Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Media Pembelajaran ....

(Alfiati Nurjanah) 63

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI FISIKA


MENGGUNAKAN LECTORA INSPIRE PADA MATERI FLUIDA STATIS
UNTUK PESERTA DIDIK SMA KELAS X IPA
DEVELOPMENT OF PHYSICS SELF LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN THE
STATIC FLUID LESSON FOR HIGH SCHOOL STUDENTS X GRADE SCIENCE CLASS
1
Oleh: Alfiati Nurjanah, dan 2Suharyanto
AlfiatiNVivi@gmail.com
1
Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta
2
Dosen Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran menggunakan program lectora inspire.
Produk tersebut digunakan sebagai media pembelajaran mandiri yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
tambahan. Penelitian ini bertujuan: (1) mengembangkan media pembelajaran menggunakan software lectora
inspire untuk mata pelajaran fisika kelas X IPA SMA pada pokok bahasan fluida statis sebagai sumber belajar
mandiri; dan (2) mengetahui kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan sebagai sumber belajar mandiri.
Model penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Pengembangan media pembelajaran ini mengacu
pada tahapan penelitian pengembangan menurut Walter R. Borg dan Merdith Damien Gall yang terdiri dari sepuluh
tahap. Pada penelitian ini dibatasi pada tahap pertama sampai keenam. Enam tahap tersebut yaitu tahap research
and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product
revision, dan main field testing. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar penilaian ahli, lembar
penilaian guru SMA dan lembar angket respon peserta didik. Teknik analisis data untuk mengetahui kelayakan
produk dan angket respon peserta didik menggunakan konversi nilai skala lima. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa berdasarkan hasil penilaian dari beberapa ahli, produk pengembangan media pembelajaran menggunakan
software lectora inspire untuk mata pelajaran fisika kelas X IPA SMA pada pokok bahasan fluida statis sebagai
sumber belajar mandiri telah layak digunakan dan termasuk dalam kategori sangat baik, serta peserta didik
memberikan respon sangat baik terhadap produk media pembelajaran fisika dengan software lectora inspire
sebagai media pembelajaran mandiri

Kata kunci:media pembelajaran, lectora inspire, pembelajaran fisika, respon peserta didik

Abstract
This research is a development research to build a learning media using lectora inspire. The product is used as self
learning media which can also be used as additional learning resource. The aim of this research are : (1) to
develop learning media using lectora inspire for physics lesson of X grade high school students; and (2) to know
the qualification the media as self learning resource. Model used in this research is research and development
(R&D). Development of learning media is processed based on ten development phases by Walter R. Borg and
Merdith Damien Gall. This research is limiting the phases in to six phases, they are : research and information
collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, and
main field testing. Instruments used in this research are expert evaluation, high school teacher evaluation, and
student respons questionnaire. Data analysis to know the qualification of media product and student respons
questionnaire are by using conversion into 5 scale value. The result of this research shows that based on
evaluation process, this media product of lectora inspire software is qualified to be used and categorized as very
good and students also give very good respons to the media as self learning media.

Keywords: learning media, lectora inspire, physics learning, students respons


64 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomr 1, Tahun 2016

PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, meningkatkan


Hasil observasi pembelajaran di SMA N kesejahteraan melalui pengetahuan, pemahaman
1 Kasihan menunjukkan bahwa terdapat dan keterampilan keilmuan dalam meniti karier
beberapa permasalahan yang terjadi dalam (Achmad dkk, 2007: 200). Maka permasalahan-
proses belajar mengajar khususnya pada permasalahan pembelajaran ini seharusnya
pembelajaran fisika. Permasalahan yang ada, dapat diatasi dan guru dapat menciptakan
diantaranya proses belajar mengajar di sekolah pembelajaran yang efektif, yang diharapkan
ini banyak dilakukan di dalam kelas dan peserta terjadi kebermaknaan yang dirasakan oleh
didik hanya mengandalkan buku teks dan peserta didik.
penjelasan guru di sekolah sebagai sumber Proses pembelajaran apapun, termasuk
pengetahuan. Sedangkan materi fisika yang fisika diharapkan mampu menanamkan dan
harus dikuasai peserta didik cukup kompleks dan membudayakan kebiasaan berpikir dan
membutuhkan waktu yang relatif banyak. Pada berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan
sekolah ini, hampir semua peserta didik hanya mandiri. Itu artinya bahwa guru yang tadinya
mengandalkan penjelasan dari guru yang hanya hanya menyampaikan pengetahuan, kini harus
dengan waktu yang terbatas di sekolah, dengan bergeser menjadi agen pendidikan dalam
hal tersebut peserta didik tidak akan optimal pembelajaran yang lebih memfokuskan pada
menguasai materi dan peserta didik juga tidak aktivitas peserta didik. Tanggung jawab seorang
terdorong untuk mencapai kompetensi yang ada. guru sangatlah kompleks dan tanggung jawab ini
Terbatasnya waktu di sekolah menuntut inisiatif mampu digunakan sebagai alat ukur kesuksesan
peserta didik untuk belajar secara mandiri di luar guru dalam memberi pembelajaran. Tanggung
jam pelajaran, akan lebih baik jika adanya jawab seorang guru di tangannya harus tercipta
dorongan peserta didik untuk belajar secara manusia-manusia yang berbudi luhur,
mandiri sesuai dengan kemampuan belajarnya. berperilaku baik, berprestasi, berkualitas, dan
Pendidikan tidak terlepas dari suatu berakhlak mulia, maka dari itu untuk mencapai
proses belajar mengajar. Kecenderungan proses kesuksesan tersebut, seorang guru harus
belajar mengajar di dalam kelas yang memiliki kapabilitas.
berlangsung secara klasikal dan hanya Permasalahan lain yang terdapat di SMA
bergantung pada buku teks dengan metode N 1 Kasihan yaitu tersedianya fasilitas komputer
pengajaran yang lebih bersifat menghafal yang dimiliki masing-masing peserta didik,
daripada pemahaman konsep harus segera namun kurang dimanfaatkan untuk
dirubah dan perubahan ini seharusnya menjadi meningkatkan pemahaman dan untuk belajar
komitmen seorang guru. Pada sekolah ini guru mandiri. Melalui komputer, siswa dapat belajar
masih menggunakan metode ceramah serta secara individual baik secara terprogram yaitu
penggunaan alat bantu komputer yang kurang salah satunya dengan e-learning maupun tidak
optimal dan hanya sedikit guru yang terprogram yaitu peserta didik secara bebas dapat
memanfaatkan alat bantu komputer untuk mencari bahan dan informasi sesuai dengan
pembelajaran. Sebenarnya tidaklah salah metode minat masing-masing tanpa adanya intervensi
tersebut, namun pada kenyataannya hal tersebut dari siapapun (Daryanto, 2010: 186).
menyebabkan peserta didik kurang optimal Kebanyakan peserta didik memiliki komputer
dalam memahami materi yang disampaikan guru. atau laptop adalah untuk bermain game, online
Pembelajaran fisika akan lebih bermakna apabila sosial media, dan mengerjakan tugas dari guru.
dampak dari pembelajaran fisika siswa dapat Jarang sekali peserta didik yang menggunakan
mengembangkan pengalaman untuk lebih perangkat komputer untuk belajar mandiri.
memahami dunia nyata, menggunakan proses Peserta didik kurang minat untuk belajar mandiri
dan prinsip-prinsip keilmuan untuk membuat di luar sekolah karena tidak tersedianya materi
keputusan, terlibat aktif dalam diskusi tentang atau sumber untuk belajar mandiri. Dalam hal ini
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Alfiati Nurjanah) 65

guru dituntut memiliki kemampuan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan
mengembangkan bahan ajar mandiri yang dapat produk tersebut, yang nantinya digunakan untuk
mewujudkan pembelajaran aktif, inovatif, keperluan pendidikan dan pembelajaran. Produk
kreatif, efektif, dan menyenangkan yang juga tersebut tidak selalu berbentuk benda atau
merupakan eksistensinya sebagai tenaga perangkat keras (hardware), tetapi bisa juga
profesional. perangkat lunak atau software. Maka, pada
Sesuatu informasi yang disampaikan penelitian ini dikembangkan produk
dengan teknik baru dan kemasan yang bagus menggunakan software lectora sebagai media
serta didukung oleh alat-alat berupa sarana atau pembelajaran mandiri.
media yang belum pernah dikenal oleh peserta Penelitian pengembangan yang
didik sebelumnya, dapat menarik perhatian digunakan dalam penelitian ini yaitu pembuatan
peserta didik untuk belajar, sebagai contohnya media pembelajaran mandiri dengan
yaitu guru menyampaikan informasi dengan alat menggunakan software lectora inspire pada
bantu pembelajaran yang belum pernah mereka materi fluida statis peserta didik kelas X IPA
lihat sebelumnya (Martinis Yamin, 2008: 174). SMA. Pengembangan dilaksanakan secara
Oleh karena hal tersebut diatas, maka penulis bertahap sesuai model penelitian. Penggunaan
melakukan penelitian untuk mengembangkan model penelitian tersebut bertujuan untuk
media pembelajaran mandiri fisika menggunakan menghasilkan produk bahan ajar yang layak.
suatu program. Program yang dimaksud di sini Penelitian pengembangan ini, tahapan
yaitu „lectora inspire‟. Sebenarnya banyak dibatasi hanya sampai tahap keenam dari total
software yang dapat mendukung pembuatan keseluruhan tahap berjumlah sepuluh. Hal
media pembelajaran, tetapi lectora inspire tersebut dikarenakan keterbatasan waktu dan
merupakan authoring tool yang dapat biaya penelitian, sehingga nantinya produk yang
memudahkan guru dalam pembuatan multimedia dihasilkan hanya sebatas produk uji coba
pembelajaran berbasis audio-visual. Lectora lapangan saja.
inspire merupakan software pengembangan Waktu dan Tempat Penelitian
belajar elektronik (e-learning) yang relatif Penelitian ini dilakukan dari bulan
mudah diaplikasikan dan diterapkan karena September 2015 sampai dengan bulan Desember
dapat dibuat tanpa harus tahu dan bisa bahasa 2015. Penelitian dilakukan di SMA N 1 Kasihan,
pemrograman. Bantul, DIY.
Dari penjabaran di atas, maka penulis Subjek Penelitian
berupaya untuk mengkaji permasalahan- Subjek penelitian merupakan subjek yang
permasalahan yang ada dan melakukan dituju untuk diteliti oleh peneliti. Subjek pada
pengembangan media pembelajaran penelitian pengembangan ini adalah dosen ahli
menggunakan software lectora inspire sebagai materi, dosen ahli media, guru fisika SMA, serta
sumber belajar mandiri peserta didik kelas X peserta didik kelas X SMA N 1 Kasihan yang
IPA SMA N 1 Kasihan. Penelitian ini sangat dapat memberikan informasi mengenai kualitas
perlu dilakukan untuk mendukung peningkatan media pembelajaran mandiri.
kualitas guru dalam pembelajaran fisika. Prosedur
Dalam penelitian pengembangan
METODE PENELITIAN pembuatan media pembelajaran mandiri ini,
Jenis Penelitian penulis mengacu pada tahapan penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pengembangan menurut Walter R. Borg dan
model penelitian dan pengembangan atau Merdith Damien Gall yang terdiri dari sepuluh
Research and Development (R&D). Model tahap. Penelitian pengembangan ini, tahapan
penelitian dan pengembangan adalah metode dibatasi hanya sampai tahap keenam. Tahapan
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan tersebut, yaitu:
66 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomr 1, Tahun 2016

a. Penelitian dan pengumpulan informasi untuk memperoleh data dengan langkah-langkah


(research and information collection) sebagai berikut:
b. Perencanaan (planning) a. Observasi pembelajaran fisika kelas X dan
c. Pengembangan produk awal (develop wawancara dengan guru terkait mengenai
preliminary form of product) media pembelajaran yang sering digunakan
d. Uji coba terbatas (preliminary field testing) dan yang belum pernah digunakan pada
e. Revisi produk utama (main product pembelajaran.
revision) b. Produk yang telah dikembangkan, dinilai
f. Uji coba lapangan(main field testing) oleh dosen ahli media, ahli materi dan guru
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data fisika SMA.
Instrumen yang digunakan pada c. Produk yang telah dikembangkan kemudian
penelitian ini yaitu : diujicobakan kepada peserta didik.
1. Lembar penilaian untuk ahli media, ahli d. Memberikan angket respon peserta didik di
materi dan guru fisika SMA akhir penelitian untuk mengetahui
Lembar penilaian ahli media dan ahli tanggapan atau respon peserta didik
materi dilakukan oleh dosen ahli media dan terhadap produk.
dosen ahli materi yang telah ditentukan e. Menganalisis hasil.
sebelumnya dan guru fisika SMA untuk Teknik Analisis Data
melakukan penilaian terhadap kualitas media Teknis analisis data untuk instrumen penelitian
pembelajaran mandiri menggunakan software ini menggunakan cara berikut :
lectora inspire. Lembar penilaian ini a. Tabulasi semua data yang diperoleh untuk
menggunakan skala 1-5 dengan kriteria sangat setiap aspek dan kriteria dari butir penilaian
kurang (1), kurang (2), cukup (3), baik (4), yang tersedia dalam instrumen penelitian.
dan sangat baik (5). Hasil dari lembar Lembar penilaian ahli media, ahli materi,
penilaian ini akan dijadikan dasar untuk dan guru fisika SMA diisi dengan
merevisi produk sebelum diujikan ke menggunakan skala 1-5.
lapangan. b. Menghitung skor rata-rata dari kriteria
dalam setiap aspek dengan menggunakan
2. Angket respon peserta didik
Angket respon peserta didik ditujukan rumus:

kepada peserta didik SMA kelas X untuk
mengetahui tanggapan peserta didik yang Keterangan :
telah menggunakan software lectora inspire. : jumlah skor rata-rata
Penilaian ditekankan pada kualitas produk ∑ : jumlah skor penilai
dari segi media dan dukungan media terhadap : jumlah penilai
kemandirian belajar peserta didik. Lembar c. Kemudian skor rata-rata dari setiap aspek
penilaian ini menggunakan format pernyataan dijumlahkan sehingga menjadi skor rata-rata
tertutup dengan jawaban “ya” dan “tidak”. total dari setiap aspek
Hasil dari angket ini akan dijadikan bahan d. Mengubah skor total rata-rata dari setiap
untuk mengetahui respon peserta didik aspek menjadi nilai menggunakan acuan
terhadap media pembelajaran. Angket respon konversi Sukardjo yang dapat dilihat pada
Tabel 1.
peserta didik terhadap penggunaan media
Tabel 1. Konversi Skor ke Nilai pada Skala Lima
divalidasi isi oleh dosen ahli dan divalidasi
empirik menggunakan model Rasch dengan
bantuan program Quest.
Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan instrumen yang telah
dikembangkan, kemudian dilakukan ujicoba
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Alfiati Nurjanah) 67

Keterangan : Melalui analisis kurikulum diperoleh data


X : skor yang dicapai Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
(KD), indikator dan tujuan pembelajaran
Xi : Mean ideal
untuk materi fluida statis, yaitu :
: ⁄ (skor maksimal ideal+skor minimal ideal)
1) Kompetensi Inti (KI)
SBi: Simpangan baku ideal
a) Menghayati dan mengamalkan ajaran
: ( ) ( )(skor maksimal ideal–skor minimal
agama yang dianutnya.
ideal) b) Menghayati dan mengamalkan
Skor maksimal ideal : Ʃbutir x skor maksimal perilaku jujur, disiplin, tanggung
Skor minimal id eal : Ʃbutir x skor minimal jawab, peduli (gotong royong,
Dalam materi ini ditetapkan nilai kelayakan kerjasama, toleran, damai), santun,
produk minimal “C” dengan kategori “cukup”. responsi dan proaktif dan
Jika hasil penilaian akhir secara keseluruhan menunjukkan sikap sebagai bagian
aspek dengan nilai minimal “C” (cukup), maka dari solusi atas berbagai
produk hasil pengembangan tersebut sudah layak permasalahan dalam berinteraksi
digunakan. secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Tahap observasi dan pengumpulan informasi bangsa dalam pergaulan dunia.
c) Memahami, menerapkan,
Tahap observasi lapangan dan studi literatur
menganalisis pengetahuan faktual,
di SMA N 1 Kasihan meliputi:
a. Observasi lapangan konseptual, prosedural berdasarkan
Kegiatan observasi lapangan meliputi rasa ingin tahunya tentang ilmu
analisis karakteristik peserta didik, kelas, pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
lingkungan sekolah, kegiatan selama
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
pembelajaran serta analisis kebutuhan
kenegaraan, dan peradaban terkait
peserta didik untuk dapat mengetahui
penyebab fenomena dan kejadian,
pemanfaatan media pembelajaran yang serta menerapkan pengetahuan
sudah digunakan maupun yang belum prosedural pada bidang kajian yang
pernah digunakan oleh guru termasuk spesifik sesuai dengan bakat dan
media pembelajaran menggunakan minatnya untuk memecahkan
program lectora inspire. masalah.
Hasil observasi menunjukkan dalam d) Mengolah, menalar, dan menyaji
proses pembelajaran, peserta didik kurang dalam ranah konkret dan ranah
antusias karena metode mengajar yang abstrak terkaitdengan
sering digunakan adalah metode ceramah, pengembangan dari yang
dimana guru menjadi pusat pembelajaran dipelajarinya di sekolah secara
sehingga peserta didik kurang aktif dalam mandiri, dan mampu menggunakan
belajar. metode sesuai kaidah keilmuan.
2) Kompetensi Dasar (KD)
b. Melakukan studi literatur
Studi literatur meliputi analisis Menerapkan hukum-hukum fluida
kurikulum, analisis materi, dan analisis statis dalam kehidupan sehari-hari
3) Indikator
penelitian terdahulu. Kurikulum yang
a) Menerapkan konsep tekanan untuk
digunakan mengacu pada kurikulum 2013.
menyelesaikan persoalan tekanan.
Materi yang dikembangkan pada media ini
b) Memahami penerapan tekanan
adalah materi fluida statis untuk peserta hidrostatis dalam kehidupan sehari-
didik SMA kelas X semester 2. hari.
68 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomr 1, Tahun 2016

c) Menerapkan konsep hukum Pascal 3. Tahap pengembangan produk awal


untuk menyelesaikan persoalan a. Tahap pengembangan produk awal
hukum Pascal. dikembangkan berdasarkan
d) Memahami konsep mengapung, rancangan media yang dikembangkan
melayang, dan tenggelam dalam pada tahap perencanaan
hukum Archimedes. b. Penilaian media pembelajaran
e) Memahami penerapan hukum mandiri menggunakan lectora oleh
Archimedes dalam kehidupan sehari- dosen ahli media dan guru fisika
hari. Tabel 2. Tabel tingkat kelayakan
f) Menerapkan konsep kapilaritas untuk media
menyelesaikan persoalan kapilaritas.
g) Memahami ciri-ciri zat cair yang Aspek Total skor tiap aspek penilaian Rata- Nilai
No. penilaian Penilai Penilai Penilai Penilai rata
memiliki nilai viskositas berbeda. I II III IV skor
h) Menerapkan konsep gaya Stokes 1. Desain 52 56 51 61 55 sangat
baik
(Fs) ke dalam persamaan gaya
2. Penggunaan 15 17 16 19 16,75 Baik
Stokes. bahan ajar
2. Tahap perencanaan 3. Kecepatan 20 23 20 21 21 Baik
Tahap perancangan produk meliputi sistem

penyusunan kerangka bahan, penentuan c. Penilaian media pembelajaran


sistematika, perencanaan alat evaluasi. mandiri menggunakan lectora oleh
Berikut adalah penjelasan proses tahap
dosen ahli materi dan guru fisika
rancangan :
Tabel 3. Tabel tingkat kelayakan
a. Penyusunan kerangka bahan
Media pembelajaran yang dikembangkan materi pada media
meliputi materi fluida yang terbatas pada d.
materi fluida statis. Fluida statis terdiri dari Aspek
Total skor tiap aspek penilaian Rata
Nilai
No. Penil Penilai Penilai Penilai -rata
beberapa materi, diantaranya tekanan, penilaian
ai I II III IV skor
tekanan hidrostatis, hukum Pascal, hukum 1. Kesesuaian 5 4 5 4 4,5 Sangat
materi dengan baik
Archimedes, kapilaritas, Viskositas dan KI, KD dan
indikator
hukum Stokes. 2. Kebenaran 15 16 17 16 16 Baik
b. Penentuan sistematika materi
3. Pendukung 15 12 13 12 13 Sangat
Sistematika/urutan penyajian materi materi baik
didasarkan pada penjabaran KI dan KD pelajaran
4. Teknik 10 10 10 8 9,5 Sangat
yang telah ditetapkan menjadi tujuan penyajian baik
pembelajaran. Adapun penyajian salah satu
5. Pendukung 9 9 9 8 8,75 Sangat
halaman media adalah sebagai berikut : penyajian baik

2 6. Penyajian 17 16 18 16 16,7 Baik


1 pembelajaran 5
7. Ketepatan 15 12 15 12 13,5 Sangat
bahasa baik
3 8. Komunikatif 4 5 4 4 4,25 Sangat
dan interaktif baik

9. Penggunaan 10 10 9 8 8,75 Sangat


4 istilah baik

Gambar 1. Sistematika salah satu halaman e. Revisi media pembelajaran mandiri


menggunakan lectora (produk awal).
Keterangan :
1. Judul halaman Rancangan awal media pembelajaran
2. Tombol yang menghubungkan ke home, yang telah divalidasi oleh dosen ahli
petunjuk penggunaan, keluar, beck, next. dan guru fisika selain menghasilkan
3. Video dan materi fluida statis. penilaian kelayakan media, juga
4. Pilihan tombol yang menghubungkan ke menu terdapat komentar dan saran.
kompetensi, materi, latihan soal, pustaka, Berdasarkan masukan inilah media
penulis, glosarium.
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Alfiati Nurjanah) 69
yang dikembangkan kemudian
direvisi dan diperbaiki.
4. Tahap uji coba terbatas SMA N 1 Kasihan. Peserta didik dibagikan
Tahapan uji coba lapangan awal/terbatas angket respon peserta didik dan kemudian
dilaksanakan di SMA N 1 Kasihan dengan hasilnya dianalisis seperti pada Tabel 4
jumlah peserta didik 50 orang peserta didik berikut ini.
kelas XI. Pengambilan data dilakukan pada Tabel 4.Analisis respon peserta didik
No. Aspek Skor Persentase Kategori
kelas XI karena peserta didik kelas XI sudah
1. Tampilan 423 88,12 % sangat
menerima materi fluida statis. Angket respon baik
terdiri dari beberapa aspek diantaranya
2. Penggunaan 117 73,12 % Baik
tampilan, penggunaan bahasa, pembelajaran, bahasa
3. Pembelajaran 467 83,39 % sangat
kesesuaian untuk belajar mandiri, dan baik
keterlakasanaan.
4. Kesesuaian untuk 101 63,12 % Baik
Angket yang telah disusun selanjutnya diuji belajar mandiri
5. Keterlaksanaan 178 74,17 % Baik
validitas isi oleh satu orang dosen ahli dan
diuji validitas empirik. Hasil analisis dari uji
Pembahasan
validitas isi menunjukkan bahwa skor 1. Penilaian media
perolehan angket adalah 49. Skor ini Penilaian terhadap kelayakan media
kemudian dikonversi ke dalam skala lima dilakukan untuk menilai tingkat kelayakan
kategori dan termasuk dalam kategori sangat media yang dikembangkan sebelum
baik. digunakan oleh pengguna. Penilaian
Hasil angket kemudian dianalisis kelayakan terhadap media yang
menggunakan model Rasch dengan bantuan dikembangkan dilakukan oleh dosen ahli
program Quest. Hasil analisis menunjukkan media 1, dosen ahli media 2, guru fisika 1
20 butir angket fit dengan model Raschyakni dan guru fisika 2. Hasil kelayakan media
berkisar antara 0,77 sampai 1,30. Dengan secara keseluruhan adalah tergolong baik,
demikian angket respon peserta didik sehingga media pembelajaran mandiri fisika
dinyatakan valid. menggunakan lectora dikembangkan dengan
Angket yang telah dinyatakan valid baik dan layak digunakan untuk
kemudian diuji reliabilitas menggunakan pembelajaran peserta didik.
model Rasch dengan bantuan program Quest. Penilaian media ini telah memenuhi
Hasil analisis menunjukkan internal syarat penilaian media yakni penilaian
consistency sebesar 0,89. Dapat disimpulkan formatif, dimana penilaian dilakukan dengan
angket kemandirian peserta didik adalah tujuan untuk memperbaiki dan
reliabel. menyempurnakan media yang bersangkutan
5. Tahap revisi produk utama agar lebih efektif dan efisien (Arief S.
Tahap ini merupakan tahap revisi produk Sadiman, 2006).
setelah produk diujicobakan pada uji terbatas. Penilaian yang dihasilkan dari ahli
Komentar dan saran terhadap pengembangan media dan guru dianalisis dengan konversi
media digunakan untuk merevisi produk skala lima yang diambil dari Sukardjo. Hasil
untuk tahap selanjutnya. Dari berbagai penilaian tiap aspek dijelaskan sebagai
perbaikan yang telah direvisi maka berikut.
terbentuklah media pembelajaran produk a. Aspek desain
utama. Hasil penilaian dikatakan sangat
6. Uji coba lapangan baik apabila memiliki nilai> 54,606.
Pada tahap ini media telah direvisi Penilaian dari ahli media diperoleh nilai
sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil rata-rata aspek desain >54,606 sehingga
aspek desain dalam media yang
akhir. Produk yang sudah sempurna di uji
dikembangkan tergolong sangat baik.
cobakan kepada 80 peserta didik kelas XI Aspek desain memiliki nilai rata rata 55.
70 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomr 1, Tahun 2016

b. Aspek penggunaan bahan ajar skala lima dari Sukardjo. Hasil penilaian
Hasil penilaian dikatakan sangat tiap aspek dijelaskan sebagai berikut.
baik apabila memiliki nilai rata-rata a. Aspek kesesuaian materi dengan
>16,806. Penilaian dari ahli media Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
diperoleh nilai rata-rata aspek (KD) dan indikator
penggunaan bahan <16,806 sehingga Hasil penilaian dikategorikan
aspek ini dalam media yang sangat baik apabila memiliki nilai skor
dikembangkan tergolong baik. Aspek rata-rata >4,206. Penilaian dari ahli
penggunaan bahan ajar memiliki nilai materi diperoleh nilai skor rata-rata aspek
rata-rata 16,75 ini >4,206 sehingga aspek ini dalam
c. Aspek kecepatan sistem media yang dikembangkan tergolong
Hasil penilaian dikatakan sangat sangat baik. Aspek ini memiliki nilai skor
baik apabila memiliki nilai rata-rata >21. rata rata 4,5.
Penilaian dari ahli media diperoleh nilai b. Aspek kebenaran materi
rata-rata aspek kecepatan sistem sekitar Hasil penilaian dikatakan sangat
21 sehingga aspek kecepatan sistem baik apabila memiliki skor mendekati
dalam media yang dikembangkan >16,806. Penilaian dari ahli materi
tergolong baik. Aspek kecepatan sistem diperoleh skor aspek kebenaran materi
memiliki nilai rata-rata 21. bernilai <16,806 sehingga aspek ini
Hasil penilaian yang dilakukan oleh dalam media yang dikembangkan
ahli media terhadap beberapa aspek tersebut tergolong baik. Aspek kebenaran materi
termasuk dalam kategori baik, hal ini sesuai memiliki skor rata-rata 16
dengan pendapat Rusman bahwa media c. Aspek pendukung materi pelajaran
yang baik dapat memenuhi beberapa Hasil penilaian dikatakan sangat
kriteria, diantaranya kemudahan navigasi; baik apabila memiliki skor rata-rata
kandungan kognisi; pengetahuan dan >12,6. Penilaian dari ahli materi
presentasi informasi; integrasi media dengan diperoleh skor rata-rata aspek pendukung
aspek keterampilan yang harus dipelajari; materi pelajaran >12,6 sehingga aspek ini
media harus mempunyai tampilan yang dalam media yang dikembangkan
artistik untuk menarik minat peserta didik; tergolong sangat baik. Aspek pendukung
dan fungsi secara keseluruhan. Dalam materi pelajaran memiliki skor rata-rata
penelitian ini, telah di kembangkan media 13.
yang sesuai dengan kriteria yang harus d. Aspek teknik penyajian
dipenuhi oleh suatu media. Hasil penilaian dikatakan sangat
2. Penilaian materi pada media baik apabila memiliki nilai rerata >8,4.
Penilaian terhadap kelayakan materi Penilaian dari ahli materi diperoleh nilai
pada media dilakukan untuk menilai tingkat rerata aspek teknik penyajian >8,4
kelayakan materi yang dikembangkan sehingga aspek ini dalam media yang
sebelum digunakan oleh pengguna. dikembangkan tergolong sangat baik.
Penilaian kelayakan terhadap materi yang Aspek teknik penyajian memiliki nilai
dikembangkan dilakukan oleh dosen ahli rata rata 9,5.
materi 1, dosen ahli materi 2, guru fisika 1 e. Aspek pendukung penyajian
dan guru fisika 2. Hasil kelayakan materi Hasil penilaian dikatakan sangat
pada media secara keseluruhan adalah baik apabila memiliki nilai rerata >8,4.
sangat baik. Penilaian dari ahli materi diperoleh nilai
Penilaian yang dihasilkan dari ahli rerata aspek pendukung penyajian >8,4
materi dan guru dianalisis dengan konversi sehingga aspek ini dalam media yang
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Alfiati Nurjanah) 71

dikembangkan tergolong sangat baik. dikemas mengikuti alur desin pesan, seperti
Aspek pendukung penyajian memiliki keseimbangan pesan verbal dan visual;
nilai rata-rata 8,75. materi ajar merupakan sistem pembelajaran
f. Aspek penyajian pembelajaran lengkap, yaitu ada rumusan tujuan belajar,
Hasil penilaian dikatakan sangat materi ajar, contoh/bukan contoh, evaluasi
baik apabila memiliki nilai rerata penguasaan materi, petunjuk belajar dan
>16,806. Penilaian dari ahli materi rujukan bacaan; penyampaian materi ajar
diperoleh nilai rerata aspek penyajian dapat pula disertai program tutorial, yang
pembelajaran <16,806 sehingga aspek ini diselenggarakan berdasarkan jadwal dan
dalam media yang dikembangkan lokasi tertentu atau sesuai dengan
tergolong baik. Aspek penyajian kesepakatan bersama. Dalam penelitian ini,
pembelajaran memiliki nilai rata-rata telah di kembangkan media yang sesuai
16,75. dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh
g. Aspek ketepatan bahasa suatu media.
Hasil penilaian dikatakan sangat 3. Respon peserta didik
baik apabila memiliki nilai rerata >12,6. Media pembelajaran diberikan kepada
Penilaian dari ahli materi diperoleh nilai peserta didik pada kelompok besar yang
rerata aspek ketepatan bahasa >12,6 berjumlah 80 peserta didik SMA N 1
sehingga aspek ini dalam media yang Kasihan. Uji produk pada kelompok besar
dikembangkan tergolong sangat baik. dilakukan setelah uji produk pada kelompok
Aspek ketepatan bahasa memiliki nilai kecil. Pada uji produk kelompok besar,
rata-rata 13,5. peserta didik diberikan angket respon
h. Aspek komunikatif dan interaktif peserta didik. Angket yang digunakan pada
Hasil penilaian dikatakan sangat kelompok besar sama dengan angket yang
baik apabila memiliki nilai rerata >4,206. diberikan pada kelompok kecil. Angket
Penilaian dari ahli materi diperoleh nilai respon peserta didik diberikan bersamaan
rerata aspek komunikatif dan interaktif dengan media pembelajaran. Angket yang
adalah >4,206 sehingga aspek ini dalam digunakan tergolong angket tertutup dengan
media yang dikembangkan tergolong pilihan jawaban „ya‟ dan „tidak‟ dengan skor
sangat baik. Aspek komunikatif dan butir masing-masing 0 atau 1. Data respon
interaktif memiliki nilai rata-rata 4,25. peserta didik yang dikumpulkan kemudian
i. Aspek penggunaan istilah dianalisis berdasarkan masing-masing aspek.
Hasil penilaian dikatakan sangat Pada aspek tampilan skor yang diperoleh
baik apabila memiliki nilai rerata >8,4. adalah 423 dari skor maksimal 480,
Penilaian dari ahli materi diperoleh nilai sehingga termasuk kategori sangat baik.
rerata aspek penggunaan istilah adalah Aspek penggunaan bahasa diperoleh skor
>8,4 sehingga aspek ini dalam media 117 dari skor maksimal 160, sehingga
yang dikembangkan tergolong sangat termasuk kategori baik. Aspek pembelajaran
baik. Aspek penggunaan istilah memiliki diperoleh hasil skor 467 dari skor maksimal
nilai rata-rata 8,75. 560, sehingga termasuk kategori sangat
Hasil penilaian yang dilakukan oleh baik. Aspek kesesuaian untuk belajar
ahli materi terhadap beberapa aspek tersebut mandiri diperoleh hasil skor 101 dari skor
termasuk dalam kategori sangat baik, hal ini maksimal 160, sehingga termasuk kategori
sesuai dengan pendapat Prawiradilaga baik. Aspek keterlaksanaan diperoleh hasil
bahwa media yang baik dapat memenuhi skor 178 dari skor maksimal 240, sehingga
beberapa kriteria, diantaranya materi ajar termasuk kategori baik. Pengelompokkan
dikembangkan setahap demi setahap, skor menggunakan konversi skala lima.
72 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomr 1, Tahun 2016

Setelah melakukan penelitian dan 2.


Perlu dikembangkan media
pengembangan ini, maka didapat data yang pembelajaran menggunakan lectora
sesuai dengan kajian teori, bahwa media yang lebih baik lagi kedepannya.
yang telah dikembangkan mendapat respon DAFTAR PUSTAKA
sangat baik dari peserta didik. Dan media Achmad Hinduan, dkk. (2007). Pendidikan
mampu menjadi salah satu sumber belajar Fisika dalam Ilmu dan Aplikasi
tambahan untuk belajar mandiri. Hal ini Pendidikan: Bagian III Pendidikan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Disiplin Ilmu. Bandung: PT
oleh Anisa Istifaroh IMTIMA.
Arief S. Sadiman, dkk. (2006). Media
SIMPULAN DAN SARAN Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Simpulan Grafindo Perkasa.
Berdasarkan hasil penelitian, Borg, Walter R. & Gall Meredith D.
pembahasan dan pengembangan media (1983). Educational Research: An
pembelajaran dalam penelitian ini, dapat Introduction. Fourth Edition. New
disimpulkan : York: Longman.
1. Berdasarkan hasil penilaian dari Daryanto. (2010). Media Pembelajaran
beberapa ahli, produk pengembangan Peranannya sangat Penting dalam
media pembelajaran menggunakan Mencapai Tujuan Pembelajaran.
software lectora inspire untuk mata Yogyakarta: Gava Media.
pelajaran fisika SMA kelas X IPA pada Martinis Yamin. (2008). Profesionalisasi
pokok bahasan fluida statis sebagai Guru & Implementasi KTSP. Jakarta:
sumber belajar mandiri telah layak Gaung Persada Press.
digunakan dan termasuk dalam kategori Muhamad Mas‟ud. (2013). Membuat
sangat baik. Multimedia Pembelajaran dengan
2. Peserta didik memberikan respon sangat Lectora Inspire. Yogyakarta: Pustaka
baik terhadap produk media Shonif.
pembelajaran fisika dengan software Nana Syaodih Sukmadinata. (2006).
lectora inspire sebagai media Metode Penelitian Pendidikan.
pembelajaran mandiri. Bandung: Rosda Karya.
Saran Nasution. (2012). Metode Research.
Berdasarkan penelitian yang Jakarta: PT Bumi Aksara.
dilakukan, terdapat beberapa saran sebagai Sukardjo& Lis Permana Sari. (2009). Buku
berikut : Pegangan Kuliah Penilaian dan
1. Perlu dilakukan pengembangan media Evaluasi Hasil Pembelajaran Ipa
sejenis pada materi lain agar dapat untuk Mahapeserta didik S1
memperkaya media pembelajaran Program Prodi Pendidikan IPA.
terutama pada materi fisika. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan IPA
FMIPA UNY.

Anda mungkin juga menyukai