Anda di halaman 1dari 19

Penggunaan Media dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Nazhimatul Hulwah
uwahhulwah@gmai.com
Universitas Ibn Khaldun

Abstract
Learning media is a tool to facilitate teaching and learning. One of the efforts to increase
students' interest and learning motivation is to use good and correct and interesting learning
media. The purpose of using learning media in the teaching and learning process is to
generate new interests and desires, generate motivation and stimulate learning activities, and
even influence – psychological influence on learning. With the media can also increase
student interest in learning. Students are also more active and not only students, teachers are
also actively and creatively involved in teaching, because behind good and easy-to-
understand learning media there are teachers who are active and creative in making learning
media. the use of media should be a part that must get the attention of students in every
learning activity. Through various learning methods and media, students will be able to
actively interact a lot by utilizing all the potential that students have, of course the media
used in the process and to achieve educational goals.
Keywords: learning media, Islamic education, student motivation.

Abstrak
Media pembelajaran adalah alat bantu untuk mempermudah belajar mengajar. Salah satu
upaya meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik, yaitu digunakannya media
pembelajaran yang baik dan benar serta menarik. Tujuan pemakaian media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar agar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh –
pengaruh psikologis terhadap pembelajaran. Dengan adanya media juga dapat menambah
minat belajar siswa, siswa juga lebih aktif dan tidak hanya siswa, guru juga ikut serta aktif
dan kreatif dalam mengajar, karena dibalik media pembelajaran yang baik dan mudah di
mengerti ada guru yang aktif dan kreatif dalam membuat media pembelajaran. Pemanfaatan
media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian siswa dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Melalui berbagai metode dan media pembelajaran, pembelajar akan
dapat banyak berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki
siswa, tentu saja media yang digunakan dalam proses dan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kata Kunci : media pembelajaran, pendidikan islam, motivasi siswa.
PENDAHULUAN
Belajar adalah kegiatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa komponen dan
saling terikat satu sama lain. Komponen pembelajaran tersebut meliputi guru, siswa, materi,
media, metode, kurikulum dan penilaian. Guru memegang peranan yang sangat penting
dalam proses belajar mengajar di sekolah. Belajar di sekolah merupakan salah satu kegiatan
yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran yang ditandai dengan
tercapainya tujuan hasil pembelajaran yang baik. Tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan seorang guru diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada siswa tentang
materi yang diajarkan. Belajar adalah proses perubahan dan interaksi dengan lingkungan
yang mengarah pada perubahan yang baik, mempelajari tentang sikap, keterampilan, dan
perilaku siswa.
Interaksi sebagai bagian dari proses pembelajaran siswa dan guru, dalam
pembelajaran dimana itu terjadi hubungan timbal balik antara keduanya. Guru yang baik
adalah karakter yang tahu bagaimana cara memberikan umpan balik positif kepada siswa
tentang kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus bisa menciptakan metode pengajaran
yang dapat menarik perhatian siswa. Cara mengajar guru yang monoton menimbulkan
kebosanan pada siswa dan sebaliknya pembelajaran yang menarik sangat diperlukan bagi
siswa agar siswa tersebut tertarik untuk memperhatikan penjelasan guru. Perhatian siswa
selama pembelajaran dapat terfokus salah satunya dengan lingkungan belajar yang berbeda.
Menurut Hujair AH Sanaky (2013 : 5) Salah satu kelebihan media pembelajaran adalah
proses pengajaran lebih menarik perhatian agar dapat meningkatkan motivasi siswa.
Penggunaan media yang bervariasi atau bermacam-macam itu akan meningkatkan
semangat belajar siswa. Proses pembelajaran akan lebih menarik bila lingkungan belajar
benar-benar disiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan siswa sehingga siswa
dapat berpartisipasi aktif dalam prosesbelajar mengajar tersebut. Penggunaan lingkungan
belajar yang tepat dalam proses belajar mengajar dapat menciptakan motivasi dan rangsangan
untuk kegiatan belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Siswa yang bermotivasi tinggi,
serius dalam belajar akan tumbuh rasa semangat yang tinggi dalam belajar untuk mencapai
tujuan yang diinginkannya dan sebaliknya siswa tidak termotivasi untuk belajar, siswa itu
akan memiliki rasa malas untuk belajar.
Motivasi adalah suatu dorongan yang diberikan kepada orang lain agar seseorang
melakukan sesuatu, baik di dalam bekerja, belajar, dan dalam berbagai hal yang positif.
Siswa yang termotivasi untuk belajar itu akan sungguh-sungguh dan memiliki rasa semanfat
yang tinggi dalam belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Sebaliknya, siswa yang
tidak termotivasi dalam belajar itu akan menimbulkan rasa malas didalam dirinya sendiri.
Motivasi internal siswa memiliki pengaruh yang besar terhadap pembelajaran yaitu untuk
menentukan tingkat kemampuan siswa yang diukur dengan hasil belajar. Dari Sardiman
(2016 : 85). Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi yang baik akan
menunjukkan hasil yang baik dalam belajar. Adanya motivasi belajar dalam diri siswa
menjadikan siswa lebih mau belajar, sehingga hasil belajar yang dicapai dapat optimal. Hasil
Pembelajaran yang diterima siswa tidak hanya dilihat secara kognitif tetapi juga secara afektif
psikomotor siswa yang mengalami perubahan.
Sesuai dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia,sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Citra Umbara, 2003). Tujuan diatas dapat dicapai salah
satunya melalui proses pembelajaran yang menekankan kepada motivasi anak dalam
mencapai prestasi belajar yang maksimal.
Motivasi belajar yang tinggi berkolerasi dengan hasil belajar yangbaik dan maksimal.
sehingga berbagai upaya harus dapat ditingkatkan dan diharapkan kinerja siswa dapat
menghasilkan penerus pendidikan yang memiliki prestasi yang baik dan maksimal. Jika
motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan maka diharapkan bahwa prestasi belajar siswa akan
meningkat. Proses pembelajaran akan dikatakan berhasil jika siswa mempunyai motivasi
dalam belajar. Oleh karena itu, guru sangat dibutuhkan untuk mendorong motivasi siswa
untuk belajar. Untuk mencapai hasil belajar secara optimal, guru harus kreatif untuk
menciptakan motivasi sehingga siswa merasa nyaman dan pembelajaran menjadi
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Alat peraga (media pembelajaran) memegang peranan yang sangat penting untuk
menentukan keberhasilan pembelajaran. Maka alat peraga (media pembelajaran) dalam
keseluruhan sistem lingkungan pembelajaran harus menarik perhatian guru, karena disana
proses belajar mengajar Sekolah dasar harus menciptakan suasana belajar yang menarik,
menyenangkan dan terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi serta media
sangatlah berpengaruh dalam keefektifan suatu proses pembelajaran.
METODOLOGI
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket untuk
mendapatkan data tentang penggunaan media bervariasi dan motivasi belajar siswa, metode
wawancara digunakan untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang pengaruh
penggunaan media bervariasi dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa, metode
observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang media yang digunakan dalam proses
pembelajaran dan perilaku siswa dan metode dokumen digunakan untuk memperoleh hasil
belajar siswa. Sedangkan untuk metode pengolahan data menggunakan editing, scoring dan
tabulasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis jalur. Uji t
digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang signifikan masing-masing variabel
penggunaan media bervariasi (X) dan motivasi belajar (Z) terhadap hasil belajar mata
pelajaran ekonomi (Y).
Kemudian koefisien jalur yaitu untuk mengetahui berapa besar persentase (%) pengaruh
penggunaan media bervariasi (X) dan motivasi belajar (Z) terhadap hasil belajar mata
pelajaran ekonomi (Y).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan pada penelitian dan juga hasil analisis data yang telah dilakukan oleh
peneliti, Diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
berpengaruh pada motivasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan Rontree (dalam Ali Mudlofir
dan Evi Fatimatur Rusydiyah, 2016 : 132) bahwa fungsi media pembelajaran salah satunya
adalah membangkitkan motivasi belajar. Penggunaan media pembelajaran juga berpengaruh
pada hasil belajar siswa, hal ini sesuai dengan (Anam, 2016 : 38) bahwa manfaat positif dari
penggunaan media sebagai bagian integral pengajaran dikelas salah satunya adalah kualitas
hasil belajar dapat ditingkatkan. Dan siswa yang memiliki motivasi belajar juga memperoleh
hasil belajar yang baik, hal ini sesuai dengan Sardiman (dalam Iskandar 2009 : 192) bahwa
kegiatan pembelajaran sangat memerlukan motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal,
kalau ada motivasi.
Berdasarkan olah data yang telah dilakukan terdapat pengaruh dari variabel
penggunaan media bervariasi dan motivasi belajar terhadap hasil belajar dengan proporsi
sumbangan pengaruh total sebesar 0,55%, hal ini dapat diketahui bahwasanya penggunaan
media bervariasi dan motivasi belajar siswa sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain
itu juga terbukti dari perhitungan uji t yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas (X), variabel intervening (Z) terhadap variable terikat (Y), dimana p-value < α dengan
tingkat signifikansi F = 0,000 < α = 0,005. Hal ini berarti bahwa variabel penggunaan media
bervariasi dan motivasi belajar siswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar siswa.
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari kata latin medius yang secara harfiah berarti tengah, selingan
atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara, yaitu penyampaian pesan dari
pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2013: 3). Media adalah penyampai pesan dari
pengirim pesan kepada penerima pesan, jadi media merupakan sarana pembelajaran
informasi atau pengiriman pesan (Rusman, 2013:169). Berdasarkan Asosiasi Pendidikan
Nasional (National Education Association/NEA) memiliki arti yang berbeda. Media massa
adalah bentuk-bentuk komunikasi, baik cetak maupun audio-visual, beserta perangkatnya.
Media harus dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca (Arif, 2012: 7). Sedangkan
menurut Association for Educational and Communication Technology (AECT), media adalah
segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
(Hamzah, 2011: 121).
Rusman dkk (2013:70) menyatakan bahwa media adalah semua alat komunikasi yang
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber (pendidik) kepada siswa
(peserta didik) secara terencana untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerima dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif. Media pembelajaran adalah teknik
komunikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran, media pembelajaran juga sebagai
sarana fisik untuk menyampaikan suatu pokok bahasan dan sebagai sarana komunikasi dalam
bentuk tercetak dan untuk penglihatan dan pendengaran, termasuk teknologi perangkat keras.
2. Motivasi
Menurut Sardiman, motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang diaktifkan.
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti penggerak. Motif diaktifkan pada waktu
tertentu, terutama ketika kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan dirasakan atau mendesak.
Sedangkan menurut Mc.Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya “perasaan” dan didahului dengan reaksi adanya tujuan
(Sudirman, 2001:71). Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar adalah segala sesuatu yang memotivasi atau mendorong seorang siswa untuk
belajar lebih giat guna mencapai tingkat prestasi yang tinggi.
Menurut Djamarah motivasi terbagi menjadi 2 yaitu motivasi intrinstik dan motivasi
ekstrinsik.1
1. Motivasi Intrinsik adalah dorongan belajar yang terjadi karena ada rangsangan
didalam diri individu untuk belajar.
2. Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan belajar yang terjadi karena ada
rangsangan dari luar (Syaiful, 2002 : 115-118).
3. Upaya Penggunaan Media dalam Pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi siswa
Penggunaan media massa bervariasi dalam beberapa aspek, yaitu pesan verbal dan
nonverbal, penyajian gambar dan proyeksi gambar bergerak dan suara. Menurut kesaksian
(Ali Mudlofir dan Evi Fatimatur Rusdiyah, 2016:124) menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah sebuah penyampaian pesan dari pengirim ke penerima dengan cara
tertentu yaitu dengan mendorong penerima untuk belajar, sehingga diharapkan hasil belajar
yang lebih baik dan memuaskan darinya baik dalam bentuk tercetak maupun tidak.
Berdasarkan hasil observasi, media yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran itu
berbeda-beda.
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa perlu dilakukan langkah-langkah agar
siswa dapat selalu hadir. Salah satu caranya adalah membuat pembelajaran menjadi menarik
sehingga dapat mempengaruhi motivasi siswa untuk berpartisipasi dan berpartisipasi dalam
pembelajaran. Seperti yang te;lah disampaikan oleh Unon (2010 : 23) bahwa motivasi pada
hakikatnya dapat timbul dari faktor internal berupa dukungan keinginan dan kebutuhan
belajar, keinginan dan aspirasi, selain itu faktor eksternal dapat mempengaruhi motivasi
siswa, penghargaan, lingkungan belajar yang menyenangkan dan kegiatan belajar yang
menarik.
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah melalui kegiatan
pembelajaran yang menarik, yang dapat menarik perhatian para siswa. Kita dapat
menggunakan media pembelajaran untuk membuat pembelajaran menjadi menarik. Hal ini
dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya Hamalik (Arsyad, 2011 : 15) “Pemanfaatan
media pembelajaran dalam sebuah proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat baru pada seorang peserta didik, juga dapat memotivasi dan merangsang kegiatan
belajar bahkan menimbulkan efek psikologis bagi para siswa.” Juga Sudjana dan Rivai (2005
: 2) juga menyatakan bahwa “salah satu kelebihan media pendidikan dalam proses

1
Febianti, Y. N. (2018). Peningkatan motivasi belajar dengan pemberian reward and punishment yang
positif. Jurnal Edunomic, 6(2), 93–102.
pembelajaran siswa adalah pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar dan siswa tidak mudah bosan dalam belajar”.
Secara umum, media memiliki berbagai kegunaan seperti yang diungkapkan oleh
Sadiman (2008 : 17), yaitu :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
katakata tertulis atau lisan saja).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sifat pasif anak.
4. Dengan sifat unik pada tiap siswa di tambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran
ditentukan sama pada tiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bila
semua itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latarbelakang guru
dengan siswa juga berbeda.
Dengan berbagai kegunaan diatas, sebuah media diharapkan mampu membantu guru
dan siswa dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi-materi pembelajaran yang akan dibahas pada proses pembelajaran.
Media pembelajaran juga dapat membantu para siswa agar lebih mudah memahami sebuah
pelajaran yang akan dibahas oleh seorang guru dan para siswa akan lebih termotivasi untuk
belajar dan dapat meningkatkan rasa semangat kepada siswa untuk belajar.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam memilih dan
menentukan jenis media pembelajaran yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran
antara lain:
a) Tujuan intruksional yang disusun, materi pengajaran apakah konsep materi pelajaran
perlu menggunakan media pembelajaran atau tidak,
b) Metode dan pendekatan yang disesuaikan dengan topik yang diajarkan,
c) Kondisi kelas dan tahap berpikir siswa dimana media yang digunakan dapat
menstimulasi siswa dalam belajar, sehingga dapat menarik perhatian siswa dan siswa
senang mengutak-atik dan ingin menulusuri konsep lebih jauh pesan dalam media
pembelajaran tersebut.
4. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pebelajaran yaitu sebagai pembawa informasi dan mencegah terjadinya
hambatan proses pembelajaran, sehingga inormasi atau pesan dari pendidik tersebut dapat
sampai kepada peserta didik. Sehingga apat mencapai tujuan yang maksimal dan dapat
memperoleh hasil yang maksimal tanpa harus mengeluarkan biaya.2
Rusman dkk (2013 : 171) menyatakn ada dua unsur yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, yaitu sebuah metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan
satu sama lain. Pemilihan suatu metode itu akan menentukan media pembelajaran yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Dalam proses pembelajaran, media memiliki
kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas sebuah pembelajaran. Kehadiran media
tidak hanya membantu pendidik dalam menyampaikan materi yang akan dibahasnya, tetapi
juga memberikan nilai tambahan kepada sebuah proses kegiatan pembelajaran.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian sebuah media pembelajaran dalam proses
pembelajaran itu dapat membangkitkan rasa keinginan dan minat yang baru pada siswa untuk
belajar, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik (Azhar, 2013 : 19).
Rowntree mengemukakan ada 6 fungsi media, yaitu:
1) Membangkitkan motivasi belajar,
2) Mengulang apa yang telah dipelajari,
3) Menyediakan stimulus belajar,
4) Mengaktifkan respon siswa,
5) Memberikan umpan balik dengan segera,
6) Menggalakkan latihan yang serasi.
Media pembelajaran berfungsi bukan hanya sebagai sarana untuk membuat
pembelajaran yang menyenangkan, tetapi juga membantu anak memahami sesuatu yang
bersifat abstrak. Lebih jelasnya menurut Gerlach & Ely (dalam Ibrahim, 2005) kelebihan
media adalah :
1. Memiliki kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan
menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau
kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan
pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2. Memiliki kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek
atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan,
misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang
penyajiannya.

2
Muhson, A. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia, 8(2).
3. Memiliki kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau anak didik yang
besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serentak.
Levied dan Lent (1982) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual, yaitu:
1) Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar konsentrasi dalam
kegiatan pembelajaran.
2) Fungsi afektif, yaitu menjadikan pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan bagi
siswa.
3) Fungsi kognitif, yaitu media dapat memperlancar pemahaman terhadap tujuan
pembelajaran.
4) Fungsi kompensatoris, yaitu media memberikan konteks untuk membantu siswa yang
lemah dalam membaca sehingga dapat mengorganisasikan informasi yang terdapat
pada teks dan mengingatnya kembali.
5. Peran Media Pembelajaran Terhadap Proses Pembelajaran Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Media pembelajaran adalah suatu bagian integral dari sebuah proses belajar mengajar
dan pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru yaitu sebagai alat bantu sebuah proses
pembelajaran maupun sebagai pendukung agar isi materi yang disampaikan akan mudah
dipahami oleh siswa dan dapat meningkatkan sebuah motivasi siswa dalam belajar. Semakin
konkrit atau semakin jelas siswa mempelajari bahan pembelajaran, contohnya melalui praktik
pengalaman langsung atau turun lapangan, semakin anak mudah dalam memahami sebuah
pembelajaran karena terlibat aktif dalam proses tersebut. Oleh karena itu, penggunaan media
pembelajaran menjadi sangat penting dalam memperjelas penyajian pesan yang diberikan
oleh guru, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.
Peranan penggunaan multimedia pada proses pembelajaran itu sangat penting, karena
dapat memberikan rasa penasaran, sehingga peserta didik tersebut akan memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi juga akan menimbulkan rasa senang diakhir pembelajaran tersebut karena
selama proses kegiatan belajar berlangsung tidak mengalami rasa bosan atau tidak
memperhatikan sehingga tidak mendapatkan apa-apa setelah usai proses kegiatan
pembelajaran. Selain itu, motivasi intrinsic yang ada dalam diri para peserta didik itu akan
timbul dengan sendirinya tanpa perlu adanya sebuah dorongan penuh sehingga tujuan
pembelajaran dan hasil proses pembelajaran dapat mudah tercapai dan meperoleh hasil yang
bagus dan maksimal. 3
6. Macam-Macam dan Karakteristik Media Pembelajaran
Ada banyak sekali ragam dan bentuk media pembelajaran saat ini, contohnya media
audio, media visual, dan media audio visual yang memiliki tujuan yang sama yaitu dengan
membantu proses kegiatan pembelajaran agar menjadi lebih bermakna, akan tetapi memiliki
fungsi yang berbeda-beda, seperti audio yang dikeluarkan dalam bentuk suara atau bunyi
sehingga pesannya hanya dapat diterima oleh panca indra pendengaran yaitu telinga, media
visual yang hanya melibatkan indra penglihatan yaitu mata, sedangkan media audio visual
yaitu media yang paling memegang peranan penting sebab mampu melibatkan antara indra
pendengaran dengan indra penglihatan.4
Penggunaan multimedia ini yaitu menggunakan peralatan atau alat bantu berupa
peraga, yaitu multimedia sebagai media pembelajaran guna mempermudah seorang guru
dalam memperjelas materi pembelajaran yang sedang disampaikan didalam kelas atau luar
kelas, sekaligus dapat menjadi peningkat motivasi belajar siswa karena disajikan dengan
beragam bentuk yang kreatif sesuai dengan kemampuan dan kratifitas guru mata pelajaran
tersebut sehingga dapat mengikat daya tarik dan menambahkan minat belajar pada diri
peserta didik dengan menawarkan berbagai fasilitas yang menarik didalamnya, salah satunya
mampu memberikan kemudahan untuk mengakses materi yang dibahas tersebut. 5
Media dapat dikelompokkan menjadi tujuh macam, yaitu benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara
dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media tersebut dikaitkan dengan kemampuan
memenuhi fungsi menurut tingkatan hierarki belajar yang dikembangkannya, yaitu pelontar
stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal,
menuntun cara berpikir, memasukkan alihilmu, memberi motivasi dan pemberi umpan balik.
Karakteristik atau ciri khusus yang dimiliki media pembelajaran berbeda-beda
tergantung dari maksud dan tujuan pengelompokkannya. Jadi, klasifikasi media, karakteristik
media dan pemilihan media merupakan sebuah kesatuan yang tak terpisahkan dalam
penentuan strategi belajar.

3
Yulianto Lutfi Muhammad & Pravitasari Galuh Suryanti (2017). Penggunaan Multimedia
Interaktif Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris (Studi Kasus Di SDN 3 Tarubasan Klaten). Jurnal Profesi
Pendidikan Dasar, 4.(1). 42 –53.
4
Haryanto, & Friana, B. (2018). Aplikasi Permainan Edukatif Mengaji Berbasis Multimedia Interaktif.
Jurnal Teknik Informatika UNIS, 6 (1), 8–16
5
Nur Habibah, K., Murtopo, B., Maesaroh, M., & Fauziah, M. (2022). PENGGUNAAN MULTIMEDIA
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. IBTIDA- Jurnal Kajian Pendidikan Dasar, 2(1), 1-8.
Dengan menggunakan berbagai macam media pembelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran, proses kegiatan belajar akan berubah menjadi lebih menarik
dibandingkan tanpa menggunakan media pembelajaran. Sebuah proses kegiatan belajar dapat
semakin menarik jika pengajar mampu menggunakan media pembelajaran tersebut secara
efektif. Media pembelajaran tersebut tidak akan efektif jika seorang guru tidak dapat
menggunakanya dengan baik, oleh karena itu, seorang guru harus mengikuti langkah-langkah
dalam menggunakan sebuah media pembelajaran.
Sebelum menggunakan media pembelajaran, seorang guru harus melakukan berbagai
persiapan seperti mempelajari bagaimana petunjuk penggunaan media pembelajaran tersebut.
Jangan sampai ketika di kelas, seorang guru tidak mampu mengoperasikan media
pembelajaran tersebut dengan baik. Dalam pelaksanaannya, pengajar juga harus
memperhatikan kondisi kelas. Setelah itu, diperlukan evaluasi untuk mengetahui apakah
penggunaan media pembelajaran tersebut mampu membuat proses pembelajaran menjadi
lebih baik atau tidak. Hasil evaluasi tersebut diproses untuk kemudian ditindaklanjuti oleh
pengajar.
7. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran
Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap pemanfaatan media dalam pembelajaran
menunjukkan bahwa media berdampak positif dalam pembelajaran. “sebuah gambar lebih
berarti dari seribu kata” seperti dituliskan oleh Deporter, Reardon, dan Singer Nourie bahwa
penggunaan alat peraga ini dalam mengawali proses belajar akan merangsang moralitas
visual dan menyalakan jalur syaraf sehingga memunculkan beribu-ribu asosiasi dalam
kesadaran siswa. “Rangsangan visual dan asosiasi ini akan memberikan suasana yang sangat
kaya untuk pembelajaran.” (Marisa, dkk: 2012).
Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat
baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh
secara psikologis kepada siswa (Hamalik, 1986). Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan
beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu:
a) Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik
perhatian mereka,
b) Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan
memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran,
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas
komunikasi verbal melalui kata-kata,
d) siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya
mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan
memerankan.
Manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyamakan Persepsi Siswa. Dengan melihat objek yang sama dan konsisten maka
siswa akan memiliki persepsi yang sama.
2. Mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak. Misalnya untuk menjelaskan tentang
sistem pemerintahan, perekonomian, berhembusnya angin, dan sebagainya. bisa
menggunakan media gambar, grafik atau bagan sederhana.
3. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam
lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan menggunakan gambar atau
film tentang binatang-binatang buas, gunung meletus, lautan, kutup utara dll.
4. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan menyampaikan
gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candi, dan sebagainya.
Atau menampilkan objek-objek yang terlalu kecil seperti bakteri, virus, semut,
nyamuk, atau hewan/benda kecil lainnya.
5. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik
gerakan lambat (slow motion) dalam media film bisa memperlihatkan tentang lintasan
peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga
gerakan-gerakan yang terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga
wijaya kusumah dan lain-lain.
Secara umum media pembelajaran dapat diartikan sebagai media yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Pesan yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap dapat
disalurkan dengan media pembelajaran, serta dapat merangsang perhatian dan kemauan
peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebuah media yang digunakan untuk
menyampaikan suatu materi akan sangat dibutuhkan ketika peserta didik mengalami kesulitan
dalam proses pembelajaran. Pendidik juga akan lebih mudah menyampaikan materi jika
seorang pendidik menyampaikan menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan.
Encyclopedia of Educational Research merincikan manfaat media pembelajaran sebagai
berikut:
a) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi
verbalisme.
b) Memperbesar perhatian peserta didik.
c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu
membuat pelajaran lebih mantap.
d) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
sendiri dikalangan peserta didik.
e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur terutama melalui gambar hidup.
f) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa
g) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan
membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar (Azhar, 2013
: 29).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapatlah disimpulkan beberapa manfaat
praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
a. Dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan
lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar sendiri-sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya.
c. Dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu:
1. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung diruang kelas
dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, video, radio, atau model.
2. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat
disajikan dengan bantuan slide, gambar dan video.
Mengingat manfaat penggunaan media pembelajaran terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa, sehingga diharapkan guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar secara
intensif melakukan variasi dalam penyampaian materi pelajaran dengan memanfaatkan media
pembelajaran yang ada sehingga siswa tidak merasa bosan, disamping itu dalam
menggunakan media pembelajaran hendaknya guru terlebih dahulu melakukan perencanaan
yang tepat dalam menggunakan media pembelajaran yang disesuaikan dengan taraf berfikir
dan perkembangan siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami dan
mudah dimengerti oleh para siswa.
8. Klasifikasi Media Pembelajaran
Kalsifikasi media bentuk klasifikasi media adalah alat bantu yang dgunakan oleh
pendidik yang dijelaskan sesuai dengan mata pelajarannya dan peserta didik dapat memahami
pelajaran.6
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan
mengklasifikasi media dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual
gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Proses yang
dipakai untuk menyajikan pesan, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik,
proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Dengan menganalisis media melalui bentuk
penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi
tujuh kelompok media penyaji, yaitu:7
1. Media Grafis, yaitu disajikan dalam bentuk tulsan. Biasanya digunakkan untuk
menarik perhatian dan memperjelas sajian ide. Kelebihan didalam media grafis yaitu
dapat dilengkapi dengan warna-warni sehingga lebih menarik perhatian peserta didik.
Sedangkan kekurangannya salah satunya penyajiannya hanya berupa unsur visual.
2. Media bahan cetak, media yang pembuatannya melalui proses percetakan. Yang
menonjol dalam media cetak adalah dapat menyajikan pesan atau informasi dalam
jumlah banyak dan penyebab terjadinya karena banyak mengunakan media online.
3. Media gambar diam, gambar dapat diperoleh secara fotograafer, didalam media
gambar pasti ada kelebihan dan kekurangan. kelebihannya yaitu pembuatannya
mudah dan hargannya murah. Kelemahannya ukurannya terbatas sehingga efesien
untuuk pembelajaran kelompok.
4. Media proyeksi diam, media visual yang diproyeksikan melalui pesan, dimana
hasilnya tidak bergerak atau memiliki sedikit gerakan. Pada media proyeksi diam
dapat digunakkan untuk penyajian pesan disemua ukuran ruangan kelas. Sedangkan
kelemahannya dapat.
5. Media audio, media yang langsung diterima oleh pendengaran seperti radio dan
recorder. Keunggulan dari media audio adalah memiliki variasi program yang cukup
banyak dan Kekuranganya sifat komunikasina hanya satu arah.8

6
Muhson, A. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia, 8(2).
7
Riyana, C. (2012). Media pembelajaran. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN
AGAMA RI.
8
Desrianti, D. I., Rahardja, U., & Mulyani, R. (2012). Audio Visual As One Of The Teaching Resources
On Ilearning. CCIT Journal, 5(2), 124-144.
6. Media audio visual, media yang penyampaianya melalui indera pendengar dan indera
penglihat agar siswa dapat memahaminya secara langsung. kelebihannya dapat
meningkatkan daya tarik peserta didik dan kekurangannya lambat dan kurang praktis.
7. Media film, rangkaian bentuk film yan bergerak dengan bergantian atau dapat
ditayangka dalam bentuk begerak atau hidup. Keungguannya mampu untuk
mengabarkan peristiwa masa lalu secara realitas dalam bentuk waktu yang singkat.
Dan kelemahannya menekankan materi dari pada proses pengembangan materi
tersebut.9
Sedangkan masih ada media yang tidk termasuk media penyadi yaitu:10
a) Media objek, mengajarannya menggunakan benda yang nyata tidak harus
dihadirkan dikelas, tetapi peserta didik dapat berlangsung secara objek. Sehingga
dapat memberikan pengalaman yang nyata. Kelebihannya dapat menunjukkan
kesempatan yang maksimal pada peserta didik untuk mempelajari tugas yang
nyata. Kelemahannya membawa siswa berbagai tempat diluar sekolah
mengandung resiko.
b) Media Interactive, media komunikasi yang bekerja menggunakan partisipasi.
Kemampuannya dapat mengakibatkan komputer dijadikan sebagai sarana untuk
pembelajaran individual. Sedangkan kekurangannya tingginya biaya pengadaan
dan pengembangan progra komputer.
9. Perencanaan Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Perencanaan media merupakan sebuah proses pengarahan pesan periklanan kepada
khalayak sasaran pada waktu dan tempat yang tepat serta menggunakan saluran yang tepat.
Perencanaan Media yang dipersiapkan dengan baik itu akan menghasilkan sebuah
komunikasi yang sangat efektif sehingga pesan yang disampaikan tersebut akan mendapat
perhatian lebih besar dari target audiensi atau khalayak.
Sebuah perencanaan dapat membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara
sistematis. Proses pembelajaran tersebut tidak berlangsung seadanya, tetapi berlangsung
secara terarah dan terorganisir. Dengan demikian, seorang guru dapat menggunakan waktu

9
Anshori, D. M. (2013). Efektifitas Media Film Dalam Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan
Motivasi
Belajar Siswa Kelas X-Ii Sma Negeri 1 Taman Sidoarjo (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel
Surabaya).
10
Widiastuti, T., & Palangkaraya, U. M. (2014). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Peserta Didik
Dengan
Menggunakan Media Objek Nyata Di Kelas Iv Sdn 2 Rabambang Tahun Pelajaran 2013/2014.
secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran dan keberhasilan pada proses
pembelajaran.
Heinich, Molenda, dan Russel (1982) dalam bukunya “Instructional Media and The
New Technologies of Instructions” menyusun suatu model prosedural yang diberi nama
akronim “ASSURE”. Model ASSURE ini dimaksudkan untuk menjamin penggunaan media
pembelajaran yang efektif. Model yang diakronimkan dengan ASSURE itu meliputi 6
langkah dalam perencanaan sistematik untuk penggunaan media, yaitu: Analyze Learner
Characteristics, State Objectives, Select, Modify Or Design Materials, utilize materials,
require learner response, evaluate.
1. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa.
Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need), Salah satu indikator
adanya kebutuhan yaitu kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan
agar dapat dikuasai siswa.
2. Perumusan Tujuan
Media pembelajaran harus dibuat bervariasi sehingga itu akan membantu dan
memudahkan para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Memilih, Merubah dan Merancang Media Pembelajaran
Untuk membuat sebuah media yang tepat bagi sebuah proses kegiatan pembelajaran
biasanya itu akan meliputi salah satu dari tiga kemungkinan yaitu pertama, memilih
media pembelajaran yang sudah tersedia, kedua, perubah media yang sudah ada, dan
ketiga, merancang pembuatan sebuah media yang baru.
4. Perumusan Materi
Materi tersebut berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus diberikan. Sebuah
program media di dalamnya harus berisi tentang materi yang telah dikuasai oleh para
siswa tersebut.
5. Pelibatan siswa
Situasi belajar yang paling efektif adalah situasi belajar yang memberikan kesempatan
siswa merespon dan terlibat dalam pembelajaran. Oleh karena itu siswa harus
dilibatkan semaksimal mungkin dalam pemanfaatan penggunaan media.
6. Evaluasi (Evaluation)
Tujuan pada evaluasi media pembelajaran yaitu untuk memilih media pembelajaran
yang cocok dan yang akan digunakan dikelas, untuk melihat sebuah prosedur
penggunaan media, untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan media tersebut sudah
tercapai atau belum, menilai kemampuan seorang guru dalam menggunakan sebuah
media, memberikan sebuah informasi untuk kepentingan administrasi, dan untuk
memperbaiki pada media itu sendiri.

PENUTUP
Media pembelajaran adalah semua bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan
untuk menyampaikan sebuah informasi dari sumber (pendidik) kepada peserta didik secara
terencana dan tersusun sehingga dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar yang kondusif
dan aktif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Motivasi belajar adalah sesuatu yang menjadi pendorong atau penggerak para siswa
untuk belajar lebih giat dan bersungguh-sungguh agar mendapatkan sebuah prestasi yang
tinggi. Menurut Djamarah motivasi terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Motivasi Intrinsik adalah dorongan belajar yang terjadi karena ada rangsangan
didalam diri individu untuk belajar.
2) Motivasi Ekstrinsik adalah dorongan belajar yang terjadi karena ada rangsangan dari
luar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sebuah motivasi belajar siswa
adalah dengan cara membuat kegiatan belajar yang menarik. Pemakaian sebuah media
pembelajaran pada sebuah proses belajar mengajar itu dapat membangkitkan sebuah rasa
keinginan dan minat yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruhpengaruh psikologis terhadap siswa.
Media dapat dikelompokkan menjadi 7 macam, yaitu benda untuk didemonstrasikan,
komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara dan mesin belajar.
Ketujuh kelompok media tersebut dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut
tingkatan hierarki belajar yang dikembangkannya, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik
minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir,
memasukkan alihilmu, memberi motivasi dan pemberi umpan balik.
Klasifikasi media meliputi : (1) Media grafis, (2) Media bahan cetak, (3) Media gambar diam,
(4) Media proyeksi diam, (5) Media audio, (6) Media audio visual, (7) Media film.

DAFTAR PUSTAKA
Dale, Edgar, (1969) Audio Visual Methods in Teaching, New Yorg: Holt, Rinehart and
Winston Inc. The Dryden Press.
Degeng, I Nyoman Sudana. (1993) Media Pendidikan. Malang: FIP IKIP Malang.
Hamalik, O, (1994) Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya
Bakti.
Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russel, (1982) Instructional Media: and
the New Technology of Instruction, New York: Jonh Wily and Sons.
Sanaky, Hujair. AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba
Dipantara.
Sardiman A.M. 2016. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2001).
Azhar, Arsyad. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, (2012)
Syaiful Bahri Djamarah dan AswanZain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta :Rineka Cipta,
2010).
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung : CV. Sinar Baru, 1990).
Sri N. (2010). Membangkitkan Motivasi Peserta Didik 1. Bandung: CV. Cahaya Pena
Kartasura.
Sadiman Arif S, dkk. (1984). Media Pendidikan (cetakan ke-6). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Supartini, Mimik. (2016).Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Dan Kreativitas Guru
Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No
2 (2016) 277-293.
Nurfadhillah Septy,dkk. (2021).Peran Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat
Belajar Siswa. : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Volume 3, Nomor 2, Agustus 2021; 243-
255. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pensa
Nur Habibah, K., Murtopo, B., Maesaroh, M., & Fauziah, M. (2022). Penggunaan
Multimedia Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar,
2(1), 1-8.
Riyana, C. (2012). Media pembelajaran. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI.
Desrianti, D. I., Rahardja, U., & Mulyani, R. (2012). Audio Visual As One Of The Teaching
Resources On Ilearning. CCIT Journal, 5(2), 124-144.
Muhson, A. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 8(2).
Haryanto, & Friana, B. (2018). Aplikasi Permainan Edukatif Mengaji Berbasis Multimedia
Interaktif. Jurnal Teknik Informatika UNIS, 6 (1), 8–16
Yulianto Lutfi Muhammad & Pravitasari Galuh Suryanti (2017). Penggunaan
Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris (Studi Kasus Di SDN 3
Tarubasan Klaten). Jurnal Profesi Pendidikan Dasar, 4.(1). 42 –53.
Febianti, Y. N. (2018). Peningkatan motivasi belajar dengan pemberian reward and
punishment yang positif. Jurnal Edunomic, 6(2), 93–102.

Anda mungkin juga menyukai