BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan saat ini mempunyai peran yang sangat besar dalam pembangunan
bagi sebuah negara. Memasuki abad 21 gelombang perubahan sangat besar dalam
teknologi. Bagi bangsa Indonesia, yang kita alami sekarang yaitu adanya
sehingga banyak mengubah pola piker pendidik, dari pola piker yang awam dan
sebuah strategi belajar mengajar baru agar minat belajar siswa meningkat. Kita
ketahui bersama bahwa proses pembelajaran saat ini yang dilakukan lembaga-
pembelajaran dilihat hanya dari segi hasil. Kita ketahui bersama bahwa suatu
pembelajaran yang baik haruslah mencakup beberapa aspek, yaitu aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Apabila seluruh aspek tersebut diperhatikan maka akan
1
2
siswa, sarana dan prasarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor lingkungan.
teknologi pendidikan dalam kegiatan belajar dan mengajar bersifat kompleks dan
pengetahuan yang sangat pesat pada era ini membuat kebutuhan untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi secara cepat dan mudah juga semakin
kreatif sehingga seorang guru harus selalu mengikuti perkembangan teknologi yang
ada.
tujuan dan isi pengajaran dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu mengajar dan
pendidikan. Dengan demikian seseorang mudah belajar tanpa terbatas waktu dan
tempat.
3
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal dari salah satu guru kimia di
SMA Negeri 4 Makassar bahwa terdapat beberapa siswa yang kurang minat dalam
pembelajaran kimia. Siswa yang kurang minat dalam pembelajaran tersebut karena
sudah menilai dari awal bahwa kimia adalah mata pelajaran yang sulit dipahami.
Begitupun dengan potensi siswa yang berbeda-beda, terkadang ada siswa yang
cepat memahami isi materi dan ada juga yang lambat. Kurangnya minat belajar
tersebut diakibatkan dari beberapa faktor salah diantaranya kurangnya potensi yang
dimiliki siswa, kurang tepatnya memilih model pembelajaran yang digunakan, dan
itu diperlukan inovasi baru dalam proses belajar mengajar yang menarik dan
Dalam hal ini perlu adanya usaha yang dilakukan oleh guru agar dapat
model yang tepat dan didukung dengan media yang dapat menarik
meningkatkan pemahaman dari suatu konsep pada materi secara aktif dan
menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan memberikan sebuah ide,
pembelajaran yang terjadi Ketika siswa terlibat dalam pengalaman dan eksperimen,
pelajaran yang dapat merangsang timbulnya minat dan perhatian murid harus
memberikan kesempatan bagi peran serta guru bahkan rasa keterlibatan bagi siswa.
secara aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ini menekankan pada
pembelajaran dengan cara penemuan ini dapat meningkatkan minat siswa dalam
tujuan menarik perhatian siswa dan mengaktifkan minat belajar mereka untuk lebih
adalah sebuah alat ajar yang dapat mendukung proses pembelajaran lebih mudah,
materi dan siswa akan lebih paham dengan materi tersebut. Pembelajaran yang
berjalan secara hikmat dapat menjadikan salah satu upaya dalam tercapainya tujuan
pembelajaran tidak hanya bermanfaat bagi guru saja, namun bermanfaat juga untuk
5
siswa karena siswa akan lebih tertarik dan memahami materi jika menggunakan
media. Maka, guru harus mampu menggunakan media yang tepat dan mampu
sebagai media pembelajaran. Salah satu media yang dapat guru gunakan dalam
web yang memiliki slogan ‘making learning sweeter’ (membuat belajar lebih
sangat mudah dimengerti bagi pengguna awam. Educandy ini cocok digunakan
memberikan pengaruh baik terhadap minat belajar. Dengan pengaruh tersebut akan
bermakna maka siswa juga akan terbiasa untuk menerapkan kebiasaan positif,
mematuhi peraturan, tepat waktu, dan tertib melaksanakan sesuatu saat berada
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Salah satu media yang dapat
bersifat gratis, guru-guru juga menyampaikan materi game dan berkomunikasi aktif
dengan siswa melalui media ini. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran
dibutuhkan dan dapat menimbulkan pembelajaran yang menarik melalui media ini
Minat Belajar Siswa (Study pada Materi Kesetimbangan Kimia kelas X SMA Negeri
4 Makassar.
B. Rumusan Masalah
rumusan masalah pada penelitian ini yaitu , apakah ada pengaruh penggunaan
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini yaitu,
Game Educandy melalui Model Discovery Learning terhadap minat belajar siswa
D. Manfaat Penelitian
diharapkan mampu memberikan manfaat dari berbagai pihak, baik dari siswa itu
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
berbasis game atau multimedia. Serta media game ini dapat dijadikan
untuk menerapkan media game educandy pada mata pelajaran kimia sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Media pembelajaran
Kata media berasal dari Bahasa latin medius yang secara harafiah berarti
segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Para ahli berpendapat tentang
pengertian media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan atau
pesan.
materi yang diberikan oleh guru sehingga pembelajaran berjalan lancar dan
8
9
Levie & Lentz (dalam Arsyad, 2017: 20) mengemukakakn 4 fungsi media
pembelajaran yaitu :
2) Fungsi Afektif yaitu media yang dapat mengungga emosi dan sikap
membosankan).
Sudjana & Rivai (dalam Arsyad, 2017: 28) mengemukakan manfaat media
tujuan pembelajaran.
siswa tidak bosan danguru tidak kehabisan tenaga apalagi kalau guru
4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
proses belajar mengajar dapat lebih menarik perhatian siswa yang dapat
3) Media semi gerak ; unsur utamanya garis, simbol verbal, clan gerak
11
4) Media visual gerak ; unsur utamanya gambar, garis, simbol, clan gerak
7) Media audio visual diam ; unsur utamanya suara, gambar, garis, dan
simbol verbal
Reigeluth adalah:
kegiatankelompok, flied-trap)
2) Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja,
3) Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta,
gambar,transparasi, slide)
2. Game Educandy
web yang memiliki slogan “making learning sweeter” (membuat belajar lebih
manid). Permainan ini dapat diberikan Ketika pembelajaran tatap muka dikelas
maupun saat daring atau luring. Guru bisa memberikan pembelajaran kepada
12
siswa menggunakan media Game Educandy tanpa siswa harus membuat akun
ataupun menginstal aplikasinya. Setelah kuis dibuat maka akan muncul kode
unit atau link yang siap diberikan kepada siswa. Untuk diimplementasi di
sekolah, seperti halnya Kahoot, Quizizz dan Wordwall platform Educandy ini
tiga fitur permainan yang dapat dimanfaatkan oleh tenaga pengajar untuk
words, matching pairs, dan quiz questions. fitur tersebut memiliki jenis lagi,
multiple choic. Adanya variasi permainan kata dalam educandy menjadi game
Educandy, yaitu guru dan untuk peserta didik. Berikut Langkah-langkah dalam
3) menginput soal yang sudah disiapkan, dan membagikan kode atau link
lainnya
13
langkah-langkah berikut:
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dikelas. Salah satu game edukasi
dalam pembelajran. Berikut ini beberapa kelebihan game educandy antara lain:
guru
Selain ada kelebihan tentu ada kekurangan yang ditemui pada aplikasi saat
melalui screenshoot hasil jawaban yang dikirim siswa atau tidak masuk
untuk akun guru karena tujuan memang hanya untuk Assesment for
learning
3. Model Pembelajaran
didik dalam tujuan yang ingin dicapai. Artinya, model pembelajaran merupakan
gambaran umum namun tetap mengerucut pada tujuan khusus. Hal tersebut
menerapkan langka atau pendekatan pembelajaran yang justru lebih luas yang
15
rencana pembelajaran yang telah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang
telah disusun dapat tercapai secara optimal, maka diperlukan suatu metode yang
terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuk apa yang disebut dengan
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas
oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan marsha Weil (Dedi Supriawan dan
pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengelolah informasi; (3)
Discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang tidak asing
lagi. Discovery learning merupkan metode memahami konsep, arti, dan hubungan,
melalui proses intuitif pada akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery
yang memajukan cara belajar aktif, berorentasi pada proses, pengarahan sendiri dan
Melalui model ini peserta didik di ajak untuk menemukan sendiri apa yang di
sudah ada.
b. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih dekat lagi dengan
b. Terbentuknya miskonsepsi
standar yang diinginkan, dan guru yang gagal melakukan pembelaan ini
Penerapannya peserta didik diharapkan mampu menemukan konsep `atau ide itu
b. Peserta didik dapat menemukan pola dalam situasi kongrit maupun abstrak,
kasus, peserta didik lebih mudah menggunakan dalam apliksi kasus yang
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru juga dapat
pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang
di olah , diacak, diklarifikasi, ditabulasi, bahkan bila perlu di hitung dengan cara
tertentu.
e. Verification (pembuktian)
cermat dalam membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang tetapkan dengan
prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau maslah yang sama,
tinggi terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendirian, ada unsure kebutuhan,
misalnya minat belajar, dan lain-lain. Pernyataan dasar bahwa minat berarti sibuk,
tertarik atau terlibat sepenuhnya sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya hal
tersebut (Gie,1995:28).
20
kecenderungan yang terarah secara intensif kepada sesuatu objek yang di anggap
penting. Pada minat ini selalu terdapat elemen-elemen efektif (perasaan, emosional)
yang kuat. Slameto (1995:180) menyatakan bahwa: Minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah pemerimaan akan sesuatu pada luar diri. Semakin kuat
Minat belajar terdiri dari dua kata yakni minat dan belajar, dua kata ini beda
arti, yaitu minat adalah kecenderungan jiwa yang relative menetap kepada diri
seseorang dan biasanya disertai dengan perasaan senang. Minat timbul atau muncul
tidak secara tiba-tiba, melainkan timbul akibat dari partisipasi pengalam, kebiasaan,
pada waktu belajar atau bekerja, dengan kata lain minat dapat menjadi penyebab
perubahan tingkah laku yang relative tetap dan perubahannya itu itu di lakukan
lewat kegiatan, atau usaha yang di sengaja. Jadi, yang di maksud dari minat belajar
aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam bebrapa gejala seprti:
gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku
dengan kata lain, minat itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seorang (peserta
Ahli psikologi membedakan dua jenis minat yaitu minat situasional dan minat
yang berkaitan dengan orang dan budaya. Minat lainnya terletak di dalam
topik-topik mereka yang mereka kejar dan aktivitas yang mereka ikuti.
b. Minat pribadi semacam ini relatif stabil sepanjang waktu dan menghasilkan
pola yang konsisten dalam pilihan yang dimuat peserta didik. Seringkali,
minat pribadi dan pengetahuan saling menguatkan, minat dalam suatu topik
didik. Perhatian serta merta yang diperolah secara wajar akan memudahkan
perhatian terhadap suatu pelajaran, bahkan kosentrasi tidak dapat ada bila mana
lain:
Seorang peserta didik memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu
mata pelajaran, maka peserta didik tersebut akan mempelajari ilmu yang di
senaginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada peserta didik utuk mempelajari
bidang tersebut.
tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bias berupa pengalaman efektif yang
pengertian dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu. Peserta didik yang
objek tersebut.
tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari
a. Alokasi waktu
ganjil tahun pelajaran 2023/2024. Materi ini merupakan materi ketiga pada
b. Capaian Pembelajaran
Pada akhir kelas 11, peserta didik mampu menerapkan operasi matematika
energi, laju dan kesetimbangan reaksi kimia. Peserta didik mampu menjelaskan
pendidikan berikutnya agar dapat mencapai masa depan yang baik. Peserta
didik diharapkan semakin memiliki pikiran kritis dan pikiran terbuka melalui
jujur, objektif, bernalar kritis, kreatif, mandiri, inovatif, bergotong royong, dan
berkebhinekaan global.
c. Tujuan Pembelajaran
d. Kesetimbangan Kimia
reaksi satu arah dan reaksi dua arah. Berikut ini penjelasan dari reaksi-reaksi
yang dimaksud.
24
Reaksi searah yaitu reaksi yang berlangsung dari arah reaktan ke produk
atau. ke kanan pada reaksi ini. Produk tidak dapat bereaksi kembali menjadi
b) reaksi akan berhenti setelah salah satu atau semua reaktan habis;
Reaksi dua arah yaitu reaksi yang dapat berlangsung dari reaktan ke
produk atau ke kanan dan juga sebaliknya dari produk ke reaktan atau ke
berlawanan (⇄)
𝐻2 𝑂(𝑙) ⇄ 𝐻2 𝑂(𝑔)
Secara umum kesetimbangan dalam reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua,
terjadi ketika semua gaya yang bekerja pada objek bersifat seimbang, yaitu
diperoleh ketika semua gaya yang bekerja pada objek bersifat seimbang, tapi
Sebaliknya, reaksi juga dapat bergeser ke arah reaktan sehingga jumlah produk
berkurang. Akibatnya terjadi lagi reaksi ke arah kanan. Demikian ini terjadi
tertutup.
pemanasan air dalam wadah tertutup. Saat suhu mencapai 100°C air akan
berubah menjadi uap dan tertahan oleh tutup. Apabila pemanasan dihentikan,
uap air yang terbentuk akan berubah menjadi air kembali sehingga jumlah air
di dalam wadah tidak akan habis. Reaksi yang terjadi adalah 𝐻2 𝑂(𝑙) ↔ 𝐻2 𝑂(𝑔) .
Reaksi ke kanan adaIah reaksi penguapan sementara reaksi ke kiri adalah reaksi
pengembunan.
a. Kesetimbangan homogen
Contoh :
1
2𝐻𝐶𝑙(𝑔) + 𝑂2(𝑔) ↔ 𝐻2 𝑂(𝑔) + 𝐶𝑙2(𝑔)
2
b. Kesetimbangan Heterogen
terdapat berbagai macam wujud zat, misalnya gas, padat, cair dan larutan.
Contoh :
B. Kerangka Pikir
menggunakan model dan metode konvensional, selain itu begitu penggunaan media
pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar masih kurang dan bahkan
masih ada yang belum menggunakan media pembelajaran dalam proses mengajar
sehingga siswa kurang dan tidak memahami materi yang bersifat sukar yang
diberikan oleh guru bahkan siswa kurang semangat dan tidak termotivasi dalam
27
belajar karena media yang digunakan seorang guru tidak menarik dan
aktif, termotivasi dan bersemangat dalam belajar, pada saat mengikuti materi
pelajaran yang diberikan guru, suasana kelas lebih menyenangkan karena siswa
dapat terlibat aktif saat pembelajaran dan siswa lebih berani mengeluarkan
pembelajaran berbasis Game Educandy terhadap minat belajar siswa. Untuk lebih
jelas kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan pada halaman
berikutnya :
28
C. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sulit melakukan eksperimen secara murni karena dalam hal ini subjek (siswa/siswi)
bukanlah sesuatu yang dapat dipindah, diperlakukan dan diatur secara tepat
Model Discovery Learning terhadap Minat Belajar Siswa (Studi pada Materi
MIPA yang beralamat di Jln. Cakalang No.3, Totaka, Kec. Ujung Tanah, Kota
2023.
C. Desain Penelitian
R1 X O2
R2 O4
Keterangan :
R1 = kelompok eksperimen
30
31
R2 = kelompok kontrol
Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing di pilih secara
random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak.
Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok ekperimen dan kelompok yang
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh kelas XI MIPA di SMA Negeri 4
Makassar tahun pembelajaran 2023/2024, yang terdiri dari enak kelas yaitu dari
rangking di setiap kelasnya atau dengan kata lain sekolah menerapkan kelas
unggulan.
2. Sampel
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA yang
yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol melalui acak kelas. Dimana
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri atas dua macam yaitu variable bebas
1. Variable bebas yaitu model Discovery Learning dengan media Game Educandy
2. Variable terikat yaitu minat belajar peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri
4 Makassar
Educandy adalah aplikasi berbasis web yang memiliki slogan “making learning
sweeter” (membuat belajar lebih manis). Educandy adalah sebuah aplikasi berbasis
edugame atau game edukasi yang bisa digunakan guru pada saat proses belajar
mengajar. Game ini dapat bermanfaat bagi peserta didik untuk mengurangi rasa
berbasis web yang dapat dimanfaatkan seorang guru untuk membuat kuis.
kelompok melalui enam fase pembelajaran diawali pemberia stimulus dan diakhiri
Minat belajar peserta didik adalah sikap atau perilaku rasa senang, suka, tertarik
terhadap pembelajaran kimia yang kemudian mendorong peserta didik untuk fokus
perasaan senang, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan peserta didik yang diukur
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam
suatu akat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
yang tertulis. Aspek-aspek yang diamati oleh observer adalah tahap stimulation
kesimpulan).
belajar peserta didik. Angket minat dibuat dengan skala pengukuran pada angket
34
menggunakan skala likert bentuk checklist. Untuk mengisi angket minat belajar
disediakan rubrik penilaian. Rubrik penilaian ini berisi kriteria penilaian minat
belajar diberi rentang skor 1-5. Bentuk alat ukur minat belajar menggunakan 4
kriteria yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak
Setuju (STS), sesuai dengan indikator minat belajar yang telah ditentukan.
Angket minat yang digunakan untuk memperoleh data tentang minat belajar
peserta didik terdiri dari 20 item pernyataan. Adapun indikator minat yang
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan 3 tahap yaitu : tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan
tahap akhir.
1. Tahap persiapan
persiapan yaitu :
b. Mempersiapkan media dan model yang akan digunakan pada saat proses
2. Tahap pelaksanaan
ini diterapkan dengan tujuan meningkatkan minat belajar peserta didik pada
pelajaran kimia.
pembelajaran berlangsung.
menganalisis semua data yang diperoleh selama proses pembelajaran. Hal ini
Kuisioner merupakan Teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
dengan pasti yang akan diukut dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
menggunakan angket tertutup (Sugiono, 2018: 112). Angket tertutup adalah angket
yang didalamnya berbagai macam pertanyaan dan juga pilihan jawaban untuk
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak
memberikan tanda checklist pada setiap pertanyaan atau pernyataan sesuian dengan
karakteristiknya. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain serta
memberi lebih dari satu jawaban kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif
jawaban.
penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
dapat mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana keadaan fakta tanpa
adanya suatu penarikan kesimpulan yang berlaku untuk populasi . Analisis statistik
mengenai minat dan motivasi belajar peserta didik. Pencapaian minat dan motivasi
belajar dinyatakan dalam bentuk nilai dan disajikan dalam bentuk tabel,diagram
40
tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, median, modus, varians dan standard
deviasi.
a. Keterlaksanaan Pembelajaran
75%-89% Baik
65%-74% Cukup
menggunakan rumus :
41
75%-89% Baik
65%-74% Cukup
F
P= ×100%
N
> 76 Tinggi
56-76 Sedang
< 56 Rendah
uji pada hipotesis. Statistik inferensial yang digunakan adalah uji-t dalam
keadaan data terdistribusi normal dan homogen. Namun jika data tidak
terdistribusi normal dan homogen maka analisis yang digunakan untuk menguji
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan
uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
diperoleh dari hasil peneliti berdistribusi normal atau tidak. Rumus penguji ini
Keterangan :
𝑥 2 = chi-kuadrat
43
dengan derajat kebebasan (dk) = k–3 dengan taraf signifikan 5% maka akan
c. Uji homogenitas
𝑑𝑘1
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼),
𝑑𝑘2
Keterangan :
F = Homogenitas
𝑑𝑘 = Derajat Kebebasan
Kriteria pengujian data homogen jika taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dan derajat
F hitung ≤ F table, dan sebaliknya jika F hitung ≥ F table; maka data memiliki
d. Uji Hipotesis
44
minat belajar peserta didik kelas X MIPA SMA Negeri 4 Makassar. Namun
pengujian pengaruh tersebut dapat terlihat dari adanya perbedaan antara kelas
Untuk mengetahui perbedaan rara-rata ini menggunakan uji dua pihak (uji
t) dimana perbedaan dua rata-rata ini adalah uji hipotesis komparatif (dua
𝐻0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2
𝐻0 : 𝜇1 ≥ 𝜇2
𝑥̅1 − 𝑥̅2
𝑡=
𝑠2 𝑠2
√ 1+ 2
𝑛1 𝑛2
DAFTAR PUSTAKA
Balim, A.G. 2009. The Effects of Discovery Learning on Students’ Success and
Inquiry Learning Skills. Egitim Arastirmalari Eurasian Journal of
Educational Research. 1(2). pp: 20-35.
Khosiyono, B.H.C., Muhammad, F., Endar, D.J., Ria, V.S., Riski,S., Lina, I., Siti,
K., Maria, A.S.I., Nurul, H., Wulandari, Mariana., dkk. 2022. Teori dan
Pengembangan Pembelajaran berbasis Teknologi Digital di Sekolah
Dasar. Yogyakarta: Deepublish.
Nurhikmah, A., Putri, M. H., Aiko, A. P., dan Marini, A. 2023. Pengembangan
Media Pembelajaran Melalui Game Educandy untuk Meningkatkan
Karaker Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar dan
Sosial Humaniora. 2(3). pp: 439-448.
Nurlina, dkk. 2021. Teori Belajar dan Pembelajaran. Makassar: LPP Unismuh
Makassar.
Ramliyana, R., Vickry, R., Anisa H.S., Muhammad, F.D., Nurul, K., Albitar, S.S.,
Susi, D., Chalimah, Moh, Q.S., Ayyu, S.F., dkk. 2021. Menggagas
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Era Kelimpahan. Malang: Unisma
Press.
Sanjaya, dan Wina. 2017. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Supriawan, D., dan Benyamin, S. 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diklat kuliah).
Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
LAMPIRAN
49
No Soal
No Indikator Deskripsi
(+) (-)
Antusias 7 13
Ketertarikan
Rasa ingin tahu 8, 11 19
50
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisisan :
1. Bacalah dengan teliti petunjuk pengisian angket
2. Tulislah terlebih dahulu nama dan kelas pada bagian atas lembar angket yang
telah disediakan
3. Laporkanpada guru anda jika terdapat pertanyaan yang kurang jelas
4. Berilah tanda checklist (✓) pada kolom yang merupakan jawaban yang sesuai
dengan kebiasaan anda sehari-hari
5. Jika anda ingin memperbaiki jawaban yang salah maka berilah tanda dua garis
lurus (=) pada jawaban yang salah kemudian berilah tanda chekslist (✓) pada
jawaban yang anda anggap benar sesuai dengan keadaan anda
6. Jawaban dari pertanyaan dengan jujur, jawaban anda tidak berpengaruh apapun
terhadap nilai-nilai rapor
Petunjuk Khusus
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda checklist (✓) pada jawaban yang anda
anggap sesuai dengan keadaan anda!
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya suka belajar kimia dengan model
pembelajaran discovery learning menggunakan
media game educandy
2. Saya malas menghadiri kelas karena bagi saya
belajar kimia sangat membosankan
51
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisisan :
1. Bacalah dengan teliti petunjuk pengisian angket
2. Tulislah terlebih dahulu nama dan kelas pada bagian atas lembar angket yang
telah disediakan
3. Laporkanpada guru anda jika terdapat pertanyaan yang kurang jelas
4. Berilah tanda checklist (✓) pada kolom yang merupakan jawaban yang sesuai
dengan kebiasaan anda sehari-hari
5. Jika anda ingin memperbaiki jawaban yang salah maka berilah tanda dua garis
lurus (=) pada jawaban yang salah kemudian berilah tanda chekslist (✓) pada
jawaban yang anda anggap benar sesuai dengan keadaan anda
6. Jawaban dari pertanyaan dengan jujur, jawaban anda tidak berpengaruh apapun
terhadap nilai-nilai rapor
Petunjuk Khusus
Pilihlah jawaban dengan memberi tanda checklist (✓) pada jawaban yang anda
anggap sesuai dengan keadaan anda!
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Saya suka belajar kimia dengan model
pembelajaran discovery learning
2. Saya malas menghadiri kelas karena bagi saya
belajar kimia sangat membosankan
27
28