Anda di halaman 1dari 10

Jannu, Suwatra, Mahadewi (2018).

Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 296-305

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERORIENTASI


PENDEKATAN ILMIAH PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA UNTUK SISWA KELAS VIII
DI SMP NEGERI 3 NEGARA

Ni Putu Ayu Rani Puspita Jannu1, Ign. I Wayan Suwatra2, Luh Putu Putrini
Mahadewi3

1,2,3JurusanTeknologi Pendidikan
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: jannu.putu@undiksha.ac.id1 , ignatiusiwayan.suwatra@undiksha.ac.id2 , lpp-


mahadewi@undiksha.ac.id3

Abstrak

Permasalahan yang terjadi di kelas VIII SMP Negeri 3 Negara adalah kurang tersedianya
media yang sesuai dengan karakteristik siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan rancang bangun pengembangan
multimedia interaktif berorientasi pendekatan ilmiah, (2) menguji kualitas hasil validasi
pengembangan multimedia interaktif berorientasi pendekatan ilmiah, (3) mengetahui
efektivitas pengembangan multimedia interaktif berorientasi pendekatan ilmiah. Penelitian
ini adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yaitu model Hannafin and
Peck. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pencatatan dokumen,
kuesioner, dan tes. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar
wawancara, kuesioner, dan tes objektif pilihan ganda. Analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif, dan analisis statistik inferensial (uji-
t). Subjek penelitian ini adalah 28 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Negara Tahun
Pelajaran 2017/2018. Hasil penelitian ini yaitu: (1) rancang bangun multimedia interaktif
meliputi tiga tahapan yaitu, tahap analisis kebutuhan, tahap desain, dan tahap
pengembangan dan implementasi. (2) Multimedia interaktif berorientasi pendekatan ilmiah
mata pelajaran Bahasa Indonesia valid dengan: (a) nilai ahli isi mata pelajaran 96% dengan
predikat sangat baik, (b) nilai ahli desain pembelajaran 78,9% dengan predikat baik, (c)
nilai ahli media pembelajaran 90,8% dengan predikat sangat baik, (d) hasil uji coba
perorangan 94,9% dengan predikat sangat baik, (e) hasil uji coba kelompok kecil 90%
dengan predikat sangat baik, (f) hasil uji coba lapangan 93% dengan predikat sangat baik.
(3) Multimedia interaktif berorientasi pendekatan ilmiah efektif digunakan dalam
pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa setelah
menggunakan multimedia interaktif berorientasi pendekatan ilmiah mata pelajaran Bahasa
Indonesia.

Kata kunci: Multimedia Interaktif, Pendekatan Ilmiah, Pengembangan

Abstract

This study aims to produce learning media on science subjects as an effort to increase
interest and learning processes, to find out the stages of media development, and to find
out the results of learning multimedia validation, according to the results of expert trials and
field trials. This development research uses the ADDIE model (analyze, design,
development, implementation, evaluation). The subject of multimedia learning validation
was one expert in learning content, one expert on learning design, one expert on learning
media, 3 students on individual trials, 5 students on small group trials, and 29 students on
field trials. The effectiveness of multimedia learning was carried out by 27 students using
a pre-test and post-test research design. Based on the objective test given at the pre-test

296
Jannu, Suwatra, Mahadewi (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 296-305

and post-test, the average pre-test value was obtained at 50.56 and the post-test average
value was 87,778. Data is collected by interview method, document recording, and
objective tests. Data analysis used descriptive qualitative, quantitative and inferential /
inductive statistical t-test. The results of this study are (1) the design of interactive
multimedia development starting from the steps of analysis, design, development,
implementation and evaluation; (2) The validity of the results of media development
according to expert and student reviews, namely: a) 98% of learning content experts are in
a very good category; b) learning design experts 93.33% are in the excellent category; c)
learning media experts 92.72% are in a very good category; d) individual trials 89% are in
the good category; e) small group trials 95.2% are in the excellent category; f) and field
trials 96.4% which are in the very good category; (3) based on the hypothesis test obtained
that the price t count = 15,039> t table = 2,006. Thus this learning multimedia is effective
for improving the learning outcomes of science at SD Mutiara Singaraja.

Keywords: development, learning multimedia, science

PENDAHULUAN pendukung proses pembelajaran dengan


Pendidikan merupakan salah satu berorentasi pendekatan ilmiah dalam
faktor yang dapat meningkatkan mutu Kurikulum 2013.
sumber daya manusia yang ada di Kurikulum 2013 menekankan pada
Indonesia. Melalui pendidikan, bangsa ini dimensi pedagogik modern dalam
dapat lebih maju, serta menciptakan pembelajaran yaitu, menggunakan
sumber daya manusia yang cerdas, konsep/pendekatan ilmiah. Gerde, dkk
kompetitif dan dapat bersaing dengan (dalam Halimah, 2017:243) menyatakan
negara-negara maju di dunia. Undang bahwa pendekatan atau metode ilmiah,
Undang Perguruan Tinggi (dalam Benyou merupakan proses pemerolehan
Chen, 2014) ditambahkannya lembaga (acquisition) pengetahuan. Pendekatan
dalam pendidikan, pelatihan dan ilmiah (scientific approach) meliputi
pembelajaran untuk meningkatkan sumber mengamati, menanya, menalar, dan
daya pada daerah tersebut. Dalam dunia mencoba, membentuk jejaring untuk
pendidikan sendiri, peningkatan sumber semua mata pelajaran, (Permendikbud,
daya manusia ini dapat dicapai dengan 2013). Proses pembelajaran scientific
adanya proses pembelajaran. merupakan perpanduan proses
Proses pembelajaran merupakan pembelajaran yang semula terfokus pada
suatu kegiatan penyampaian informasi dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
sumber informasi kepada peserta didik dilengkapi dengan mengamati, menanya,
dalam rangka mencapai suatu tujuan. menalar, mencoba, dan
Pencapaian tujuan ini dilakukan dengan mengkomunikasikan (Kemendikbud,
melibatkan seluruh komponen 2013). Dikembangkan kembali menjadi
pembelajaran. Proses pembelajaran pada mengamati, menanya, dan mengumpulkan
hakikatnya adalah proses komunikasi, data, mengolah data, mengkomunikasikan,
yaitu proses penyampaian pesan sumber menginovasi dan mencipta. Tujuan dari
pesan melalui saluran/media tertentu ke beberapa proses pembelajaran yang harus
penerima pesan (Sadiman, dkk. 2012:11). ada dalam scientific approach yaitu
Association for Educational menekankan bahwa belajar tidak hanya
Commanication and Technology (AECT) terjadi diruang kelas, tetapi dilingkungan
(dalam Mahadewi, 2014:7) sekolah dan masyarakat. Selain guru
mengemukakan bahwa teknologi hanya cukup bertindak sebagai scaffolding
pendidikan merupakan kajian dan praktik ketika peserta didik ketika mengalami
etika tentang memfasilitasi belajar dan kesulitan, serta guru juga bukan satu-
meningkatkan kinerja dengan satunya sumber belajar. Kenyataannya
menciptakan, menggunakan, dan proses pembelajaran di sekolah memiliki
mengelola proses dan sumber teknologi beberapa kelemahan, salah satunya
yang tepat. Sejalan dengan proses proses pembelajaran yang kurang
tersebut maka perlu adanya sarana melibatkan siswa secara langsung dan

297
Jannu, Suwatra, Mahadewi (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 296-305

masih berpusat pada guru. Bertolak Negara, konsentrasi siswa saat menerima
belakang pada proses pembelajaran pada pelajaran masih tergolong rendah.
Kurikulum 2013, maka dilaksanakan Beberapa permasalahan penyebab
proses pembelajaran menggunakan rendahnya kualitas proses pembelajaran
pendekatan ilmiah yang idealnya adalah minimnya sumber belajar yang
menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, relevan dengan materi pembelajaran
pengetahuan, dan keterampilan. Salah Bahasa Indonesia di sekolah dan
satu komponen penting untuk menunjang keterbatasan media pembelajaran yang
proses pembelajaran adalah media masih kurang menarik sesuai dengan
interaktif. Keberadaan media dalam poses karakteristik siswa pada mata pelajaran
pembelajaran dapat membantu guru dalam Bahasa Indonesia. Dari ke dua
menyampaikan materi, sehingga dapat permasalahan tersebut, permasalahan ke
merangsang pikiran peserta didik, dua merupakan masalah yang menonjol
perasaan, minat, dan perhatian peserta dibandingkan dengan permaslahan
didik terhadap materi yang disampaikan. pertama. Kurangnya penggunaan media
Serta tercapainya tujuan pembelajaran yang menarik siswa dalam belajar, dapat
yang diharapkan. mempengaruhi dalam proses belajar
Perlunya suatu pemikiran yang siswa. Bahkan fasilitas pendukung seperti
sistematis, logis, dan kreatif untuk dapat LCD, lab komputer, dan alat pendukung
mengikuti dinamika pengembangan lainnya di SMP Negeri 3 Negara cukup
pendidikan tersbut. Salah satunya yaitu memadai. Hanya pemanfaatan fasilitas
melalui pendidikan dalam mata pelajaran tersebut belum maksimal. Berdasarkan
Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia data yang diperoleh dari observasi
sendiri memiliki kedudukan dan fungsi terhadap proses pembelajaran Bahasa
yang sangat penting dalam kehidupan Indonesia, dapat dikatakan bahwa siswa
berbangsa dan bernegara. Kedudukan dan guru sangat membutuhkan media
Bahasa Indonesia tersebut tercantum di pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu,
dalam sumpah Pemuda 1928 dan UUD maka dalam penelitian ini dilakukan
1945. Kedudukan bahasa Indonesia penelitian pengembangan dengan judul
adalah sebagai bahasa nasional dan “Pengembangan Multimedia Interaktif
sebagai bahasa negara. Dalam salah satu Berorientasi Pendekatan Ilmiah pada Mata
fungsi bahasa secara umum adalah Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa
sebagai alat untuk mengungkapkan Kelas VIII Tahun Pelajaran 2017/2018 di
perasaan atau mengekspresikan diri. SMP Negeri 3 Negara”.
Sesuai dengan mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan materi indahnya METODE PENELITIAN
berpuisi, yang nantinya dapat Jenis penelitian ini adalah
meningkatkan kemampuan dalam penelitian pengembangan. Penelitan
menggunkan Bahasa Indonesia. dilaksanakan pada 1 September sampai 9
Dilihat dari ketercapaian tujuan Oktober 2018. Populasi dalam penelitian ini
pembelajaran di tingkat menengah, adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 3
khususnya SMP Negeri 3 Negara, nilai Negara yang berjumlah 28 orang siswa.
yang diperoleh pada mata pelajaran Prosedur pengembangan yang digunakan
Bahasa Indonesia tergolong relatif rendah. mengacu pada model pengembangan
Hal tersebut terlihat setelah dilakukannya yang dipilih yaitu model Hannafin and Peck
hasil wawancara dengan narasumber, yang terdiri dari tahap analisis kebutuhan
yaitu I Ketut Agus Juliantara, S.Pd., Gr. (need assessment), tahap desain (design),
adalah guru mata pelajaran Bahasa dan tahap pengembangan dan
Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 3 implementasi (development and
Negara. Rata-rata nilai tahun pelajaran implementation).
2017/2018 yang didapat kurang Dalam penelitian ilmiah, subjek
memuaskan karena di bawah standar nilai penelitian memiliki kedudukan sentral
ketuntasan minimal, yaitu 70. Berdasarkan dikarenakan data mengenai variabel yang
hasil observasi awal yang peneliti lakukan akan diteliti dan diamati selama penelitian
pada 20 November 2017 di SMP Negeri 3 berada pada subjek penelitian itu sendiri.

298
Jannu, Suwatra, Mahadewi (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 296-305

Subjek yang akan diteliti dalam penelitian tes tertulis ini dilakukan dengan cara
ini adalah siswa kelas VIII. Ditentukannya pretest dan posttest untuk mengukur
kelas VIII sebagai subjek dalam penelitian kemampuan siswa sebelum dan sesudah
ini dikarenakan, kelas VIII masih kurang menggunakan multimedia interaktif
memahami materi yang disampaikan dan berorientasi pendekatan ilmiah
perahatian tidak fokus pada pelajaran. mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Sementara itu objek penelitian adalah apa Instrumen yang dipilih dan
yang menjadi titik perhatian atau sasaran digunakan peneliti dalam pengumpulan
yang akan diteliti. Dalam penelitian ini data adalah lembar pencatatan dokumen,
objeknya adalah penggunaan model angket, atau kuesioner dan tes objektif.
Hannafin and Peck dalam pelajaran Angket tersebut berisi item-item yang
Bahasa Indonesia di kelas VIII. Adanya terkait dengan multimedia interaktif. Angket
multimedia interaktif berorientasi digunakan mengumpulkan data hasil
pendekatan ilmiah, guna untuk mengetahui review dari ahli materi atau ahli mata
keikutsertaan siswa dalam mengikuti pelajaran, ahli desain atau ahli media
pelajaran Bahasa Indonesia. Jika pembelajaran, uji coba perorangan, uji
digunakan sebagai pembelajaran dengan coba kelompok kecil, dan uji coba
tujuan meningkatkan belajar siswa dengan lapangan.
menggunakan multimedia interaktif. Hasil dari instrumen pencatatan
Pengembangan yang digunakan dokumen nantinya akan dibentuk berupa
mengacu pada model pengembangan laporan pengembangan produk multimedia
yang dipilih. Model Hannafin and Peck secara ringkas. Dalam Penelitian
terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap analisis, pengembangan inimenggunakan analisis
tahap desain, dan tahap pengembangan deskriptif yang dapat dibedakan menjadi
dan implementasi. Penelitian ini dau macam yaitu analisis deskriptif
menggunanakan tiga metode kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.
pengumpulan data untuk menjawab Teknik analisis deskriptif kualitatif
peramasalahan mengenai rancang bangun digunakan untuk mengolah angket dalam
pengembangan multimedia interaktif bentuk deskripsi presentasi. Rumus yang
pembelajaran Bahasa Indonesia. Hasil uji digunakan menghitung persentase dari
coba multimedia interaktif yaitu metode masing-masing subjek sebagai berikut.
pencatatan dokumen, kuesioner, dan tes.
(1) Pencatatan dokumen merupakan cara
memperoleh data dengan jalan
mengumpulkan segala macam dokumen
dan melakukan pencatatan secara
sistematis. Data diperoleh dengan
mewawancarai guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri
3 Negara. (2) Metode kuesioner/angket
merupakan cara memperoleh atau
mengumpulkan data dengan mengirimkan
suatu daftar pernyataan kepada
responden/subjek penelitian (Agung, 2014:
240). Metode kuesioner ini digunakan pada
tahap penerapan untuk mengukur
kelayakan produk yang dibuat. (3) Metode
tes digunakan untuk menguji
keefektivitasan penggunaan multimedia
interaktif berorientasi pendekatan ilmiah
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Metode

299
Jannu, Suwatra, Mahadewi (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 296-305

Analisis statistik inferensial dua pihak yang diambil dari


digunakan untuk mengetahui tingkat kelompokkelompok terpisah dari satu
efektivitas produk terhadap hasil belajar populasi yaitu kelompok kontrol dan
siswa sebelum dan sesudah menggunakan kelompok eksperimen. Untuk menguji
multimedia interaktif. Data uji kelompok homogenitas varians untuk kedua
dikumpulkan dengan menggunakan pretest
kelompok digunakan Uji Fisher (F).
dan posttest terhadap materi pokok yang
diuji cobakan.
Hasil pretest dan posttest kemudian
dianalisis menggunakan uji-t untuk
mengetahui perbedaan antara hasil pretest
dan posttest. Sebelum uji hipotesis (uji-t Krteria pengujian H-0 diterima
berkorelasi) dilakukan uji prasyrat jiika Fhitung < Ftabel yang berarti
(normalitas dan homogenitas). Uji sampel homogen. Uji dilakukan pada
normalitas dilakukan untuk mengetahui taraf signifikan 5% dengan drajat
apakah sebaran skor pada setiap varibel kebebasan untuk pembilang n1 – 1 dan
berdistribusi normal atau tidak, untuk itu drajat kebebasan untuk penyebut n2 –
dapat digunakan rumus Liliefors.
1.
Menurut Koyan (2012: 108) adapun
cara yang dapat digunakan untuk menguji Teknik analisis yang digunakan
normalitas suatu data dengan teknik untuk pengujian hipotesis adalah teknik
Liliefors yaitu : analisis uji-t berkorelasi atau dependen.
1. Urutkan data sampel dari kecil ke Dasar penggunaan teknik uji-t
besar dan tentukan frekuensi setiap berkorelasi adalah melakukan dua
data. perlakuan yang berbeda terhadap satu
2. Tentukan nilai z dari setiap data itu. sampel. Pada penelitian ini akan
3. Tentukan besar peluang untuk setiap mengkasji perbedaan hasil belajar
nilai z berdasarkan tabel z dan diberi pelajaran Bahasa Indonesia sebelum
nama F(z). dan sesudah menggunakan multimedia
4. Hitung frekuensi komulatif relatif dari
interakrif terhadap satu kelompok.
masing-masing nilai z dan sebut
dengan S(z) hitung proporsinya, Rumus uji-t berkorelasi sebagai berikut
kalau n = 20, maka setiap frekuensi
komulatif dibagi dengan n. Gunakan
L0 yang terbesar.
5. Tentukan nilai L0 = F(z) – S(z), hitung
selisihnya kemudian bandingkan
dengan nilai Lt dari tabel Lilifors.
6. Jika L0< Lt, maka H0 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Uji homoginitas dilakukan untuk
mencari tingkat kehomogenan secara

300
Jannu, Suwatra, Mahadewi (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 296-305

indikator pencapaian kompetensi mata


pelajaran Bahasa Indonesia. Setelah
dilakukan analisis kebutuhan dan
pengumpulan informasi, tahap selanjutnya
adalah tahap desain yang meliputi: (1)
Pemilihan dan menetapkan software.
Software atau perangkat lunak yang
digunakan dalam pengembangan
multimedia interaktif yaitu Macromedia
Flash 8 dan dibantu dengan berbagai
Hasil uji coba dibandingkan dengan software lainnya seperti Adobe Photoshop
ttabel dengan taraf signifikan 0,05 (5%) CS3, Microsoft Office, Paint, dan Format
untuk mengetahui apakah ada perbedaan Factory. (2) Mengembangkan flowchart
anatar sebelum dan sesudah dan storyboard. Membuat flowchart
menggunakan multimedia interakif. digunakan untuk mendeskripsikan alur dari
pengembangan produk secara
HASIL DAN PEMBAHASAN keseluruhan sekaligus sebagai acuan
Pada bagian hasil dan pembahasan tahapan selanjutnya. Storyboard
akan dibahas empat hal pokok, yaitu (1) digunakan untuk menggambarkan suatu
hasil penelitian, (2) pembahasan hasil alur penggabungan antara teks, gambar,
penelitian, dan (3) implikasi penelitian. video, dan animasi.
Adapun penyajian data uji coba Tahap akhir yakni tahap
adalah rancang bangun pengembangan pengembangan dan implementasi
multimedia interaktif. Rancang bangun multimedia interaktif berorientasi
pengembangan produk ini mengacu pada pendekatan ilmiah dari wujud desain
model Hannafin and Peck yang meliputi dikembangkan menjadi produk yang
tahap analisis kebutuhan, tahap desain, sesungguhnya pada tahap ini akan
dan pengembangan dan implementasi. menghasilkan produk multimedia interaktif.
Adapun hasil yang diperoleh setiap Setelah pengembangan multimedia
tahapan yang telah dilaksanakan adalah interaktif selesai dilakukan, kemudian
sebagai berikut. dilanjutkan dengan melakukan
Analisis kebutuhan dilakukan implementasi. Implementasi dalam hal ini
melalui wawancara dengan guru mata dimaksudkan untuk menerapkan efesiensi
Pelajaran Bahasa Indonesia Bapak I Ketut dan efektivitas produk yang telah
Agus Juliantara, S.Pd., Gr. Analisis diimplementasikan di lapangan. Dalam
kebutuhan ini diperoleh permasalahan implementasi melibatkan seluruh
yaitu, bahwa siswa membutuhkan media komponen yang menjadi fokus tujuan dari
untuk meningkatkan hasil belajar mereka. multimedia interaktif Bahasa Indonesia
Analisis lingkungan di SMP Negeri 3 berorientasi pendekatan ilmiah, dlakukan
Negara menunjukan bahwa sangat untuk memvalidasi produk yang telah
memungkinkan dikembangkan multimedia dibuat melalui uji ahli produk. Uji validasi
interaktif. Hal ini dilihat dari fasilitas yang produk bertujuan untuk menguji tingkat
dimiliki oleh sekolah seperti laboratorium keajegan produk yang sudah dibuat.
komputer, LCD, dan alat pendukung Sedangkan uji efektivitas bertujuan untuk
lainnya. Hasil analisis mata pelajaran mengukur tingkat efektivitas produk yang
dilakukan dengan memilih materi pelajaran dibuat. Uji ahli produk terdiri dari ahli isi, ahli
yang relevan dengan produk pembelajaran desain, dan ahli media pembelajaran.
yang dikembangkan, yaitu mata pelajaran Kemudian dilakukan uji coba yaitu, uji coba
Bahasa Indonesia dan materi yang dipilih perorangan, uji coba kelompok kecil, dan
terbatas pada materi Bahasa Indonesia di uji coba lapangan. Evaluasi untuk siswa
kelas VIII semester ganjil. Bedasaran hasil meliputi pemberian pretest (sebelum) dan
analisis mata pelajaran di SMP Negeri 3 posttest (sesudah) menggunakan
Negara maka dapat diidentiikasi multimedia interaktif berorientasi
kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa pendekatan ilmiah.
Indonesia kelas VIII adalah KD dan

301
Jannu, Suwatra, Mahadewi (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 296-305

Dalam tahap evaluasi, dilakukan uji uji coba perorangan, setelah dikonversikan
coba hasil pengembangan produk. Dalam dengan tabel konversi, persentase tingkat
hal ini dipaparkan enam hal pokok yaitu (1) pencapaiannya sebesar 94,9% berada
Uji ahli isi mata pelajaran, (2) Uji ahli desain pada kualifikasi sangat baik.
pembelajaran, (3) Uji ahli media Uji kelompok kecil dilakukan pada
pembelajaran, (4) Uji coba perorangan, (5) enam orang siswa dari kelas IX di SMP
Uji coba kelompok kecil, (6) Uji coba Negeri 3 Negara. Enam orang siswa
lapangan. Keenam data tersebut akan tersebut memiliki tingkat hasil belajar yang
disajikan sesuai dengan hasil yang berbeda-beda yaitu, dua orang dengan
diperoleh sebagai berikut. hasil belajar tinggi, dua orang dengan hasil
Uji ahli isi mata pelajaran dilakukan belajar sedang dan dua orang dengan hasil
oleh guru ahli bidang studi Bahasa belajar rendah. Metode yang digunakan
Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 3 untuk mengumpulkan data adalah metode
Negara, Bapak I Ketut Agus Juliantara, kuesioner. Berdasarkan hasil penilaian dari
S.Pd., Gr. Uji ahli isi mata pelajaran uji coba kelompok kecil, setelah
terhadap multimedia interaktif yang telah dikonversikan dengan tabel konversi,
dikembangkan bertujuan untuk menilai persentase tingkat pencapaiannya sebesar
ketepatan isi dari multimedia interaktif. 90% berada pada kualifikasi sangat baik.
Metode yang digunakan untuk Uji lapangan dalam penelitian ini
mengumpulkan data adalah metode adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 3
kuesioner. Berdasarkan hasil penilaian dari Negara, yang berjumlah 28 (dua puluh
ahli isi mata pelajaran, setelah delapan) orang siswa. Keseluruhan siswa
dikonversikan dengan tabel konversi, tersebut sudah termasuk siswa yang
persentase tingkat pencapaiannya sebesar memiliki tingkat hasil belajar yang berbeda-
96% dengan kulifikasi sangat baik. beda, mulai dari hasil belajar rendah,
Uji ahli desain pembelajaran sedang dan tinggi. Metode yang digunakan
dilakukan oleh dosen Jurusan Teknologi untuk mengumpulkan data adalah metode
Pendidikan Undiksha, seorang ahli media kuesioner. Berdasarkan hasil penilaian dari
yang berkualifikasi dosen. Uji ahli desain uji coba lapangan, setelah dikonversikan
pembelajaran terhadapmultimedia dengan tabel konversi, persentase tingkat
interaktif ini menggunakan angket pencapaiannya sebesar 93% berada pada
/kuesioner. Berdasarkan hasil penilaian kualifikasi sangat baik.
dari ahli desain pembelajaran, setelah Revisi pengembangan produk.
dikonversikan dengan tabel konversi, Dalam pengembangan multimedia Bahasa
persentase tingkat pencapaiannya sebesar Indonesia berorientasi pendekatan ilmiah
78,3% dengan kulifikasi baik. ini melalui enam tahapan yaitu: (1) ahli isi
Uji ahli media pembelajaran mata pelajaran, (2) ahli desain
dilakukan Dr. I Made Tegeh, M.Pd. Uji ahli pembelajaran, (3) ahli media
media pembelajaran terhadap multimedia pembelajaran, (4) uji perorangan, (5) uji
interaktif menggunakan kuesioner. kelompok kecil, (6) uji lapangan. Dalam ke
Berdasarkan hasil penilaian dari ahli media enam tahapan revisi tersebut, ada
pembelajaran, setelah dikonversikan beberapa masukan serta saran dari para
dengan tabel konversi, persentase tingkat ahli dan subjek uji coba yang digunakan
pencapaiannya sebesar 90,8% berada sebagai acuan perbaikan multimedia
pada kualifikasi sangat baik. interaktif.
Uji perorangan ini adalah siswa Efektivitas hasil pengembangan
kelas IX di SMP Negeri 3 Negara sebanyak multimedia interaktif diukur dengan
3 (tiga) orang siswa. Siswa tersebut terdiri melakukan uji perbedaan rerata sebelum
dari satu orang siswa dengan hasil belajar (pretest) dan sesudah (posttest)
tinggi, satu orang dengan hasil belajar menggunakan multimedia interaktif
sedang dan satu orang dengan hasil berorientasi pendekatan ilmiah di kelas VIII
belajar rendah. SMP Negeri 3 Negara dengan jumlah
Metode yang digunakan untuk siswa 28 orang. Sebelum menguji
mengumpulkan data adalah metode efektivitas produk, terlebih dahulu
kuesioner. Berdasarkan hasil penilaian dari dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya

302
Jannu, Suwatra, Mahadewi (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 296-305

beda, dan tingkat kesukaran butir tes. Uji Yudistiawan, dkk (2012) yaitu
reliabilitas dilakukan melalui validasi ahli meningkatnya hasil belajar siswa karena
isi, serta uji coba kepada siswa kelas IX difasilitasi dengan jenis media, seperti
sebanyak 36 orang. Setelah dilakukan uji multimedia interaktif yang meberikan
validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kemudahan pada siswa untuk memahami
kesukaran butir tes, selanjutnya dilakukan materi yang diberikan.
uji prasyarat dari taraf signifikansi 5%.
Rata-rata nilai pretest siswa adalah 46,78 SIMPULAN DAN SARAN
dan rata-rata nilai posttest siswa adalah Multimedia interaktif ini berisikan
81,96. Berdasarkan hasil uji-t diperoleh
materi tentang Indahnya Berpuisi yang
thitung = 14,301 untuk db = 54 dan taraf
signifikan 5% (α = 0,05) adalah ttabel = dikemas berupa video dan gambar
2,005. Hal ini berarti thitung > ttabel, pendukung, yang disusun dalam
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. multimedia interaktif agar lebih menarik.
Kriteria pengujian, H0 ditolak dan H1 Pengembangan multimedia interaktif
diterima yang artinya terdapat perbedaan berorientasi pendekatan ilmiah pada
signifikan (5%) pada hasil belajar Bahasa
Indonesia sebelum dan sesudah mata pelajaran Bahasa Indonesia,
menggunakan multimedia interaktif menggunakan model Hannafin and
berorientasi pendekatan ilmiah mata Peck. Pengembangan Hannafin and
pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa Peck dimulai dari tahap, (a) fase
kelas VIII Tahun Pelajaran 2017/2018 di analisis kebutuhan, (b) fase desain, (c)
SMP Negeri 3 Negara. Oleh karena thitung
fase pengembangan dan implementasi
> ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa
nilai posttest lebih baik atau bagus kebutuhan.
dibandingkan dengan nilai pretest. Kualitas multimedia interaktif
Sehingga diinterpretasikan bahwa dengan meliputi uji ahli (uji ahli isi, media, dan
menggunakan multimedia interaktif desain pembelajaran) dan uji coba
berorientasi pendekatan ilmiah dapat produk (uji perorangan, kelompok kecil,
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
dan lapangan). Kualitas media
Bahasa Indonesia.
Multimedia interaktif berorientasi berdasarkan penilaian ahli isi mata
pendekatan ilmiah pada mata pelajaran pelajaran multimedia interaktif
Bahasa Indonesia yang dihasilkan dalam berorientasi pendekatan ilmiah
penelitian ini mampu menunjukkan hasil memperoleh persentase 96% dengan
yang efektif dalam proses pembelajaran. katagori sangat baik. Berdasarkan
Hal ini disebabkan produk multimedia
interaktif berorientasi pendekatan ilmiah penilaian ahli desain pembelajaran
dengan materi Indahnya Berpuisi, telah multimedia interaktif Bahasa Indonesia
melalui proses pengembangan yang berorientasi pendekatan ilmiah
sistematis, mulai dari analisis kebutuhan memperoleh persentase 78,3% dengan
yang dilakukan di SMP Negeri 3 Negara, katagori baik. Berdasarkan penilaian
sehingga dihasilkan multimedia interaktif
ahli media pembelajaran multimedia
yang mengakomodasi kebutuhan dan
karakteristik siswa, khususnya siswa kelas interaktif berorientasi pendekatan
VIII. Tidak hanya itu, multimedia interaktif ilmiah memperoleh persentase 90,8%
berorientasi pendekatan ilmiah mata dengan katagori sangat baik. Penilaian
pelajaran Bahasa Indonesia sudah uji coba perorangan multimedia
dievaluasi oleh ahli isi, ahli media, interaktif berorientasi pendekatan
dan ahli desain pembeljaran serta uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil, dan
ilmiah memperoleh persentase 94,9%
lapangan, menunjukan bahwa multimedia dengan katagori sangat baik. Penilaian
interaktif berorientasi pendekatan ilmiah uji coba kelompok kecil multimedia
mata pelajaran Bahasa Indonesia layak interaktif berorientasi pendekatan
digunakan. Sejalan dengan penelitian ilmiah memperoleh persentase 90%

303
Jannu, Suwatra, Mahadewi (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 296-305

dengan katagori sangat baik. Dan UCAPAN TERIMA KASIH


persentase yang diperoleh dari uji coba Proses penyusunan skripsi ini
lapangan yaitu, 93% dengan katagori banyak mendapat bimbingan,
sangat baik. dorongan, arahan, dan saran dari
Efektivitas hasil pengembangan berbagai pihak. Untuk itu, diucapkan
multimedia interaktif berorientasi terima kasih yang tulus sebesar-
pendekatan ilmiah dianalisis dengan besarnya kepada beberapa pihak
teknik analaisis statistik inferensial (uji- sebagai berikut.
t) menemukan bahwa hasil uji-t 1) Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S., Kons.,
diperoleh hasil thitung = 14,301 untuk selaku Dekan Fakultas Ilmu
db = 54 dan taraf signifikan 5% (α = Pendidikan atas berbagai
0,05) adalah ttabel = 2,005. Dengan kebijakannya sehingga studi ini dapat
demikian, harga thitung > ttabel, terselesaikan,
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. 2) Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.,
Berati terdapat perbedaan yang selaku Pembantu Dekan I yang telah
signifikan hasil belajar siswa sebelum memberikan izin dalam pelaksanaan
menggunakan multimedia interaktif penelitian,
berorientasi pendekatan ilmiah dan 3) Dr. I Komang Sudarma, S.Pd., M.Pd.,
sesudah menggunakan multimedia selaku Ketua Jurusan Teknologi
interaktif berorientasi pendekatan Pendidikan yang telah memberikan
ilmiah. kesempatan kepada penulis untuk
Saran yang disampaikan dalam menyusun skripsi ini,
pengembangan multimedia interaktif 4) Drs. Ign. Wayan Suwatra, M.Pd.,
berorientasi pendekatan ilmiah ini, selaku pembimbing I yang telah
yaitu: (1) Siswa disarankan agar dapat banyak memberikan arahan,
memanfaatkan multimedia interaktif motivasi, petunjuk, dan bimbingan
yang sangat bermanfaat selama
sebagai bahan ajar mandiri secara
penyusunan skripsi ini,
optimal. Multimedia interaktif tidak
hanya dimanfaatkan di sekolah saja, 5) Luh Putu Putrini Mahadewi, S.Pd.,
M.S., selaku pembimbing II yang
namun dapat dimanfaatkan dimana
telah banyak memberikan arahan,
saja dan kapan saja siswa ingin belajar.
motivasi, petunjuk, dan bimbingan
Dengan pemanfaatan multimedia
yang sangat bermanfaat selama
interaktif berorientasi pendekatan
penyusunan skripsi ini,
ilmiah, maka diharapkan hasil belajar
6) Dewa Gede Agus Putra Prabawa,
siswa akan meningkat lebih optimal. (2)
S.Pd., M.Pd., selaku ahli desain
Disarankan kepada guru, agar
pembelajaran yang telah
menjadikan pembelajaran lebih efektif
memberikan bimbingan, arahan,
dengan mengembangkan bahan-bahan
saran dan motivasi penulis dalam
ajar yang dapat mendukung proses
penyelesaian skripsi ini,
pembelajaran dan digunakan oleh
7) Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd.,
siswa untuk belajar. (3) Disarankan
selaku ahli media pembelajaran yang
kepada peneliti lain, agar hasil
telah memberikan bimbingan,
penelitian ini dijadikan sebagai refrensi
arahan, saran dan motivasi penulis
untuk melakukan penelitan sejenis dalam penyelesaian skripsi ini,
yang bersifat pengembangan lebih
8) I Gusti Komang Arnawa, S.Pd.
lanjut dan lebih luas.
Kepala SMP Negeri 3 Negara yang

304
Jannu, Suwatra, Mahadewi (2018).
Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 296-305

telah memberikan izin untuk 2013. Konsep Pendekatan Scientific.


melakukan penelitian di sekolah yang Jakarta: Kemendikbud.
dipimpinnya,
9) I Ketut Agus Julianatara, S.Pd., Gr., Mahadewi, Luh Putu Putrini. 2014.
selaku ahli isi sekaligus guru mata Problematika Teknologi Pendidikan.
Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Yogyakarta: Graha Ilmu.
Negeri 3 Negara atas saran, bantuan,
Mahadewi, Luh Putu Putrini, dan Ilia Yuda
dan kerjasmanya selama penelitian
Sukmana. 2015. Text-Based
10) Semua pihak yang turut dalam Programming Konsep Dasar &
proses membantu penyelesaian Aplikasi Pengembangan Produk
skripsi ini. Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

DAFTAR RUJUKAN Sadiman, et al. 2005. Media Pendidikan :


Agung, A. A. Gede. 2014. Buku pengertian, pengembangan, dan
AjarMetodologi Penelitian pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja
Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Grafindo Persada.
Media Publishing.
Tegeh, I Made dan I Made Kirna 2010.
. 2015. Buku Ajar Evaluasi Program Metode Penelitian Pengembangan.
Pendidikan (Fungsi Manajemen Singaraja: Universitas Pendidikan
Kontrol). Singaraja: Universitas Ganesha.
Pendidikan Ganesha.
Wanzala, Wycliffe. 2013. Quest for Quality
Chen, Benyou. 2014. Constructing and Relevant Higher Education,
Assessment Model of Primary and Training and Learning in Kenya: an
Secondary. Educational Quality with Overview. Education Journal.
Talent Quality as the Core Standard. Tersedia pada
Journal of Education and Learning, http://www.sciencepublishinggroup
Vol. 3, No. 4, ISSN: 1927-5250, E- .com/j/edu (diakses pada tanggal 11
ISSN: 1927-5269. November 2017).

Halimah, Leli. 2017. Keterampilan Yudistiawan, I Nyoman, dkk. 2012.


Mengajar sebagai Inspirasi untuk Pengembangan Multimedia
Menjadi Guru yang Excellent di Abad Pembelajaran Interaktif Pelajaran
Ke-21. Bandung: PT. Rafika Aditama. Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas
VIII Semester Genap Tahun
Handarbeni, Putu Gebby, dkk. 2012. 2012/2013 di SMP Negeri 3 Sawan.
Pengembangan Media Pembelajaran Tersedia pada
Berbasis Multimedia pada Mata https://ejournal.undiksha.ac.id.
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas (diakses pada tanggal 27 November
VIII Semester Genap SMP Negeri 1 2017).
Sawan. Tersedia pada
https://ejournal.undiksha.ac.id
(diakses pada tanggal 27 November
2017).

Koyan, I W. 2012. Statistik Pendidikan


“Teknik Analisis Data Kuantitatif”.
Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha Press. Kemendikbud.

305

Anda mungkin juga menyukai