Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-MODUL INTERAKTIF

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA


PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA N 1 SLOGOHIMO

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program


Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh:
Febry Ervinda
A210180042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
OKTOBER 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan zaman pada teknologi membuat ilmu pengetahuan
harus ikut berkembang dengan cepat. Kebutuhan sumber daya manusia
yang kompeten juga sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan
perkembangan abad 21. Berdasarkan “21st Century Partnership Learning
Framework”, terdapat beberapa kompetensi dan/atau keahlian yang harus
dimiliki oleh Sumber Daya Manusia (SDM) pada Abad 21.
Perkembangan abad 21 menjadi perhatian pemerhati pendidikan
khususnya dalam pembelajaran baik dari kurikulum model sampai kepada
media pembelajaran yang berbasis pada teknologi. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan tantangan bagi guru dalam
melakukan proses pembelajaran di dalam dunia pendidikan. Pembelajaran
dalam keterampilan abad 21, pendidik perlu memberi dorongan kepada
peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga diperlukan
pembelajaran yang berbasis active learning.
Kegiatan pembelajaran memiliki komponen beberapa pelaku yang
ada di dalamnya yaitu guru dan siswa, selain kedua komponen tersebut ada
juga salah satu komponen yang keberadaannya mempunyai peran cukup
penting yaitu media. Media yang dimaksud disini adalah alat yang
digunakan untuk mengirimkan isi materi atau pesan dari guru kepada
siswa maupun dari siswa kepada guru. Menurut Nunuk Suryani
(2012:136) media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar kepenerima pesan (siswa), tetapi saat
ini banyak siswa yang merasa jenuh dengan aktivitas rutin yang monoton
dan membebani. Karena siswa saat ini sudah masuk generasi Z dimana
siswa sudah dibesarkan dengan teknologi, maka siswa sangat akrab dan
familiar dengan teknologi.
Peran guru sangatlah penting dalam proses pembelajaran, sehingga
guru dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang luas serta mampu
memanfaatkan teknologi modern. Namun, dalam kenyataannya guru
masih belum mampu menerapan metode pembelajaran yang menarik.
Menurut Wina Sanjaya (2011: 162), ”permasalahan pun muncul yaitu
mengenai proses pembelajaran. Kadang-kadang dalam proses
pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Materi pelajaran atau pesan
yang disampaikan guru tidak dapat diterima siswa dengan optimal, artinya
tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa,
lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan
yang disampaikan. Untuk menghindari semua itu, maka guru menyusun
strategi pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber
belajar”.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cut Yusi
Rahmita di SMK Negeri 3 Banda Aceh dengan judul penelitian
“Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Informasi dan Teknologi (IT)
sebagai Media dalam Proses Pembelajaran di SMK Negeri 3 Banda
Aceh”, didapatkan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh guru masih
sangat minim dalam bidang pemanfaatan IT. Banyak faktor yang membuat
para guru tidak menggunakan IT sebagai media dalam pembelajaran, salah
satu penyebabnya yaitu minimnya pengetahuan guru di bidang IT yang
disebabkan oleh kurangnya pelatihan tentang IT dan tidak adanya upaya
guru dalam meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.
Di kegiatan pembelajaran SMA N 1 Slogohimo ditemukan
permasalahan seperti masih terdapat beberapa siswa yang kesulitan
memahami materi yang disampaikan guru. Hal ini disebabkan karena
kurangnya media pembelajaran dengan materi yang terstruktur seperti
modul ajar sebagai panduan belajar siswa baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Terdapat beberapa siswa kurang aktif saat mengikuti
pembelajaran karena guru hanya menggunakan metode ceramah saja saat
memberikan materi pembelajaran walaupun sesekali menjelaskan materi
pembelajaran dengan bantuan media powerpoint.
Pada bulan Maret 2020, wabah Covid-19 telah masuk ke Indonesia
yang telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali
dengan bidang pendidikan. Terkait dengan penyebaran virus yang sangat
cepat, kemendikbud mengeluarkan kebijakan baru yaitu meliburkan
kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan pembelajaran berbasis
jaringan (Daring) via E-learning yang dapat digunakan berbagai instansi
pendidikan. Pembelajaran daring atau belajar dalam jaringan merupakan
sebuah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dan dilaksanakan
dengan jarak jauh memanfaatkan berbagai media online (Jayul & Irwanto,
2020). Dengan adanya pandemi ini guru harus bisa mengadaptasi
teknologi untuk pembelajaran. Guru dituntut untuk berinovasi dalam
menggunakan model pembelajaran daring sehingga dapat memotivasi
siswa dalam proses pembelajaran (Anugrahana, 2020).
Salah satu upaya untuk menampung keinginan siswa yang ingin
praktis, ingin mudah informasi, ingin pembelajaran yang enak, dan
pembelajaran yang tidak seperti dulu. Maka salah satu upaya yang dapat
dikembangkan adalah E-Modul. Modul saat ini tidak hanya disajikan
dalam bentuk cetak, namun Aryawan, Sudatha, Sukmana (2018). Jurnal
EDUTECH Universitas Pedidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 180-191
182 juga dalam bentuk elektronik atau sering disebut e- modul. E-modul
adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan
kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan waktu tertentu. E-
modul termasuk bahan ajar yang interaktif, dikarenakan menurut Prastowo
(2013:370) bahan ajar interaktif merupakan bahan ajar yang
mengkombinasikan beberapa media pembelajaran (audio, video, teks, dan
grafik) yang bersifat interaktif untuk mengendalikan suatu perintah.
Dengan demikian, terjadi hubungan dua arah antara bahan ajar dengan
penggunanya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Komang Wisnu
Baskara Putra (2017) yang berjudul “Pengembangan e-modul berbasis
model pembelajaran discovery learning pada mata pelajaran sistem
komputer untuk siswa kelas x multimedia SMK Negeri 3 Singaraja”. Hasil
penelitian yang diperoleh terlihat bahwa (1) Hasil rancangan dan
implementasi e-modul berbasis model pembelajaran discovery learning
yang telah dikembangkan pada mata pelajaran sistem komputer untuk
kelas X Multimedia di SMK Negeri 3 Singaraja dinyatakan berhasil
diterapkan berdasarkan beberapa uji yang dilakukan. (2) Hasil analisis data
respon guru menunjukkan bahwa, didapatkan rata-rata skor respon sebesar
41, jika dikonversikan ke dalam tabel penggolongan respon maka
termasuk pada kategori positif. Sedangkan untuk respon siswa terhadap
pengembangan e-modul didapatkan rata-rata skor respon sebesar 64,74,
jika dikonversikan ke dalam tabel penggolongan respon siswa termasuk
pada kategori positif.
Dari penelitian diatas, terdapat persamaan yaitu melakukan
pengembangan e-modul dan perbadaannya adalah peneliti diatas modul
berbasis media pembelajaran discovery learning sedangkan penelitian ini
mengembangkan E-modul interaktif berbasis masalah (problem based
learning).
Dari permasalahan diatas, peneliti berupaya untuk
mengembangkan media pembelajaran yang menggunakan perkembangan
abad 21, active learning dan pembelajaran berbasis pada siswa. Media
pembelajaran yang dimaksud adalah E-Modul Interktif . Dengan
penerapan e-modul interaktif diharapkan siswa dapat meningkatkan
motivasi untuk mempelajari ekonomi. Sehingga dengan meningkatnya
motivasi belajar akan mampu meningakatkan pula hasil belajar siswa. Dari
hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran E-Modul Interaktif Berbasis
Masalah Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA N 1 Slogohimo”.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka peneliti
mengidentifikasikan masalah yang terdapat pada peserta didik sebagai
berikut:
1. Guru yang masih minim pengetahuan tentang teknologi sehingga
media pembelajaran yang digunakan kurang inovatif.
2. Peserta didik kurang berperan aktif pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
3. Belum adanya penggunaan media interaktif berupa e-modul interaktif
berbasis masalah di kelas X SMA N 1 Slogohimo.
4. Motivasi belajar siswa yang masih rendah pada mata pelajaran
ekonomi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada
pengembangan media pembelajaran e-modul interaktif berbasis masalah
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
kelas X di SMA N 1 Slogohimo. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
akan dikembangkan media pembelajaran berbentuk modul elektronik yang
interaktif dalam pembelajaran ekonomi dan mengetahui kelayakan media
pada mata pelajaran ekonomi.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kevalidan instrumen pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan e-modul interaktif berbasis PBL untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi ?
2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa setelah menggunakan
media pembelajaran berupa e- Modul Interaktif berbasis masalah ?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kevalidan instrumen pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan e-modul interaktif berbasis PBL untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah
menggunakan media pembelajaran berupa e- Modul Interaktif berbasis
masalah.
F. Manfaat Penelitian
Dikembangkan media pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan
manfaat baik teoritis maupun praktis:
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini merupakan sumbangan teori yang terkait dengan
pengembangan media pembelajaran e-modul interaktif berbasis
masalah (Problem Based Learning).
b. Menambah referensi yang relevan untuk penelitian pengembangan
media pembelajaran pada mata Ekonomi.
c. Memberi kontribusi dibidang pendidikan, khususnya pada
pengembangan media pembelajaran pada mata Ekonomi.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitiian ini merupakan sarana bagi peneliti dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh selama kuliah, serta menambah pengetahuan
dan wawasan sebagai bekal untuk menjadi seorang pendidik.
b. Bagi Siswa
1) Media pembelajaran interaktif yang menarik akan
meningkatkan gairah belajar siswa secara mandiri.
2) Media pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan
pembelajaran akan tersampaikan secara optimal.
3) Siswa akan lebih termotivasi dalam melakukan aktivitas belajar
dalam pembelajaran dengan menggunakan media yang
interaktif, kreatif dan menyenangkan.
c. Bagi Guru
Guru dapat mengembangkan media pembelajaran baru yang
memiliki konsep belajar interaktif sehingga motivasi belajar dan
keaktifan siswa meningkat, yaitu dengan pengembangan media
pembelajaran e-modul interaktif.

Anda mungkin juga menyukai