Anda di halaman 1dari 10

Masturah, Mahadewi, Simamora (2018).

Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 212-221

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP-UP BOOK PADA


MATA PELAJARAN IPA KELAS III SEKOLAH DASAR

Elisa Diah Masturah1, Luh Putu Putrini Mahadewi2,


Alexander Hamonangan Simamora3

Jurusan Teknologi Pendidikan


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: masturah.diah@undiksha.ac.id, lpp-mahadewi@undiksha.ac.id,


alexander.simamora@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian pengembangan ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya sumber belajar yang


inovatif dan hasil belajar IPA siswa yang kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk:
(1) mendeskripsikan proses pengembangan media pembelajaran berbasis Pop-Up Book,
(2) mengetahui validitas hasil produk media pembelajaran berbasis Pop-Up Book, (3)
mengetahui efektivitas media pembelajaran berbasis Pop-Up Book. Jenis penelitian ini
adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Metode yang
digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode wawancara, kuesioner, tes, dan
pencatatan dokumen. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar
pencatatan dokumen, lembar kuesioner, dan tes dalam bentuk pilihan ganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) media pembelajaran berbasis Pop-Up Book
dikembangkan menggunakan model ADDIE melalui 5 tahapan yaitu analisis, perancangan,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi. (2) hasil validitas media pembelajaran
berbasis Pop-Up Book dinyatakan valid dari review para ahli dan pengguna dengan
presentase tingkat pencapaian dari hasil review ahli isi mata pelajaran 95,8% (sangat baik),
hasil review ahli desain pembelajaran 88% (baik), hasil review ahli media pembelajaran
98,5% (sangat baik), uji coba perorangan 92% (sangat baik), uji coba kelompok kecil
91,67% (sangat baik), dan uji coba lapangan 90,08% (sangat baik). (3) efektivitas media
pembelajaran berbasis Pop-Up Book menunjukkan nilai rata-rata pretest 53,33 dan
posttest 88,21. Setelah dilakukan perhitungan secara manual diperoleh hasil thitung
(22,08) > ttabel (2,009) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian media
pembelajaran berbasis Pop-Up Book efektif meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III
A SD Mutiara Singaraja.

Kata kunci: ADDIE, Hasil Belajar, IPA, Pengembangan, Pop-Up Book.

Abstract

This research development was constituted by limited innovative learning resource and low
students’ science achievement. The purposes of this study were; (1) describing
development process of Pop-Up Book learning media, (2) discovering the validity of Pop-
Up Book learning media, and (3) discovering the effectivity of Pop-Up Book learning media.
This study and development utilized ADDIE model. The methods of this study were
interview, questionnaire, test, and document study. The instruments used in this study were
document study sheets, questionnaire, and multiple-choice test. The results of the study
show that; (1) Pop-Up Book learning media was developed using ADDIE model through 5
steps namely, analysis, design, development, implementation, and evaluation. (2) Validity
of learning media reveals that the media is valid based on expert judgement and users with
percentage 95.8% (very good), review from learning media design expert is 88% (good),
review from learning media expert is 95.8% (very good), individual trial 92% (very good),

212
Masturah, Mahadewi, Simamora (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 212-221

small group trial 91.67% (very good), and field testing 90.08% (very good). (3) Pop-Up
Book learning media effectivity shows mean score: pre-test (53.33) and post-test (88.21).
T-test reveals that t-count is (22.08) > t-table (2.009) hence H0 is rejected and H1 is
accepted. Conclusively, Pop-Up Book learning media is effective to increase students’
science achievement of third grade (A) SD Mutiara Singaraja.

Keywords : ADDIE, Learning Result, Science, Development, Pop-Up Book

PENDAHULUAN Media pembelajaran berkaitan erat


Setiap warga negara Indonesia dengan definisi teknologi pendidikan.
wajib mendapatkan pendidikan yang layak. Sesuai dengan definisi teknologi
Melalui pendidikan, manusia melakukan pendidikan tahun 2008 yang dikeluarkan
kegiatan belajar yakni memperoleh oleh AECT (dalam Mahadewi, 2014:8)
pengetahuan dan pengalaman yang “teknologi pendidikan merupakan kajian
didapatkan saat proses pembelajaran dan praktik etika tentang memfasilitasi
dilaksanakan. Belajar dialami sebagai belajar dan meningkatkan kinerja dengan
suatu proses. Siswa mengalami proses menciptakan, menggunakan, dan
mental dalam menghadapi bahan belajar. mengelola proses dan sumber teknologi
Teori Gestalt (dalam Wahyuni, 2017:85) yang tepat”. Sesuai dengan definisi
menyatakan “belajar merupakan suatu tersebut maka sebagai teknolog
proses perkembangan”. Artinya bahwa pembelajaran dituntut untuk dapat
secara kodrati jiwa raga anak mengalami menciptakan dan memfasilitasi
perkembangan. Dunia pendidikan selalu pembelajaran suatu sumber belajar salah
mendapatkan sorotan yang tajam berkaitan satunya adalah media pembelajaran
dengan tuntutan untuk menghasilkan dimana dalam prosesnya mencakup kelima
sumber daya manusia yang berkualitas kawasan teknologi pendidikan tersebut
dan mampu menghadapi perkembangan secara terstruktur.
ilmu pengetahuan. Proses pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara yang
harus dilaksanakan dengan baik agar dilakukan pada tanggal 15 November 2017
dapat membantu siswa menyerap materi terhadap guru kelas III A di SD Mutiara
pembelajaran. Singaraja yaitu dengan Ibu Ni Luh
Pada zaman modern ini dalam Sutrasmi, A.Ma.Pd. diketahui bahwa nilai
dunia pendidikan perlu diadakannya suatu hasil belajar siswa mata pelajaran IPA
inovasi yang pastinya menguntungkan masih dibawah standar nilai minimal yang
pihak pengajar dan pihak pebelajar. Inovasi ditentukan sedangkan hampir keseluruhan
tersebut dilakukan agar pembelajaran yang siswa menyukai pelajaran IPA. Ada
dilaksanakan tidak konsisten itu-itu saja beberapa siswa yang mendapatkan nilai
atau dengan perangkat belajar yang itu-itu standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
saja. Guru menyadari bahwa kurangnya yaitu 7,5. Hal tersebut terjadi dikarenakan
suatu inovasi dalam pembelajaran akan beberapa faktor dalam proses
mempengaruhi hasil belajar peserta didik pembelajaran seperti kurangnya inovasi
itu sendiri. Pada saat ini siswa lebih dalam kegiatan pembelajaran dan kurang
menyukai pembelajaran yang dikaitkan mudahnya siswa menyerap materi yang
langsung dengan sebuah alat bantu disampaikan oleh guru. Bahan ajar yang
pembelajaran yang lain dari pada yang lain sering digunakan guru dalam kegiatan
seperti media pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yaitu LKS sehingga guru
pembelajaran yang baik tidak lepas dari dalam penyampaian materi pembelajaran
peran media dalam proses pembelajaran. hanya menggunkaan metode ceramah.
Peran media sangat penting sebagai alat Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu
bantu siswa belajar. Dalam pemilihannya inovasi dalam kegiatan pembelajaran baik
pun media harus sesuai dengan itu inovasi dari cara mengajar guru ataupun
karakteristik siswa karena dengan begitu inovasi dari sumber belajar itu sendiri.
siswa dapat berperan aktif dalam proses Siswa lebih banyak menyukai belajar
belajar. dengan menggunakan media

213
Masturah, Mahadewi, Simamora (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 212-221

pembelajaran yang terdapat gambar di salah satunya dalam mata pelajaran Ilmu
dalamnya dan siswa juga lebih menyukai Pengetahuan Alam (IPA). Selain itu akan
belajar secara berkelompok dari pada membantu guru dalam kegiatan belajar
belajar secra individu. Hal lain yang siswa supaya lebih mudah dalam
menunjukkan minimnya hasil belajar siswa, mengimplementasikan contoh secara lebih
yaitu seperti dalam proses pembelajaran konkret. Pop-Up Book dapat di desain
tepatnya siswa dalam mengerjakan tugas sesuai dengan kebutuhan materi yang
yang diberikan oleh guru, siswa cenderung harus diajarkan oleh siswa dan tentunya
menyalin atau mencontek pekerjaan milik dengan memperhatikan bagaimana
temannya tanpa ingin mencoba menjawab langkah-langkah pembelajaran siswa
dengan kemampuannya sendiri. Keadaan tersebut. Keunggulan dari Pop-Up Book
kelas dalam proses belajar juga sering yaitu dapat memvisualisasikan gambar
tidak kondusif sehingga dapat menjadi lebih menarik. Pop-Up Book dapat
mengganggu kegitan belajar siswa yang digunakan sebagai bahan ajar siswa
lainnya. Hal tersebutlah yang harus diatasi secara individu maupun secara
sehingga perlu diadakannya inovasi dalam berkelompok dan Pop-Up Book bersifat
proses pembelajaran salah satunya praktis dan dapat menambah semangat
dengan mengimplementasikan media serta minat siswa dalam belajar karena
pembelajaran yang kreatif dan inovatif. dapat memvisualisasikan konsep dalam
Sesuai dengan temuan yang telah pelajaran kedalam bentuk gambar 3
dibahas bahwa siswa cenderung lebih dimensi. Tampilan Pop-Up Book menjadi
tertarik menggunakan media pembelajaran salah satu keunggulan karena tampilannya
yang terdapat gambar di dalamnya dan yang unik dan berbeda dengan media
dilihat dari proses belajar guru yang pembelajaran berbentuk dua dimensi yang
cenderung lebih menggunakan metode lainnya. Pop-Up Book ini memiliki dimensi
ceramah. Hal ini membuktikan bahwa dari gambar yang dapat timbul ketika halaman
pihak guru sangat memerlukan media dibuka.
pembelajaran yang sesuai dengan Pengembangan media
karakteristik siswa tersebut. Oleh karena pembelajaran berbasis Pop-Up Book
itu dirasa perlu dilakukan pengembangan menggunakan model ADDIE yang terdiri
suatu media pembelajaran yang tentunya dari lima tahapan yaitu (1) Analysis
belum pernah dikembangkan sebelumnya (kegiatan menganalisis kebutuhan peserta
di sekolah khususnya di kelas tersebut dan didik), (2) Design (merancang media
yang terpenting media pembelajaran pembelajaran berbasis Pop-Up Book), (3)
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai Development (mengembangkan media
sumber belajar pendamping LKS. pembelajaran berbasis Pop-Up Book yang
Mariani, dkk, (2014:532) telah dirancang), (4) Implementation
menyatakan bahwa pengembangan media (mengimplementasikan hasil
pembelajaran sangat perlu dilakukan terus pengembangan media pembelajaran
menerus, mengikuti kebutuhan dan berbasis Pop-Up Book), dan (5) Evaluation
kemajuan siswa. Tantangannya saat ini (evaluasi untuk mengumpulkan data). Pada
adalah bagaimana membuat media belajar pengembangan Pop-Up Book diperlukan
yang menarik dan harus praktis, mendidik, beberapa teknik. Jani-jenis teknik Pop-Up
dan tentunya sesuai dengan karakteristik Book ada beragam. Seperti yang ditulis
siswa tersebut. Salah satu media yang oleh Sefriastina (2016) mengenai jenis-
menjawab tantangan ini adalah Pop-Up jenis Pop-Up yaitu: (1) Transformations,
Book. yaitu bentuk tampilan yang terdiri dari
Pop-Up adalah sebuah kartu atau potongan-potongan PopUp yang disusun
buku yang ketika dibuka bisa menampilkan secara vertikal, (2) Volvelles, yaitu bentuk
bentuk 3 dimensi atau timbul” tampilan yang menggunakan unsur
(Dewantari:2014). Pop-Up Book ini lingkaran dalam pembuatannya, (3)
dirancang dengan kreasi sekreatif mungkin Peepshow, yaitu tampilan yang tersusun
sehingga mampu menumbuhkan minat dan dari serangkaian tumpukan kertas yang
meningkatkan minat belajar siswa yang disusun bertumpuk menjadi satu sehingga
akan berdampak pada hasil belajar siswa menciptakan ilusi kedalaman dan

214
Masturah, Mahadewi, Simamora (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 212-221

perspektif, (4) Pull-tabs, yaitu sebuah tab


kertas geser atau bentuk yang ditarik dan
didorong untuk memperlihatkan gerakan
gambaran baru, (5) Carousel, teknik ini
didukung dengan tali, pita atau kancing
yang apabila dibuka dan dilipat kembali
berbentuk benda yang komplek, (6) Box
and cylinder, atau kotak dan silinder adalah
gerakan sebuah kubus atau tabung yang Gambar 1. Tahapan Model ADDIE
bergerak naik dari tengah halaman ketika
halaman dibuka Dalam pengembangan Penelitian pengembangan ini
media pembelajaran Pop-Up Book untuk menggunakan empat metode dalam
mata pelajaran IPA ini peneliti proses pengumpulan data yaitu metode
menggunakan teknik Box and Cylinder dan wawancara, kuesioner, tes, dan
teknik Pulltabs. Berdasarkan paparan pencatatan dokumen. (1) Metode
tersebut, maka pada penelitian ini wawancara digunakan untuk
dikembangkan media pembelajaran mengumpulkan data berupa hasil analisis
berbasis Pop-Up Book pada mata situasi awal masalah yang melatar
pelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belakangi dilaksanakannya penelitian ini.
belajar siswa kelas III A SD Mutiara Metode wawancara ini dilakukan dengan
Singaraja mewawancarai guru kelas III A di SD
Mutiara Singaraja. (2) Metode kuesioner
METODE digunakan pada tahap penerapan untuk
Penelitian ini merupakan jenis mengukur kelayakan produk yang telah
penelitian pengembangan. Model dibuat baik itu Pada kegiatan penelitian
pengembangan yang digunakan adalah kuesioner digunakan pada tahap
model ADDIE. Pemilihan model ini di penerapan untuk mengukur kelayakan
dasari atas pertimbangan bahwa model ini produk yang telah dibuat baik itu pada
mudah untuk dipaham oleh peneliti. Model tahap review dari para ahli bidang studi
ini disusun secara tersusun dengan atau mata pejalaran, ahli desain
kegiatan yang sistematis dalam upaya pembelajaran, ahli media pembelajaran,
pemecahan masalah belajar yang dan siswa saat diuji coba perorangan, uji
berkaitan dengan media belajar yang coba kelompok kecil, dan uji coba
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lapangan. (3) Metode tes digunakan untuk
siswa. Tegeh, dkk (2014:41) menyatakan mengetahui efektivitas penggunaan media
model ADDIE merupakan salah satu model pembelajaran berbasis Pop-Up Book
desain pembelajaran sistematik. Model ini terhadap peningkatan hasil belajar siswa
disusun secara terprogram dengan urutan- kelas III A SD Mutiara Singaraja. Metode ini
urutan kegiatan yang sistematis dalam digunakan pada tahap implementasi atau
upaya pemecahan masalah belajar yang penerapan yang akan dilakukan dengan
berkaitan dengan sumber belajar yang pretest dan posttest dalam bentuksoal
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar
pebelajar. Model ADDIE terdiri dari lima siswa sebelum dan sesudah menggunakan
langkah yaitu (1) analisis (analyze), (2) media pembelajaran berbasis Pop-Up
perancangan (design), (3) pengembangan Book. (4) Metode pencatatan dokumen ini
(development), (4) implementasi digunakan untuk mengumpulan data seta
(implementation), dan (5) evaluasi mendeskrupsikan laporan pengembangan
(evaluation). Kelima tahap prosedur produk media pembelajaran berbasis Pop-
pengembangan tersebut dapat dilihat pada Up Book sesuai dengan model
gambar berikut. pengembangan yang digunakan dalam
penelitian.
Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian
pengembangan ini adalah daftar
pertanyaan wawancara, lembar kuesioner,

215
Masturah, Mahadewi, Simamora (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 212-221

soal dalam bentuk tes pilihan ganda, dan Teknik ini dilakukan dengan
laporan pengemangan produk. Sebelum mengelompokkan informasi-informasi dari
soal pilihan ganda digunakan untuk data kualitatif yang berupa masukan,
mengukur hasil belajar siswa, terlebih tanggapan, kritik dan saran perbaikan yang
dahulu soal diujikan kepada siswa yang terdapat dalam angket/kuesioner dan hasil
bukan merupakan kelas subjek penelitian. wawancara.
Setelah soal diujikan kepada siswa Hasil analisis tersebut kemudian
kemudian soal dianalisis untuk mengetahui digunakan untuk merevisi produk penelitian
(1) validitas butir tes, (2) reliabilitas butir yang dikembangkan. (2) analisis deskriptif
tes, (3) tingkat kesukaran buir tes, dan (4) kuantitatif, dilakukan untuk mengolah data
daya beda tes. Setelah diketahui hasil dari yang diperoleh melalui angket dalam
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan bentuk presentase. Rumus yang
daya bedanya, tes tersebut selanjutnya digunakan untuk menghitung presentase
dimodifikasi menjdi soal pretest dan dari masing-masing subjek adalah sebagai
posttest yang akan digunakan untuk berikut.
menguji efektivitas produk.
Penelitian pengembangan ini
menggunakan tiga teknik analisis data
yaitu (1) teknik analisis deskriptif kualitatif,
teknik ini digunakan untuk mengolah data
hasil review ahli isi bidang studi atau mata
pelajaran, ahli desain pembelajaran, dan Untuk dapat memberikan makna dan
ahli desain pembelajaran. pengambilan keputusan digunakan
ketetapan pada Tabel 1 berikut.

dan (3) Analisis statistik inferensial hipotesis (uji-t berkorelasi) adalah sebagai
(ujit),teknik analisis ini diguakan untuk berikut.
mengetahui tingkat efektivitas produk 1. Uji normalitas sebaran dalam
pengembangan terhadap hasil belajar IPA penelitian pengembangan dilakukan
siswa kelas III A di SD Mutiara Singaraja untuk mengetahui apakah sebaran
sebelum dan sesudah menggunakan skor pada setiap variabel
produk pengembangan media berdistribusi normal atau tidak, untuk
pembelajaran berbasis Pop-Up Book. Data itu dapat digunakan rumus teknik uji
uji coba kelompok sasaran dikumpulkan Liliefors. Adapun cara yang dilakukan
dengan menggunakan pretest dan posttest untuk menguji normalitas suatu data
terhadap materi pokok yang diuji cobakan. dengan teknik Uji Liliefors menurut
Hasil pretest dan posttest kemudian Koyan (2012:108) adalah sebagai
dianalisis menggunakan uji-t untuk berikut. Urutkan data sampel dari
mengetahui perbedaan antara hasil pretest kecil ke besar dan tentukan frekuensi
dan posttest. Pengujian hipotesis tiap-tiap data.
digunakan uji-t berkorelasi dengan 2. Tentukan nilai z dari tiap-tiap data itu.
perhitungan manual. Sebelum melakukan 3. Tentukan besar peluang untuk
uji hipotesis (uji-t berkorelasi) dilakukan uji masingmasing nilai z berdasarkan
prasyarat (normalitas dan homogenitas). table z dan diberi nama F(z).
Untuk menghitung uji prasyarat dan uji 4. Hitung frekuensi kumulatif elatif dari
masing-masing nilai z dan sebut

216
Masturah, Mahadewi, Simamora (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 212-221

dengan S(z) → Hitung proporsinya, H0 : Tidak terdapat efektivitas media


kalau n=20, maka tiap-tiap frekuensi pembelajaran berbasis Pop-Up
kumulatif dibagi dengan n. Gunakan Book terhadap hasil belajar siswa
nilai L0 yang terbesar. kelas III A di SD Mutiara Singaraja.
5. Tentukan nilai L0 = |F(z) – S(z)|, H1 :Terdapat efektivitas media
hitung selisihnya, kemudian pembelajaran berbasis Pop-Up
bandingkan dengan nilai Lt dari table Book terhadap hasil belajar siswa
Liliefors. kelas III A di SD Mutiara Singaraja
6. Jika L0 > Lt , maka H0 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Uji homogenitas varians dalam
penelitian pengembangan ini dilakukan
untuk mencari dua atau lebih kelompok
data sampel berasal dari populasi yang
memiliki variasi yang sama. Uji
homogenitas varians untuk kedua
kelompok digunakan dengan rumus berikut HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada
kelas III A semester genap di SD Mutiara
Singaraja. Subjek dalam penelitia ini
adalah seluruh siswa kelas III A yang
berjumlah 26 orang siswa. Adapun
Kriteria¬ pengujian tolak H0 jika Fhitung ≥ pengembangan media Pembelajaran
Fa (n1-1.n2-1), uji dilakukan pada taraf berbasis Pop-Up Book disesuaiakan
signifikansi 5% dengan derajat kebebasan dengan model yang dijadikan pedoman
untuk pembilang n1-1dan derajat yaitu model ADDIE yang terdiri dari lima
kebebasan untuk penyebut n2-1, maka H0 tahapan yaitu: (1) Analyze (analisis), (2)
ditolak yang berarti sampel tidak homogen. Design (perancangan), (3) Development
Setelah dilakukan uji normalitas dan (pengembangan), (4) Implementation
homogenitas, selanjutnya dilakukan uji (implementatsi), dan (5) Evaluation
hipotesis. Rumus untuk menghitung uji (evaluasi).
hipotesis (uji-t berkorelasi) adalah sebagai Kegiatan analisis kebutuhan yang
berikut. berupa analisis karakteristik, analisis
konten, dan analisis lingkungan dan
fasilitas yang dilakukan melalui tahap
wawancara dengan guru kelas III A SD
Mutiara Singaraja. Hasil analisis
karakterisitik peserta didik diketahui bahwa
karakteristik siswa di SD Mutiara Singaraja
merupakan siswa yang senang belajar
menggunakan media visual dengan
gambar-gambar yang menarik. Analisis
konten dilakukan pemilihan materi
pembelajaran yang relevan dengan produk
media pembelajaran yang akan
dikembangkan, menetapkan standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan
Hasil uji coba dibandingkan ttabel dengan indikator pencapaian yaitu SK 6 dan KD 6.2
taraf signifikansi 0,05 (5%) untuk sampai 6.3 dengan pokok bahasan Cuaca
mengetahui apakah terdapat efektivitas dan Penagruhnya Bagi Manusia pada
dalam penggunaan media pembelajaran kelas III semester genap. Analisis
berbasis Pop-Up Book. lingkungan dan fasilitas di SD Mutiara
Singaraja menunjukkan bahwa sangat

217
Masturah, Mahadewi, Simamora (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 212-221

relevan untuk dikembangkannya media Tahap selanjutnya yaitu tahap


pembelajaran Pop-Up Book karena di pengembangan (development). Adapun
sekolah tersebut masih kurang akan media tahapan pengembangan media
pembelajaran untuk kelangsungan belajar pembelajaran berbasis Pop-Up Book
siswa. adalah (1) pencarian serta pengumpulan
Pada tahap perancangan (design) alat dan bahan yang akan digunakan untuk
ini dilakukan dua hal yaitu pemilihan pembuatan media pembelajara berbasis
perangkat lunak (software) dan pemilihan Pop-Up Book, (2) penyusunan materi yang
alat dan bahan yang akan digunkanan. akan dikembangkan dalam media
Software/perangkat lunak yang digunakan pembelajaran Pop-Up Book, (3)
dalam proses perancangan produk PopUp pencetakan lembar halaman Pop-Up Book,
Book yaitu CorelDraw X5 dan Adobe (4) pembuatan cover Pop-Up Book dengan
Photoshop CS3. Alat dan bahan yang menggunakan kertas karton sebagai bahan
digunakan dalam pengembangan media ini lapisannya, dan (5) perakitan bagian
merupakan alat yang tidak sukar untuk halaman-halaman yang telah disusun
ditemui dalam kehidupan sehari-hari secara sistematis dan pemasangan bagian
seperti gunting, cutter, penggaris/mistar, Pop-Up di dalam halaman Pop-Up Book.
welkro, , duble side tape, duuble side tape Pada implementasi
foam, kertas art paper, dan kertas karton (implementation) media pembelajaran
berwarna kuning. berbasis Pop-Up Book yang telah
Dalam mendesain sebuah produk dikembangkan untuk mengetahui respon
tersebut terdapat 6 prinsip desain teks dan siswa dari segi kemenarikan dan kelayakan
gambar yang harus diperhatikan oleh para produk sebelum dilakukan validasi produk
pengembangnya. Sesuai dengan teori oleh para ahli diantaranya kemudia diahli
desain pesan yang dikemukakan oleh isi mata pelajaran IPA, ahli media
Sudarma, dkk (2015:17) yaitu terdapat 6 pembelajaran, dan ahli desain
prinsip motivasi dalam desain teks dan pembelajaran dan uji coba produk yaitu uji
gambar yaitu, pertama kesan positif coba perorangan, kelompok kecil, dan uji
terhadap media pembelajaran yang lapangan. Pada tahap ini kegiatan yang
dirancang sesuai dengan karakteristik dilakukan yaitu untuk mengetahui hasil
siswa tersebut, kedua keterbacaan teks pengembangan yang dibuat yang
dengan cara menggunakan bahasa yang kemudian diterapkan dalam pembelajaran
sederhana dan mudah dipahami. Ketiga, IPA kelas III A.
kejelasan gambar berupa ilustrasi. Tahap akhir yang dilakukan yaitu
Keempat, tata letak yang menimbulkan tahap evaluasi pada data yang telah
para pembaca menikmati media terkumpul pada tahap implementasi.
pembelajaran. Kelima, kemenarikan Evaluasi yang dilakukan pada tahap ini
gambar yang dapat membangkitan yaitu berupa evaluasi formatif dan sumatif.
motivasi sisiwa, dan keenam yaitu Evaluasi formatif dilakukan untuk
membangkitkan minat siswa untuk belajar mengukur atau menilai produk media
menggunakan media pembelajaran. Dalam pembelajaran yang mencakup validasi
merancang media pembelajaran berbasis para ahli, uji coba perorangan, uji coba
Pop-Up Book ini, pemilihan warna juga kelompok kecil, dan uji coba lapangan.
harus diperhatikan, mengapa warna Sedangkan evaluasi sumatif ini dilakukan
tersebut digunakan dan apa arti dari warna untuk mengetahui kefekttifan media
tersebut. Pada media pembelajaran pembelajaran yang dikembangkan untuk
berbasis Pop-Up Book warna dasar kegiatan pembelajaran dengan dilakukan
dominan yang digunakan adalah warna tahap uji efektivitas.
biru. Menggunakan warna biru menurut Validasi produk media
Pujiyanto (dalam Sudarma, 2015:46) pembelajaran berbasis Pop-Up Book
sebagai penunjuk produk memberikan meliputi (1) uji ahli isi mata pelajaran, (2) uji
kesan rasa yang sejuk. Dengan demikian ahli desai pembelajaran, (3) uji ahli media
peggunaan warna biru akan membuat pembelajaran, (4) uji coba perorangan, (5)
peserta didik nyaman dengan media uji coba kelompok kecil, dan (6) uji coba
pembelajaran yang dikembangkan. lapangan.

218
Masturah, Mahadewi, Simamora (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 212-221

Produk media pembelajaran hasil belajar sedang dan empat orang


berbasisi Pop-Up Book dinilai oleh seorang siswa dengan hasil belajar rendah.
ahli isi mata pelajaran IPA yang sekaligus Prsentase tingkat pencapaian hasil uji coba
merupakan guru kelas III A SD Mutiara kelompok kecil berada pada kriteria
Singaraja atas nama Ni Luh Sutrasmi, “sangat baik” (91,67%) sehingga produk
M.Ama.,Pd. Prsentase tingkat pencapaian media pembelajaran berbasis Pop-Up
hasil ahli isi mata pelajaran IPA berada Book ini tidak perlu direvisi. Uji coba
pada kriteria “sangat baik” (95,8%) lapangam dilakukan pada seluruh siswa
sehingga produk media pembelajaran kelas III A SD Mutiara Singaraja yang
berbasis Pop-Up Book ini tidak perlu berjumlah 26 (dua puluh enam) siswa.
direvisi. Uji Ahli Desain Pembelajaran Keseluruhan siswa tersebut sudah
produk media pembelajaran berbasis Pop- termasuk siswa yang memiliki hasil belajar
Up Book ini diujikan kepada seorang ahli tinggi, sedang dan rendah. Prsentase
desain pembelajaran atas nama Dr. I Made tingkat pencapaian hasil uji coba lapangan
Tegeh, M.Pd. Prsentase tingkat berada pada kriteria “sangat baik” (90,08%)
pencapaian hasil ahli desain pembelajaran sehingga produk media pembelajaran
berada pada kriteria “baik” (88%) sehingga berbasis Pop-Up Book ini tidak perlu
produk media pembelajaran berbasis Pop- direvisi.
Up Book ini perlu direvisi seperlunya. Efektivitas pengembangan media
Adapun komentar dan saran yang pembelajaran berbasis Pop-Up Book
diberikan oleh ahli desain pembelajaran dilakukan dengan metode tes dalam
yaitu (1) Petunjuk belajar ukuran huruf bentuk soal pilihan ganda yang digunakan
diperbesar minimal 16, (2) Indikator dan untuk mengumpulkan data nilai hasil
tujuan pembelajaran gunakan KKO. Uji ahli belajar siswa sebelum dan sesudah
media pembelajaran diujikan kepada menggunakan media pembelajaran
seorang ahli media pembelajaran atas berbasis Pop-Up Book. Sebelum media
nama Dewa Gede Agus Putra Prabawa, pembelajaran berbasis Pop-Up Book
S.Pd., M.Pd. Prsentase tingkat pencapaian diterapkan kepada siswa, terlebih dahulu
hasil ahli media pembelajaran adalah dilakukan pretest terhadap 26 (dua puluh
berada pada kriteria “sangat baik” (98,5%) enam) orang siswa kelas III A SD Mutaiara
sehingga produk media pembelajaran Singaraja. Selanjutnya dilanjutkan dengan
berbasis Pop-Up Book ini tidak perlu memberikan posttest setelah media
direvisi. Namun untuk kesempurnaan pembelajaran berbasis Pop-Up Book
produk ahli media pembelajaran diterapkan kepada siswa. Nilai rata-rata
memberikan komentar dan saran sebagai pre-test sebesar 53,33 dan nilai rata-rata
bahan perbaikan yaitu: (1) media sudah post-test sebesar 88,21. Berdasarkan nilai
sangat bagus, (2) space kosong agar diisi pretest dan posttest tersebut, maka
dengan gambar atau teks yang relevan dilakukan uji-t untuk sampel berkolerasi
(hindari adanya space kosong). secara manual.
Uji coba perorangan dilakukan Hasil perhitungan manual
pada siswa kelas IV A sebanyak 3 (tiga) menunjukkan bahwa dengan db = 50
orang siswa. Siswa tersebut terdiri dari satu diperoleh nilai Ttabel pada taraf signifikansi
orang siswa dengan hasil belajar tinggi, 5% yaitu sebesar 2,009. Berdasarkan
satu orang siswa dengan hasil belajar perhitungan yang telah dilakukan diperoleh
sedang dan satu orang siswa dengan hasil Thitung = 22,08. Hal ini berarti Thitung >
belajar rendah. Prsentase tingkat Ttabel, sehingga H0 ditolak dan H1
pencapaian hasil uji coba perorangan diterima, artinya terdapat efektifitas media
berada pada kriteria “sangat baik” (92%) pembelajaran berbasis Pop-Up Book
sehingga produk media pembelajaran terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III A
berbasis Pop-Up Book ini tidak perlu di SD Mutiara Singaraja.
direvisi. Uji coba kelompok kecil dilakukan
pada siswa kelas IV A sebanyak 12 SIMPULAN DAN SARAN
(duabelas) orang siswa. Siswa tersebut Adapun Rancang bangun media
terdiri dari empat orang siswa dengan hasil pembelajaran Pop-Up Book dikembangkan
belajar tinggi, empat orang siswa dengan dengan menggunakan model

219
Masturah, Mahadewi, Simamora (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 212-221

pengembangan ADDIE. Tahapan tersebut lancar dan siswa dapat menambah


yaitu (a) Analyze (Analisis), (b) Design pengetahuan dengan guru menggunakan
(Perancangan), (c) Development media pembelajaran Pop-Up Book atau
(Pengembangan), (d) Implementation yang sejenis, serta dapat mengatasi
(Implementasi), dan (e) Evaluation permasalahan yang selama ini terjadi
(Evaluasi). dalam kegiatan pembelajaran.Kepada
Media pembelajaran Pop-Up Book kepala sekolah disarankan untuk
dinyatakan valid dan dapat digunakan memberikan fasilitas untuk guru-guru
untuk peserta didik dalam kegiatan belajar dalam mengembangkan media
untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa pembelajaran yang digunakan untuk
kelas III A SD Mutiara Singaraja. Hal kegiatan belajar siswa di kelas. Kepada
tersebut terbukti dengan hasil dari uji ahli peneliti lain disarankan agar hasil
dan uji coba siswa berikut, pada ahli isi penelitian ini dapat dijadikan suatu refrensi
mata pelajaran IPA mendapatkan hasil dalam melakukan penelitian
95,8% dengan kriteria sangat baik, pengembangan yang sejenis.
penilaian pada ahli desain pembelajaran
mendapatkan hasil 88% dengan kriteria UCAPAN TERIMAKASIH
baik, penilaian ahli media pembelajaran Dalam menyelesaikan skripsi ini,
mendapatkan hasil 98,5% dengan kriteria penulis banyak mendapatkan bantuan baik
sangat baik, pada uji coba perorangan berupa moral maupun material dari
mendapatkan hasil 92% dengan kriteria berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesepatan
sangat baik, pada uji coba kelompok kecil ini penulis mengucapkan terima kasih
mendapatkan hasil 91,66% dengan kriteria kepada:
sangat baik, dan pada uji coba lapangan 1. Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S.,
mendapatkan hasil 90,8% dengan kriteria Kons., selaku Dekan Fakultas Ilmu
sangat baik. Pendidikan Undiksha atas segala
Hasil uji efektivitas yang dianalisis kebijakannya sehingga studi ini
dengan menggunakan teknik analisis dapat terselesaikan.
inferensial (uji-t) menunjukkan bahwa skor 2. Dr. I Komang Sudarma, S.Pd.,
rata-rata posttest sebesar 88,21 lebih M.Pd., Ketua Jurusan Teknologi
besar dari skor rata-rata pretest yaitu Pendidikan Undiksha atas motivasi
53,33. Dengan demikian dapat disimpulkan serta memberikan kesempatan
bahwa media pembelajaran Pop-Up Book kepada penulis dalam
terbukti efektif meningkatkan hasil belajar menyelesaikan skripsi ini.
IPA siswa kelas III A SD Mutiara Singaraja. 3. Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd.,
Saran-saran yang disampaikan M.S. selaku Pembimbing I yang
berkaitan dengan pengembangan media telah banyak memberikan arahan,
pembelajaran Pop-Up Book sebagai motivasi, petunjuk, dan bimbingan
berikut. Kepada siswa disarankan dapat yang sangat bermanfaat selama
memanfaatkan media pembelajaran penyusunan skripsi ini.
PopUp Book pada kegiatan belajar 4. Alexander Hamonangan
khususny pada mata pelajaran IPA. Media Simamora, S.E., M.Pd. selaku
pembelajaran Pop-Up Book tidak hanya Pembimbing II yang telah banyak
dapat dimanfaatkan untuk siswa untuk memberikan arahan, motivasi,
pembelajaran individu namun media petunjuk, dan bimbingan yang
pembelajaran Pop-Up Book dapat sangat bermanfaat selama
dimanfaatkan untuk pembelajaran penyusunan skripsi ini.
kelompok. Diharapkan dengan 5. Putu Tudi selaku Kepala SD
pemanfaatan. Kepada guru disarankan Mutiara Singaraja yang telah
untuk menerapkan media pembelajaran memberikan izin untuk melakukan
Pop-Up Book pada mata pelajaran IPA penelitian di sekolah tersebut.
khususnya. Guru juga disarankan untuk 6. Moch Ridwan dan Lin Sunarti,
data mengembangkan media kedua orang tua yang selalu
pembelajaran yang sejenis secara mandiri memberikan doa, semangat, dan
agar pembelajaran dapat berjalan dengan motivasi selama menempuh kuliah

220
Masturah, Mahadewi, Simamora (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 212-221

hingga sapai tahap penyelesaian Sudarma, I. K., dkk. 2015. Desain Pesan
skripsi ini. Kajian Analitis Desain Visual Teks
7. Semua pihak yang turut serta dan Image. Yogyakarta: Graha Ilmu.
dalam proses penyusunan skripsi
ini. Tegeh, I. M., dkk. 2014. Model Penelitian
Pengembangan. Yogyakarta: Graha
DAFTAR PUSTAKA Ilmu.
Dewantari, A. A. 2014. Sekilas tentang
Pop-Up, Lift the Flap, dan Movable Tegeh, I.M. & I.M. Kirna. 2010. Metode
Book. Tersedia pada http://dgi.or.id/r Penelitian Pengembangan
ead/obs ervation/sekilas- Pendidikan. Singaraja: Undiksha.
tentangPop-Up-lift-he-flap-
danmovable-Book .html. (Diakses Wahyuni, S. 2017. “Keaktifan Dan Hasil
pada 24 Mei 2017). Belajar Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make A Match
Koyan, I. W. 2012. Statistik Pendidikan Berbantuan Media Gambar”.
Teknik Analisis Data Kuantitatif. EJournal Mitra Pendidikan, Volume
Singaraja. Universitas Pendidikan 1, No. 2, (hlm 83-94). Tersedia pada
Ganesha. Mahadewi, L. P. P. 2014. http://e-jurnalmitrapendidikan.com/in
Problematika Teknologi Pendidikan. dex.php/e-jmp/article/download/61/2
Yogyakarta: Graha Ilmu. 2. (Diakses pada 7 Januari 2018).

Mariani, S., dkk. 2014. “The Effectiveness


of Learning by PBL Assisted
Mathematics Pop Up Book Against
The Spatial Ability in Grade VIII on
Geometry Subject Matter”.
International Journal of Education
and Research, Volume 2, No. 8,
ISSN: 2201-6740, (hlm 531-548).
Tersedia pada http://www.ijern.com/
journal/2014/August-2014/47.pdf.
Diakses pada 2 Desember 2017).

Sefriastina, M. 2016. Pop Up Book Untuk


Peningkatan Motivasi Belajar Siswa.
Terdapat pada https://www.almuslim
.sch.id/index.php/component/k2/item
/56-Pop-Up-book-untuk-peningkatan
-motivasi-belajar-siswa.html.
(Diakses tang-gal 20 Maret 2018).

Siregar, A. dan Rahmah, E. 2016. “Model


Pop Up Book Keluarga Untuk
Mempercepat Kemampuan
Membaca Anak Kelas Rendah
Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmu
Informasi Perpustakaan dan
Kearsipan, Volume 5, No. 1, (hlm 10-
21). Tersedia pada http://ejournal
.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view
File/6288/4894. (Dia-kses pada 20
Maret 2017).

221

Anda mungkin juga menyukai