DISUSUN OLEH :
NIM : 4173351009
PENDIDIKAN IPA
SEPTEMBER, 2019
IDENTITAS JURNAL
ATRIKEL PERTAMA
VOLUME : II (2)
TAHUN : 2013
ATRIKEL KE DUA
VOLUME : 8 (2)
TAHUN : 2018
ISI ARTIKEL PERTAMA
TEORI
Pembelajaran IPA terpadu dapat mempermudah dan memotivasi peserta didik untuk
mengenal, menerima, menyerap dan memahami keterkaitan antara konsep pengetahuan dan
nilai atau tindakan yang termuat dalam tema tersebut. Aplikasi media berbasis komputer
menyebabkan peningkatan pemahaman dan proses pembelajaran lebih bervariatif dengan
visualisasi penggunaan komputer (Iryanti et al. 2008). Media pembelajaran berbasis
komputer dianggap sebagai alat yang dapat membantu menyampaikan informasi (Sutrisno et
al. 2006). Media pembelajaran IPA terpadu adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, dapat merangsang fikiran dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
tercapainya proses belajar pada diri peserta didik.
Media pembelajaran yang tidak bervariasi maka kegiatan inti pembelajaran tidak berjalan
dengan efektif. Dengan memperhatikan nilai dan kekuatan yang dimiliki media pembelajaran
akan mengoptimalkan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran memberikan
kontribusi yang sangat besar terhadap tercapainya kompetensi dasar yang harus dikuasai
peserta didik. Media pembelajaran dapat mensimulasikan dengan pembuatan benda tiruan
untuk membantu peserta didik dalam belajar. Benda tiruan yang dimaksud berupa media
berbasis komputer yang memuat tiruan simulasi yang sulit dilakukan melalui pengalaman
langsung sehingga peserta didik dapat memperoleh pengalaman yang konkrit (Santyasa
2007).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (R&D). R&D digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan dan keefektifan produk.
1) Penilaian kelayakan produk oleh pakar kemudian dicari rata-rata penilaiannya yang
diambil dari kriteria penilaian dari Wahono, 2006,
3) Pelaksanaan pembelajaran pada tema bunyi dengan menggunakan lesson study yang
diamati oleh observer untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran menggunakan lesson
study,
4) Hasil belajar peserta didik dengan berpedoman pada ketuntasan KKM yaitu ≥75% peserta
didik memperoleh nilai ≥75.
Hasil evaluasi pada akhir pembelajaran di media pembelajaran dan ulangan harian yang
dilaksanakan dapat digunakan sebagai data pendukung untuk mengetahui keefektifan
penerapan media dalam pembelajaran. Media pembelajaran dikatakan efektif apabila ≥75%
peserta didik mencapai nilai ≥75. Berdasarkan hasil analisis data dari 36 peserta didik yang
mengikuti kegiatan belajar, hanya 4 peserta didik yang dinyatakan tidak tuntas dalam hasil
belajarnya atau memperoleh nilai kurang dari 75. Hal ini dikarenakan peserta didik tidak
belajar pada saat akan ulangan harian, padahal soal yang peneliti buat sudah sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan indikator yang harus dicapai. Selain itu, nilai-nilai tambahan yang
berasal dari evaluasi 1 dan 2 yang dilaksanakan pada setiap pertemuan mendapat nilai rendah
sehingga tidak dapat membantu nilai ulangan harian yang juga rendah. Kelayakan media
pembelajaran juga didukung dengan data hasil evaluasi. Rekapitulasi hasil evaluasi dan
ulangan harian media pembelajaran.
SIMPULAN
Media pembelajaran IPA terpadu dengan tema bunyi yang dikaji dengan penerapan lesson
study yang telah dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran IPA terpadu
berbasis komputer untuk tema bunyi dengan keberterimaan ≥2,01 oleh pakar yang berasal
dari dosen dan ≥2,51 yang telah diberikan oleh peserta didik dan guru. Media pembelajaran
IPA terpadu dengan tema bunyi yang dikaji dengan penerapan lesson study yang
dikembangkan efektif diterapkan sebagai media pembelajaran IPA terpadu berbasis komputer
pada tema bunyi untuk kelas VIII dengan pencapaian KKM ≥75 dengan ketuntasan klasikal
88,89%.
HASIL ANALISIS
Artikel penelitian ini mudah dimengerti, penggunaan bahasanya sesuai EYD. Tapi
teori di jurnal ini masih kurang. Serta diteori tidak meletakkan catatan kaki. Abstraknya juga
bagus karna menggunakkan dua bahasa. Referensi yang digunakan jurnal tidak banyak, tahun
nya da yang mutakhir ada yang tidak mutakhir.
SARAN
Saran saya untuk penelitian selanjutnya adalah untuk melihat seberapa besar presentase
pemahan siswa belajar menggunakan multimedia interaktif.
Generasi Z atau biasa disebut dengan Generasi Net atau Generasi Internet adalah generasi
yang lahir pada tahun 1995-2010 dan terlahir dari generasi X dan generasi Y. Menurut Howe
(2007:41-52) dalam artikelnya “The Next 20 Years: How Customer and Workforce Attitude
Will Evolve” menyatakan bahwa dalam teori generasi (Generation Theory) hingga saat ini
dikenal ada 5 generasi, yaitu: 1) Generasi Baby Boomer (lahir 1946-1964), 2) Generasi X
(lahir 1965-1980), 3) Generasi Y (lahir 1981-1994), Generasi Z (lahir 1995-2010) dan
Generasi Alpha (lahir 2011-2025). Berbeda dengan generasi-generasi pendahulunya, generasi
Z memiliki kemampuan yang lebih baik di
bidang teknologi. Helen Chou P. (2012:35) menyatakan bahwa “Generasi Z atau yang
kemudian banyak dikenal dengan generasi digital merupakan generasi muda yang tumbuh
dan berkembang dengan sebuah ketergantungan yang besar pada teknologi digital”.
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (Mendikbud, 2014). Pembelajaran di sekolah dapat
terlaksana dengan baik apabila penyampaian guru dari sumber belajar dapat memberikan
pemahaman kepada siswa dengan baik. Pemilihan metode dan media pembelajaran yang
digunakan sebagai sarana dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa juga turut
berpengaruh terhadap keefektifan proses belajar. Penggunaan metode dan media
pembelajaran yang tepat akan dapat menghindarkan siswa dari rasa kantuk dan bosan,
terlebih untuk mata pelajaran yang memiliki banyak materi bersifat abstrak seperti materi
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pembelajaran IPA bagi siswa di sekolah dasar mendorong
siswa untuk memupuk rasa ingin tahu secara alamiah. IPA melatih siswa untuk berpikir kritis
dan objektif serta membantu siswa untuk belajar memecahkan masalah yang berkaitan
dengan kehidupannya seharihari.Siswa baru mampu berfikir secara sistematis dalam proses
pembelajaran IPA apabila dalam pembelajaran menggunakan bendabenda yang konkret atau
proses pembelajaran diajarkan melalui kegiatan percobaan yang dapat memberikan
pengalaman langsung bagi siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Pengembangan (Development & Research) yang
menggunakan model pengembangan menurut Borg and Gall dipadukan dengan model
pengembangan pembelajaran Dick & Carey. Dalam penelitian ini, produk yang akan
dikembangkan adalah media pembelajaran menggunakan software powerpoint dan i-spring.
Penelitian pengembangan ini difokuskan pada pengembangan media pembelajaran
interaktif Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi gaya berbasis model pembelajaran
Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing) di kelas IV SD/MI.
e) tahap kelima yaitu review atau uji lapangan dalam rangka evaluasi formatif dan revisi
produk.
Berdasarkan penelitian dapat dilihat bahwa pada kedua kelas t hitung ≥ t tabel sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan
media pembelajaran interaktif berbasis model guided inquiry (inkuiri terbimbing) dengan
siswa yang menggunakan model guided inquiry (inkuiri terbimbing) dan buku teks. Selain
itu, juga terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan media
pembelajaran interaktif berbasis model guided inquiry (inkuiri terbimbing) dengan siswa
yang menggunakan model guided inquiry (inkuiri terbimbing) dan buku teks yaitu rata-rata
hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis model guided
inquiry (inkuiri terbimbing) sebesar 78,79 lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
menggunakan model guided inquiry (inkuiri terbimbing) dan buku teks yaitu sebesar 69,68.
KESIMPULAN
a. Hasil validasi dari ahli materi, ahli desain pembelajaran dan ahli media terhadap media
pembelajaran interaktif pada pembelajaran tematik mata pelajaran IPA materi Gaya yang
dikembangan dengan software Powerpoint menunjukkan bahwa keseluruhan rata-rata
dikategorikan “Sangat Baik”. Setelah dilakukan beberapa revisi, media tersebut dapat
digunakan untuk uji coba selanjutnya. Hasil validasi dari uji coba perorangan, uji coba
kelompok kecil, dan uji coba lapangan terbatas terhadap media yang dikembangkan dengan
software Powerpoint termasukdalamkategori “Sangat Baik”, sehingga dapat diterima dan
layak digunakan sebagai media belajar.
b. Berdasarkan rerata hasil belajar siswa diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran
interaktif lebih efektif meningkatkan hasil belajar IPA bila dibandingkan dengan tidak
menggunakan media interaktif, hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh yaitu sebesar
78,79 dan 69,68.
c. Pengujian hipotesis diperoleh thitung> ttabel yaitu 2,76 > 2,001 maka H0 ditolak dan
sebaliknya Ha diterima, dimana terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
menggunakan media pembelajaran interaktif berbasis model guided inquiry (inkuiri
terbimbing) dengan siswa yang menggunakan model guided inquiry (inkuiri terbimbing) dan
buku teks.
HASIL ANALISIS
Artikel ini keseluruhannya bagus, segi penggunaan kata sudah mengikuti EYD, tersusun
secara sistematis, terakreditasi, datanya juga valid menjadi lebih jelas dengan bantuan table
table. Referensinya mutakhir dan banyak.
Saran saya untuk membuat penelitian seperti ini lagi pada mata pelajaran ipa yang lain.
Apakah akan efektif juga hasilnya.