2 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
manusia dapat menjadi lebih mengerti serta tanggap akan perubahan serta
bangsa bisa diketahui melalui sejauh mana komitmen masyarakat, bangsa ataupun
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dalam membuat media belajar yang kreatif yang diterapkan guru. Komponen yang
1
2
maupun dengan guru di sekolah. Selain itu faktor motivasi juga memberikan
Belum lagi masalah ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai yang dapat
belajar akan lebih terbangun, dengan artian siswa dapat menemukan apa yang
belajar sembilan tahun berperan memberikan pendidikan bagi setiap warga negara
tujuan, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
beberapa bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa, salah satunya
Instalasi Tenaga Listrik, mata pelajaran ini mempelajari tentang instalasi dan
kehidupan nyata. Hasil belajar dalam pembelajaran Instalasi Motor Listrik itu
sangat penting bagi siswa SMK. Siswa dituntut mampu menguasai kompetensi
keahlian Instalasi Motor Listrik, karena hasil belajar merupakan salah satu yang
Swasta Dwi Warna Medan, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik
keributan, malas mencari sumber belajar sendiri padahal seluruh siswa memiliki
tidak tersedianya buku pegangan Instalasi Motor Listrik pada siswa sebagai
pedoman belajar sehingga proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik dan
membantu siswa agar bisa belajar dan mengembangkan segala potensi dalam
dirinya. Majid (2016, h.4) menyatakan bahwa pembelajaran adalah upaya untuk
dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram untuk siswa dapat
belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Media
4
pembelajaran termasuk dalam sumber belajar yang dapat membantu proses belajar
belajar mengajar, agar siswa dapat menyerap materi belajar dengan baik dan
kegiatan belajar menjadi lebih efektif. Arsyad (2017, h.4) menyatakan bahwa
materi instruksional yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Variasi bentuk
media pembelajaran semakin berkembang dari waktu ke waktu, mulai dari media
multimedia cenderung lebih interaktif, karena gabungan dari media teks, gambar,
video, dan animasi dalam satu program berbasis komputer. Pembuatan media
perangkat lunak, salah satu media yang memanfaatkan perangkat lunak yaitu
media Adobe Flash CS6 yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan
multimedia yang berbentuk audio dan visual yang dimuat dalam bentuk aplikasi
dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Uno (2017, h.1) menyatakan, bahwa motivasi merupakan dorongan pada diri
seseorang untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.
Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu, dapat
memberikan arah kegiatan yang jelas sehingga tujuan yang dikehendaki dapat
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Fenomena yang terjadi di SMK
Swasta Dwi Warna Medan guru belum memanfaatkan media pembelajaran yang
5
menyampaikan apa yang ada dalam buku teks dan siswa cenderung hanya
menjadi pasif dan siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran, yang
observasi dan wawancara dengan guru kelas X SMK Swasta Dwi Warna Medan,
tetapi masih ada guru yang kurang mampu untuk mengoperasikan komputer. Oleh
karena itu, penerapan media pembelajaran berbasis Adobe Flash CS6 dalam
persoalan siswa dan guru dalam pembelajaran Elemen Instalasi Motor Listrik.
media ini akan lebih fleksibel, karena media dapat dioperasikan di mana dan
kapan saja, asal ada perangkat komputer untuk menjalankannya. Media Adobe
Flash CS6 tepat dijadikan sebagai media pembelajaran. Beberapa penelitian yang
Kasmui, & Sukaesih (2014), Juriah & Juanengsih (2016) dan Ahmadi (2018).
Elemen Instalasi Motor Listrik di SMK Swasta Dwi Warna Medan, maka harus
ada inovasi baru dalam pembelajaran untuk menarik motivasi siswa dalam proses
Flash CS6 Pada Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik Kelas X Teknik Instalasi
2. Minat belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik rendah.
4. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik melalui
6. Materi isi media yang mengacu pada kompetensi dasar meliputi: 3.3. prinsip
kerja komponen pengendali motor listrik dan; 3.4. gambar Instalasi Motor
Menggunakan Adobe Flash CS6 Pada Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik
Learning Menggunakan Adobe Flash CS6 Pada Mata Pelajaran Instalasi Motor
1. Manfaat khusus
tidak membosankan.
2. Manfaat Umum
4 KAJIAN PUSTAKA
dari dua subjek, yaitu dari siswa dan guru. Ditinjau dari segi siswa, belajar dialami
Ditinjau dari segi guru, proses belajar tampak sebagai perilaku belajar
tentang sesuatu hal. Gage dan Berliner (1983) dalam Rifa’i & Anni (2015, h.64),
yaitu perubahan perilaku untuk menjadi lebih baik. Misalnya, siswa yang belum
paham, setelah belajar akan menjadi paham, siswa yang tidak memiliki
perubahan perilaku seseorang akibat dari latihan dan pengalaman. Latihan yang
proses mental yang terjadi, sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku pada
diri seseorang. Aktivitas mental tersebut, terjadi karena interaksi individu dengan
lingkungan. Driscoll (1994) dalam Uno (2017, h.15-6) menyatakan ada dua hal
yang perlu diperhatikan dalam belajar, yaitu belajar adalah perubahan yang
menetap dalam diri siswa, dan hasil belajar yang muncul merupakan akibat dari
9
10
Hal ini juga menunjukkan bahwa seseorang yang telah mengalami proses
keberhasilan belajar pada diri seseorang yang belajar. Setiap siswa mengalami
perubahan tingkah laku dan sikap, baik secara langsung maupun tidak langsung.
bahwa pengertian belajar merupakan suatu proses yang dilakukan setiap individu
intelektual akan tetapi sikap dan keterampilan. Siswa dalam hal ini akan
mengalami perubahan tingkah laku dan nilai sikap, baik langsung maupun tidak
langsung.
pembelajaran yang sesuai dengan taraf perkembangan belajar anak. Belajar dan
pembelajaran saling berkaitan satu sama lain antara guru dengan siswa, siswa
yakni tujuan, bahan ajar atau materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran,
10
11
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa,
siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka
Briggs (1992) dalam Rifa’i & Anni (2015, h.85) menyatakan bahwa
berasal dari dalam diri siswa dan di sisi lain juga berasal dari pengaruh lain, yaitu
dari guru. Guru dalam mengajar harus memahami metode pembelajaran yang
guru dengan siswa dan lingkungan untuk mempelajari sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.
pengetahuan yang baik terhadap materi pelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran
merupakan proses untuk membantu siswa, agar dapat belajar dengan baik.
11
12
yang dilakukan siswa. Hasil belajar menurut Dimyati & Mudjiono (2013, h.3-5)
merupakan tingkat penguasaan atau hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
mengajar yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan. Ditinjau dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar
hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada siswa, yang menyangkut aspek
pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil
dua kelompok, yaitu faktor dari diri siswa sendiri, dan dari luar siswa. Faktor dari
dalam siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar adalah kecakapan, minat,
bakat, motivasi, usaha, perhatian, kesehatan, serta kebiasaan siswa. Faktor dari
luar siswa yang memengaruhi hasil belajar adalah suasana kelas, dukungan dari
guru, orang tua, maupun teman sekolah. Salah satu hal yang penting dalam
kegiatan belajar yang harus ditanamkan dalam diri siswa adalah bahwa belajar
pengaruh yang besar terhadap proses dan hasil belajar. Oleh karena itu, guru harus
12
13
memiliki kompetensi dasar yang menarik, karena hasil belajar merupakan bagian
Bloom (2013) dalam Rifa’i & Anni (2015, h.68-71) menyatakan bahwa
ada tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yakni ranah kognitif,
a. Ranah Kognitif
b. Ranah Afektif
didik. Dalam ranah kognitif aspek yang harus diperhatikan yaitu reaksi
c. Ranah Psikomotorik
13
14
Pada siswa SMK yang menjadi penilaian utama dari ketiga ranah yang
telah dijabarkan diatas ranah yang menjadi penilaian utama yaitu ranah
dunia kerja yang ada saat ini sesuai dengan bidang yang telah ditekunioleh
kondisi eksternal dan kondisi internal. Kondisi internal dilakukan dengan cara, (a)
dapat dilakukan dengan (a) intruksi verbal, (b) Demonstrasi, (c) Gambar, (d)
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
14
15
Oleh sebab itu dapat disimpulkan hasil belajar dari penggunaan sebuah
2.3 Media
Medius merupakan bahasa latin dari kata media serta bentuk jamak dari
kata medium, media memiliki arti secara harfiah yaitu perantara atau pengantar.
Heinich berpendapat dalam Azhar Arsyad (Arsyad 2011:4) bahwa media adalah
satunya media yakni sebagai pembawa pesan dari pemberi pesan atau
pun informasi dengan menggunakan media kita mengunakan empat unsur yang
saling terkait kempat unsur tersebut yaitu: sumber informasi, informasi, penerima
informasi, serta media informasi. Jika ada salah satu dari kempat unsur itu hilang
yang ingin di sampaikan tidak dapat tersampaikan dengan baik dan benar dan
15
16
Media pembelajaran menurut Rifai’i & Anni (2015, h.88) adalah alat yang
Gerlach & Ely (1971) dalam Arsyad (2017, h.3) menyatakan bahwa guru,
buku teks, dan lingkungan sekolah adalah media. Media dalam proses belajar
memproses, dan menyusun kembali informasi. Gerlach & Ely (1971) dalam
Arsyad (2017, h.15-7) mengemukakan tiga ciri-ciri media pendidikan, yakni ciri
fiksatif penting bagi guru, karena suatu kejadian hanya dapat terjadi sekali,
melalui kegiatan merekam, maka media tersebut dapat digunakan setiap saat.
suatu kejadian direkam dalam format media apa saja, dapat diproduksi beberapa
16
17
kali, dan siap digunakan secara bermasaan atau digunakan secara berulang-ulang
di suatu tempat.
bertugas menyampaikan pesan atau bahan ajar kepada siswa, siswa bertindak
pesan, sehingga bahan ajar yang disampaikan oleh guru dapat diterima oleh siswa.
Anitah (2018, h.6.6) menyatakan media pembelajaran terdiri dari dua unsur, yaitu
unsur peralatan atau perangkat keras, dan unsur pesan atau perangkat lunak.
Perangkat lunak berfungsi sebagai informasi pesan atau bahan ajar yang akan
disampaikan oleh guru, sedangkan perangkat keras berfungsi sebagai sarana atau
peralatan untuk menyajikan pesan atau bahan ajar tersebut. Hasil penelitian yang
sesuatu yang digunakan untuk merangsang pikiran, perhatian, dan motivasi dalam
proses belajar. Media pembelajaran dapat disebut sebagai alat bantu proses belajar
mengajar.
17
18
accessible resources wherever you are, strong search capabilities, rich interaction,
peserta didik pada setiap saat dan diberikan sajian visualisasi materi yang
ruang dan waktu, dimanapun dan kapanpun mereka berada. Mobile learning
Andy, 2007).
melalui komputasi mobile sehingga dapat diakses peserta didik dari mana saja dan
kapan saja. Pada umumnya, perangkat mobile berupa telepon seluler digital dan
PDA (Ally, 2004). Namun, secara umum sebagai perangkat apapun yang 64Vol.
XIV No. 1 Juni 2010 berukuran cukup kecil, dapat bekerja sendiri, dapat dibawa
setiap waktu dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat digunakan untuk beberapa
bentuk pembelajaran. Perangkat kecil ini dapat sebagai alat mengakses konten,
baik disimpan secara lokal pada device maupun dapat dijangkau melalui
interkoneksi. Perangkat ini juga dapat alat untuk berinteraksi dengan orang lain,
baik melaui suara, maupun saling bertukar pesan tertulis, gambar diam dan
gambar bergerak.
18
19
Adobe Flash CS6 merupakan sebuah software yang didesain khusus oleh
Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan
untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk keperluan
pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Adobe Flash CS6
menyediakan berbagai macam fitur yang akan sangat membantu para animator
untuk membuat animasi menjadi semakin mudah dan menarik. Adobe Flash CS6
telah mampu membuat dan mengolah teks maupun objek dengan efek tiga
3 dimensi yang handal dan ringan sehingga Flash banyak digunakan untuk
membangun dan memberikan efek animasi pada website, Compact disc (CD)
Interaktif dan yang lainnya, Selain itu software ini juga dapat digunakan untuk
membuat animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada situs website atau
blog, tombol animasi, banner, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen
siswa, karena siswa merasa senang dengan media yang menarik. Seperti penelitian
yang dilakukan oleh Sutarno (2013) dari Undiksa Bali dalam Jurnal Pendidikan
Hasil dan Kemandirian Belajar Siswa SMP di Kota Bandung. Hasil penelitiannya
19
20
mudah dapat mengecek keberhasilannya secara mandiri dan setiap penggalan ada
bahwa kegunaan Adobe Flash CS6 dalam dunia pendidikan dapat diterapkan
mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Namun, proses pembuatan
media tersebut dibutuhkan waktu yang lama karena pembuatan yang rumit, serba
manual, mulai dari pembuatan gambar, gerakan hingga pembuatan fungsi tombol
pengetahuan dan pengalaman yang tak terduga kepada siswa, serta siswa melihat
kejadian yang penting yang sulit dibaca secara langsung, pembelajaran yang
diajarkan menjadi lebih menarik sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu yang
20
21
dilakukan kepada ahli materi, ahli media, dan responden; (c) hasil penilaian ahli
materi mendapatkan rerata skor 3.315 dalam kategori sangat layak dan hasil
penilaian ahli media mendapatkan rerata skor 3.28 dalam kategori sangat layak;
(d) hasil penilaian uji coba lapangan terbatas mendapatkan rerata skor sebesar
SMK Negeri 1 Sedayu”. Hasil penelitian ini adalah: (1) Telah dikembangkan
interaktif berdasarkan penilaian ahli materi diperoleh rerata skor total sebesar 50
berdasarkan penilaian ahli media diperoleh rerata skor total sebesar 71,5 dengan
kategori Sangat Layak (4) Respon penilaian peserta didik pada uji coba lapangan
diketahui bahwa 50% peserta didik menyatakan produk dalam kategori “Baik”
dan 50% peserta didik menyatakan produk dalam kategori “Sangat Baik.
angket, observasi, tes awal, dan tes akhir menghasilkan temuan bahwa media yang
sebesar 73,85, kategori cukup, dengan gain rata-rata 0,47, kategori sedang.
21
22
proses yang merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam membimbing
kerberhasilan siswa dalam memahami IML, salah satunya adalah faktor guru
Kegiatan pembelajaran seperti ini menempatkan siswa sebagai objek belajar yang
hanya menerima sajian materi dari guru, tanpa dilibatkan secara aktif dalam
pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa cepat bosan, pasif, dan kurang antusias
siswa pada pembelajaran IML masih tergolong rendah. Motivasi belajar siswa
yang rendah akan menyebabkan siswa mendapatkan hasil belajar yang rendah.
perbaikan dalam proses pembelajaran IML. Oleh karena itu, melalui media
pembelajaran yang digunakan guru juga dapat menarik perhatian dan motivasi
siswa saat belajar, guru juga harus menyelaraskan media yang digunakan dengan
kemajuan teknologi saat ini. Salah satunya yaitu media pembelajaran Adobe Flash
22
23
CS6. Media Adobe Flash CS6 memiliki yakni dapat membuat aplikasi yang berisi
objek sesuai dengan keinginan, baik gambar, suara atau animasi gerakan sehingga
lebih interaktif. Diharapkan dengan menggunakan media ini, siswa akan lebih
dan hasil belajar siswa. Pengembangan media pembelajaran ini berpedoman dari
memperhatikan beberapa indikator kelayakan media yaitu dari ahli materi dan ahli
media. Suatu media ajar dapat digunakan setelah dinilai kelayakannya sebagai
bahan ajar. Kelayakan media pembelajaran adalah kepantasan suatu media untuk
23
5 BAB III
6 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Dwi Warna Medan, Jl. Gedung Arca
Medan Tuan jumlah sample dalam penelitian ini ada 30 orang Jurusan Teknik
menggunakan aplikasi Adobe Flash CS6 pada mata pelajaran instalasi motor
Siswa yang dimaksud dalam ini merupakan siswa kelas X Teknik Instalasi
Tenaga Listrik (TITL) di SMK Swasta Dwi Warna Medan. Metode yang
and development)
24
25
M.Pd (2016:70-74), model pengembangan ini terdiri atas lima tahap, yaitu :
menilai kelayakan produk tidak sampai kepada menilai keefektifan dari produk
beberapa tahapan yang sama seperti tahapan Analisis dan Pengembangan. Namun
ada tahapan yang membedakan diantara kedua model tersebut yakni pada model
pengembangan Borg and Gall terdapat uji coba perorangan, uji coba kelompok
kecil dan uji coba lapangan sedangkan pada model pengembangan ADDIE hanya
impelementasi lapangan.
tahap valid atau layak nya media digunakan, dikarenakan keterbatasan waktu dan
sumber – sumber yang ada. Pada langkah menentukan potensi masalah ini
kondisi guru dan siswa, media dan sumber belajar yang digunakan.
b. Analisa Peserta Didik Pada tahap ini juga dilakukan observasi untuk
mendukung pemilihan media yang tepat dan sesuai dengan tingkat belajar
untuk menentukan jenis bahan ajar dan analisis sumber belajar, yakni
digunakan.
yang di dapat dari tahap analisis. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini,
antara lain:
a. Menyusun tes kriteria Penyusunan tes kriteria ini lebih menitik beratkan
JUDUL MEDIA
PEMBELAJARAN
Next
ini. Pada menu ini terdapat beberapa menu yang menuju judul media
Daftar Pilihan
Back Next
Petunjuk Penggunaan
Back Next
Back Next
Back Next
pembelajaran.
Tujuan Pembelajaran
Back Next
Materi Pembelajaran
Materi 1 Materi 2
Video
Materi 3 Materi 4
Simulasi
Back Next
siswanya.
EVALUASI
Kuis Mobile
NAMA
Back Next
Mulai Kuis
a. Pembuatan Produk
b. Validasi Produk
oleh ahli yang pakar dibidangnya. Adapun ahli yang menilai adalah
ahli materi dan ahli media. Rancangan awal hasil validasi selajutnya
a. Observasi
33
b. Angket (kuesioner)
materi dan ahli media. Skala yang digunakan adalah skala likert dengan
a. Lembar angket
hasil penilaian kelayakan dari ahli materi dan ahli media. Adapun angket
dengan lima alternatif jawaban. Kisi-kisi uji kelayakan dari ahli materi
kurang
9 Kesesuain luas Luas cakupan Luas cakupan Beberapa cakupan Luas cakupan
cakupan materi yang ada pada yang ada di pada materi tidak materi masih
dengan tujuan materi sesuai materi masih sesuai dengan sangat kurang
(CP) dengan tujuan perlu tujuan
pembelajaran ditingkatkan pembelajran
yang sangat baik lagi
baik
prinsip reka bentuk media. Lembar uji kelayakan untuk ahli media
dari uji kelayakan ahli media ditunjukkan dalam tabel 3.3 berikut ini.
17 Kualitas visual Kualitas Visual Kualitas visual Kuliatas visual Kualitas visual
(resolusi) grafik sangat cukup meningkat kurang baik sama sekali
atau gambar. meningkatkan tidak
keinginan siswa meningkatkan
untuk belajar keinginan siswa
untuk belajar
20 Akselerasi teks, Akselerasi teks, Akselerasi teks, Akselerasi teks, Akselerasi teks,
visual, audio, visual, audio, dan visual, audio, visual, audio, visual, audio,
dan animasi. animasi. Sudah dan animasi. dan animasi. dan animasi.
sangat baik Sudah cukup Butuh Tidak layak
baik. ditingkatkan lagi
Listrik yang berisikan data proses pengembangan dan kualitas media. Jenis
digunakan.
Analisis kuantitatif diperoleh dari validasi ahli materi dan ahli media
angket.
Penilaian Skor
Baik (B) 3
Kurang Baik(KB) 2
tabel berikut:
kecuali ada saran dan masukan oleh ahli yang perlu dilakukan perbaikan. Namun,
kategori “Cukup; Kurang; dan sangat kurang layak maka dilakukan revisi. Media
pelajaran Instalasi Motor Listrik dikatakan valid atau layak jika memenuhi
BAB IV
PEMBAHASAN
merancang media pembelajaran yang diajukan kepada siswa kelas X TITL SMK
Swasta Dwiwarna Medan dalam bentuk Mobile Learning. Media pembelajaran ini
dibangun dalam bentuk aplikasi Media Adobe Flash CS6, bertujuan untuk
mempermudah dan menarik minat siswa dalam belajar. Hal ini mendorong siswa
menjadi penelitian utama, yaitu: (1) sangat mudah digunakan, (2) memiliki
tampilan yang menarik, (3) dapat dioperasikan, (4) sesuai dengan kebutuhan, dan
berbasis Media Adobe Flash CS6 ini terdiri dari: (1) Materi, (2) Quiz, (3) Video,
(4) Petunjuk Penggunaan, dan (5) Penulis. Menu materi berisikan informasi
terkait dengan pembelajaran pada Instalasi Motor Listrik. Menu quiz berisikan
latihan soal-soal latihan untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi yang
disajikan. Menu video berisikan video dari materi pembelajaran. Menu petunjuk
produk tersebut.
46
dengan benar dan baik. Tombol-tombol penunjang dan tombol-tombol utama pada media
harus dipastikan memiliki peruntukan yang tepat. Adapun tampilan menu dalam media
1) Slash Screen
Slash screen merupakan tampilan awal saat aplikasi dijalankan. Tampilan ini
hanya muncul beberapa detik saja. Pada bagian pertama muncul logo Universitas Negeri
Medan dengan keterangan program studi pendidikan, logo aplikasi dengan nama aplikasi
“Instalasi Motor Listrik” dengan penjelasan aplikasi ini digunakan untuk siswa kelas X
SMK Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Swasta Dwiwarna Medan. Gambar dibawah
2) Beranda
Beranda merupakan tampilan awal dari aplikasi yang berisikan menu-menu yang
ada pada aplikasi pembelajaran. Terdapat 5 pilihan menu pada aplikasi ini yaitu: (1)
Materi, (2) Quiz, (3) Video, (4) Petunjuk Penggunaan, (5) Penulis. Gambar Merupakan
tampilan beranda
3) Menu Materi
Menu materi merupakan menu yang berisikan informasi terkait isi dari setiap
materi yang disajikan. Dalam menu materi Instalasi Motor Listrik ini disajikan 3 pilihan
submenu, yaitu: (1) Pengertian, (2) Prinsip Kerja Komponen Pengendali, (3) Macam-
4) Menu KI/KD
47
Menu KI/KD berisikan deskripsi kompetensi inti dan indikator yang harus
dicapai oleh peserta didik. Pada sisi kiri tampilan terdapat beberapa pilihan menu yang
5) Menu Quiz
Menu quiz dibangun untuk mengukur seberapa besar pemahaman siswa terhadap
materi yang disajikan. Menu ini berisikan soal-soal latihan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa dalam menguasai materi yang telah dipelajari. Pada tampilan akhir
menu quiz akan menujukkan skor/nilai yang telah dikerjakan oleh pengguna. Adapun
6) Menu Video
Menu video merupakan menu yang berisikan video pembelajarn yang berkaitan
dengan materi yang disajikan. Adapun tampilan menu video dapat dilihat pada gambar
berikut :
7) Menu Petunjuk
aplikasi pembelajaran ini. Adapun tampilan menu petunjuk dapat dilihat pada gambar
berikut:
8) Menu Penulis
Menu ini berisikan tentang profil singkat pembuat media pembelajaran dengan
tujuan untuk menunjukkan identitas pembuat serta sebagai originalitas dari produk
tersebut. Adapun tampilan menu penulis dapat dilihat pada gambar berikut:
Untuk kelayakan Produk alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan
diadaptasi oleh Sriadhi (2018). Untuk penentuan dosen ahli materi dan ahli media harus
disetujui oleh dosen pembimbing dan ketua jurusan. Jumlah banyaknya dosen terdiri dari
1 ahli materi dan 2 ahli media jadi total dosen ahli untuk menilai produk yang
dikembangkan terdiri dari 3 dosen dan 1 guru ahli materi SMK Dwi Warna. Adapun
dalam bentuk grafik yang memuat aspek-aspek yang merupakan kunci penilaian.
Berikut ini adalah hasil validasi ahli media pertama yaitu Drs. Nelson Sinaga,
M.Pd. dan ahli media yang kedua yaitu Muhammad Aulia Rahman S, S.T.,M.T.
49
13 Interaktivitas stimulus-responsif 3 4 3,5
pengguna (user) dengan sistem
14 Sistematika display layar (screen) 3 4 3,5
media
15 Fasilitas menu dalam media. siswa 3 3 3
terhadap materi IML
16 Akselerasi huruf, angka, dan simbol 4 4 4
17 Kualitas visual (resolusi) grafik 3 4 3,5
atau gambar
18 Komposisi warna dan resolusi pada 4 4 4
layar
19 Kesesuaian warna teks dengan 4 4 4
background
20 Akselerasi teks, visual, audio, dan 3 3 3
animasi
Penilaian 3,05 3,65 3,35
Rata-rata Keseluruhan 3,35
Table 3 Masukan dan Saran Para Ahli Media
Hasil validasi media oleh ahli media diketahui bahwa media mendapatkan rata-
rata penilaian pada indikator Panduan Informasi sebesar 2,5 (Baik). Indikator
keseluruhan mendapatkan nilai 3,35 dan dapat dinyatakan “Sangat Layak”. Namun
terdapat beberapa tanggapan dan saran dari ahli media tersebut untuk merevisi, Adapun
saran dan masukan yang diberikan oleh validator ahli media dapat dilihat pada tabel
Media pembelajaran berbasis media Adobe Flash CS6 dilakukan uji materi oleh
ahli materi pertama Dra. Rosnelli, M.Pd dan ahli materi kedua Ridwan Nainggolan, S.Pd
50
dalam bentuk grafik yang memuat aspek-aspek yang merupakan kunci penialaian.berikut
ini hasil penilaian ahli media yang ditunjukkan pada tabel 4.2 :
rata
A. Konten/Materi Multimedia
1 Deskripsi tentang produk 4 4 4 Sangat Baik
multimedia
2 Panduan meminta bantuan 3 4 3,5 Sangat Baik
Berdasarkan dari hasil penilaian validasi ahli materi I, dan ahli validasi
materi II bahwa hasil Rata-rata keseluruhan dengan nilai 3,45 jika dikategorikan
51
Jadi kesimpulan yang didapat bahwa produk yang dikembangkan oleh
peneliti menurut data jumlah keseluruhan rata-rata yang dinilai oleh ahli materi di
kategorikan yang memiliki total rata-rata keseluruhan adalah 3,45 dengan kategori
sangat baik atau “Sangat Layak “. Adapun beberapa masukan yang diberikan oleh
Penelitian dan uji coba lapangan dilakukan pada saat kondisi pandemi
didik kelas X TITL SMK Swasta Dwiwarna Medan tidak dapat dilakukan. Tetapi
pembelajaran berbasis adobe flash cs6, pada tahap pengembangan (develop) telah
dilakukan validasi oleh ahli materi dan ahli media untuk mengetahui kelayakan
Penelitian dan uji coba lapangan dilakukan pada saat kondisi pandemi CoVid-19
TITL SMK Swasta Dwiwarna Medan tidak dapat dilakukan. Tetapi sesuai dengan
52
adobe flash cs6, pada tahap pengembangan (develop) telah dilakukan validasi oleh
4.7 Pembahasan
digunakan oleh guru mata pelajaran berupa buku PLN, papan tulis dan jobsheet
yang di download siswa yang hanya menampilkan tulisan dan sedikit gambar,
Listrik.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Research and
desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Hal ini sesuai dengan tujuan
flash cs6 pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik kelas X TITL SMK Swasta
adobe flash cs6 ini berisikan Menu yang terdiri dari: (1) Materi, (2) Quiz, (3)
Video, (4) Petunjuk Penggunaan, (5) Penulis, dan (6) KI & KD. Menu materi
Menu quiz berisikan latihan soal-soal latihan untuk mengukur pemahaman siswa
tentang materi yang disajikan. Menu video berisikan video dari materi
53
pembuat serta sebagai originalitas dari produk tersebut, dan menu KI & KD di
Angket penilaian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu angket validasi oleh
ahli media pembelajaran (dosen), angket validasi untuk ahli materi (dosen dan
guru).
Berdasarkan data validasi yang diisi olehahli media dan ahli materi
nilai skor 3,35 dikategorikan “Sangat Layak” dari ahli media dan skor 3,45
Produk yang telah dikambangkan tidak dilakukan uji coba produk kepada
ahli media dan ahli materi untuk diuji kelayakannya dan penelitian hanya
54
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka
implementasi, dan evaluasi. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
Flash CS6 dalam mata pelajaran Instalasi Motor Listrik kelas XI TITL SMK
2. Berdasarkan data validasi yang diisi oleh ahli media dan ahli materi sebagai
layak digunakan sebagai pembelajaran dengan dibuktikan dengan nilai skor 3,35
(Sangat Layak) dari ahli media dan skor 3,45 (Sangat Layak) dari ahli materi.
5.2 Implikasi
1. Implikasi Teoritis
55
Medan dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa. Media
pembelajaran setelah di lakukan uji kelayakan oleh Ahli Media dan Ahli
Materi.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon
guru. Membenahi diri sehubungan dengan pengajaran yang telah dilakukan dan
media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi dan minat siswa
5.3 Saran
1. Masa kini sarana teknologi berupa pc/laptop telah memadai serta hampir semua
bebasis Mobile Learning Adobe Flash CS6 untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa serta agar siswa bisa belajar secara praktis dimanapun dan kapanpun,
ditambah lagi dengan ada nya pandemi saat ini. Mengharuskan guru untuk
melakukan pembelajaran secara online atau daring. Dengan ada nya penelitian
56
2. Di masa pandemi ini Guru disekolah dituntut dan harus mengembangkan
57
11 DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2017). Media Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers
58