Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Vol. 2, No.1, 2019, hal. 137-146 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL, AUDITIF, DAN KINESTIK UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Dewi Hildayah

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Kota Serang/ Kabupaten Serang
Email: Dewihildayah31@gmail.com

Abstrak
Penggunaan media pembelajaran agar bisa diharapkan untuk membangkitkan giat belajar siswa, agar bisa
lebih menyerap pemahaman apa yang ia pikirkan. Serta dengan adanya penggunaan media didalam
pembelajaran akan lebih menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk bisa berkonsentrasi dalam
materi yang disampaikan dalam pembelajaran. Sehingga siswa lebih mudah mengingat hasil informasi
dari pembelajaran apa yang disampaikan gurunya. Dalam penyesuaian nya terhadap gaya belajar siswa ini
merupakan tercapainya suatu pembelajaran. Siswa mempunyai tiga karakter belajar yang harus diketahui
oleh pendidik, beberapa diantaranya dengan karakter belajar visual, auditif, dan kinestik. Gaya belajar
dengan visual itu sifatnya cenderung dengan media gambar, bagi yang menggunakan pembelajaran ini
sangat penting menggunakan penglihatan. Sedangkan auditif cenderung menggunakan gaya belajar
dengan cara pendengaran/Audio untuk mencapai pembelajaran. Ini bersifat eksternal menggunakan
dengan mengeluarkan suara sedangkan yang bersifat internal harus memerlukan yang tenang hening
sebelum mempelajari sesuatu. Sedangkan kinestik gaya pembelajaran dengan melalui gerakan-gerakan
untuk menyerap informasi ke dalam otak pikirannya.

Kata kunci : media pembelajaran, pendidik , karakteristik belajar

PENDAHULUAN yang diberikan gurunya untuk diberikan kepada


siswa menguji tes hasil pembelajaran. Tetapi
Belajar itu merupakan suatu proses yang
pasti siswa mempunyai banyak kendala dalam
ada pada diri seseorang untuk mendapatkan
menyelesaikan tugasnya, apabila materi
perubahan tingkah laku seseorang untuk menjadi
pelajaran itu sulit untuk dimengerti oleh siswa
lebih baik. Dalam bentuk pengetahuan,
pasti dia sulit untuk mengerjakan tugas yang
keterampilan, atau pun sikap dan nilai yang ada
disampaikan pelajaran itu. Kendalanya pun
pada seseorang. Ketika seseorang sudah menjadi
mungkin karna dalam proses penyampaian
prilaku yang lebih baik maka dia telah dianggap
pembelajaran nya monoton atau menjenuhkan,
sebagai seseorang yang telah berhasil melakukan
kurang menarik, sehingga siswa sangat malas
proses pembelajaran. Didalam sekolah siswa
untuk mendengarkan proses pembelajaran nya.
dituntut untuk mengikuti suatu proses
Jadi ini yang menjadi masalah bagi siswa ketika
pembelajaran, dan dalam proses
guru memberikan suatu tugas kepada muridnya
pembelajarannya pasti siswa mempunyai tugas
dalam menyelesaikan tugasnya.

137
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 137-146 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

Sehingga hal ini perlu adanya suatu Guru harus bisa menggunakan peran
teknologi untuk menyempurnakan suatu media yang tepat agar proses pembelajaran bisa
pembelajaran didalam sekolah. Seiring diserap oleh siswa dengan cepat. Dalam suatu
berkembang nya waktu demi waktu zaman terus pembelajaran di sekolah kehadiran media
berkembang dan teknologi pun semakin didalam pembelajaran sangat penting di
mendorong upaya proses pembelajaran terapkan, karena ini menjadi perantara
mencapai apa yang diharapkan. Para guru kurikulum bahan ajar, dan ketika guru kurang
dituntut agar menggunakan fasilitas memilki kemampuan dalam pembelajaran
pembelajaran menggunakan apa yang disediakan materinnya, media lah yang membantu dalam
disekolah, kemungkinan alat-alat tersebut sesuai proses pembelajaran.
apa yang di butuhkan siswa dengan Dalam proses belajar mengajar media
perkembangan zaman sekarang ini. Sekurang- itu memiliki fungsi utama dalam mengajar yang
kurangnya guru dalam proses pembelajaran digunakan oleh seorang guru, dengan memakai
sebaiknya menggunakan alat media ketika alat peraga atau media. Ini yang menjadi hal
menyampaikan materi walaupun murah dan utama dalam pengajaran. Sehingga siswa akan
efesien dan meskipun itu sederhana, tetapi ini lebih berkesan dalam memahami materinya
kewajiban dalam tujuan proses pengajaran yang dalam memahaminya.
diharapkan. Guru sebagai tenaga pendidik harus
Ketika media yang dibutuhkan mempunyai kemampuan dalam mengajar,
disekolah belum tersedia, setidaknya guru karena ini merupakan langsung berkaitan dengan
dituntut untuk mengembangkan keterampilannya seorang murid. Didalam tugasnya seorang guru
membuat media pembelajaran yang akan harus mempunyai tugas dan tanggung jawab
digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil
kenyataan ini banyak guru yang mengajarkan belajar.
hanya mengasihkan teori tanpa media, ini Kriteria dalam pembelajarannya yang
banyak dirasakan oleh seorang siswa. Padahal digunakan dalam media pembelajaran nya
seorang tenaga pendidik yaitu guru, adalah seperti media cetak, media visual dan
bagaimana caranya agar siswa belajar dengan multimedia. Media ini sangat penting diterapkan
berjalan lancar dengan efetif dan efesien. dalam pembelajaran agar siswa mempunyai
Menurut (Suryana, 2012) fungsi media tingkat kemampuan yang tinggi dan proses
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.
yang turut memengaruhi kondisi, dan
lingkungan yang ditata dan diciptakan oleh guru.

138
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 137-146 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

METODE PENELITIAN PEMBAHASAN


Metode penelitian yang digunakan ialah Media pembelajaran itu merupakan
metode Kualitatif. Metode yang dipakai dalam suatu alat untuk melakukan suatu proses
suatu penelitian ini yaitu Studi Kepustakaan pengajaran untuk mencapai suatu proses
(Library Research). Sebagian besar dari berhasilnya belajar mengajar. Dalam memilih
aktivitas yang digunakan mengambil sumber- kriteria media pembelajaran harus mempunyai
sumber data yang dirujuk dari suatu bahan- ketercapaian yang ingin dicapai sehingga proses
bahan pustaka dan dalam revensi lain yang pembelajaran boleh dikembangkan. Jadi ketika
relevan. Sumber pustaka yang dibuat untuk guru ingin menampilkan media kepada siswa,
penelitian ini sebagai bahan kajian nya yaitu tetapi guru harus tau dulu bagaimana caranya
berupa jurnal penelitian, dan buku teks. Bahan- agar proses media ini berhasil.
bahan tersebut dikaji secara mendalam untuk Macam-macam karakteristik dalam
mencapainya suatu gagasan secara keseluruhan media pembelajaran yaitu : media visual, media
untuk mendapat kesimpulan dan saran. auditori, dan media kinestik.
Dimana tujuan penulisan ini Media Visual
menggambarkan kecenderungan gaya belajar Media visual menurut Kustandi dan
peserta didik yang terdiri atas tiga jenis yaitu Sutjipto (2011), tak jauh berbeda dengan media
visual, auditori, dan kinestik. Adapun langkah- berbasis cetak atau gambar. Media gambar itu
langkah penulis untuk melakukan penelitian ini merupakan alat peraga yang termasuk alat media
sebagai berikut : visual. Penggunaan media visual ini dirancang
1. Melihat objek penelitian terlebih dahulu dengan keterampilan sendiri yang harus
untuk menentukan penelitian yang akan di disesuaikan dengan materi yang akan
teliti disampaikan pembelajaran.
2. Mengambil berbagai kumpulan referensi Dengan menggunakan proses belajar
(sumber pustaka) yang berkaitan dengan mengajar media visual diharapkan dapat
pembelajaran dan gaya belajar mendorong semangat belajar siswa dalam proses
3. Mengkaji dengan menelaah suatu bahan belajar. Adanya media gambar atau visual siswa
kajian media pembelajaran dan gaya belajar tidak akan hanya mendengarkan saja dalam
4. Selanjutnya mengidentifikasikan dalam belajar tetapi siswa akan mempunyai aktivitas
karakteristik di media pembelajaran dengan lain seperti mengamati, melakukan,
berdasarkan karakter gaya belajar siswa mendemostrasi dan lain-lain. Penggunaan media
5. Mengambil kesimpulan visual ini menjadi strategi guru untuk
6. meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
Karena dengan penggunaan media ini siswa

139
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 137-146 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

tidak bosan dan selama proses pembelajaran itu minat siswa serta memberi rangsangan untuk
berlangsung. belajar
Dalam peningkatan hasil belajar Didalam sekolah pasti ada saja siswa
didalam pembelajaran sekolah siswa ketika yang belum paham dengan adanya media
diberi media pembelajaran visual, tingkat gambar, ini perlu adanya pendekatan seorang
belajarnya jadi lebih meningkat dan sehingga guru terhadap siswanya. Agar memahami media
siswa jadi lebih aktif dan semangat dalam gambar selain itu agar menuntaskan proses
mengikuti pembelajaran. Menurut Yamin (2007) pembelajaran yang ingin dicapai.
media dapat membangkitkan keinginan ketahuan Salah satu cara dalam meningkatkan
siswa, merangsang mereka untuk bereaksi proses pembelajaran siswa kemungkinan dengan
terhadap penjelasan guru, membuat mereka memakai media visual untuk meningkatkan hasil
terbawa dan ikut sedih memungkinkan mereka belajar siswa, karena media ini menyangkutkan
menyentuh kajian pelajaran. penyajian nya dengan gambaran tentang
Visual dapat menumbuhkan semangat kehidupan sehari-hari, yang mengenai manusia,
siswa didalam isi pembelajarannya dapat manusia, peristiwa, benda-benda, tempat dan
menumbuhkan isi materi pembelajaran dengan sebagainya.
dunia nyata, seolah-olah mereka merasakan apa Hamalik Oemar (2007:43) berpendapat
yang ada di materi itu sehingga siswa lebih cepat bahawa “media gambar adalah segala sesuatu
memahami pembelajarannya ketimbang cuma yang diwujudkan secara visual dalam bentuk
adanya metode ceramah ini merupakan strategi dua dimensi sebagai curahan perasaan atau
yang banyak digunakan oleh guru. Jadi siswa pikiran”.
akan malas untuk medengarkan proses Media visual ini apabila dikaitkan
penyampaian guru dengan pembelajaran maka proses
simbol-simbol dalam media gambar itu pembelajaran akan lebih menarik, lebih aktif dan
berbentuk berupa gambar orang, tempat, benda- efesien. Kenapa harus adanya penerapan media
benda sekitar, binatang, konsep bilangan dan visual ini didalam pembelajaran, karena guru
lain-lain. Dengan pemakaian media gambar harus bisa memahami peserta didik khusunya
siswa jadi lebih tertarik dalam pembelajaran anak-anak sekolah dasar, karena pikiran mereka
sehingga siswa jadi lebih aktif bertanya, lebih masih bersifat konkrit. Semua yang guru
punya banyak pendapat ketika selama proses sampaikan ke peserta didik harus dibuktikan
pembelajaran. Sehingga guru lebih mudah dalam sendiri dengan fakta yang mereka buktikan
mengajar karena siswa dapat melihat langsung sendiri dengan mata mereka. Memberikan
hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dengan strategi media visual ini harus sesuai
diberikan guru. Selain itu bisa menimbulkan dengan usia peserta didik, dengan yang berisikan

140
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 137-146 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

seperti gerak dan animasi, teks, gambar. Jadi radio, video pembelajaran, siaran televise, lab
pembelajaran dikelas tidak akan menjenuhkan computer. Media auditif itu suatu bentuk atau
peserta didik. alat pengantar yang bersifat non-cetak yang
Dalam pembelajaran visual ini akan digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pasti menyenangkan dalam situasi pendidik ke peserta didik. Digunakan dengan
pembelajarannya, akan menyenangkan semngat cara diperdengarkan langsung ke peserta didik.
siswa, interaksi siswa akan lebih banyak dan Sudjana dan Ahmad Rivai (Azhar
kerja kelompok pasti akan berpengaruh terhadap Arsyad, 2009 : 45), mengemukakan fungsi
proses penyerapan materi pembelajaran. media audio adalah untuk melatih segala
kegiatan pengembangan keterampilan terutama
Media Auditif
yang berhubungan dengan aspek-aspek
Dalam melakukan proses pembelajaran ini
keterampilan mendengarkan. Terdapat beberapa
yang mempunyai gaya belajar atau kata lain
langkah dalam memanfaatkan media auditif
dengan disertai adanya bekerja dengan suatu
untuk kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah
irama atau musik. Orang yang belajar dengan
tersebut meliputi langkah persiapan, langkah
media ini kemungkinan orang yang selalu
pelaksanaan, langkah tindak lanjut. (daryanto,
mampu menyerap dengan suara atau irama
2010:46).
seperti mengarang lagu, memainkan alat music,
Terdapat beberapa keuntungan dan
mudah menghafal suatu lirik music, serta bisa
keterbatasan penggunaan media audio dalam
mengenali alat musik yang berbeda. Karena
pembelajaran (Sharon E. Smaldino, Deborah L.
media ini berkaitan dengan suatu pendengaran.
Lowther, James D. Russel, 2011:376)
Suatu media auditif ini ada contohnya
1. Tersedia dimana-mana dan mudah
dalam pembelajaran misalkan music dan sound
digunakan
effek. Kedua itu merupakan media tunggal yaitu
2. Tidak mahal
sebagai media pendengaran. Ada lagi seperti
3. Bisa direproduksi
Radio dan tape recorder atau compact disc (CD)
4. Menyediakan pesan lisan untuk
kedua media itu pembelajaran nya menggunakan
meningkatkan pelajaran
indera pendengaran juga. Miarso (2006 : 330)
5. Menyediakan informasi terbaru
menyebutkan media siaran televisi merupakan
6. Merangsang
media yang dalam perbuatannya dirancang
7. Memudahkan penyiapan mata pelajaran
untuk digunakan dalam jumlah besar/masal.
8. Pilihan mudah ditempatkan
Dalam suatu media auditif terdapat
Pembelajaran media audio itu sangat bagus
Gaya dalam pembelajaran auditif terdapat 6
untuk diterapkan dalam sekolah agar proses
media pemelajaran yaitu : music, sound effek,
daya ingat siswa menjadi lebih tinggi lagi, ini

141
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 137-146 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

sangat merubah kegiatan dalam sekolah yang membaca sambil melakukan gerakan fisik,
tadinya menggunakan dalam metode senang belajar dengan eksplorasi langsung
konvensional. Dengan menerapakan media dilapangan, mengahfal sambil berjalan-jalan,
audio dalam pembelajaran akan menjadi lebih selalu memberi lokasi waktu untuk istirahat
ringan guru untuk mengajrkannya karena disela belajar, selalu aktif dikelas, senang dan
dibantu dengan adanya media. Sehingga peserta berani mencoba-coba.
didik juga lebih ringan untuk diingat dan Anak yang mendapatkan gaya belajar
menyimpan lebih yang mereka dengar dari dengan media kinestik mereka belajar melalui
media audio. Media ini cocok dengan orang bergerak, menyentuh, dan melakukan. Karena
yang memunyai kelainan dan pendengaran, anak yang begini sulit untuk diam dan tidak
karena media ini hanya melibatkan indera tahan untuk terlalu lama duduk di dalam
pendengar dan Cuma bisa memanipulasi kelasnya. Karena keinginan mereka adalah
kemampuan suara. untuk terus beraktifitas dan dalam eksplorasi
Media kinestik sangat lah kuat. Siswa yang mendpatkan gaya
Gaya belajar dalam kinestik diwajibkan belajar ini melalui dengan gerakan dan sentuhan.
seseorang menyentuh suatu benda yang Ada strategi mengajar dengan media
memberikan suatu informasi agar dapat kinestik agar mudah dalam proses nya : jangan
mengingatnya. Dalam menjalankan media paksakan anak untuk belajar samai berjam-jam
belajar kinestik ini pasti ada saja orang yang dalam proses pembelajarannya, bawa anak untuk
tidak bisa dapat melakukannya. Seperti orang belajar dengan melihat lingkungan contohnya
yang tidak tahan duduk berlama-lama ajak anak untuk membaca sambil bersepeda, dan
mendengarkan penyampaian dalam belajar. pakai obyeknya dengan sebenarnya,
Strategi pembelajaran kinestik ini akan menjadi diperbolehkan anak belajar sambil
lebih sempurna ketika disertai dengan kegiatan mendengarkan music, diperbolehkan anak
fisik agar mempunyai variasi dalam mengajar. mengunyah permen. Agar mereka nyaman
Menurut De Porter & Hernacki (2003 : 118) ciri- dalam kelas saat belajar.
ciri siswa dengan gaya belajar kinestik sebagai Strategi mengajar guru sangat menentukan
berikut : berbicara dengan perlahan, menaggapi keberhasilan siswa atau prestasinya. Jika siswa
perhatian fisik, menyentuh orang untuk diberi gaya belajar yang sesuai dengan
mendapat perhatian mereka, berdiri dekat ketika karakternya maka mereka akan berkembang
berbicara dengan orang, banyak bergerak, dengan baik. Pembelajaran dengan kinestik
menghafal dengan cara berjalan dan melihat. mempunyai banyak kelebihan yaitu
Indikator gaya belajar kinestik yaitu sebagai pembelajaran akan menjadi lebih efektif jika
berikut : senang belajar melalui praktek, dikaitkan dengan efektifitas pelajaran seperti

142
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 137-146 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

kurikulum, program/bahan pengajaran, sarana gerakan. Pasti tentu saja siswa akan mengucap
dan fasilitas dan guru (tenaga pengajar). ulang dengan cara gerakan. Siswa pasti tanpa
Dalam proses pembelajaran yang baik sadar akan menghafalkan kosata beserta isinya.
yaitu saat berlangsung terjadinya komunikasi
Hasil Belajar
guru menyampaikan materi kepada seorang
Keberhasilan dalam ketercapaian
pendidik. Contoh ketika siswa sulit belajar
didalam proses pembelajaran adanya beberapa
dengan media kinestik yaitu seperti : siswa
faktor. Menurut Djamarah (2002) diantaranya
ketika guru menyampaikan dengan gaya belajar
adalah : (1) diri guru atau pembelajaran sebagai
kinestik tetapi siswa lebih asik tangan nya
pengelola proses pembelajaran, (2) siswa atau
menggambar. Siswa yang mempunyai gaya
pelajar selaku pemeran utama dalam proses
belajar kinestik ini pasti mempunyai praktik,
pembelajaran, (3) tujuan pembelajaran yang
permainan dan aktifitas fisik.
menjadi sasaran dan pencapaian proses
Guru dalam mengajarkan sebuah materi
pembelajaran, (4) buku ajar sebagai bahan yang
dikelas hanya memakai 1 media yang hanya
digunakan untuk membantu dalam proses
sesuai untuk 1 gaya belajar pendidik. Jadi ketika
pembelajaran dikelas, (5) cepat dan mudahnya
siswa cenderung susah untuk memahami gaya
mendapatkan sumber bahan pelajaran, (6) hasil
yang diterpakan guru nya kemungkinan siswa
belajar merupakan semua efek yang dapat
akan menjadi malas belajar.
dijadikan sebagai indikator nilai dari
Dengan memahami karakter siswa maka
penggunaan strategi pembelajaran dibawah
guru akan mudah menentukan strategi mengajar
kondisi yang berbeda.
yang sesuai dengan kebutuhan siswa maka siswa
Seorang guru harus mampu memberikan
akan mudah memahami pembelajaran dengan
contoh sikap penerimaan dan toleransi, agar
gaya siswa
peserta didik dapat merasakan nyaman di
Biasanya murid yang mempunyai gaya
lingkungan sekolah untuk menumbuhkan nilai-
kinestik dia akan menjawab dengan
nilai yang ada di sekolah sekaligus menjalankan
menggerakkan tubuhnya, jadi siswa yang
kenyataan perbedaan diantara mereka tanapa
mempunyai gaya kinestik dia akan termotivasi
adanya perselisihan. Sehingga gaya belajar
untuk terus giat belajar. Pada saat guru
dengan karakteritik peserta didik dapat perlu
menyampaikan pembelajaran dengan alat peraga
diketahui dan dipahami oleh tenaga pendidik
kosakata melalui gambar dan suara CD mungkin
agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan
siswa akan bosan mendengarkannya bagi siswa
sempurna. Dapat juga ketika guru dapat
yang memilki gaya kinestik. Jadi dengan begitu
memhami karakteristik belajar siswa, sehingga
apabila siswa belajar dengan gaya belajar
murid lebih menyenangkan dalam proses
kinestik harus mengucap kosa kata ulang dengan

143
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 137-146 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

pembelajaran nya karena akan merasa karakteristik dalam belajar. Pada dasarnya,
diperhatikan dan melaksanakan pembelajaran ketiga karakteristik dalam belajar yang dimilki
tanpa tekanan atau keterpaksaan. Maka dalam oleh seorang peserta didik, pasti siswa memilki
proses keberhasilan belajar itu tergantung pada salah satu gaya dalam belajar. Semakin tepat
tenaga pendidik nya dalam memberikan dalam karakteritik gaya belajarnya maka akan
pencapaian pengetahuan nya. Oleh sebab itu semakin tinggi dalam ketercapaian dalam
guru sebagai pendesain wajib belajarnya. Dominasinya gaya belajar visual dan
mempertimbangkan karakter siswa dalam auditori lebih banyak yang digunakan cara
belajar baik sebagai indiviu ataupun kelompok. berdiskusi bagi seorang siswa apabila saat
Dalam setiap kelas siswa memilki mendapatkan tugas dari guru, biasanya untuk
karakteristik yang berbeda-beda. Oleh sebab itu melakukan nya melihat teman sendirinya
adanya tiga karakteristik dalam belajar agar terdahulu, baru akan melakukan bertindak
siswa belajar sesuai dengan karakter yang di sendiri.
milikinya agar ketercapaian dalam proses Hasil belajar dengan karakteristik visual,
pembelajaran terlaksana dengan sempurna. auditorial, dan kinestik ini merupakan kombinasi
Pembelajaran dengan menggunakan karakter dari siswa dalam belajar ketercapaian dalam
visual, auditorio, dan kinestik, itu merupakan penyerapan belajar sehingga akan
minat belajar yang dimiliki siswa yang ada di mempengaruhi prestasi hasil belajar. Semakin
dalam dirinya, apabila guru mengajar kan meningkat dalam menggunakan gaya belajar
ketidaksesuaian dengan minat belajar seorang visual, auditori dan kinestik, maka akan semakin
siswa maka proses pembelajaran tidak akan meningkat dalamkeberhasilan prestasi belajar
berjalan efektif. Dikarenakan seorang siswa peserta didik. Menurut Sugiyono,2007 dalam
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Pryatno, 2008 : 78, hasil penelitian menunjukan
Minat itu merupakan peranan yang sangat bahwa pengaruh gaya belajar visual , auditori
penting terhadap hasil belajar siswa, karena dan kinestik terhadap prestasi belajar berada
apabila guru memberikan pelajaran yang tidak pada kategori sangat kuat.
sesuai dengan minat seorang siswa, maka Dengan adanya suatu media
seorang siswa tidak akan mempunyai keinginan pembelajaran maka suatu tradisi lisan maupun
belajar, karena tidak adanya suatu yang menarik dengan tulisan dalam suatu proses pembelajaran.
baginya. dengan adanya media pembelajaran tenaga
Selain minat pun ada juga dari gaya pendidik atau guru dapat menciptakan perasaan
belajar seorang guru ketika menyampaikan emosional siswa yang sehat diantara peserta
pelajaran ini akan berpengaruh pada hasil belajar didik.
siswa, karena siswa mempunyai tiga

144
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 137-146 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

Bahwa dengan adanya media pembelajaran media tidak perlu menjelaskan materi
dengan berbagai macam-macam media ini dapat sepenuhnya.
membantu guru dengan lebih mudah untuk Dengan penerapan adanya variasi media-
menjalankan ke dunia luar ke dalam kelas. media guru akan mempunyai lebih banyak
Suatu media akan dapat digunakan dalam waktu untuk memberikan suatu perhatian kepada
keperluan guru untuk untuk menerapkan suatu aspek-aspek edukatif lainnya, misalnya
pembelajaran baik secara klasikal maupun membantu kesulitan belajar siswa, dalam
individual. Hamalik (1986) mengemukakan pembentukan kepribadiannya, agar giat
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam memotivasi belajar, dll.
proses belajar mengajar dapat membangkitkan
KESIMPULAN
keinganan dan minat yang baru, membangkitkan
Kita dapat memahami bahwa penggunaan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
media pembelajaran disekolah sangat penting
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
untuk diterapkan dalam pembelajaran, dan
terhadap siswa.
bermanfaat bagi guru dan siswa. Tetapi perlu
Penggunaan suatu media bukan
harus diingat bahwa penggunaan suatu media
pembelajaran untuk menjadi efesien, akan tetapi
masing-masing harus disesuaikan dengan
suatu media akan menjadi lebih menyerap
karakteristik siswa dan kebutuhannya siswa.
kepada siswa ketika dalam pembelajaran nya.
Agar pemilihan media yang tepat untuk dapat
Apabila pembelajaran hanya dengan cara
meningkatkan suatu pembelajaran siswa,
konvensional dengan sebuah materi ceramah
menjadi tidak jenuh dalam proses pembelajaran.
informasi verbal dari guru saja, kemungkianan
Malahan ketika siswa diberi suatu media dapat
siswa akan lebih cenderung kurang memahami
menjadi lebih optimal kualitas belajar siswa.
secara baik. Tetapi dengan dilengkapi dengan
Sehingga pemilihan media pembelajaran
adanya menyentuh, melihat, merasakan. Pasti
sangatlah tepat sebelum melakukan proses
akan lebih baik dan efektif untuk mengkatkan
belajar mengajar.
prestasi siswa.
Pemanfaatan suatu media dengan secara
baik, menjadi seorang guru bukan hanya
menjadi satu-satunya informasi yang diberikan
kepada siswa, karena di zaman sekarang ini
semakin canggih, kelengkapan sekolah sudah
mempunyai media yang tepat untuk kebutuhan
siswa, dengan begitu guru bisa berbagi dengan

145
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Vol. 2, No.1, 2019, hal. 137-146 p-ISSN 2620-9047, e-ISSN 2620-9071

DAFTAR PUSTAKA Aldita, AYT & Gusrayani, D & Panjaitan, RL.


2016. Pengaruh Model Visual, Auditory,
Ahmad, Rivai & Nana, Sudjana. 2009. Media dan Kinestik (VAK) Terhadap Hasil
Pengajaran. Sinar Baru Algensindo. Belajar Siswa Pada Materi Sifat-Sifat
Bandung Cahaya. Jurnal Pena Ilmiah, Vol. 1, No. 1

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Gava Kurniawan, MR. 2017. Analisis Karakter Media
Media. Yogyakarta Pembelajaran Berdasarkan Gaya Belajar
Peserta Didik. Jurnal Inovasi
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Pembelajaran. Vol. 3, No. 1, pp 491-506.
Belajar. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Khoeron, IR & Sumarna, N & Permana, T.
Dwi Priyatno.2008. Mandiri Belajar SPSS. 2014. Pengaruh Gaya Belajar Peserta
Mediakom. Yogyakarta Didik Pada Mata Pelajaran Produktif.
Fathurrohman, Pupuh & Suryana. 2012. Guru Journal of mechanical Engineering
Profesional. Refika Aditama. Bandung Education, Vol.1, No.2, pp 291.

Kustandi & Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Monawati & Yamin, M. 2016. Upaya
Manual dan Digital. Ghalia Indonesia. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Bogor Melalui LESSON STUDY Pada
Penjumlahan Pecahan. Jurnal Pesona
Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyamai Benih Dasar, Vol. 3, No. 4, pp 12-21.
Tekonologi Pendidikan. Kencana. Jakarta
Nurmadiah. 2016. Media Pendidikan. Jurnal Al-
Oemar, Hamalik. 2010. Kurikulum dan afkar, Vol. V, No. 1.
Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta
Puspandi, YP & Ngadiman & Sohidin. 2017.
Smaldino, Sharon E & Lowther, Deborah L. Identifikasi Gaya Belajar Siswa Akuntansi
2011. Teknologi Pembelajaran dan Media SMK. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3,
Untuk Belajar. Prenada Media Group. No. 2, pp 138-146.
Jakarta

Suryani, Nunuk., & Setiawan Achmad. 2018.


Media Pembelajaran Inovatif dan
Pengembangannya. PT Remaja
Rosdakarya Offset. Bandung

Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru &


Implementasi KTSP. Gaung Persada
Press. Jakarta

Agustina, L. 2010. Pengaruh Penggunaan Media


Visual dan Minat Belajar Siswa Terhadap
Hasil Belajar Matematika. Jurnal
Formatif, Vol. 1, no. 27, pp 236-246.

146

Anda mungkin juga menyukai