PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
ST. SHOLEHA
NIM : 1903402081052
PENDAHULUAN
Kata media bersumber dari bahasa latin yakni medius, secara harfiah
memiliki arti tengah, penghubung ataupun pengantar. Menurut (Legina & Sari,
2022) menyampaikan bahwa media pembelajaran merupakan tempat untuk
penyaluran pesan dan informasi yang dilakukan perancangan secara baik serta
terencana sehingga bisa memberikan bantuan kepada siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan bisa menciptakan lingkungan belajar yang kondusif supaya
kegiatan pembelajaran bisa berjalan secara efisien serta efektif. Pemakaian media
pembelajaran pada kegiatan pembelajaran bisa membangkitkan minat maupun
keinginan yang baru, membangkitkan motivasi maupun
2
3
Ular tangga merupakan media edukatif yang diadopsi dari permainan ular
tangga, dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran
(Damayanti, 2017). Media pembelajaran ini dapat dimodifikasi dengan objek
gambar dua dimensi yang disertai dengan permainan ular tangga pada umumnya
dengan menggunakan papan ular tangga, pion serta dadu oleh siswa. Sehingga
dapat merangsang hasrat untuk belajar bagi siswa. Hal itu tentunya akan
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa saat menggunakan media
pembelajaran, dikarenakan siswa akan merasa senang dan tertarik untuk
memahami materi dan antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran. Media
pembelajaran dapat dipakai untuk memberikan peningkatan terhadap hasil belajar
peserta didik (Nurrita, 2018).
Istilah motivasi secara etimologis bersumber dari motif. Sementara itu istilah
motif bersumber dari motion yang mempunyai arti gerak ataupun sesuau yang
bergerak, yakni kondisi di dalam diri pribadi orang yang mendorongnya (Heri
Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam & Alfabeta,
2019). Motivasi adalah segala suatu hal selaku pendorong tingkah laku seorang
individu guna mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi bisa meningkatkan
hasil belajar peserta didik (Perdana, 2018).
Peneliti telah melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA Terpadu
kelas VIII di MTs. Al Mujahidi Tembokrejo. Hasil wawancara dengan guru IPA
Terpadu adalah guru tidak menggunakan media pembelajaran, metode
pembelajaran yang dipakai guru adalah demonstrasi, antusias peserta didik masih
kurang dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, motivasi
belajar siswa didapatkan rata-rata sebanyak 38% tergolong kategori kurang, yang
terdiri dari 92% tergolong kategori kurang dengan jumlah siswa 27 siswa dan 8%
tergolong kategori cukup dengan jumlah siswa 2. Ketuntasan klasikal siswa pada
materi sebelumnya yaitu 15% dengan jumlah siswa tuntas 4 dan jumlah siswa 25
tidak tuntas melalui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 75. (Wawancara,
13 Oktober 2022).
materi dan juga media melalui kriteria “sangat layak” dengan persentase sejumlah
95,24% dari pakar materi serta pakarmedia sejumlah 94,64%. Hasil penelitian ini
juga berpengaruh positif kepada hasil belajar kognitif dan mampu meningkatkan
aktivitas, karakter jujur serta bersahabat/berkomunikasi siswa dengan
menggunakan media game ular tangga (Karakter et al., 2014).
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa judul penelitian ini yakni
“Penerapan Media Pembelajaran Ular Tangga Pada Materi Sistem Ekskresi
Manusia Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas
VIII MTs. Al Mujahidi Tembok Rejo Gumukmas”.
1. Media Pembelajaran
Media Pembelajaran ialah sarana informasi pembelajaran yang bisa
disimpan dan didistribusikan. Cara kerjanya adalah menyimpan dan
mendistribusikan informasi dari bahan pembelajaran. Aplikasi media
pembelajaran yang dipakai pada penelitian ini ialah media pembelajaran
ular tangga.
2. Ular Tangga
6
Media permaian ular tangga merupakan suatu media visual dua dimensi
dengan konsep permainan ular tangga pada umumnya, yang diadopsi serta
dimodifikasi. Modifikasi yang dilaksanakan yaitu terdapatnya pemberian
kartu soal yang diletakkan di petak-petak tertentu dan aturan main yang
disesuaikan (Damayanti, 2017).
3. Motivasi
Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak psikis yang terdapat pada
diri seseorang peserta didik yang bisa memberi dorongan untuk belajar
demi mencapai tujuan dari belajar tersebut (Revianandha, 2013).
4. Hasil Belajar
Hasil Belajar merupakan kemampuan atau keterampilan yang dicapai
seorang siswa sesudah menjalani kegiatan belajar yang dilihat dari hasil
penilaian tertulis maupun yang tidak tertulis yang telah dilakukan oleh
guru (Kurniasih, 2020).
5. Sistem Ekskresi Manusia
Materi Sistem Ekskresi Manusia ialah materi pembelajaran IPA Terpadu
yang dipelajari di kelas VIII MTs/SMP di semester genap melalui
Kompetensi Dasar (KD) 3.10 Melakukan analisis terhadap sistem eksreksi
pada manusia maupun memahami gangguan sistem eksresi dan upaya
menjaga kesehatan sistem eksresi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, agar tidak meluas
maka peneliti perlu membatasi pada:
1. Materi yang diajarkan ialah Sistem Ekskresi Manusia pada semester genap
di kelas VIII MTs Al-Mujahidi
2. Motivasi belajar siswa kelas VIII yang diukur berdasarkan angket atau
kuisioner.
7
3. Hasil belajar siswa yang diukur dengan aspek kognitif berupa Post-Test
disetiap akhir siklus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil
belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia kelas VIII MTs. Al-Mujahidi
Tembokrejo Gumukmas dengan menggunakan media pembelajaran ular tangga.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, peneliti,
sekolah dan yang lainnya. Kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Aspek Teoritis
2. Aspek Praktis
a. Bagi Siswa
8
KAJIAN PUSTAKA
1. Fungsi Komunikatif
2. Fungsi Motivasi
9
10
3. Fungsi Kebermaknaan
5. Fungsi Individualitas
Salah satu tugas utama media audiovisual adalah scripting dan storyboard. Ini
membutuhkan banyak desain dan persiapan penelitian. Pada awal
pembelajaran, media perlu menampilkan suatu hal yang menarik perhatian
semua siswa. Struktur logis program keseluruhan mengikuti, dimana anda
dapat membangun rasa kontinuitas dan minat serta menarik kesimpulan
darinya.
Media berbasis orang ialah media paling tua yang digunakan untuk mengirim
maupun mengkomunikasikan pesan dan informasi. Contoh yang populer
adalah gaya tutorial Socrates. Media tersebut benar-benar berguna apabila
tujuan kita adalah untuk mengubah sikap ataupun jika kita ingin terlibat
langsung untuk melakukan pemantauan terhadap pembelajaran siswa
(Goleman, Daniel; boyatzis, Richard; Mckee, 2019)
Media cetak yang popular adalah teks, panduan, jurnal dan majalah. Teks
berbasis cetak memerlukan penggunaan enam faktor untuk dipertimbangkan
saat mendesain, konsistensi, format, komposisi, daya tarik, ukuran, font, dan
ruang (Fabiana Meijon Fadul, 2019b)
dihiasi dengan variasi beberapa gambar yang ada keterangan angka secara
berurutan. Pertanyaan juga disiapkan serta dilakukan penyesuaian terhadap
materi yang diinginkan (Pendidikan et al., 2016).
Menurut (Widiana et al., 2019) menyatakan media pembelajaran
permainan ular tangga ialah media pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan permainan tradisional permainan ular tangga disesuaikan
terhadap karakteristik siswa dengan tujuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran sebagai pengantar informasi untuk siswa. Sedangkan,
Satrianawati menyampaikan bahwa permainan ular tangga mempunyai
sejumlah komponen utama yakni dua orang pemain ataupun lebih, papan
permainan yang dibagi dalam beberapa kotak kecil serta di sejumlah kotak
digambar beberapa tangga ataupun ular yang menghubungkan dengan
kotak lainnya (Rahayu et al., 2019b).
Ular tangga merupakan permainan yang memakai dadu, bidak serta
bidangnya yang mempunyai bentuk persegi ataupun persegi panjang yang
terdiri atas gambar ular dan tangga, dan kartu pertanyaan yang di rancang
secara khusus untuk keperluan pendidikan (Rahayu et al., 2019b). Di
samping itu, Ningsih menjelaskan bahwa permainan ular tangga tidak ada
bentuk standar dan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Sehingga pemain bisa membuat ataupun menciptakan sendiri papan ular
tangga yang mereka buat melalui jumlah kotak serta jumlah ular tangga
yang berbeda dengan beberapa aturan tertentu sesuai kebutuhannya
(Rahayu et al., 2019b). Adopsi permainan ini ke dalam bentuk game
edukatif dilakukan dengan modifikasi tampilan maupun peraturan
permainan dengan mengaitkan tema IPA yang akan dipelajari (Sdn &
Lamongan, n.d.).
Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor internal meliputi:
yang dimaksud hasil belajar kognitif yakni semua yang berkaitan nalar.
Ketujuh aspek atau jenjang proses berfikir tersebut mulai dari jenjang
terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Berdasarkan hal
tersebut diketahui bahwa tujuan aspek kognitif berorientasi pada
kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang
lebih sederhana yaitu mengingat sampai pada kemampuan
memecahkan masalah. Berdasarkan pernyataan diatas dapat
disimpulkan hasil belajar kognitif merupakan hasil belajar yang
mencakup kegiatan mental atau aktivitas otak yaitu yang ada kaitanya
dengan ingatan, kemampuan berfikir atau intelektual.
Materi sistem ekskresi manusia kelas VIII MTs/SMP ada pada semester
genap, dimana pada materi ini terdiri atas beberapa sub bab diantaranya
adalah:
Gambar
Hasil Akhir 2.1
YangBagan Kerangka
DIharapkan
Meningkatnya Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.2 Siklus
Siklus dalam penelitian ini memakai 2 siklus penelitian, dimana dalam setiap
siklusnya terdapat prosedur yang dilakukan. Penelitian ini memakai model desain
Kemmis & Mc Taggart. Model tersebut memiliki empat komponen yakni
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Keempat komponen yang berupa
untaian itu dianggap satu siklus.
25
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
Siklus I
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Siklus II
Refleksi
Pengamatan
Gambar 3.1 : Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Suparyanto dan Rosad (2015,
2020)
Penjelasan bagan tersebut sebagai berikut:
SIKLUS I
26
a. Perencanaan
Pada tahapan ini peneliti mempersiapkan instrumen perangkat
pembelajaran dan instrumen tes berupa soal tes untuk evaluasi.
b. Pelaksanaan
Tahapan ini merupakan pelaksanaan dari apa yang sudah direncanakan
sebelumnya. Pada siklus pertama hal yang harus dilaksanakan peneliti ialah
mengenali karakteristik siswa serta cara menggunakan media permainan
yang diterapkan.
c. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui jalannya
sebuah kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan awal, inti
dan akhir. Kegiatan observasi ini mencakup cara-cara yang digunakan untuk
memberikan peningkatan terhadap motivasi maupun hasil belajar siswa. Pada
kegiatan ini pula dilakukaan pengamatan tentang data hasil dari kegiatan
pembelajaran.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam siklus I dikaji dan dilakukan analisis
keberhasilan serta kegagalannya. Data yang telah dianalisis dalam siklus I
terdapat revisi atau kekurangan maka kemudian data direfleksikan guna
menentukan tindakan pada siklus II dengan harapan untuk bisa mencapai
tujuan yang diinginkan.
SIKLUS II
Pada pelaksanaan siklus II adalah melakukan perbaikan hasil refleksi yang
sudah dilaksanakan dalam siklus I. Dimana pelaksanaannya sebagaimana berikut:
27
a. Perencanaan
Perencanaan ulang dalam siklus II ini mencakup seluruh perencanaan
dalam siklus I, hasil refeksi siklus I dievaluasi, didskusikan dan mencari
solusi perbaikan yang dapat diterapkan pada pembelajaran berikutnya. Selain
itu pada kegiatan ini juga melakukan pendataan permasalahan serta kendala
yang dihadapi pada saat pembelajaran siklus I.
b. Pelaksanaan
Pada tahapan ini pelaksanaan dari perencanaan yang telah dilakukan
sebelumnya. Pada tahap ini yang harus dilakukan oleh peneliti ialah
mengevaluasi atau melakukan tindak lanjut terhadap siswa yang memiliki
nilai kurang memenuhi syarat dengan cara mengadakan post test.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat melakukan pembelajaran, sehingga akan
mengetahui alur jalannya proses dari pembelajaran. Pada tahap siklus II ini
diakhiri dengan guru mempresentasikan hasil masalah atau kendala yang
telah ditemukan dalam siklus I.
d. Refleksi
Setelah selesai melakukan penelitian maka hasil penelitian dianalisis dan
diuji akan keberhasilan dan kegagalannya. Setelah dianalisis hasil penelitian
tindakan kelas yang sudah dilaksanakan maka selanjutnya peneliti melakukan
refleksi terhadap hasil yang diperoleh dalam siklus II.
3.5.2 Motivasi
Hasil belajar yang dievaluasi pada penelitian ini ialah hasil belajar kognitif.
Hasil belajar diukur dengan memberikan Post-Test disetiap akhir siklus dengan
kisi-kisi sebagaimana terlampir. Hasil belajar dalam penelitian ini dikatakan
meningkat jika siswa siswi kelas VIII B MTs. Al-Mujahidi Tembokrejo bisa
mencapai nilai 75 sesuai terhadap KKM yang sudah ditetapkan.
Di MTs Al Mujahidi kelas VIII terbagi menjadi dua kelas, yaitu Kelas VIII A
yang berjumlah dan kelas VIII B berjumlah 29 orang. Penentuan subyek pada
penelitian ini ialah dilaksanakan dengan tekhnik purposive sampling
menggunakan kelas VIII B, dikarenakan di kelas tersebut motivasi dan hasil
belajar rendah dibandingkan kelas VIII A.
29
1. Wawancara
Dalam penelitian ini, mewawancarai seorang guru IPA Terpadu di kelas
VIII MTs Al Mujahidi Tembokrejo Gumukmas untuk mengetahui standart
ketuntasan dan capaian hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran.
2. Angket Motivasi Belajar
Peneliti menggunakan survei dalam bentuk pernyataan untuk
menentukan motivasi siswa dalam menggunakan media pembelajaran ular
tangga pada pokok bahasan sistem ekskresi.
3. Observasi
Peneliti melakukan observasi dalam pengisian angket atau
kuisioner pada setiap kelompok untuk memastikan keabsahan data
benar-benar diisi murni oleh perindividu siswa.
4. Tes Hasil Belajar
Tes yang dilakukan yaitu tes tertulis, adalah instrumen
pengumpulan data dengan tujuan untuk menentukan hasil belajar siswa
dalam proses belajar. Tes tertulis yang dilakukan berupa Post Test. Post
test ini dilakukan setelah siswa selesai pembelajaran dari guru sehingga
dapat mengukur hasil belajar siswa setelah menggunakan media ular
tangga.
5. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, penggunaan dokumentasi untuk memperoleh
data berupa nama, daftar nilai siswa kelas VIII serta jadwal
pembelajaran IPA Terpadu MTs. Al Mujahidi Tembokrejo Gumukmas
yang digunakan untuk menentukan anggota kelompok dalam proses
pembelajaran di kelas.
P = F x 100%
N
Keterangan :
P= Angka Persentase
F= Jumlah jawaban responden
31
Analisa data pada penelitian ini memakai analisis data kuantitatif terhadap
data yang didapatkan dari hasil tes yang dilaksanakan dalam rangka kegiatan
pendidikan dan pembelajaran. Dalam penelitian ini dilaksanakan tes berupa
Post Test sebanyak satu kali pada setiap akhir siklus. Adapun kisi-kisi dan
post test sebagaimana terlampir.
1. Untuk melakukan perhitungan rata-rata hasil belajar yang dihasilkan oleh siswa
dalam setiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:
X = ∑X
N
Keterangan :
Bila persentase peserta didik yang tuntas belajar dengan skor ≥75%
maka ketuntasan klasikal dinyatakan berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
33
Sarana Informatika, 7.
Ii, B. A. B., Teori, A. D., & Kognitif, H. B. (2016). No Title. 9–28.
Iii, B. A. B., & Penelitian, A. D. (2017). No Title. 21–28.
Junaidi, junaidi. (2019). Peran Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar
Mengajar. Diklat Review: Jurnal Manajemen Dan Pelatihan Pendidikan
ER-. https://doi.org/10.35446/diklatreview.v3i1.349
Karakter, M., Aktivitas, D. A. N., & Smp, S. (2014). PENGEMBANGAN
MEDIA GAME ULAR TANGGA BERVISI SETS TEMA ENERGI PADA
PEMBELAJARAN IPA TERPADU UNTUK MENGEMBANGKAN
KARAKTER DAN AKTIVITAS SISWA SMP/MTs. USEJ - Unnes Science
Education Journal, 3(3), 662–668.
Khalid, R. S. (2015). PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA SELAMA MASA PANDEMIC COVID-19. 752–755.
Kurniasih, C. (2020). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran
Kooperatif Dengan Media Strip Stroy Pada Mata Pelajaran PAI Kelas IX di
SMP Negeri Satap 18 Konse. Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 3(4),
10.
Legina, N., & Sari, P. M. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Articulate Storyline Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis pada
Pembelajaran IPA bagi Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Paedagogy, 9(3), 375.
https://doi.org/10.33394/jp.v9i3.5285
Maisarah, T. A. L. S. S. (2022). Urgensi Pengembangan Media Berbasis Digital
Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia. EUNOIA: Jurnal Pendidikan Bahasa
Indonesia, II(1), 65–75.
Mardianto. (2012). Kajian Hasil Belajar. Psikologi Pendidikan, 12–36.
http://repository.uinsu.ac.id/408/5/BAB II.pdf
Nasional, U. S. P. (1982). Introduction and Aim of the Study. Acta Pædiatrica,
71, 6–6. https://doi.org/10.1111/j.1651-2227.1982.tb08455.x
Nurhalizah, S. (2018). Pengaruh Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Kelas XI
Kompetensi Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 1 Makassar. 1–7.
35
https://www.rajagrafindo.co.id/produk/metodologi-penelitian-2/
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa. MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist,
Syari’ah Dan Tarbiyah, 3(1), 171.
https://doi.org/10.33511/misykat.v3n1.171
Pendidikan, J., Dan, M., & Pengetahuan, I. (2016). Fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan universitas sanata dharma 2016.
Perdana. (2018). Motivasi Belajar. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Purwanto. (n.d.). Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar , Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, hlm. 45. 9 1. 9–41.
Rahayu, E., AR, R., & Deskoni. (2019a). Pengaruh Media Permainan Ular
Tangga Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi.
Jurnal PROFIT : Kajian Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi, 6(2), 157.
Rahayu, E., AR, R., & Deskoni, D. (2019b). Pengaruh Media Permainan Ular
Tangga Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Xi Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Di Sma Negeri 10 Palembang. Jurnal PROFIT Kajian Pendidikan
Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi, 6(2), 155–166.
https://doi.org/10.36706/jp.v6i2.9128
Revianandha, P. (2013). Pengaruh Sikap Siswa Tentang Cara Mengajar Guru Dan
Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Ips Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Smp Kelas Viii Di Kecamatan Godean Tahun Ajaran 2012/ 2013. Skripsi, 9–
55.
Riska, Y., & Alexon, A. (2021). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
( Studi Pada Muatan Pelajaran IPA Kelas V SD Negeri 1 Pagar Alam ).
Diadik: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 11(2), 116–128.
https://doi.org/10.33369/diadik.v11i2.18512
Sadirman. (2018). Pengaruh Kepemimpinan Dan Kemampuan Berkomunikasi
Terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Dinamika Pendidikan,
36
1(2), 10–35.
Saifuddin, A. (2012). Reliabilitas danValiditas. 1–186.
Sdn, G., & Lamongan, K. (n.d.). Penerapan Media Pembelajaran Ular Tangga
untuk Meningkatkan Kualitas Belajar IPA Kelas 5 SDN 1 Kedungkumpul
Lamongan Masa Pandemi Covid-19. 733–743.
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). 済無 No Title No Title No Title.
Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.
Widiana, I. W., Parera, N. P. G., & Sukmana, A. I. W. I. Y. (2019). Media
Permainan Ular Tangga Untuk Pengetahuan Ipa. 3, 315–322.