Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

LANDASAN TEKNOLOGI

UPAYA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS MULTIMEDIA

Mata Kuliah : Landasan Pendidikan

Dosen : Dr. Widodo

Disusun Oleh:

Kelompok 2

NAMA : Tarni (20217379097)

: Synthia Ayu Martadewi wilyo (20217379055)

: Wahyu Irzadi (20217379114)

FAKULTAS PASCASARJANA PENDIDIKAN IPS

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2022
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat

kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah

ini, kami membahas tentang “ Upaya Pengembangan Pendidikan Melalui Media

Pembelajaran Berbasis Multimedia”, guna memperdalam pemahaman tentang pembelajaran

yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis pada multimedia, dan

sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah

“Landasan Pendidikan”.

Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat.

Jakarta, April 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada masa pandemi sekarang ini menuju endemi, mengharuskan sistem pembelajaran

diganti dengan pembelajaran daring agar proses pembelajaran tetap berlangsung. Hal ini jelas

mengubah pola pembelajaran yang mengharuskan guru dan pengembang pendidikan untuk

menyediakan bahan pembelajaran dan mengajar siswa secara langsung melalui alat digital

jarak jauh. (Yudiawan, 2020).

Pada saat kondisi pandemi Covid 19 seperti ini, untuk mendapatkan pengetahuan

dilakukan dengan berbagai cara metode kegiatan pembelajaran daring seperti melalui aplikasi

yaitu whatsapp, Google Class Room, aplikasi Zoom, aplikasi Instagram, dan lainnya.(Kartini

et al., 2020).

Sebagaimana yang terdapat dalam Undang-Undang RI nomor 14 tahun 2005 dan nomor

20 tahun 2003 sebagai berikut:

Bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan

kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan

berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Republik Indonesia tahun 1945.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting

dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, hal yang sangat

penting untuk diperhatikan adalah masalah prestasi belajar. Masalah ini pada umumnya

sering dihadapi oleh peserta didik karena masih cukup banyak yang belum dapat mencapai

prestasi belajar yang memuaskan. Demi tercapainya prestasi belajar yang memuaskan


tersebut, pembelajaran berbasis multimedia menjadi semakin umum digunakan dalam sistem

pendidikan yang semakin maju dan disertai dengan perkembangan teknologi.

Teknologi multimedia menjanjikan potensi besar dalam mengubah cara seseorang untuk

belajar, untuk memperoleh dan menyesuaikan informasi, dan sebagainya.

Pembelajaran berbasis multimedia presentasi dapat meningkatkan kadar hasil belajar

yang tinggi karena multimedia presentasi dapat digunakan untuk menjelaskan materi-materi

yang bersifat teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang

cukup banyak.  Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang

memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua

unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan

penyajian sehingga dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki tipe visual, auditif

maupun kinestetik. 

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran dalam pendidikan?

2. Apakah media pembelajaran multimedia sudah tepat digunakan?

3. Apa saja elemen dari multimedia?

4. Apa saja jenis-jenis dari multimedia?

5. Menjelaskan peran multimedia dalam pengembangan Pendidikan

6. Apa saja kekurangan dan kelebihan multimedia pembelajaran?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang

upaya pengembangan Pendidikan melalui media pembelajaran berbasis multimedia, serta

untuk memenuhi persyaratan tugas Mata Kuliah Landasan Pendidikan.


D. KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka Dalam peninjauan yang dilakukan, sepengetahuan penulis yang berkenaan

dengan upaya pengembangan Pendidikan melalui media pembelajaran berbasis multimedia

ada beberapa buah, terutama dalam bentuk buku, jurnal dan skripsi, diantaranya:

1. Inung Diah Kurniawati, Sekreningsih – Nita, dengan judul: Media Pembelajaran

Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa.

http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/doubleclick/article/view/1540

2. Dr. Hasnul Fikri, M.Pd, Ade Sri Madona, S.Pd,. M.Pd, dengan judul: Pengembangan

media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Samudra Biru, 2018, Yogyakarta

http://repo.bunghatta.ac.id/6983/1/Buku%20Pengembangan%20Media

%20Pembelajaran%202018.pdf

3. Galuh Kartikasari, dengan judul: Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Sistem Pencernaan Manusia: Studi

Eksperimen Pada Siswa Kelas V Mi Miftahul Huda Pandantoyo. 2020

http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/dinamika/article/view/139

4. Rodatul Jennah, dengan judul: Media Pembelajaran, Antasari Press, 2009,

Banjarmasin.

http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2204/1/Rodhatul.pdf

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti: tengah,

perantara, atau pengantar. Dalam bahasa arab media adalah perantara ( gl:Lr ) atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia materi,

atau kejadian yang membangun. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran),

sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

5. Chee, TS & Wong AFL (2003). Mengajar dan belajar dengan teknologi. Singapura:

Pearson Prentice Hall.

6. Ramli, M., (2013). Aplikasi Teknologi Multimedia dalam Pendidikan. Ittihad Jurnal

Kopertais Wilayah XI Kalimantan. 11(19).

http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jga/article/view/1435

E. METODOLOGI PENULISAN

Penulisan ini menggunakan metode penelitian studi pustaka. teknik pengumpulan data

dengan mengadakan studi telaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan

laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Sumber data

utama yang digunakan dalam penelitian ini difokuskan pada beragam sumber baik dari buku,

jurnal yang relevan dengan konteks penulisan ini.


BAB II

F. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidikan, Media Pembelajaran dan Multimedia

1.1 Pengertian Pendidikan

Istilah “Pendidikan” pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan

sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

pengajaran, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi

juga memungkinkan secara otodidak. Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari

bahasa Latin yaitu  ducare,  berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan

awalan  e , berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , pengertian pendidikan adalah proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Atau bahkan Pendidikan juga dapat

diartikan sebagai proses, cara dan perbuatan mendidik.

Sedangkan menurut para ahli Pendidikan adalah:

Ki Hajar Dewantara. (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) : Pendidikan yaitu di dalam

hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan adalah menuntun segala

kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai

anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi- tinggi.

Plato.  Menurut Plato, pendidikan adalah something yang dapat membantu perkembangan

individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah

kesempurnaan.
Edgar Dalle.  Pengertian pendidikan adalah kesadaran yang dilakukan oleh keluarga,

masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang

berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta

didik agar dapat mempermainkan peran dalam berbagai lingkungan hidup tetap untuk masa

yang akan datang.

H. Horn. Menurut Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari

penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan

mental, yang bebas dan sadar terhadap tuhan, seperti manifestasi dalam alam sekitar,

emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Dan Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan ter-rencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang Perlu dirinya, masyarakat, bangsa, dan

Negara.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengertian pendidikan adalah pemberian

pemahaman, bimbingan dari seorang dewasa untuk mendapatkan kedewasaan dalam

menjalankan perannya dalam kehidupan mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

1.2 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Association of Education and Communication Technology/AECT(dalam

Sandiman, 2009:6) secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium” ,

yang berasal dari Bahasa Latin “medius” yang berarti “tengah”. Dalam Bahasa Indonesia kata

“medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat

mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber
(pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran

yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Media adalah sarana yang

dapat digunakan sebagai perantara yang berguna untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

dalam mencapai tujuan 2 (Danim, 1994:7). Berdasarkan pendapat tersebut, penggunaan

media dalam pembelajaran memberikan keuntungan bagi guru maupun bagi siswa. Melalui

pemanfaatan media, dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan.

Selanjutnya, istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan

mengajar. Belajar-mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi

tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain, sedangkan mengajar

meliputi segala hal yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik

agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Salah satu pengertian pembelajaran dikemukakan oleh Gagne (1977) yaitu

pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang dirancang untuk

mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Lebih lanjut, Gagne (1985)

mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran

dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa

untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam

setiap peristiwa belajar.


Banyak pendapat tentang pengertian belajar dan pembelajaran. Perbedaan itu antara lain

disebabkan oleh perbedaan teori dan asumsi yang mendasari teori tersebut. Budiningsih

(2005:20-107) memaparkan enam teori tentang belajar dan pembelajaran, yaitu teori

behavioristik, konitif, konstruktivistik, humanistik, sibernetik, dan revolusi-sosiokultural.

Menurut pandangan teori kognitif, belajar tidak hanya sekedar melibatkan hubungan

antara stimulus dan respon, tetapi lebih merupakan perubahan persepsi dan pemahaman

yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang Nampak. Teori konstruktivistik

menyatakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian maka oleh siswa kepada

pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi menuju pada pembentukan struktur

kognitifnya. Menurut pandangan teori humanistik proses belajar harus dimulai dan ditujukan

untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Menurut teori sibernetik, belajar

adalah pengolahan informasi. Walau mirip dengan teori kognitif, namun teori ini amat

mementingkan sistem informasi yang akan menentukan proses. Teori revolusi-sosiokultural

(sociocultural-revolution) menyatakan bahwa peningkatan fungsi-fungsi mental seseorang

terutama berasal dari kehidupan sosial atau kelompoknya.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada

hakikatnya adalah suatu usaha sistematik untuk menjadikan para pelajar agar bisa belajar.

Heinich, dkk. (1993) berpendapat bahwa “teknologi atau media pembelajaran adalah

penerapan ilmiah tentang proses belajar pada manusia dalam tugas praktis belajar-

mengajar.” Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan pembelajaran dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu efektifitas proses pembelajaran

serta penyampaian pesan dan isi pelajaran sehingga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman karena menyajikan informasi secara menarik dan terpercaya. Selain itu media

pembelajaran juga dapat memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Hal ini

memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

proses dan hasil belajar.(Tafonao, 2018).

1.3 Pengertian Multimedia

Multimedia menurut etimologi atau asal usul bahasanya adalah berasal dari kata multi

(latin) “multus” yang berarti banyak atau lebih dari satu. Dan media (latin) berasal dari kata

latin medius yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang berarti perantara atau

pengantar. Dalam pengertian ini, guru, buku, dan lingkungan sekolah merupakan media.

(Sadiman, dkk), media adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai penyalur pesan dan

mengirim pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan dan juga minat serta

perhatian dari siswa sedemikian rupa, sehingga di dalam proses mengajar dapat berlangsung

dengan efektif dan juga efisien sesuai dengan apa yang diharapkan.

Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau Multimedia

secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks atau

Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media

ini dapat audio (suara, musik), animasi video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002)

atau Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan

interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan

Linda, 2001) atau Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan

menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan

menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,

berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi (Hofstetter, 2001).


Berdasarkan pendapat Tolhurst, Neo & Neo (2004: 119) menyatakan bahwa

“Multimedia, defined, is the combination of various digital media types such as text, images,

sound and video, into an integrated multisensory interactive application or presentation to

convey a message or information to an audience. Warsita (2008:153) juga mengartikan

“multimedia sebagai gabungan dari banyak media atau setidak-tidaknya terdiri lebih dan satu

media”. Multimedia dapat diartikan sebagai komputer yang dilengkapi dengan pemain cakra

padat (CD-player), kartu suara (sound card), pengeras suara (speaker) dengan kemampuan

memproses gambar gerak, audio, dan grafis dalam resolusi yang tinggi.

1.3.1 Elemen Multimedia

Menurut James A. Senn (1998), mutimedia terbagi dalam beberapa elemen seperti yang

terlihat dalam gambar 1.1 di bawah ini:

Gambar 1.1 Elemen multimedia

1. Text Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah text

(teks). Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan

bahasa. Kebutuhan teks bergantung pada penggunaan aplikasi multimedia.


2. Image (grafik) adalah hasil sebuah pengambilan citra yang didapat melalui alat penangkap

citra, seperti kamera dan scanner, yang hasilnya sering disebut dengan gambar. Gambar bisa

berwujud sebuah ikon, foto ataupun simbol.

3. Audio (suara) adalah komponen multimedia yang dapat berwujud narasi, musik, efek

suara atau penggabungan di antara ketiganya.

4. Video merupakan sajian gambar dan suara yang ditangkap oleh sebuah kamera, yang

kemudian disusun ke dalam urutan frame untuk dibaca dalam satuan detik.

5. Animation merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layer. 8

6. Virtual Reality Dalam perkembangannya, komponen multimedia bertambah satu lagi, yaitu

virtual reality. Virtual Reality memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik antar-user

dengan aplikasi multimedia secara nyata.

1.3.2 Jenis Multimedia

Menurut Iwan Binanto (2010:2), multimedia dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

1. Multimedia Interaktif Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen

multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan. Multimedia interaktif berbasis animasi bisa

memperjelas penyajian materi, memperlancar proses pembelajaran, mengarahkan perhatian,

menimbulkan motivasi, memungkinkan pembelajaran secara mandiri, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh.

(Agustina, 2016).

Misalnya game, multimedia pembelajaran, website, seperti gambar 1.2 di bawah ini:
Gambar 1.2 contoh media interaktif

2. Multimedia Hiperaktif Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-

elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan

bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan

elemen-elemen multimedia yang ada. Contoh: world wide web, website, game

online.

3. Multimedia Linear Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk

multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir. Misalnya televisi, film, majalah,

koran.

2. Peran Multimedia dalam Pengembangan Pendidikan

Pemanfaatan teknologi di Indonesia akan merubah paradigma proses pembelajaran yang

ada. Fakta bahwa perubahan paradigma pembelajaran yaitu;

- Distributed knowledge (pengetahuan yang terdistribusi) dapat diartikan bahwa

pengetahuan tersebar secara jangka panjang untuk mengaksesnya.

- Resource sharing (berbagi sumber) dapat diartikan kemampuan menghimpun informasi

berdasarkan kemampuan dalam penggunaan teknologi dari berbagai sumber.

- Collective wisdom (kebijaksanaan kolektif) dapat diartikan teknologi mempengaruhi

perubahan pola pengajaran menjadi pembelajaran.


Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk

menyampaikan pesan kepada publik. (Jauhari, 2009). (Isa, 2010). Multimedia mempunyai

kegunaan memperjelas penyajian materi, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya

indera, serta dapat mengatasi sikap pasif siswa. Pembelajaran daring merupakan sebuah

inovasi pendidikan yang melibatkan unsur teknologi informasi dalam pembelajaran.

Pembelajaran daring merupakan sistem pendidikan jarak jauh dengan sekumpulan metoda

pengajaran dimana terdapat aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari

aktivitas belajar. pembelajaran daring diselenggarakan melalui jejaring internet dan web 2.0.

Artinya bahwa penggunaan pembelajaran daring melibatkan unsur teknologi sebagai sarana

dan jaringan internet sebagai sistem. Pembelajaran daring telah banyak dilakukan dalam

konteks perguruan tinggi, terbukti dari beberapa penelitian yang menjelaskan hal tersebut.

(Fitriyani et al., 2020).

Pembelajaran daring didefinisikan sebagai pengalaman transfer pengetahuan

menggunakan video, audio, gambar, komunikasi teks, perangkat lunak dan dengan dukungan

jaringan internet. Ini merupakan modifikasi transfer pengetahuan melalui forum website dan

tren teknologi digital. Infrastruktur yang mendukung pembelajaran daring secara gratis

melalui berbagai aplikasi dan ruang diskusi seperti Google Classroom, Whatsapp, Kelas

Cerdas, Zenius, Quipper dan Microsoft. Fitur Whatsapp mencakup Whatsapp Group yang

dapat digunakan untuk mengirim pesan teks, gambar, video dan file dalam berbagai format

kepada semua anggota. Google Clasroom juga memungkinkan pendidik dan guru

mengembangkan pembelajaran kreatif. Pada pembelajaran daring aplikasi video call marak

digunakan untuk menampilkan secara face-to-face layaknya bertemu melalui beragam

platform video teleconference yang banyak tersedia gratis seperti Zoom dan Google Meet.

Aplikasi atau platform tersebut menjadikan pendidik dan peserta didik untuk bertemu dan

berinteraksi secara virtual dengan fasilitas pesan instan dan kegiatan presentasi. Variasi
platform dan seumber daya yang tersedia membantu menunjang proses pembelajaran selama

pandemi . Aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan mulai dari diskusi, presentasi hingga

pemberian tugas. Bahwa pembelajaran daring melatih kemandirian belajar. Ini akan

membutuhkan keterlibatan peserta didik yang lebih besar untuk meningkatkan perilaku

belajar observasional. Perilaku tersebut dapat dilakukan dengan membaca, memaknai

postingan diskusi dan Al-Fikru: Jurnal Ilmiah Vol. 14 No. 1, Januari-Juni 2020 • p-ISSN

1978-1326 • e-ISSN 2721-4397 6 | Multimedia Interaktif Sebagai Media Pembelajaran

mendiskusikan video atau konten pembelajaran. (Cholik, 2017).

Pada dunia pendidikan, penggunaan aplikasi dan multimedia melibatkan jaringan

internet dan hal ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar, seperti yang dikatakan

oleh Arif Sudirman kemudian dikutip oleh bahwa segala sesuatu diluar peserta didik yang

memungkinkan terjadinya proses belajar disebut sumber belajar yaitu teknologi internet yang

berfungsi untuk memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan.

Model ADDIE adalah metode pengembangan dan perancangan aplikasi yang meliputi

lima fase yaitu, Analisa (Analyze), Desain (Design), Pengembangan (Develop), Implementasi

(Implement), dan Evaluasi (Evaluate). Pada tahap analisis, pengembang melakukan analisis

tentang aplikasi atau program yang akan dikembangkan dengan cara mencari informasi yang

dibutuhkan, contohnya adalah mencari spesifikasi aplikasi, materi, aturan permainan dan

sebagainya. Pada tahap desain, pengembang melakukan perancangan desain menggunakan

beberapa cara. Pada tahap pengembangan atau development, pengembang merealisasikan

konsep yang dibuat pada tahapan desain menggunakan perangkat yang dibutuhkan, baik

perangkat lunak maupun perangkat keras. Pada tahap implementasi, aplikasi atau program

yang telah dikembangkan, dilakukan atau diimplementasikan kepada target yang telah
ditentukan. Pada tahap terakhir yaitu evaluasi, program atau aplikasi ditinjau kembali untuk

melihat apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum.

Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Pembelajaran

Terdapat beberapa kelebihan pada multimedia pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.

b. Mampu menimbulkan rasa senang selama proses belajar mengajar berlangsung sehingga

akan menambah motivasi siswa.

c. Mampu menggabungkan teks, gambar, audio, musik, animasi gambar dan video dalam satu

kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

d. Mampu memvisualisasikan materi yang abstrak.

e. Media penyimpanan yang relatif mudah dan fleksibel.

f. Menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang Bambang Dwi

Setiyono, 2008:

Selain kelebihan, multimedia juga memiliki kekurangan sebagai berikut:

a. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan.

b. Memerlukan peralatan komputer multimedia.

c. Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu diperlukan petunjuk dalam pemanfaatannya.

d. Pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional.


e. Pengembangan multimedia memerlukan waktu yang cukup lama Bambang Dwi Setiyono,

2008: 9.

Selain itu, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan multimedia pembelajaran

menurut artikel yang diterbitkan USU Institutional Repository, 2010. Kelebihannya adalah

sebagai berikut:

a. Memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa dengan materi pembelajaran. b. Proses

belajar secara individual sesuai kemampuan siswa.

c. Menampilkan unsur audiovisual.

d. Langsung memberikan umpan balik.

e. Menciptakan proses belajar yang berkesinambungan

f. Mendorong rasa ingin tahu siswa, keinginan untuk mengubah sesuatu yang sudah ada, dan

mendorong keinginan siswa untuk mencoba hal- hal yang baru. Adapun kekurangannya,

yaitu:

a. Pembelajaran dengan teknologi multimedia mengharuskan dioperasikan melaui komputer

sebagai perangkat keras hardware.

b. Peralatan untuk memanfaatkannya relatif mahal.

c. Perlu keterampilan khusus untuk mengoperasikannya.

d. Perlu keterampilan dan keahlian istimewa untuk mengembangkannya. Banyak kelebihan

yang ada dalam penggunaan multimedia dalam pembelajaran, namun tidak sedikit pula

kekurangan dalam penggunaan multimedia pembelajaran tersebut untuk pembelajaran.


BAB III

PENUTUP

G. KESIMPULAN

Perkembangan teknologi mempunyai peranan penting dalam peningkatan mutu

pendidikan peserta didik saat ini. Dan, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi

juga sangat erat hubungannya dalam pembelajaran. Multimedia sangat membantu peserta

didik dalam memahami materi pembelajaran yang disajikan atau disampaikan oleh para

pendidik. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran sangat membantu proses belajar

mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan dari

setiap materi pembelajaran.

H. SARAN

Setiap pendidik diharapkan dapat menguasai beberapa multimedia pembelajaran agar

dalam penyajian materi tidak membosankan sehingga peserta didik dapat lebih aktif dalam

memberikan tanggapan dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktik-praktik

dengan benar. Pemilihan multimedia pembelajaran sebaiknya disesuaikan dengan materi


yang diajarkan serta dikemas menjadi uraian pendek, pokok-pokok pembahasan atau pointer-

pointer.
DAFTAR PUSTAKA

https://smkbinainsanmandirikotabogor.sch.id/pengertian-pendidikan/

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16618/05.2%20bab%202.pdf?

sequence=6&isAllowed=y

https://eprints.uny.ac.id/9668/2/bab%201%20-%2008205244010.pdf

http://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/jga/article/view/1435

Ambarita, J. (2020). Multimedia Interaktif Berbasis Karakter di Masa Pandemi Covid 19.

Prosiding SNITT Poltekba, 4, 370–380

Atmawarni, U. M. A. (2012). Penggunaan Multimedia Interaktif Guna Menciptakan

Pembelajaran yang Inovatif di Sekolah. Perspektif, 1(1)

Rusman, dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Raja Grafindo

Persada, Jakarta: 2013.

Dr. Hasnul Fikri, M.Pd, dkk., Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia

interaktif. Samudra Biru, Yogyakarta: 2018.

Anda mungkin juga menyukai