Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

CARA MENINGKATKAN REALITIONSHIP MARKETING


DI BANK JATENG DAN PT. DAIWABO
GARMENT INDONESIA

Dosen Pembimbing
H. Ali Imron, SE.M.Si

Disusun Oleh Kelompok 1 :


1.IQBAL RIDHO PRATAMA (1.4.18.011)
2.DIMAS ADI PRASETYO (1.4.18.015)
3.NUR AFNI ZAKIYAH (1.4.18.023)
4.SABARTI PUTRI (1.4.18.027)
5.RAHARJO JULIANTO (1.4.18.029)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


STIE ASSHOLEH PEMALANG
2021
ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang mana atas limpahan rahmat, nikmat, berkah, serta karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan baik dan lancar
yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 dan 29 Mei 2021 di Auditorium STIE
Assholeh, Jl. Sindoro 39 Mulyoharjo Pemalang .
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang telah diprogramkan oleh perguruan
tinggi ini memang bertujuan dalam memberikan pengalaman dan wawasan kepada
mahasiswa mengenai kehidupan di masyarakat maupun dunia kerja. Pengalaman
belajar yang diperoleh dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang didapatkan
mahasiswa harapannya dapat memberikan bekal hidup dalam bersosialisasi selepas
dari perguruan tinggi nanti.
Selesainya laporan Kuliah Kerja Lapangan ini tentunya tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan rasa hormat saya
ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah terlibat dan membatu secara langsung maupun tidak langsung dalam
pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan, khususnya
kepada :
1. Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa diberikan
kepada penyusun.
2. Bapak H. Noor Rosyadi, SE MM selaku ketua STIE Assholeh Pemalang.
3. Bapak Suripto. SE M.Si.Ak Selaku ketua KKL Ke-1.
4. Bapak H. Ali Imron, SE.M.Si selaku Dosen Pembimbing Kelompok satu.
5. Pimpinan Bank Jateng Pemalang dan jajarannya
6. Pimpinan PT. Daiwabo Garment Indonesia dan jajarannya
7. Saudara dan teman-teman tercinta yang telah mendoakan dan memberi
dukungan baik material maupun spiritual.
8. Pihak-pihak terkait yang telah membantu yang tidak dapat penyusun
sebutkan satu per satu.
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
dan penyampaian laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Ke-1 ini. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan masukan kritik dan saran yang membangun dari para

iii
pembaca yang budiman. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan
dunia pendidikan.

Pemalang, 02 Juni 2021

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Eksistensi kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ...............................1


B. Standar Kompetensi ................................................................................2
C. Kompetensi Dasar ...................................................................................3

BAB II LAPORAN HASIL KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

A. Realitionship Marketing Bank Jateng Cabang Pemalang .......................4


B. Realitionship Marketing PT. Daiwabo Garment Indonesia ....................14

BAB III HARAPAN MAHASISWA PESERTA KKL KE-1 SEBAGAI CALON


AHLI MADYA DAN SARJANA ......................................................................23

BAB IV PENUTUP ............................................................................................25

A. Kesimpulan .............................................................................................25
B. Saran ........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................27

LAMPIRAN ........................................................................................................28

v
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Eksistensi kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL Ke-1)


Salah satu program studi yang dinilai dapat menengembangkan wawasan,
keterampilan, kecakapan dan kreativitas seorang mahasiswa untuk
memasuki dunia kerja adalah dengan melaksanakan Kuliah Kerja
Lapangan. Dimana setiap mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja
Lapangan dituntut harus mampu mengembangkan dirinya sendiri untuk
bersosialisasi dan mempraktekan secara langsung ilmu yang sudah
didapatkan dari bangku kuliah ke dunia kerja. Secara garis besar seperti
yang kita lihat bahwa pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi
masih terbatas pada pemberian praktek dalam skala kecil dengan intensitas
yang terbatas agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan
yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa tentunya perlu melakukan
pelatihan kerja secara langsungan di instansi atau lembaga - lembaga yang
berkaitan dengan program studi yang ditempuh.
1. Ruang Lingkup Kerja Kuliah Lapangan
Telah diketahui bersama, bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan
dilakukan pada perusahaan atau instansi-instansi
pemerintah dan sudah berbadan hukum serta diakui keberadaanya baik
oleh pemerintah Republik Indonesia maupun masyarakat setempat.
2. Tujuan dan Manfaat KKL
a.Tujuan KKL
1) Memberikan pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa
mengenai kehidupan di masyarakat maupun dunia kerja
2) Mencetak seseorang yang berpendidikan serta memiliki
kemampuan dan keterampilan profesional yang sesuai dengan
tuntunan dunia kerja

2
3) Meningkatkan relevansi kerjasama antara perguruan tinggi
dengan instansi-instansi pemerintah mapun perusahaan swasta.
b.Manfaat KKL
1) Bagi Penulis
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini mejadi salah satu media
pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian antara teori yang
telah didapatkan penulis di bangku kuliah dengan praktek di
lapangan. Terlepas dari itu semua tentunya penulis
mendapatkan pengetahuan dan pengembangan wawasan dalam
melatih mental serta komunikasi untuk berinteraksi langsung
di dunia kerja bagi.
2) Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Kuliah Kerja Lapangan ( KKL) merupakan kegiatan
kokurikuler bagi setiap mahasiswa program studi D3
Manajemen, S1 Manajemen dan S1 Akuntansi Tahun
akademik 2020/2021 dalam bentuk presentasi di dalam aula
STIE ASSHOLEH PEMALANG.
3) Bagi Perusahaan
Mengenal dan memahami dunia kerja sesuai dengan bidang
ilmu. Mengidentifikasi berbagai persoalan dan tantangan di
dunia kerja. Memahami penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dipelajari di perkuliahan pada berbagai aspek
di dunia kerja.

B. Standard dan Kompetensi dasar Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan


(KKL) Ke-1
1.Standar Kompetensi
a. Standar kompetensi kegiatan KKL Ke-1 adalah agar mahasiswa
mampu mengasah, meningkatkan dan memupuk jiwa entrepreneur
dan wawasan tentang lembaga/perusahaan jasa keuangan dan
perdagangan.
b. Mahasiswa mampu menelaah dan mengidentifikasikan potensi
lokal sebagai bahan utama dikembangkan sebagai lembaga/usaha.
2.Kompetensi Dasar
3

Adapun kompetensi dasar yang hendak dicapai oleh mahasiswa


peserta KKL Ke-1 adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa mampu berperan serta dalam mengembangkan lembaga
sosial/bisnis yang potensial di lingkungannya.
b. Mahasiswa mampu mengembangkan jiwa kreatif, sportif, dan
mandiri untuk menjadi enterpreneur serta membudayakan
kewirausahaan demi mendukung Pengembangan Ekonomi Kreatif.
BAB II

LAPORAN HASIL KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN

(KKL) Ke-1

A.Bank Jateng Cabang Pemalang


1.Sejarah Bank Jateng
Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah pertama kali didirikan di
Semarang berdasarkan Surat Persetujuan Menteri Pemerintah Umum &
Otonomi Daerah No. DU 57/1/35 tanggal 13 Maret 1963 dan ijin usaha
dari Menteri Urusan Bank Sentral No. 4/Kep/MUBS/63 tanggal 14
Maret 1963 sebagai landasan operasional Jawa Tengah. Operasional
pertama dimulai pada tanggal 6 April 1963 dengan menempati Gedung
Bapindo, Jl. Pahlawan No. 3 Semarang sebagai Kantor Pusat. Tujuan
pendirian bank adalah untuk mengelola keuangan daerah yaitu sebagai
pemegang Kas Daerah dan membantu meningkatkan ekonomi daerah
dengan memberikan kredit kepada pengusaha kecil. Bank
Pembangunan Daerah Jawa Tengah merupakan Bank milik Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah bersama-sama dengan Pemerintah
Kota/Kabupaten Se-Jawa Tengah. Bank yang sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten / Kota se Jawa Tengah
ini sempat mengalami beberapa kali perubahan bentuk badan usaha.
Pada tahun 1969 melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.
3 Tahun 1969, menetapkan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Kemudian melalui
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 1 Tahun 1993, status
badan usaha Bank berubah menjadi Perusahaan Daerah (Perusda).

Sampai akhirnya pada tahun 1999, berdasarkan Peraturan Daerah


Provinsi Jawa Tengah No. 6 tahun 1998 dan akte pendirian No. 1
tanggal 1 Mei 1999 dan disahkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No. C2.8223.HT.01.01 tahun 1999.

4
tanggal 15 Mei 1999, Bank kemudian berubah menjadi Perseroan
Terbatas. Pada tanggal 7 Mei 1999, PT. Bank Pembangunan Daerah
5

Jawa Tengah mengikuti Program Rekapitalisasi Perbankan. Pada


tanggal 7 Mei 2005, PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
menyelesaikan program rekapitalisasi, disertai pembelian kembali
kepemilikan saham yang dimiliki Pemerintah Pusat oleh Pemerintahan
Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten / Kota se Jawa Tengah. Seiring
perkembangan perusahaan dan untuk lebih menampilkan citra positif
perusahaan terutama setelah lepas dari program rekapitalisasi, maka
manajemen mengubah logo dan call name perusahaan yang
merepresentasikan wajah baru Bank Pembangunan Daerah Jawa
Tengah. Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar
No.68 tanggal 7 Mei 2005 Notaris Prof. DR. Liliana Tedjosaputro dan
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C.17331
HT.01.04.TH.2005 tanggal 22 Juni 2005, maka nama sebutan (call
name) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah berubah dari
sebelumnya Bank BPD Jateng menjadi Bank Jateng.

2. Visi Dan Misi Bank Jateng


VISI
Bank Terpercaya, menjadi kebanggan masyarakat, mampu menunjang
pembangunan daerah.
MISI
a. Memberikan layanan prima didukung oleh kehandalan SDM
dengan teknologi modern, serta jaringan yang luas.
b. Membangun budaya Bank dan mempertahankan Bank sehat.
c. Mendukung pertumbuhan ekonomi regional dengan mngutamakan
kegiatan retail banking.
d. Meningkatkan kontribusi dan komitmen pemilik guna
memperkokoh bank.
6

3. Logo Bank Jateng

Arti dari logo Bank Jateng


a. Sinar matahari adalah sumber kehidupan dan cahaya penuntun bagi
Bank Jateng dalam menjalankan roda bisnisnya dan menunjukkan
kemajuan dalam setiap pola pikir dan pembaharuan bagi
lingkungan perusahaan.
b. Kuning melambangkan kehangatan, kecerdasan dan perkembangan
yang pesat Bank Jateng serta menyatukan unsur-unsur yang ada
didalamnya.
c. Merah melambangkan warna yang memperkuat kehangatan dan
fleksibilitas serta menjadi landasan bagi Bank Jateng untuk
perkembangan di masa yang akan datang.
d. Biru melambangkan kedalaman, stabilitas dan fleksibilitas bagi
Bank Jateng dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu, biru
menyimpulkan nilai kesetiaan, kebijaksanaan dan kepercayaan diri

4. Struktur Organisasi
7

a. Tugas dan Tanggung Jawab Pimpinan Cabang


1) Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi, merevisi
rencana kerja dan anggaran (RKA) dalam rangka mencapai target
bisnis yang ditetapkan.
2) Membina dan mengkoordinasikan unit-unit kerja di bawahnya
untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
3) Memfungsikan semua unit kerja di bawahnya dan pekerja
binaannya dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai
dengan strategi yang telah ditetapkan guna mewujudkan
pelayanan yang sebaik-baiknya bagi nasabahnya.
4) Mengawasi semua bawahannya dan unit-unit kerja di bawahnya
dalam rangka melaksanakan dan mencapai sasaran dari rencana
kerja yang telah ditetapkan.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Pimpinan Cabang
1) Memberikan atau pertimbangan kepala Direksi tentang langkah-
langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
2) Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di kantor pusat
maupun unit kerja dibawahnya.
3) Membantu laporan terkait operasioanl Bank sesuai ketentuan yang
berlaku.

c. Tugas dan Tanggung Jawab Kantor Kas


8

1) Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur di bidang pelayanan


nasabah dan operasional bank.
2) Menjalankan kegiatan usaha menghimpun dana.

5.Relationship Di Bank Jateng


Jumlah industri yang semakin banyak dengan menawarkan berbagai
keunggulan yang dimilikinya telah membawa industri pada kompetisi
yang semakin ketat. Salah satu strategi marketing yang relevan
diaplikasikan adalah melalui strategi relationship marketing, yang
tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan perusahaan kepada
konsumen.
a. Kebijakan Dalam Memberi Nilai Lebih Kepada Nasabah
Konsistensi kehadiran Bank Jateng selama 55 tahun tidak
terlepas dari kepercayaan nasabah yang mendorong Bank Jateng
untuk terus mengupayakan kualitas produk dan layanan yang lebih
baik di masa kini dan masa mendatang. Bank Jateng berkomitmen
untuk memelihara kepercayaan yang telah diberikan sehingga Bank
Jateng mampu mengoptimalkan keselarasan dan keharmonisan
antara Bank dan nasabah secara menyeluruh. Komitmen Bank
Jateng dalam menjada kepercayaan nasabahnya dibuktikan dengan
implementasi prinsip transparansi informasi, perlindungan privasi
nasabah, keamanan data nasabah, penanganan pengaduan yang
bertanggungjawab, serta penyelesaian sengketa nasabah secara
efektif dan efisien.
b. Prestasi Dalam Memberikan Layanan Berkelanjutan
Dukungan dan kepercayaan nasabah yang terus mengalir
berhasil membawa Bank Jateng meraih sejumlah penghargaan dan
prestasi di tahun 2018, antara lain:
1) The Finance – Bank Jateng in Recognition of Outsatnding
Achievement in Top 10 Finance Institution 2018
9

2) Indonesia Trusted Companies – Bank Jateng as Trusted


Company Based on Corporate Governance Perception Index
(CGPI)

Perolehan ini tidak terlepas dari konsistensi Bank Jateng


dalam memelihara kualitas produk dan layanan yang berimplikasi
terhadap pemupukan kepercayaan yng lebih baik secara
berkelanjutan.

c. Transparansi Informasi Produk Dan Layanan


Dalam rangka mengoptimalkan manfaat yang diberikan
kepada nasabah, Bank Jateng telah menyediakan informasi kepada
nasabah mengenai nama produk, jenis produk, fitur-fitur produk,
manfaat dan risiko produk, persyaratan dan tata cara penggunaan
produk, biaya-biaya yang melekat, perhitungan bunga dan marjin
keuntungan, jangka waktu berlakunya produk, dan penerbit
produk. Transparansi informasi disalurkan melalui kanal-kanal
resmi Bank Jateng, diantaranya situs web resmi yang dapat diakses
mandiri oleh setiap nasabah, call center Bank Jateng, dan email
resmi. Selain melalui kanal-kanal informasi yang dapat diakses
secara individual, Bank Jateng juga mengembangkan aplikasi Sales
Kit berbasis platform Android yang memuat informasi mengenai
seluruh produk dan layanan Bank Jateng yang digunakan oleh
pihak pemasaran Bank Jateng dalam menjelaskan informasi produk
kepada calon nasabah. Selama tahun 2018, tidak terdapat
pelanggaran terhadap penggunaan dan penyediaan produk dan
layanan perbankan yang ditemukan di lingkungan Bank Jateng.

d. Perlindungan Terhadap Privasi Nasabah

Mematuhi ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bank


Indonesia Nomor 16/1/PBI/2014 tanggal 16 Januari 2014 tentang
10

Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran dan Peraturan Otoritas


Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tanggal 26 Juli 2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, Bank Jateng menjalankan
kewajiban dalam melindungi privasi nasabah dengan berprinsip pada
pembatasan pengumpulan data pribadi dengan cara yang sesuai ketentuan,
tidak mengungkapkan atau menggunakan informasi pribadi nasabah untuk
tujuan selain dari yang telah disepakati, serta mengkomunikasi setiapa
perubahan kebijakan atau peraturan perlindungan data kepada nasabah.
Sebagai entitas perbankan dengan jumlah nasabah yang terus meningkat
setiap tahunnya, Bank Jateng dituntut untuk terus memperbaiki dan
menyempurnakan perlindungan informasi dan data nasabah. Kebijakan dan
strategi yang diterapkan dalam menjunjung komitmen tersebut, antara lain:
1) Menyempurnakan security system Customer Information File
(CIF) dalam program Integrated Banking System (IBS) Bank
Jateng dan membatasi akses informasi nasabah dalam sistem
tersebut melalui hanya melalui jaringan intranet dengan multi
grade security password authority;
2) Menggunakan ruangan khusus tahan api untuk menyimpan dan
mendokumentasikan informasi hard copy nasabah;
3) Mengembangkan prosedur pengungkapan informasi nasabah
dengan mempertimbangkan tujuan pengungkapan informasi
dengan berprinsip pada nilai-nilai kehati-hatian dan
pertanggungjawaban. Bank Jateng menekankan perlindungan
informasi nasabah di setiap kegiatan dan proses bisnis Bank
dengan melibatkan seluruh personil Bank Jateng untuk
menjamin kerahasiaan data nasabah. Manajemen Bank
memberlakukan sanksi tegas berupa teguran lisan, tertulis,
hingga pemutusan hubungan kerja bagi personil Bank yang
terbukti menyalahgunakan atau memanfaatkan informasi
nasabah untuk kepentingan di luar yang telah disetujui
11

4) bersama. Penerapan kebijakan perlindungan informasi nasabah


secara komprehensif tercermin dari tidak ditemukannya kasus
penyalahgunaan informasi nasabah selama tahun 2018.

e. Komunikasi Pemasaran
Bank Jateng sebagai bank yang mendukung pembangunan
daerah senantiasa mengkomunikasikan produk dan layanan yang
disediakan agar manfaat dan dukungannya dapat tersebar dan
menjangkau masyarakat dan pasar yang ditargetkan. Selain itu,
kegiatan pemasaran bertujuan untuk meningkatkan jumlah
penjualan produk dan layanan perbankan Bank Jateng. Dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran, Bank Jateng memperhatikan
ketentuan dan peraturan yang berlaku dengan berprinsip pada
pemasaran yang adil, bertanggung jawab, dan menghindari segala
klaim yang menipu, tidak jujur, dan diskriminatif. Adapun kegiatan
pemasaran dilakukan Bank Jateng antara lain sebagai berikut :
1) Pemanfaatan media cetak dan digital untuk menawarkan dan
memperkenalkan produk dan layanan perbankan Bank.
2) Penyelenggaraan kegiatan dan event-event di lingkup nasional
maupun internasional, antara lain:
a) Lomba lari Borobudur Marathon
b) Kegiatan sepeda santai
c) Undian Tabungan Bima
d) Event konser musik VOLCANO ROCK FESTIVAL di
Boyolali, Semarang.

Dalam menjamin unsur keberlanjutan dalam kegiatan


promosi dan pemasaran yang dijalankan, Bank
Jateng memperhitungkan aspek kenyaman dan pertanggungjawaban
kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat. Selama tahun
2018, Bank Jateng tidak mendapat sanksi ataupun peringatan atas
kegiatan pemasaran yang dijalankan.
12

f. Penanganan Pengaduan Nasabah


Bentuk kepedulian Bank Jateng terhadap nasabah direalisasikan
melalui penyediaan dan penyempurnaan layanan pengaduan
nasabah, baik di lingkup pemanfaatan teknologi, peningkatan
kualitas produk dan layanan, serta penyempurnaan kompetensi
pegawai dalam memberikan layanan terbaik. Bank Jateng
menyadari bahwa penyelesaian keluhan harus diselesaikan dengan
efektif dengan tetap memperhatikan kepuasan nasabah. Mekanisme
penyelesaian dan penanganan pengaduan nasabah merujuk pada
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor
7/7/PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah yang telah
diubah menjadi Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/10/PBI/2008
tentang Perlindungan Nasabah dan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan
Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

g. Survei Kepuasan Nasabah


Upaya perbaikan dan penyempurnaan layanan Bank Jateng yang
berorientasi pada kepuasan nasabah bertumpu pada 3 (tiga)
indikator penilaian:
1) Kepuasan konsumen terhadap atribut yang terkait dengan produk
(attributes related to product);
2) Kepuasan terhadap atribut yang terkait dengan pelayanan
(attributes related to service); dan
3) Kepuasan terhadap atribut yang terkait dengan pembelian
(attributes related to purchase).

Perhitungan Indeks Kepuasan Nasabah Bank Jateng di tahun


2018 menunjukkan skor 81,47 dengan kategori “Baik” dengan nilai
indeks Variabel Kepuasan Nasabah tiap indikator tercantum dalam
tabel berikut.
13

Indikator Indeks Keterangan


Kepuasan terhadap produk 79,89 Cukup
Kepuasan terhadap pelayanan 91,17 Excellent
Kepuasan terhadap pembelian 83,15 Baik
Total indeks 81,47 Baik

Selain Survei Kualitas Layanan dan Survei Kepuasan Nasabah, Bank


Jateng juga mengukur Kualitas Pengalaman Nasabah serta tingkat
Loyalitas Nasabah guna menanamkan budaya penyempurnaan kualitas
layanan secara berkesinambungan.

B.PT. Daiwabo Garment Indonesia


1.Sejarah PT. Daiwabo Garment Indonesia.
14

PT. Daiwabo Garment Indonesia didirikan di Pemalang Jawa-Tengah


pada Maret 2011 berdasarkan Akte Notaris Chaerul Achwan, SH. No.
76 dalam rangka Undang-Undang PMA No. 1 Tahun 1967. Akte
Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan
Surat Keputusan No.AHU-14188AH.01.01 Tahun 2011.Dan
perubahan berdasarkan Keputusan Bersama Para Pemegang Saham PT
Daiwabo Garment Indonesia yang dimuat dalam Akta Nomor 50
tanggal 30 Desember 2016 oleh Notaris Chaerul Achwan, SH.yang
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI dengan Nomor AHU-AH.01.03-000881 tanggal 4 Januari
2017.
PT. Daiwabo Garment Indonesia beralamat di Jalan Raya
Comal Pemalang KM 15 Ujung Gede Ampel Gading Kabupaten
Pemalang Jawa tengah. Dengan kapasitas produksi 350.000 pcs/ bulan
(boxer, pants), 80.000 pcs/ bulan (knitted panty). PT. Daiwabo
Garment Indonesia memiliki jumlah karyawan yang WNI sebanyak
1.155 orang, tenaga kerja asing sebanyak 4 orang Jepang, jumlah
tenaga kerja laki-laki sebanyak 146 orang, sedangkan tenaga kerja
wanita sebanyak 1.009 orang, dengan usia rata-rata tenaga kerja 23
tahun.

2. Bidang Usaha
Menjalankan pabrik pakaian jadi/garment dari tekstil dan Industri
barang jadi tekstil buat keperluan rumah tangga untuk di export.
Berikut produk-produk PT. Daiwabo Garment Indonesia meliputi :
a. Woven Trunks
b. Ladies Panty
c. Knit Trunks
d. Corset For Medical
e. Ladies Pajama
f. Japanes Blanket
15

3. VISI dan MISI PT. Daiwabo Garment Indonesia


VISI
Menjadi pemimpin utama perusahaan texstil di Indonesia dalam
penyediaan seragam dan fashion.
MISI
a. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan kualitas produk dan
pelayanan yang tinggi melalui kepemimpinan yang kuat
b. Memberdayakan karyawan melalui pengembangan human capital
c. Menyediakan pertumbuhan keuntungan serta management yang
terpercaya kepada para pemegang saham
d. Berkontribusi kepada lingkungan sosial melalui tanggung jawab
sosial.

4. Logo PT. Daiwabo Garment Indonesia

5. Struktur Organisasi PT. Daiwabo Garment Indonesia


16

a.Tugas Struktur Manajemen PT Daiwabo Garment Indonesia


1)President Directur
- Bertanggung jawab penuh atas jalannya kegiatan
perusahaan
- Bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan
- Menyusun visi dan misi perusahaan
2) Director
- Menyusun Strategi Bisnis untuk Perusahaan
17

- Melakukan Evaluasi Perusahaan


- Melakukan Rapat Rutin
- Menunjuk Orang yang Mampu Memimpin
- Mengawasi Situasi Bisnis
3) Advisor
- Menyampaikan berbagai informasi terkait produk atau product
knowledge kepada konsumenya.
4) Production Manager
- Mengawasi proses produksi - Menyusun jadwal produksi
- Memastikan anggaran biaya produksi efektif
- Memutuskan sumber apa yang diperlukan
5) Office Manager
- Bertanggung jawab untuk perencanaan, organisasi, dan
mengendalikan aspek administrasi organisasi
6) Acc & Finance Manager
- Memastikan laporan keuangan disajikan secara tepat waktu,
akurat, dan memenuhi peraturan yang berlaku.
- Memastikan analisa laporan keuangan yang comprehensive
dengan membangun & mengembangkan kertas kerja untuk
analisa laporan keuangan gabungan, konsolidasian dan unit.

6.Relationship Marketing Di PT.Daiwabo Garment Indonesia

Pelanggan yang baik merupakan suatu asset di mana bila


ditangani dan dilayani dengan baik akan memberikan pendapatan dan
pertumbuhan jangka panjang bagi suatu perusahaan.
18

Perubahan dari sekedar berorientasi pada penjualan menjadi


berorientasi pada pelanggan, dari sekedar memanipulasi pelanggan
menjadi melibatkan pelanggan dalam aktivitas bisnis, dari menjual
dan memberi informasi menjadi memperoleh informasi dan
memuaskan pelanggan suatu perusahaan atau lembaga, kesalahan
dalam perencanaan pemasaran dan menginterpretasikan hasil riset
pemasaran akan berujung pada kegagalan. Dapat dikatakan bahwa
rencana pemasaran adalah perencanaan yang berpusat pada
keberhasilan usaha rencana pemasaran berguna untuk membantu dalam
membangun, mengarahkan, dan mengoordinasikan usaha atau
kegiatan pemasaran perusahaan atau lembaga pendidikan. Dengan
adanya rencana pemasaran, perusahaan atau lembaga pendidikan
dituntut untuk menganalisis situasi atau keadaan konsumen tersebut.
a.Hasil Produksi Yang Di Pasarkan.
Dari hasil produksi PT. Daiwabo Garment Indonesia, sebagian
besar adalah di ekspor ke luar negeri, kira-kira 80 %, sedangkan
sisanya sekitar 20 % di jual di pasar lokal/ domestik.
Tujuan ekspor produk PT. Daiwabo Garment Indonesia antara
lain ke negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa, China,
Hongkong, Turki, Mexico, India, Amerika, Romania dan sedikit ke
Malaysia serta Indonesia.
Untuk itu negara-negara eksportir garmen dituntut untuk
memiliki produktifitas, kualitas, dan daya saing yang tinggi.
Sedangkan untuk pasar domestik adalah pabrik-pabrik kertas di
Indonesia. Dalam memasarkan produknya PT. Daiwabo Garment
Indonesia mempunyai agen-agen yang terdiri dari agen diluar negeri dan
agen di dalam negeri.Diferensiasi produk di PT. Daiwabo garment ini
dilakukan dengan menjaga kualitas bahan baku yang mana bahan baku
dikirim langsung oleh produsen dari china dan perusahaan tersebut masih
satu grup dengan PT. Daiwabo Garment Indonesia.
19

b. Best Seller Product PT. Daiwabo Garment Indonesia


Produk terlaris di PT. Daiwabo Garment Indonesia adalah Woven
Trunks yang merupakan produk unggulan PT. Daiwabo Garment
Indonesia dimana jumlah permintaan pasarnya sangat tinggi dan
merupakan produk yang kuantitas produksinya paling tinggi
dibandingkan produk PT. Daiwabo Garment Indonesia lainnya.

c. Proses produksi woven trunks


1) Bahan baku kain yang dikirim dari china yang mana perusahaan
tersebut masih satu grup dengan PT. Daiwabo
Garmen Indonesia masuk ke warehause fabric
2) Bahan baku accesories yang dikirim dari china masuk ke
warehouse accessories
3) Bahan baku masuk ke fabric inspection untuk dilakukan
pegecekan kualitas bahan
4) Setelah melalui fabric inspection selanjutnya bahan masuk ke
bagian cutting untuk dilakukan pembuatan pola desain,
pemotongan bahan sesuai ukuran yang sudah ditentukan, dilanjut
dengan pengelompokan hasil potong sesuai dengan jenisnya
5) Potongan kain masuk ke proses sewing
6) Kemudian masuk ke proses emboirdery
7) Bahan yang sudah menjadi woven trunks masuk ke proses
inspection untuk dilakukan pengecekan / quality control dalam
proses ini barang yang reject akan dipisahkan dan barang yang
sudah sesuai standar kualitas masuk ke proses pressing
8) Proses pressing merupakan proses perapian untuk mempertegas
bentuk barang sesuai standar kualitas produk
9) Selanjutnya masuk ke needle detector untuk mendeteksi
keberadaan logam atau barang berbahaya yang terselip di produk
10) Finishing merupakan proses penataan produk kedalam kemasan
20

11) Barang dari proses finishing dilakukan pengecekan lagi dengan


menggunakan needle detector agar benar-benar bersih dari unsur-
unsur yang dianggap sebagai unsur berbahaya
12) Final packing pada proses ini dilakukan pengepakan barang
13) Finish good barang yang sudah di packing masuk ke gudang
14) Shipping, barang yang sudah siap kirim diambil dari gudang untuk
dilakukan pengiriman

7. Penerapan Relationship Marketing Di PT. Daiwabo Garment Indonesia


Penerapan Relationship Marketing pada PT. Daiwabo Garment
Indonesia hubungan baik menandai adanya perubahan paradigma yang
signifikan dalam pemasaran, sebuah pergerekan dari pola pikir yang
semata-mata berlandaskan pada kompetisi dan konflik, kearah pola pikir
yang berlandaskan hubungan pada kompetisi saling ketergantungan
yang saling menguntungkan dan kerja sama. Kerja sama memerlukan
interaksi antara konsumen dan pemberi jasa, sehingga pendekatan
pemasaran hanya berorentasi pada transaksi dengan tingginya penjualan
dalam jangka pendek saja. Sedangkan pemasaran relasional menekankan
rekrutmen dan pemeliharaan atau mempertahankan pelanggan melalui
hubungan perusahaan dengan pelanggan.

Dalam hal pemasaran PT.Daiwabo Garment Indonesia telah


memfokuskan pada mempertahankan konsumen daripada penjualan,
karena PT.Daiwabo Garment Indonesia selalu menjaga hubungan
komunikasi yang baik dengan konsumen khususnya anggota PT. Daiwabo
Garment Indonesia terlebih dahulu menayakan permintaan kosumen yang
akan diekspor ke Luar Negeri.
PT. Daiwabo Garment Indonesia mempunyai komitmen dan juga
kontak konsumen yang tinggi, yaitu PT. Daiwabo Garment Indonesia
berkomitmen akan menjadikan perusahaan memberikan pelayanan
yang bisa memuaskan konsumenya. Hubungan antara PT. Daiwabo
Garment Indonesia dan konsumenya terjalin dalam skala jangka
21

panjang, karena PT. Daiwabo Garment Indonesia selalu menjaga


hubungan baik dengan konsumenya, konsumenya yang puas akan terus
menerus memakai jasa PT. Daiwabo Garment Indonesia dalam
pembuatan pakaian tekstil.
Dalam relationship marketing terdapat dua pilar yaitu trust dan
komitmen. Trust yaitu kesediaan untuk mengadakan kemampuan,
integritas dan motivasi pihak lain untuk bertindak dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan kepentingan seseorang
bagaimana disepakati bersama secara inplisit maupun eksplisit.
Sedangkan komitmen pelanggan harus mempercayai pemasar dan
selanjutya berkomitmen padanya, sebelum bisa terjalin
relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang.

8. Sinergitas penerapan marketing mix dan relationship marketing


terintegrasi pada PT. Daiwabo Garment Indonesia
Penerapan marketing mix dan relationship marketing mix terintegrasi
pada PT. Daiwabo Garment Indonesia sangat bersinegi antara
marketing mixdan relationship marketing. Marketing mix yang meliputi
empat variabel product (produk), price (harga), place (distribusi), dan
promotion (promosi) yang merupakan inti dari sistem pemasaran
perusahaan. Campuran dari variabel-variabel tersebut pemasaran yang
dapat dikendalikan yang digunakan oleh PT. Daiwabo Garment
Indonesia untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam
pasar sasaran. Relationship tidak hanya berlangsung dalam lingkungan
keluarga, teman dan dunia maya dalam situs-situs pertemanan seperti
Facebook, Friendster dan lainnya. Akan tetapi relationship sekarang
telah berkembang lebih jauh. Dalam dunia bisnis sekarang juga telah
dikenal relationship atau lebih dikenal dengan istilah relationship
marketing. Relationship marketing berkembang dalam dunia bisnis
karena para pelaku bisnis menyadari bahwa untuk mengembangkan dan
mempertahankan suatu bisnis, tidak hanya dengan mendapat pelanggan
22

yang banyak tetapi juga bagaimana caranya mendapatkan pelanggan,


memeliharanya dan mempertahankan pelanggan tersebut. Oleh karena
itu PT. Daiwabo Garment Indonesia menerapkan relationship marketing
untuk membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan
pihak-pihak kunci meliputi pelanggan, pemasok dan penyalur guna
mempertahankan preferensi dan bisnis dalam jangka panjang. PT.
Daiwabo Garment Indonesia sangatlah bersinergi dengan strategi yang
diterapkan yaitu marketing mix dan relationship marketing terintegrasi.
BAB III

HARAPAN MAHASISWA PESERTA KKL KE-1 SEBAGAI


CALON AHLI MADYA DAN SARJANA

Harapan kami sebagai mahasiswa saat ini, seluruh peserta mahasiswa


kegiatan kerja lapangan (KKL) Ke-1. Dalam kondisi masa pandemi
Covid-19 saat ini semoga tidak menyurutkan semangat insan akademik
untuk tetap menghasilkan sesuatu yang berguna bagi keilmuan. Kami juga
mengharapkan KKL dilaksanakan tidak hanya di Kabupaten Pemalang
tetapi berada di luar Kabupaten Pemalang dengan skala nasional maupun
internasional.
Dalam hal ini, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE ASSHOLEH
PEMALANG) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dari
rumah (KKL) Ke-1 untuk 115 mahasiswa, khususnya Program Studi D3
Manajemen perusahaan , S1 Akuntansi ,S1 Manajemen Pemasaran dengan
jumlah peserta masing kelompok 4 - 5 orang.
“Jadi mahasiswa tetap bisa laksanakan KKL Ke-1 walaupun dalam kondisi
sekarang ini kita masih dilanda pandemi Covid-19. Karena itu, kita
berikan pembekalan kepada mereka untuk bisa menjalankan program ini,”
ujar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ( STIE ASSHOLEH ), Selasa
25 Mei 2021.
Adapun tema dari program ini lanjutnya, adalah ‘KKL Ke-1 Mahasiswa ,
Karya Inovatif dan Masyarakat Aktif’.
Dalam pembekalan kepada para peserta, menekankan tentang pentingnya
mahasiswa terus produktif, dengan karya ilmiah sebagai hasil dari
pelaksanaan KKL tahun 2021 ini.
“Tidak ada halangan untuk terus berkarya dalam situasi Pandemi Covid-19
ini,” sebutnya.

23
24

Meskipun mahasiswa melaksanakan KKL Ke-1 dari rumah, KKL


Ke-1 tetap bermakna. Sebab pengabdian tidak bisa diabaikan sebagai mata
kuliah wajib yang harus dilalui.
Turut hadir juga pada pembekalan Ketua Yayasan STIE ASSHOLEH
PEMALANG H.NOOR ROSYADI, SE.MM sekaligus memberikan materi
terkait Kebijakan Kemenag dan Kebijakan Lembaga Pendidikan.
Menjelaskan soal format dan bentuk laporan hasil KKL Ke-1 kepada
mahasiswa. Dirinya pun berharap para peserta tetap mendapatkan manfaat
keilmuan sesuai harapan meskipun keleluasaan gerak dan aktivitas dibatasi
di masa pandemi saat ini.
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada PT.Bank Jateng dan
PT. Daiwabo Garment Indonesia dapat disimpulkan bahwa Bank Jateng
sebagai bank yang mendukung pembangunan daerah senantiasa
mengkomunikasikan produk dan layanan yang disediakan agar manfaat
dan dukungannya dapat tersebar dan menjangkau masyarakat serta pasar
yang ditargetkan sedangkan PT. Daiwabo Garment Indonesia selalu
mengutamakan kualitas dan layanan Produk kepada Konsumennya baik
dalam negeri maupun luar negeri dengan profit penjualan yang sangat
signifikan serta PT. Daiwabo Garment Indonesia selalu menjaga hubungan
baik dengan konsumenya, konsumenya yang puas akan terus menerus
memakai jasa PT. Daiwabo Garment Indonesia dalam pembuatan pakaian
tekstil.

B. Saran
Pada umumnya pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan merupakan
penghubung antara dunia pendidikan dengan dunia kerja, mahasiswa dapat
melihat dan mengetahui kesesuaian antara teori yang didapatkan di bangku
kuliah dengan praktek di lapangan. Sebelum penulis menutup laporan ini,
ijinkan penulis memberikan saran sebagai berikut untuk kemajuan
perusahaan :
1. Diharapkan kedepannya perusahaan dapat selalu menerima mahasiswa
yang mengajukan Kuliah Kerja Lapangan dengan tujuan untuk
pengembangan perusahaan dan di sisi lain dapat membatu program
pemerintah untuk meningkatkan pendidikan dan sumber daya manusia
di Indonesia.

25
26

2. Sebaiknya pada masa pandemi ini, sementara mahasiswa tidak dapat


mengunjungi perusahaan yang di tuju maka pada saat melakukan
3. presentasi kkl selanjutnya perusahaan menyertakan visualisasi profil
perusahaan dalam bentuk video yang disampikan oleh perusahaan,
mahasiswa tidak bisa mengunjungi perusahaan jadi mahasiswa dapat
memahami semua yang di jelaskan detail tentang perusahaannya.
Dengan harapan mahasiswa dapat memperoleh gambaran atau keadaan
secara langsung mengenai kondisi perusahaannya.
3.Strategi relationship marketing merupakan strategi yang tepat untuk
direkomendasikan ketika perusahaan menargetkan untuk mendapatkan
loyalitas pelanggan. Dengan mengetahui ke-4 dimensi kunci dalam
penerapan relationship marketing, yaitu kepercayaan, komunikasi,
komitmen, dan penanganan konflik diharapkan perusahaan dapat lebih
mengintensifkan infrastruktur pemasaran perusahaan dalam
mendukung ke-4 dimensi tersebut, dengan demikian perusahaan akan
dapat menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan dalam jangka
waktu yang panjang sehingga konsumen dapat loyal terhadap
perusahaan, hal tersebut kemudian akan meningkatkan profitabilitas
perusahaan, sehingga perusahaan dapat berkembang dan bertahan.
DAFTAR PUSTAKA

Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Tentang Bank
Pembangunan Daerah Jawa Tengah. https://www.kjdlawfirm.com/organ-
badanusaha-milik-daerah-bumd-dalam-peraturan-pemerintah-nomor-54-tahun-
2017tentang-badan-usaha-milik-daerah.
Daftar Bank Indonesia (BI). Sejarah singkat Bank Jateng.
https://www.daftarbankindo.web.id/bank-jateng/
PT. Daiwabo Garment Indonesia. Tentang Sejarah, Bidang Usaha dan Struktur
Organisasinya. https://gkbi.co.id/business/pt-dayani-garment-indonesia
Kurniawati, Lucia, (2005). Pemasaran Relasional : Perspektif Baru Dalam
Memenangkan Pasar. Jurnal Eknomi dan Bisnis: Antisipasi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Vol 9, No.1, hal 27-39.
Palmatier, Robert W, et al, (2006). Factors Influencing the Effectiveness of
Relationship Marketing: A Meta Analysis. Journal of Marketing, American
Marketing Association, Vol 70, pp 136-153. Renard, L. Cabre, C, (2005). Advice
on How to Succeed in Relationship Marketing. PwC IESE ebCenter.
Supriharyanti, Elisabeth, (2003). Relationship Marketing : Pendekatan Teori,
Konsep dan Implementasi. Fokus Ekonomi, Vol 2, No.1, hal 81-95. Sutton, Dave
and T. Klein, (2003). Enterprise Marketing Management : The New Science of
Marketing. John Wiley & Sons, Inc. www. Wikipedia.org/ Free encyclopedia/
RelationshipMarketing

27
28

LAMPIRAN

a. Lampiran foto KKL Ke-1 PT. Bank Jateng Cabang Pemalang

b. Lampiran foto KKL Ke-1 PT. Daiwabo Garment Indonesia

Anda mungkin juga menyukai