Anda di halaman 1dari 19

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN

METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK)


TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN
PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN

Lokasi SMK NEGERI 1 BAMBALAMUTU


Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Tujuan yang ingin dicapai. Meningkatkan Minat dan Keaktifan Peserta Didik
dengan Memaksimalkan Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) Kombinasi Model
Jigsaw Terhadap Materi Menampilkan Perilaku
yang Sesuai dengan Hukum.
Penulis Mustaman Laurensyah
Tanggal 04 Desember 2022.
Situasi:
Kondisi yang Menjadi Latar Belakang.
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini untuk Saya mengajar di SMK Negeri 1 Bambalamutu,
penting
dibagikan, apa yang menjadi Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten

peran dan tanggung jawab anda Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat.


Menunaikan kewajiban di sekolah dalam
dalam praktik ini.
mengimplementasikan kurikulum merdeka,
inovasi dan kreatifitas dalam pelaksanaan
pembelajaran sangat dibutuhkan untuk
menghasilkan konten-konten pembelajaran yang
dapat meningkatkan minat dan keaktifan peserta
didik dalam proses pembelajaran. Kondisi peserta
didik saat ini sangat memprihatinkan karena
masih banyak peserta didik yang kurang aktif,
cenderung bermain, kurang serius dalam proses
pembelajaran, rendahnya minat belajar dan
peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran, berimbas kepada hasil pencapaian
pembelajaran seperti hasil belajar peserta didik
menjadi menurun.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan ?

Praktik baik ini memiliki keunggulan yaitu :


1. Dari segi praktik pedagogik, memudahkan
guru dalam membuka proses pembelajaran
diawali dengan orientasi nilai religiusnya
tersaji dengan sangat baik, praktik
pembiasaan peduli lingkungan dilaksanakan
dengan kepedulian yang sangat baik, nilai-
nilai integritas dengan menyiapkan fisik dan
phisikis pesrta didik dengan cermat.
2. Dari segi pemberian motivasi dilakukan
dengan memberikan motivasi, nilai
nasionalisme tersaji dengan semangat
menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan
memberikan penguatan tentang manfaat
materi yang akan dipelajari kaitannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Dari segi apersepsi guru dengan mudah
membangun hubungan timbal balik antara
guru peserta didik dan antara peserta didik
dengan peserta didik lainnya dalam PBM,
guru benar-benar bertugas sebagai fasilitator
karena dalam pemberian stimulus terbangun
dengan komunikasi dua arah.
4. Pembelajaran berdiferensiasi yang artinya
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
dengan cara mengorganisasikan peserta didik
dalam belajar sesuai dengan kondisi riil
peserta didik baik dalam memberikan
pendapat/ide-ide, maupun proses penyusunan
rancangan peraturan kelas. Mereka diberikan
hak kebebasan untuk menentukan perihal
aturan dan sanksi yang mereka inginkan.
Guru tetap memberikan penguatan dengan
memperhatikan rasionalitas antara perilaku
hukum dan sanksi yang sesuai. Sehingga
menciptakan iklim suasana pembelajaran
yang kondusif, komunikatif dan
menyenangkan.
5. Model pembelajaran PjBL memberikan
pengalaman kepada peserta didik dalam
menghasilkan produk berupa peraturan kelas
yang partisipatif dengan mengaplikasikan
pembelajaran kompetensi abad 21, 4C
(Creativity, Critical Thinking, Collaboration,
Communication).
6. Proses pembuatan peraturan kelas dilakukan dengan
diskusi dalam kelompok, observasi di lingkungan
sekolah, cerita pengalaman dengan jujur. Penentuan
solusi dalam menerapkan sanksi-sanksi sesuai
norma-norma yang berlaku di lingkungan sehari-hari
dilakukan melalui pendekatan sederhana, edukatif
dan memperhatikan nilai-nilai sosial budaya. Sanksi
perilaku hukum dihasilkan dengan metode
musyawarah untuk mencapai mufakat. Sehingga
sanksi dari setiap perilaku hukum tersebut bersifat
partisipatif.
7. Kombinasi model Jigsaw, memberikan
pengalaman bermakna dalam hal
mengamalkan sikap rendah hati, menghargai
dan mengapresiasi pendapat orang lain.
8. Pemanfaatan media pembelajaran yang
interaktif. Peserta didik berani tampil
menyajikan pendapatnya pada menu PPT yang
telah disediakan.
9. Pembelajaran HOTS diawali dengan
pemberian stimulus yang membawa peserta
didik berpikir pada level yang sederhana ke
level yang high order thingking skill. Stimulus
yang esesnsinya terjadi dalam kehidupan
sehari-hari.
10. Pembelajaran yang mengaplikasikan
TPACK (tehnological pedagogical content
knowwledge) yang sederhana dan mudah
dilakukan oleh peserta didik.
11. Komponen penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan terjadi dalam proses
pembelajaran sehingga guru dengan mudah
melakukan penilaian.
12. Evaluasi terhadap hasil pembelajaran
dilakukan dengan menggunkan aplikasi quiziz
yang sangat menyenagkan bagi peserta didik.

Apa yang menjadi peran dan tanggungjawab anda


dalam praktik ini :

Dalam praktik ini peran dan tanggungjawab saya adalah :


1. Sebagai orangtua, sahabat yang wajib memahami
kondisi dan kebutuhan belajar peserta didik.
2. Sebagai fasilitator yang harus memfasilitasi
peserta didik dengan merancang pembelajaran
yang bermakna yaitu merancang pembelajaran
berdasarkan :
a. Karaktersitik peserta didik
b. Materi esensial dalam kehidupan sehari-hari
c. Model pembelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran
d. Pemanfaatan median pembelajaran yang
interaktif
3. Memberikan motivasi dan penguatan kepada
peserta didik selama proses pembelajaran.
4. Memberikan motivasi untuk senantiasa
mengamalkan perilaku jujur, amanah, menghargai
perbedaan sebagai wujud penguatan profil pelajar
pancasila, pembelajar sepanjang hayat.
5. Melakukan evaluasi sebagai bahan refleksi
terhadap hasil pembelajaran yang telah dicapai
baik oleh peserta didik maupun guru.
6. Bertanggungjawab terhadap seluruh dampak dari
hasil proses pembelajaran baik di lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat berbangsa dan bernegara.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan anda adalah :
Apa saja yang menjadi Apa saja yang menjadi tantangan untuk
mencapai tujuan tersebut ?
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan
yang terlibat ?. meningkatkan minat dan keaktifan peserta didik
dengan memaksimalkan aksi melalui perangkat
dalam model pembelajaran PjBL kombinasi model
jigsaw antara lain:
1. Penerapan model pembelajaran PjBL sebagai
representasi pembelajaran inovatif dalam
implementasi kurikulum merdeka yang
menuntut adanya kemampuan guru dalam
memahami dan menerapkan model tersebut
dalam pembelajaran.
2. Penerapan kombinasi model jigsaw dalam proses
pembelajaran ini menuntut kemampuan guru
dalam memaksimalkan penerapan model jigsaw
dalam menyusun peraturan kelas yang
partisipatif ini lebih maksimal.
3. Penggunaan media ajar berbasis teknologi
sebagai representasi upaya meningkatkan
literasi dan numerasi dalam pembelajaran
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.
4. Pelaksanaan penilaian dan evaluasi
pembelajaran berbasis Higher Order Thinking
Skills (HOTS) dan terintegrasi dengan
kompetensi 4C (Creativity, Critical Thinking,
Collaboration, Communication).
5. Membutuhkan banyak waktu untuk
menghasilkan proyek menyusun peraturan kelas
yang partisipatif karena membutuhkan proses
yang cukup banyak diantaranya diskusi
kelompok, observasi di lingkungan sekolah.
Sehingga metode debat yang disarankan oleh
dosen dan guru pamong tidak diterapkan secara
maksimal dalam proses penyusunan membuat
peraturan kelas yang partisipatif.
6. Peserta didik sedikit kebingungan serta
mengalami kesulitan dalam menyusun
peraturan kelas yang partisipatif dalam hal
pengumpulan informasi.
Tantangan yang dihadapi terhadap
pemanfaatan sumber daya atau materi yang
diperlukan untuk melaksanakan strategi
tersebut antara lain :
1. Buku pegangan peserta didik yang masih
sangat kurang dalam proses pembelajaran
termasuk modul untuk peserta didik.
2. Jaringan internet yang kurang stabil
cukup mempengaruhi proses akses ke
aplikasi quizizz.

Yang terlibat dalam tantangan ini adalah :

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan


model PjBL kombinasi model jigsaw. saya
melibatkan rekan sejawat guru dan peserta didik.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut, srategi apa
dilakukan untuk menghadapi yang digunakan, dan bagaimana prosesnya ?

tantangan tersebut/ strategi apa Langkah-langkah yang dilakukan untuk


yang digunakan/ bagaimana menghadapi tantangan tersebut/strategi yang
prosesnya, siapa saja yang digunakan serta prosesnya antara lain:
terlibat / Apa saja sumber daya 1. Memberikan motivasi dan penguatan kepada peserta
atau materi yang diperlukan didik yang mengalami kendala baik selama proses
untuk melaksanakan strategi ini pembelajaran berlangsung maupun di luar kelas.
2. Membangun komunikasi untuk melakukan
koordinasi dengan kepala sekolah sebagai
pelindung dan pengambil kebijakan di
sekolah.
3. Mengkomunikasikan kepada seluruh warga
sekolah untuk melaksanakan praktik baik
selama proses kegiatan pembelajaran.
4. Penerapan model pembelajaran PjBL
kombinasi model jigsaw sebagai representasi
pembelajaran inovatif dalam pembelajaran
berdiferrensiasi mengimplementasikan
kurikulum merdeka yang meiliki
sintak atau langkah langkah pembelajaran PjBL
kombinasi model jigsaw :
a. Menentukan pertanyaan dasar/stimulus
b. Menetapkan tema proyek
c. Menetapkan konteks belajar
d. Merancang aktivitas-aktivitas
e. Memproses kegiatan
f. Penilaian hasil
g. Evaluasi pengalaman hasil belajar
5. Penggunaan media ajar berbasis teknologi
sebagai representasi upaya meningkatkan
literasi dan numerasi dalam pembelajaran
karena melalui penggunaan media berbasis
teknologi, dapat meningkatkan keterampilan
peserta didik dalam mengelolah sumber
belajar, kemudian dapat meningkatkan
kolaborasi peserta didik sehingga terciptanya
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik seperti bahan ajar, LKPD, dan
alat-alat pendukung pembelajaran (manila
karton dan pensil warna).
6. Pelaksanaan penilaian dan evaluasi
pembelajaran berbasis Higher Order Thinking
Skills (HOTS) dan terintegrasi dengan
kompetensi 4C (Creativity, Critical Thinking.
Collaboration, Communication) dapat
meningkatkan dan mengembangkan
pemahaman atau kemampuan berpikir k:ritis
peserta didik dalam aktivitas belajar.
7. Pemanfaatan model PjBL kombinasi model
jigsaw, penggunaan media ajar berbasis
tekonologi, dan pelaksanaan penialaian serta
evaluasi berbasis HOTS m e n g g u u n a k a n
aplikasi quizizz, berdampak pada
perubaban k arakteristik peserta didik ke arah
yang positif yaitu tumbubnya minat belajar
dan keaktifan dalam kegiatan
pembelajaran.
8. Saya juga melakukan bimbingan atau
pemantauan dalam kegiatan pembelajaran
tersebut sehingga teciptanya pembelajaran
bermakna yang menjadikan pengalaman
baru dalam pembelajaran serta
membiasakan peserta didik untuk selalu
ikut ambil bagian sehingga terciptanya
profil pelajar pancasila yang diharapkan.

Bagaimana prosesnya :

Adapun proses pelaksanaan pembelajaran dengan


menggunakan model pembelajaran project based
learning (PjBL) kombinasi model jigsaw dengan media
pembelajaran slide PPT (power point) dan linglungan
sekolah sebagai temapt observasi untuk meningkatkan
minat dan keaktifan belajar peserta didik sebagai berikut :
1. Kegiatan Pendahuluan :
Kegiatan yang dilakukan guru pada tahap
pendahuluan meliputi memeriksa kesiapan peserta
didik, mengajak peserta didik untuk berdo’a,
memeriksa kehadiran peserta didik, memberikan
motivasi dan apersepsi, menyampaikan garis besar
kegiatan pembelajaran, menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan melakukan tanya jawab.
Orientasi

a. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka


dan berdoa untuk memulai pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik, menanyakan
kebersihan kelas, kerapian kelas dan kesiapan buku
dan alat tulis
c. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Motivasi
a. Guru memberikan memotivasi kepada peserta didik
dengan menyanyikan lagu nasional “Indonesia
Raya”.
b. Memberikan penguatan tentang manfaat materi
yang akan dipelajari yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
Apersepsi

a. Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab terkait


materi yang sudah dibahas sebelumnya dan materi
pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
b. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat tentang
topik yang akan dipelajari.
c. Guru memberikan stimulus terhadap penentuan
projek yang akan dikerjakan.
d. Peserta didik duduk bersama teman kelompok yang
sudah dibagi sebelumnya.

Kegiatan Inti :
Dalam kegiatan inti ini guru menerapkan sintaks model
pembelajaran PjBL kombinasi model jigsaw dengan
media pembelajaran PPT untuk meningkatkan minat dan
keaktifan belajar peserta didik sebagai berikut :
1. Guru menyajikan informasi pembelajaran kepada
peserta didik dengan menampilkan materi
pembelajaran tentang perilaku sesuai hukum dan
macam-macam sanksi dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Guru memberikan arahan kepada peserta didik
untuk mengamati dan menyimak tayangan PPT
perilaku sesuai hukum dan macam-macam sanksi
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Guru memberikan penguatan materi terhadap
perilaku sesuai hukum dan perilaku yang
bertentangan hukum yang sering ditemui di
lingkungan sekolah. (Critical thingking dan
problem solving).
4. Guru dan peserta didik menetapkan tema proyek
dan pemilihan penanganan solusi yang akan
dikerjakan peserta didik dalam kelompok.
5. Guru membagikan bahan diskusi berupa LKPD
tentang penyusunan aturan yang berkaitan
dengan perilaku peserta didik di lingkungan
sekolah.
6. Peserta didik berdiskusi secara kelompok dan
menyusun rancangan aturan sikap dan perilaku
peserta didik di lingkungan sekolah secara tertulis
untuk dipresentasikan. (Communication).
7. Guru mengamati aktivitas pembelajaran peserta
didik dalam kelompok masing-masing.
8. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik (ketua kelompok) untuk melihat pekerjaan
kelompok lain.
9. Guru membantu membimbing peserta didik
secara kelompok untuk mendiskusikan tugas yang
ada pada LKPD (lembar kerja peserta didik)
tentang proyek aturan yang akan disusun.
(Collaboration).
10. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok dan kelompok lain memberikan
tanggapan terhadap hasil persentasi dari kelompok
lain. (Creativity and Inovation).
11. Guru memberikan penghargaan secara individu
dan kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
12. Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab
terkait materi materi yang sudah dipelajari pada
hari itu.
Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran :
Penutup :
1. Guru memberikan evaluasi dalam bentuk
pertanyaan pilihan ganda kepada peserta didik.
2. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini
3. Guru memberikan penghargaan dengan berbagai
bentuk kalimat sanjugan kepada peserta didik yang
aktif dan tidak aktif dalam proses pembelajaran
4. Sebelum pembelajaran ditutup guru
menyampaikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
5. Guru mengucapkan terimah kasih kepada seluruh
peserta didik yang sudah mengikuti pembelajaran
dengan baik dan mengucapkan salam penutup.

Siapa saja yang terlibat ?


Pada proses kegiatan pembelajaran ini, saya
melibatkan beberapa pihak pada saat
implementasi praktik pembelajaran dengan model
PjBL kombinasi model jigsaw ini, antara lain :
1. Kepala sekolah sebagai pimpinan instansi SMK
Negeri 1 Bambalamutu.
2. Guru rekan/sejawat mau memberikan tenaga,
waktu, dan pikiran untuk membantu saya
dalam melakukan dokumentasi kegiatan
pembelajaran.
3. Peserta didik sebagai peserta yang akan
menjadi objek pada praktik proses kegiatan
pembelajaran.

Apa saja sumber daya atau materi yag diperlukan


untuk melaksanakan strategi ini.

Sumber daya atau materi yang digunakan untuk


melaksanakan strategi tersebut antara lain:
1. Infocus sebagai perangkat untuk membantu
penyampaian materi yang akan langsung
ditampilkan pada layar monitor. Kondisi
infocus dapat bekerja baik.
2. Laptop sebagai sistem operasi yang digunakan
untuk melakukan desain pembelajaran melalui
Powerpoint (PPT).
3. Internet sebagai media untuk mengakses aplikasi
quiziz dalam melaksanakan evaluasi
pembelajaran (pengetahuan).
Refleksi Hasil dan Dampak. Bagaimana dampak dari aksi dari langkah-
Bagaimana dampak dari aksi langkah yang dilakukan?
dari Langkah-langkah yang
Dampak yang saya saksikan dari aksi langkah-
dilakukan? Apakah hasilnya
langkah pembelajaran inovatif yang telah
efektif? Atau tidak efektif?
dilakukan antara lain:
Mengapa? Bagaimana respon
1. Terciptanya suasana belajar yang kondusif
orang lain terkait dengan
sehingga pembelajaran bersifat interaktif.
strategi yang dilakukan, Apa
Semua peserta didik telibat dalam aktivitas
yang menjadi faktor
pembelajaran.
keberhasilan atau
2. Terciptanya pengalaman belajar yang
ketidakberhasilan dari strategi
bermakna pada peserta didik karena mereka
yang dilakukan? Apa
belajar dengan learning by to be anda learning
pembelajaran dari keseluruhan
live together.
proses tersebut.
3. Peserta didik termotivasi dalam kegiatan
pembelajaran sehingga semangat dan antusias.
4. Meningkatnya hasil belajar peserta didik,
dilihat dari pencapaian kompentensi yang
dicapai.
5. Memudahkan guru untuk mengorganisasikan
kelas sehingga pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
6. Menumbuhkan minat bagi teman sejawat
guru yang ada di sekolah untuk menerapkan
proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran inovatif (model PjBL
kombinasi model jigsaw).
7. Menambah wawasan pengetahuan serta
kewajiban guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran untuk menggunakan model dan
media dengan pendekatan saintifk, HOTS dan
TPACK secara bersamaan.

Apakah hasilnya efektif ? atau tidak efektif ?


Mengapa ?

Berdasarkan praktik pembelajaran inovatif


yang telah saya lakukan melaJui model PjBL
kombinasi model jigsaw maka hasilnya adalah efektif,
dapat dilihat dari minta dan keaktifan peserta
didik dalam proses pembelajaran yang
tergambar pada setiap sintaks serta keefektifan
ini terjadi karena dapat meningkatkan kualitas
proses pembelajaran dan kualitas capaian
pembelajaran peserta didik.

Namun, disisi lain ada bagian dari praktik


pembelajaran inovatif yang masih perlu
ditingkatkan yaitu, pengembangan materi
pembelajaran yang lebih baik sehingga peserta
didik dapat lebih memahami dan
mengefesiensikan waktu dalam mengerjakan
proyek PjBL kombinasi model jigsaw. Apa
yang dilakukan peserta didik, bagaimana
peserta didik melakukannya, bagaimana cara
menyesaikan suatu proyek, dan produk apa
yang dihasilkan peserta didik, serta apa manfaat
pembelajaran tersebut bagi peserta didik.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan srategi


yang dilakukan?

Praktik pembelajaran inovatif yang telah saya


lakukan mendapatkan respon positif yang
sangat baik dari guru rekan/sejawat karena saya
mendapatkan saran yang bersifatnya
membangun seperti :

1. Melibatkan peserta didik dalam


pemanfaatan IT sehingga dengan hal yang
baru dilihat peserta didik, menjadi
pengalaman baru bagi mereka. Tidak
hanya melihat bagaimana efek penggunaan
alat tersebut, namun setidaknya sedikit
banyaknya, peserta didik dapat memahami
bagaimana cara mengoperasikannya.
2. Pada saat peserta didik melakukan
presentasi dari hasil pengerjaan proyeknya,
memberikan kebebasan peserta didik yang lebih
aktif berperan (membagi point-point apa
yang akan disampaikan oleh setiap
anggota kelompok). Termasuk
memberikan bintang (penghargaan kepada
kelompok lain sebagai wujud apsesiasi
terhadap hasil baik yang diperoleh.
3. Melalui respon positif tersebut, saya menjadi
memiliki gambaran untuk memantapkan
kegiatan pembelajaran berikutnya.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan ?

Berdasarkan keseluruhan proses tersebut,


pembelajaran berharga yang saya dapatkan
sebagai faktor keberhasilan adalah :

1. Dukungan kepala sekolah untuk terus


meningkatkan kompetensi saya dalam hal
kompetensi kepribadian, kompetensi
pedagogik, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional.
2. Meningkatnya minat dan keaktifan
peserta didik selama PBM berlangsung.
3. Psikologis peserta didik tergambar dengan baik
jelas selama mengikuti PBM, peserta didik sangat
senang mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Model pembelajaran PjBL kombinasi
model jigsaw dapat menjadi contoh praktik
baik bagi guru lain untuk menyampaikan
materi pembelajaran.
5. Tersedia sarana dan prasarana yang
mendukung kegiatan pembelajaran seperti
infokus, listrik dan alat dan bahan yang
diguanakan dalam PBM.

Kedidakberhasilan dari srategi yang dilakukan ?


Adapun yang menjadi ketidkberhasilan dalam PBM ini
adalah :
1. Jaringan internet tidak stabil sehingga
mengganggu proses pelaksanaan pembelajaran
yang berbasis IT.
2. Proses penyusunan rancangan peraturan kelas
tidak dilakukan dengan debat. Hal ini disebabkan
pertimbangan alokasi waktu yang kurang
maksimal jika menggunakan metode debat,
karena metode debat akan memerlukan waktu
yang banyak.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Setelah telihat adanya perkembangan peserta


didik melalui keseluruhan proses yang dilakukan
maka perlu untuk melanjutkan dan
mengembangkan implementasi pembelajaran
inovatif tersebut karena dapat meningkatkan
minat dan keaktifan peserta didik serta
kompetensi capaian hasil belajar peserta didik.
Penggunaan model pembelajaran PjBL kombinasi
model jigsaw pada praktik proses pembelajaran
serta media pembelajaran melalui pendekatan
TPACK merupakan wawasan pengetahuan baru
bagi saya yang wajib dan harus dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai