Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN (MID)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR PESERTA


DIDIK MI/SD

Dina Aulia Yudistira Munthe


Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
E-mail : dina48899@gmail.com

Abstrak

Guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
belajar yang dimiliki oleh setiap anak. Oleh karena itu, guru harus memilih strategi yang tepat
pada proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model
pembelajaran Meaningful Instractional Design (MID) pada peserta didik. Metode yang digunakan
pada penelitian ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan
penelitian diketahui bahwa model pembelajaran Meaningful Instractional Design (MID) ini dapat
meningkatkan motivasi dan pemahan belajar pada peserta didik. Dengan adanya pengaitan
antara pelajaran dengan kenyataan membuat peserta didik lebih mudah memahami materi atau
konsep yang disampaikan. Sehingga dengan memberikan pengalaman yang bersifat realistis
peserta didik akan mengingat pelajaran dengan waktu yang lama. Dengan demikian,
penggunaan model pembelajaran Meaningful Instractional Design (MID) pada pembelajaran
dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Kata kunci : Proses belajar, Hasil Belajar, Model Meaningful Instructional Design (MID)

IMPLEMENTATION OF MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN


(MID) TO IMPROVE THE LEARNING ABILITIES OF MI/SD STUDENTS
Abstract

Teachers have an important role in the learning process to improve the learning abilities of every child.
Therefore the teacher must choose the right strategy in the learning process. This study aims to determine
the application of the Meaningful Instructional Design (MID) learning model to students. The method
used in this study is a qualitative method with a descriptive approach. Based on research, it is known that
this Meaningful Instructional Design (MID) learning model can increase students motivation and
understanding of learning. The link between lessons and reality makes it easier for students to
understand the material or concepts presented. So that by providing a realistic experience students will
remember the lesson for a long time. Thus the use of the Meaningful Instructional Design (MID)
learning model in learning can increase student learning interest.

Keywords : Learning process, Learning outcomes, Meaningful Instructional Design models

1
PENDAHULUAN
Kemampuan pada anak sekolah dasar tentu sangat diperlukan untuk dikembangkan ke
tahap selanjutnya. Ada begitu banyak kemampuan anak yang perlu diasah. Untuk itu
dukungan dari orang di sekitarnya perlu menstimulasi anak agar kemampuan yang dimiliki
anak terus berkembang. Dengan demikian, tahap awal dalam perkembangan kemampuan pada
anak akan dipengaruhi oleh lingkungannya. Dalam proses pembelajaran keberhasilan dapat
terlihat dengan adanya peningkatan kemampuan peserta didik dalam belajar.
Kemampuan belajar setiap anak berbeda-beda, anak juga memiliki gaya belajar yang
berbeda baik itu didapat dari guru, orang tua, maupun orang yang mereka suka. Realitanya
anak-anak masih terfokus pada hal yang mereka sukai dalam belajar, sehingga anak cenderung
akan kebanyakan bermain saja dari pada belajar. Oleh sebab itu, idealnya anak sekolah dasar
sangat suka belajar sambil bermain, karena anak-anak akan termotivasi untuk belajar apabila
ada unsur permainan dalam proses pembelajaran. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah
untuk menggerakkan atau memacu peserta didik agar keinginan dan kemauan motivasi
belajarnya meningkat, sehingga tujuan pendidikan tercapai sesuai dengan kurikulum sekolah.
Sebagai contoh, guru memberikan pujian, pada anak tersebut akan timbul rasa percaya diri dan
keberanian sehingga ia tidak takut lagi saat diminta untuk maju kedepan kelas. 1 Dalam hal ini
juga anak akan lebik aktif dalam hal apapun baik itu saat pembelajaran maupun di luar
pembelajaran.
Untuk itu guru harus menciptakan pembelajaran yang berkualitas agar pengetahuan
dan kemampuan anak menjadi semakin bermakna.2Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 tahun 2016 yang menyatakan
bahwa “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik”.
Seorang guru profesional adalah guru yang mempunyai strategi mengajar, menguasai
bahan, mampu menyusun program maupun membuat penilaian hasil belajar yang tepat. Selain
itu, guru juga harus memiliki kemampuan dalam membangkitkan motivasi bagi belajar siswa. 3
Tugas guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator yang bertugas menciptakan situasi
yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa, dan sebagai pengelola
pembelajaran yang bertugas menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.4
1
Zuli Dwi Rahmawati, Penggunaan Media Gadget Dalam Aktivitas Belajar Dan Pengaruhnya Terhadap
Perilaku Anak, Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 3, No 1, (2020), h. 99.
http://www.e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/talim/article/view/1910
2
Yoyo Zakaria Ansori, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran Meaningful Instruction Design Terhadap
Kemampuan Metakognitif Peserta Didik di Sekolah Dasar, Jurnal Elementaria Edukasia Vol 4, No 2, (2021), h.
293. https://www.academia.edu/download/82211433/2312.pdf
3
Nurul Zahriani Jf, dkk, Upaya Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru dan Partisipasi Orangtua
Terhadap Pelaksanaan Aktivitas Pembelajaran Anak Pada Masa Pandemi Covid-19 Di TK Swasta Tunas Bangsa
Medan timur, Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan PengabdianMasyarakat Vol 1 No 1, (2021), h. 99.
https://journal.yaspim.org/index.php/pendalas/article/view/65/49
4
Darmawan Harefa, Penggunaan Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design Dalam
Pembelajaran Fisika, (Sumatera Barat, Insan Cendekia Mandiri, 2021), h. 4.

2
Menyikapi hal ini, guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran yang baik
dan bervariasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajar dan motivasi belajar pada
peserta didik. Meskipun model pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat
konvensional dan terkadang bertentangan dengan materi yang diajarkan, siswa belum terbiasa
memecahkan masalah berupa soal cerita dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari serta
pembelajaran masih monoton, oleh karena itu siswa bersikap pasif dalam proses pembelajaran
di kelas.5 Oleh karena itu, perlu dilaksanakan pengajaran berdasarkan masalah dan
pengalaman kontekstual siswa, yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan mengasah
kemampuan belajarnya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Meaningful
Instructional Design (MID). Sebagaimana Rusman (2012) “Belajar bermakna (meaningful learning)
pada dasarnya merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep
relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Pandangan Sritresna (2015), “Model
pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan keefektifan dan kebermaknaan pembelajaran dengan memberikan kerangka
konseptual kegiatan.
Sejatinya, kajian mengenai penerapan strategi Meaningful Instructional Design (MID)
telah banyak diteliti oleh sejumlah orang. Di antaranya, Penerapan model pembelajaran
meaningful instructional design (MID) di SMP Negeri 5 Padangsidimpuan (Rezky & Veri, 2020),
Monograf penggunaan model pembelajaran meaningful instructional design dalam pembelajaran
fisika (Darmawan, 2021), Penerapan model pembelajaran MID (Meaningful Instructional Design)
Berorientasi mind mapping untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas
vii-c smp Negeri 4 Seririt (Sekarini, dkk, 2018), Meningkatkan kemampuan koneksi matematis
siswa melalui model pembelajaran Cooperative-Meaningful Instructional Design (Teni, 2015),
Pengaruh model pembelajaran meaningful instructional design terhadap hasil belajar kognitif
siswa pada mata pelajaran matematika (Yuliani, dkk, 2020).
Berdasarkan literatur review di atas bahwasanya terlihat jelas bahwa masih terdapat bilik
kosong penelitian terkait penerapan strategi pembelajaran meaningful instructional design (MID)
terhadap kemampuan belajar peserta didik MI/SD. Untuk itu, penting dilakukan analisis lebih
lanjut terkait upaya penerapan strategi pembelajaran meaningful instructional design (MID) untuk
meningkatkan kemampuan belajar peserta didik MI/SD

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif, deskriptif yaitu rumusan masalah yang
memandu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti
secara menyeluruh, luas dan mendalam. Penelitian dilakukan dengan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu ; observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil observasi berupa
aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi, atau suasana tertentu dan perasaan emosi

5
Rizky Purnama & Veri Pramudia Fadli, Penerapan Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design
(MID) Di SMP Negeri 5 Padangsidimpuan, Jurnal Mathematic Education Vol 3 No 2, (2020), h. 15.
https://www.journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu/article/view/926

3
seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian
untuk menjawab pertanyaan penelitian.6 Penelitian ini dilakukan pada hari selasa tanggal 7
Maret 2023, subjek dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Istilah model banyak digunakan dalam pembelajaran seperti halnya dalam
pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) dimana model pembelajaran yang
mengutamakan kebermaknaan belajar dan efektivitas dengan cara membuat kerangka kerja-
aktivitas secara konseptual kognitif-konstruktivis.7 Meaningful Instructional Design (MID)
merupakan strategi dasar dari pembelajaran kontruktivistik, Ausubel menjelaskan meaningful-
learning bahwa manusia ingin mengetahui keadaan sekelilingnya, apakah lingkungan sosial,
lingkungan alam, bahkan lingkungan spiritual. Dalam proses belajarnya mengutamakan
kebermaknaan agar peserta didik mudah mengingat kembali materi-materi yang telah
disampaikan oleh guru ataupun materi yang baru disampaikan.8
Model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) merupakan pembelajaran
yang mengutamakan kebermaknaan belajar dan efektivitas dengan cara membuat kerangka
kerja-aktivitas secara konseptual-konstruktivitas. Sehingga proses pembelajaran di dalam kelas
sangat bermakna bagi peserta didik, interaktif dan menyenangkan.9
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran bermakna merupakan proses yang dikaitkan
dengan pengetahuan baru tentang konsep-konsep penting yang terdapat dalam struktur
kognitif siswa. Proses pembelajaran bukan sekedar menghafal konsep atau fakta, tetapi
merupakan kegiatan menggabungkan konsep untuk menciptakan pemahaman yang utuh
tentang lingkungan sekitar siswa sehingga konsep yang dipelajari dipahami dengan baik dan
tidak mudah dilupakan.10 Belajar bermakna ada dua hal yang penting yang harus diperhatikan.
Pertama, karakteristik bahan yang dipelajari. Kedua, adalah struktur kognitif individu
pembelajar. Bahan baru yang dipelajari tentu saja akan mengubah struktur kognitif peserta
didik haruslah bermakna, artinya dapat berwujud istilah yang memiliki makna, konsep-konsep
yang bermakna atau hubungan antara dua atau lebih konsep yang memiliki makna.

6
Mudjia Rahardjo, Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang, (2011), h. 3. http://repository.uin-malang.ac.id/1123/
7
Rosita, Pengaruh Cooperative Meaningful Instructional Design (C-MID) Terhadap Hasil Belajar Siswa Di
Mtsn Langsa, Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika AL-Qalasadi Vol 2 No 2, (2018), h. 21.
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/qalasadi/article/view/796/560
8
Atik Wuryati, Peningkatan Prestasi IPS Materi Keunggulan Lokasi Terhadap Kegiatan Transportasi
Melalui Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) Pada Siswa Kelas VIII C Di SMP Negeri 1
Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020, Jurnal Edukasi New Normal Vol 1 No 3, (2021), h. 9.
https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JENN/article/view/1129/1014
9
Etik Ristinawati, Pengaruh Model Meaningful Instructional Design (MID) Terahadap Hasil Belajar Peserta
Didik Pada Materi Animal, Jurnal Metaedukasi Vol 2 No 1, (2020), h. 2.
https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/metaedukasi/article/view/1806
10
Ariska, Pengaruh Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design Terhadap Pemahaman Konsep
Fisika Peserta Didik, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampuang (2019), h. 28. http://repository.radenintan.ac.id/8186/1/SKRIPSI.pdfhttp://repository.radenintan.ac.id/
8186/1/SKRIPSI.pdf

4
Selanjutnya bahan baru yang akan dipelajari hendaknya dihubungkan dengan struktur kognitif
siswa secara substansial dan beraturan.11
Model pembelajaran Meaningful Instructional Design memiliki beberapa komponen yang
terdiri atas lima komponen yaitu Tujuan pembelajaran, Materi atau bahan ajar, Sumber belajar,
langkah-langkah pembelajaran, dan Evaluasi pembelajaran. Model Pembelajaran ini juga
memiliki ciri-ciri berupa (1) Menggunakan pengalaman dan pengetahuan awal dari peserta
didik untuk menangkap informasi kemudian diproses dan disimpan informasinya untuk
diingat kembali bilamana dibutuhkan (2) Mempertimbangkan materi, kerumitan dari tugas
yang berkaitan dengan kebutuhan, minat, dan perkembangan kognitif peserta didik.12
Adapun langkah-langkah dalam metode pembelajaran Meaningful Instructional Design
(MID) adalah sebagai berikut :
a. Lead in
Langkah pertama dalam proses pembelajaran metode MID adalah kegiatan yang
berkaitan dengan pengalaman, analisis pengalaman, dan konsep ide. Dalam
pembelajaran ini, menghubungkan pengalaman atau peristiwa dan fakta baru
kemudian menganalisis pengalaman tersebut dan menghubungkan ide-ide mereka
dengan materi atau konsep baru. Kegiatan itu dilakukan guru melalui : (1) menciptakan
situasi dalam bentuk kegiatan yang berkaitan dengan pengalaman siswa (2) membagi
peserta didik secara heterogen menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
(3) pertanyaan atau tugas bagi siswa untuk merefleksikan dan menganalisis beberapa
pengalaman sebelumnya (4) pertanyaan tentang beberapa konsep, ide, dan informasi,
meskipun hal-hal tersebut belum diketahui oleh siswa.
a. Reconstruction
Langkah kedua dalam proses pembelajaran metode MID adalah guru
memfasilitasi dan memediasi pengalaman belajar yang relevan. Misalnya, memberikan
ide berupa konsep atau informasi dengan mendengarkan dan membaca teks yang
disiapkan, didiskusikan, dan dinilai oleh siswa. Konsep pembelajaran ini menekankan
siswa menemukan konsep-konsep yang mereka perlukan untuk memperoleh
pengetahuan. Peserta didik dapat menempatkan pengalaman belajar mereka ke dalam
pengalaman mereka sendiri.13 Kegiatan itu dilakukan guru melalui (1) membagikan
bahan ajar kepada setiap kelompok (2) mempersilahkan setiap kelompok mempelajari
bahan ajar (3) mengembangkan pemahaman baru dengan memberikan tugas.
b. Production

11
Zulfikar, dkk, Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Cooperative-Meaningful Instructional Design (MID), Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 3 No 4,
(2023), h. 27. http://journal.unigha.ac.id/index.php/EE/article/view/1249/1014
12
Ahbar Sayari, Pengaruh Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) Berbantuan Media
Web Learning Terhadap Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik Pada Materi Alat-alat Optik, Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan, Tadris Fisika, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, (2022), h. 6.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/66157
13
Sri Nur Ana, Efektivitas Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) Dalam
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari Self Efficacy, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, (2022), h. 22.
http://repository.radenintan.ac.id/17359/

5
Langkah ketiga dalam proses pembelajaran metode MID, yaitu melalui ekspresi-
apresiasi konsep.14 Konsep materi pembelajaran yang disajikan dievaluasi atau
diterapkan dalam bentuk nyata. Selain itu, juga mengarah pada alur pembelajaran yang
produktif sehingga siswa tidak hanya memahami secara konseptual, tetapi dapat
menciptakan hal-hal baru dari konsep yang dipahaminya.
Dari uraian langkah-langkah pembelajaran di atas, siswa harus belajar secara aktif
dengan dukungan pengalaman dan mampu menyusun materi atau konsep baru. Sehingga akan
muncul konsep baru dari konsep yang dipahami. Dengan cara ini, siswa akan mengalami
pembelajaran yang berbeda sehingga mereka termotivasi untuk belajar dan hasil belajar
menjadi maksimal.

Guru memberi apresiasi,


Memotivasi siswa, dan
Menyampaikan tujuan

Siswa dengan Membagi siswa secara


bimbingan guru heterogen menjadi
membuat rangkuman beberapa kelompok
materi dan refleksi
Production Lead

Berdiskusi, presentasi Menggali pengalaman


Dan masing-masing dan pengetahuan
Kelompok saling siswa
Menanggapi Reconstruction

Guru mempersilakan Guru membagikan


Setiap kelompok Bahan ajar kepada
Mempelajari bahan Ajar setiap kelompok

Mengembangkan Pemahaman
Baru Siswa melakukan
Eksplorasi melalui tugas

Gambar 1. Langkah-langkah model pembelajaran MID

Dahar menyatakan bahwa model MID memiliki kelebihan ketika diterapkan dalam
pembelajaran yaitu : (1) penerapan model pembelajaran MID dapat mengatasi proses
pembelajaran yang cenderung pasif, kerana siswa tertata dengan baik dalam pembelajaran
14
Al-Qoniah, dkk, Pengaruh Cooperative Meaningful Instructional Design (C-MID) Berbantuan
Multimedia Interaktif Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Peserta Didik, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi
Vol 6 No 2, (2020), h. 281. https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JPFT/article/view/1778

6
yang berpusat pada siswa (2) siswa dapat lebih realistis merefleksikan hubungan antara
pengalaman dirumah dan di sekolah (3) proses membaca, mengamati dan bekerja sama dalam
pembelajaran MID dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan kemampuan
menyerap materi sehingga pembelajaran lebih mudah dipahami dan siswa mengingatnya lebih
lama (4) siswa dapat menemukan sendiri informasi baru dengan mengkorelasikan semua
informasi yang dimilikinya.15
Manfaat model MID berpengaruh positif terhadap peningkatan pemahaman siswa yang
dapat dinila melalui hasil belajar. Selain itu, diketahui bahwa manfaat MID dapat
meningkatkan minat belajar siswa. Karena dalam pembelajaran siswa terlibat langsung dalam
mendemonstrasikan materi pembelajaran. Aktivitas siswa yang termotivasi untuk
berpartisipasi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran yang terorganisir meningkatkan
keinginan untuk belajar dan daya saing akan berkembang lebih besar. Proses membaca,
mengamati dan bekerja sama dapat mendorong kemampuan berpikir dan menyerap materi
akan lebih mudah.
Faktor pendukung model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) ini ialah
kompetensi guru yang sangat berpengaruh dalam proses pendidikan, dalam proses
pembelajaran guru tidak hanya menjalankan tugas tapi juga berfungsi untuk membangun
kemampuan peserta didik secara berkelanjutan. Selain dipengaruhi guru yang berkualitas
kurikulum juga sangat penting digunakan dalam proses pembelajaran serta pengawasan kepala
sekolah yang menstimulasi guru untuk bekerja dalam mencapai tujuan bersama.16
Adapun faktor penghambat model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID)
ini ialah sulit bagi guru untuk menemukan contoh yang konkrit dan realistis. karena dalam
metode ini lebih ditekankan pembelajaran berdasarkan pengalaman siswa dan pengalaman
guru sendiri. Jadi terkadang ada kendala untuk benar-benar menyajikan materi. Guru juga
harus mampu mengatur dan memanfaatkan waktu pembelajaran karena model MID ini
memerlukan waktu yang cukup lama. Ttingkat kemampuan anak berbeda-beda jika tingkat
kepandaian peserta didik terdapat perbedaan yang jauh dalam satu kelompok, maka peserta
didik tidak dapat bekerja sama dengan baik karena akan bergantung kepada peserta didik lain
yang lebih pintar.17
Berdasarkan hasil observasi peneliti, diperoleh informasi bahwa model pembelajaran
Meaningful Instructional Design (MID) dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar
dan memahami pembelajaran berdasarkan pengalaman mereka. Dikarenakan model
pembelajaran ini menekankan pada konsep pembelajaran yang bermakna maka peserta didik
akan mendapatkan pemahaman tentang apa yang sebenarnya mereka pelajari. Semangat

15
Marlinda Putri Maharani, dkk, Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Muatan Matematika tema 8 Subtema
1 Melalui Model Meaningful Instructional Design (MID) Siswa Kelas 2 SD Negeri Mangunsari 01 Semester II
Tahun pelajaran 2017/2018, Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, (2018), h. 90.
https://www.jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/math/article/view/86/77
16
Muhammad Zul Ahmadi, dkk, Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Di Sekolah, Phinisi
Integration Review Vol 3 No 2 (2020), h. 311. https://journal.yaspim.org/index.php/pendalas/article/view/65/49
17
Mukhammad Lutfi Khakim, Implementasi Metode Meaningful Instructional Design (MID) Pada
Pembelajaran Fiqih Dalam Menumbuhkan Kreativitas Belajar Peserta Didik Di Madrasah Tsanawiyah Nu
Mazro’atul Huda Karanganyar Demak Tahun Pelajaran 2017/2018, Fakultas Tarbiyah, Pendidikan Agama Islam,
Institut Agama Islam Negeri Kudus, (2019), h. 18. http://repository.iainkudus.ac.id/2814/

7
belajar peserta didik akan timbul jika pembelajaran itu menyenangkan. Oleh karena itu guru
menyediakan media yang sesuai dengan pelajaran yang akan diberikan.
Hal ini menjadi dorongan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran disertakan
dengam media pembelajaran yang menyenangkan dan pendekatan yang dilakukan guru
terhadap peserta didik. Dengan menggunakan model pembelajaran Meaningful Instructional
Design (MID) ini peserta didik akan lebih efektif untuk mengikuti pelajaran dikarenakan
metode ini sudah tertata dengan baik hal apa saja yang harus dilakukan pada saat
pembelajaran.18 Adapun kegiatan awal dalam penerapan model pembelajaran MID ini adalah
melakukan kegiatan yang terkait pengalaman, pembelajaran diawali sebuah masalah
berdasarkan pengalaman siswa. Rekonstruksi untuk menggali minat siswa dengan eksplorasi
media. Media yang digunakan berupa gambar animasi yang terkait materi pembelajaran.
Ekspresi dan apresiasi konsep dengan berbagai wawasan dan pengalaman dalam diskusi
kelompok. Dalam hal ini peserta didik terbagi menjadi beberapa kelompok dan mendiskusikan
pelajaran yang diberikan. Setelah itu laporan hasil diskusi akan dipresentasikan dan menggali
pemahaman peserta didik tentang konsep yang mereka pahami.19

Gambar 2. Kegiatan pembelajaran Gambar 3. Media pembelajaran


Pada hasil observasi yang dilakukan, penerapan metode pembelajaran Meaningful
Instructional Design (MID) ini diajarkan kepada peserta didik dapat dikatakan cukup baik.
Dapat dilihat bahwa kemampuan pemahaman konsep dari materi yang diberikan mengenai
panca indera lebih baik dari pada hanya membaca dan menyimpulkan materi saja. Hal ini
dapat terlihat bahwa pemahaman konsep akan berkembang dan meningkat apabila guru dapat
membuat pembelajaran bermakna dengan mengeksplorasi topik secara mendalam dan
memberi mereka contoh yang tepat serta menarik dari suatu konsep. Sehingga, penerapan
model MID pada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan belajarnya memberikan

18
Nursalim, Profesionalisme Guru SD/MI, Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 2 No 2, (2017), h. 256 .
https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/3987
19
Arif Hidayat Siregar, Pengaruh Metode Pembelajaran Meaningful InstructionalL Design Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Rahmat Islamiyah Medan, Fakultas Agama
Islam, Pendidkan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, (2020), h. 11.
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/14627

8
pengaruh yang positif terhadap kemampuan pemahaman konsep materi panca indera pada
peserta didik.20
Dengan menggunakan model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID)
ini pembelajaran yang dilakukan akan terlihat bermakna karena guru akan mengaitkan
pelajaran dengan pengalaman mereka sendiri. Misalnya pada pembelajaran materi
tentang panca indera peserta didik akan diperintahkan oleh guru untuk memahami
apa-apa saja fungsi dari setiap panca indera tersebut dengan berdasarkan pengalaman
atau kejadian yang mereka lalui. Seperti halnya melihat, mendengar, meraba, mencium
dan merasakan adalah kegiatan yang setiap hari dilakukan. Oleh karena itu peserta
didik akan mengingat selalu pelajaran yang diberikan dengan melibatkan aktivitasnya.

KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID)
dapat meningkatkan kemampuan belajar peserta didik. Model pembelajaran ini menekankan
pada konsep pembelajaran yang bermakna maka peserta didik akan mendapatkan pemahaman
tentang apa yang sebenarnya mereka pelajari. Pada materi panca indera peserta didik sudah
mampu memahami konsep dari pelajaran yang diberikan, dengan memberikan pengalaman
yang terkait aktivitas yang dirasakan oleh peserta didik didalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) ini dapat
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Muhammad Zul, dkk, (2020), Implementasi Program Penguatan Pendidikan
Karakter Di Sekolah, Phinisi Integration Review 3 (2).
https://journal.yaspim.org/index.php/pendalas/article/view/65/49
Al-Qoniah, dkk, (2020), Pengaruh Cooperative Meaningful Instructional Design (C- MID)
Berbantuan Multimedia Interaktif Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Peserta Didik,
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi 6 (2).
https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JPFT/article/view/1778
Ansori Yoyo Zakaria, dkk, (2021), Pengaruh Model Pembelajaran Meaningful Instruction
Design Terhadap Kemampuan Metakognitif Peserta Didik di Sekolah Dasar, Jurnal
Elementaria Edukasia 4 (2). https://www.academia.edu/download/82211433/2312.pdf
Ana Sri Nur, (2022), Efektivitas Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID)
Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari
Self Efficacy, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Pendidikan Matematika,
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
http://repository.radenintan.ac.id/17359/
Ariska, (2019), Pengaruh Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
20
Resty Fauziah, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design dan Self Regulated
Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Berdasarkan Siswa SMP/MTs, Journal For Research In
Mathematics Learning Vol 2 No 3, (2019), h. 216.
https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/juring/article/view/8073

9
Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampuang .
http://n.ac.id/8186/1/SKRIPSI.pd
Fauziah Resty, dkk, (2019), Pengaruh Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design
dan Self Regulated Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Berdasarkan Siswa SMP/MTs, Journal For Research In Mathematics Learning 2
(3). https://ejournal.uin- suska.ac.id/index.php/juring/article/view/8073
Fadli Rizky Purnama & Veri Pramudia, (2020), Penerapan Model Pembelajaran Meaningful
Instructional Design (MID) Di SMP Negeri 5 Padangsidimpuan, Jurnal Mathematic
Education 3 (2).
https://www.journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu/article/view/926
Harefa Darmawan, Penggunaan Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design Dalam
Pembelajaran Fisika, (Sumatera Barat, Insan Cendekia Mandiri, 2021).
Khakim Mukhammad Lutfi, (2019), Implementasi Metode Meaningful Instructional Design
(MID) Pada Pembelajaran Fiqih Dalam Menumbuhkan Kreativitas Belajar Peserta
Didik Di Madrasah Tsanawiyah Nu Mazro’atul Huda Karanganyar Demak Tahun
Pelajaran 2017/2018, Fakultas Tarbiyah, Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam
Negeri Kudus. http://repository.iainkudus.ac.id/2814/
Maharani Marlinda Putri, dkk, (2018), Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Muatan
Matematika tema 8 Subtema 1 Melalui Model Meaningful Instructional Design (MID)
Siswa Kelas 2 SD Negeri Mangunsari 01 Semester II Tahun pelajaran 2017/2018,
Jurnal Pendidikan Matematika 4 (2).
https://www.jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/math/article/view/86/77
Nursalim, (2017), Profesionalisme Guru SD/MI, Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2 (2).
https://journal3.uinalauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/37
Rahmawati Zuli Dwi, (2020), Penggunaan Media Gadget Dalam Aktivitas Belajar Dan
Pengaruhnya Terhadap Perilaku Anak, Jurnal Studi Pendidikan Islam 3 (1).
http://www.e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/talim/article/view/1910
Rahardjo Mudjia, (2011), Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif, Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. http://repository.uin-
malang.ac.id/1123/
Ristinawati Etik, (2020), Pengaruh Model Meaningful Instructional Design (MID)
Terahadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Animal, Jurnal Metaedukasi 2 (1).
https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/metaedukasi/article/view/1806
Rosita, (2018), Pengaruh Cooperative Meaningful Instructional Design (C-MID) Terhadap
Hasil Belajar Siswa Di Mtsn Langsa, Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika AL-
Qalasadi 2 (2).
https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/qalasadi/article/view/796/560
Sayari Ahbar, (2022), Pengaruh Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID)
Berbantuan Media Web Learning Terhadap Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik
Pada Materi Alat-alat Optik, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Tadris Fisika,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/66157

10
Siregar Arif Hidayat, (2020), Pengaruh Metode Pembelajaran Meaningful InstructionalL Design
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP
Rahmat Islamiyah Medan, Fakultas Agama Islam, Pendidkan Agama Islam,
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/14627
Wuryati Atik, (2021), Peningkatan Prestasi IPS Materi Keunggulan Lokasi Terhadap
Kegiatan Transportasi Melalui Model Pembelajaran Meaningful Instructional
Design (MID) Pada Siswa Kelas VIII C Di SMP Negeri 1 Ngawi Kabupaten Ngawi
Tahun Pelajaran 2019/2020, Jurnal Edukasi New Normal 1 (3).
https://ejurnalkotamadiun.org/index.php/JENN/article/view/1129/1014
Zahriani Nurul, dkk, (2021), Upaya Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru dan
Partisipasi Orangtua Terhadap Pelaksanaan Aktivitas Pembelajaran Anak Pada
Masa Pandemi Covid-19 Di TK Swasta Tunas Bangsa Medan timur, Jurnal
Penelitian Tindakan Kelas dan Pengabdian Masyarakat 1 (1).
https://journal.yaspim.org/index.php/pendalas/article/view/65/49
Zulfikar, dkk, (2023), Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative-Meaningful Instructional Design
(MID), Jurnal Pendidikan dan Keguruan 3 (4).
http://journal.unigha.ac.id/index.php/EE/article/view/1249/1014

11

Anda mungkin juga menyukai