Anda di halaman 1dari 7

Efektivitas Media E-Learning Berbasis Learning

Management System (LMS) Di Era


Pandemi Covid-19
Noer Ekafitri Sam*1, Reski Idrus2
1,2
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Hasan Sulur
e-mail: *1noerekafitrisam.nes@gmail.com, 2reskiidrus17@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media e-learning berbasis learning
management system (LMS) di era pandemi covid-19 terhadap hasil belajar dan aktivitas
mahasiswa pada program studi Sistem Informasi dengan kompetensi metodologi penulisan ilmiah.
Penelitian yang digunakan yaitu eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain one group
pretest posttest yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok yang dipilih
secara random dan tidak dilakukan tes kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi
perlakukan. Populasi pada penelitian ini yaitu mahasiswa jurusan Sistem Informasi STMIK Hasan
Sulur Wonomulyo. Dengan sampel 15 mahasiswa semester tujuh. Hasil penelitian yang
didapatkan yaitu (a) analisis perolehan skor N-Gain pada pretest-posttest yang berada pada
kategori high yang berarti terdapat perubahan kognitif mahasiswa terhadap implementasi media;
(b) analisis aktivitas mahasiswa yang berada pada kategori sangat aktif. Berdasarkan hasil
penelitian yang diperoleh maka penerapan media e-learning berbasis learning management system
memenuhi kategori efektif. Learning Management System dapat digunakan sebagai referensi
media dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas mahasiswa
Kata kunci : Efektivitas, LMS, Hasil Belajar, Aktivitas Mahasiswa

ABSTRACT

This study aims to determine the effectiveness of e-learning media based on learning
management system (LMS) in the era of the covid-19 pandemic on student learning outcomes and
activities in the Information Systems study program with competence in scientific writing
methodology. The research used is a quasi-experimental (quasi-experimental) with a one group
pretest posttest design, namely experimental research carried out in one group that was chosen
randomly and no stability and clarity test of the group's condition was carried out before being
treated. The population in this study were students majoring in Information Systems STMIK Hasan
Sulur Wonomulyo. With a sample of 15 seventh semester students. The results obtained are (a)
analysis of the N-Gain score on the pretest-posttest which is in the high category, which means
there is a change in students' cognitive towards the implementation of the media; (b) analysis of
student activities in the very active category. Based on the research results obtained, the application
of e-learning media based on the learning management system meets the effective category.
Learning Management System can be used as a media reference in learning that can improve
student learning outcomes and activities
Keyword : Effectiveness, LMS, Learning Outcomes, Student Activities

Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021 11


1. PENDAHULUAN diterapkan, pendidik diharapkan dapat
membantu peserta didik dalam
Persebaran virus Corona yang massif mengembangkan pembelajaran secara
di berbagai negara, memaksa individua atau efektif, karena fungsi media dalam kegiatan
negara untuk melihat kenyataan bahwa dunia pembelajaran adalah untuk mengatur
sedang berubah. Perubahan-perubahan di langkah-langkah kemajuan serta untuk
bidang teknologi, ekonomi, politik hingga memberikan umpan balik pada pembelajaran.
pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19. Penggunaan media pembelajaran tidak akan
Perubahan tersebut mengharuskan tiap memberikan kesan membosankan bagi
individu untuk bersiap diri, merespon dengan peserta didik, karena peserta didik tidak
sikap dan tindakan untuk meng-upgrade diri hanya mendengarkan ceramah dari pendidik
dalam bidang teknologi. Indonesia tetapi peserta didik akan lebih tertarik dengan
menghadapi beberapa tantangan nyata yang pelajaran yang disampaikan dan akan
harus segera diberikan solusi: (1) terdorong motivasi belajarnya sehingga
ketimpangan teknologi antara perguruan menghasilkan prestasi belajar yang baik
tinggi di kota besar dan daerah, (2) (Gocaz, 2021).
keterbatasan kompetensi dosen dalam Verdianto (2016) mengemukakan
pemanfaatan aplikasi pembelajaran, (3) bahwa pemanfaatan media dalam
keterbatasan sumberdaya untuk pemanfaatan pembelajaran dapat membangkitan
teknologi Pendidikan seperti internet dan keingintahuan dan minat baru bagi peserta
kuota, (4) relasi dosen-mahasiswa dalam didik, serta membangkitkan motivasi dan
pembelajaran daring yang belum integral. rangsangan kegiatan belajar mengajar dan
(Indonesia, 2021). Di tengah pandemi Covid- bahkan membawa pengaruh psikologis
19, sistem pendidikan harus siap melakukan terhadap peserta didik. Pernyataan di atas
lompatan untuk melakukan transformasi semakin jelas bahwa penggunaan media
pembelajaran daring bagi peserta didik dan pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran
pendidik. Kita memasuki era baru untuk akan sangat membantu. Selain itu, media
membangun kreatifitas, mengasah skill pembelajaran sebagai salah satu komponen
siswa, dan peningkatan kualitas diri dengan dalam proses belajar mengajar sangat
perubahan sistem, cara pandang dan pola diperlukan. Kedudukan media saat ini bukan
interaksi kita dengan teknologi. Ini sejalan hanya sekedar alat bantu mengajar tetapi
dengan tuntutan Standar Nasional Pendidikan merupakan bagian integral dalam
(Nomor 19, 2005) yang menyebutkan bahwa pembelajaran. Pemahaman peserta didik dari
keterlaksanaan standar proses pembelajaran pembelajaran konvensional dinilai masih
meliputi silabus dan rencana proses sangat kurang, karena guru kurang
pembelajaran, materi ajar, metode memperhatikan komponen-komponen lain
pengajaran, sumber belajar dan penilaian yang dapat membantu proses pembelajaran,
hasil belajar diantaranya metode mengajar yang
Keberhasilan proses pembelajaran digunakan berupa ceramah dan satu arah
tidak terlepas dari kesiapan seluruh elemen (Listiawan, 2016).
dan instrumen Pendidikan seperti pendidik, Mata kuliah metodologi penulisan
tenaga kependidikan, peserta didik, ilmiah adalah mata kuliah yang memiliki
kurikulum, referensi belajar (buku dan e- beban dua sks. Adapun cakupan materi yaitu
book), media pembelajaran, dan alat evaluasi (1) bekal dasar penunjang produktivitas
(Kunanbayeva, 2016). Untuk mencapai penulisan karya ilmiah; (2) etika dalam
keberhasilan tersebut pendidik harus penulisan karya ilmiah; (3) sistematika; (4)
memahami materi yang diajarkan, disamping membuat tabel dan gambar; (5) studi literatur
itu pendidik dituntut mengetahui secara tepat menggunakan aplikasi penyitiran; (6)
kemampuan pengetahuan peserta didik pada penyusunan daftar pustaka menggunakan
awal pembelajaran. Berdasarkan media yang aplikasi penyitiran; (7) membuat

12 Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021


perencanaan penelitian mengacu pada berdasarkan hasil peningkatan kognitif
metodologi penelitian; (8) membuat karya dengan menggunakan instrument tes.
ilmiah (Rahayu, 2019). Cakupan materi yang
begitu luas, dan mewajibkan pendidik untuk 2. METODOLOGI
memberikan contoh kasus pada tiap materi
menyebabkan mata kuliah ini membutuhkan Jenis penelitian yang digunakan adalah
penerepan media berbasis e-learning. penelitian kuantitatif dengan metode
Banyaknya platform e-learning yang tersedia penelitian eksperimen semu (quasi
terkadang menyebabkan mahasiswa perlu experimental), yaitu penelitian eksperimen
mempelajari keberagaman platform tersebut. yang dilaksanakan pada satu kelompok saja
Sehingga dibutuhkan media e-learning yang yang dinamakan kelompok eksperimen tanpa
terpadu untuk mengatasi masalah tersebut. ada kelompok pembanding atau kelompok
Khatimi (2006) E-learning merupakan kontrol (Arikunto S, 2006). Desain penelitian
singkatan dari electronic learning yang yang digunakan adalah one group pretest-
dewasa ini semakin banyak dikembangkan posttest design, yaitu penelitian eksperimen
seiring kemajuan teknologi komputer dan yang dilaksanakan pada satu kelompok yang
internet terlebih pada masa pandemi Covid- dipilih secara random dan tidak dilakukan tes
19. kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok
Sukmadinata (2007), e pada e-learning sebelum diberi perlakuan. Desain penelitian
tidak hanya singkatan dari electronic saja one group pretest and posttest diukur dengan
akan tetapi merupakan singkatan dari menggunakan pretest yang dilakukan
experience (pengalaman), extended sebelum diberi perlakuan dan posttest yang
(perpanjangan), dan expended (perluasan). dilakukan setelah diberi perlakuan. Berikut
Ellis (2009) menjelaskan bahwa LMS adalah skema dari one group prestest-posttest
sebuah perangkat lunak atau software untuk ditunjukkan pada Tabel 1 sebagai berikut.
keperluan administrasi, dokumentasi,
pencarian materi, laporan sebuah kegiatan, Tabel 1. Skema one group pretest-posttest
pemberian materi-materi pelatihan kegiatan design
belajar mengajar secara online yang Pretest Treatment Posttest
terhubung ke internet. LMS digunakan untuk T1 X T2
membuat materi pembelajaran online Sumber: Susanti (2013)
berbasiskan web dan mengelola kegiatan
pembelajaran serta hasil-hasilnya. LMS T1: Tes awal (Pretest) dilakukan sebelum diberikan
perlakuan
sering disebut juga dengan platform e- X: Perlakuan (Treatment) diberikan kepada mahasiswa
learning atau learning content management dengan menggunakan LMS
system (LCMS). T2: Tes akhir (Posttest) dilakuakan setelah diberikan
LMS adalah aplikasi yang perlakuan
mengotomasi dan memvirtualisasi proses
belajar mengajar secara elektronik (Yusuf, Populasi dalam penelitian ini adalah
2017). STMIK Hasan Sulur Wonomolyo seluruh mahasiswa jurusan Sistem Informasi
merupakan salah satu Perguruan Tinggi semester tujuh di STMIK Hasan Sulur
Swasta di Sulawesi Barat yang belum Wonomulyo. Waktu pelaksanaan selama satu
menerapkan learning management system, semester. Sedangkan sampel penelitian ini
para pendidik menggunakan platform gratis adalah 15 responden dari keseluruhan
seperti google classroom dan zoom meeting populasi yang dipilih secara purposive
sehingga terdapat keberagaman media. Oleh random samping yaitu Teknik penentuan
karena itu untuk mengatasi permasalahan sampel dengan pertimbangan tertentu.
tersebut, penelitian ini menerapkan learning Pertimbangan yang dimaksud adalah kelas
management system sebagai media yang dijadikan sampel penelitian dianggap
pembelajaran untuk mengukur efektifitas dapat mewakili populasi. Untuk mengukur
efektifitas penerapan media menggunakan

Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021 13


dua instrumen yaitu: (1) instrumen tes untuk gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
mengukur peningkatan kognitif mahasiswa gerakan kompleks dan kreativitas.
dan (2) lembar observasi untuk mengukur Sedangkan dalam domain afektif hasil belajar
aktivitas mahasiswa. Pengolahan dan analisis yaitu: (1) penerimaan; (2) partisipasi; (3)
data menggunakan program SPSS versi 20.0 penilaian; (4) organisasi dan (5) karakterisasi.
meliputi analisis deskriptif dan analisis N- Indikator hasil belajar menurut Donni (2017)
Gain adalah pemenuhan ke tiga ranah yaitu ranah
cipta (kognitif), ranah rasa (afektif), dan
3. LANDASAN TEORI ranah karsa (psikomotorik). Hasil belajar
yang akan diukur pada penelitian ini adalah
Hasil Belajar pada ranah kognitif dapat dilihat pada Tabel
Hasil belajar merupakan sebagai 2 sebagai berikut.
perwujudan kemampuan akibat perubahan
perilaku yang dilakukan oleh usaha Tabel 2. Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi
pendidikan. Dengan kata lain, hasil belajar Ranah
Jenis
Indikator
Cara
merupakan perolehan dari proses belajar Prestasi Evaluasi
peserta didik sesuai dengan tujuan Ranah Penga- Dapat Tes lisan;
Cipta/ matan menunjukkan, Tes
pengajaran (ends are being attainde). Tujuan
Kognitif dapat tertulis;
pengejaran menjadi hasil belajar potensial membanding- Observasi.
yang akan dicapai anak oleh kegiatan kan, dapat
belajarnya (Purwanto, 2011). Lebih lanjut menghubung-
Sjukur (2013) mendefinisikan hasil belajar kan.
Ingatan Dapat Tes lisan;
merupakan kemampuan yang diperoleh menyebutkan, Tes
individu setelah proses belajar berlangsung, dapat tertulis;
yang dapat memberikan perubahan tingkah menunjukkan. Observasi.
laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap, Pema- Dapat Tes lisan;
dan keterampilan siswa sehingga menjadi haman menjelaskan, Tes
dapat tertulis
lebih baik dari sebelumya. mendefinisi-
Syah (2008) merumuskan hasil kan dengan
belajar ideal meliputi segenap ranah lisan sendiri.
psikologis yang berubah sebagai akibat Penera- Dapat Tes lisan;
pengalaman dan proses belajar peserta didik. pan memberikan Pemberian
contoh; dapat tugas;
Lebih lanjut Donni (2017) menjelaskan menggunakan Observasi.
bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang secara tepat.
dicapai atau diperoleh peserta didik berkat Analisis Dapat Tes
adanya usaha atau pikiran yang dinyatakan pemerik menguraikan, tertulis;
saan dan dapat Pemberian
dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, pemili- mengklasifi- tugas.
kecakapan dasar yang terdapat dalam han kasikan/
berbagai aspek kehidupan sehingga tampak secara memilah-
perubahan tingkah laku pada diri individu, teliti milah.
baik secara psikomotorik, afektif, maupun Sintesis/ Dapat Tes
membu- menghubung- tertulis;
kognitif. at kan, dapat Pemberian
Indikatator hasil belajar menurut paduan menyimpul- tugas
Purwanto (2011) yaitu kemampuan yang baru dan kan; dapat
menimbulkan perubahan perilaku dalam utuh menggenera-
lisasikan/
domain kognitif meliputi hafalan (C1),
membuat
pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis prinsip umum
(C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Hasil Sumber: Donni (2017)
belajar psikomotorik dapat diklasifikasikan
menjadi enam, yaitu: persepsi, kesiapan,

14 Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021


Berdasarkan pendapat para ahli Berdasarkan Tabel 3 dapat di lihat
tentang indikator hasil belajar pada ranah bahwa pada nilai mean pada pretest
kognitif, telah tercapai dengan hasil dari tes memperoleh 57 sedangkan pada posttest 94.
sumatif yang diberikan kepada mahasiwa Skor minimal pada pretest 45 dan skor
maka dapat dikatakan pembelajaran yang minimal pada posttest 80 sedangkan skor
efektif sudah tercapai. maksimal pada pretest 65 dan skor maksimal
pada posttest 80. Mengukur ada tidaknya
4. HASIL DAN PEMBAHASAN peningkatan hasil kognitif mahasiswa maka
digunakan analisis normalized gain (N-Gain)
Penelitian ini bertujuan untuk mengacu pada kategori Yunia & Mujib
mengukur efektivitas dari penerapan media (2018) dan diperoleh skor N-gain 86 yang
e-learning berbasis learning managament berarti berada pada kategori tinggi (high).
system dengan menggunakan instrumen tes Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
dan lembar observasi kegiatan mahasiswa. perubahan kognitif mahasiswa terhadap
Data pretest dan posttest dianalisi dengan impementasi learning management system.
menggunakan analisis deskriptif dan uji N-
Gain sedangkan untuk analisis data aktivitas Analisis Data Aktivitas Mahasiswa
mahasiswa menggunakan persentase dengan Data yang berhasil dikumpulkan
kategori yang mengacu pada (Sa’dun, 2013) setelah melakukan implemenatasi media
dengan jumlah responden 15 orang. Analisis learning management system dapat
data dijabarkan sebagai berikut. mengungkap keefektifan media e-learning
yaitu analisis data aktivitas mahasiswa.
Analisis Data Pretest-Posttest Analisis hasil pengamatan aktivitas
Analisis data pretest dan posttest mahasiswa menggunakan lembar observasi,
dilakukan untuk mengukur efektivitas dari pengamatan dilakukan oleh dua orang
penerapan learning management system di pengamat. Pengamatan terhadap mahasiswa
era pandemi covid-19. Data tes diperoleh yang dilakukan selama proses belajar
sebelum dan sesudah implementasi learning mengajar berlangsung dengan mengisi
management system. Adapun hasil data dapat lembar pengamatan yang disediakan. Data
di lihat pada Tabel 3 sebagai berikut. hasil pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4
sebagai berikut.
Tabel 3. Nilai Pretest dan Posttest
Subjek Pretest Posttest Tabel 4. Hasil Analisis Obsevasi Aktivitas
Responden 1 65 90 Mahasiswa
Responden 2 60 80
No. Indikator X % Kategori
Responden 3 50 90
1 Mahasiswa 3,4 86 Sangat
Responden 4 55 85
melakukan login Aktif
Responden 5 65 100
untuk mengakses
Responden 6 50 100
LMS
Responden 7 45 95
2 Mahasiswa 3,5 88 Sangat
Responden 8 65 100
mendownload materi Aktif
Responden 9 60 90
yang diberikan dosen
Responden 10 60 90
di LMS
Responden 11 55 95
3 Mahasiswa 3,5 88 Sangat
Responden 12 60 95
mengumpulkan tugas Aktif
Responden 13 60 100
online
Responden 14 55 100
4 Mahasiswa 3,5 88 Sangat
Responden 15 55 100
mengerjakan kuis Aktif
Mean 57 94
online yang
Pretest Min 45 Max 65
diberikan dosen
Posttest Min 80 Max 100
di LMS
N-Gain 0,86 5 Mahasiswa 3,5 88 Sangat
Kategori High melakukan chatting Aktif
pada LMS

Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021 15


No. Indikator X % Kategori dosen, mahasiswa, staff secara terpadu dalam
6 Mahasiswa 3,5 88 Sangat suatu sistem online. Sehingga dapat
mengakses resources Aktif
yang diberikan dosen
digunakan sebagai referensi dalam
di LMS mengelolah pembelajaran yang interaktif dan
7 Mahasiswa 3,6 90 Sangat dapat meningkatkan motivasi dan hasil
mengirimkan pesan Aktif belajar.
kepada rekan
mahasiswa lain
8 Mahasiswa 3,5 88 Sangat DAFTAR PUSTAKA
mengumpulkan tugas Aktif
online Donni. (2017). Pengembangan Strategi Dan
9 Mahasiswa 3,4 86 Sangat Model Pembelajaran: Inovatif, Kreatif,
mengirimkan pesan Aktif
kepada Dosen
Dan Prestatif Dalam Memahami
10 Mahasiswa 3,5 88 Sangat Peserta Didik. Pustaka Setia.
memanfaatkan forum Aktif
diskusi pada LMS Ellis, B. R. K. (2009). to Learning
11 Mahasiswa 3,6 90 Sangat Management Systems.
melakukan editing Aktif
profile masing-
masing Gocaz, L. (2021). PEMBELAJARAN
12 Mahasiswa 3,4 86 Sangat METODE LEMAS GOCAZ PADA
mengakses informasi Aktif MASA PANDEMI COVID-19 Nina Dwi
terbaru pada LMS Suryani SMA Negeri 1 Porong ,
13 Mahasiswa 3,4 86 Sangat
memanfaatkan blog Aktif Sidoarjo Abstrak Peningkatan
untuk berbagi Kreativitas dan Efektivitas
informasi Pembelajaran Metode Lemas Gocaz
14 Frekuensi Login 3,6 90 Sangat pada Masa Pandemi COVID-19
Mahasiswa pada Aktif
LMS
Pendahuluan COVID-19 terdeksi
Keseluruhan 3,5 87 Sangat masuk Indon. 1, 154–161.
Indikator Aktif
Indonesia, K. K. R. (2021). Merekam
Berdasarkan Tabel 4 penilaian Pandemi Covid-19 dan Memahami
pengamat pada hasil rekapitulasi penilaian Kerja Keras Pengawal APBN (Vol.
terhadap aktivitas mahasiswa diperoleh 148).
persentase skor sebesar 87% yang
menunjukkan bahwa aktivitas mahasiswa Khatimi, H. (2006). Mengenal E-Learning
dalam penggunaan media e-learning berbasis Sebagai Salah Satu Bentuk Kegiatan
learning management system pada mata Pembelajaran. Info Teknik, 7(2), 72–81.
kuliah metode penulisan ilmiah berada pada
kategori sangat aktif. Kunanbayeva, S. S. (2016). Educational
paradigm: Implementation of the
5. KESIMPULAN competence-based approach to the
higher school system. International
Dari hasil dan pembahasan yang sudah Journal of Environmental and Science
dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa Education, 11(18), 12699–12710.
penerapan media e-learning berbasis
learning management system memenuhi Listiawan, T. (2016). Pengembangan
kategori efektivitas karena dapat Learning Management System (Lms)
meningkatkan kognitif mahasiswa dan Di Program Studi Pendidikan
aktivitas mahasiswa. Media yang diterapkan Matematika Stkip Pgri Tulungagung.
dapat membantu Perguruan Tinggi STMIK JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian Dan
Hasan Sulur Wonomulyo dalam mengelolah Pembelajaran Informatika), 1(01), 14–
22.https://doi.org/10.29100/jipi.v1i01.1

16 Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021


Nomor 19, P. R. (2005). PP RI Nomor 19 13–20.
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jur
Pendidikan. 53(March), 25–27. nalkpk/article/download/25082/756765
76424
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar.
Pustaka Pelajar.

Rahayu, S. A. T. (2019). Metode Penulisan


Ilmiah. Perpustakaan Nasional KDT.

S, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.

Sa’dun, A. (2013). Instrumen Perangkat


Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya.

Sjukur, S. B. (2013). Pengaruh blended


learning terhadap motivasi belajar dan
hasil belajar siswa di tingkat SMK.
Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(3), 368–
378.https://doi.org/10.21831/jpv.v2i3.1
043

Sukmadinata, N. S. (2007). Metode


Penelitian Pendidikan. Rosdakarya.

Susanti, R. (2013). Penerapan Pendekatan


Demonstrasi Interaktif untuk
Meningkatkan Pemahama Konsep
Fisika Siswa SMA. 19–29.

Syah, M. (2008). Psikologi Belajar.


Rosdakarya.

Verdianto, M. (2016). PERSEPSI


MAHASISWA TERHADAP MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO
VISUAL PADA.

Yunia, L., & Mujib. (2018). Kemampuan


Berpikir Kritis Matematis Melalui
Model Education Coins Of
Mathematics Competition (E-COC).
Matemamatika, 1 No. 3.
https://moraref.kemenag.go.id/archives
/journal/97874782241955749?sort=titl
e.raw&page=4&size=10

Yusuf, B. B. (2017). Konsep dan Indikator


Pembelajaran Efektif. Kajian
Pembelajaran Dan Keilmuan, 1, No.2,

Jurnal IKRAITH-HUMANIORA Vol 5 No 3 November 2021 17

Anda mungkin juga menyukai