Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterlaksanaan proses pembelajaran, menganalisis
hasil belajar siswa, dan mendeskripsikan respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran
Flipbook Interaktif. Metode yang digunakan adalah Pre-Experimental dengan pretest-posttest desain
dengan jumlah sampel sebanyak 30 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sample.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan lembar observasi, soal pilihan ganda,
dan angket respon siswa. Berdasarkan hasil analisis data keterlaksanaan pembelajaran dapat terlaksana
dengan baik, dengan rata-rata keterlaksanaan aktivitas guru sebesar 94% dan rata-rata keterlaksanaan
aktivitas siswa sebesar 74,16%. Penggunaan media pembelajaran Flipbook Interaktif pada materi Struktur
dan Fungsi Sel dapat membantu secara signifikan meningkatkan hasil belajar siswa sebesar N-Gain 0,43%
dengan kategori sedang. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunaakn media pembelajaran
Flipbook Interaktif pada materi Struktur dan Fungsi Sel adalah 81% dengan kategori sangat tinggi.
Kata kunci: Flipbook Interaktif, Hasil Belajar, Media Pembelajaran, Struktur dan Fungsi Sel
bidang dan salah satunya adalah dunia dengan siswa menurunnya hasil belajar
pendidikan (Putria, 2020: 863). sisiwa disebabkan oleh berbagai faktor
Dengan adanya pandemi covid-19 seperti siswa mulai jenuh dengan
seluruh pendidikan dipakasa untuk pembelajaran daring, tidak paham
beradaptasi dengan keadaan baru yaitu terhadap materi, masalah kuota, jaringan,
dengan melakukan kegiatan belajar alat belajar seperti handphone dan waktu
mengajar dari rumah guna memutus rantai belajar siswa yang terganggu karena harus
penyebaran Covid-19. Pembelajaran dari membantu orang tua di rumah.
rumah atau yang sering dikenal dengan Menurut Kurniawan (2017: 157), hasil
belajar daring (dalam jaringan) mebuat belajar merupakan hal yang penting
peserta didik dan tenaga pendidik merasa dalam kegiatan pembelajaran, karena
terkejut karena hal ini terjadi secara tiba- keberhasilan dan ketercapaian tujuan
tiba tanpa adanya persiapan yang matang, pembelajaran dilihat dari hasil belajar
sehingga menimbulkan berbagai masalah siswa. Hasil belajar siswa yang tinggi
bagi pendidikan. Keadaan ini merupakan dapat menunjukan bahwa siswa telah
tantangan yang besar karena disini memahami materi pembelajaran yang
pendidik dituntut untuk kereatif dan diberikan, begitupun sebaliknya jika hasil
berinovatif dalam menyampaikan materi belajar siswa rendah dapan menunjukan
dan didikan kepada peserta didik (Istani, permasalahan mengenai pemahaman
2020: 23). siswa terhadap materi pembelajaran.
Pembelajaran daring menimbulkan Hasil belajar dapat dilihat dari perubahan
dampak yang kurang baik bagi proses yang terlihat pada siswa baik perubahan
pembelajaran siswa, dimana saat proses kognitif, apektif, maupun psikomotorik.
pembelajaran daring siswa mulai merasa Upaya yang dapat dilakakan oleh
jenuh dan bosan dalam belajar karena guru untuk meningkatkan hasil belajar
kegiatan belajar yang dirasa monoton siswa dengan memberikan pembelajaran
tanpa adanya interaksi secara nyata daring yang dikemas dengan media yang
membuat motivasi belajar siswa semakin menarik. Media pembelajaran daring
menurun sehingga hasil belajar siswa pun yang digunakan di SMA Negeri 1 Pedes
menurun (Putria, 2020: 869). berupa e-modul yang dikirim melalui
Berdasarkan wawancara dengan guru google classroom dan LKS pegangan siswa.
Biologi SMA Negeri 1 Pedes, semasa Menurut Sri (2019), media pembelajaran
pembelajaran daring menimbulkan merupakan alat bantu guru yang digunakan
masalah pada hasil belajar siswa hal ini untuk menyampaikan informasi berupa
dilihat dari menurunnya jumlah siswa gambar, audio, objek, model, dan lainnya
yang tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan yang dapat meningkatkan motivasi dan
Minimal), terlambat mengirimkan memberikan pengalaman yang nyata
tugas dan kurang aktif dalam proses kepada siswa sehingga tercapainya tujuan
pembelajaran. Berdasarkan wawancara pembelajaran. Seiring perkembangan
teknologi, informasi, dan komunikasi materi struktur dan fungsi sel merupakan
media pembelajran pun semakin materi yang diajarkan di jenjang SMA
berkembang mengikuti perubahan zaman kelas XI. Berdasarkan hasil wawancara
yang awalnya berupa media konvensional dengan guru dan siswa bahwa materi
hingga menjadi media modern yang struktur dan fungsi sel merupakan
berbantu teknologi. materi yang kompleks dan rumit namun
Berdasarkan uraian diatas maka perlu perlu diajarkan kepada siswa karena
adanya inovasi dalam penggunaan media merupakan materi yang berkaitan dengan
pembelajaran yang dapat memotivasi dan masalah di kehidupan sehari-hari. Materi
memudahkan siswa dalam memahami struktur dan fungsi sel dirasakan sulit
materi pembelajaran, sehingga dapat dipahami oleh siswa karena pada materi
meningkatkan hasil belajar siswa. Salah ini membahas tentang komponen kimiawi
satu media pembelajaran berbasis penyusun sel, struktur, fungsi, dan proses
teknologi yang dapat dikembangkan yang berlangsung dalam sel sebagai unit
dan digunakan yaitu media flipbook terkecil kehidupan, sehingga pada materi
interaktif. Menurut Mulyadi (2016: 298), ini perlu adanya sebuah media yang dapat
menyatakan bahwa flipbook merupakan membantu proses pembelajaran siswa.
media menyerupai buku dengan setiap Berdasarkan uraian permasalahan
halamannya dilengkapi dengan animasi diatas, perlu dilakukan penelitian dengan
atau proses yang bergerak. Flipbook judul “Penerapan Media Pembelajaran
dapat dilengkapi dengan teks, animasi, Flipbook Interaktif Untuk Meningkatkan
gambar, video, dan suara, sehingga dapat Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur
terciptanya pembelajaran yang interaktif dan Fungsi Sel”.
dan memotivasi siswa dalam belajar serta
lebih mudah menstimulus daya ingat METODE
siswa sehingga dapat meningkatkan hasil Metode yang digunkan dalam
belajar siswa. penelitian ini adalah metode Pre-
Flipbook yang dilengkapi dengan Experimental Design dengan One-Group
animasi, gambar, video, dan suara Pretest-Posttest Design. Metode ini hanya
dapat menjadikannya sebagai media menggunakan satu kelompok yaitu
pembelajaran yang menarik bagi siswa. sebagai kelompok ekperimen dengan
Media pembelajaran yang menarik akan pembelajaran menggunakan media
menjadi rangsangan bagi siswa dalam flipbook interaktif. Sampel yang digunakan
proses pembelajaran (Nurrita, 2018), yang dalam penelitian ini diambil dengan
pada akhirnya akan meningkatkan minat teknik purposive sample yaitu sampel
dan hasil belajar siswa. dipilih dan ditentukan oleh guru Biologi
Materi yang akan digunakan pada berdasarkan karakter siswa, kemampuan,
penelitian ini yaitu materi struktur dan dan jumlah siswa dalam satu kelas agar
fungsi sel. Menurut Purnamasari (2019: 1), tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kelas
DOI : http://doi.org/10.35719/mass.v2i2.66 107
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science Education, 2 (2), 2021
Diana Rahayu, R. Ading Pramadi, Meti Maspupah, Tri Wahyuni Agustina
yang terpilih sebagai kelas eksperimen waktu yang kurang maksimal sehingga
yaitu kelas XI MIPA 5 dengan jumlah proeses pembelajaran kurang efektif.
sampel sebanyak 30 siswa. Instrumen Menurut Fadilah (2019: 152), bahwa
pengumpulan data menggunakan dalam kegiatan pembelajaaran guru
lembar observasi, lembar soal, dan harus mempersiapkan rencana
angket. Penelitian ini dilakukan di SMA pembelajaran secara matang, dengan
Negeri 1 Pedes secara virtual/online yang adanya perencanaan pembelajaran
dilaksanakan dimulai dari bulan Mei ini maka kegiatan pembelajaran
hingga bulan Agustus 2021 melalui tiga dapat berjalan sesuai tahapan
tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pembelajaran, serta adanya antisipatif
pelaksanaan, dan tahap akhir. terhadap kesenjangan sehingga dapat
tercapainya tujuan pembelajran.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pertemuan kedua terdapat
A. Keterlaksanaan Pembelajaran peningkatan dari pertemuan pertama.
1. Keterlaksanaan aktivitas guru Hal ini dibuktikan dari perolehan
Keterlaksanaan aktivitas guru analisis data keterlaksanaan aktivitas
diperoleh dari hasil lembar observasi guru dengan rata-rata persentase
yang digunakan oleh observer untuk 100% dengan interpretasi sangat baik.
pengamatan. Keterlaksanaan aktivitas Keterlaksanaan aktivitas guru selama
guru dalam proses pembelajarn dua kali pertemuan memperoleh rata-
terdapat pada Tabel 1. rata persentase sebesar 94% dengan
interpretasi sangat baik. Sehingga
Table 1. Keterlaksanaan Aktivitas Guru
dapat disimpulkan keterlaksanaan
Per- Keterlaksanaan Interpretasi
temuan (%) aktivitas guru ini berjalan dengan baik.
Pertama 88 Sangat Baik 2. Keterlaksanaan aktivitas siswa
Kedua 100 Sangat Baik Keterlaksanaan aktivitas siswa
Rata-rata 94 ± 8,5 Sangat Baik dalam proses pembelajaran meng-
(% ± sd)
gunakan media pembelajaran Flipbook
Berdasarkan Tabel 1. diketahui interaktif diperoleh dari lembar
bahwa keterlaksanaan aktivitas guru observasi yang digunakan oleh
dalam pembelajaran menggunakan observer dan guru untuk pengamatan.
media pembelajaran Flipbook interaktif Keterlaksanaan aktivitas siswa dalam
pada meteri struktur dan fungsi sel pada proses pembelajarn terdapat pada
pertemuan pertama kurang maksimal Tabel 2.
dengan memperoleh rata-rata 88%
Table 2. Keterlaksanaan Aktivitas Siswa
dengan interpretasi sangat baik. Per- Keterlaksanaan Interpretasi
Sedangkan aktivitas guru yang tidak temuan (%)
terlaksana memperoleh rata-rata 13%. Pertama 70 Baik
Hal ini disebabkan karena pengaturan Kedua 78,3 Baik
proses belajar cukup baik, namun analisis pretest dan posttest, yaitu hasil
cukup banyak siswa yang belum rata-rata pretest sebesar 42,50 dan
tuntas KKM, hal ini dapat disebabkan rata-rata posttest sebesar 67,17, serta
dari beberapa faktor seperti motivasi rata-rata nilai N-Gain 0,43 dengan
belajar, minat, kebiasaan belajar, kategori sedang. Menurut Audie
dan latar belakang lingkungan siswa (2019: 588), menyatakan bahwa media
tersebut. Menurut Jufrida (2019: 32), pembelajaran yang menarik dan
keberhasilan siswa dalam belajar mudah digunakan merupakan salah
dipengaruhi oleh beberapa faktor satu faktor terjadinya peningkatan
yaitu 1) Faktor internal yang berasal hasil belajar dan motivasi belajar siswa
dari diri sendiri seperti faktor fisiologis karena didalam media pembelajran
dan faktor psikologis meliputi minat, ini terdapat pengetahuan yang dapat
motivasi, bakat, konsentrasi, dan diingat oleh sisiwa. Peningkatan
kebiasaan belajar. 2) Faktor eksternal pengetahuan kognitif siswa ini dapat
yang berasal dari lingkungan sekitas menjadi tolak ukur keberhasilan
siswa seperti faktor keluarga, sekolah, belajar siswa sehingga siswa
dan lingkungan masyarakat. dapat lebih bijak dalam menjalani
2. Peningkatan hasil belajar kehidupannya. Menurut Audie (2019:
Peningkatan hasil belajar siswa 588), hasil belajar dapat meningkatkan
dilihat dari hasil pretest dan posttest, perkembangan mental siswa menjadi
kemudian untuk mengetahui adanya lebih baik. Hasil belajar ini tidak hanya
peningkatan dianalisis menggunakan menigkatkan pengetahuan kognitif
rumus N-Gain. Hasil analisis pretest, saja namun juga dapat meningkatkan
posttes, dan N-Gain terdapat pada afektif dan psikomotorik.
Tabel 4. Ketercapaian tingkat kognitif
siswa diukur dengan lembar pretest
Table 4. Peningkat Hasil Belajar
dan posttest dalam bentuk soal
Rata-rata
Kelas Pretest Posttest N-Gain Inter- pilihan ganda. Tingkat kognitif
pretasi yang digunakan pada penelitian ini
N-Gain mencakup C4, C5, dan C6. Persentase
XI 42,50 67,17 0,43 Sedang pencapaian tiap indikator kognitifnya
MIPA
5 terdapat pada Tabel 5.