Anda di halaman 1dari 11

Urgensi Kreativitas Guru dalam Menentukan Media Pembelajaran guna Keefektifan

Pembelajaran di Kelas

Aisyah Nur Fitriani (21150463), Atika Nur Mariana (21150466)

Abstract: Seorang guru memerlukan sebuah persiapan dalam proses atau kegiatan
mengajarnya di dalam kelas. Salah satu hal yang perlu dan penting untuk dipersiapkan oleh
seorang guru sebelum mengajar ialah media pembelajaran yang akan dipergunakan untuk
mengajar atau menyampaikan dan menerangkan materi kepada peserta didik di dalam kelas.
Media pembelajaran adalah sebuah alat bantu yang dapat digunakan di dalam proses belajar
mengajar. Adanya alat ini digunakan untuk dapat merangsang atau mendorong sebuah pola
dari pembelajaran agar dapat mencapai sebuah keberhasilan atau kesuksesan dari proses belajar
mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dapat terlaksana dengan efektif
dan dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Media pembelajaran tersebut dapat berupa
buku cerita atau buku bacaan, majalah, alat peraga edukatif, media pembelajaran dalam bentuk
digital seperti video, audio, dan masih banyak lagi jenis atau macam-macam dari media media
pembelajaran yang mampu untuk digunakan oleh seorang tenaga pendidik atau guru. Media
pembelajaran sangatlah penting untuk dipilih, dipersiapkan, dan dipergunakan oleh seorang
guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar, karena dengan media pembelajaran akan
dapat lebih mendukung berjalannya sebuah kegiatan belajar di dalam sebuah kelas.
Berdasarkan hal terbut maka penulis ingin mengkaji lebih lanjut mengenai betapa pentingnya
sebuah kreativitas seorang guru dalam menentukan media pembelajaran agar pembelajaran di
kelas menjadi lebih efektif. Dalam hal ini, penulis menggunakan metode kualitatif jenis
penelitian kepustakaan, yang sumber utamanya berasal dari jurnal lainnya.

Kata Kunci: Kreativitas, Guru, Media Pembelajaran, dan Pembelajaran


PENDAHULUAN

Pendidikan didefinisikan sebagai suatu usaha sadar yang telah direncanakan untuk
dapat mewujudkan atau merealisasikan adanya suasana atau kondisi belajar dan mengajar yang
menyenangkan, hal itu yang memiliki tujuan untuk membuat peserta didik dapat aktif dalam
mengembangkan potensi atau kemampuan yang terdapat di dalam dirinya untuk dapat
mempunyai sebuah kekuatan spiritual atau kerohanian dalam bidang keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak atau perilaku yang baik, serta keterampilan dan
kemampuan atau potensi yang diperlukan oleh dirinya sendiri dan orang lain, agar individu
tersebut dapat bermanfaat untuk orang lain. Pendidikan terdiri dari pengajaran suatu keahlian
atau kemampuan khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata tetapi lebih
mendalam dan lebih khusus lagi yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan, dan
kebijaksanaan.

Dalam sebuah pendidikan terdapat beberapa komponen di dalamnya, diantaranya guru


dan peserta didik yang menjadi komponen utama di dalam sebuah pendidikan. Guru dan
peserta didik menjadi sebuah syarat terlaksananya sebuah pendidikan, karena guru memiliki
tugas dan tanggung jawab atau peranan untuk menyampaikan sebuah materi, menanamkan
nilai-nilai karakter dan akhlak mulia kepada peserta didik. Guru memiliki peran dan tanggung
jawab yang penting dalam sebuah pendidikan. Menurut pandangan lama, seorang guru
merupakan seseorang yang pantas digugu dan ditiru. Maksud dari kata digugu tersebut ialah
segala ucapan dari seorang guru dapat dipercaya, sedangkan arti dari kata ditiru berarti segala
tingkah laku dari seorang guru harus dapat menjadi contoh atau teladan bagi peserta didik.
Dalam perkembangan baru terdapat pandangan bahwa belajar mengajar membawa dampak
kepada guru dalam hal peningkatan peranan dan kompetensinya, karena keberhasilan dari
proses belajar mengajar dan sebuah hasil dari belajar siswa sangat ditentukan oleh adanya
peranan dan kompetensi atau kemampuan yang baik dari seorang guru.

Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam membangun sebuah
karakter, kebiasaan yang baik pada peserta didik. Pada masa sekarang ini, kebutuhan dan peran
guru semakin banyak dan penting, tidak hanya sebagai guru dan sebagai pendidik dalam bidang
akademik,akan tetapi juga sebagai pembentuk sebuah karakter peserta didik. Guru diharapkan
dapat dan mampu menjadi seorang panutan dan teladan yang baik bagi peserta didiknya. Untuk
memahami karakter dari peserta didik perlu diterapkan adanya konsep pendidikan Ki Hadjar
Dewantara dengan tut wuri handayani.
Seorang guru memerlukan sebuah persiapan dalam proses mengajarnya, seperti
mempersiapkan RPP, media pembelajaran, dan lain sebagainya, sebelum ia memasuki ruangan
kelas dan sebelum ia memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Salah satu yang
perlu disiapkan oleh seorang guru ialah media pembelajaran yang akan digunakan untuk
mengajar atau menyampaikan dan menerangkan materi kepada peserta didik. Media
pembelajaran merupakan sebuah alat bantu yang dipergunakan di dalam dalam suatu proses
belajar mengajar. Adanya alat ini digunakan untuk dapat merangsang atau mendorong sebuah
pola pembelajaran agar dapat mencapai sebuah keberhasilan atau kesuksesan dari proses
belajar mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dapat berjalan dengan
efektif dan berhasil, serta dapat mencapi tujuan pembelajaran tersebut. Media pembelajaran
tersebut dapat berupa buku cerita atau buku bacaan, majalah, alat peraga edukatif, media
pembelajaran dalam bentuk digital seperti video, audio, dan lain sebagainya.

Media pembelajaran yang dipilih dan digunakan tersebut haruslah media yang unik,
menarik, serta yang dapat menarik perhatian dan minat dari peserta didik, agar peserta didik
menjadi semangat dalam belajar di kelas. Sehingga, dalam mempersiapkan media tersebut,
sangat diperlukan adanya ide dan kreativitas dari seorang guru, agar dapat menghasilkan media
pembelajaran yang dapat mendukung kegiatan belajar. Hal tersebut dapat membuat kegiatan
belajar dan mengajar menjadi efektif dan dapat membangun keaktifan dari peserta didik. Setiap
guru harus dapat memahami betapa pentingnya memiliki sebuah kreatifitas pada dirinya guna
menentukan dan menyiapkan media pembelajaran sebelum mengajar.

Melalui tulisan ini, penulis akan menjelaskan secara rinci mengenai pentingnya
kreativitas seorang guru atau tenaga pendidik dalam menentukan media pembelajaran agar
dapat menciptakan keefektifan pembelajaran yang berlangsung di dalam sebuah ruang kelas.

METODE

Metode yang digunakan di dalam penulisan jurnal ini ialah dengan menggunakan
metode kualitatif jenis penelitian kepustakaan, yang sumber utamanya berasal dari jurnal
lainnya. Sedangkan, untuk cara yang digunakan dalam mencari dan mengumpulkan sumber
tersebut, dilakukan secara elektronik, melalui database. Database yang digunakan penulis
ialah Google Scholar, dengan menggunakan kata kunci kreativitas, guru, media pembelajaran,
dan pembelajaran. Jurnal rujukan yang diperoleh direview sesuai dengan pembahasan yang
dikaji oleh penulis.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Media Pembelajaran


Dalam makna yang sempit, media diartikan sebagai bahan dan juga alat yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Sedangkan, dalam makna yang luas media diartikan
sebagai penggunaan dari suatu komponen sistem dan sumber belajar secara maksimal guna
dapat mencapai sebuah tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya.
Sedangkan, istilah pembelajaran atau pengajaran merupakan sebuah cara untuk
membelajarkan atau mengajar peserta didik. Dalam sebuah proses pembelajaran terjadi
adanya suatu komunikasi di antara peserta didik dengan pendidik atau guru, sehingga proses
pembelajaran juga menjadi bagian dari sebuah proses komunikasi antar manusia, yang
dalam hal ini berarti peserta didik dan guru menjadi tokoh atau peran utamanya. Di dalam
sebuah pembelajaran tersebut juga terdapat media pembelajaran yang menjadi suatu hal
yang penting dan pokok.1
Media pembelajaran diartikan sebagai alat, bahan, dan segala macam kegiatan yang
ditata atau diatur untuk menambah sebuah pengetahuan, mengubah sikap atau menanamkan
keterampilan atau kemampuan pada setiap orang yang menggunakannya atau
memanfaatkan dan mengaplikasikannya, yang dalam hal ini ialah peserta didik dan pendidik
atau guru. Pemilihan jenis atau macam dari media pembelajaran dipengaruhi oleh
kemampuan dari seorang guru sendiri dalam memilih dan menggunakan media tersebut.
Apabila guru memiliki kekurangan dalam hal kemampuan untuk memilih dan menggunakan
jenis media atau alat pembelajaran tertentu, maka akan membuat guru tersebut menghindari
atau tidak memilih untuk menggunakan jenis media pembelajaran tersebut. Hal ini
memberikan sebuah dampak atau pengaruh pada keanekearagaman jenis media yang
dipergunakan oleh guru menjadi berkurang juga. Selain keterbatasan kemampuan
penggunaan media tersebut, hal berikutnya yang dapat menjadi sebuah faktor yang
mempengaruhi pemilihan media adalah mengenai pengetahuan dari seorang guru,
pengetahuan tersebut ialah pengetahuan dalam hal mengenal fungsi dari media
pembelajaran itu.2

1
M. Miftah, ‘Fungsi Dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar
Siswa’, Jurnal Kwangsan, 1.2 (2013), 98–99 <https://doi.org/10.31800/jkwangsan-jtp.v1n2.p95--105>.
2
Rizqi Ilyasa Aghni, ‘Fungsi Dan Jenis Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Akuntansi’, Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia, 16.1 (2018), 99 <https://doi.org/10.21831/jpai.v16i1.20173>.
Media pembelajaran sangatlah penting untuk dipilih, dipersiapkan, dan
dipergunakan oleh seorang guru atau tenaga pendidik dalam melaksanakan proses kegiatan
belajar, karena dengan media pembelajaran akan sangat mendukung berjalannya sebuah
kegiatan belajar. Oleh karena itu, terdapat beberapa fungsi atau kegunaan dari media atau
alat pembelajaran di dalam proses belajar di kelas, antara lain.
1. Media pembelajaran menjadi alat bantu untuk mewujudkan dan menciptakan situasi atau
kondisi pembelajaran, sehingga dapat menciptakan atau mewujudkan kegiatan belajar di
kelas menjadi lebih efektif dan dapat menarik dan mengundang perhatian dari siswa atau
peserta didik.
2. Media pembelajaran menjadi bagian yang berkesinambungan di dalam semua rangkaian
proses pembelajaran. Hal ini bermakna bahwa media pembelajaran menjadi salah satu
dari komponen yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi memiliki keterkaitan dengan
komponen-komponen yang lainnya untuk mewujudkan atau menciptakan kondisi belajar
yang diharapkan dan agar dapat mewujudkan tujuan dari proses pembelajaran yang sudah
ditentukan sebelumnya, serta agar dapat mencapai target yang diinginkan seorang guru
dalam membentuk peserta didik yang berkarakter dan dapat memahami serta dapat
menangkap materi yang disampaikan atau yang telah diterangkan oleh guru dengan baik.
3. Dalam menggunakan sebuah media pembelajaran harus relevan atau sesuai dengan
komponen yang ingin dituju di dalam pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini mempunyai
arti bahwa penggunaan media pembelajaran di dalam kelas haruslah dapat selalu melihat
atau mengamati terhadap kompetensi dan bahan ajar yang sesuai dengan jenjang
kelasnya, dalam hal ini jenjang sekolah dasar.
4. Media pembelajaran memiliki fungsi untuk dapat mempercepat atau memacu proses
belajar, yang artinya dengan media pembelajaran peserta didik dapat menangkap dan
menerima materi yang disampaikan oleh guru dengan cepat dan baik.
5. Media pembelajaran digunakan agar dapat meningkatkan kualitas dari suatu proses
pembelajaran. Biasanya, hasil atau keluaran dari belajar peserta didik dengan
menggunakan media pembelajaran akan lebih lama tersimpan di pikiran peserta didik,
sehingga kualitas atau nilai dari pembelajaran itu sendiri mendapatkan hasil nilai yang
tinggi dan baik.
6. Media pembelajaran menempatkan atau memposisikan dasar-dasar atau aspek yang
nyata untuk berfikir.3

B. Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Media pemebelajaran yang dapat disiapkan dan dipergunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran di kelas dapat berupa apa saja, karena media pembelajaran sendiri
terdiri dari banyak jenis. Jenis-jenis media pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1. Media Visual
Media visual merupakan suatu alat atau media yang di dalamnya terdiri dari
adanya pesan, informasi mengenai materi pelajaran yang menarik dan kreatif serta
diterapkan atau diaplikasikan dengan menggunakan indra penglihatan (mata).
Jenis media visual ini terdiri dari media visual diam dan media visual gerak.
Penggunaan keduanya bisa dilakukan secara bersamaan atau juga dapat digunakan salah
satu saja. Selain itu, fungsi media visual juga berguna atau berfungsi untuk dapat menarik
perhatian peserta didik untuk semangat dalam belajar, memperjelas materi yang disajikan
oleh guru, menggambarkan fakta yang mungkin dapat dengan mudah dicerna dan diingat
oleh siswa.
2. Media Audio
Media audio merupakan sebuah alat dengar, jenis media pembelajaran ini berisi
sebuah pesan atau materi dari pelajaran yang disajikan oleh guru dengan sangat menarik
dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera pendengaran (telinga) saja,
karena media ini merupakan media yang hanya berupa suara. Media ini dapat pesan
verbal yang terdiri dari bahasa lisan atau sebuah kata-kata, dan juga pesan non verbal
yang berupa bunyi-bunyian atau suara dan vokalisasi.
3. Media Audio Visual
Jenis media ini merupakan jenis media pembelajaran yang di dalamnya berisi
sebuah pesan atau materi pelajaran yang dibuat dengan menarik dan kreatif dengan
menggunakan indra pendengaran (telinga) dan juga menggunakan indra penglihatan
(mata). Media ini terdiri dari suara dan gambar. Adapun media audio visual terdiri dari
dua jenis, yaitu media audio visual diam yang merupakan media yang menampilkan atau
menyajikan suara dan gambar diam, contohnya seperti TV diam, buku bersuara, halaman

3
Muhammad Yaumi, ‘Pengertian, Fungsi, Dan Urgensinya Bagi Anak Milenial’, 2017, 12-13.
bersuara, dan lain sebagainya. Jenis yang kedua ialah media audio visual gerak, yang
merupakan media yang menampilkan atau menyajikan komponen suara dan gambar yang
bergerak, contohnya ialah seperti film TV, gambar bersuara, dan lain sebagainya.4

C. Pentingnya Kreativitas Guru dalam Menentukan Media Pembelajaran


Aspek yang penting dalam hal peningkatan suatu kreativitas di sekolah ialah peran
yang baik dari seorang guru. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru di sekolah
untuk dapat mendorong dan meningkatkan atau membangkitkan pola atau cara pikir dari
siswanya, membentuk dan menerapkan sikap yang baik pada siswa, dan menciptakan
perilaku yang kreatif pada siswa, dengan mengadakan kegiatan berupa belajar di dalam
ruang kelas (indoor learning) maupun di luar ruang kelas (outdoor learning).
Sedangkan, menurut Perdamean yang menjadi faktor pendukung atau faktor
pendorong bagi seorang guru untuk menjadi tenaga pendidik yang memiliki sifat kreatif
adalah dimulai dari keleluasaan dan kebebasan guru dalam bereksplorasi atau mengadakan
sebuah observasi untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan pola ajarnya
sampai pada tahap penghargaan atas profesionalitasnya yang baik dalam bentuk pengakuan
atau pernyataan yang intensif atau pernyataan yang sungguh-sungguh. Karakter atau sifat
guru yang kreatif memiliki beberapa indikator, diantaranya yaitu fleksibel, selalu optimis,
memiliki rasa peka terhadap situasi atau kondisi, cekatan, humoris, dapat menjadi inspirasi
bagi orang lain, memiliki sifat lemah lembut, selalu disiplin, responsif terhadap orang lain,
dan memiliki rasa empatik. Selain itu seorang guru yang kreatif haruslah memiliki sifat yang
ikhlas, memiliki sifat cinta kasih sayang terhadap peserta didik, inovatif, persuasif,
senantiasa sabar, memiliki sifat rendah hati dan tidak sombong, menghargai sebuah proses
yang dilakukan oleh siswanya, menyenangi atau menyukai kegiatan mengajar di dalam
maupun di luar kelas, selalu konsisten dan memiliki sebuah komitmen dalam bertindak atas
apa yang dilakukannya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas, haus akan
pengetahuan yang dapat membuat seorang guru ingin terus belajar dan mencari tahu suatu
hal atau ilmu, dan memiliki semangat yang tinggi, serta tidak mudah menyerah.5
Kreativitas penting dimiliki oleh seorang guru, salah satunya yaitu dalam
mengembangkan media pembelajaran. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,

4
Susanti and Affrida Zulfiana, ‘Jenis ‐ Jenis Media Pembelajaran’, 1–16.
5
Faridah Karyati, ‘Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Pemanfaatan Media Pembelajaran Tematik’, Al
– Ulum Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1.2 (2016), 141.
bahwasanya media pembelajaran merupakan alat yang dapat digunakan untuk membuat
kegiatan pembelajaran lebih menarik dan dapat memudahkan komunikasi antara guru dan
siswa ketika kegiatan belajar sedang berlangsung, sehingga dengan menghadirkan media
pembelajaran, maka seorang guru akan terbantu, dalam hal ini guru tidak terlalu banyak
menjelaskan, karena dengan hadirnya media akan memudahkan siswa untuk mengerti apa
yang ingin disampaikan oleh guru, karena terkadang ketika guru lebih banyak menjelaskan
atau berbicara mengenai materi, maka siswa akan merasa bosan dan mengantuk, sehingga
pada saat proses pembelajaran berlangsung, seorang guru haruslah dapat menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan, menarik, dan unik, salah satunya dengan menghadirkan
media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yang dapat dipersiapkan dan dibuat sendiri
oleh guru sebelum mengajar.6
Dalam aspek ini media pembelajaran lebih dinilai dari segi tampilan yang dapat
memberikan pengaruh kepada siswa, agar mereka menjadi lebih bersemangat dalam belajar
di dalam kelas. Media pembelajaran yang dipilih dan dipergunakan oleh seorang guru harus
dapat tampil dengan komunikatif dan mudah dimengerti oleh siswa, diantaranya yaitu media
pembelajaran harus mudah digunakan oleh pengguna, yang dalam hal ini ialah siswa, selain
itu media pembelajaran yang digunakan oleh guru harus dapat dikuasai oleh guru, makna
dari kata dikuasai tersebut ialah guru merasa mudah dalam menyampaikan pesan yang ingin
disampaikan melalui media yang dipilihnya, karena media tampil dengan jelas sehingga
dalam penggunaan waktupun juga dapat lebih efektif dan siswa juga dapat lebih mudah
memahami dan menangkap materi yang disampaikan oleh guru melalu media pembelajaran
yang digunakan tersebut. Media pembelajaran juga harus dapat menunjukkan keterampilan
atau keahlian yang baik, maksudnya bahwa media pembelajaran yang digunakan harus
dapat aman dan tahan lama ketika sedang digunakan oleh guru atau siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik dan
unik, karena ketika media pembelajaran yang digunakan oleh guru itu menarik, maka dapat
menarik perhatian siswa, dan dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar.7

6
Yopita Sari, Badru Zaman, and Ocih Setiasih, ‘Profil Kreativitas Guru Dalam Mengembangkan Media
Pembelajaran’, Edukids, 15.2 (2018), 104 <http://link.springer.com/10.1007/978-3-319-76887-
8%0Ahttp://link.springer.com/10.1007/978-3-319-93594-2%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-409517-
5.00007-3%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jff.2015.06.018%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s41559-019-0877-
3%0Aht>.
7
Sari, Zaman, and Setiasih. Hal. 110-111
Pembelajaran yang dilakukan dengan adanya sebuah kreativitas dari seorang guru,
akan dapat membuat siswa belajar dengan nyaman dan betah, sehingga siswa tidak akan
merasa bosan dan mengantuk dalam belajar. Dengan adanya pembelajaran yang inovatif
akan dapat memberikan konstribusi atau peranan kepada siswa dalam menciptakan dan
mengembangkan pengetahuan menuju ke arah perubahan yang lebih baik lagi dari
sebelumnya. Selain itu, jika penerapan atau pengaplikasian dari pembelajaran inovatif atau
dari hasil kreativitas seorang guru dilakukan dengan baik, maka akan dapat memunculkan
bahkan juga dapat mengembangkan kreativitas pada siswa juga. Peranan guru untuk
menciptakan strategi atau cara dalam proses pembelajaran yang berinovasi menjadi hal yang
wajib bagi seorang guru, terutama guru di jenjang sekolah dasar. Guru diharapkan dapat
menjadi pelopor untuk membuka jalan dan langkah yang baru ke arah pengembangan
kreativitas siswa.8

KESIMPULAN

Media pembelajaran diartikan sebagai alat, bahan, dan segala macam kegiatan yang
ditata atau diatur untuk menambah sebuah pengetahuan, mengubah sikap atau menanamkan
keterampilan pada setiap orang yang menggunakannya atau memanfaatkannya, yang dalam hal
ini ialah peserta didik dan pendidik atau guru. Pemilihan jenis media atau alat pembelajaran
sering kali dipengaruhi oleh kemampuan atau kompetensi dari seorang guru sendiri dalam
memilih dan menggunakan media tersebut. Media pembelajaran sangatlah penting untuk
dipilih, dipersiapkan, dan dipergunakan oleh seorang guru dalam melaksanakan proses
kegiatan belajar, karena dengan media pembelajaran akan sangat mendukung berjalannya
sebuah kegiatan belajar. Media pemebelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran di kelas dapat berupa apa saja, karena media pembelajaran sendiri terdiri dari
banyak jenis. Jenis-jenis media pembelajaran terdiri dari media visual, media audio, dan media
audio visual. Kreativitas penting dimiliki oleh seorang guru, salah satunya yaitu dalam
mengembangkan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih dan dipergunakan
oleh seorang guru harus dapat tampil dengan komunikatif dan mudah dimengerti atau dipahami

8
Heny Kusuma Widyaningrum and Fauzatul Ma’rufah Rahmanumeta, ‘Pentingnya Strategi
Pembelajaran Inovatif Dalam Menghadapi Kreativitas Siswa Di Masa Depan’, Proceedings International Seminar
FoE (Faculty of Education), 1 (2016), 276.
oleh siswa, dan media pembelajaran juga harus dapat menunjukkan keterampilan atau keahlian
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Aghni, Rizqi Ilyasa, ‘Fungsi Dan Jenis Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Akuntansi’,
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 16.1 (2018), 98–107
<https://doi.org/10.21831/jpai.v16i1.20173>

Karyati, Faridah, ‘Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Pemanfaatan Media Pembelajaran


Tematik’, Al – Ulum Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1.2 (2016), 139–148

Miftah, M., ‘Fungsi Dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan
Belajar Siswa’, Jurnal Kwangsan, 1.2 (2013), 95–105
<https://doi.org/10.31800/jkwangsan-jtp.v1n2.p95--105>

Sari, Yopita, Badru Zaman, and Ocih Setiasih, ‘Profil Kreativitas Guru Dalam
Mengembangkan Media Pembelajaran’, Edukids, 15.2 (2018), 103–112
<http://link.springer.com/10.1007/978-3-319-76887-
8%0Ahttp://link.springer.com/10.1007/978-3-319-93594-
2%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-409517-5.00007-
3%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jff.2015.06.018%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s4155
9-019-0877-3%0Aht>

Susanti, and Affrida Zulfiana, ‘Jenis ‐ Jenis Media Pembelajaran’, 1–16

Widyaningrum, Heny Kusuma, and Fauzatul Ma’rufah Rahmanumeta, ‘Pentingnya Strategi


Pembelajaran Inovatif Dalam Menghadapi Kreativitas Siswa Di Masa Depan’,
Proceedings International Seminar FoE (Faculty of Education), 1 (2016), 268–277

Yaumi, Muhammad, ‘Pengertian, Fungsi, Dan Urgensinya Bagi Anak Milenial’, 2017, 1–21

Anda mungkin juga menyukai