Anda di halaman 1dari 10

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 SUNGAI


RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

Dennia Astuti
Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Pontianak
Email: dennia_astuti@hotmail.com

Abstract
The purpose of this research was to know the effectiveness of multimedia-based learning
on the economic learning outcomes of students of class X IPS in SMAN 1 Sungai Raya
Kabupaten Kubu Raya.The method used in this research was experimental. The form was
a quasy experimental design with nonequivalent control group design. The sample are X
IPS 2 as experiment class and X IPS 1 as controll class. The sample are 53 students. The
data was collected by using direct observation technique, measurement technique and
documentary study technique. Based on the Independent Sample T-test with significance
5% or 0,05 indicated there were differences between students that taught by using
multimedia based learning with students that taught by using conventional learning
media. The average learning outcomes of students in experiment class is 76,04, while the
average learning outcomes of students in controll class is 67,40. The calculation of
independent sample t test gained tcount value is 2,532, and ttable value is 2,012. The result
show that the value of tcount > ttable or 2,532 > 2,012. So Ha is accepted and Ho is
rejected. The value of effect size is 0,6687 with moderate category. So the conclusion is
multimedia based learning gave effect on student economic learning outcomes grade X
IPS in SMAN 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.

Keywords: Multimedia Based Learning, Economic Learning Outcomes, grade X IPS

Pendidikan memiliki pengaruh yang merupakan sarana bagi manusia untuk


sangat kuat terhadap perkembangan suatu mengembangkan jiwanya ke arah yang lebih
bangsa karena pendidikan senantiasa menjadi baik. Dengan belajar kita dapat memperoleh
perhatian utama dalam rangka memajukan pengetahuan, mengembangkan daya pikir,
kehidupan generasi penerus suatu bangsa itu membentuk kepribadian sehingga kita bisa
sendiri. Pendidikan juga merupakan suatu menjadi manusia yang berakhlak mulia dan
investasi sumber daya jangka panjang yang berguna bagi bangsa dan negara. Sardiman
mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan (2014:21) mengatakan bahwa belajar itu
peradaban suatu bangsa. Oleh karena itu, sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-
hampir semua negara menempatkan fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi
pendidikan sebagai prioritas utama. Pada era manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut
globalisasi saat ini menuntut adanya sumber unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif,
daya manusia yang tinggi kualitasnya. Untuk afektif dan psikomotorik. Jadi, belajar adalah
itu dalam menciptakan sumber daya manusia suatu proses perubahan tingkah laku menuju
yang berkualitas tersebut salah satunya perkembangan pribadi yang lebih baik.
adalah melalui pendidikan. Unsur proses Dalam kegiatan belajar mengajar, guru
belajar memegang peranan yang sangat berperan sebagai fasilitator yang bertanggung
penting dalam proses pembelajaran. Belajar jawab untuk menciptakan suasana

1
pembelajaran yang menyenangkan dan dapat belajar mengajar dapat berjalan dengan
memotivasi siswa dalam belajar. efektif, maka siswa akan termotivasi untuk
Guru merupakan faktor dominan dalam meningkatkan kualitas belajar mereka,
menentukan kualitas pembelajaran. sehingga hasil belajar siswa akan semakin
Meningkatnya kualitas pembelajaran, akan meningkat.
mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media dalam proses belajar
Hal ini dapat dipahami bahwa jika seorang mengajar diharapkan dapat menumbuhkan
guru memiliki kinerja yang bagus dalam minat dan motivasi siswa dalam belajar, dan
kelas maka ia akan mampu menjelaskan diharapkan juga siswa lebih mudah
pelajaran dengan baik, mampu memahami dan mengerti materi yang
menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan disampaikan oleh guru. Hal ini senada
baik, mampu menggunakan media maupun dengan pendapat Arsyad (2011:29) yang
model pembelajaran dengan baik, mampu PHQ\DWDNDQ EDKZD ³PHGLD SHPEHODMDUDQ
membimbing dan mengarahkan siswa dalam dapat memperjelas penyajian pesan dan
pembelajaran sehingga siswa akan memiliki informasi sehingga dapat memperlancar dan
semangat dalam belajar, senang hati PHQLQJNDWNDQ SURVHV GDQ KDVLO EHODMDU´
mengikuti kegiatan pembelajaran yang Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan
diikuti, dan merasa mudah memahami materi bahwa dengan menggunakan media
yang disampaikan oleh guru sehingga hasil pembelajaran dalam proses belajar mengajar
belajar yang baik yang diharapkan dapat maka dapat mempermudah dan memperjelas
tercapai. materi yang disampaikan oleh guru sehingga
Perkembangan ilmu pengetahuan dan siswa menjadi lebih paham dan akan
teknologi semakin mendorong upaya-upaya berdampak positif terhadap hasil belajar
pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil mereka. Media yang dipakai harus bisa
teknologi dalam proses belajar mengajar. dilihat, didengar, dibaca, atau bahkan
Para guru dituntut untuk mampu dimanipulasi sedemikian rupa agar tercipta
menggunakan alat-alat yang dapat disediakan suasana belajar yang menyenangkan dan
oleh sekolah dan tidak menutup siswa bersemangat dalam proses belajar
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai mengajar yang berlangsung. Media juga
dengan perkembangan dan tuntutan zaman. harus disesuaikan dengan materi yang akan
Menurut Uno dan Lamatenggo disajikan serta tujuan yang akan dicapai dari
(2011: ³WHNQRORJL SHPEHODMDUDQ DGDODK pembelajaran tersebut.
teori dan praktik dalam desain, Salah satu cara yang dapat
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan mempermudah dan memperjelas materi yang
dan penilaian proses dan sumber untuk disampaikan oleh guru dalam proses
EHODMDU´ 'DUL SHUQ\DWDDQ WHUVHEXW DUWLQ\D pembelajaran adalah dengan penggunaan
bahwa guru jika ingin mencapai tujuan media pembelajaran multimedia. Selain
pembelajaran dengan baik maka tidak hanya berfungsi untuk memacu kreatifitas dan
selalu berpatokan pada media papan tulis dan keaktifan siswa, pembelajaran multimedia
metode ceramah saja selama proses belajar juga berperan sebagai pengenalan teknologi
mengajar, melainkan juga harus ditambah terkini di dunia pendidikan sehingga dalam
dengan bantuan teknologi berupa media yang segi ilmu, siswa lebih bisa menyerapnya
bisa membuat penyampaian materi dengan lebih baik.
pembelajaran menjadi lebih menarik Berdasarkan hasil observasi peneliti di
sehingga siswa akan lebih aktif dalam kelas X IPS di SMAN 1 Sungai Raya, guru
mengikuti proses belajar mengajar tersebut dalam proses pembelajaran menyajikan
karena dengan adanya bantuan media itu materi pembelajaran secara sederhana. Hal
sendiri dapat mempermudah dan ini terlihat ketika guru lebih dominan
memperlancar proses pembelajaran yang menggunakan metode ceramah dan media
sedang berlangsung di kelas. Jika proses papan tulis serta buku teks yang dianggap

2
lebih mudah dan tidak perlu banyak Tabel 1
persiapan. Oleh karena itu, guru jarang Rekapitulasi ketuntasan belajar siswa
memanfaatkan media pembelajaran yang Kelas Jumlah Tuntas Belum
menarik perhatian siswa. Hal tersebut
Siswa Tuntas
terkesan monoton karena media yang
digunakan dalam pembelajaran masih belum • % <75 %
bisa mendukung proses pembelajaran yang
menyenangkan. Padahal di sekolah tersebut X IPS1 27 15 56% 12 44%
sudah disediakan LCD Proyektor tetapi X IPS2 26 6 23% 20 77%
kurang dimanfaatkan secara optimal yang
disebabkan guru lebih sering menggunakan X IPS3 26 15 58% 11 42%
pembelajaran konvensional. Siswa hanya X IPS4 26 25 96% 1 4%
mendapatkan pembelajaran dari satu arah
saja dari guru, tanpa adanya alat bantu yang X IPS5 35 5 14% 30 86%
dapat menarik perhatian siswa. Hal tersebut Jumlah 140 66 47% 74 53%
membuat siswa menjadi bosan dan kurang
antusias dalam mengikuti pembelajaran dan
terlihat pada saat guru sedang menjelaskan Pada tabel 1 menunjukkan bahwa hasil
materi sering ditemui siswa lebih memilih belajar siswa belum optimal. Persentase nilai
mengobrol dan berbicara dengan teman ulangan harian siswa yang tidak tuntas lebih
sebangku, bolak balik wc dan masih terdapat besar yakni sebesar 53%, dibandingkan
siswa yang tidur. Hal tersebut menunjukkan dengan yang tuntas atau sudah mencapai
bahwa siswa jenuh dengan metode KKM yakni sebesar 47%. Oleh karena itu,
pembelajaran yang masih mengandalkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
guru sebagai media utamanya. Padahal jika diperlukan strategi salah satunya berupa
guru memvariasikan pembelajaran dengan pemanfaatan multimedia. Sumber informasi
menggunakan multimedia, maka guru tidak tidak lagi terfokus pada teks dari buku
perlu menulis ulang materi pelajaran di papan semata-mata tetapi lebih luas dari itu.
tulis. Hal ini dianggap lebih efisien dalam Kemampuan teknologi multimedia yang
menghemat penggunaan waktu dalam semakin baik dan berkembang akan
pembelajaran sehingga guru memiliki lebih menambah kemudahan dalam meningkatkan
banyak waktu untuk menerangkan materi pengetahuan siswa dan memudahkan guru
pelajaran. Selain itu, penggunaan multimedia dalam penyampaian materi. Hal ini senada
dapat membantu siswa untuk lebih dengan pendapat Kadir (dalam Uno dan
memahami isi materi yang disampaikan oleh Lamatenggo, 2014:107) yang menyatakan
guru sehingga hasil belajar yang baik dapat EDKZD ³VLVWHP SHQJDMDUDQ EHUEDVLV
diperoleh siswa. multimedia yang disajikan guru dapat
Berdasarkan hasil wawancara dengan membuat materi pelajaran menjadi lebih
guru mata pelajaran ekonomi, diketahui menarik, tidak monoton dan memudahkan
bahwa siswa kelas X IPS di SMAN 1 Sungai GDODP SHQ\DPSDLDQ´
Raya memiliki nilai yang rendah pada mata Multimedia adalah kombinasi lebih dari
pelajaran Ekonomi. Ditemukan bahwa masih satu media, bisa berupa kombinasi teks,
banyak siswa yang belum tuntas berdasarkan grafik, animasi, suara, dan video. Menurut
standar kriteria ketuntasan minimal yang Rusman, Kurniawan Deni, Riyana Cepi
ditetapkan di kelas X IPS di SMAN 1 Sungai (2013: 60), pembelajaran berbasis
Pinyuh adalah sebesar 75. Hal tersebut dilihat multimedia adalah kegiatan pembelajaran
dari nilai ulangan harian siswa pada kelas X yang memanfaatkan komputer untuk
IPS yang dapat disajikan dalam bentuk tabel membuat dan menggabungkan teks, grafik,
berikut ini. audio, gambar bergerak (video dan animasi)
dengan menggabungkan link dan tool yang

3
memungkinkan pemakai untuk melakukan belajar siswa kelas eksperimen adalah 71,71
navigasi, berinteraksi, berkreasi dan sedangkan rata-rata hasil belajar siswa kelas
berkomunikasi. kontrol adalah 57,71 dengan nilai signifikan
Jadi dapat disimpulkan bahwa media (0,002 < 0,05). Selain itu, penelitian yang
multimedia yaitu media yang mempunyai dilakukan oleh Sundo Nurbono (2012)
unsur suara dan unsur gambar (audio dan GHQJDQ MXGXO ³3HQJDUXK 3HPEHODMDUDQ
visual). Penggunaan multimedia yang Berbasis Multimedia Terhadap Motivasi
menarik dapat menimbulkan minat atau rasa Belajar Dan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas
ingin tahu siswa untuk belajar atau X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran
mengetahui makna pesan maupun informasi ´ +DVLO SHQHOLWLDQ WHUVHEXW
yang terkandung didalamnya. Minat atau rasa menerangkan bahwa pembelajaran berbasis
ingin tahu siswa timbul karena ketertarikan multimedia memiliki pengaruh yang
terhadap multimedia yang digunakan oleh signifikan terhadap hasil belajar siswa yang
guru yang kemudian akan membangkitkan ditunjukkan oleh nilai signifikan uji-t sebesar
semangat belajar siswa. Dan diharapkan juga 0,040 < 0,05.
penggunaan multimedia ini siswa lebih Hasil belajar sangatlah penting karena
mudah memahami materi yang diberikan, sebagai indikator keberhasilan siswa dalam
termotivasi mengikuti pembelajaran, antusias belajar. Senada dengan pendapat dari
dalam proses belajar mengajar dan dapat Purwanto mengenai hasil belajar (2014:54)
menumbuhkan kemandirian belajar sehingga EDKZD ³+DVLO EHODMDU DGDODK SHUXEDKDQ
siswa akan mengalami proses belajar yang perilaku yang terjadi setelah mengikuti
jauh lebih bermakna dibandingkan proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang bersifat konvensional. SHQGLGLNDQ´ 6HKLQJJD KDVLO EHODMDU VLVZD
Adapun kelebihan dari multimedia adalah perlu diberikan perhatian khusus karena hal
menarik indera dan menarik minat karena tersebut menjadi penentu berhasil atau
multimedia merupakan gabungan antara tidaknya proses pembelajaran.
pandangan, suara dan gerakan. Menurut Berdasarkan latar belakang diatas, maka
lembaga riset dan penerbitan komputer, yaitu peneliti merasa perlu untuk melakukan
Computer Technology Research (dalam penelitian terhadap siswa kelas X IPS SMAN
6X\DQWR PHQ\DWDNDQ EDKZD ³RUDQJ 1 Sungai Raya untuk mengetahui apakah
hanya mampu mengingat 20% dari yang pembelajaran berbasis multimedia efektif
dilihat dan 30% dari yang didengar, tetapi terhadap hasil belajar ekonomi siswa dan
orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat untuk mengetahui seberapa besar efektivitas
dan didengar dan 80% dari yang dilihat, pembelajaran berbasis multimedia terhadap
didengar dan dilakukan sekaligus maka hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS di
PXOWLPHGLD VDQJDWODK HIHNWLI´ SMAN 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya
Penggunaan multimedia dianggap dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Sejalan METODE PENELITIAN
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Metode penelitian yang di gunakan
oleh Erisa Damayanti (2014) dengan judul dalam penelitian ini adalah metode penelitian
³3HQJDUXK 3HQJJXQDDQ 0XOWLPHGLD 7HUKDGDS eksperimen. Nawawi (2015:88) menyatakan
Hasil Belajar Dalam Pembelajaran Ekonomi EDKZD ³PHWRGH HNVSHULPHQ DGDODK SURVHGXU
Siswa Kelas XI IPS MAN 2 Pontianak (Studi penelitian yang dilakukan untuk
Eksperimen Penggunaan Multimedia mengungkapkan hubungan sebab akibat dua
7HUKDGDS +DVLO %HODMDU ´ 'DUi penelitian variabel atau lebih, dengan mengendalikan
tersebut, variabel penggunaan multimedia SHQJDUXK YDULDEHO \DQJ ODLQ´ 6HPHQWDUD
memberikan pengaruh positif terhadap hasil Sugiyono (2016:107) menyatakan bahwa,
belajar siswa yang dilihat dari hasil belajar ³PHWRGH SHQHOLWLDQ HNVSHULPHQ GDSDW
siswa kelas eksperimen lebih tinggi diartikan sebagai metode penelitian yang
dibandingkan kelas kontrol. Rata-rata hasil digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

4
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi (1) Mempersiapkan surat pra-riset untuk
yang terkendalikan. Sedangkan bentuk sekolah yang akan diteliti; (2) Melakukan
penelitian yang dianggap sesuai dalam observasi ke SMAN 1 Sungai Raya; (3)
penelitian ini adalah bentuk penelitian Quasi Berkoordinasi dengan guru mata pelajaran
Experimental design. Menurut Sugiyono ekonomi untuk menentukan jadwal
³%HQWXN quasi experimental penelitian; (4) Menyiapkan perangkat
design mempunyai kelompok kontrol, tetapi pembelajaran yaitu berupa Rencana
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk Pelaksanaan Pembelajaran untuk kelas
mengontrol variabel-variabel luar yang eksperimen dan kelas kontrol, dan
PHPSHQJDUXKL SHODNVDQDDQ HNVSHULPHQ´ multimedia pembelajaran Construct 2; (5)
Populasi dalam penelitian ini adalah 140 Membuat instrumen penelitian berupa lembar
orang siswa kelas X IPS. Sampel dalam observasi, membuat soal pilihan ganda, kisi-
penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 2 kisi tes, kunci jawaban dan pedoman
yang berjumlah 26 orang dan kelas X IPS 1 penskoran; (6) Melakukan validasi instrumen
yang berjumlah 27 orang, dengan total penelitian; (7) Merevisi instrumen penelitian
sampel sebanyak 53 siswa. Teknik berdasarkan hasil validasi; (8) Melakukan uji
pengumpulan data pada penelitian ini adalah coba instrumen yang telah divalidasi; (9)
teknik observasi langsung, teknik pengukuran Menganalisis data hasil uji coba instrumen.
menggunakan tes tertulis/ Post-test dan
teknik studi dokumenter. Instrumen Tahap Pelaksanaan
penelitian berupa Rencana Pelaksanaan Langkah-langkah yang dilakukan pada
Pembelajaran (RPP), Lembar observasi dan tahap pelaksanaan antara lain: (1)
multimedia pembelajaran berupa software Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
Construct 2 yang telah divalidasi oleh dosen menggunakan multimedia di kelas
pendidikan ekonomi FKIP Untan serta soal eksperimen; (2) Melaksanakan kegiatan
tes yang juga telah divalidasi oleh guru mata pembelajaran tidak menggunakan multimedia
pelajaran ekonomi di SMAN 1 Sungai Raya di kelas kontrol; (3) Melakukan pengamatan
dengan hasil validasi bahwa instrumen selama kegiatan belajar mengajar
penelitian dinyatakan valid. Berdasarkan berlangsung dengan menggunakan lembar
hasil uji coba soal tes di kelas yang bukan observasi; (4) Memberikan post-test pada
sampel penelitian yakni kelas X IPS 5 kelas eksperimen dan kelas kontrol; (5)
diperoleh keterangan bahwa tingkat Pengumpulan data dan penskoran hasil akhir.
reliabilitas soal tes tergolong tinggi dengan
koefisien reliabilitas sebesar 0,758. Tahap Akhir
Hasil post-test dianalisis menggunakan Langkah-langkah yang dilakukan pada
rumus pemberian skor sesuai dengan tahap akhir antara lain: (1) Menganalisis data
pedoman penskoran, uji normalitas hasil post-test siswa kelas eksperimen dan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov , uji kelas kontrol; (2) Mengolah data hasil
homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan penelitian menggunakan uji statistik; (3)
uji t (Independent Sample T Test) yang diolah Menganalisis data akhir dan membahas hasil
dengan bantuan program SPSS 16.0 dan penelitian; (4) Membuat kesimpulan dan
dilanjutkan dengan menghitung Effect Size. saran penelitian; (5) Menyusun laporan
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari penelitian.
3tahap, yaitu : (1) Tahap persiapan, (2) Tahap
pelaksanaan penelitian, (3)Tahap penyusunan HASIL PENELITIAN DAN
laporan akhir. PEMBAHASAN

Tahap Persiapan Hasil Penelitian


Langkah-langkah yang dilakukan pada Sampel dalam penelitian terdiri atas 2
tahap persiapan antara lain: kelas yaitu kelas X IPS 2 (kelas eksperimen)

5
dan kelas X IPS 1 (kelas kontrol) dengan papan tulis. Teknik pengumpulan data pada
jumlah sampel sebanyak 53 siswa. Pada kelas penelitian ini adalah teknik pengukuran
eksperimen, siswa diajarkan menggunakan berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda
multimedia pembelajaran Construct 2 berjumlah 20 soal. Hasil post-test siswa kelas
sedangkan pada kelas kontrol diajarkan eksperimen dan kelas kontrol secara ringkas
menggunakan media konvensional yaitu dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa


Aspek Kelas
Eksperimen Kontrol
Skor Post-Test Tertinggi 95 85
Skor Post-Test Terendah 50 40
Nilai Rata-rata 76,04 67,40
Jumlah siswa tuntas 15 10
Persentase Ketuntasan 62,5 40
Jumlah siswa tidak tuntas 9 15
Persentase siswa tidak tuntas 37,5 60

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan sama yaitu tentang manajemen, hanya saja


bahwa pada hasil belajar ekonomi berupa media pembelajaran yang diterapkan
post-test untuk kelas eksperimen lebih berbeda. Untuk kelas eksperimen, media
banyak yang tuntas dibandingkan dengan pembelajaran yang diterapkan adalah
kelas kontrol. Hal ini terkait dengan multimedia berupa Construct 2, sedangkan
berbedanya perlakuan yang dilakukan pada untuk kelas kontrol diterapkan media
proses pembelajaran di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional yaitu papan tulis.
kelas kontrol. Pada kelas eksperimen Sebelum melakukan penelitian, peneliti
pembelajaran dilakukan dengan menerapkan terlebih dahulu berkonsultasi terkait dengan
multimedia Construct 2 sedangkan pada RPP dan melakukan konfirmasi dengan guru
kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan mata pelajaran ekonomi tentang proses dan
menerapkan media konvensional. cara penggunaan multimedia yang akan
diterapkan di kelas eksperimen agar pada saat
Pembahasan Penelitian penelitian berlangsung media pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Construct 2 dapat dilakukan dengan baik dan
9 dan 10 Mei 2017 dengan dua kali lancar. Berikut adalah pembahasan hasil
pertemuan. Satu kali pertemuan di kelas penelitian yang telah dilakukan:
eksperimen dan satu kali pertemuan di kelas
kontrol, dengan alokasi waktu tiap pertemuan Pembelajaran Berbasis Multimedia
adalah 3x45 menit. Penelitian ini dilakukan Proses pembelajaran di kelas eksperimen
di SMAN 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu dan kelas kontrol diamati oleh observer
Raya yang melibatkan dua kelas yaitu kelas melalui lembar observasi. Metode dalam
X IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas menyampaikan materi antara kelas
X IPS 1 sebagai kelas kontrol. Dalam eksperimen maupun kelas kontrol tidak
pelaksanaan penelitian ini, kedua kelas berbeda yaitu ceramah dan tanya jawab.
tersebut diajar langsung oleh ibu Sumarni, Penelitian dilaksanakan di kelas eksperimen
S.Pd selaku guru mata pelajaran ekonomi pada tanggal 9 Mei 2017. Pelaksanaan
kelas X dan peneliti sendiri sebagai observer pembelajaran sudah baik dan sesuai dengan
yang mengamati proses pembelajaran yang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pada
berlangsung pada kelas eksperimen dan kelas kelas eksperimen, guru menjelaskan materi
kontrol. Materi yang diajarkan baik di kelas menggunaan multimedia berupa Construct 2.
eksperimen maupun kelas kontrol adalah Ketika bel sekolah telah berbunyi, guru

6
memasuki kelas X IPS 2 tepat waktu dan kontrol, guru menjelaskan materi tidak
memberi salam. Guru meminta ketua kelas menerapkan multimedia melainkan
untuk memimpin doa. Setelah selesai berdoa, menerapkan pembelajaran konvensional.
guru mengabsen siswa. Jumlah siswa dikelas Berdasarkan hasil pengamatan, siswa di kelas
X IPS 2 adalah 26 orang siswa. Pada saat kontrol cenderung pasif dan kurang
penelitian, terdapat 2 orang siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.
hadir dengan keterangan izin. Jadi, siswa Pembelajaran hanya terfokus pada guru dan
yang hadir berjumlah 24 orang. Setelah media papan tulis. Siswa cenderung diam dan
selesai mengecek kehadiran siswa, guru tidak fokus dengan materi pelajaran. Terlihat
melakukan apersepsi terkait materi terdapat siswa yang melamun, mengantuk,
sebelumnya yaitu koperasi dan mencoret buku, mengobrol dengan teman dan
menyampaikan tujuan pembelajaran materi ada seorang siswa yang hampir tidur tetapi
manajemen. Guru meminta siswa untuk guru segera menegur dan menyuruhnya ke
membaca materi di buku teks mereka selama toilet untuk membasuh wajah. Hal tersebut
15 menit. Kemudian, guru melakukan tanya menunjukkan bahwa siswa kelas kontrol
jawab dengan siswa untuk mengetahui tidak berkonsentrasi dengan baik dalam
pemahaman awal siswa. Beberapa siswa proses pembelajaran dan ketika guru
menjawab dan ada beberapa yang diam. Guru bertanya, ada siswa yang tidak dapat
meminta siswa untuk memperhatikan media menjawab, dan terdapat siswa yang
pembelajaran yang ditampilkan melalui menjawab pertanyaan tetapi kurang tepat.
proyektor. Guru memulai menjelaskan materi Guru akhirnya meluruskan jawaban siswa.
menggunakan media Construct 2, siswa rata- Pada pertengahan pembelajaran, siswa
rata memperhatikan penjelasan guru. siswa dikelas lain yaitu disamping kelas kontrol
terlihat antusias dalam pembelajaran karena sedang ribut. Hal ini mengganggu proses
guru belum pernah menggunakan media pembelajaran dan membuat suara guru mulai
construct 2 sebelumnya. Ketika guru kurang terdengar oleh siswa. Guru segera
melakukan tanya jawab dengan siswa dan menegur siswa yang bersangkutan dan tidak
mengajukan kuis yang ada didalam media, lama guru lain datang untuk menghandel
beberapa siswa menjawab secara bersama, kelas sebelah tersebut. Dan pada akhir
guru juga menunjuk siswa secara personal pembelajaran, guru memberikan post-test.
untuk menjawab kuis. Pembelajaran terlihat Dari penjelasan diatas, dapat
aktif dan interaktif. Setelah materi telah disimpulkan bahwa proses pembelajaran di
selesai dijelaskan oleh guru, guru kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah
memutarkan video pembelajaran yang sesuai dengan rencana pelaksanaan
berkaitan dengan materi manajemen. Akan pembelajaran dan berjalan dengan cukup
tetapi, pemutaran video kurang terdengar baik.
jelas oleh siswa yang disebabkan oleh
speaker yang tidak dapat berfungsi dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa
baik dan siswa hanya melihat tampilan video Setelah diberikan perlakuan pada kelas
saja. Setelah selesai, guru bersama siswa eksperimen dan kelas kontrol, siswa
menyimpulkan materi pembelajaran. Pada diberikan post-test yang dimaksud untuk
akhir pembelajaran, guru memberikan post- mengetahui hasil belajar ekonomi siswa.
test. Post-test diberikan kepada siswa untuk
Selanjutnya, penelitian dilaksanakan di mengukur hasil belajar siswa setelah
kelas kontrol pada tanggal 10 Mei 2017. diberikan perlakuan pembelajaran berbasis
Jumlah siswa di kelas X IPS 1 adalah 27 multimedia berupa Construct 2 pada kelas
orang. Saat penelitian, terdapat 2 orang siswa eksperimen dan perlakuan tanpa multimedia
yang tidak hadir dengan keterangan alpa. pada kelas kontrol. Dari post-test yang
Oleh karena itu, siswa yang hadir di kelas diberikan didapatkan rata-rata nilai kelas
kontrol berjumlah 25 orang siswa. Pada kelas eksperimen adalah 76,04 dengan nilai

7
tertinggi 95 dan nilai terendah 50. Sedangkan Dari hasil perhitungan, diperoleh signifikansi
rata-rata nilai kelas kontrol adalah 67,40 sebesar 0,207 atau (0,207>0,05). Dengan
dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah demikian, data hasil post-test kelas
sebesar 40. Dari hasil rata-rata kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian
tersebut setelah mendapatkan perlakuan yang sama. Setelah melakukan uji normalitas
dapat diketahui bahwa kelas eksperimen dan uji homogenitas, selanjutnya adalah
memperoleh hasil belajar yang lebih baik melakukan uji hipotesis. Dalam pengujian
dibandingkan kelas kontrol dengan hipotesis, jika signifikansi < 0,05 maka Ho
perbedaan nilai rata-rata 8,64. Jika dilihat ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa
dari ketuntasannya, di kelas eksperimen dari terdapat perbedaan antara nilai post-test kelas
24 siswa sebanyak 15 orang siswa yang eksperimen dan kelas kontrol. Hasil Uji
tuntas dengan persentase 62,5%, dan hipotesis menggunakan Independent Sample
sebanyak 9 orang siswa yang tidak tuntas t-test di peroleh signifikansi atau sig. (2-
dengan persentase 37,5%. Sedangkan, untuk tailed) hasil post-test yaitu 0,015 yang artinya
kelas kontrol dari 25 siswa, yang tuntas 0,015< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
sebanyak 10 siswa dengan persentase 40%, diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
dan yang tidak tuntas sebanyak 15 siswa ada perbedaan antara nilai post-test kelas
dengan persentase sebesar 60%. Jika dilihat eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran
dari rata-rata nilai hasil belajar dan berbasis multimedia diketahui lebih efektif
ketuntasan siswa, ternyata kelas eksperimen terhadap hasil belajar siswa. Hal ini diperkuat
lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini dari hasil uji hipotesis dalam perhitungan
disebabkan oleh penggunaan multimedia SPSS dengan membandingkan t hitung dan t
pembelajaran yang menarik perhatian siswa tabel. Jika t hitung nilainya lebih besar dari t
dan membuat siswa aktif dan semangat tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari
dalam belajar. Sejalan dengan pendapat hasil output SPSS, diperoleh t hitung sebesar
Kadir (dalam Uno dan Lamatenggo, 2,532 dan diketahui t tabel sebesar 2,012.
\DQJ PHQ\DWDNDQ EDKZD ³VLVWHP Dengan demikian, nilai t hitung > t tabel
pengajaran berbasis multimedia yang yakni 2,532 > 2,012. Oleh karena itu, dapat
disajikan guru dapat membuat materi disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis
pelajaran menjadi lebih menarik, tidak multimedia efektif terhadap hasil belajar
monoton dan memudahkan dalam ekonomi siswa kelas X IPS di SMAN 1
SHQ\DPSDLDQ´ Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
Selanjutnya, rata-rata hasil post-test Pembelajaran berbasis multimedia
siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol efektif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
di uji normalitasnya menggunakan didukung dengan penelitian terdahulu yang
Kolmogorov Smirnov melalui program SPSS dilakukan oleh Erisa Damayanti (2014)
16.0. Tujuan dilakukan uji normalitas adalah GHQJDQ MXGXO ³3HQJDUXK 3HQJJXQDDQ
untuk mengetahui kedua data tersebut Multimedia Terhadap Hasil Belajar Dalam
berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil Pembelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS
perhitungan, diketahui bahwa kedua data MAN 2 Pontianak (Studi Eksperimen
telah berdistribusi normal dengan signifikansi Penggunaan Multimedia Terhadap Hasil
> 0,05. Data pada kelas eksperimen dengan %HODMDU ´ 'DUL SHQHOLWLDQ WHUVHEXW YDULDEHO
signifikansi 0,20 dan untuk kelas kontrol penggunaan multimedia memberikan
dengan signifikansi 0,09. Signifikansi kedua pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa
data tersebut > 0,05. Hal ini menunjukkan yang dilihat dari hasil belajar siswa kelas
bahwa data telah berdistribusi normal. eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas
Kemudian, setelah data telah normal maka kontrol. Rata-rata hasil belajar siswa kelas
dilanjutkan uji homogenitas. Jika data eksperimen adalah 71,71 sedangkan rata-rata
signifikansi > 0,05 maka kedua data hasil belajar siswa kelas kontrol adalah 57,71
homogen atau memiliki varian yang sama. dengan nilai signifikan (0,002 < 0,05).

8
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh adalah 67,40. (3) Dari hasil pengujian
Sundo Nurbono (2012) dengan judul menggunakan rumus effect size diperoleh
³3HQJDUXK 3HPEHODMDUDQ %HUEDVLV hasilnya adalah 0,6687 dimana (0,2 < 0,6687
Multimedia Terhadap Motivasi Belajar Dan <0,8). Dengan demikian, dibandingkan
Hasil Belajar Pada Siswa Kelas X SMA pembelajaran konvensional, pembelajaran
.ULVWHQ 6DODWLJD 7DKXQ $MDUDQ ´ berbasis multimedia lebih efektif terhadap
Hasil penelitian tersebut menerangkan bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas X di
pembelajaran berbasis multimedia memiliki SMAN 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu
pengaruh yang signifikan terhadap hasil Raya.
belajar siswa yang ditunjukkan oleh nilai
signifikan uji-t sebesar 0,040 < 0,05. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah
Efektivitas Pembelajaran Berbasis dilakukan dan hasil penelitian yang telah
Multimedia dipaparkan, maka terdapat beberapa hal yang
Untuk mengetahui seberapa efektif dapat diajukan sebagai saran yang peneliti
pembelajaran berbasis multimedia terhadap kemukakann sebagai berikut: (1) Bagi
hasil belajar ekonomi siswa yang dalam sekolah sebaiknya meningkatkan fasilitas
penelitian ini menggunakan Construct 2, pendukung pembelajaran seperti penyediaan
maka dilakukan perhitungan menggunakan lebih banyak lagi peralatan yang menunjang
effect size. Perhitungan effect size dilakukan untuk pembelajaran multimedia terutama
untuk mengetahui seberapa besar tingkat proyektor dan speaker. (2) Agar media yang
efektivitas media pembelajaran yang akan digunakan lebih efesien terhadap waktu,
diterapkan pada kelas eksperimen. Dari hasil maka sebaiknya proyektor di pasang pada
perhitungan yang telah dilakukan diketahui setiap kelas supaya guru tidak perlu lagi
bahwa hasil effect size adalah 0,6687. membawa peralatan tersebut dari kantor
Berdasarkan kriteria yang berlaku, maka nilai menuju kelas sehingga alokasi waktu
effect size digolongkan dalam kategori pembelajaran lebih efisien. (3) Diharapkan
sedang. Dengan demikian, dibandingkan guru kedepannya lebih inovatif dan
pembelajaran konvensional, pembelajaran termotivasi dalam menggunakan variasi
berbasis multimedia lebih efektif terhadap mengajar dengan mengembangkan media
hasil belajar ekonomi siswa kelas X di pembelajaran multimedia agar hasil belajar
SMAN 1 Sungai Raya Kabupaten Kubu siswa khususnya mata pelajaran ekonomi
Raya. dapat lebih optimal. (4) Bagi peneliti
selanjutnya yang ingin mengkaji lebih lanjut
SIMPULAN DAN SARAN penelitian ini, maka harus memperhatikan
manajemen waktu, berkoordinasi dengan
Simpulan baik dengan guru, mengetahui kelebihan dan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis kekurangan media pembelajaran yang akan
data yang peneliti lakukan, maka dapat di- diterapkan dan peralatan yang akan
tarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Secara digunakan untuk menunjang proses
keseluruhan, proses pembelajaran baik di penelitian.
kelas eksperimen maupun kelas kontrol telah
berjalan dengan baik dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran serta telah mencapai
target yang telah ditetapkan. (2) Berdasarkan
rata-rata nilai hasil belajar dan ketuntasan
siswa, diketahui bahwa kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol. Rata-rata
nilai post-test kelas eksperimen adalah 76,04
dan rata-rata nilai post-test kelas kontrol

9
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, Azhar. (2011). Media
Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Damayanti, Erisa. (2014). Pengaruh
Penggunaan Multimedia Terhadap
Hasil Belajar Dalam Pembelajaran
Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MAN 2
Pontianak (Studi Eksperimen
Penggunaan Multimedia Terhadap
Hasil Belajar). Skripsi : Untan
Pontianak.
FKIP UNTAN. (2007). Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah. Pontianak: Edukasi
Press FKIP UNTAN.
Nawawi, Hadari. (2015). Metodologi
Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:
UGM Press.
Nurbono, Sundo. (2012). Pengaruh
Pembelajaran Berbasis Multimedia
Terhadap Motivasi Belajar Dan Hasil
Belajar Pada Siswa Kelas X SMA
Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran
2011/2012. (Online).
(http://repository.uksw.edu/bitstream/1
23456789/2578/1/T1_202008060_Jud
ul.pdf, dikunjungi 8 Februari 2017)
Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rusman, Kurniawan Deni, Riyana Cepi.
(2013). Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mengembangkan Profesionalitas
Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sardiman. (2014). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suyanto, M. Multimedia Alat Untuk
Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: ANDI.
Uno, Hamzah B dan Lamatenggo . (2011).
Teknologi Komunikasi & Informasi
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

10

Anda mungkin juga menyukai