Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan produk baru, baik yang sama sekali
baru, maupun modifikasi atau perubahan, dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada. Jika
dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang bersangkutan menciptakan suatu strategi mengajar yang
benar-benar baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan modifikasi dari
berbagai strategi yang ada sehingga menghasilkan bentuk baru di dalam melaksanakan proses belajar
mengajar (Suryosubroto, 1997: 22).
Kreativitas pedagogis guru mengacu pada desain dan persiapan bahan ajar/profesional, manajemen
kursus, penggunaan metode yang berbeda, penggunaan
media pembelajaran, dan pengembangan alat penilaian. Salah satu faktor yang mempengaruhi
proses belajar mengajar adalah guru, faktor eksternal yang mendukung tercapainya hasil belajar yang
optimal. dimaksudkan adalah kreativitas guru dalam proses belajar mengajar (Djamarah & Zain,
2006: 63).
Pendidikan harus benar-benar dapat memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat. Pendidikan
semacam itu hanya dapat dicapai melalui pendidikan kreatif, suatu proses pendidikan yang dilakukan
secara kreatif dan inovatif oleh guru. Guru yang kreatif, di sisi lain, adalah guru yang dapat berperan
dalam meningkatkan kesadaran siswa agar dapat memenuhi potensinya di masyarakat. Selain itu,
guru yang kreatif dapat memotivasi siswa untuk selalu belajar dalam konteks belajar sepanjang hayat.
Oleh karena itu, meskipun siswa berhenti bersekolah, mereka masih belajar dalam masyarakat dan
lingkungan kerja yang terus berubah. Proses pendidikan kreatif itu sendiri membutuhkan
pengembangan setidaknya tiga dimensi: hard skill (keterampilan teknis dan analitis), soft skill
(keterampilan interaksi sosial) dan life skill (kecakapan hidup).
Dapat disimpulkan, bahwa kreativitas mengajar terkait dengan kemampuan mengajar yang dapat
menciptakan suasana kondusif sehingga membuat murid merasa nyaman dan tertantang dalam
belajar,
dengan membuat kombinasi-kombinasi baru dan menghubungkan ide-ide baru berdasarkan
data informasi atau unsur-unsur yang telah ada. Kegiatan belajar mengajar di sekolah
berorientasi kepada pencapaian prestasi belajar akademik yang tinggi oleh semua siswa,
guru yang mempunyai kreativitas mengajar yang tinggi akan mampu memberikan prestasi
belajar kepada anak didiknya.
Hasil belajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat dicapai melalui perubahan sikap dan
perilaku. Keberhasilan belajar seorang siswa sangat dipengaruhi oleh kreativitas seorang guru.
Misalnya pemilihan metode pendidikan, media pendidikan, kualitas pendidikan dan kesadaran yang
cermat terhadap potensi anak di lingkungan sekolah. Kreativitas seorang guru berpengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, guru yang memiliki potensi untuk menciptakan bakat di
kelas memiliki dampak yang sangat positif terhadap peningkatan kinerja siswa. Untuk mencapai
prestasi belajar siswa yang tinggi, guru perlu memaksimalkan kreativitasnya.
OWOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
Dapus
1. Monawati., M., & Fauzi., F. (2018). Hubungan Kreativitas Mengajar Guru Dengan Prestasi Belajar
Siswa. Jurnal Pesona Dasar, 6(2), 33–43. https://doi.org/10.24815/pear.v6i2.12195
2. Menerapkan Pendidikan Kreatif di Sekolah - Kompasiana.com