelompokan bukti-bukti transaksi kedalam kelompok bukti transaksi pengeluaran.
3. Catatlah setiap bukti-bukti transaksi pengeluaran kas kedalam bukti kas keluar.
Selanjutnya satukan bukti kas keluar dengan bukti transaksi pengeluaran, posisi bukti
kas keluar didepan dan bukti transaksi pengeluaran dibelakangnya. Untuk bukti
transaksi yang berukuran kecil seperti tiket tol dapat ditempel dahulu dikertas HVS
yang dibagi dua kemudian disatukan dengan bukti kas keluar dengan menggunakan
stapler.
4. Siapkan ordner untuk mendokumentasikan bukti-bukti transaksi, berikut dengan dua
guide yaitu guide debet dan guide kredit.

22
5. Tulis pada ordner, nama bulan dan tahun .
6. Beri lubang pada sisi kiri bukti kas keluar beserta bukti transaksinya dengan
menggunakan perforator.
7. Masukkan dan susunlah bukti-bukti transaksi kedalam ordner secara urutan tanggal
(kronologis). Dengan posisi transaksi yang lama dibawah dan transaksi terbaru di atas
transaksi tanggal 1 dibawah dan transaksi tanggal 30/31 diatas pada setiap bulannya.
Pengelempokan transaksi dilakukan dengan meletakkan bukti transaksi pengeluaran
pada guide kredit.
Peralatan Pendukung Penyimpanan Bukti Kas Keluar
Peralatan yang membantu dalam pengelompokkan dan penyimpanan bukti transaksi :
a) Ordner digunakan untuk mendokumentasikan bukti kas keluar beserta bukti
transaksinya. Ordner yang digunakan adalah ordner yang pendek.
b) Guide / pembatas Giude yang digunakan untuk mengelompokan bukti transaksi
pengeluaran dan bukti transaksi penerimaan.
c) Perforator digunakan untuk melubangi form bukti bukti kas keluar agar dapat
disimpan atau didokumentasikan kedalam ordner.
d) Stapler digunakan untuk menyatukan bukti kas keluar dengan bukti transaksinya.

23
BAB III
MATERI PRAKERIN
Uraian Kegiatan Prakerin
1.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Prakerin berlangsung di LIA DEVELOPMENT CENTER (LDC) yang beralamat
di Jalan Pengadegan Timur Raya No. 3, RT.3/RW.2, Pengadegan, Kec. Pancoran, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12770.

Jam
Hari
Masuk Istirahat Pulang
Senin 09:00 12:00 - 13:00 15:00
Selasa 09:00 12:00 - 13:00 15:00
Rabu 09:00 12:00 - 13:00 15:00
Kamis 09:00 12:00 - 13:00 15:00
Jumat
Sabtu Libur
Minggu

Untuk sistem absensi (kehadiran) LIA DEVELOPMENT CENTER (LDC)


menggunakan aplikasi Attendance by Talenta.

1.2 Kegiatan selama Prakerin

24
A. Bagian Mengelompokkan Jenis Bukti Transaksi
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Memisahkan berbagai macam bukti transaksi. Ketika kegiatan ini kami hanya
memisahkan yang mana jenis bukti transaksi tersebut adalah faktur maka
dijadisatukan kumpulan faktur tersebut.
2. Jika semua bukti-bukti transaksi sudah sesuai dengan jenis nya masing-masing, lalu
3. Menulis tanggal terjadinya transaksi. Ketika kegiatan ini kami hanya melihat apakah
tanggal pada cek atau kuitansi tersebut sudah sama pada tanggal yang tertera di kertas
Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar) jika belum sama atau ada kesalahan
dalam menulis tanggal pada transaksi tersebut maka tulislah lagi tanggal saat
terjadinya transaksi yang sama pada Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar),
dan
4. Memberikan nomer pada bukti transaksi. Ketika kegiatan ini kami hanya memberikan
nomor pada bukti transaksi sesuai urut yang sudah disejeniskan dan disesuaikan
berdasarkan yang ada pada kertas Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar).
5. Jika bukti-bukti transaksi tersebut sudah sesuai jenis, tanggal terjadinya transaksi dan
sudah diberikan nomer, maka kumpulkanlah semua bukti-bukti transaksi tersebut
sertakan juga dengan kertas Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar) dengan rapi
dan sesuai dengan tempatnya (rak sortir).

B. Bagian Menandakan Bukti Transaksi


Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menandakan Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar) yang belum di
tandatangani oleh Direktur. Ketika kegiatan ini kami hanya menandakan Bukti
Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar) yang belum di tandatangani oleh Direktur
dengan sticky notes, serta memisahkan Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar)
yang sudah di tandatangani oleh Direktur, dan
2. Menandakan bukti transaksi. Ketika kegiatan ini kami hanya menandakan bukti-bukti
transaksi yang belum di tandatangani Direktur dengan sticky notes, serta memisahkan
bukti-bukti transaksi yang sudah di tandatangani oleh Direktur.

25
3. Jika Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar) dan bukti transaksi sudah di tandai
dan di pisahkan, lalu
4. Memastikan nominal pada bukti transaksi. Ketika kegiatan ini kami hanya
menyocokan atau menyamakan nominal atau jumlah yang tertera pada bukti transaksi
apakah sudah sama seperti pada Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar)
5. Jika sudah maka kumpulkanlah bukti transaksi tersebut dengan Bukti Pendukung
Pengeluaran (Bank Keluar) yang sudah di tandatangani Direktur dan pisahkan dengan
bukti transaksi serta Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar) yang belum di
tandatangani oleh Direktur yang menggunakan sticky notes agar terlihat dan segera
diserahkan kepada Direktur untuk di tandatangani, lalu simpan dalam rak sortir.

C. Bagian Menstempel Bukti Transaksi


Adapun hal-hal yang harus diperhatikan saat kami dalam kegiatan menstampel, sebagai
berikut :
1. Perhatikan bukti-bukti transaksi yang sudah di tandatangani oleh Direktur, dan
2. Perhatikan tanggal pada saat terjadinya transaksi tersebut tanggal, bulan, dan tahun
nya
3. Perusahaan menggunakan stempel tanggal, pada saat ingin menstampel bukti
transaksi tersebut atur dahulu tanggal, bulan, dan tahun pada stampel sesuai dengan
tanggal, bulan, tahun pada bukti transaksi tersebut.
4. Pada karet stempel terdapat tulisan PAID, yaitu artinya bukti transaksi tersebut sudah
lunas.
5. Pemberian stempel yang benar adalah bagian kiri dari tanda tangan atasan yang
menandatangani.
6. Jika bukti-bukti transaksi tersebut sudah diberi stempel, bisa kita katakan bahwa bukti
transaksi tersebut sah, kuat, atau sebagai tanda pertanggungjawaban.

D. Bagian Penyimpanan Bukti Transaksi


Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Setelah bukti transaksi di dikelompokan,sudah di tandatangani oleh Direktur dan
sudah di stempel maka masukanlah bukti-bukti transaksi tersebut ke dalam map

26
2. Simpan bukti-bukti transaksi tersebut kedalam map atau agenda sesuai dengan jenis,
tanggal, atau nomor nya.
3. Memastikan judul map, ketika kegiatan ini kami hanya menulis judul pada halaman
sampul map agar mudah dicari.
4. Simpan dan urutkan map, Ketika kegiatan ini kami hanya menyimpan dengan
mengurutkan map sesuai jenis, tanggal atau nomor nya dalam lemari arsip.
5. Menyimpan bukti transaksi yang sudah tidak digunakan lagi, Ketika kegiatan ini kami
hanya memindahkan bukti transaksi yang sudah tidak digunakan lagi ke gudang arsip.

BAB IV

PENUTUP

Dengan mengucap syukur allhamdullilah, penyusunan panjatkan syukur


kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penyusun
dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Politeknik
Keuangan Negara STAN dan tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih
untuk semua pihak yang telah mendukung penyusunan, baik moril maupun
materil serta penyusun juga berterima kasih atas bimbingannya selama
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Penyusun mohon maaf segala
kesalahan yang telah diperbuat, baik disengaja maupun tidak disengaja. Penyusun
juga menyadari bahwa penyusun masih dalam tahan belajar, jadi mohon
dimaklumi bila masih banyak kesalahan dalam penulisan Laporn Kerja Lapangan
(PKL) ini.

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama tiga bulan, kami
mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan, dan semua
yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga kami dapat menambah wawasan kami,

27
karena hanya dengan prakter kami bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan
yang sudah kami dapatkan di sekolaah. Sehingga suatu saat nanti jika kami
memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah
mempunyai pengalaman yang baik.

4.2 Saran

1. Saran untuk pihak sekolah :


Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dihadirkan agar
terjalin hubungan Kerjasama yang lebih antara SMK Yadika 5 dengan Lia
Development Center (LDC).

2. Saran untuk tempat prakerin :


Pihak pembimbingan Praktik Kerja Laporan (PKL) diharapkan memberikan
materi dan kegiatan selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang sesuai dengan
kompetensi keahlian dari sekolah masing-masing.

28
DAFTAR PUSTAKA

29
LAMPIRAN - LAMPIRAN

30

Anda mungkin juga menyukai