Anda di halaman 1dari 3

Absolutisme

Merupakan sebuah sistem dalam pemerintahan dalam hal ini terkhusus pada negara di benua
eropa. Absolutisme memiliki ciri pemerintahan yang bersifat mutlak, segala yang diputuskan
oleh pimpinan negara atau kelompok yang menguasai negeri tersebut tidak dapat diganggu gugat
bahkan jika ada yang berani melawan atau bersifat kontra akan mendapat tindakan yang tidak
menyenangkan bahkan sebuah hukuman. Dalam hal ini akan dibahas perkembangan absolutisme
terkhusus negara Rusia, Inggris, dan Prancis.

 Absolutisme di Rusia
Pemerintahan Absolut yang terbentuk di Rusia merupakan akibat dari terbuka nya
pemikiran-pemikiran masyarakat akan norma, demokrasi dan semangat kebangsaan.
Realisasi dari pemerintahan Absolut adalah eksploitasi terhadap kekayaan alam dan
rakyat untuk kepentingan Raja atau Tsar, keluarga, dan kelompok tertentu.
Pemerintahan absolut di Rusia tidak terjadi secara langsung, melainkan memiliki
latar belakang yang sangat panjang. Tsar atau Raja memerintah dengan perantara
birokrasi yang kemudian menjadi autokrasi, hal ini terjadi disegala bidang dengan
kekuasaan penuh atau mutlak. Absolutisme Rusia yaitu Tsar memiliki kekuasaan
tertinggi dan mutlak. Dimana pemerintahan tertinggi Rusia berada ditangan Tsar yang
dibantu oleh golongan Otokrasi Rusia. Pemerintahan Tsar dibantu oleh kabinet yang
bertanggung jawab langsung terhadap Tsar. Tsar merupakan kepala pemerintahan dan
sekaligus sebagai kepala Negara, sedangkan tugas-tugas administratif dilaksanakan oleh
golongan Konserfatif.
Selama pemerintahan Tsar Nikolai II, banyak golongan-golongan yang ingin
menjatuhkan kepemimpinnnya, hingga pada akhirnya, ia dijatuhkan oleh partai sosialis.
Dimana partai ini pecah menjadi dua bagian yaitu Menshevik dan Bolshevik. Menshevik
merupakan golongan sosialis radikal yang menginginkan perubahan secara radikal.
Sedangngkan Bolsevik merupakan golongan yang menghendaki perubahan secara
Moderat, golongan ini dipimpin oleh Lenin, Stalin, dan Trostki. Ketidak sukaan terhadap
kaum borjuis yang absolut menjadi dasar penggerak revolusi yang dilakukan Lenin.
Revolusi 1917 yang berhasil menurunkan Tsar sebagai penguasa mutlak di Rusia.
Kemudian pemerintahan digantikan dengan sebuah pemerintahan proposional yang
dipimpin oleh sosialis moderat. Sehingga sejak saat itu juga pemerintahan Rusia yang
semula kekaisaran berubah menjadi Republik.
 Absolutisme di Inggris
James I dari dinasti Stuart di Inggris memerintah sebagai raja mutlak, yang membenci
Parlemen. Ia berjuang untuk membubarkan parlemen, dan memerintah tanpa suara
rakyat. Dia menyatakan bahwa raja adalah Letnan Tuhan, utusan-Nya, dan memerintah
sebagai raja tertinggi diatas bumi. Dia mulai membuat aturan absolut Inggris, diikuti oleh
keluarganya selama beberapa generasi. James menganjurkan hak-hak ilahi rajaraja, dan
pada gilirannya menulis sebuah buku advokasi hak ilahi berjudul Trew Law of Free
Monarchies di 1598.
Kebijakan yang pernah dilakukannya yaitu, mempersatukan England dan Scotlandia
dalam satu negara kesatuan dengan satu raja, satu hukum dan satu parlemen. Membentuk
aliansi dengan Perancis melawan Ferdinand II (Spanyol). Perang ini merupakan perang
saudara antara Ferdinand II versus Frederick V (menantu James I). Di bawah James
literatur dan drama berkembang pesat. Muncul tokoh: William Shakes-peare, John
Donne, Ben Johnson, Francis Bacon. Dia juga mereduksi peranan Gereja Katholik Roma
Konspirasi untuk membunuh James I terjadi pada pembukaan sidang parlemen 5
November 1605. Hal ini merupakan reaksi dari diberlakukannya hukum anti-katholik
yang diberlakukan secara represif oleh James I. Aktor intelektual penganut agama
Katholik Roma.
Pelakunya ialah Guys Fawkes: a soldier fortune. Namun Konspirasi ini berhasil
digagalkan. Fawkes ditahan Dia juga mendirikan gereja Kristen Protestan dan purifikasi
gereja di Inggris dan sangat teguh akan divine right:
“The state of monarchy is the supremes thing upon earth: for king are not only God’s
lieutenants upon earth, and sit upon God’s throne, but even by God himself they are
called Gods”.
James I Meninggal pada 27 Maret 1625. Penggantinya ialah Charles I yang meneruskan
kebijakan James terutama dalam perseteruan dengan parlemen dan keagamaan.
Pada masa Charles I meletus English Civil War (1642-1649). Ketika ia diganti oleh
CHARLES I, kehidupan absolute di Inggris semakin kuat dan ketika pemerintahan
dipegang oleh James II, absolute di Inggris mencapai puncaknya. bersamaan dengan
puncak absolutisme itu ternyata gerakan revolusi Liberal telah di mulai di Inggris dengan
munculnya kelompok cendikiawan, ilmuan, teknokrat, kapitalin. Dengan dukungan
rakyat yang nanti pemerintahan absolute segera terjadi antiklimaks dalam sistem
pemerintahan absolutisme di Inggris. yakni terjadinya Gloriun Revolution 1689, yakni
revolusi yang dilakukan olah para uskup (elit gereja), bersama-sama dengan parlemen
yang menuntut agar raja turun tahta. gerakan akan mengganti konstitusi yang telah ada
dengan konstitusi baru yang menjamin
kebebasan seluruh warga negara. Pada dasarnya dalm pemerintahan absolutisme tidak
ada hak warga negara. Prakteknya dalam pemerintahan di Inggris akan terjadi
penindasan, pemerasan, eksploitasi kepada seluruh rakyat oleh penguasa. Dengan
munculnya konstitusi baru ini di jamin hak-hak dan kewajibannya. Dengan glorius
revolution raja atau penguasa harus menaati peraturan-peraturan atau konstitusi,
kekuasaan berada di tangan rakyat, raja
atau penguasa ataupun parlemen sebagai pelaksana.
Pasca Glorius Revolution, Inggris dipegang oleh Raja William dari dinasti orang-orang
yang berada dibawah konsitusi Inggris. Sejak itu Inggris mengalami kemajuan yang luar
biasa di berbagai bidang karena jaminan konstitusi. sejak itu Inggris mensponsori sebagai
negara terjamu di Eropa.

 Absolutisme di Prancis

Absolutisme di perancis mengalami puncaknya pada masa pemerintahan raja Louis XIV
hal ini sangat tergambar jelas pada semboyan miliknya yakni, I’etat c’est moi yang secara
harfiah dapat diartikan sebagai “negara adalah saya” . Dia memilih Jean Baptiste
Colbert sebagai menteri keuangan yang menerapkan Merkantilisme. Ini juga didasari atas
perkataan Uskup Perancis Bossuet bahwa itu adalah hak ilahi raja untuk memerintah dan
raja adalah wakil Allah yang di urapi di bumi. Dan Louis juga menghamburhamburkan
kas kerajaan Perancis dengan membangun istana mewah yaitu Versailles dengan waktu
14 tahun.
Kebijakan Louis XIV yaitu, Mencabut Edit of Nantes (kebebasan bagi Huguenots
untuk menjalankan keyakinan dan beribadah). Menutup sekolah, dan merusak gereja
protestan. Dia memerintah dengan semboyan: One king, one law, one faith (un roi, une
loi, une foi), satu raja, satu hukum, satu kesetiaan.
raja Louis juga membangun sebuah penjara bernama Bastille yang
memiliki penjagaan yang sangat ketat, penjara ini dikhusukan bagi siapa saja yang kontra
terhadap raja. Namun seringkali ia memenjarakan banyak orang tanpa bukti atau alasan
yang kuat. Bahkan pada masa kekuasaannya ini ia banyak kaum bangsawan yang hidupn
dalam kemewahan. Bahkan permaisuri kerajaan prancis bernama Marie Antoinette
sampai dijuluki dengan sebutan Madame Deficit akibat pola praktik hidup mewahnya
yang berimbas pada defisitnya kas negara. Akibat dari hal ini mereka kemudian
memetapkan pajak yang tinggi bagi masyarakat kelas bawah.

Anda mungkin juga menyukai