Anda di halaman 1dari 8

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SLB Negeri Kota Depok


Lingkup Pendidikan SMALB C
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan keterampilan vokasional membuat jus jambu
biji dengan metode Drill and practice pada peserta didik
SMALB kelas XI Tunagrahita
Penulis Esthi Susanti
Tanggal Selasa, 18 Juli 2023
Situasi: A. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kondisi yang menjadi latar Secara Umum adalah :
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk Menurut Rahyubi (2013:265)
dibagikan, apa yang menjadi “Keterampilan merupakan gambaran tingkat kemahiran
peran dan tanggung jawab anda seseorang dalam menguasai gerak motorik tertentu atau
kecekatanan dalam melaksanakan suatu tugas.”
dalam praktik ini.
Menurut Ratnengsih (2017:87-92)
“Proses pembelajaran keterampilan bagi anak tunagrahita
langkah yang cukup panjang karena kondisi anak
tunagrahita yang membutuhkan penerimaan informasi
secara berulang, aspek-aspek perkembangan dasar yang
terhambat menyebabkan keterampilan dasar dalam
melakukan pembelajaran vokasi memerlukan
pendampingan yang penuh dari guru."

Menurut Liunir, (2016: 2-3)


“ciri umum dari semua keterampilan ialah ada
persyaratan untuk mengembangkan kemulusan bertindak
(smoothness of action), kecermatan (precision) dan
pengaturan waktu (timing)”.

Menurut Jaya (2017:82)


“Anak berkebutuhan khusus dapat mencapai kemandirian
asalkan memiliki keterampilan menolong diri, kemampuan
akademik dan atau fungsional akademik dan keterampilan
vokasional, yang kesemuanya berlandaskan pada konsep
kecakapan hidup.”

Secara Khusus adalah :


Rendahnya kemampuan motorik halus peserta didik.
Peserta didik masih mengalami kesulitan ketika mencuci
jambu di air mengalir dengan menggosok-gosok buahnya,
mengalami kesulitan ketika memotong buah jambu
menjadi kecil-kecil, mengalami kesulitan ketika menyaring
jus dan mengalami kesulitan ketika menuangkan jus ke
gelas.
Kurangnya konsentrasi peserta didik pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung.
Peserta didik sering melamun, ngobrol dengan teman,
bermalas-malasan seperti dengan meletakkan kepalanya
di meja, mengantuk, melihat-lihat kegiatan yang ada di
luar kelas.

Kurangnya rasa pecaya diri dalam diri peserta didik.


Peserta didik cenderung merasa rendah diri, kurang
percaya diri, merasa tidak memiliki potensi, merasa tidak
dapat hidup mandiri, dan merasa bahwa mereka tidak
mampu mencapai apa yang mereka cita-citakan di masa
depan sehingga akan menimbulkan perilaku malu,
kebingungan, gugup.

Pembelajaran yang monoton bagi peserta didik sehingga


timbul rasa bosan dan malas. Ketika rasa bosan dan
malas  itu sudah mempengaruhi proses belajar mengajar,
ada beberapa hal yang dilakukan siswa. Misalnya ngobrol
dengan teman sebangku.

B. Praktik ini penting untuk dibagikan karena:

1. Praktik ini akan berdampak kepada hasil belajar peserta


didik, serta dapat menumbuhkembangkan keterampilan
tataboga.
2. Praktik pembelajaran ini membuat saya lebih termotivasi
untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi diri
sebagai seorang guru.
3. Praktik pembelajaran ini dapat menjadi referensi dan
inspirasi bagi rekan guru lain untuk dapat menerapkan
keterampilan-keterampilan peserta didik.
4. Pembelajaran ini bisa membangkitkan jiwa kompetisi
antar peserta didik.

C. Peran dan tanggung jawab sebagai guru dalam praktik


ini, adalah:
Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah
sebagai seorang guru mata pelajaran keterampilan tata boga
harus dapat melakukan proses pembelajaran secara efektif
yaitu membuahkan hasil yang positif seperti peserta didik
mampu membuat jus jambu biji secara mandiri dan efisien
yaitu kegiatan dilakukan secara tepat sehingga tidak
membuang-buang waktu, biaya dan tenaga serta
menekankan pada sebuah proses kegiatan keterampilan
dengan mendesain pembelajaran yang kreatif dengan adanya
media you tube, inovasi dengan adanya game onlie dalam
tebak nama buah dan menyenangkan menggunakan model,
metode dan media yang sesuai dengan karakteristik materi
dan peserta didik, sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik yang berpengaruh terhadap
keterampilan membuat jus jambu biji peserta didik sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam hal
ini saya membuat RPP, bahan ajar, media pembelajaran,
LKPD, instrumen evaluasi dan melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuannya adalah:
Apa saja yang menjadi tantangan 1. Keterbatasan guru dalam menentukan model-model
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
tersebut? Siapa saja yang materi pembelajaran.
terlibat, 2. Kemampuan guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran menyesuaikan dengan karakteristik peserta
didik di kelas dan juga materi yang akan diajarkan.
3. Kemampuan guru dalam memotivasi peserta didik.
4. Penguasaan materi tataboga dan kemampuan guru untuk
memberikan pertanyaan pemantik yang mampu membuat
siswa berfikir dan juga memfasilitasi siswa ketika ada
masalah yang sulit dipecahkan.
5. Kemampuan guru dalam memberikan stimulus kepada
peserta didik.
6. Kemampuan guru dalam bidang teknologi untuk
menghasilkan media pembelajaran yang bisa memfasilitasi
peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya.
7. Kemampuan guru dalam manajemen waktu dalam proses
pembelajaran.
Dari tantangan-tantangan diatas, dapat disimpulkan
bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari
sisi kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

Siapa saja yang terlibat yaitu:


1. Kepala sekolah.
Kepala sekolah memberikan izin dan kelonggaran dalam
melaksanakan tugas sekolah dan memberikan izin
menggunakan sarana dan prasarana sekolah untuk
mendukung terlaksananya Praktek Pembelajaran.
2. Teman sejawat.
Teman sejawat memberikan dukungan moril dan bantuan
tenaga teknis dalam pelaksanaan praktek pembelajaran.
3. Peserta didik
Peserta didik secara aktif terlibat meskipun dalam masa
libur sekolah.
4. Orang Tua peserta didik.
Orang tua peserta didik yang telah memotivasi dan
mengizinkan peserta didik untuk terlibat dalam praktek
pembelajaran yang dilaksanakan meskipun dalam masa
libur sekolah.

Aksi : Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapi


Langkah-langkah apa yang tantangan:
dilakukan untuk menghadapi 1. Membuat perencanaan desain untuk perangkat
tantangan tersebut/strategi apa pembelajaran kontekstual yang menarik dan berpusat
yang digunakan/bagaimana pada peserta didik.
prosesnya, siapa saja yang 2. Selalu mengupgrade pengetahuan sehingga menguasai
terlibat /Apa saja sumber daya materi yang akan diajarkan.
atau materi yang diperlukan 3. Mempelajari mengenai kemampuan berfikir peserta didik
untuk melaksanakan strategi ini untuk kemudian diterapkan pada perangkat
pembelajaran yang sudah direncanakan.
4. Membuat media pembelajaran yang menarik dengan
menggunakan power point yang di download melalui
slides go.
5. Mengkonsultasikan desain dan perangkat pembelajaran
pada dosen pembimbing dan juga guru pamong,
kemudian merevisi sesuai dengan saran dan arahan dari
pembimbing.
6. Kreatif dan inovatif didalam menggunakan sumber daya
yang ada untuk bisa mengakomodir kebutuhan belajar
peserta didik.
7. Memperbaiki manajemen penggunaan waktu agar
kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan
rencana pembelajaran yang sudah dibuat.

Strategi yang digunakan:


1. Memahami karakteristik peserta didik dengan melakukan
tes diagnostik awal untuk mengetahui kebutuhan belajar
serta perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta
didik.
2. Menggunakan pembelajaran dengan model project based
learning dengan pendekatan saintifik dan metode diskusi,
tanya jawab dan presentasi.
3. Membuat perangkat ajar dalam bentuk RPP, bahan ajar,
LKPD, media pembelajaran yang menarik, menyusun
rencana evaluasi, kisi-kisi soal dan instrumen penilaian.
4. Mendorong dan memotivasi peserta didik berupa kalimat
pujian dan memberikan penghargaan.
5. Memaksimalkan peran aktif peserta didik dalam proses
pembelajaran di kelas.

Prosesnya
1. Menyusun desain pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan
meliputi RPP, LKPD, bahan ajar, media pembelajaran,
kisi-kisi, instrumen dan rubrik penilaian.
3. Menanyakan kondisi peserta didik untuk memberikan
semangat, dan juga menanyakan kesiapan peserta didik
untuk menerima pembelajaran.
4. Memberikan apersepsi pada peserta didik, tayangan
video, agar mereka dapat mempunyai imajinasi mengenai
materi yang akan dipelajari hari ini, sehingga mereka
akan lebih siap dan paham pada materi tersebut.
5. Memberikan pertanyaan pemantik pada peserta didik
mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada
peserta didik.
6. Menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran
7. Mengorientasi peserta didik pada masalah
8. Mengorganisasi peserta didik dalam beberapa kelompok
9. Membimbing peserta didik baik secara individu maupun
kelompok selama proses pembelajaran dalam diskusi
kelompok untuk menyelesaikan permasalahan dalam
LKPD guna menemukan konsep materi pelajaran yang
diharapkan.
10. Melakukan observasi sikap dan ketrampilan selama
proses pembelajaran.
11. Mengevaluasi hasil praktik peserta didik serta
memberikan penguatan terhadap konsep yang telah
ditemukan secara mandiri oleh peserta didik sehingga
diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
13. Memberikan reward pada peserta didik terbaik dan
peserta didik teraktif, untuk meningkatkan motivasi
seluruh peserta didik.
14. Melakukan refleksi kepada semua siswa terkait dengan
proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
15. Melakukan evaluasi tes tertulis.

Siapa saja yang terlibat


1. Kepala sekolah sebagai pemberi izin kegiatan dan
penanggung jawab kegiatan.
2. Peserta didik kelas X sebagai subyek dalam pembelajaran
3. Guru sebagai fasilitator
4. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dan
pengamat dalam kegiatan PPL
5. Rekan sejawat sebagai perekam video

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk


melaksanakan strategi ini
1. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran
antara lain adalah laptop, gadget, LCD, projector,
jaringan internet, kamera webcam, tripod, media
pembelajaran, buku ajar, LKPD, papan tulis dan spidol.
2. Rekan sejawat dan kepala sekolah yang mendukung aktif
selama kegiatan.
3. Kemampuan guru untuk memberikan pengalaman belajar
yang bermakna kepada peserta didik.
4. Kemampuan guru untuk meningkatkan peran aktif
peserta didik selama proses pembelajaran.
5. Waktu tambahan untuk mempersiapkan proses
pembelajaran agar berjalan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari langkah-langkah yang dilakukan.


Bagaimana dampak dari aksi 1. Pendidik (guru)
dari Langkah-langkah yang  Guru lebih menyadari pentingnya mempersiapkan
dilakukan? Apakah hasilnya perangkat pembelajaran sebelum proses pembelajaran
efektif? Atau tidak efektif?  Guru jadi lebih paham tentang desain pembelajaran
Mengapa? Bagaimana respon inovatif
orang lain terkait dengan strategi  Guru menjadi lebih kreatif dalam menyajikan materi
yang dilakukan, Apa yang pembelajaran
menjadi faktor keberhasilan atau  Guru dapat menyadari bahwa kualitas guru harus
ketidakberhasilan dari strategi selalu di upgrade dari berbagai segi misal pedagogik
yang dilakukan? Apa dan profesional.
pembelajaran dari keseluruhan  Guru menyadari bahwa peserta didik memiliki
proses tersebut kemampuan dan kreatifitas yang harus
dikembangkan.
2. Peserta didik
 Peserta didik menjadi lebih bersemangat, antusias,
konsenterasi dan senang mengikuti pembelajaran
dengan melakukan percobaan sederhana.
 Peserta didik menjadi lebih kreatif dalam menyajikan
hasil karya.
 Motivasi belajar peserta didik meningkat
 Keberhasilan belajar peserta didik meningkat
 Peserta didik lebih bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas.
3. Rekan Sejawat
 Rekan sejawat mengatakan pembelajaran yang saya
lakukan menjadikannya termotivasi untuk belajar dan
mendesain model pembelajaran inovatif untuk
mengatasi permasalahan yang sama di kelas yang
diampu.

Apakah hasilnya efektif?


Sangat efektif karena kegiatan praktek pembelajaran berjalan
dengan lancar hingga selesai dan terlihat ada kemajuan dari
hari ke hari dalam kegiatan PPL yang dilaksanakan.

Faktor keberhasilan dari pembelajaran ini ditentukan oleh


kesiapan media yang disiapkan, instrumen dan perangkat
ajar yang baik. Hasil kinerja dan pemahaman yang anak
kuasai sebelum dan setelah pembelajaran di berikan, dalam
pembelajaran ini tentu sangat terlihat faktor keberhasilan
dalam praktik yang dilakukan oleh guru. Terlihat kemajuan
yang signifikan setiap harinya dari hasil pembelajaran anak.

Berdasarkan proses dan aktivitas yang telah saya


laksanakan, pembelajaran dengan model dan metode baru
lebih menantang dan seru untuk dilaksanakan, hal ini akan
berefek baik kepada guru dan juga siswa di dalam kelas.
Bahkan ketidak model pembelajaran yang ingin kita terapkan
tidaklah sempurna, hal itu akan menjadi sempurna di dalam
kelas sehingga tidak ada yang salah dari mencoba model
pembelajaran inovatif dalam kelas selama tujuan yang ingin
dicapai adalah untuk kebaikan bersama, sekolah, pendidik
dan siswa

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan


Rekan Sejawat :
Respon rekan sejawat melalui hasil wawancara terhadap
kegiatan pembelajaran ini adalah sangat menarik. Rekan
sejawat mengatakan pembelajaran yang dilakukan sangat
baik dan menginspirasi.

Peserta Didik :
Respon Peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini
adalah peserta didik lebih aktif, hal ini bisa dilihat pada saat
kegiatan diskusi, peserta didik juga dapat menyelesaikan
rangkaian kegiatan pembelajaran dan bekerjasama dengan
baik dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat di
dalam LKPD.

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau


ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
1. Faktor Pendukung Keberhasilan
 Dukungan manajemen sekolah, melalui kebijakan dan
juga jadwal pelajaran yang bisa mendukung
pengembangan kemampuan berfikir peserta didik.
 Keuletan dan kesabaran guru dalam melakukan
inovasi pelaksanaan proses pembelajaran.
 Keseriusan guru dalam menerapkan pembelajaran
sesuai yang telah direncanakan.
 Peserta didik yang konsisten dan mempunyai
komitmen untuk terus belajar
 Sarana dan prasarana sekolah yang mendukung
proses pembelajaran.
2. Faktor Pendukung ketidakberhasilan adalah
rendahnya kemampuan literasi peserta didik, sehingga
menghambat pengetahuan prasyarat yang harus
dimiliki peserta didik.
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah:
1. Untuk membuat suatu pembelajaran yang inovatif guru
harus mengidentifikasi masalah yang terjadi selama
proses pembelajaran, dilanjutkan mencari akar penyebab
masalah, mengeksplorasi alternatif solusi permasalahan
melalui kajian literatur dan wawancara, mencari
alternatif solusi dari masalah yang ditemui, kemudian
menentukan solusi yang dapat diterapkan untuk
menyelesaikan permasalahan sehingga terciptalah
perangkat pembelajaran yang inovatif.
2. Setelah melakukan pembelajaran dengan model project
based learning (PjBL), membuat saya merasakan bahwa
sesungguhnya guru itu adalah sebagai fasilitator.
3. Langkah-langkah PjBL mampu membuat peserta didik
belajar secara aktif serta membuat peserta didik memiliki
sifat yang optimis, komitmen dan berinisiatif tinggi. Hal
ini dibuktikan dengan kemampuan peserta didik dalam
menjawab setiap pertanyaan dari guru dengan baik dan
benar.
4. Melalui PjBL, peserta didik dituntut belajar secara
kolaboratif dan membuat suatu karya sehingga peserta
didik lebih antusias dalam belajar, peserta didik dituntut
untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah.
5. Guru akan lebih meningkatkan kemampuannya dalam
mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam
mengelola kelas dengan menerapkan pembelajaran
inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat
terus meningkat.

Anda mungkin juga menyukai