0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan4 halaman
Presentasi Best Practice Kegiatan Pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan konsep pada pelajaran IPA dan SBdP Kelas IV SD di SDN Palalangon 2 (Yusvian Masad)
Presentasi Best Practice Kegiatan Pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan konsep pada pelajaran IPA dan SBdP Kelas IV SD di SDN Palalangon 2 (Yusvian Masad)
Presentasi Best Practice Kegiatan Pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan konsep pada pelajaran IPA dan SBdP Kelas IV SD di SDN Palalangon 2 (Yusvian Masad)
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SDN Palalangon 2
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Tujuan yang ingin dicapai Peningkatan Penguasaan Konsep Pembelajaran IPA dan Tempo Lagu di Kelas IV SDN Palalangon 2 dengan menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok secara terbimbing. Penulis Yusvian Masad, S. Pd Tanggal 14 September 2022 Situasi: Rendahnya penguasaan konsep pembelajaran Kondisi yang menjadi latar IPA pada materi Siklus Hidup Metamorfosis belakang masalah, mengapa Sempurna dan Tidak Sempurna. praktik ini penting untuk Rendahnya penguasaan konsep pada materi dibagikan, apa yang menjadi tempo dan tinggi/rendah pada lagu. peran dan tanggung jawab Rendahnya penggunaan media pembelajaran anda dalam praktik ini. dalam menjelaskan materi ajar. Menurut Marlina et al. (2017) menyatakan bahwa rendahnya penguasaan konsep pada pembelajaran IPA di SD disebabkan oleh karena rendahnya partisifasi aktif peserta didik, pembelajaran masih bersifat informatif meskipun telah disampaikan secara kontekstual oleh tenaga pendidik, kemudian peserta didik belum diberikan kesempatan sepenuhnya untuk mengamati secara langsung. Sudiasih et al. (2020) mengemukakan bahwa penguasaan konsep yang rendah itu disebabkan oleh adanya tingkat kemampuan kognitif yang masih rendah dan cara belajar yang masih berpusat pada guru, bukan pada siswa. Praktik ini penting dibagikan untuk memberikan contoh dan gambaran yang mewakili pembelajaran dari alam (maupun melalui tayangan vidio) untuk diterapkan kepada peserta didik, supaya lebih bermanfaat dirasakan secara langsung maupun tak langsung. Praktik ini penting untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan melibatkan keaktifan peserta didik dalam belajar. Sehingga timbul kesadaran dari masing- masing peserta didik supaya memiliki cita-cita dalam menjaga kelestarian alam dan kelangsungan daur hidup hewan. Kemudian memahami manfaat dan kerugian dari daur hidup hewan yang dijadikan sumber pembahasan. Sebagai guru, saya berupaya menjadi fasilitator yang dapat menjawab kebutuhan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Bukan hanya memiliki kemampuan mengajar, namun berupaya mengarahkan siswa menjadi pembelajar yang baik, sehingga peserta didik dapat merasakan manfaat dari pembelajaran yang dimaksud. Tidak hanya paham secara materi ajar, namun dapat mempraktikannya di lingkungan sebenarnya (berhubungan dengan tema Cita Cita, yaitu menciptakan lingkungan alam dengan menjaga kelangsungan dan kelestarian daur hidup hewan)
Tantangan : Pembagian kelompok secara terbimbing harus
Apa saja yang menjadi melibatkan peran aktif setiap peserta didik. tantangan untuk mencapai Kemampuan untuk merangsang peserta didik tujuan tersebut? Siapa saja dalam bertanya. yang terlibat, Kemampuan mengefektifitaskan waktu secara tepat waktu dan tujuan. Penguasaan Pedagogik, supaya kelas berlangsung secara tertib dan aman. Kemampuan menjalin komunikasi antara guru dengan peserta didik, dan interaksi antara sesama peserta didik. Yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model investigasi kelompok secara terbimbing adalah: 1. Guru, sebagai fasilitator 2. Peserta didik sebagai pembelajar 3. Kepala Sekolah sebagai supervisor 4. Teman sejawat yang membantu manilai kekurangan dan kelebihan selama praktik PPL ini dilaksanakan. Aksi : Menerapkan Model Pembelajaran yang Langkah-langkah apa yang berbasis masalah dan menggunakan metode dilakukan untuk investigasi secara berkelompok untuk menghadapi tantangan meningkatkan kolaborasi dari peserta didik. tersebut/ strategi apa yang Memotivasi peserta didik agar kemampuan digunakan/ bagaimana komunikasinya meningkat, dengan prosesnya, siapa saja yang memberikan kesempatan sepenuhnya dalam terlibat / Apa saja sumber menyampaikan diskusi dari hasil masalah daya atau materi yang yang diangkat. diperlukan untuk Meningkatkan peran aktif peserta didik dan melaksanakan strategi ini mendorong nya untuk tetap berfikir kritis dan inovatif secara terbimbing, agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuannya. Menyediakan media ajar yang mendukung, selain berbasis TPACK, media juga disajikan dengan media aslinya (Metamorfosis Sempurna/Tak Sempurna). Media Pembelajaran yang disiapkan dalam pembelajaran tersebut adalah 1. PPT, dengan vidio pembelajaran 2. Partitur lagu 3. Proyektor 4. Laptop 5. Alat Tulis 6. Hewan (kupu-kupu, kepompong, ulat, belalang dewasa dan nimfa) yang tersedia di alam.
Refleksi Hasil dan dampak Terjadi peningkatan penguasaan konsep pada
Bagaimana dampak dari aksi pembelajaran IPA di kelas. dari Langkah-langkah yang Terjadi peningkatan aktivitas pembelajaran dilakukan? Apakah hasilnya dan keberanian menyampaikan pendapat efektif? Atau tidak efektif? dengan percaya diri yaitu terciptanya Mengapa? Bagaimana respon komunikasi dan kolaborasi dari peserta didik. orang lain terkait dengan Hasil belajar peserta didik sejalan dengan strategi yang dilakukan, Apa kemampuan komunikasi, berpikir kritis, yang menjadi faktor berfikir kreatif dan kolaborasi, yaitu terjadi keberhasilan atau peningkatan. Meskipun evalusi yang dibuat ketidakberhasilan dari oleh guru berbasis HOTS. Tetapi kemampuan strategi yang dilakukan? Apa peserta didik tidak diragukan untuk mencapai pembelajaran dari KKM yang maksimal. keseluruhan proses tersebut Respon dari peserta didik memperlihatkan adanya ketertarikan dan suasana positif dengan penyajian model group investigasi secara terbimbing. (Hal ini dibuktikan ketika peserta didik merasa senang dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan). Peserta diberikan penghargaan dengan gesture dan tanda bintang supaya tumbuh adanya kebanggaan sebagai tanda memiliki kemampuan. Tumbuhnya konsep berfikir abad 21 di lingkungan pembelajaran, yaitu diantaranya: 1. Peserta didik berfikir secara kreatif, dalam pembelajaran ini dilaksanakan kegiatan menyanyikan lagu “Kupu Kupu yang Lucu” dan “Tik Tik Bunyi Hujan” secara berkelompok dengan memperhatikan tempo lagu dan tinggi atau rendah nadanya. 2. Peserta didik berfikir secara kritis dalam mengerjakan LKPD dan menyusun daur hidup hewan. 3. Peserta didik memiliki kemampuan komunikasi untuk berbagi informasi, ketika menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. 4. Peserta didik berkolaborasi satu sama lain dengan bekerjasama dalam menyusun daur hidup hewan dan membahas diskusi secara berkelompok. Yang menjadi faktor keberhasilan model pembelajaran investigasi berkelompok ini adalah serangkaian kegiatan dipersiapkan secara optimal, dimulai dari persiapan RPP, penyediaan media pembelajaran dan pengkondisian peserta didik yang mendukung. Adapun kelemaham dari pelaksanaan model ini adalah, ketika melakukan organisasi berkelompok masih harus secara terbimbing. Tidak dapat dilepas langsung. Sebab akan menimbulkan kurangnya keterpahaman tugas dan tanbggung jawab masing-masing peserta didik. Jadi masih diupayakan organisasi secra terbimbing bersama-sama. Pembelajaran dari keseluruahn proses tersebut adalah, guru sebagai fasilitator berupaya menjawab kebutuhan peserta didik dalam setiap aspek pembelajaran, yaitu adanya peran aktif peserta didik sebgai pembelajar. Sehingga pembelajaran berpusat pada peserta didik. Bukan hanya mentransfer informasi, namun memberikan pemahaman, manfaat dan tujuan pembelajaran yang diberikan. Sebagai tolak ukur keberhasilannya yaitu dari evaluasi pembelajaran berbasis HOTS yang melampaui atau sama dengan KKM. Yang terpenting adalah mampu merubah perilaku peserta didik, yang tidak hanya dilihat dari aspek pengetahuan, namun keterampiulan dan sikap pun menjadi indakator yang penting dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.