PROPOSAL
PENDAHULUAN
dan sepanjang hidup. Pendidikan merupakan usaha sadar, yang dilakukan dalam
bentuk pembelajaran dimana ada pendidik yang melayani para peserta didiknya
mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Tetapi, semenjak masa
tetap dibutuhkan.
belajar dan mengajar dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun
Matematika salah satu mata pelajaran yang telah diperkenalkan kepada siswa
sejak sekolah dasar sampai jenjang yang lebih tinggi (perguruan tinggi). Pada
pelajaran yang tidak di senangai oleh siswa serta membuat siswa mengeluh
menghubungkan apa yang telah di miliki dalam struktur berfikirnya yang berupa
alat atau sejenisnya yang dapat di pergunakan sebagai pembawa pesan dalam
dimana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah di
pahami dan di mengerti oleh siswa. Media pendidikan atau media pembelajaran
kurang menarik minat peserta didik dalam menerima informasi yang diberikan
oleh pendidik. Oleh karena itu, perlu adanya penggunaan media pembelajaran
yang inovatif untuk peserta didik dalam memahami setiap detail materi pelajaran
Salah satunya yaitu inovasi dalam penggunaan media untuk mendukung proses
pembelajaran.
pelajaran. Media pembelajaran bukan hanya sebagai alat hiburan, akan tetapi
serta dapat membantu siswa dalam menangkap pengertian yang disampaikan oleh
guru. Penggunaan alat alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar
mengajar.
pembelajaran. Perlu adanya suatu media yang bisa mengangkat motivasi peserta
didik untuk tetap fokus dalam pembelajaran dan tetap terjamin yaitu dengan
untuk mempermudah suatu proses pembelajaran. Salah satu jenis e-learing yaitu
wordwall. Dengan ini peneliti menggunakan media aplikasi wordwall yang sangat
peserta didik secara individual atau melalui bimbingan guru. Dengan adanya
apliksai ini diharapkan agar dapat mempermudah peserta didik dalam memahami
Lenny Mayer Lumbantoruan, S.Pd. selaku wali kelas SD kelas V di SDN 106836
Limau Manis pada hari Senin 22 November 2021, diperoleh informasi bahwa
sebelum pandemi Covid -19, proses pembelajaran dilakukan secara konvesional dan
tentang hasil belajar peserta didik yang rendah. Hasil belajar yang rendah disebabkan oleh
kurang memahami materi yang diberikan oleh guru. Informasi lain yang diperoleh adalah
teknologi.
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN 106836 Limau Manis
T.A 2021/2022.
yaitu:
berbasis teknologi.
secara konvensional
ialah:
3. Penelitian dilakukan pada siswa kelas v SDN 106836 Limau Manis T.A
2021/2022
pecahan terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 106836 Limau Manis
T.A. 2021/2022?
materi pecahan terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 106836 Limau
1. Penelitian ini disusun untuk menjadi acuan bagi guru untuk mendukung
agar proses belajar mengajar lebih efektif, sebagai alternatif bagi guru untuk
b. Secara praktis
1. Bagi kepala sekolah: hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan
dikelas sehingga permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun oleh guru
dapat dioptimalkan.
KAJIAN TEORI
“medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk
berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan. Istilah
komunikasi. Media berasal dari bahasa latin medium yang bermakna perantara
media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak, komputer, dan instruktur.
mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode (Heinich, et al.,
2005:6). Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan
Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa media
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada
4. Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
antara peserta didik dan lingkungannya dan kemungkinan peserta didik untuk
dengan baik walaupun dengan keterbatasan indra, ruang dan waktu, dan (2)
manfaat media pembelajaran adalah untuk membantu guru dalam meningkatkan
stimulus kepada peserta didik sehingga respon peserta didik terhadap pelajaran
mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu peserta
didik. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang
sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting
adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan
peserta didik, serta peserta didik dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar
mengajar.
bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin
dengan buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembar lepas.
peranan yang sangat penting dalam proses belajar, media visual dapat
mengetahui tentang jenis kreasi apa yang akan dibuat.(Sherianto, 2020) Wordwall
adalah aplikasi web yang dapat digunakan membuat edukasi yang menyenangkan
siswa dan juga bisa dijadikan media pembelajaran yang dapat membuat siswa
aktif. Web ini bisa cocok untuk merencanakan dan mengeksplorasi evaluasi
Word wall adalah sebuah media yang sangat baik untuk menciptakan
suasana yang untuk belajar kondusif, dan pengingat visual yang melekat pada
Jenis-jenis media Wordwall dan yang akan digunakan dalam penelitian ini
Dilihat dari Gambar 2.1 di atas, peneliti memilih beberapa jenis game
edukasi wordwall yang lebih efektif dan lebih menarik pada materi pecahan yaitu
sebagai berikut:
yang sesuai dengan pernyataan sebagai gambar atau pertanyaan yang sesuai.
waktu yang ditentukan dengan materi yang diajarkan dengan memilih jawaban
mengerjakannya.
Beikut ini adalah beberapa kelebihan dari wordwall games dalam kajian
Mahmuda, yaitu:
1) Meningkatkan informasi dan pengetahuan siswa melalui metode pembelajaran
sambil bermain.
5) Dapat kesan yang lebih menyenangkan dalam melakukan penemuan yang lebih
signifikan dan mudah diikuti oleh siswa sekolah dasar, khususnya siswa kelas
lima dan mata pelajaran yang dapat disesuaikan dengan gaya belajar. (Pepen
rentan terjadi kecurangan, font sizenya tidak bisa diubah dan ukuran tulisannya
Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang
yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun lihat dari hasil
sangat penting digunakan guru untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.
Menurut Purwanto (2011:44) “Ada dua kata yang menjadi defenisi dari
hasil belajar adalah “hasil” dan “belajar”. Hasil diperoleh dari suatu aktivitas yang
atau objek yang menjadi sasaran penilaian. Hasil belajar sebagai objek penelilaian
pengalaman belajarnya”.
meningkatkan hasilnya yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
( intern ) dan faktor dari luar diri sendiri (ektern). Slametto (2017:54) menyatakan
dalam hasil belajar memiliki dua faktor yang mempengarhi dua faktor hasil
belajar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. uraian mengenai kedua faktor
1) Faktor intern: faktor intern dibagi menjadi 3 yaitu (a) faktor jasmaniah
seperti kesehatan dan cacat tubuh, (b) faktor psikologis dan faktor
kelompokkan menjadi 3 bagian yaitu (a) faktor keluarga seperti cara orang
siswa, relasi siswa dengan siswa, peraturan sekolah, alat pelajaran, waktu
jasmani dan perhatian dan kemampuan dan asfek individual yang mendominasi
dari hasil belajar siswa, begitu juga pengaruh keluarga, sekolah dan masyarakat
juga menjadi pengaruh besar bagi berhasilnya siswa dalam belajar. Karena
diri anak.
diambil dari bahasa yunani mathematike yang berarti mempelajari, kata tersebut
mempunyai asal kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Kata
mathematike berhubungan pula dengan kata laianya yang hampir sama, yaitu
mathein yang artinya belajar (berfikir). Jadi, berdasarkan asal katanya matematika
berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berfikir (bernalar). Di dalam kamus
menerima pembuktian secara deduktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur
yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke aksioma atau
berbagai aspek kehidupan. Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup yang
mengukur, dan lain sebagainya. Selain itu, sekarang banyak informasi yang
peranan matematika, maka tak heran jika pelajaran matematika diberikan pada
setiap jenjang mulai dari prasekolah (TK), SD, SMP, SMA sampai pada
perguruan tinggi. Bahkan matematika dijadikan salah satu tolak ukur kelulusan
kemampuan berpikir siswa, guru terkadang terlalu fokus pada materi yang
akan aplikasi metematika saat ini dan masa depan tidak hanya keperluan sehari-
hari, tetapi terutama dalam dunia kerja, dan untuk mendukung perkembangan
ilmu pengetahuan. Oleh karna itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai
dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan kelas atau sekolah yang
tidak hanya sebagai pelajaran hafalan atau sekedar rumus saja tetapi mengerti cara
matematika juga harus melalui proses yang bertahap dari konsep yang sederhana
ke konsep yang lebih kompleks. Siswa Sekolah Dasar (SD) berada pada tahap
SD sebagai besar berada pada tahap operasi kongkrit. Oleh karna itu,
kongkrit atau realistik sehingga dibayangkan oleh siswa. Argumen ini sesuai
konstruksi atau bentukan dari orang yang mengenal struktur kognitif. Pengetahuan
tidak bisa ditrasfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai
skema sendiri tentang apa yang diketahui. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti
tabel, diagram. Oleh karena itu pembelajaran matematika harus bergerak dari
sampai 13 tahun. Menurut Piaget mereka berada pada fase oprasional konkret.
Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir
untuk mengoprasikan kaidahkaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek
Dari usia perkembangan kognitif, siswa sd masih terikat dengan objek konkret
yang dapat ditangkap oleh panca indera. Dalam pembelajaran matematika yang
abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat peraga yang dapat
memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami
dan dimengerti oleh siswa. Proses pembelajaran pada fase konkret dapat melalui
Dalam metematika, setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami siswa
perlu segera diberi penguatan agar mengendap dan bertahan lama dalam memori
siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakanya. Untuk
pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja, karena hal ini
Sebelum adanya penelitian yang sudah ada penelitian atau tulisan yang telah
pembelajaran Wordwall pada beberapa mata pelajaran atau tema yang berbeda-
Minat dan motivasi belajar siswa, sedangkan yang saya teliti itu tentang
Dalam proses interaksi yang terjadi dikelas semua siswa dilibatkan untuk aktif
dapat dilihat dari cara mengajar guru dalam menciptakan atau menguasai kelas dan
sangat memberi pengaruh pada reaksi yang ditampilkan oleh siswa. Oleh karena itu
guru harus mmapu menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efesien.
Dalam proses pengajaran guru lebih berfokus pada metode ceramah dan
diterapkan oleh guru dalam pembelajaran sehingga tingkat berpikir siswa untuk
kreatif masih sangat minim. Berdasarkan Konflik yang ada menimbulkan proses
untuk menerapkan sebuah media pembelajaran yaitu wordwall. Media ini berguna
untuk lebih menekankan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
setiap siswa untuk lebih berpikir secara kritis dan mampu melatih konsentrasi
siswa untuk menemukan jawaban dan sangat diharapkan dengan adanya media ini
ditemukan kemampuan dari setiap siswa yang terlibat dan berperan aktif.
dengan yang lainnya dalam bentuk bagan sesuai dengan tujuan penelitian,
penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah “terdapat pengaruh yang
METODE PENELITIAN
yang memiliki arti sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono. 2018: 107). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
dipengaruhi oleh variabel independen” hal ini terjadi karena tidak adanya variabel
digunakan “One Group Pretest- Design yaitu desain penelitian yang terdapat
pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. Dengan
Kemudian tahap terakhir sampel diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar
belajar siswa. Berikut merupakan tabel desain penelitian one group pretest
posttest design.
O1 X O2
Keterangan:
O1 : Test awal (Pretest) sebelum diberi perlakuan
JL. Pasar XIII Desa Limau Manis, Kec. Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang
kegiatan awal penyusunan sampai penyusunan laporan yang dimulai dari bulan
generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subjek yang memiliki kualitas atau
dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV-A SD Negeri 106836
perempuan 10 orang
3.3.2 Sampel
digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV-A SD Negeri
pembelajaran berbasis Wordwall (X), dan hasil belajar siswa (Y) pada materi
(x).
2018:39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya, aspek perubahan itu mengacu
psikomotorik yang dinyatakan dengan nilai yang diperoleh oleh siswa dari
tujuan pembelajaran.
dilaksanakan.
diberikan perlakuan
1. Tes
Bentuk soal yang digunakan adalah pilihan berganda sebanyak 40 soal. Tes
dibagi atas tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Tes awal dilakukan
bertujuan untuk melihat sejauh mana kemampuan awal siswa dalam hal belajar,
Wordwall.
Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur sejauh mana hasil belajar
sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (arikunto 2017: 199).
1) Ranah afektif yang menjadi dasar dari observasi ini ialah kesungguhan
tugas dalam kelompok, keingintahuan siswa dan kerja sama yang bagus
dengan kelompok.
N Aspek Nilai
o Kemampu 1 2 3 4
an (kurang) (cukup) (baik) (sangat
baik)
1. Kesungguh Tidak dapat Dapat Dapat Dapat
an siswa mengungkapk mengungkap mengungkap mengungkap
dalam an gagasan kan gagasan kan gagasan kan gagasan
bekerja dalam bekerja kurang dengan dengan
sama dengan sesuai dalam sesuai dalam sangat sesuai
dengan kelompok bekerja bekerja dalam
kelompok dengan dengan bekerja
kelompok kelompok dengan
kelompok
2. Kedisiplina Tidak kut Jarang Berdiskusi Sering
n diskusi serta dalam berdiskusi dalam berdiskusi
dalam diskusi dalam dalam kelompok dalam
bekerja kelompok kelompok kelompok
sama
dengan
kelompok
3. Bertanggun Tidak Jarang Bertanggung Sangat
g jawab bertanggungja bertanggung jawab dalam bertanggung
dalam wab dalam jawab mengerjakan jawab dalam
mengerjaka menyelesaikan mengerjakan tugas dalam mengerjakan
n tugas tugas tugas dalam kelompok tugas dalam
dalam kelompok kelompok kelompok
kelompok
4. Keingintah Rasa Rasa Rasa Rasa
uan siswa keingintahuan kengintahua kengintahua keingintahua
dalam n dalam n dalam n dalam
menyelesaikan menyelesaik menyelesaik menyelesaik
masalah tidak an masalah an masalah an masalah
ada kurang ada tinggi
5. Kerja sama Tidak Melakukan Melakukan Melakukan
yang bagus melakukan kerja sama kerja sama kerja sama
dengan kerja sama dengan dengan dengan
kelompok dengan kelompok kelompok kelompok
kelompok dengan baik dengan
sangat baik
Jawab
Kerja
Jujur
sama
1.
2.
3.
No Nilai
keterampilan
1 2 3 4
Kemampuan
Menyelesaik
hasil diskusi
Menyajikan
an masalah
pendapat
1.
2.
3.
3. Dokumentasi
Studi dokumentasi (document research) adalah “mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, agenda, dan sebagainya”. Dalam peneltian ini, dokumen yang ingin
penelitan seperti daftar nilai siswa, identitas siswa, guru, sekolah, perangkat
4. Wawancara
tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan da tang dari
dilakukan untuk mengetahui data awal berupa nilai ulangan harian kelas V mata
pelajaran matematika serta media yang digunakan guru kelas V SDN 106836
Limau Manis. Kemudian untuk mengetahui guru dan peserta didik setelah
penelitian, proses wawancara melibatkan peserta didik kelas V, dan guru mata
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa pilihan ganda.
Pilihan ganda merupakan salah satu soal yang jawabannya harus dipilih dari
berbagai jawaban yang telah disediakan. Pilihan ganda terdiri dari item soal dan
jawaban. Jawaban terdiri dari berbagai pilihan, ada satu jawaban yang benar dan
bentuk instrumen. Peneliti membuat tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 30
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini sebagai
berikut:
4.1 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
penjumlahan dan
pengurangan dua
pecahan dengan
penyebut
berbeda
jumlah 9 7 6 6 9 3 40
Keterangan:
C1 : Mengingat c5 : Mengevaluasi
C2 : Memahami c6 : Mencipta
C3 : Mengaplikasikan
C4 : Menganalisis
1. Analisis Deskriptif
gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas. Statistik deskriptif bagian dari statistik
memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas, mengenai suatu gejala,
peristiwa atau keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu.
umum (deskriptif) dari tiap variabel yang diukur pada penelitian ini. Langkah-
a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa secara individu yang diperoleh dari
Setiap jawaban yang benar skornya 10. Jadi skor maksimumnya 10x10=100
Kriteria Keberhasilan
51 – 65 Cukup
66 – 80 Baik
X=
∑X Sumber: AQIB (2011 : 204 )
∑N
Keterangan:
X= rata-rata
∑ N = jumlah siswa
Ketuntasan belajar dari suatu kelas dapat dikatakan telah tuntas belajar jika
kelas tersebut terdapat 70 % sudah mencapai nilai ≥ 65 dan jika ditemukan <
tuntas belajar. Perhitungan presentase hasil belajar peserta didik secara klasikal
dengan rumus:
F
P = N X 100 %
P = Angka Prestasi
0% - 50% Kurang
seberapa besar tingkat kesahihan (valid) suatu instrumen dalam mengukur apa
dengan r tabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05. Jika dilihat dari nilai-
Berdasarkan kriteria r hitung > r tabel atau 0,370 > 0,304 soal no 4 Valid. Dengan cara
yang sama diperoleh harga rata-rata diperoleh rata-rata r hitung untuk nomor
seterusnya. Kriteria pengujian validitas adalah setiap soal dikatakan valid apabila r
hitung > r tabel ( r tabel diperoleh dari nilai kritis r Product Moment).
1 Valid 4, 6, 8, 10, 11, 14, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 27, 28, 29, 30, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40
2 Tidak Valid 1, 2, 3, 5, 7, 9, 12, 13, 15, 17, 18, 26, 31, 32,
34
3 Soal yang digunakan 4, 6, 8, 10, 11, 14, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 24,
25, 27, 28, 29, 30, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40
instrumen tes diketahui bahwa tes terbukti valid sebagai instrument penenelitian.
Reliabilitas soal dapat dicari dengan rumus yang ditentukan oleh kuder
[
S −∑ pq
]
2
n
r11 = (Suharsimi, 2017: 230-231)
n−1 S
2
Keterangan:
n = banyak item
product moment pada taraf signifikan sebesar 95% apabila r11 > r tabel maka
instrument dapat dikatakan telah reliabel dan sebaliknya jika r 11 > rtabel maka
diperoleh r hitung > r tabel yakni 0,7715 > 0,304 jadi dapat disimpulkan bahwa soal
B
P = JS (Suharsimi, 2012:223)
P = Indeks kesukaran
dengan tabel harga (α = 0,05). Klasifikasi indeks kesukaran tes adalah sebagai
berikut:
soal sebanyak 40 butir soal yang sudah diujikan terdapat 5 butir soal bertingkat
sukar (sulit) , 23 butir soal bertingkat sedang dan 12 butir soal bertingkat mudah.
sebagai berikut:
BA BB
D= - = PA - PB (Suharsimi, 2012:228 )
JA JB
Keterangan:
Hasil perhitungan daya beda tes yang ditemukan bahwa dari 40 soal yang
diujikan terdapat 6 butir soal yang baik, 16 butir soal kategori cukup, 13 butir soal
telah diujikan terdapat 6 butir yang berkategori baik, dan 16 butir soal yang masuk
kategori cukup dan 13 butir soal dalam kategori jelek dan 5 butir soal bernilai
mengetahui data yang baik dan layak untuk membuktikan data tersebut distribusi
normal atau tidak. Pengujian normalitas dilihat dari data hasil pretest yang didapat
dan posttest. Hasil data pretest dan posttest yang digunakan dalam uji normalitas
Sosial Sciences (SPSS) 22 for windows. Adapun kriteria keputusan dalam uji
normalitas pada SPSS menurut Arifin (2017: 85) adalah: a) Apabila nilai
signifikansi > 0,05, data tersebut berditribusi normal. b) Apabila nilai signifikansi
< 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Setelah dilakukan pengujian
data pretest dan posttest menggunakan uji Levene dengan software Statistical
menggunakan uji Levene dengan software Statistical Package For Sosial Sciences
(SPSS) 22 dengan menggunakan uji dua varians terhadap hasil data pretest dan
posttest. Dengan kriteria keputusan dalam uji homogenitas pada SPSS. Pengujian
signifikansi yaitu:
1) Nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 dengan arti menunjukkan kelompok data
homogen)
untuk mencapai hasil dari penelitian. Kegiatan mengolah data, menganalisis data
penelitian hasil test (skor pre test dan post test) dilakukan dengan uji statistik yang
sesuai. Uji hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji paired
Uji “t” dengan rumus Uji Paired Simple t-Test dengan penggunaan
program SPSS 22 for Windows dengan melakukan pengujian uji Pired t-Test
dengan kriteria pengujiannya dengan pendekatan klasik dan pendekatan
1. Pendekatan klasik untuk uji beda rata-rata dua kelompok sampel yang
1
Jika thitung < - α, maka Ho ditolak dan Ha diterima
2
1
Jika thitung > α, maka Ho ditolak dan Ha diterima
2
atau sebaliknya,
1
Jika thitung > α, maka Ho ditolak dan Ha ditolak
2
1
Jika thitung > α, maka Ho diterima dan Ha ditolak
2
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penulisan
Dan ACC x
Proposal
Seminar x
Proposal
Perbaikan x
Proposal
Izin x
Penelitian
Pengump- x
ulan data
Analisis X
Data
Penulisan x
Skripsi
Ujian x
Skripsi
Daftar Pustaka
Arief S. Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan
Rosdakarya.
Wordwall”,https://irhamhalik.com/membuat-games-edukasi-dengan-wordwall/
DIVA Press.
KBBI, 2022. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
2854-2860.
Nurhidayat, Pepen Supendi dan. Fun Game. Jakarta: Penebar Plus, 2007.
Dekdikbud, 1995
Rhineka Cipta.
Sekolah Dasar Negeri 127 Kota Jambi. Skripsi. Jambi : Universitas Islam Negeri
(http://www.cocokpedia.net/2020/07/wordwall-aplikasi-bermain-
Wordwall(https://yayahrokayah.gurusiana.id/article/2020-07/gamepembelajaran-