OLEH
TASIA NABILA HUSSEN
NIM A1C419048
ABSTRAK
Media pembelajaran berperan penting bagi proses pembelajaran untuk penguasaan materi sehingga
diperoleh hasil belajar kognitif yang baik. Penguasaan materi yang baik diperoleh melalui
pembelajaran yang lebih bermakna sehingga perlu dikembangkan media berdasarkan pada
pendekatan yang menitikberatkan dengan realitas kehidupan. Penelitian ini bertujuan
mengembangkan media pembelajaran yakni e-modul interaktif berbasis STEM materi pola
pewarisan sifat hukum Mendel, kemudian menganalisis kelayakan media, menganalisis persepsi
guru dan peserta didik atas produk yang telah dikembangkan dan menganalisis efektivitas
penggunaan e-modul interaktif berbasis STEM materi pola pewarisan sifat hukum Mendel
terhadap hasil belajar kognitif peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
(Research and Development) menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri atas
Analyze, Design, Develop, Implement dan Evaluation. Jenis data penelitian ini adalah kualitatif
dan kuantitatif. Instrumen pengumpul data yang digunakan adalah angket validasi ahli materi dan
ahli media untuk mengetahui kelayakan produk, angket persepsi guru dan peserta didik yang
disebarkan kepada kelompok kecil berjumlah 6 peserta didik dan kelompok besar 23 peserta didik
serta tes belajar kognitif yang dianalisis menggunakan software SPSS versi 20. Hasil penelitian
menunjukan e-modul interaktif berbasis STEM yang telah melalui tahap validasi materi sebanyak
2 kali diperoleh persentase sebesar 96,25% dengan kategori “sangat layak”, tahap validasi media
dilakukan sebanyak 3 kali, diperoleh persentase sebesar 93,75% dengan kategori “sangat layak”.
Hasil persepsi guru biologi diperoleh persentase 83,75% termasuk pada kategori “sangat baik”.
Hasil persepsi ujicoba kelompok kecil sebesar 80,41% termasuk kategori “baik” dan ujicoba
kelompok besar sebesar 85% termasuk kategori “sangat baik”. Hasil uji efektivitas menggunakan
paired sample t-test, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), dengan rata-rata N-gain
skor sebesar 0,70, artinya terdapat perbedaan signifikan hasil belajar kognitif sebelum dan setelah
penggunaan e-modul interaktif berbasis STEM dengan peningkatan signifikan sebesar 0,70
(sedang). Maka disimpulkan bahwa pengembangan e-modul interaktif berbasis STEM layak,
praktis dan efektif meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik dalam pembelajaran biologi
materi pola pewarisan sifat hukum Mendel.
Kata Kunci : E-Modul Interaktif, STEM, Pola Pewarisan Sifat Hukum Mendel, Flip PDF
Professional.
I. PENDAHULUAN
Biologi adalah ilmu yang mempelajari terkait fakta, dalil, dan konsep serta prinsip
yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup (Megahati, 2022:227). Biologi
mempelajari terkait semua yang berkaitan dengan kehidupan makhluk hidup oleh karena
itu cakupan materinya sangat luas. Salah satu cabang ilmu pada pembelajaran biologi
ialah genetika. Genetika dipelajari pada tingkatan sekolah menengah atas pada kelas XII.
Pembelajaran genetika mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan pola
pewarisan sifat.
Berdasarkan penyebaran angket yang dilakukan diketahui bahwa dari semua materi
yang telah dipelajari, sebanyak 48,3% masih kesulitan dalam memahami materi pola
pewarisan sifat hukum mendel. Kesulitan yang dialami peserta didik diantaranya adalah
kurang memahami konsep pewarisan sifat, cakupan atau penjabaran materi yang terlalu
banyak, sehingga peserta didik kebingungan dengan banyak jenis penyimpangan semu
dan kurang memahami maksud soal. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara guru biologi
1. Media Pembelajaran
Asal kata media adalah medium dari bahasa Latin. Kata medium diartikan sebagai
suatu perantara, sedangkan kata media dari bahasa Arab ialah wasaaila yang berarti
pengantar pesan yang ditujukan oleh pemberi pesan kepada yang menerima pesan
(Sumiharsono dan Hasanah 2017:9). Sehingga dapat diartikan bahwa media ialah sesuatu
yang fungsinya untuk menghantarkan informasi dari pemberi pesan kepada yang
menerima. Saat proses komunikasi atau penyampaian sebuah pesan media sangat penting,
3. Pendekatan STEM
STEM merupakan singkatan dari suatu pendekatan pembelajaran inter disiplin yang
terdiri atas unsur Science, Technology, Engineering, Mathematics. Keempat pendekatan
ini merupakan pasangan serasari antara permasalahan yang terdapat didunia nyata dan
pembelajaran yang berfokus dalam memecahkan masalah yang biasa dialami oleh orang
dalam kehidupan sehari hari (Khairiyah 2019:8). Pembelajaran dengan STEM sangat
penting karena dapat: (1) membe-rantas tantangan teknologi, (2) sebagai pembaruan dan
inovasi dalam pembela-jaran, untuk kesejahteraan belajar, (3) untuk pengembangan
sumber daya manu-sia, untuk peningkatan kemahiran dan pemahaman, (3) serta untuk
transformasi dalam bidang pendidikan (Djulia et al., 2020:37).
Menurut Khairiyah (2019:14-22) bahwa pendekatan pembelajaran STEM terdiri atas
empat aspek atau indikator yaitu sebagai berikut :
Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan dengan menggunakan model ADDIE terdiri atas 5
tahapan diantaranya adalah : Tahap Analyze dilakukan validasi kesenjangan kinerja untuk
mengetahui permasalahan melalui angket analisis kebutuhan, tujuan instruksional atau
menentukan prioritas yang akan diambil, mengidentifikasi karakteristik peserta didik
untuk pengembangan media, identifikasi sumber daya yang tersedia yang terdiri atas
sumber daya konten, teknologi dan sumber daya manusia, selanjutnya melakukan
penentuan sistem penyampaian potensial dan menyusun rencana kerja yang terdiri atas
jadwal pengembangan, tim pengembang an, struktur materi dan spesifikasi yang akan
dikembangkan; tahapan design dilakukan proses perancangan berupa menyusun hal-hal
yang dibutuhkan untuk pengembangan seperti flowchart dan storyboard, penyusunan
tujuan kinerja yang harus dicapai oleh peserta didik, melakukan penyusunan strategi
pengujian untuk mengetahui efektivitas dari produk yang telah dikembangkan nantinya;
tahapan development dilakukan proses yaitu menghasilkan produk, dilanjutkan dengan
mengembangkan panduan bagi guru dan siswa, revisi formatif berupa validasi dan revisi
produk dari tim ahli, lakukan uji coba produk yang terdiri atas uji coba guru dan uji coba
siswa yang terdiri dari uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar; tahap
implement yang dilakukan persiapan guru berupa persia-pan perangkat RPP, persiapan
siswa berupa persiapan teknis untuk pelaksanaan implementasi, dilakukan implementasi
strategi dengan menggunakan media yang telah dikembangkan untuk mendapatkan hasil
belajar kognitif peserta didik; tahapan evaluation dilakukan penentuan kriteria dan alat
evaluasi. Kriteria yang digunakan pada evaluasi terdiri atas persepsi, ajaran dan kinerja.
Kemudian melaksanakan evaluasi yang terdiri atas evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Subjek Ujicoba
Subjek uji coba dalam penelitian ini terdiri atas guru bidang studi biologi dan
peserta didik kelas XII IPA di SMA Xaverius 2 Jambi. Uji coba yang dilaku-kan terhadap
peserta didik dilakukan dalam dua tahap yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba
kelompok besar. Menurut Setyosari (2016:288-289) uji coba kelompok kecil
Hasil
a) Analyze (Analisis)
Adapun hasil yang diperoleh adalah (1) peserta didik masih mengalami kesulitan
dalam memahami materi pola pewarisan sifat hukum mendel, ditandai dengan hanya 55%
siswa yang memenuhi KKM, sedangkan 45% belum mencapai ketuntasan, (2) Kesulitan
terjadi karena peserta didik masih kurang memahami maksud atau esensi dari materi pola
pewarisan sifat, kurangnya integrasi materi dengan realitas kehidupan sehari-hari, (3)
perhatian atau fokus belajar peserta didik dalam pembelajaran mulai menurun karena
pada kelas XII cenderung mempelajari materi yang kompleks sehingga dibutuhkan suatu
media pembela-jaran, (4) peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang praktis,
efektif dan efisien digunakan yang sesuai dengan kemajuan teknologi, (5) diperlukan
media pembelajaran yang dapat memfasilitasi kesulitan peserta didik dalam memahami
materi secara mandiri. Banyaknya cakupan materi pada pola pewarisan hukum pada
mendel maka berdasarkan wawancara guru dibutuhkan media yang sederhana yang dapat
dipahami peserta didik secara mandiri. Berdasarkan hal tersebut maka media
pembelajaran yang dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik, praktis efisien,
sesuai dengan kemajuan teknologi adalah e-modul. Kurangnya integrasi materi dengan
realitas kehidupan sehari-hari, maka diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang
mampu mengatasi hal tersebut. Pen-dekatan yang dapat diterapkan ialah pendekatan
b) Design (Perancangan)
Produk dirancang menggunakan software canva, kemudian outputnya di-masukan
ke Flip PDF Professional untuk menambahkan fitur interaktif. Hasil dari pengembangan
ini akan disajikan dalam bentuk link. Dalam tahap perancangan ini terdapat beberapa
tahapan, diantaranya adalah menyusun semua hal yang dibutuhkan untuk membuat
produk seperti rancangan awal berupa flowchart dan storyboard mulai direalisasikan
untuk menghasilkan suatu produk yang dapat diguna-kan dalam kegiatan pembelajaran.
Kemudian menyusun tujuan pembuatan media pembelajaran untuk mengatasi kesulitan
yang siswa dalam memahami materi agar semua tujuan pembelajaran tercapai. Selanjut
nya adalah menyusun strategi pengu jian. Strategi pengujian yang dilakukan pada
penelitian ini adalah melakukan pengujian validitas pada validator materi dan media. Saat
layak digunakan, dilaku kan uji coba guru dan peserta didik terkait persepsi media yang
dikembangkan. Lalu, pada tahap implementasi, strategi pengujiannya adalah membuat
item tes hasil belajar kognitif. Strategi pengujian pada tahap implement menggunakan
soal pilihan ganda dengan jumlah 20 soal yang diadopsi dari buku bank soal biologi, yang
disesuaikan dengan indikator pembelajaran aspek kognitif (pengetahuan) yang harus
dicapai peserta didik.
c) Development (Pengembangan)
Tahapan pengembangan adalah tahap merealisasikan produk yang telah dirancang
selanjutnya di validasi oleh tim validator hingga dinyatakan layak, untuk selanjut-nya
siap diujicobakan. Validasi produk dilakukan menggunakan angket yang dirancang
berdasarkan kisi-kisi instrumen penilaian. Hasil validasi produk adalah sebagai berikut :
Adapun saran maupun komentar yang diberikan guru terhadap keseluruhan media
adalah e-modul interaktif berbasis STEM sudah sangat baik untuk dilakukan pada proses
pembelajaran biologi, tetapi hanya cocok dilakukan di sekolah yang cukup mendapatkan
jaringan internet seperti SMA Xaverius 2 Jambi, sangat diharapkan juga jika e-modul ini
juga tersedia secara offline agar dapat digunakan di sekolah lain yang internetnya kurang
memadai.
d) Implement (Pelaksanaan)
Penelitian ini melakukan penerapan media dalam proses belajar kepada 29 peserta
didik kelas XII IPA di SMA Xaverius 2 Jambi, sebanyak 3 kali pertemuan. Penerapan
media bertujuan mengetahui keefektifan media yang dikembangkan dalam meningkatkan
hasil belajar kognitif peserta didik melalui tes. Penerapan ini dilakukan dengan
memberikan pretest dan postest, sebelum dan setelah penggunaan media. Soal tes yang
digunakan berasal dari bank soal biologi dengan jumlah 20 soal pilihan ganda. Setelah
menerapkan media, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data hasil implementasi
berupa data pretest dan postest untuk mengukur keefektifan media yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Pengolahan data implementasi pretest dan postest menggunakan
Microsoft excel dan SPSS 20. Pengolahan data dilakukan menggunakan uji-t dengan
paired sample T-test dan uji N-gain. Uji paired sample T-test (Uji-t berpasangan) adalah
salah satu metode pengujian data secara berpasangan artinya terdapat pengujian pada
individu yang sama dengan dua perlakuan berbeda, untuk mengetahui pengaruh
signifikan dari dua perlakuan (Montolalu and Langi 2018:45). Uji paired sample T-test
dapat dilakukan jika memenuhi uji prasyarat yaitu data harus berdistribusi normal. Uji N-
gain dilakukan untuk mengetahui besar peningkatan hasil belajar kognitif peserta
didik.
Hasil dari uji normalitas data pada Shapiro-wilk menunjukan nilai signifikasi
pretest dan postest sebesar 0,213 dan 0,093 (≥0,05). Artinya, data terdistribusi normal.
Uji prasyarat terpenuhi, maka dilakukan uji paired sample t-test. Berikut adalah hasil uji
paired sample T-test :
Berdasarkan tabel 6. nilai rata-rata setelah diberikan perlakuan lebih tinggi diban-
ding sebelum diberikan perlakuan. Artinya, terjadi peningkatan hasil belajar kognitif
dalam menggunakan media.
Nilai signifikasi yang diperoleh adalah sebesar 0,000 (˂ 0,05). Artinya terdapat
perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan media. Selanjutnya
dilakukan analisis N-gain untuk mengetahui besarnya peningkatan yang terjadi.
Berdasarkan hasil uji n-gain diperoleh hasil belajar kognitif peserta didik terjadi
peningkatan sebesar 0,70 (sedang) . Distribusi tingkat capaian hasil belajar peserta didik
adalah berikut :
30
Jumlah Peserta didik
25
20 18
15
9
10
5 2
0
Rendah (g) < 0,30 Sedang 0,30 ≤ ( g ) ≤ 0,70 Tinggi 0,70 < ( g )
Kategori N-gain skor
e) Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi formatif adalah evaluasi proses dari setiap tahapan yang dilalui, evaluasi
formatif didapatkan dari validasi berupa penilaian serta saran revisi produk agar layak
diujicobakan. Selanjutnya dilakukan uji coba produk untuk mendapatkan persepsi guru
dan peserta didik terhadap media yang telah dikembangkan. Tahap evaluasi selanjutnya
adalah evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif ialah evaluasi akhir atas media yang telah
dikembangkan yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan media. Evaluasi ini
dilakukan melalui kegiatan implementasi, dengan pemberian pretest dan postest untuk
mengukur keefektifan penggunaan produk yang dikembangkan terhadap hasil belajar
kognitif peserta didik. Hasil analisis data pretest dan postest menunjukan bahwa terdapat
peningkatan yang signifikan yaitu 0,70 termasuk kedalam kategori sedang antara
sebelum dan setelah penggunaan media pembelajaran e-modul interaktif berbasis STEM
terhadap hasil belajar kognitif peserta didik.
V. SIMPULAN
E-modul interaktif berbasis STEM materi pola pewarisan sifat hukum Mendel
dikembangkan dengan menggunakan model ADDIE melalui lima tahapan yaitu tahap
Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluation. E-modul interaktif berbasis STEM
layak digunakan berdasarkan pada hasil akhir validasi materi 96,25% dengan kategori
“sangat layak” dan hasil akhir validasi media 93,75% dengan kategori “sangat layak”,
sehingga produk yang dikembangkan dapa diujicoba kan pada guru dan peserta didik.
Persepsi guru terhadap media diperoleh persentase penilaian yaitu 83,75% dengan
kategori “Sangat Baik”, sehingga produk yang dikembangkan dapat diterima dengan baik
oleh guru untuk proses pembelajaran. Persepsi peserta didik terhadap terhadap media,
ujicoba kelompok kecil diperoleh hasil sebesar 80,41% dengan kategori “Baik”,
selanjutnya pada ujicoba kelompok besar diperoleh hasil persentase sebesar 85% dengan
kategori “Sangat Baik”. Penggunaan media efektif untuk meningkatkan hasil belajar
kognitif peserta didik.
Djulia, E., Hasruddin, Arwita, W., Simatupang, Z., Brata, W. W. W., Sipayung, M., et al.
(2020). Evaluasi Pembelajaran Biologi. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Gustarie, C., Hidayat, A., & Suherman, F. (2019). Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar
Modul terhadap Ketuntasan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. JP2EA,
5(1), 21–29.
Hamid, M. A., Ramadhani, R., Juliana, M., Safitri, M., Munsarif, M., Jamaludin, &
Simarmata, J. (2020). Media Pembelajaran. Sumatra Utara: Yayasan Kita Menulis.
Hurrahma, M., & Sylvia, I. (2022). Efektivitas E-LKPD Berbasis Liveworksheet dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Peserta Didik di Kelas XI IPS SMA N 5
Padang. Jurnal Sikola, 4(1), 14–22.
Johar, A., Risdianto, E., & Indriyati, D. A. F. (2014). Perancangan Dan Implementasi
Media Pembelajaran Berbasis Web Pada Bidang Studi Bahasa Inggris Di Kelas Vii
Smp Negeri 1 Kota Bengkulu Dengan Menggunakan Php Dan Mysql. Rekursif,
2(1), 1–9.
Kustandi, C., & Darmawan, D. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Konsep &
Aplikasi Pengembangan Media Pembelajaran bagi Pendidik di Sekolah dan
Masyarakat. Jakarta: Kencana.
Montolalu, C., & Langi, Y. (2018). Pengaruh Pelatihan Dasar Komputer dan Teknologi
Informasi bagi Guru-Guru dengan Uji-T Berpasangan (Paired Sample T-Test).
Jurnal Matematika dan Aplikasi deCartesiaN, 7(1), 44.
Nusantari, E. (2011). Analisis dan Penyebab Miskonsepsi pada Materi Genetika Buku
SMA Kelas XII. Jurnal Pendidikan Biologi, 4(2), 72–85.
Peprizal, & Syah, N. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Pada
Mata Kuliah Fisika Modern. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran, 4(3),
455–467.
Qotimah, I., & Mulyadi, D. (2021). Kriteria Pengembangan E-Modul Interaktif dalam
Pembelajaran Jarak Jauh. Indonesian Journal of Learning Education and
Counseling, 4(2), 125–131.
Sidiq, R., & Najuah. (2020). Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis Android pada
Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Jurnal Pendidikan Sejarah, 9(1), 1–14.
Sumarsono, A., Anisah, A., & Iswahyuni, I. (2019). Media interaktif sebagai optimalisasi
pemahaman materi permainan bola tangan. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia,
15(1), 1–11.
Sumiharsono, M. R., & Hasanah, H. (2017). Media Pembelajaran. Jawa Timur: Pustaka
Abadi.
Yusuf, Y., Setyorini, R., Rachmawati, R., Sahar, Tyaningsih, R. Y., Nuramila, et al.
(2020). Call For Book Tema 3 (Media Pembelajaran). Surabaya: Jakad Media
Publishing.