Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2 (2016) 277-293

ISSN (Print) : 1858-4985


http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN


KREATIVITAS GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS TINGGI DI SDN MANGUNHARJO 3
KECAMATAN MAYANGAN KOTA PROBOLINGGO

Mimik Supartini
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang

Abstract
This research aims to know the influence of instructional media on learning achievement, teachers’
creativity on learning achievement and instructional media and teachers’ creativity simultaneously on
learning achievement at SDN Mangunharjo 3 Probolinggo. Ninety (90) students were invoked as
respondents in this study. The results show that significant influence of instructional media on learning
achievement, teachers’ creativity on learning achievement, and instruc tional media and teachers’
creativity simultaneously on learning achievement at SDN Mangunharjo 3 Probolinggo.

Keywords: instructional media, teachers’ creativity, learning achievement


Guru merupakan ujung tombak
PENDAHULUAN dan titik sentral untuk mewujudkan
Perkembangan dunia kemajuan pendidikan di sekolah.
pendidikan secara langsung maupun Betapapun baik dan lengkapnya
tidak langsung saat ini dipengaruhi kurikulum, metode, media atau sumber
oleh perkembangan ilmu pengetahuan belajar, sarana dan prasarana lainnya
dan teknologi. Akhir-akhir ini telah tanpa adanya guru profesional
bermunculan berbagai produk mustahil tujuan pendidikan dapat
teknologi yang dapat dipergunakan tercapai dengan baik. Oleh karena itu,
dalam dunia pendidikan untuk diperlukan media untuk
memberikan peluang kepada para mempermudah siswa menguasai
pendidik dan praktisi pendidikan untuk materi pelajaran dengan tujuan
berusaha meningkatkan kualitas menimbulkan minat, motivasi,
pendidikan melalui peningkatan proses kreativitas, meningkatkan aktivitas
belajar mengajar serta penemuan siswa, dan membuat pembelajaran
metode yang sesuai dengan menjadi bermakna yang akhirnya akan
perkembangan ilmu pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar siswa.
teknologi.
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

Agar pembelajaran dapat oleh siswa. Demikian sebaliknya, jika


meningkatkan hasil belajar, salah satu media tidak tepat akan mengalami
yang dapat dilakukan adalah dengan gangguan, maka informasi yang akan
melakukan pemilihan media disampaikan tidak dapat diterima
pembelajaran yang tepat sehingga dengan baik oleh siswa. Jadi
dapat meningkatkan kompetensi dan penggunaan media sangat penting
kemampuan siswa. Menurut Arsyad dalam proses pembelajaran.
(2002: 20) “pemakaian media Penggunaan media pengajaran
pembelajaran dalam proses dapat mempertinggi kualitas proses
pembelajaran dapat menimbulkan belajar mengajar yang pada akhirnya
minat yang baru, membangkitkan dapat meningkatkan kualitas hasil
motivasi/rangsangan kegiatan belajar, belajar para siswa. Aspek penting
dan bahkan membawa pengaruh- lainnya penggunaan media adalah
pengaruh psikologis terhadap peserta membantu memperjelas pesan
didik”. Dengan menggunakan media pembelajaran. Informasi yang
guru dapat meningkatkan dan disampaikan secara lisan terkadang
mengarahkan perhatian siswa sehingga tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa,
menimbulkan motivasi, dan dapat terlebih apabila guru kurang cakap
mengatasi keterbatasan indra, ruang dalam menjelaskan materi. Disinilah
dan waktu, serta dapat memberikan peran media, sebagai alat bantu
keseragaman pengamatan dan memperjelas pesan pembelajaran. Oleh
persepsi, juga dapat dijadikan sebagai karena itu, dalam memenuhi harapan
pengontrol arah dan kecepatan belajar. tersebut diperlukan kreativitas dan
Di sinilah letak pentingnya media keterampilan guru dalam membuat,
sebagai perantara atau saluran yang memilih, menggunakan media yang
membawa informasi atau materi dari dapat mempengaruhi proses dan
sumber belajar pada penerima. Jika kualitas pembelajaran.
media atau saluran itu baik dan tepat Kreativitas guru dalam
sesuai dengan muatan yang dibawa, pembelajaran sangat berpengaruh
maka informasi akan diterima baik terhadap pemahaman siswa, karena

278
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

semakin guru kreatif dalam peserta didik mampu belajar cara


menyampaikan materi maka semakin belajar (learning how to learn).
mudah siswa memahami pelajaran dan Melalui kreativitas guru, pembelajaran
menjadikan siswa lebih kreatif dalam di kelas menjadi sebuah aktivitas yang
belajar. Bila guru semakin kreatif menyenangkan. Proses aktivitas
dalam pembelajaran maka siswa tidak belajar mengajar yang menyenangkan
akan mengalami kejenuhan dalam tentunya tidak tercipta begitu saja,
mengikuti pelajaran. Guru pun akan akan tetapi pengelolaannya dirancang
lebih mudah menciptakan suasana oleh guru dengan merancang fasilitas
kelas yang kondusif. belajar (media), sehingga aktivitas
Pembelajaran yang efektif belajar siswa menjadi dipermudah dan
ditandai oleh sifatnya yang mendorong proses belajar siswa.
menekankan pada pemberdayaan Kreativitas bisa dikembangkan dengan
sumber belajar dan peserta didik penciptaan proses pembelajaran yang
secara aktif. Pembelajaran bukan memungkinkan peserta didik dapat
sekedar memorasi dan recall, bukan mengembangkan kreativitasnya. Salah
sekedar penekanan pada penguasaan satu bentuk yang perlu ditunjukkan
pengetahuan tentang apa yang kreativitas guru dalam proses
diajarkan (logos), tetapi lebih pembelajaran yaitu memanfatkan
menekankan pada internalisasi tentang berbagai sumber belajar dan media
apa yang diajarkan sehingga tertanam pembelajaran agar mempertinggi hasil
dan fungsi sebagai muatan nurani dan belajar yang dicapai.
dihayati serta dipraktekkan dalam Dalam proses pembelajaran,
kehidupan oleh peserta didik hal yang paling penting menjadi tujuan
( Mulyasa, 2006: 149). dari proses tersebut yaitu bagaimana
Pembelajaran efektif juga akan ketercapaian dari pembelajaran yang
melatih dan menanamkan sikap telah ditentukan. Untuk mengetahui
demokratis bagi peserta didik. Lebih tingkat ketercapaian siswa dalam
dari itu, pembelajaran yang efektif menerima informasi atau materi, dapat
menekankan pada bagaimana agar dilihat dari prestasi belajar siswa, yang

279
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

semua itu tidak terlepas dari motivasi mengenai pengaruh penggunaan media
siswa dan kreativitas guru dalam pembelajaran dan kreativitas guru
menyampaikan pelajaran (Ainun terhadap prestasi belajar siswa di SDN
Ilham, 2014: 1). Mangunharjo 3 Kec. Mayangan Kota
Adapun tempat yang dijadikan Probolinggo, karena selama ini siswa
sebagai lokasi penelitian yaitu di SDN cenderung menjadi pendengar saja,
Mangunharjo 3 Kec. Mayangan Kota dengan memanfaatkan media
Probolinggo. Alasan peneliti memilih pembelajaran dan adanya guru yang
tempat ini karena berdasarkan hasil kreatif diharapkan mampu menjadikan
observasi sebelumnya peneliti melihat siswa lebih aktif lagi dalam proses
di sekolah ini siswa banyak terlihat pembelajaran.
acuh dalam menyimak penjelasan yang Media pembelajaran sebagai
disampaikan oleh guru, hal ini salah satu sumber belajar ikut
disebabkan guru lebih banyak membantu guru memperkaya wawasan
menggunakan cara yang konvensional peserta didik. Menurut Oemar
serta minimnya pemanfaatan media Hamalik (1994: 12) media pendidikan
pembelajaran oleh guru. Oleh karena merupakan alat, metode, dan teknik
itu peneliti tertarik untuk meneliti di yang digunakan dalam rangka lebih
sekolah tersebut dengan tujuan ingin mengefektifkan komunikasi dan
mengetahui sejauh mana penggunaan interaksi antara guru dan siswa dalam
media pembelajaran dan kreativitas proses pendidikan dan pengajaran di
yang dimiliki oleh para guru sekolah.
sehubungan dengan pelaksanaan Aneka macam bentuk dan jenis
proses pembelajaran yang dilakukan. media pembelajaran yang digunakan
Sehingga apabila guru telah oleh guru menjadi sumber ilmu
mengembangkan kreativitasnya pengetahuan bagi peserta didik. Dalam
diharapkan dapat meningkatkan hasil menerangkan suatu benda, guru dapat
belajar siswa. membawa bendanya secara langsung
Dari uraian di atas peneliti ke hadapan peserta didik di kelas.
tertarik untuk membahas lebih lanjut Dengan menghadirkan bendanya

280
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

seiring dengan penjelasan mengenai dicapai adalah terjadinya proses


benda itu, maka benda itu dijadikan belajar pada diri siswa.
sebagai sumber belajar. Kedudukan Manfaat umum media adalah
media dalam pembelajaran sangat sebagai sarana interaksi antara guru,
penting, oleh karena itu guru perlu dan siswa dalam pembelajaran.
menggunakannya dalam pembelajaran. Sedangkan manfaat khusus yaitu
Menurut Hamalik (2003: 202- pembelajaran lebih konkrit, menarik,
203) Media dalam pembelajaran interaktif, efektif dan efisien sehingga
adalah media belajar siswa yang dapat memberikan kesan yang
memiliki kemampuan: (a) mendalam baik guru maupun siswa
mengetengahkan bagian tertentu yang Dalam hal penentuan media
dianggap penting dari suatu kesatuan pembelajaran guru harus mampu
atau benda, (b) memberikan pengganti memilih media yang tepat untuk
pengalaman langsung, (c) sebuah topik, tertentu, karena tidak
mendekatkan obyek yang sulit atau semua topik dapat dijelaskan dengan
berbahaya, (d) memberikan media pembelajaran, dan tidak semua
keseragaman segi pengamatan siswa, media pembelajaran mampu
(e) menyajikan pembedaan (misalnya memperjelas sebuah konsep.
warna) secara visual, dan (f) enyajikan Djamarah (2002: 140-142)
informasi yang berupa gerakan, suatu membuat klasifikasi jenis-jenis media
proses atau kegiatan. sebagai berikut: (a) dilihat dari
Berdasarkan uraian di atas jenisnya, terdiri dari media auditif,
dapat disimpulkan bahwa: 1) media media visual dan audiovisual, (b)
pembelajaran merupakan wahana dari dilihat dari daya liputnya, terdiri dari
pesan/informasi yang oleh sumber media dengan daya liput luas dan
pesan/guru ingin diteruskan kepada serentak, media dengan daya liput
penerima pesan/siswa. 2) Pesan yang terbatas ruang dan tempat dan media
disampaikan adalah pesan/materi untuk pengajaran individual, dan (c)
pembelajaran. 3) Tujuan yang ingin dilihat dari bahan pembuatannya,

281
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

terdiri dari media sederhana dan media mengekspresikan secara optimal


kompleks. segala kemampuan yang ia miliki
Kreativitas guru merupakan dalam rangka membina dan mendidik
istilah yang banyak digunakan, baik di anak didik dengan baik. Seorang guru
lingkungan sekolah maupun luar yang kreatif akan memiliki sikap
sekolah. Pada umumnya orang kepekaan, inisiatif, cara baru dalam
menghubungkan kreativitas dengan mengajar, kepemimpinan serta
produk-produk kreasi. Dengan kata tanggungjawab yang tinggi dalam
lain produk-produk kreasi itu pekerjaan dan tugasnya sebagai
merupakan hal yang penting untuk seorang pendidik.
menilai kreativitas. Clark Monstakos, Tugas mengajar dan mendidik
seorang psikolog humanistis diumpamakan dengan sumber air, jika
menyatakan bahwa kreativitas adalah tidak terisi air maka akan kering.
pengalaman mengekspresikan Demikian juga jabatan guru, jika tidak
(mengaktualisasikan) identitas berusaha menambah wawasan baru,
individu dalam bentuk terpadu dalam melalui membaca, dan terus belajar
hubungan dengan diri sendiri, dengan maka materi yang ia sajikan ketika
alam dan orang lain (Utami Munandar, mengajar akan terasa gersang.
2002: 24). Perkembangan ilmu
Slameto (1995: 145) pengetahuan dan tekhnologi yang
menyatakan bahwa pada dasarnya semakin cepat, menuntut para guru
pengertian kreatif berhubungan dengan untuk terus belajar dalam banyak hal
penemuan sesuatu, mengenai hal yang yang terkait dengan pembelajaran
menghasilkan sesuatu yang baru secara berkesinambungan agar peran
dengan menggunakan sesuatu yang guru dalam pengajarannya tetap
telah ada. bermutu, kreatif dalam membimbing
Dari situlah sehingga dapat siswa.
diartikan bahwa guru yang kreatif Adapun hal-hal yang dapat
adalah guru yang mampu dilakukan oleh guru dalam memacu
mengaktualisasikan dan kreativitas antara lain aktif membaca,

282
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

gemar berapresiasi, mencintai seni, yaitu suatu hal yang terjadi atau ada
respek terhadap perkembangan, pada diri siswa yang keberadaannya
menghasilkan sejumlah karya dan mempengaruhi belajar siswa. Dengan
dapat memberi contoh dari hal-hal kata lain apabila faktor itu berjalan
yang dituntut siswa. optimal atau seimbang dengan
Prestasi pada dasarnya adalah kebutuhan siswa dalam belajar, maka
hasil yang diperoleh dari suatu hasil belajar siswa akan bagus dan
aktivitas. Sedangkan belajar pada begitu sebaliknya, dan (b) faktor
dasarnya adalah suatu proses yang ekstern yaitu suatu hal terjadi atau ada
mengakibatkan perubahan dari dalam di luar diri siswa bisa disebut juga
individu, yakni perubahan yang dengan lingkungan di mana
sederhana mengenai hal ini. Jadi lingkungan ini bisa berpengaruh
prestasi belajar adalah hasil yang terhadap prestasi belajar siswa.
diperoleh berupa kesan-kesan yang Guru memegang peranan
mengakibatkan perubahan dalam diri penting dalam penyelenggaraan
individu sebagai hasil dari suatu pendidikan, dimana guru bersentuhan
aktivitas Syaiful Bahri Djamarah langsung dalam aktivitas belajar
(2002: 23). mengajar dan berinteraksi dengan
Sumardi Suryabrata (1998: siswa dalam proses pembelajaran.
223) membagi dua faktor yang Guru merupakan suatu agen yang
mempengaruhi belajar: (a) faktor- dituntut untuk kreatif, baik dari segi
faktor yang berasal dari luar diri keseluruhan dalam proses belajar
pelajar atau siswa yang berupa faktor mengajar maupun dari segi
sosial dan faktor-faktor non sosial, dan penampilannya. Dalam melakukan
(b) faktor-faktor yang berasal dari proses pembelajaran, guru dituntut
dalam diri pelajar yang berupa faktor- untuk selalu memberikan yang terbaik
faktor fisiologis dan faktor psikologis. kepada siswa agar tujuan yang
Dapat disimpulkan bahwa ada diharapkan dapat tercapai secara
dua faktor yang mempengaruhi optimal dan motivasi siswa untuk
prestasi belajar, yaitu: (a) faktor intern belajar tinggi.

283
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

Kreativitas guru dalam siswa, dan membuat pembelajaran


pembelajaran sangat berpengaruh menjadi bermakna yang akhirnya akan
terhadap pemahaman siswa, karena meningkatkan hasil belajar siswa.
semakin guru kreatif dalam Untuk itu diperlukan
menyampaikan materi maka semakin kreativitas guru didalam
mudah siswa memahami pelajaran dan mempergunakan media pembelajaran
menjadikan siswa lebih kreatif dalam yang tepat dan efektif sehingga tujuan
belajar. Bila guru semakin kreatif belajar dapat tercapai. Melalui
dalam pembelajaran maka siswa tidak kreativitas guru, pembelajaran di kelas
akan mengalami kejenuhan dalam menjadi sebuah aktivitas yang
mengikuti pelajaran. Guru pun akan menyenangkan. Proses aktivitas
lebih mudah menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan
kelas yang kondusif, yang pada tentunya tidak tercipta begitu saja,
akhirnya dapat berimplikasi pada akan tetapi pengelolaannya dirancang
peningkatan prestasi belajar siswa. oleh guru dengan merancang fasilitas
Dengan demikian dapat diketahui belajar (media) yang tepat, sehingga
bahwa kreativitas guru berpengaruh aktivitas belajar siswa menjadi
pada prestasi belajar siswa. dipermudah dan mendorong proses
Pengaruh penggunaan media peningkatan belajar siswa.
pembelajaran dan kreativitas guru METODE PENELITIAN
terhadap prestasi belajar siswa di Penelitian ini merupakan
SDN Mangunharjo 3 Kec. Mayangan penelitian kuantitatif menggunakan
Kota Probolinggo. instrumen-instrumen formal, standar
Sebagaimana telah diuraikan di dan bersifat mengukur (Sukmadinata,
atas, penggunaan media pembelajaran 2006: 95). Permasalahan yang
dalam proses belajar mengajar akan diangkat pada penelitian ini adalah
mempermudah siswa menguasai permasalahan asosiatif, yaitu suatu
materi pelajaran dengan tujuan pertanyaan peneliti yang bersifat
menimbulkan minat, motivasi, menghubungkan dua variabel atau
kreativitas, meningkatkan aktivitas lebih. Hubungan variabel dalam

284
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

penelitian adalah hubungan kausal, Teknik pengumpulan data


yaitu hubungan yang bersifat sebab merupakan cara yang ditempuh untuk
akibat. Ada variabel independent mendapatkan data yang diperlukan
(variabel yang mempengaruhi) dan dalam penelitian, teknik yang
variabel dependent (dipengaruhi). digunakan dalam pengumpulan data
Variabel independent dalam penelitian dalam penelitian ini adalah observasi,
ini penggunaan media pembelajaran wawancara dan evaluasi.
(X1) dan kreativitas guru (X2), dan Sebelum memilih teknik
variabel dependent adalah prestasi analisis statistik yang sesuai untuk
belajar siswa (Y). menguji hipotesis, maka asumsi –
Dalam penelitian ini asumsi yang melandasi penggunaan
populasinya adalah seluruh siswa kelas teknik statistik tersebut harus
V di SDN Mangunharjo 3 Kec. dibuktikan terlebih dahulu. Pengujian
Mayangan Kota Probolinggo yang persyaratan statistik dilakukan dengan
berjumlah 90 siswa. Mengingat jumlah menggunakan perangkat tes
populasi yang cukup sedikit, dimana parametrik yaitu uji normalitas, uji
subyek penelitian (populasi) dalam homogenitas dan uji multikolinieritas.
penelitian ini adalah kelas V yang Langkah selanjutnya adalah
berjumlah kurang dari 100 orang atau menentukan analisis yang sesuai
sebesar 90 siswa, ini berarti tidak ada dengan tujuan penelitian. Data empirik
kegiatan pengambilan sampel yang yang telah diperoleh, yaitu data
akan dilakukan karena seluruh siswa tentang motivasi belajar dan media
kelas V akan menjadi responden. pembelajaran dengan prestasi belajar
Sehingga yang menjadi sampel dalam siswa dianalisis dengan bantuan
penelitian ini adalah seluruh jumlah program statistik komputer SPSS 14.
populasi yang berjumlah 90 siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Arikunto (1998: 115), Hasil analisis hipotesis pertama
“penelitian yang demikian disebut menunjukkan probabilitas thitung untuk
sebagai studi populasi.” variabel penggunaan media
pembelajaran (X1) adalah sebesar

285
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

0,019 yang lebih kecil dari α = 0,05. Mangunharjo 3 Kecamatan Mayangan


Hal ini menunjukkan hipotesis nihil Kota Probolinggo.
ditolak dan hipotesis alternatif diterima Dengan demikian hipotesis
(p = 0,019 < α = 0,05), sehingga kedua dalam penelitian ini yang
diambil keputusan statistik yaitu berbunyi diduga ada pengaruh yang
terdapat pengaruh yang signifikan signifikan kreativitas guru terhadap
penggunaan media pembelajaran prestasi belajar siswa di SDN
terhadap prestasi belajar siswa di SDN Mangunharjo 3 Kecamatan Mayangan
Mangunharjo 3 Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo adalah terbukti.
Kota Probolinggo. Dari hasil pengujian analisis
Dengan demikian hipotesis hipotesis ketiga dapat dilihat
pertama dalam penelitian ini yang probabilitas Fhitung sebesar 0,030 yang
berbunyi diduga ada pengaruh yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti
signifikan penggunaan media hipotesis nihil ditolak dan hipotesis
pembelajaran terhadap prestasi belajar alternatif diterima (p = 0,030 < α =
siswa di SDN Mangunharjo 3 0,05). Sehingga keputusan statistik
Kecamatan Mayangan Kota yang dapat diambil adalah terdapat
Probolinggo adalah terbukti. pengaruh yang signifikan penggunaan
Hasil analisis hipotesis kedua media pembelajaran dan kreativitas
menunjukkan probabilitas thitung untuk guru terhadap prestasi belajar siswa di
variabel kreativitas guru sebesar 0,026 SDN Mangunharjo 3 Kecamatan
yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini Mayangan Kota Probolinggo.
menunjukkan hipotesis nihil ditolak Dengan demikian hipotesis
dan hipotesis alternatif diterima ketiga dalam penelitian ini yang
(p=0,026 < α=0,05), sehingga menyatakan bahwa diduga ada
keputusan statistik yang dapat diambil pengaruh yang signifikan penggunaan
adalah terdapat pengaruh yang media pembelajaran dan kreativitas
signifikan kreativitas guru terhadap guru terhadap prestasi belajar siswa di
prestasi belajar siswa di SDN SDN Mangunharjo 3 Kecamatan

286
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

Mayangan Kota Probolinggo adalah pembelajaran terhadap prestasi belajar


terbukti. siswa di SDN Mangunharjo 3
Sedangkan dari perhitungan Kecamatan Mayangan Kota
analisis regresi di atas dapat dilihat Probolinggo.
koefisien korelasi determinan (R) Hasil penelitian tersebut
menunjukkan angka sebesar 0,314, hal menunjukkan bahwa penggunaan
ini menunjukkan adanya korelasi atau media pembelajaran efektif dalam
hubungan yang cukup antara variabel meningkatkan prestasi belajar siswa.
bebas penggunaan media pembelajaran Hal tersebut dimungkinkan karena
(X1) dan kreativitas guru (X2) dengan penggunaan media pembelajaran
variabel terikat prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar
di SDN Mangunharjo 3 Kecamatan menjadi salah satu upaya dalam
Mayangan Kota Probolinggo. meningkatkan kualitas proses dan hasil
Sedangkan hasil koefisien determinasi belajar siswa. Upaya ini merupakan
R2 (R square) menunjukkan angka salah satu perubahan lingkungan
sebesar 0,320 yang diinterpretasikan belajar yang diatur oleh guru dalam
bahwa prestasi belajar siswa mencapai tujuan belajar. Pembelajaran
dipengaruhi oleh variabel bebas dengan menggunakan media akan
penggunaan media pembelajaran dan bermanfaat bagi terselenggaranya
kreativitas guru sebesar 32%, proses pembelajaran tersebut. Karena
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh dengan menggunakan media
faktor lain diluar penelitian ini. pembelajaran siswa diharapkan akan
Pengaruh Penggunaan Media lebih tertarik mengikuti pelajaran dan
Pembelajaran terhadap Prestasi siswa akan lebih mudah memahami
Belajar Siswa di SDN Mangunharjo serta menguasai materi yang diajarkan.
3 Kecamatan Mayangan Kota Hal ini sebagaimana dikemukakan
Probolinggo. oleh Arsyad (2002: 20) “pemakaian
Dari hasil pengujian hipotesis media pembelajaran dalam proses
diketahui bahwa terdapat pengaruh pembelajaran dapat menimbulkan
yang signifikan penggunaan media minat yang baru, membangkitkan

287
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

motivasi/rangsangan kegiatan belajar, menjadi lebih interaktif, 4) efisiensi


dan bahkan membawa pengaruh- dalam waktu dan tenaga, 5)
pengaruh psikologis terhadap peserta meningkatkan kualitas hasil belajar
didik”. siswa, 6) media memungkinkan proses
Melalui penggunaan media belajar dapat dilakukan di mana saja
pembelajaran, siswa akan lebih banyak dan kapan saja, 7) media dapat
melakukan kegiatan belajar, sebab menumbuhkan sikap positif siswa
siswa tidak hanya mendengarkan terhadap materi dan proses belajar, dan
uraian guru tetapi juga melakukan 8) mengubah peran guru ke arah yang
aktivitas lain seperti mengamati, lebih positif dan produktif.
melakukan demonstrasi dan kegiatan Mengingat manfaat
lain sehingga siswa tidak merasa penggunaan media pembelajaran
bosan. Oleh karena itu penggunaan terhadap peningkatan prestasi belajar
media pembelajaran dalam kegiatan siswa, sehingga diharapkan guru
belajar mengajar menjadi sangat dalam melakukan kegiatan belajar
penting, karena media dapat dijadikan mengajar secara intensif melakukan
sebagai perantara atau alat yang variasi dalam penyampaian materi
berfungsi untuk menyampaikan materi pelajaran dengan memanfaatkan media
pembelajaran. Disamping penggunaan pembelajaran yang ada sehingga siswa
media pembelajaran secara efektif dan tidak merasa bosan, disamping itu
efisien dan sesuai dengan tujuan dalam menggunakan media
pembelajaran akan memberikan pembelajaran hendaknya guru terlebih
banyak manfaat sebagaimana yang dahulu melakukan perencanaan yang
dikemukakan Kemp dan Dayton tepat dalam menggunakan media
(dikutip Depdiknas, 2003: 15) pembelajaran yang disesuaikan dengan
mengenai manfaat media pembelajaran taraf berfikir dan perkembangan siswa,
antara lain : 1) penyampaian materi sehingga makna yang terkandung di
dapat diseragamkan, 2) proses dalamnya dapat dipahami dan mudah
pembelajaran menjadi lebih jelas dan dimengerti oleh para siswa.
menarik, 3) proses pembelajaran

288
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

Untuk itu ada beberapa hal akan semakin baik pula prestasi belajar
yang perlu dipertimbangkan guru siswa.
dalam memilih dan menentukan jenis Hasil tersebut cukup relevan
media pembelajaran antara lain: tujuan mengingat seorang guru memiliki
intruksional yang disusun, materi andil yang sangat besar terhadap
pengajaran apakah konsep materi keberhasilan pembelajaran di sekolah.
pelajaran perlu menggunakan media Guru sangat berperan dalam
pembelajaran atau tidak, metode dan membantu perkembangan siswa untuk
pendekatan yang disesuaikan dengan mewujudkan tujuan hidupnya secara
topik yang diajarkan, kondisi kelas dan optimal. Minat, bakat, kemampuan,
tahap berpikir siswa dimana media dan potensi-potensi yang dimiliki oleh
yang digunakan dapat menstimulasi siswa tidak akan berkembang secara
siswa dalam belajar., sehingga dapat optimal tanpa bantuan guru.
menarik perhatian siswa, sehingga Hal tersebut dikarenakan dalam
siswa senang mengutak-atik dan ingin proses pembelajaran di sekolah, guru
menelaah konsep lebih jauh pesan merupakan sumber daya edukatif
dalam media pembelajaran tersebut. sekaligus aktor proses pembelajaran
Pengaruh Kreativitas Guru terhadap yang utama, karena peran guru sebagai
Prestasi Belajar Siswa di SDN sumber edukatif yang utama tidak
Mangunharjo 3 Kecamatan pernah tergantikan walaupun
Mayangan Kota Probolinggo. perkembangan ilmu pengetahuan dan
Dari hasil pengujian hipotesis teknologi, terutama teknologi
diketahui bahwa terdapat pengaruh pembelajaran mengalami
yang signifikan kreativitas guru perkembangan yang pesat.
terhadap prestasi belajar siswa di SDN Sebagaimana dikemukakan Marno
Mangunharjo 3 Kecamatan Mayangan (2009: 21) perubahan pesat dalam
Kota Probolinggo. Makna dari temuan teknologi informasi dan teknologi
penelitian tersebut menunjukkan pembelajaran bukan jadi penghalang
semakin tinggi kreativitas guru, maka bagi guru sebagai sumber dan aktor
pendidikan yang utama, melainkan

289
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

menjadi tantangan yang menuntut bagi siswanya, sehingga guru


kompetensi guru yang lebih tinggi. dirindukan oleh siswa di kelas.
Oleh karena itu, guru memiliki Oleh karena itu peranan guru
posisi yang penting, karena dalam proses pembelajaran sangat
keberhasilan dalam proses menentukan keberhasilan siswa, sebab
pembelajaran di tentukan oleh peran gurulah yang langsung berinteraksi
seorang guru. Dalam usaha untuk dengan siswa disekolah. Namun
mencapai tujuan pembelajaran guru demikian berhasil tidaknya
senantiasa dituntut untuk dapat pembelajaran juga bergantung pada
menyajikan materi secara menarik, kemampuan siswa dalam menguasai
memilih media yang tepat, bahan pelajaran. Hasil pembelajaran
menyampaikan materi secara matang, dapat bertahan lama bila, meresap
serta penggunaan pendekatan dan kedalam pribadi anak, bahan pelajaran
strategi pembelajaran yang tepat. difahami dengan benar dan apa yang
Untuk meraih semua itu, seorang guru dipelajari itu memang sungguh-
harus memiliki tingkat kreatifitas sungguh mengandung arti bagi
yang tinggi. sehingga dalam proses kehidupan siswa tersebut. Dengan
pembelajaran tercipta suasana hidup demikian, maka pendidikan sangat
dan menyenangkan, siswa terus menghendaki seorang guru untuk
bersemangat untuk belajar, rasa ingin melengkapi dirinya dengan berbagai
tahu dan ingin menambah ilmu kemampuan yang diharapkan dapat
semakin tinggi. membantu dan menuntun dirinya
Bila guru semakin kreatif dalam dalam menjalankan tugasnya. Dalam
pembelajaran maka siswa tidak akan proses pembelajaran guru adalah orang
mengalami kejenuhan dalam yang memberikan pelajaran dan siswa
mengikuti pelajaran. Guru pun akan adalah orang yang menerima
lebih mudah menciptakan suasana pelajaran. Dalam mentransfer
kelas yang kondusif. Itulah sebenarnya pengetahuan kepada siswa diperlukan
peranan penting dari eksistensi guru pengetahuan, kecakapan atau
keterampilan sebagai seorang guru.

290
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

Dengan memiliki kreativitas penggunaan media pembelajaran dan


yang baik diharapkan dapat kreativitas guru, maka akan semakin
menunjang pembinaan akhlak siswa baik pula prestasi belajar siswa.
dan untuk mencapai tujuan pendidikan Hal tersebut cukup relevan
nasional yang berkaitan dengan mengingat banyak faktor internal
pengalaman serta untuk menjadikan maupun eksternal yang dapat
manusia seutuhnya dan yang dicita- mempengaruhi prestasi belajar siswa,
citakan yaitu memiliki prestasi yang diantara faktor eksternal yang
baik. Untuk menganalisis proses mempengaruhi prestasi belajar siswa
pembelajaran, intinya tertumpu pada adalah penggunaan media
suatu persoalan, bagaimana guru pembelajaran dan kreativitas guru.
memberikan kesempatan bagi siswa Penggunaan media
agar terjadi proses pembelajar yang pembelajaran efektif dalam
efektif dengan tujuan dapat mencapai meningkatkan prestasi belajar siswa,
hasil yang sesuai dengan tujuan yang melalui penggunaan media
telah ditetapkan. pembelajaran, siswa akan lebih banyak
Pengaruh Penggunaan Media melakukan kegiatan belajar, sebab
Pembelajaran dan Kreativitas Guru siswa tidak hanya mendengarkan
terhadap Prestasi Belajar Siswa di uraian guru tetapi juga melakukan
SDN Mangunharjo 3 Kecamatan aktivitas lain seperti mengamati,
Mayangan Kota Probolinggo. melakukan demonstrasi dan kegiatan
Dari hasil pengujian hipotesis lain sehingga siswa tidak merasa
penelitian diketahui bahwa terdapat bosan. Oleh karena itu penggunaan
pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan
media pembelajaran dan kreativitas belajar mengajar menjadi sangat
guru secara bersama-sama terhadap penting, karena media dapat dijadikan
prestasi belajar siswa di SDN sebagai perantara atau alat yang
Mangunharjo 3 Kecamatan Mayangan berfungsi untuk menyampaikan materi
Kota Probolinggo. Hasil penelitian pembelajaran.
tersebut menunjukkan semakin tinggi

291
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

Begitu juga dengan kreativitas prestasi belajar siswa di SDN


guru, mengingat keberhasilan dalam Mangunharjo 3 Kec. Mayangan Kota
proses pembelajaran di tentukan oleh Probolinggo.
peran seorang guru, untuk itu guru Terdapat pengaruh yang
senantiasa dituntut untuk memiliki signifikan penggunaan media
kreativitas tinggi terutama dalam pembelajaran dan kreativitas guru
menyajikan materi secara menarik, secara bersama-sama terhadap prestasi
memilih media yang tepat, belajar siswa di SDN Mangunharjo 3
menyampaikan materi secara matang, Kec. Mayangan Kota Probolinggo.
serta penggunaan pendekatan dan DAFTAR PUSTAKA
strategi pembelajaran yang tepat, Arsyad Azhar. (2002), Media
Pengajaran. Jakarta: Raja
sehingga dalam proses pembelajaran
Grafindo Persada.
tercipta suasana hidup dan Ainun Ilham. (2014). Tujuan
Pembelajaran, Surabaya:
menyenangkan, siswa terus
Blogspot.
bersemangat untuk belajar, rasa ingin Abu Ahmadi dan Widodo
Supriyono. (1991). Psikologi
tahu dan ingin menambah ilmu
Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.
semakin tinggi dan pada akhirnya Arikunto, Suharsimi. (1996). Dasar-
dasar Evaluasi
dapat meningkatkan prestasi belajar
Pendidikan, Jakarta: Bumi
siswa. Aksara.
_______________. (1998). Prosedur
KESIMPULAN
Penelitian: Suatu pendekatan
Berdasarkan hasil penelitian Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
Ahmad Mudzakir dan
yang telah dilakukan, maka dapat
Sutrisno. (1997). Psikologi
diambil kesimpulan sebagai berikut: Pendidikan, Bandung: Pustaka
Setia.
Terdapat pengaruh yang
Bahri Djamarah, Syaiful. (2002).
signifikan penggunaan media Prestasi Belajar dan
Kompetensi Guru, Surabaya:
pembelajaran terhadap prestasi belajar
Usaha Nasional.
siswa di SDN Mangunharjo 3 Kec. Gujarati. (1997). Teori Ekonometrika.
Jakarta: Bina Ilmu.
Mayangan Kota Probolinggo.
Hamalik, Oemar. (1994). Kurikulum
Terdapat pengaruh yang dan Pembelajaran. Ed.1, cet-2.
Jakarta: Bumi Aksara.
signifikan kreativitas guru terhadap

292
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 277-293

-----------------. (2003). Media Samana, A. (1994). Profesionalisme


Pendidikan. Bandung: Tarsito. Keguruan, Yogyakarta:
Histoyarwan Putra, Agus. (2014). Kanisius.
Pengaruh Kreativitas Guru Sami Wulandari, (2010). Pengaruh
Dan Fasilitas Peralatan Kreatifitas Mengajar Guru
Praktik Di Bengkel Otomotif Terhadap Prestasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMPN 2 Negeri
Praktik SMK MA’ARIF 4 Tangerang Selatan, Jakarta:
Kebumen. Skripsi Tidak Anonim.
Dipublikasikan. Pendidikan Sumardi Suryabrata, (1998). Psikologi
Teknik Otomotif, FKIP, Pendidikan, Jakarta: Raja
Universitas Muhammadiyah Grafindo Persada.
Purworejo. Sugiyono. (2009), Metode Penelitian
Kuntjojo. (2009). Metodologi Bisnis, Alfabeta, Bandung;
Penelitian, Kediri: wordpress. Sugiono. (2011). Metode Penelitian
Maholtra, N. K. (1996). Marketing Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Research: An Applied Sudjana. (1994), Metoda Statistika.
Orientation. New Jersey: Bandung. Tarsito.
Prentice Hall International Inc. Soekartini. (1995). Meningkatkan
Mangunharjana, AA. (1996). Efektivitas Mengajar, Jakarta:
Mengembangkan Pustaka Jaya.
Kreativitas, Yogyakarta: Slameto, (1995). Belajar dan Faktor-
Kanisius. Faktor yang
Marno. (2009). Strategi dan Metode Mempengaruhinya, Bina
Pengajaran. Jogjakarta: Ar- Aksara, Jakarta.
ruzz Smaldino, Sharon, James D. Russel,
Munandar, (2002). Kreativitas dan Robert Heinich, Michael
Keterbakatan Strategi Molenda, (2005), Instructional
Mewujudkan Potensi Kreatif Technology and Media for
dan Bakat, Jakarta: PT Learning, Pearson Merrill
Gramedia Pustaka Utama. Prentice Hall, Upper Saddle
Muhibin Syah, (2000). river, New Jersey colomcus,
Psikologi Belajar, Jakarta: Ohio.
Logos Wacana Ilmu. Tim Penyusun, (1999). Kamus Besar
Nasution, S. (1996). Didaktik Asas Bahasa Indonesia, Jakarta:
Mengajar, Bandung: Jemmars. Balai Pustaka.
Purwanto, Ngalim. (1996). Psikologi Utami Munandar, (2002). Kreativitas
Pendidikan. Bandung: PT. dan Keberbakatan Strategi
Remaja Rosdakarya. Mewujudkan Potensi Kreatif
Piet Sahertian. (1994). Profil Pendidik dan Bakat, Jakarta: Gramedia
Profesional, Yogyakarta: Andi Pustaka.
Offset

293

Anda mungkin juga menyukai