Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yusvian Masad, S.

Pd
No. Peserta : 201504029133

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SDN Palalangon 2


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Negeri
Tujuan yang ingin dicapai Peningkatan Penguasaan Konsep Pembelajaran IPA
dan Tempo Lagu di Kelas IV SDN Palalangon 2
dengan menggunakan model pembelajaran
Investigasi Kelompok secara terbimbing.
Penulis Yusvian Masad, S. Pd
Tanggal 14 September 2022
Situasi:  Rendahnya penguasaan konsep pembelajaran
Kondisi yang menjadi latar IPA pada materi Siklus Hidup Metamorfosis
belakang masalah, mengapa Sempurna dan Tidak Sempurna.
praktik ini penting untuk  Rendahnya penguasaan konsep pada materi
dibagikan, apa yang menjadi tempo dan tinggi/rendah pada lagu.
peran dan tanggung jawab  Rendahnya penggunaan media pembelajaran
anda dalam praktik ini. dalam menjelaskan materi ajar.
 Menurut Marlina et al. (2017) menyatakan
bahwa rendahnya penguasaan konsep pada
pembelajaran IPA di SD disebabkan oleh
karena rendahnya partisifasi aktif peserta
didik, pembelajaran masih bersifat informatif
meskipun telah disampaikan secara
kontekstual oleh tenaga pendidik, kemudian
peserta didik belum diberikan kesempatan
sepenuhnya untuk mengamati secara
langsung.
 Sudiasih et al. (2020) mengemukakan bahwa
penguasaan konsep yang rendah itu
disebabkan oleh adanya tingkat kemampuan
kognitif yang masih rendah dan cara belajar
yang masih berpusat pada guru, bukan pada
siswa.
 Praktik ini penting dibagikan untuk
memberikan contoh dan gambaran yang
mewakili pembelajaran dari alam (maupun
melalui tayangan vidio) untuk diterapkan
kepada peserta didik, supaya lebih
bermanfaat dirasakan secara langsung
maupun tak langsung.
 Praktik ini penting untuk menerapkan model
pembelajaran yang inovatif dan melibatkan
keaktifan peserta didik dalam belajar.
Sehingga timbul kesadaran dari masing-
masing peserta didik supaya memiliki cita-cita
dalam menjaga kelestarian alam dan
kelangsungan daur hidup hewan. Kemudian
memahami manfaat dan kerugian dari daur
hidup hewan yang dijadikan sumber
pembahasan.
 Sebagai guru, saya berupaya menjadi
fasilitator yang dapat menjawab kebutuhan
peserta didik selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Bukan hanya memiliki
kemampuan mengajar, namun berupaya
mengarahkan siswa menjadi pembelajar yang
baik, sehingga peserta didik dapat merasakan
manfaat dari pembelajaran yang dimaksud.
Tidak hanya paham secara materi ajar,
namun dapat mempraktikannya di
lingkungan sebenarnya (berhubungan dengan
tema Cita Cita, yaitu menciptakan lingkungan
alam dengan menjaga kelangsungan dan
kelestarian daur hidup hewan)

Tantangan :  Pembagian kelompok secara terbimbing harus


Apa saja yang menjadi melibatkan peran aktif setiap peserta didik.
tantangan untuk mencapai  Kemampuan untuk merangsang peserta didik
tujuan tersebut? Siapa saja dalam bertanya.
yang terlibat,  Kemampuan mengefektifitaskan waktu secara
tepat waktu dan tujuan.
 Penguasaan Pedagogik, supaya kelas
berlangsung secara tertib dan aman.
 Kemampuan menjalin komunikasi antara
guru dengan peserta didik, dan interaksi
antara sesama peserta didik.
 Yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model investigasi
kelompok secara terbimbing adalah:
1. Guru, sebagai fasilitator
2. Peserta didik sebagai pembelajar
3. Kepala Sekolah sebagai supervisor
4. Teman sejawat yang membantu manilai
kekurangan dan kelebihan selama praktik
PPL ini dilaksanakan.
Aksi :  Menerapkan Model Pembelajaran yang
Langkah-langkah apa yang berbasis masalah dan menggunakan metode
dilakukan untuk investigasi secara berkelompok untuk
menghadapi tantangan meningkatkan kolaborasi dari peserta didik.
tersebut/ strategi apa yang  Memotivasi peserta didik agar kemampuan
digunakan/ bagaimana komunikasinya meningkat, dengan
prosesnya, siapa saja yang memberikan kesempatan sepenuhnya dalam
terlibat / Apa saja sumber menyampaikan diskusi dari hasil masalah
daya atau materi yang yang diangkat.
diperlukan untuk  Meningkatkan peran aktif peserta didik dan
melaksanakan strategi ini mendorong nya untuk tetap berfikir kritis dan
inovatif secara terbimbing, agar kegiatan
pembelajaran sesuai dengan tujuannya.
 Menyediakan media ajar yang mendukung,
selain berbasis TPACK, media juga disajikan
dengan media aslinya (Metamorfosis
Sempurna/Tak Sempurna).
 Media Pembelajaran yang disiapkan dalam
pembelajaran tersebut adalah
1. PPT, dengan vidio pembelajaran
2. Partitur lagu
3. Proyektor
4. Laptop
5. Alat Tulis
6. Hewan (kupu-kupu, kepompong, ulat,
belalang dewasa dan nimfa) yang tersedia
di alam.

Refleksi Hasil dan dampak  Terjadi peningkatan penguasaan konsep pada


Bagaimana dampak dari aksi pembelajaran IPA di kelas.
dari Langkah-langkah yang  Terjadi peningkatan aktivitas pembelajaran
dilakukan? Apakah hasilnya dan keberanian menyampaikan pendapat
efektif? Atau tidak efektif? dengan percaya diri yaitu terciptanya
Mengapa? Bagaimana respon komunikasi dan kolaborasi dari peserta didik.
orang lain terkait dengan  Hasil belajar peserta didik sejalan dengan
strategi yang dilakukan, Apa kemampuan komunikasi, berpikir kritis,
yang menjadi faktor berfikir kreatif dan kolaborasi, yaitu terjadi
keberhasilan atau peningkatan. Meskipun evalusi yang dibuat
ketidakberhasilan dari oleh guru berbasis HOTS. Tetapi kemampuan
strategi yang dilakukan? Apa peserta didik tidak diragukan untuk mencapai
pembelajaran dari KKM yang maksimal.
keseluruhan proses tersebut  Respon dari peserta didik memperlihatkan
adanya ketertarikan dan suasana positif
dengan penyajian model group investigasi
secara terbimbing. (Hal ini dibuktikan ketika
peserta didik merasa senang dengan
pembelajaran yang telah dilaksanakan).
 Peserta diberikan penghargaan dengan
gesture dan tanda bintang supaya tumbuh
adanya kebanggaan sebagai tanda memiliki
kemampuan.
 Tumbuhnya konsep berfikir abad 21 di
lingkungan pembelajaran, yaitu diantaranya:
1. Peserta didik berfikir secara kreatif, dalam
pembelajaran ini dilaksanakan kegiatan
menyanyikan lagu “Kupu Kupu yang Lucu”
dan “Tik Tik Bunyi Hujan” secara
berkelompok dengan memperhatikan
tempo lagu dan tinggi atau rendah
nadanya.
2. Peserta didik berfikir secara kritis dalam
mengerjakan LKPD dan menyusun daur
hidup hewan.
3. Peserta didik memiliki kemampuan
komunikasi untuk berbagi informasi,
ketika menyampaikan hasil diskusi di
depan kelas.
4. Peserta didik berkolaborasi satu sama lain
dengan bekerjasama dalam menyusun
daur hidup hewan dan membahas diskusi
secara berkelompok.
 Yang menjadi faktor keberhasilan model
pembelajaran investigasi berkelompok ini
adalah serangkaian kegiatan dipersiapkan
secara optimal, dimulai dari persiapan RPP,
penyediaan media pembelajaran dan
pengkondisian peserta didik yang
mendukung. Adapun kelemaham dari
pelaksanaan model ini adalah, ketika
melakukan organisasi berkelompok masih
harus secara terbimbing. Tidak dapat dilepas
langsung. Sebab akan menimbulkan
kurangnya keterpahaman tugas dan
tanbggung jawab masing-masing peserta
didik. Jadi masih diupayakan organisasi secra
terbimbing bersama-sama.
 Pembelajaran dari keseluruahn proses
tersebut adalah, guru sebagai fasilitator
berupaya menjawab kebutuhan peserta didik
dalam setiap aspek pembelajaran, yaitu
adanya peran aktif peserta didik sebgai
pembelajar. Sehingga pembelajaran berpusat
pada peserta didik. Bukan hanya mentransfer
informasi, namun memberikan pemahaman,
manfaat dan tujuan pembelajaran yang
diberikan. Sebagai tolak ukur
keberhasilannya yaitu dari evaluasi
pembelajaran berbasis HOTS yang melampaui
atau sama dengan KKM.
 Yang terpenting adalah mampu merubah
perilaku peserta didik, yang tidak hanya
dilihat dari aspek pengetahuan, namun
keterampiulan dan sikap pun menjadi
indakator yang penting dalam mencapai
keberhasilan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai