Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET TERHADAP

HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA


KELAS XI IIS MAN 1 PONTIANAK

Adi Saputra, Agus Sastrawan, Ika Rahmatika Chalimi


Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Untan Pontianak
Email: adi02putra96@gmail.com

Abstract
This research aims to determine the effect of student learning outcomes using media
leaflets on students of class XI IIS Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. The method of
research used experiemental with One-Group Pre-test post-test design. The sample in this
research was the students of Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak class XI IIS 2.
Material taught the period of Japanese government in Indonesia. The research
instrument in this research used the form of multiple choice test with 20 questions. The
result of student's answer shows the difference of students' learning outcomes. Before the
experiment results the average of student learning outcomes was 64.3750 and after the
experiments (mean) shows score was 81.5625. The difference in learning outcomes is
indicated by the results of a t-test (paired simple T-test) with ρ or significance values of
the sig (2-tailed) columns generated through statistical analysis using SPSS version 24
(0,000), smaller than 0,05 = 5% (or 0,000 <0.05), decision-making by comparison of
probability values. Based on these results then Ho is rejected, and Ha accepted.
Utilization of leaflet media as a medium of learning at this time is not unfamiliar for
students of class XI IIS. From the results of these data concluded that leaflet learning
media can give effect to the results of student learning class XI IIS 2 Madrasah Aliyah
Negeri 1 Pontianak

Keywords: Effect, Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak, Media leaflets, Student


learning outcomes

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha yang merupakan lembaga pendidikan yang
dilakukan dengan sengaja dan sistematis mempunyai tugas untuk menghantarkan
untuk memotivasi, membina, membantu, peserta didik untuk mengembangkan segala
serta membimbing seseorang untuk potensi yang dimiliki. Sekolah juga
mengembangkan segala potensinya sehingga dipercaya sebagai satu-satunya cara agar
mencapai kualitas diri yang lebih baik. manusia pada zaman sekarang hidup mantap
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari dimasa yang akan datang. Keberhasilan
manusia. Sejak dalam kandungan sampai pendidikan di sekolah sangat tergantung
saat ini, bahkan sampai tua pendidikan pada proses belajar mengajar di kelas.
sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam pembelajaran di sekolah, terdapat
Pendidikan itu dapat diperoleh dari orang banyak unsur yang saling berkaitan dan
tua, teman sepermainan, sekolah, menentukan keberhasilan dalam proses
masyarakat, dan lingkungan sekitar. mengajar. Unsur-unsur tersebut adalah
Sebagai penunjang pendidikan, pendidik (guru), peserta didik, kurikulum,
pemerintah membentuk suatu lembaga pengajaran, tes, dan lingkungan. Siswa
pendidikan yaitu sekolah. Sekolah sebagai subjek dalam proses tersebut juga

1
sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan berfungsi membantu siswa belajar agar lebih
belajar mengajar (Sudjana, 2001:2) berhasil”.
Guru sebagai salah satu unsur yang Ketepatan memilih media yang akan
terlibat dalam pendidikan mempunyai tugas digunakan dalam proses belajar sangat besar
untuk mendorong, membimbing, dan pengaruhnya terhadap tercapainya tujuan
memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk pendidikan dan pembelajaran (Bahri,
mencapai tujuan pembelajaran. Guru 2013:124). Salah satu alternatif media
mempunyai tanggungjawab segala sesuatu pembelajaran yang menarik sehingga siswa
yang terjadi dalam kelas untuk membantu tidak bosan, sekaligus dapat meningkatkan
proses perkembangan siswa. Penyampaian aktivitas siswa dalam belajar dan dapat
materi pembelajaran hanya merupakan salah memberikan dampak positif terhadap hasil
satu dari berbagai kegiatan dalam belajar belajar siswa. Media pembelajaran yang
sebagai suatu proses yang dinamis diduga efektif adalah media leaflet.
(Slameto,2015:97). Pemilihan media leaflet sebagai media
Selain menguasai materi pembelajaran, pembelajaran sangat tepat apabila digunakan
guru dituntut mampu mengembangkan untuk membangkitkan motivasi belajar
materi pembelajaran yang disampaikan. guru siswa sehingga meningkatkan hasil belajar
tidak hanya berpatokan pada media papan siswa. Karena, media leaflet ini mempunyai
tulis dan metode ceramah saja selama proses beragam gambar, warna, desain yang unik.
belajar mengajar jika ingin mencapai tujuan Selain itu juga media leaflet ini mudah
pembelajaran yang baik, melainkan juga dijadikan media penyampaian materi
harus ditambah dengan bantuan media yang pembelajaran dengan cara yang menarik,
bisa membuat penyampaian materi sehingga siswa tidak jenuh dengan materi
pembelajaran menjadi lebih menarik dalam yang guru sampaikan.
proses belajar-mengajar sehingga siswa akan Leaflet merupakan media cetak yang
lebih tertarik dalam mengikuti proses belajar berisikan rangkuman materi pembelajaran.
mengajar dikelas. Kelebihan media leaflet adalah siswa dapat
Media pembelajaran adalah segala belajar sesuai dengan kecepatan masing-
sesuatu yang dapat digunakan untuk masing. Materi pelajaran dapat dirancang
menyampaikan pesan atau informasi dalam sedemikian rupa sehingga mampu
proses belajar mengajar sehingga memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat
merangsang perhatian dan minat siswa maupun yang lamban membaca dan
dalam belajar (Arsyad, 2011:10). Lebih memahami. Namun pada akhirnya siswa
lanjut Suhana (2014:61) menyatakan, diharapkan dapat menguasai materi
“Media pembelajaran merupakan segala pelajaran. Siswa dapat mengulangi materi
bentuk perangsang dan alat yang disediakan dalam bahan ajar leaflet dan mengikuti
guru untuk mendorong siswa belajar secara urutan pikiran secara logis.
cepat, tepat, mudah, benar dan tidak Leaflet adalah bahan cetak tertulis
terjadinya verbalisme”. berupa lembaran yang dilipat tetapi tidak
Yusuf Hadi Miarso (dalam Kasful dimatikan atau dijahit. Agar terlihat menarik
Anwar, 2011:160) menyebutkan” media biasanya leaflet didesain secara cermat
sebagai semua bentuk perantara yang dilengkapi dengan ilustrasi dan
digunakan oleh manusia untuk menggunakan bahasa yang sederhana,
menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, singkat serta mudah dipahami. Leaflet
atau pendapat sehingga ide, gagasan atau sebagai bahan ajar juga harus memuat materi
pendapat yang dikemukakan itu sampai yang dapat menggiring peserta didik untuk
kepada penerima yang dituju. Hal ini juga menguasai satu atau lebih kompetensi dasar
sejalan dengan Hamalik (2005:201) yang (Majid, 2013:177-178).
menyatakan “Pemakaian media Hasil pra riset yang peneliti lakukan,
pembelajaran yang terpusat pada siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru

2
sejarah Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang
telah menggunakan media leaflet, akan telah ditetapkan sekolah yaitu 75.
tetapi dalam penerapannya media leaflet ini Penelitian yang menguji pengaruh
hanya sebagai pelengkap dari media penggunaan bahan ajar leaflet oleh Endah
konvensional yaitu media Lembar Kerja Tri Septiani (2014:9-9), menyatakan
Siswa (LKS). Guru lebih terfokus terhadap “penggunaan media leaflet dapat
media konvensional karena menganggap meningkatkan efektifitas dan hasil belajar
dalam pembuatan media leaflet ini perlu siswa”. Penelitian juga dilakukan oleh
waktu yang relatif lama sehingga menambah Andriyani Farida (2014:9) menyatakan
beban guru mata pelajaran. Salah satu “penggunaan media leaflet mampu
dampak dari penggunaan media meningkatkan hasil belajar siswa”. Dari dua
konvensional adalah rendahnya hasil belajar hasil penelitian terdahulu didapatkan
siswa. penggunaan media leaflet sangat efektif
Mengantisipasi rendahnya hasil belajar dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
siswa, guru berperan dalam usaha Maka peneliti akan melakukan penelitian
pembelajaran siswa dengan mencari solusi yang sama tetapi dengan objek dan subyek
media apa yang harus digunakan agar proses yang berbeda. Peneliti ingin memastikan
pembelajaran dapat melibatkan siswa secara apakah penggunaan media leaflet dapat
aktif serta memahami pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar atau tidak
disampaikan oleh guru. Guru juga harus berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
dapat memilih media yang tepat untuk MAN 1 Pontianak terletak di Jalan Haji
digunakan dalam proses pembelajaran. Pada Haruna Sui Jawi. Sekolah ini terakreditasi A
dasarnya tugas guru adalah dan telah menggunakan kurikulum 2013. Di
mengkomunikasikan pengalaman kepada MAN 1 Pontianak terdapat tiga jurusan,
siswa baik melalui pendengaran maupun yakni jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
penglihatan. Guru dapat menyampaikan (IPA), Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), dan Ilmu
pengalamannya dalam bentuk media yang Agama Islam (IAI). Mata pelajaran sejarah
dapat membangkitkan semangat siswa peminatan merupakan mata pelajaran lintas
dalam belajar (Hamalik, 2005:201) minat yang artinya pelajaran sejarah

Tabel 1. Nilai Rata-rata Hasil belajar Sejarah Peminatan Kelas XI IIS Tahun Ajaran
2017/2018

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa Tuntas KKM Ketuntasan (%)


XI IIS 1 38 14 75 36,84

XI IIS 2 38 10 75 26.32

XI IIS 3 37 16 75 42.24

XI IIS 4 36 13 75 36.11

Kondisi lemahnya pemahaman materi peminatan hanya dipelajari dikelas Ilmu-


pada pembelajaran sejarah ini ditunjukan Ilmu Sosial sedangkan untuk kelas yang lain
dengan nilai rata-rata post-test siswa kelas hanya terfokus terhadap pelajaran Sejarah
XI IIS. Hasil pra riset yang peneliti lakukan Indonesia (wajib).
menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas Hasil pra riset yang peneliti lakukan,
XI IIS masih banyak dibawah standar dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru

3
sejarah Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak belajar mengajar di kelas. Pemilihan lokasi
telah menggunakan media leaflet, akan penelitian dilakukan karena peneliti juga
tetapi dalam penerapannya media leaflet ini merupakan mahasiswa Praktik Pengalaman
hanya sebagai pelengkap dari media Lapangan (PPL) yang ingin memberikan
konvensional yaitu media Lembar Kerja konstribusi secara langsung dengan
Siswa (LKS). Guru lebih terfokus melakukan penelitian di Madrasah Aliyah
terhadap media konvensional karena Negeri 1 Pontianak. Adapun judul penelitian
menganggap dalam pembuatan media leaflet yang akan peneliti angkat adalah “Pengaruh
ini perlu waktu yang relatif lama sehingga Penggunaan Media Leaflet Terhadap Hasil
menambah beban guru mata pelajaran. Salah Belajar Sejarah Pada Siswa Kelas XI IIS
satu dampak dari penggunaan media Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak.
konvensional adalah rendahnya hasil belajar
siswa. METODE PENELITIAN
Mengantisipasi rendahnya hasil belajar Bentuk penelitian yang digunakan
siswa, guru berperan dalam usaha dalam penelitian ini adalah penelitian
pembelajaran siswa dengan mencari solusi deskriptif. Menurut Nawawi (2015:67),
media apa yang harus digunakan agar proses metode deskriptif adalah prosedur
pembelajaran dapat melibatkan siswa secara pemecahan masalah yang diselidiki dengan
aktif serta memahami pembelajaran yang menggambarkan atau melukiskan suatu
disampaikan oleh guru. Guru juga harus obyek/subyek penelitian (seseorang,
dapat memilih media yang tepat untuk lembaga, masyarakat dan lainnya) pada saat
digunakan dalam proses pembelajaran. Pada sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
dasarnya tugas guru adalah tampak sebagai adanya.
mengkomunikasikan pengalaman kepada Bentuk penelitian yang digunakan
siswa baik melalui pendengaran maupun dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian
penglihatan. Guru dapat menyampaikan Pre-Experimental Design, jenis penelitian
pengalamannya dalam bentuk media yang yang digunakan adalah One-Group Pretest-
dapat membangkitkan semangat siswa Posttest Design dengan rancangan sebagai
dalam belajar (Hamalik, 2005:201). berikut:

Tabel 2 Rancangan One-Group Pretest-Posttest Design

Kelas Pretest Perlakuan Posttest


E O1 X O2

Kondisi lemahnya pemahaman materi Bentuk penelitian ini digunakan dengan cara
pada pembelajaran sejarah ini ditunjukan membandingkan hasil sebelum dan setelah
dengan nilai rata-rata post-test siswa kelas suatu kelompok diberikan eksperimen.
XI IIS. Hasil pra riset yang peneliti lakukan Populasi dalam penelitian ini adalah
menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas peserta didik kelas XI IIS MAN 1 Pontianak
XI IIS masih banyak dibawah standar sebanyak 149 siswa. Sampel yang
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
telah ditetapkan sekolah yaitu 75. yang berjumlah 38 siswa. Teknik
Dengan adanya permasalahan diatas, pengambilan sampel yang digunakan pada
maka peneliti memiliki inisiatif untuk penelitian ini adalah teknik Purposive
meneliti keefektifan penggunaan media Samping. Alat pengumpul data pada
leaflet yang digunakan secara terfokus atau penelitian ini, yaitu Interview (wawancara),
memprioritaskan media leaflet dalam proses pengukuran dan studi dokumenter.

4
Tahap Persiapan menunjukkan distribusi normal dengan
Langkah-langkah yang dilakukan pada kriteria pengujian normalitas adalah jika
tahap persiapan antara lain: nilai taraf signifikan lebih besar 0,05 (P 
(a) Melaksanakan observasi dan wawancara 5%) maka dinyatakan berdistribusi normal,
ke Sekolah. (b) Menyusun instrumen dan apabila nilai taraf signifikan lebih kecil
penelitian yang meliputi RPP (Rencana dari 0,05 maka dinyatakan tidak
Pelaksanaan Pembelajaran), media ajar berdistribusi normal. Pengujian ini
Leaflet dan soal test berupa multiple choice. menggunakan program SPSS 24.
(c) Memvalidasi instrument, baik soal tes
awal (pre-test), maupun soal test akhir (post- HASIL PENELITIAN DAN
test). (d) Melakukan uji coba soal tes. (e) PEMBAHASAN
Menganalisis hasil uji coba soal tes untuk Hasil Penelitian
mengetahui tingkat realibilitas instrument 1. Diskriptif Hasil Uji Coba Soal
penelitian.Langkah-langkah yang dilakukan Uji validitas terhadap soal
pada tahap uji coba soal antara lain: a. Uji menggunakan perangkat lunak SPSS
Validitas, b. Uji reliabilitas, c. Indek (statistical product and service solution versi
kesukaran soal, dan d. Daya beda soal. 24 for windows). Uji validitas dilakukan
Tahap Pelaksanan untuk mengetahui apakah alat ukut yang
telah disusun dapat digunakan untuk
Setelah data penelitian yang diperoleh mengukur secara tepat dengan menggunakan
dari hasil uji validitas, reliabilitas, indek metode Korelasi Product Moment Pearson,
kesukaran soal dan daya beda soal yaitu mengkorelasikan setiap skor item
selanjutnya diolah sesuai teknik analisis data dengan skor total. Berdasarkan uji validitas
yang telah ditetapkan sebelumnya. dari 20 butir soal data yang dihasilkan
Pengolahan data dalam penelitian ini seluruhnya valid, maka instrument tersebut
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai dapat digunakan dalam penelitian.
berikut: a) Memberikan tes awal (Pre-test) Uji reliabilitas berhubungan dengan
akan diberikan sebelum dilaksanakannya kemampuan alat ukur untuk membuktikan
eksperimen pada materi (Masa Pemerintahan apakah alat ukur yang digunakan dapat
Jepang di Indonesia) disampaikan kepada dipakai dan dipercaya. Berdasarkan validitas
siswa, b) Memberikan perlakuan angket penelitian, maka dari 20 butir soal
menggunakan media pembelajaran leaflet dan 38 sampel, dilakukan lagi uji reliabilitas
dalam penyampaian materi pembelajaran, c) dengan menggunakan SPSS (statistical
Memberikan Tes Akhir (Post-test), Post-test product and service solution) versi 24 for
akan diberikan jika seluruh materi telah windows dengan metode Cronbach’s Alpha.
disampaikan kepada siswa. hasil uji Cronbach’s Alpha 0,834 sedangkan
r tabel (uji 2 sisi) pada signifikasi 0,05
Tahap Akhir dengan jumlah data n-2= 38-2 = 36 didapat
Adapun langkah-langkah yang sebesar 0,329. Karena hasil Cronbach’s
dilakukan pada tahap akhir antara lain: a) Alpha lebih besar dari rtabel maka dapat
Menganalisis data hasil post-test, b) disimpulkan bahwa butir-butir soal reliabel
Mengolah data yang diperoleh dari post-test dan dapat digunakan untuk penelitian.
dengan uji statistik, c) Menganalisis data dan Indeks kesukaran item merupakan
membahas hasil penelitian dengan Uji rasio antara penjawab item dengan benar dan
normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk banyaknya penjawab item. Dalam
mengetahui distribusi data dalam variabel penghitungan Indeks kesukaran soal ini
yang akan digunakan dalam penelitian. Uji menggunakan aplikasi SPSS (statistical
Normalitas data dapat dilihat dengan product and service solution versi 24).
menggunakan uji normal Sapiro Wilk. Data Setelah dilakukan uji coba instrumen
yang layak dan dapat digunakan jika data penelitian kepada siswa kelas XI IIS 4 yang
tidak masuk kedalam sampel penelitian,

5
yang berjumlah 38 orang siswa. Berdasarkan sebelum dan sesudah eksperimen
analisis tidak di temukan soal yang memiliki menggunakan rumus Uji t. Untuk
kriteria sangat mudah dan sangat sukar. Oleh menganalisis data dalam penelitian ini
sebab itu tidak ada soal yang diperbaiki. peneliti menggunakan uji paraid simple T-
Daya diskriminasi aitem atau Indeks test dengan bantuan SPSS (statistical product
daya pembeda adalah kemampuan aitem
and service solution versi 24 for windows).
dalam membedakan antara siswa yang
mempunyai kemampuan tinggi (dalam hal
ini diwakili oleh mereka yang termasuk Pembahasan
kelompok tinggi) dan siswa yang 1. Hasil Belajar Siswa Sebelum
mempunyai kemampuan rendah (diwakili Menggunakan media Leaflet
oleh mereka yang termasuk kedalam Pembelajaran sebelum eksperimen peneliti
kelompok rendah). menggunakan media lembar kerja siswa
sebagai media pembelajaran di kelas. Setelah
2. Deskriptif Hasil Belajar Siswa membuka pelajaran, mengecek kehadiran
Sebelum Menggunakan Media Leaflet siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran
Pada saat penelitian sebelum eksperimen dan memotivasi siswa. Pada pembelajaran
enam orang siswa tidak hadir. Tiga orang sebelum eksperimen jumlah siswa yang hadir
dengan keterangan sakit dan tiga orang sebanyak 32 siswa. Hal ini dikarenakan 2
lainnya ijin dengan keterangan ada urusan orang siswa sakit, 2 orang siswa ijin ada
keluarga. Dari 32 orang siswa yang keperluan keluarga dan 2 orang siswa ijin
mengerjakan soal hasilnya 15 orang siswa mengikuti lomba.
mendapat nilai tuntas dan 17 orang siswa Berdasarkan uji deskriptif statistik
tidak tuntas. Dengan kategori 15 siswa menggunakan SPSS (statistical product and
memperoleh nilai baik (B), 10 orang siswa service solution versi 24 for windows)
memperoleh nilai cukup (C) dan 7 orang menunjukan bahwa pemahaman siswa
siswa memperoleh nilai Buruk (D). menggunakan media konvensional (Lembar
Kerja Siswa) terhadap materi masa
3. Deskriptif Hasil Belajar Siswa pemerintahan Jepang di Indonesia tergolong
Sebelum Menggunakan Media Leaflet rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil
Pada saat penelitian siswa hadir semua belajar (pre-test) yang diperoleh siswa masih
yakni 38 orang tetapi yang diobservasi banyak dibawah standar kriteria ketuntasan
hanya 32 orang sesuai data sebelum minimum (KKM).
eksperimen. Dari 32 orang siswa yang di Hasil penelitian sebelum menggunakan
observasi hasilnya 26 orang siswa media leaflet didapatkan 15 orang siswa
memperoleh nilai tuntas dan 6 orang siswa memperoleh nilai tuntas dan 17 orang siswa
memperoleh nilai tidak tuntas. Dengan tidak tuntas. Dengan kategori 15 orang siswa
katagori 7 orang siswa memperoleh nilai memperoleh nilai baik (B), 10 orang siswa
sangat baik (A), 19 orang siswa memperoleh memperoleh nilai cukup (C), dan 7 orang
nilai baik (B), dan 6 orang siswa siswa memperoleh nilai kurang (D). Hasil
memperoleh nilai cukup (C). analisis SPSS skor tertinggi hasil belajar siswa
sebelum menggunakan media leaflet adalah
4. Deskriptif Pengaruh Penggunaan Media 85.00 sedangkan skor terendah hasil belajar
siswa sebelum eksperimen adalah 35.00. Rata-
Leaflet
rata skor hasil belajar siswa sesudah
Setelah mengetahui hasil belar siswa eksperimen adalah 64.3750 dengan standar
sebelum dan sesudah digunakan media leaflet deviasi 14.24158.
dalam pembelajaran dikelas XI IIS 2 Banyaknya siswa yang memperoleh hasil
Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak, belajar dikategorikan kurang karena selama
selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berlangsung siswa tersebut
media leaflet terhadap hasil belajar siswa kurang memperhatikan guru dalam hal ini

6
peneliti pada saat menyampaikan materi, Pembelajaran menggunakan media leaflet
sehingga ketika ditanya tidak dapat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
menjawab. Selain itu, ketika diberi tugas Antusias dan seriusnya siswa dalam
siswa tidak langsung mengerjakan, tidak memperhatikan peneliti menyampaikan
bertanya mengenai materi yang kurang materi, menganalisis materi dengan diskusi
dipahami. kelompok dan saat mempresentasikan hasil
Siswa merasa bosan membaca buku, diskusi kelompok. Serta dalam kegiatan
banyak siswa yang lebih memilih berbicara pembelajaran tidak ditemukan siswa yang
ataupun bermain daripada membaca buku. Hal mengantuk akan tetapi masih ada siswa yang
ini dibuktikan dengan masih banyak siswa sibuk dengan urusan pribadi.
yang kurang tepat menjawab pertanyaan dari Hasil wawancara dengan siswa
peneliti dan cenderung lama dalam menjawab. membuktikan bahwa media leaflet dapat
Sehingga pada saat evaluasi pembelajaran meningkatkan motivasi dan minat belajar
hasil belajarnya rendah. Hal ini sesuai dengan siswa. Menurut siswa proses pembelajaran
pendapat Djamarah dan Zain (2012:44) bahwa menggunakan media leaflet seru, asik, tidak
biasanya aktivitas siswa akan berkurang bila membuat ngantuk dan tidak membosankan.
bahan pelajaran yang guru berikan tidak atau Karena siswa bisa saling bertukar pikiran
kurang menarik perhatiannya. sehingga apa yang tidak pahami akhirnya bisa
dipahami bersama-sama, disamping itu juga
2. Hasil Belajar Siswa Setelah media leaflet unik sehingga menarik untuk
Menggunakan media Leaflet dibaca.
Hasil penelitian setelah menggunakan
media leaflet, dari 32 orang siswa yang 3. Pengaruh Penggunaan media Leaflet
diobservasi 26 siswa memperoleh nilai tuntas Hasil pre-test dan post-test yang telah
dan 6 orang siswa memperoleh nilai tidak dilakukan sebelum dan setelah eksperimen
tuntas. Dengan kategori 9 orang siswa mengalami perubahan. Hasil pre-test sebelum
memperoleh nilaiyang baik (A), 17 orang eksperimen mendapatkan rata-rata nilai lebih
siswa memperoleh nilai baik (B), dan 6 orang kecil dari nilai post-test sesudah eksperimen.
siswa memperoleh nilai cukup (C). Sehingga dapat dikatakan bawah media leaflet
Berdasarkan data tersebut sudah lebih dari berpanguruh terhadap hasil belajar. Media
50% hasil belajar siswa sesudah eksperimen leaflet dapat memberikan lembar kerja siswa
tergolong baik. Tingginya hasil belajar siswa (LKS).
tidak terlepas dari keberhasilan dari Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
penggunaan media pembelajaran leaflet, tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai pre-test
karena dengan penggunaan media ini siswa dan post-test sebelum eksperimen dan sesudah
menjadi tertarik dalam mengikuti dan eksperimen berasal dari populasi yang
memperhatikan guru menjelaskan. berdistribusi normal. Karena kedua data
Hasil perhitungan statistik deskriptif rata- berasal dari data yang berdistribusi normal
rata skor hasil belajar siswa sesudah sehingga dapat diteruskan dengan perhitunagn
eksperimen adalah sebesar 81.5625. Skor uji t. Hasil uji hipotesis dengan uji t
tertinggi hasil belajar siswa sesudah independent dapat dilihat pada tabel 4.11
eksperimen adalah 95, sedangkan skor mendapatkan hasil sig. (2-tailed)< 0,05,
terendah hasil belajar siswa sesudah artinya Ho ditolak Ha diterima. Sehingga
eksperimen adalah 60 dengan standar deviasi dapat disimpulkan hasil belajar sebelum
8.74712. Jadi secara sederhana dapat eksperimen dan sesudah eksperimen saling
disimpulkan bahwa penggunaan media leaflet berhubungan yang artinya media leaflet pada
berhasil dalam meningkatkan hasil belajar pembelajaran eksperimen memberikan
siswa di kelas XI IIS 2 Madrasah Aliyah pengaruh yang signifikan terhadap hasil
Negeri 1 Pontianak. belajar siswa.

7
Sementara pengaruh penggunaan media laku pada dirinya yang bersifat sadar, aktif,
leaflet berdasarkan hasil perhitungan Uji positif, kontinyu, dan bertujuan atau terarah.
Paired Sample t test menggunakan aplikasi Salah satu peningkatan hasil belajar dapat
pongolah data SPSS (statistical product and dilihat dari meningkatnya pemahaman konsep.
service solution versi 24 for windows) Perubahan hasil penelitian yang signifikan
diproleh hasil nilai signifikasi adalah 0,000. bukanlah secara kebetulan melainkan usaha
Dengan nilai ini maka disimpulkan yang dilakukan peneliti untuk memudahkan
penggunaan media leaflet efektif dalam siswa dalam memahami materi dengan
meningkatkan hasil belajar siswa. Sementara perlakuan berbeda yang telah dilakukan oleh
tingkat efektivitasnya pun tergolong tinggi peneliti dalam proses belajar mengajar di
yakni 1.20. kelas pada materi masa pemerintahan Jepang
Secara umum siswa mengalami pengaruh di Indonesia.
pemahaman materi dengan rata-rata nilai pre- Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
test 64.3750 menjadi nilai rata-rata post-test bidang studi sejarah peminatan kelas XI IIS
yaitu 81.5625. Berdasarkan data tersebut Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak
maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menyatakan bahwa siswa masih kurang dalam
dengan menggunakan media pembelajaran memahami materi yang dipelajari dalam
leaflet pada materi masa pemerintahan Jepang pelajaran sejarah peminatan, sehingga
di Indonesia. Ketuntasan siswa diperoleh berpengaruh terhadap nilai yang mengalami
melebihi dari kriteria ketuntasan minimum penurunan di bawah nilai Kriteria Ketuntasan
(KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah Minimun yang telah ditetapkan. Hal ini
untuk pelajaran sejarah peminatan tahun menjadi perbandingan bagi peneliti yang
ajaran 2017/2018 yaitu ≥ 75. melakukan penelitian dengan menemukan
Harjanto (2013:243) menyatakan “Para hasil penelitian yang mengalami perubahan
ahli telah sepakat bahwa media pendidikan secara signifikan dengan menggunakan media
dapat mempengaruhi proses belajar siswa pembelajaran leaflet yang dilakukan di kelas
dalam pengajaran yang pada gilirannya XI IIS 2. Lebih lanjut, Ibu Riantika, S.Pd
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar selaku guru mata pelajaran sejarah peminatan
yang dicapainya”. Media pendidikan dapat mengatakan bahwa penerapan media leaflet
mempengaruhi proses belajar siswa dalam oleh peneliti menjadi daya tarik bagi guru
mempertinggi hasil belajar, hal ini sesuai untuk kedepannya mengembangkan media
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti leaflet sebagai media pembelajaran di kelas.
di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak di Penggunaan media sudah banyak
kelas XI IIS 2. Hasil belajar siswa meningkat dilakukan oleh para guru sebagai alat bantu
setelah penggunaan media leaflet dalam untuk menjelaskan suatu pelajaran atau
pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya permasalahan kepada siswa dalam proses
rata-rata nilai pos-test dibanding nilai pre-test pembelajaran. Namun guru masih belum
siswa. paham dengan berbagai macam media
Perubahan nilai rata-rata merupakan hasil pembelajaran yang ada, sehingga media
dari proses belajar. Dimana belajar merupakan pembelajaran tidak akan digunakan dengan
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang baik. Padahal penggunaan media juga dapat
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah menumbuhkan ketertarikan siswa untuk
laku yang baru secara keseluruhan sebagai memahami mata pelajaran yang sedang
hasil pengalaman sendiri dalam interaksi diajarkan. Ketertarikan ini diharapkan media
dengan lingkungannya. Dalam kegiatan juga membangkitkan motivasi belajar siswa,
belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa sehingga siswa dapat mengerti atau
bertambah dan tertuju untuk memperoleh memahami pelajaran sejarah dengan mudah
suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi, dalam proses belajar mengajar. Selain itu
jika siswa benar-benar melakukan kegiatan media pembelajaran juga memungkinkan
belajar maka akan timbul perubahan tingkah interaksi yang lebih langsung antara siswa

8
dengan lingkungan dan kenyataan yang ada percetakan media sering kali memakan waktu
serta memungkinkan siswa belajar sendiri- lama.
sendiri di rumah. Meskipun penggunaan media leaflet
Adapun kelebihan dan kelemaham media berjalan lancar pada saat penelitian, ada
leaflet pada saat penelitian adalah sebagai beberapa kendala yang dihadapi peneliti
berikut: Kelebihan: Kelebihan pembelajaran ketika pelaksanaannya. Adapun kendala dan
menggunakan media leaflet dibandingkan solusi yang digunakan pada saat pembelajaran
dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media leaflet adalah sebagai
menggunakan media leaflet adalah dengan berikut: Kendala (a) Terbatasnya waktu yang
media ini dapat membuat kegiatan tersedia untuk proses pembelajaran. Dimana
pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian pelajaran sejarah peminatan dalam satu jam
siswa, siswa menjadi aktif bertanya dan itu 45 menit. (b) Sulitnya untuk
menjawab pertanyaan peneliti, serta mampu mengendalikan siswa, disaat mereka diberi
mengembangkan pola pikirnya melalui waktu untuk berdiskusi ada beberapa siswa
diskusi kelompok. Selain itu, media leaflet yang sibuk dengan urusan mereka masing-
mampu meningkatkan hasil belajar siswa masing sehingga mengganggu waktu proses
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. diskusi siswa lain. (c) Perpindahan kelas
Berbeda dengan pembelajaran sebelumnya ketika pelaksanaan penelitian menjadi faktor
yang cenderung membuat suasana yang mengganggu jam pelajaran.
pembelajaran menjadi monoton karena siswa Solusi Agar proses pelaksanaan
hanya fokus memperhatikan guru menjelaskan penggunaan media pembelajaran leaflet dapat
materi. Akibatnya siswa menjadi bosan berjalan dengan lancar, maka diperlukan cara
sehingga untuk menghilangkan kebosanan untuk mengatasi kendala tersebut. Adapun
tersebut, siswa melakukan kegiatan yang tidak cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
berkaitan dengan pembelajaran seperti mengatasi kendala yang ada antara lain: (a)
mengajak teman sebangku untuk mengobrol, Untuk mengatasi kendala yang pertama yaitu
dan jika teman sebangkunya serius dalam terbatasnya waktu yang tersedia untuk proses
mengikuti pembelajaran, dia memilih untuk pembelajaran. Peneliti mengusahan
tidur saat proses pembelajaran berlangsung. tercukupinya waktu pembelajaran dengan cara
Meningkatnya hasil belajar siswa setelah menjelaskan materi dengan singkat, padat dan
pembelajaran eksperimen disebabkan oleh jelas. Sehingga waktu yang terbatas tetap
beberapa faktor sebagai berikut: siswa sangat dapat dimaksimalkan dalam proses
tertarik pada media leaflet ini karena pembelajaran. (b) Untuk mengatasi kendala
sebelumnya bahan ajar leaflet ini digunakan yang kedua yaitu sulitnya untuk
oleh guru sebagai pelengkap media lembar mengendalikan siswa pada saat diskusi, maka
kerja siswa, media leaflet mempu peneliti selalu mengecek keadaan siswa
meningkatakan minat baca siswa karena dengan cara berkeliling memantau siswa yang
media leaflet menyajikan materi dengan sedang berdiskusi dan terkadang langsung
penggunaan gambar, warna menarik serta menegur siswa yang sibuk dengan urusannya
bahasan yang mudah dipahami oleh pembaca. sendiri. (c) Untuk mengatasi kendala yang
Penggunaan media leaflet menjadikan siswa ketiga yaitu perpindahan kelas ketika
lebih termotovasi untuk belajar karena siswa penelitian, maka peneliti berusaha secepat
harus menguasai materi agar dapat menjawab mungkin mencari siswa kelas XI IIS 2 yang
soal tes yang diberikan peneliti. berpindah kelas.
Kelemahan: (a) Kelemahan penggunaan
media leaflet pada pembelajaran dikelas SIMPULAN DAN SARAN
antara lain: Tidak dapat menampilkan gerak Simpulan
dalam media leaflet. (b) Biaya percetakan Berdasarkan hasil dan pengolahan data,
mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, maka secara umum hasil penelitian ini
gambar, atau foto yang berwarna. (c) Proses menunjukkan terdapat pengaruh yang

9
signifikan penggunaan media leaflet terhadap mengajar, karena materi yang disampaikan
hasil belajar siswa. Secara khusus dapat oleh guru perlu dicerna dan dipahami. (2)
disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan Guru senantiasa mengembangkan kemampuan
hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan diri untuk menambah wawasan dan
media leaflet terhadap hasil belajar sejarah pengetahuan dan kreatifitas dalam
siswa kelas XI IIS Madrasah Aliyah Negeri 1 menentukan media pembelajaran yang tepat
Pontianak, maka dapat disimpulkan sebagai dan sesuai. Guru juga harus memperhatikan
berikut: (1) Penerapan media konvensional prestasi belajar siswa, sehingga guru sebagai
(lembar kerja siswa) pada mata pelajaran pendidik dapat mengetahui seberapa penting
sejarah peminatan di kelas XI IIS 2 Madrasah motivasi belajar harus diberikan kepada
Aliyah Negeri 1 Pontianak dapat dikatakan siswanya. (3) Sekolah hendaknya
kurang baik. Hal ini terlihat dari skor dan nilai mengupayakan untuk memberikan fasilitas
rata-rata (mean) hasil belajar siswa sebesar yang lebih baik dan menciptakan lingkungan
64.3750, hal ini menunjukan lebih dari 50 % belajar yang nyaman demi menunjang proses
nilai siswa dibawah standar kriteria ketuntasan belajar dan prestasi belajar siswa pada mata
minimum yang telah ditentukan oleh Sekolah. pelajaran sejarah. (4) Diharapan dimasa yang
(2) Penerapan media leaflet dapat akan datang dapat digunakan sebagai salah
meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas satu sumber data untuk penelitian selanjutnya
XI IIS Madrasah Aliyah Negeri 1 Pontianak. dan dilakukan penelitian lebih lanjut
Hasil penelitian setelah eksperimen yang berdasarkan faktor lainnya, variabel yang
peneliti lakukan, ada peningkatan hasil belajar berbeda, jumlah sampel yang lebih banyak,
siswa setelah penggunaan media leaflet tempat yang berbeda, dan desain media yang
daripada sebelum eksperimen menggunakan lebih tepat.
media konvensional (lembar kerja siswa).
Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata- DAFTAR RUJUKAN
rata (mean) hasil belajar siswa sebelum Andriyani, Farida. (2014). Pengaruh
eksperimen sebesar 64.3750 dan nilai rata-rata Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap
(mean) sesudah esperimen sebesar 81.5625. Hasil Belajar Siswa. Jurnal Bioterdidik
(3) Ada pengaruh yang signifikan hasil belajar Vol 2, No 3 (Online).
siswa setelah penggunaan media leaflet. Dari (http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=b
hasil penelitian pada kelas XI IIS Madrasah rowse&mod=viewarticle&article=287907,
Aliyah Negeri 1 Pontianak. Setelah dilakukan diakses pada tanggal 20 November 2017).
Uji-t hasilnya diperoleh nilai signifikansi Anwar, K & Harmi, H. (2011). Perencanaan
(Sig.2-tailed) adalah 0,000. Sehingga Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung:
pengujian hipotesisnya Ho ditolak dan Ha Alfabeta
diterima karena 0,000 < 0,05. Tingkat Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran.
pengaruh penggunaan media leaflet tergolong Jakarta: Grafindo Pustaka.
tinggi. Dari hasil pengujian menggunakan Bahri, S. D., & Zain, A. (2012). Strategi
rumus effect size diperoleh hasilnya adalah Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
sebesar 1.20 (> 0.7). Endah, Septiani. (2014). Pengaruh
Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap
Saran Hasil Belajar Siswa. Jurnal Bioterdidik vol
Berdasarkan penelitian yang telah 1 No 4 (Online).(http://id.
dilakukan, terdapat beberapa hal yang dapat portalgaruda.org/index.php?ref=browse&
dijadikan sebagai saran dalam rangka mod=viewarticle&article=297859. diakses
pengembangan mata pelajaran sejarah pada tanggal 02 September 2017).
peminatan. Adapun saran-saran dalam Hamalik, O. (2005). Perencanaan Pengajaran
penelitian ini adalah (1) Siswa diharapkan Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:
untuk lebih serius dalam belajar dan PT. Bumi Aksara.
meningkatkan motivasi pada proses belajar

10
Harjanto. (2013). Perencanaan Pengajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Majid, Abdul. (2013). Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya.
Nawawi, H. (2015). Metode Penelitian
Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Slameto. (2015). Belajar dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Suhana, Cucu. (2014). Konsep Strategi
Pembelajaran. Bandung: PT Refika
Aditama

11

Anda mungkin juga menyukai