Disusun Oleh :
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Berbasis Masalah Pada Mata
Pelajaran IPS di Kelas V SDN 2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya
Kurangnya keterampilan Guru dalam meyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran kepada siswa. Permasalahan tersebut disebabkan oleh belum dilakukannya
variasi dalam proses pembelajaran yang menunjukan penggunaan strategi media
pembelajaran yang masih kurang. Dengan demikian, maka peserta didik akan cenderung
bosan dengan media yang kurang menarik sehingga berpengaruh terhadap keaktifan dan
keefektifan dalam proses kegiatan belajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka dapat
digunakan penerapan strategi pembelajaran kreatif-produktif.
Untuk itu, peningkatan kemampuan memahami teks sejak dini di usia sekolah
menjadi suatu keharusan bagi proses pembelajaran didalam sistem pendidikan kita
sebagai negara berkembang. Kemampuan berpikir, menalar, dan memecahkan suatu
masalah akan berkembang pada anak apabila mereka terbiasa untuk mengembangkan
kemampuan membaca dan memahami teks dengan baik untuk mengolah atau
menganalisis suatu informasi. Oleh karena itu untuk mewujudkannya dapat menggunakan
beberapa strategi yang sebaiknya harus ditempuh dalam proses pembelajaran yaitu
strategi pembelajaran K-W-L beserta buku panduannya. Melakukan kajian tentang K-W-L
Teaching Model beserta temuan-temuan dan rekomendasi penelitian yang relevan melalui
ujicoba dalam bentuk eksperimen bersama-sama guru-guru disekolah dalam seting
pembelajaran nyata dikelas. Pengguanaan model strategi pembelajaran K-W-L Teaching
Model sudah cukup berhasil, akan tetapi tidak semua pada mata pelajaran yang terdapat di
sekolah seperti pada mata pelajaran matematika.
Jurnal Nasional
Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Hasil Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah
Program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, Jl. Majapahit, 666 B Sidoarjo
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa melalui
pengalamannya dalam proses belajar dan pembelajaran atau bisa disebut sebagai suatu
prestasi dari hasil belajar. Hasil belajar merupakan suatu pencapaian setiap peserta didik
melalui kegiatan belajar dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dapat
dinyatakan dengan simbol, angka, atau huruf sebagai suatu cerminan kualitas individu
dalam proses tertentu. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di sekolah dapat
dilakuakan atau dengan menggunakan strategi sebagai penunjang untuk membantu setiap
proses pembelajaran salah satunya adalah strategi pembelajaran aktif. Untuk mencapai
proses pembelajaran yang optimal, guru dapat menerapkan beberapa strategi untuk
memberikan stimulus kepada setiap peserta didik untuk lebih aktif terhadap setiap
pelaksanaan pembelajaran dengan cara diskusi, pengamatan, dan tanya jawab.
Model diskusi atau presentasi merupakan salah satu cara untuk meghasilkan peserta
didik yang aktif dengan menjelaskan suatu materi yang diperoleh sehingga kemudian
adanya tanya jawab sebagai bentuk keingintahuan dan penguasaan suatu hasil
pengamatan dari pemilik informasi dan penerima informasi. Selain itu juga melalui
pengamatan baik langsung maupun tidak langsung adalah bentuk keaktifan setiap peserta
didik untuk membantu hasil belajar mereka secara maksimal. Dengan adanya strategi
pembelajaran aktif tersebut maka setiap peserta didik dapat berkreasi, berpikir secara
inovatif untuk mengimplementasikan beberapa hal yang terkait dengan hasil yang mereka
dapat sebelumnya untuk kemudian mereka gunakan dalam prosese belajar dan
pembelajaran dan berpengaruh terhadap hasil belajar. Peserta didik yang aktif akan
memiliki wawasan yang lebih baik sehingga memudahkannya menghadapi segala bentuk
suatu permaslahan dalam proses belajar dan pembelajaran.
Jurnal Nasional
Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan. Efektivitas disebut juga dengan efektif, apabila tercapainya tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk membantu proses pembelajran yang
efektif dalam kegiatan belajar dapat menggunakan strategi berbasis mobile learning.
Dengan penggunaan model ini perlu adanya perhatian terhadap beberapa komponen
penunjang agar dapat terlaksana dengan optimal dalam proses pembelajaran diantaranya,
menggunakan teknologi, proses, dan peserta didik.
Pendidik adalah orang yang bertatap muka langsung dengan peserta didik, dengan
demikian sebagus apapun suatu kurikulum dan perencanaan strategi pendidikan
dirancang, tanpa pendidik yang berkualitas maka tidak membuahkan hasil yang efektif.
Untuk itu setiap peserta didik haruslah memiliki kompetensi dan keahlian untuk
mengordinir kelas dengan berbagai penunjang pembelajaran dengan baik, di antaranya
pemanfaatan media pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan keterlibatan peserta didik
dalam proses belajar mengajar, pendidik dapat melakukannya dengan melibatkan secara
langsung peserta didik baik secara individu maupun kelompok. Terkait dengan strategi
pembelajaran, mobile learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi yang membawa manfaat ketersediaan materi ajar
yang dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik melalui handphone.
Tujuan pengembangan mobile learning adalah terjadinya proses belajar sepanjang waktu,
peserta didik dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, menghemat waktu, dan secara
tidak langsung akan meningkatkan kualitas proses belajar itu sendiri.
Jurnal Internasional
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Media Kartu Kata Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Membaca