Disusun
NAMA : 1. Devina Ratrna Putri Aryani 4119044
2. Endang Supriyanti 4119060
3. Erlita Putri Syahrani 4119061
4. Fina Apriliani 4119072
KELAS : XII AK 1
PROGRAM KEAJLIAN : AKUNTANSI
Mengetahui
Menyetujui/Mengesahkan
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Rahmat dan
Karunia-Nya, dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang telah dilaksanakan mulai tanggal 6 Januari 2021 sampai dengan 25 Februari 2021 di
Lia Development Center (LDC).
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini
diantaranya :
Akhir kata, kami hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat
membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMK YADIKA 5
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam setiap perusahaan pasti akan terjadi transaksi jual beli yang dilakukan oleh
pihak penjual dan pembeli. Transaksi adalah kejadian-kejadian atau suatu keadaan
(kondisi) dalam perusahaan yang harus diproses, mulai dari pencatatan transaksi sampai
disajikan dalam laporan keuangan.
Bukti transaksi dapat berupa kuitansi dan faktur tergantung dari sifat transaksi
yang dilakukan apakah secara kredit atau secara tunai. Transaksi yang dilakukan secara
tunai dibuktikan dengan sebuah kuitansi yaitu bukti transaksi penerimaan uang untuk
pembayaran sesuatu. Dengan demikian kuitansi dibuat dan ditanda tangani oleh pihak
yang menerima uang, dan diserahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran. Bagi
suatu perusahaan, kuitansi yang diterima dari pihak lain merupakan bukti pembayaran
kepada pihak yang bersangkutan. Sedangkan kuitansi yang diserahkan kepada pihak lain
merupakan bukti penerimaan uang dari pihak yang bersangkutan. Kuitansi sekurang-
kurangnya dibuat rangkap dua. Lembar pertama asli untuk diserahkan kepada pihak
pembayar, lembar tembusan digunakan sebagai bukti pembukuan perusahaan.
Dalam siklus akuntansi bukti transaksi digunakan sebagai dasar pencatatan jurnal
yang kemudian di posting ke buku besar lalu dimasukan ke dalam kolom neraca lajur
sehingga menjadi laporan keuangan.
Dengan demikian bukti transaksi sangat penting bagi pihak penjual dan pembeli,
karena bukti transaksi berguna untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Di
samping itu bukti transaksi dapat digunakan sebagai rujukan, apabila terjadi masalah di
kemudian hari.
Sehubungan dengan pentingnya bukti transaksi pada uraian di atas, maka penulis
tertarik untuk mengambil judul “Pengelolaan Bukti Transaksi Kas Keluar Pada Lia
Development Center (LDC)”
2
Secara umum pelaksanaan program praktek industri ditujukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa di bidangnya. Menyesuaikan diri
dengan situasi yang sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang
berkaitan langsung dengan tujuan khusus.
Adapun tujuan khususnya antara lain :
a) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian berkualitas yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja,
b) Memperoleh link and match antar sekolah dengan dunia kerja.
c) Meningkatkan efektivitas dan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja yang berkualitas
d) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
Selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) kurang lebih 2 bulan pada LIA
DEVELOPMENT CENTER (LDC) tugas yang sering kami lakukan seperti Pengelolaan
data yang kita temukan yakni pengumpulan bukti transaksi kas keluar masuknya uang,
menganalisa bukti transaksi, dan penyimpanan bukti transaksi.
3
1.4 Dasar Pelaksanaan Prakerin
4
BAB II
TINJAUAN UMUM DAN KAJIAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Profil Perusahaan
Yayasan LIA adalah Yayasan yang bergerak di bidang jasa pendidikan formal dan
non formal, terutama pendidikan bahasa selaku kegiatan intinya. Motto YAYASAN LIA
adalah “Sekelumit Karya Mencerdaskan Bangsa”.
Didirikan pada tanggal 7 September 1959, Yayasan LIA berawal dari lembaga
Indonesia Amerika disingkat LIA dan kemudian berubah menjadi Perhimpunan
Persahabatan Indonesia Amerika disingkat PPIA. LIA memulai kegiatan pengajaran
bahasa Inggris dengan siswa pada saat itu berjumlah 40 dan sampai tahun 2015 telah
berkembang menjadi kurang lebih 70.000 siswa. Misi PPIA adlaah meningkatkan
kerjasama dibidang kebudayaan antara Indonesia dan Amerika melalui kegiatan kursus
bahasa Inggris, seminar, kesenian, kesusasteraan, konser, pemutaran film, pameran dan
program-program kebudayaan lainnya.
Agar dapat lebih tekun menjalankan misinya dibidang pendidikan, pada tahun
1986 dibentuklah Yayasan yang diberi nama Yayasan LIA yang terpisah secara
hukumdari PPIA. Sejak itu LIA menjadi sebuah nama institusi pendidikan dan bukan lagi
suatu akronim atau singkatan. Yayasan LIA mengkhususkan diri di bidang pendidikan
5
bahasa dan pelatihan profesi seperti Tour Leader & Guide, Administrasi Perkantoran, dan
lain-lain sedangkan PPIA tetap pada misinya dibidang kebudayaan.
Misi
1. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan
intelektual, emosional dan spiritual
2. Menciptakan suatu struktur organisasi dinamis yang mendukung dan
mempercepat kemungkinan partisipasi pengguna jasa dan mitra usaha dalam
tatanan manajemen yang sehat dan professional
3. Meningkatkan kinerja karyawan dan sekaligus kinerja unit kegiatan
6
4. Mengadakan pengembangan organisasi dan sekaligus merancang sistem kerjanya
secara efektif dan efisien
5. Memperlancar penyelesaian masalah penting dan mendesak yang berkaitan
dengan adanya pengembangan usaha
6. Menciptakan rasa ketenangan bekerja melalui sitem imbal jasa yang layak dan
sistem pengembangan karir yang jelas.
Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari
transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lanjur, sehingga menghasilkan informasi
dalam bentuk laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak pihak tertentu.
Pengertian akuntansi menurut KBBI memiliki arti seni pencatatan dan pengiktisaran
transaksi keuangan dan penafsiran sebagai akibat karena adanya suatu transaksi terhadap
suatu kesatuan ekonomi.
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar
dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambilan kebijakan, dan pihak berkepentingan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat
dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.
7
A. Fungsi Akuntansi
a) Untuk mengetahui besarnya modal yang dimiliki sebuah perusahaan.
b) Untuk mengetahui perkembangan maju mundurnya sebuah perusahaan
c) Sebagai fondasi untuk menghitung pajak.
d) Untuk menjelaskan kondisi sebuah perusahaan saat membutuhkan kredit dari bank
atau pihak lain.
e) Sebagai patokan untuk memutuskan kebijakan yang akan dilaksanakan
f) Untuk dapat menarik minat investor saham apabila perusahaan telah menjadi
perseroan terbatas.
B. Bidang-Bidang Akuntansi
1) Akuntansi keuangan (FINANCIAL atau GENERAL ACCOUNTING) menyangkut
laporan pencatatan transaksi transaksi suatu perusahaan dan penyusunan laporan berkala
dimana laporan tersebut dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen,
para pemilih dan kreditor
2) Pemeriksaan akuntansi (Auditing) merupakan syatu bidang yang menyangkut
pemeriksaan laporan-laporan keuangan melalui catatan akuntansi secara bebas yaitu
laporan keuangan tersebut diperiksa mengenai kejujuran dan kebenaran.
3) Akuntansi Manajemen (Management Accounting) merupakan bidang akuntansi
yang menggunakan baik data historis maupun data-data taksiran dalam membantu
manajemen untuk merencanakan operasi-operasi dimana yang akan datang.
4) Akuntansi perpajakan (Tax Accounting) mencakup penyusunan laporan-laporan
pajak dan pertimbangan tentang konsekuensi-konsekuensi dari transaksi-transaksi
perusahaan yang akan terjadi.
5) Akuntansi Budgeter (Budgetary Accounting) merupakan bidang akuntansi yang
merencanakan operasi-operasi keuangan (anggaran) untuk suatu periode dan memberikan
perbandingan antara operasi-operasi yang sebenarnya dengan operasi yang direncanakan.
6) Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba (Non Profit Accounting) merupakan bidang
yang mengkhususkan diri dalam pencatatan transaksi-transaksi perusahaan yang tidak
mencari laba seperti organisasi keagamaan dan Yayasan-yayasan social.
8
7) Akuntansi biaya (cost accounting) merupakan bidang yang menekankan
penentuan dan pemakaian biaya serta pengendalian biaya tersebut yang pada umumnya
terdapat dalam perusahaan industri.
8) Sistem Akuntansi (accounting system) meliputi semua Teknik,metode dan
prosedur untuk mencatat dan mengelola data akuntansi dalam rangka memperoleh
pengendalian intern yang baik,dimana pengendalian intern merupakan suatu system
pendalian yang diperoleh dengan adanya struktur organisasi yang memungkinkan adanya
pembagian tugas dan sumber daya manusia yang cakap dan praktek-praktek yang sehat.
9) Akuntansi Sosial( Sosial accounting) merupakan bidang yang terbaru dalam
akuntansi dan yang paling sulit untuk diterangkan secara singkat,karena menyangkut
dana-dana kesejahteraan masyarakat.
2.2.2 Kas
Menurut Harahap (2010:258) :
Kas adalah uang dan surat beharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat
beharga lainnya yang sangat lancer yang memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Setiap saat dapat ditukar menjadi kas
2) Tanggal jatuh temponya sangat dekat
3) Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga.
Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kas sangat berharga dalam menentukan
kelancaran kegiatan perusahaan sehingga suatu perusahaan harus memiliki anggaran kas
untuk menjaga likuiditas dan untuk mengetahui defisit dan surplus kas.
Karakter Kas
Kas memiliki karakteristik yang mempunyai konsekuensi relatif lebih kompleks
dibandingkan dengan asset lain. Hal ini karena kas merupakan asset yang paling liquid.
Karakter utama dari kas :
1. Kas adalah aktiva aktif tetapi tidak produktif.
Kas dalam perusahaan tidak boleh dibiarkan menganggur apalagi jika manajemen
menghendaki produktifitas dan rehabilitas tinggi. Agar diperoleh pendapatan kas
harus diubah bentuknya menjadi asset lain seperti piutang, barang dagangan. Unsur
9
likuiditas sangat diperlukan oleh perusahaan untuk menciptakan dan menjaga
kesempatan dalam rangka meraih keuntungan.
2. Kas tidak mempunyai identitas kepemilikan dan mudah dipindahtangankan.
Kas tidak mempunyai identitas kepemilikan dan mudah dipindahtangankan sehingga
mudah digelapkan oleh sebab itu orang keuangan harus bisa mengatur pengeluaran
kas sesuai dengan tujuannya dan jika ada penerimaan kas harus dicek Kembali uang
yang diterima.
2.2.3 Transaksi
Pengertian Transaksi Menurut Para Ahli
1. Pengertian Transaksi Menurut Azhar Susanto Menurut Azhar Susanto (2013:8) bahwa
pengertian transaksi dalam bukunya berjudul Sistem Informasi Akuntansi yang
menyaakan bahwa Transaksi merupakan peristiwa terjadinya aktivitas bisnis yang
dilakukan oleh suatu perusahaan.
2. Pengertian Transaksi Menurut Mursyidi Menurut Mursyidi (2010:39) yang
menyatakan bahwa pengertian transaksi dalam buku Akuntansi Dasar bahwa definisi
transaksi adalah kejadina yang terjadi dalam dunia bisnis tidak hanya jual beli
pembayaran dan penerimaan uang namun juga akibat adanya kehilangna kebakaran,
arus dan juga peristiwa lain yang dapat dinilai dengan uang.
3. Pengertian Transaksi Menurut Skousen Menurut Skousen (2009:71) yang dikutip
dalam bukunya yang berjudul Pengantar Akuntansi Keuangan yang menyatakan
bahwa pengertian transaksi adalah pertukaran barang dan jasa (baik individu,
perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain yang memiliki pengaruh
ekonomi atas bisnis.
Jenis-jenis Transaksi
Pada umumnya transaksi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari di dalam suatu
perusahaan terbagi menjadi 2 (dua) jenis, diantaranya yaitu :
1. Transaksi Internal Perusahaan Transakasi internal adalah suatu transaksi yang terjadi
yang melibatkan hanya bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan saja, lebih
menekankan perubahan posisi keuangan yang terjadi antara bagian yang ada dalam
perusahaan misalnya seperti memo dari pimpinan kepada seseorang yang ditunjuk,
10
perubahan nilai dari harta kekayaan karena penyusutan, pemakaian perlengkapan
kantor. Lebih tepatnya dibuat dan juga dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri.
Selain itu dapat juga diartikan sebagai bukti pencatatan atas kejadian-kejadian yang
terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Contohnya seperti : penghapusan piutang
usaha, pengalokasian beban dan lain-lain.
2. Transaksi Eksternal Perusahaan Transaksi eksternal adalah suatu transaksi yang
melibatakan pihak dari luar perusahaan. Seperti misalnya: transaksi penjualan,
pembelian, pembayaran hutang piutang dan lain-lain.
Bukti kas keluar adalah salah satu bukti yang digunakan sebagai pencatatan atas
seluruh transaksi yang erat kaitannya dengan bukti pengeluaran kas perusahaan. Untuk
seluruh transaksi pengeluaran kas yang ada dalam perusahaan, baik dikeluarkan untuk
pihak yang berada di luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan, semuanya akan
tercatat dalam bukti kas keluar.
Sebagai bukti, kas keluar harus memiliki informasi terkait keterangan perusahaan,
tanggal diadakannya pengeluaran kas, keterangan nama barang ataupun jasa, serta jumlah
uang kasa yang sebelumnya dikeluarkan. Nantinya, dokumen ini harus ditanda tangani
oleh bagian finansial atau akuntan perusahaan, seperti persetujuan dari direktur keuangan
perusahaan, manajer keuangan, kasir, dan bagian keuangan lain.
11
2. sebagai bukti melakukan pembayaran utang pada pihak supplier.
3. Sebagai informasi pengambilan drive oleh pihak pemilik.
4. Sebagai informasi terkait pembayaran dividen untuk pihak perusahaan.
5. Bermanfaat untuk melakukan pembayaran angsuran pinjaman pada pihak bank.
6. Sebagai bukti pembelian aset tetap yang dilakukan secara tunai.
7. Sebagai bukti retur pembelian yang dilakukan tunai.
8. Sebagai informasi pembayaran gaji pada pihak karyawan.
9. Sebagai informasi atas neraca saldoyang seimbang.
10. Sebagai informasi pembayaran macam-macam beban.
11. Untuk melakukan pengisian kembali dana kas kecil.
12
1. Bukti Transaksi Internal
Bukti internal memiliki informasi terkait transaksi keuangan yang dilakukan oleh
pihak dalam perusahaan. Kemudian, hal ini dibedakan menjadi 3 jenis bukti transaksi
internal, yaitu sebagai berikut:
1. Bukti kas masuk merupakan bukti bahwa perusahaan telah menerima pembayaran
uang secara tunai.
2. Bukti kas keluar adalah bukti bahwa pihak perusahaan telah mengeluarkan uang tunai,
biasanya contoh bukti keluar kas ini digunakan sebagai bentuk pembelian peralatan
dan perlengkapan karyawan, pembayaran gaji, utang, dll.
3. Bukti memo merupakan bukti pencatatan perusahaan antar bagian maupun pimpinan.
a) Cek
Cek adalah surat perintah dari pemegang rekening giro (penyimpan dana) kepada
bank supaya mengeluarkan sejumlah uang untuk diserahkan kepada pembawa cek/pihak
yang Namanya dicantumkan dalam cek tersebut. Cek sebenarnya bukan surat bukti,
melainkan alat pembayaran. Oleh karena itu, pengeluaran cek harus disertai penerimaan
kuitansi.
Fungsi Cek
13
1. Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan orang atau badan tertentu yang ditulis didalam
cek tersebut, misalnya bayarlah kepada Tn. Roy Akase sejumlah Rp.3.000.000.
2. Cek Atas Unjuk
Yaitu cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu yang terdapat
didalam cek tersebut. Sebagai contoh didalam cek tersebut bayarlah tunai atau
cash atau tidak ditulis kata apapun.
3. Cek silang
Jika suatu cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga cek tersebut
berfungsi sebagai pemindahbukuan bukan tunai.
4. Cek mundur
Yang merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya
hari ini tanggal 10 mei 2001, Tn. Roy Akase bermaksud mencairkan ceknya
dimana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 mei 2001. Jenis cek inilah yang
disebut dengan cek mundur, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara
simpemberi cek dengan sipenerima cek.
5. Cek kosong
Yaitu cek yang dananya tidak tersedia, misalnya nasabah menarik cek senilai 66
juta rupiah tertulis didalam cek tersebut. Akan tetapi dana yang tersedia
direkening giro tersebut hanya ada 20 juta rupiah, jelas cek tersebut kurang
jumlahnya dibandingkan dengan jumlah yang ada.
Dalam hal penarikan dengan cek kosong, apabila nasabah melakukan sampai tiga
kali, maka nasabah tersebut akan di black list atau masuk dalam daftar hitam yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kemudian disebarkan keseluruh perbankan
sehingga yang bersangkutan tidak dapat berhubungan dengan bank manapun.
Namun, tentunya sebelum masuk dalam daftar hitam terlebih dulu nasabah diberi
peringatan baik lisan maupun tertulis sebelumnya.
14
Akan tetapi apabila bank bisa memenuhi kekurangan tersebut dengan
pertimbangan nasabah primer yang loyal terhadap bank selama ini. Dengan tidak
ada unsur kesengajaan dengan menggunakan fasilitas over draft. Hal ini dilakukan
untuk menghindari nasabah black list.
Pasal 209 KUH Dagang, jika tiada penarikan kembali terjadi maka si tertarik
(bank) boleh membayarnya pun setelah berakhirnya tenggang waktu itu. Cek tidak
otomatis batal setelah masa tenggang 70 hari terlewatkan. Kemudian penarik harus
mengajukan surat pembatalan pada bank tertarik apabila dia tidak menginginkan
pembayaran lagi.
b) Kuitansi
c) Nota
Nota merupakan bukti transaksi yang sah yang telah dilakukan pembelian atau
penjualan barang secara tunai. Nota dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
15
1. Nota Kredit
Nota kredit adalah surat bukti terjadinya pengurangan piutang usaha karena adanya
pengembalian barang dagangan atau penurunan harga karena terjadinya kerusakan
atau ketidakpastian kualitas barang yang dikirim dengan yang di pesan.
2. Nota Debet
Nota debet adalah surat bukti terjadinya pengurangan utang usaha karena adanya
pengembalian barang dagangan atau pengurangan harga yang dibuat oleh pihak
pembeli.
Fungsi Nota
Bebagai jenis nota yang telah dijelaskan diatas tentu memiliki fungsi tersendiri
pada masing-masing jenis nota. Terdapat fungsi nota secara umum yang dapat kita
gunakan dalam sebuah usaha kita. Berikut merupakan fungsi nota :
1. Mengetahui jumlah produk yang terjual, Ketika kita ingin melakukan pencatatan
transaksi dalam laporan keuangan maka kita perlu mencatat jumlah produk yang
terjual. Produk yang terjual tersebut juga untuk mengetahui jumlah persediaan
apabila menggunakan sistem pencatatan persediaan dengan metode perpertual.
2. Jumlah total pembayaran, Memuat jumlah barang yang terjual dilengkapi dengan
harga dan jenis barang yang terjual. Jumlah pembayaran tersebut juga dapat masuk
dalam catatan jumlah penjualan dalam hari itu.
3. Sebagai pengingat, Ketika arsip terdokumentasi dengan baik apabila terjadi
perselisihan dalam pencatatan kita dapat melihat nota yang terarsipkan dengan baik.
Pencatatan dapat disesuaikan dengan arsip yang tersedia.
4. Tanda terima, Ketika tertera nama penjual dan pembeli maka bagi pembeli dapat
digunakan sebagai bukti bahwa telah menerima barang yang dijual beli kan tersebut.
Kemudian dapat dilihat dapat dengan wujud jumlah barang yang datang.
5. Bukti transaksi dalam laporan keuangan, Bukti transaksi sangat jelas perlu dalam
transaksi keuangan. Bukti transaksi ini menjadi pegangan utama dalam pencatatan.
Ciri-ciri Nota
16
1. Terdapat nama perusahaan, nama perusahaan diikuti dengan alamat yang jelas dan
kontak yang dapat dihubungi.
2. Nomor nota, nomor nota dibuat sesuai dengan urutan yang dibuat oleh perusahaan.
3. Tanggal transaksi, tanggal dilakukannya transaksi pembelian produk tersebut.
4. Jumlah barang, jumlah masing-masing barang yang dibeli dari toko tersebut.
5. Jenis barang, jenis menyesuaikan keinginan pembeli yang kemudian dicatat dalam
nota.
6. Harga satuan, keterangan harga setiap produk dengan karakteristik tersendiri.
7. Jumlah harga, jumlah harga setiap jenis barang sesuai dengan jumlah barang yang
dibeli dalam jumlah barang.
8. Total harga, total keseluruhan dari harga barang yang dibeli. Total harga ini biasanya
sudah dikurangi diskon untuk pembeli tetap.
9. Nama penerima, penerima ini dapat kita sebut dengan pembeli. Penerima yang
dimaksud ialah penerima barang yang dibeli.
d) Invoice
Invoice adalah surat tagihan yang diterbitkan oleh penjual untuk diserahkan
kepada pelanggan setelah melakukan transaksi. Atau,
Invoice atau faktur merupakan sebuah dokumen wajib yang dimiliki oleh setiap
badan usaha kena pajak, dan digunakan sebagai bukti dari transaksi pembelian yang
berisi item dan jumlah pembayaran yang harus dibayar.
Fungsi Invoice
1. Alat rujukan yang sah seandainya barang yang ditransaksikan akan dijual lagi kepada
pihak ketiga.
2. Alat rujukan seandainya ada kesalahan dalam pengiriman pesanan atau perhitungan
total yang harus dibayarkan.
3. Alat informasi yang berisi rincian barang serta harga yang sudah dibeli.
4. Alat bukti untuk melaporkan pajak setiap bulan maupun tahun.
5. Alat bukti yang dapat digunakan ketika hendak melakukan kredit oleh pengusaha.
6. Alat rujukan untuk melakukan pembukuan atau pelaporan keuangan.
17
Jenis-jenis Invoice
1. Invoice Biasa
Invoice adalah faktur yang paling umum digunakan saat melakukan transaksi. Isi dari
invoice ini merupakan keterangan dari badan usaha pihak penjual dan pembeli, item
produk, dan total harga yang harus dibayarkan oleh perusahaan pembeli.
2. Invoice Proforma
Invoice proforma atau proforma invoice adalah invoice yang memiliki sifat sementara.
Dokumen ini diberikan kepada pihak pembeli sebelum pihak penjual mengirimkan
semua barang pesanan. Biasanya barang akan dikirimkan secara berkala. Jika seluruh
barang telah diterima oleh pihak pembeli, maka pihak penjual akan memberikan
invoice biasa. Tujuannya sebagai dokumen penagihan dan bukti bahwa barang telah
diterima pembeli secara keseluruhan.
3. Invoice Konsuler
Invoice Konsuler digunakan khusus untuk perdagangan internasional atau antar
negara. Sehingga invoice ini adalah invoice yang tidak bisa sembarangan dicetak,
harus memiliki cap khusus sebagai tanda pengesahan dan persetujuan dari keduataan
besar Negara atau perwakilan Negara yang dituju.
Invoice menunjukkan apa yang harus dibayar oleh pembeli sesuai dengan
ketentuan pembayaran penjual. Ketentuan pembayaran biasanya menentukan periode
waktu pembeli harus mengirimkan pembayaran kepada penjual untuk barang dan / atau
jasa yang telah mereka beli.
18
Pembuatan invoice tidak akan berguna apabila pelanggan tidak membayar tagihan
tepat waktu. Sebab pembayaran dari pelanggan sangat berkaitan erat dengan jalannya
operasional perusahaan.
Sistem ini cukup efektif untuk digunakan. Pada saat transaksi tulislah dalam
faktur atau bisa disampaikan secara langsung, bahwa perusahaan akan memberikan
reward bila pelanggan membayar tagihan tepat waktu atau lebih cepat dari waktu
yang disepakati. Reward bisa berupa potongan harga, voucher pembelian berikutnya,
poin undian atau apapun itu.
Terkadang salah satu alasan pelanggan telat membayar adalah tidak adanya
metode pembayaran yang sesuai dengan apa yang mereka punya. Contoh, pelanggan
tipe orang yang suka membayar dengan transfer, tetapi perusahaan ternyata hanya
menerima cash. Atau misalkan pelanggan hanya memiliki bank account A, tetapi
perusahaan hanya memiliki bank account B, dan alasan lainnya.
Invoice yang dikirimkan kepada pelanggan harus jelas, baik itu barang yang
dipesan maupun tenggat waktu yang sudah disepakati. Bisa jadi keterlambatan
19
membayar karena detail invoice perusahaan membingungkan pelanggan. Invoice
harus detail, simpel dan mudah di baca. Anda bisa memberikan format bold pada
tanggal jatuh tempo, sebagai pertanda kolom yang harus diperhatikan lebih. Format
yang telah dijelaskan sebelumnya diatas sudah cukup detail. Anda bisa
menggunakannya sebagai acuan invoice perusahaan.
Percayalah bahwa attitude juga memiliki peran penting dalam usaha bisnis
apapun. Bersikaplah ramah kepada pelanggan, ucapkan terima kasih saat selesai
transaksi dan saat pembayaran telah dilunasi. Berikan kabar jika perusahaan telah
mengirimkan invoice kepada pelanggan, ini salah satu sikap ramah juga. Selain
mengingatkan pemabayaran secara tidak langsung, pelanggan akan merasa
diperhatikan khusus. Kenyamanan yang mereka dapat akan membangun rasa segan
apabila akan membayar lewat dari jatuh tempo.
Khusus bagian tanggal jatuh tempo, jika ada syarat tertentu tulislah dengan
jelas. Biasanya ada invoice yang hanya menuliskan >NET 25, 2%. Artinya diatas
pembayaran diatas 25 hari sejak tanggal tertera ada denda sebesar 2%. Tidak semua
pelanggan mengerti hal tersebut. Sebaiknya tulis dengan jelas “Pembayaran
maksimum 25 hari sejak tanggal terbit faktur, pada hari ke 26 akan ada denda sebesar
2%”.
20
Dalam setiap transaksi, mintalah down payment atau uang muka kepada
pelanggan. Tentukan berapa persen uang muka yang harus dibayarkan dari total
jumlah barang yang dipesan. Tidak perlu ragu meminta uang muka, karena itu adalah
hal yang lumrah.
21
Bukti transaksi yang telah dinyatakan abash baik secara formal maupun
materil menjadi sumber pencatatan akuntansi, sementara bukti transaksi yang telah
dicatat dijadikan sebagai dokumen pencatatan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisa bukti transaksi sebagai berikut :
1. Tentukan perkiraan apa saja yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut.
2. Tentukan pengaruh penambahan dan pengurangan terhadap harta, utang, modal,
pendapatan dan beban.
3. Tentukan debit/kredit dari akun yang bersangkutan.
4. Tentukan jumlah yang harus di debit atau kredit.
22
5. Tulis pada ordner, nama bulan dan tahun .
6. Beri lubang pada sisi kiri bukti kas keluar beserta bukti transaksinya dengan
menggunakan perforator.
7. Masukkan dan susunlah bukti-bukti transaksi kedalam ordner secara urutan tanggal
(kronologis). Dengan posisi transaksi yang lama dibawah dan transaksi terbaru di atas
transaksi tanggal 1 dibawah dan transaksi tanggal 30/31 diatas pada setiap bulannya.
Pengelempokan transaksi dilakukan dengan meletakkan bukti transaksi pengeluaran
pada guide kredit.
Peralatan Pendukung Penyimpanan Bukti Kas Keluar
Peralatan yang membantu dalam pengelompokkan dan penyimpanan bukti transaksi :
a) Ordner digunakan untuk mendokumentasikan bukti kas keluar beserta bukti
transaksinya. Ordner yang digunakan adalah ordner yang pendek.
b) Guide / pembatas Giude yang digunakan untuk mengelompokan bukti transaksi
pengeluaran dan bukti transaksi penerimaan.
c) Perforator digunakan untuk melubangi form bukti bukti kas keluar agar dapat
disimpan atau didokumentasikan kedalam ordner.
d) Stapler digunakan untuk menyatukan bukti kas keluar dengan bukti transaksinya.
23
BAB III
MATERI PRAKERIN
Uraian Kegiatan Prakerin
1.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Prakerin berlangsung di LIA DEVELOPMENT CENTER (LDC) yang beralamat
di Jalan Pengadegan Timur Raya No. 3, RT.3/RW.2, Pengadegan, Kec. Pancoran, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12770.
Jam
Hari
Masuk Istirahat Pulang
Senin 09:00 12:00 - 13:00 15:00
Selasa 09:00 12:00 - 13:00 15:00
Rabu 09:00 12:00 - 13:00 15:00
Kamis 09:00 12:00 - 13:00 15:00
Jumat
Sabtu Libur
Minggu
24
A. Bagian Mengelompokkan Jenis Bukti Transaksi
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Memisahkan berbagai macam bukti transaksi. Ketika kegiatan ini kami hanya
memisahkan yang mana jenis bukti transaksi tersebut adalah faktur maka
dijadisatukan kumpulan faktur tersebut.
2. Jika semua bukti-bukti transaksi sudah sesuai dengan jenis nya masing-masing, lalu
3. Menulis tanggal terjadinya transaksi. Ketika kegiatan ini kami hanya melihat apakah
tanggal pada cek atau kuitansi tersebut sudah sama pada tanggal yang tertera di kertas
Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar) jika belum sama atau ada kesalahan
dalam menulis tanggal pada transaksi tersebut maka tulislah lagi tanggal saat
terjadinya transaksi yang sama pada Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar),
dan
4. Memberikan nomer pada bukti transaksi. Ketika kegiatan ini kami hanya memberikan
nomor pada bukti transaksi sesuai urut yang sudah disejeniskan dan disesuaikan
berdasarkan yang ada pada kertas Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar).
5. Jika bukti-bukti transaksi tersebut sudah sesuai jenis, tanggal terjadinya transaksi dan
sudah diberikan nomer, maka kumpulkanlah semua bukti-bukti transaksi tersebut
sertakan juga dengan kertas Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar) dengan rapi
dan sesuai dengan tempatnya (rak sortir).
25
3. Jika Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar) dan bukti transaksi sudah di tandai
dan di pisahkan, lalu
4. Memastikan nominal pada bukti transaksi. Ketika kegiatan ini kami hanya
menyocokan atau menyamakan nominal atau jumlah yang tertera pada bukti transaksi
apakah sudah sama seperti pada Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar)
5. Jika sudah maka kumpulkanlah bukti transaksi tersebut dengan Bukti Pendukung
Pengeluaran (Bank Keluar) yang sudah di tandatangani Direktur dan pisahkan dengan
bukti transaksi serta Bukti Pendukung Pengeluaran (Bank Keluar) yang belum di
tandatangani oleh Direktur yang menggunakan sticky notes agar terlihat dan segera
diserahkan kepada Direktur untuk di tandatangani, lalu simpan dalam rak sortir.
26
2. Simpan bukti-bukti transaksi tersebut kedalam map atau agenda sesuai dengan jenis,
tanggal, atau nomor nya.
3. Memastikan judul map, ketika kegiatan ini kami hanya menulis judul pada halaman
sampul map agar mudah dicari.
4. Simpan dan urutkan map, Ketika kegiatan ini kami hanya menyimpan dengan
mengurutkan map sesuai jenis, tanggal atau nomor nya dalam lemari arsip.
5. Menyimpan bukti transaksi yang sudah tidak digunakan lagi, Ketika kegiatan ini kami
hanya memindahkan bukti transaksi yang sudah tidak digunakan lagi ke gudang arsip.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama tiga bulan, kami
mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan, dan semua
yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga kami dapat menambah wawasan kami,
27
karena hanya dengan prakter kami bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan
yang sudah kami dapatkan di sekolaah. Sehingga suatu saat nanti jika kami
memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah
mempunyai pengalaman yang baik.
4.2 Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
29
LAMPIRAN - LAMPIRAN
30