BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa dahulu, seorang guru dalam proses belajar mengajar lebih
mengandalkan kata-kata (Simbol Verbal). Cara ini dinilai paling efektif pada
masa itu, karena memang belum adanya sarana pendukung yang memungkinkan
untuk digunakan.
verbalisme terdapat dalam tiap situasi belajar. Yakni apabila anak-anak diberi
Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-
dengan kehadiran media. Dengan demikian siswa lebih mudah mencerna bahan
1
S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar. (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), hal . 94.
2
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta : PT. Rineka
Cipta,1997), hal . 136 – 137.
1
2
lebih mutakhir dan agar tidak tertinggal oleh zaman. TIK bagi pembelajaran amat
adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam hal ini Komputer dan
Internet sebagai sarana penunjang aktivitas belajar siswa. Media ini tidak lagi
grafik, peta), atau media berbasis audio visual (video, film, televisi) untuk
menyajikan materi. Media ini mampu menyimpan informasi atau materi dalam
pendidikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang
lain ataupun penulis buku, salurannya media pendidikan dan penerima pesannya
fasilitas tambahan dan TIK juga belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan
kepada siswa. Prospek penggunaan TIK di SMA cukup cerah selain untuk
3
melayani lembaga pendidikan secara khusus ,ada pula yang untuk dunia
mengajar siswa. Interaksi guru dan siswa terlalu banyak sehingga menjadikan
aktivitas belajar tidak optimal, karena data dan informasi yang tersampaikan
kepada siswa tidak maksimal. Oleh karena itu dengan adanya komputer terlebih
jika di lengkapi dengan media internet dan LCD projector, siswa akan mampu
membaca.
serta apakah TIK yang cocok untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan.
Sangat banyak potensi yang dimiliki guru, Guru yang menguasai TIK dalam
melakukan inovasi pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru dituntut agar
dari dunia pendidikan islam menghadapi kendala yang cukup berat, karena dalam
lingkaran pendidikan islam terdapat banyak orang yang belum begitu faham
tentang fungsi dari teknologi dan berpikiran bahwa adanya TIK akan membawa
dampak negatif masyarakat khususnya bagi para pelajar. Terdapat jarak yang
program belajar mengajar. Sekolah SMK merupakan salah satu sekolah kejuruan
tetapi lebih kepada kejuruan untuk siswa putra, pembelajaran yang diberikan di
sekolah ini tidak hanya ilmu pengetahuan umum saja (ilmu yang hanya untuk
meliputi : listrik, mekanik, mesin dan lain-lain. Oleh karena itu, kehadiran TIK di
penggunaan TIK disekolah ini sangat kurang dalam penguasaan komputer yang
dipicu dengan kurangnya tenaga pendidik dalam bidang TIK dan disekolah ini
kelas, komputer disekolah ini hanya sebagai mata pelajaran saja yang
dijadwalkan setiap satu minggu sekali selama dua jam pelajaran, sehingga siswa
hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa media. Selain itu, siswa juga kurang
Tulangan-Sidoarjo ”.
5
B. Rumusan Masalah
c. Adakah pengaruh Penerapan TIK terhadap prestasi belajar siswa dalam PAI
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
a. Penulis
sering disebut dengan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Diharapkan dapat berguna bagi calon guru dan guru agar mampu
c. Fakultas
1. Penulis menyadari bahwa TIK sebagai salah satu hasil teknologi informasi
mempunyai peran dan pengaruh yang tidak sedikit terhadap kegiatan belajar
siswa.
7
terkait.
F. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam skripsi ini menjadi jelas dan juga mengindari
Tulangan-Sidoarjo.
(Dependent Variabel). Variabel ini penulis batasi pada prestasi belajar siswa
3
Suryobroto, Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. (Jakarta: Rineka Cipta. 1990),
hal . 24.
8
G. Definisi Operasional
1. Pengaruh
Adalah Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang/benda)
2. Prestasi
dikerjakan5.
3. Belajar
tujuan-tujuan tertentu.
4
WJS. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka 1985),
hal . 73.
5
Ibid, hal. 178.
9
ini adalah Daya yang ada atau timbul melalui sarana Informasi dan
dalan pendidikan agama islam dan dapat mengantar siswa menjadi muslim
islam.
H. Hipotesis
Kata Hipotesis berasal dari gabungan dua kata yaitu Hypo yang berarti
kurang dan thesis berarti pendapat. Menurut Suharsimi Arikunto Hipotesa adalah
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta : Rieneka
Cipta 1993), hal . 62
10
I. Sistematika Pembahasan
lima bab,yang masing – masing babnya mempunyai keterkaitan yang tidak bisa
dipisahkan.
sistematika pembahasan.
Identifikasi Variabel, Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, Jenis data, Sumber
visi dan misi, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru,karyawan dan
data meliputi data perkembangan dan penerapan TIK, data prestasi belajar siswa
dan data pengaruh antara perkembangan TIK terhadap prestasi belajar siswa.
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Pengertian Teknologi
keras.
ada di sekitarnya.
12
13
informasi.
keputusan.
interaksi tmbal balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara
(teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk
Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun
1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio
tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer
elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu di ikuti oleh tahapan
TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin.
Persaingan IPTEK antara Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur
perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat
teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul
manusia).
untuk arti yang kurang lebih sam dengan TIK yang kita kenal saat ini.
7
Yusuf Hadi Miyarso dkk , Teknologi Komunikasi Pendidikan,( Jakarta : CV. Rajawali,
1986), hal .205.
17
pembelajaran yang tak terkendali waktu dan tempat dapat juga difasilitasi
masyarakat.
rendah ; c. Perangkat keras dan lunak sudah merupakan budaya kita atau
rupa. Banyak pencapaian yang telah diraih, mulai dari yang sifatnya
kebudayaan.
9
Ibid, hal . 206.
19
adalah media elektronika dan fotografi.10 Jadi radio, film, bingkai suara,
a. Pengertian Media
(guru, instruktur, latihan, alat bantu kerja dan lembaraan lepas), Media
berbasis visual (buku, alat bantu kerja, grafik, peta, gambar transparasi,
slide), Media audio visual (video, film, program slidetape, televisi ) dan
10
Ibid, hal . 320.
11
Zakiyah Derajat Dkk, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta : Bumi Aksara , 1992), hal. 80.
20
semua alat bantu yang secara efektif dapat digunakan oleh guru untuk
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi
dapat digunakan oleh guru untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran,
b. Pengertian Komputer
12
Zakiyah Derajat Dkk, Ilmu Pendidikan Islam ,( Jakarta : Bumi Aksara,1992), hal. 80.
13
Mahfud Sholahuddin, Media Pengajaran Agama , (Surabaya : Bina Ilmu . 1986) , hal. 4.
14
R. Ibrahim, Nana Syaodih,Perencanaan Pengajaran,. ( Jakarta : Rineka Cipta 1996),
hal . 112.
21
rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar yaitu input
plotter) 15.
c. Perkembangan Komputer
tingkat tinggi.
15
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002),hal.52.
22
1960-an.
berlangsung hingga kini bukan hanya ukurannya lebih kecil tetapi juga
yang hampir tiada terbatas dengan kecepatan yang semakin tinggi. Dengan
demikian karena ukurannya kecil diberi nama laptop atau notebook yang
16
Nana S,A. Rivai , Teknologi Pengajaran.( Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001),
hal. 136.
23
d. Manfaat Komputer
memberi dalam bentuk digital bukan dalam bentuk cetakan atau visual
semata.
Video Tipe, dan Audio tipe. Disamping itu komputer dapat merekam,
Keuntungan :
efektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak
17
Syaiful bahri djamarah, Aswan Zain, Srategi Belajar Mengajar. (Jakarta : PT. Rineke
Cipta , 1997), hal .141.
24
dapat dipantau.
dari komputer.
Keterbatasan :
selalu hadir utuk menyajikan materi dengan bantuan media apa saja,
terealisasikan:
siswa.
18
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2002), hal.54.
26
siswa.
lain :
mengajar.
sehingga dapat menjelaskan materi yang masih bersifat fakta atau konsep.
pelajaran.
siswa. Akan tetapi, pada kenyataannya siswa lebih cepat bosan dengan
19
Nana Sudjana, Ahmad Rivai, Media Pengajaran. (Bandung: Sinar Baru,1997), hal. 4-5.
28
memakan waktu reltif lama, yang nantinya proses belajar mengajar tidak
dengan baik.
29
e. Perkembangan Internet
didaerah terpencil.
f. Penggunaan Komputer
a. Tutorial
20
Azhar Arsyad, Media pembelajaran, hal. 93.
21
Azhar Arsyad, Media pembelajaran, hal. 93.
31
Model latihan dan praktek ini sangat cocok untuk tujuan latihan
kepada siswa atau guru pada akhir kegiatan dan menjadi landasan
22
Nana S. A. Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2001),
hal.139.
32
c. Simulasi
komputer.24
d. Permainan
23
Azhar Arsyad, Media pembelajaran,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002), hal .160
24
Nana S, A. Rivai, Teknologi Pengajaran,(Bandung : Sinar BaruAlgensindo,2001), hal .140
25
Ibid, hal.140
33
dengan benar.
1. Pengertian Belajar
pandangan yang berbeda. Satu hal yang perlu dikemukakan bahwa pengertian
khusus.
pengertian belajar khusus adalah pengertian belajar yang sudah diwarnai oleh
1995);
Sumanto, 1987);
26
Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu
Pendidikan, 1990), hal. 2.
27
Tim MKDK IKIP Semarang, Op. Cit, hal. 2.
35
ekanistik.28
28
Tim MKDK IKIP Semarang, Op. Cit, hal. 3.
29
Ibid., hlm. 3.
30
Ibid., hlm. 3.
36
tentang Pendidikan Agama Islam yang diwujudkan dalam bentuk nilai tes
Agama Islam. Cara belajar yang efisien artinya cara belajar yang tepat,
yang ada guna mencapai tujuan belajar.39 Cara belajar yang efisien ini
1) Faktor Internal
penyesuaian diri.
2) Faktor Eksternal
rumah
kesenian.
iklim.
40
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Bandung: Rineka Cipta),
hal . 138.
40
adalah faktor internal yaitu dari diri siswa itu sendiri baik psikologis
siswa dan menetapkan seajauh mana tingkat perubahan dalam diri siswa.
tertentu.
41
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan ,( Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya,
1993), hal . 153.
41
mrngajar. Penilaian itu bernilai bagi guru karena dapat membantu guru
mengajarnya.
tujuan :
yang bersangkutan.42
Test, sebagai alat penilaian hasil belajar, adalah sejumlah soal atau
keduanya sekaligus.
kelompok ;
perorangan.
42
Ibid , hal. 155.
43
Ibib, hal .169.
43
yang sekarang.
a. Test verbal (test lisan), yaitu yaitu test yang disampaikan secara
lisan oleh seorang penguji (tester) atau lebih dan dijawab secara
b. Test non verbal, yaitu test yang diberikan dalam bentuk tulisan tau
perbuatan.
44
Ibid, hal. 170.
44
b. Test bauatan sendiri, dalam hal ini oleh guru yang bersangkutan
diajarkan;
b. Tes formatif atau posttest , yaitu test yang diberikan pada akhir
setiap program.
c. Test terakhir atau sumatif atau final test, yaitu test yang diberikan
pada setiap akhir satu pokok bahasan program yang lebih besar.
1) Test essay (test uraian), yaitu test yang jawabannya dalam bentuk
cerita atau uraian atau karangan, baik secara bebas (free essay)
Adapun jenisnya :
Test);
ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak
didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan seorang siswa dapat
telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu
45
Ibid, hal. 172.
46
Zakiah Daradjat dkk., Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1984), hal. 86.
46
Agama Islam sebagai suatu agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW
untuk dijadikan pedoman hidup bagi umat manusia tentulah mempunyai suatu
dasar dan tujuan tertentu. Dimana dasar yang utama yaitu Al Quran sebagai
kitab suci umat Islam dan Al Hadits yang dibawa oleh Rasulullah sebagai
pelengkapnya.
pendidikan agama kepada anaknya agar kelak anak tersebut dapat mencapai
Hidup apabila hanya mempelajari ilmu duniawi saja, maka tidak ada
utama.47
pendidikan agama bagi manusia tersebut dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:
47
Zuhairini, dkk., Metodologi Agama, Ramadani, hal. 17.
47
hukumnya yaitu:
1. Dasar Ideal
Yakni dasar dari UUD 1945 dalam bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2,
kepercayaannya itu”.49
48
Ibid., hal. 22.
49
Redaksi Sinar Grafika, UUD 1945 Setelah Amandemen Kedua Tahun 2000, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2000), hal. 16-17.
48
3. Dasar Operasional
2) Dasar Religius
padanya, oleh karena dasar pokok dari Pendidikan Agama Islam adalah Al
Quran dan Al Hadits. Dimana dalam dasar religius dalam ajaran Islam,
mengakui adanya Dzat Yang Maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan
modern. Mereka akan merasa tenang dan tenteram hatinya kalau mereka
Hal semacam ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar Ra'du
∩⊄∇∪ Ü>θè=à)ø9$# ’⎦È⌡yϑôÜs? «!$# Ìò2É‹Î/ Ÿωr& 3 «!$# Ìø.É‹Î/ Οßγç/θè=è% ’⎦È⌡uΚôÜs?uρ (#θãΖtΒ#u™ t⎦⎪Ï%©!$#
Artinya: orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram (Ar Ra’du.Ayat 28)..51
kepada Allah, dimana usaha tersebut dapat terealisir salah satunya melalui
karena suatu usaha yang dikerjakan apabila tidak mempunyai tujuan tidak
akan mempunyai arti apa-apa. Dimana tujuan itu sendiri mempunyai fungsi
mengakhiri usaha, titik pangkal untuk mencapai tujuan lain serta memberi
50
Zuhairini, dkk., Op. Cit., hal. 14.
51
R. H. A. Soenarjo, Op. Cit., hal. 373.
50
yang namanya tujuan. Dimana tujuan Pendidikan Agama Islam sama saja
dengan tujuan hidup manusia yang tercantum dalam surat Ad Dzariyat ayat
56. Yaitu Pendidikan Agama Islam diusahakan agar manusia mengabdi dan
maka tujuan Pendidikan Agama Islam tidak lepas dari tujuan Pendidikan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
jawab”.52
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
meliputi lima unsur pokok, yaitu : Alqur’an, keimanan atau aqidah, akhlak,
mengajar.
materi pelajaran. Hal ini menuntut kemampuan untuk memilih dan menggunakan
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
pengaruh diantaranya :
53
Oemar Hamalik, Media Pendidikan,( Bandung : PT. Citra Aditya Bhakti, 1994), hal.10.
53
memberikan iklim yang lebih bersifat efektif dengan cara yang lebih
individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat bebas dalam
3. Guru dapat membangkitkan keaktifan jasmani dan rohani siswa yang nantinya
4. Memberi kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa serta akan
komputer55.
atau contoh interaksi manusia serta dapat menyajikan masalah yang akan
54
Azhar Arsyad, Media pembelajaran, hal.54.
55
Nana S. A. Rivai. Teknologi pengajaran, hal.37.
56
Ronald HA, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. (Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 1994), hal.98.
54
BAB III
METODE PENELITIAN
sendiri berasal dari kata re yang berarti “kembali” dan to seach yang berati
kurangnya mengadakan pengujian yang hati – hati atas semua kesimpulan untuk
A. Identifikasi Variabel
Variabel disebut juga sebagai objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Menurut Hagul, Manning, dan Singarimbun (1989) inti
penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antar variabel. Variabel dapat juga
diartikan sebagai pengelompokkan yang logis dari dua atribut atau lebih.Variabel
ada dua macam yaitu variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat
(Dependent Variable).
57
Moh. Nazir , Ph.D, Metode Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia,2003), hal.12 – 13.
54
55
media computer.
58
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Rineka
cipta,2002 ), hal.96.
59
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung:Alfabeta,2007), hal.39.
60
Ibid, hal.40.
56
siswa nilai tes sikap dalam pemahaman mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
B. Jenis Penelitian
adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu pendekatan ini berangkat dari suatu
kuantitatif.61
ada dilapangan. Sebagai upaya untuk memenuhi itu semua, maka hal-hal yang
a. Penentuan Populasi
Tulangan-Sidoarjo .
b. Sampel
D. Jenis data
a. Data Kualitatif
Adalah Data yang tidak berupa angka atau data yang berhubungan
dengan kategorisasi, karakteristik, atau sifat tetentu. Dalam hal ini tentang
b. Data Kuantitatif
E. Sumber Data
Data adalah sesuai yang yang diketahui atau dianggap. Data menurut
sifatnya dapat digolongkan menjadi dua62. Adapun sumber data dari penelitian
ini adalah :
c). Siswa
a). Buku – buku yang sesuai dengan pembahasan sebagai penunjang data.
a. Wawancara (Interview)
data yang berhubungan dengan judul skripsi ini. Sasaran dalam tehnik
wawancara ini adalah kepala sekolah, TIK, guru PAI dan juga siswa kelas
b. Observasi
62
Suprapto, Metode Riset dan Aplikasinya Dalam Pemasaran (Jakarta : UI press), hal.38.
59
SMK Persatuan 2.
c. Dokumentasi
d. Angket / kuisioner
informasi dari responden. Dalam metode ini yang diberi angket adalah
60
penerapanTIK.
siswa. Setelah data angket selesai atau terkumpul kembali, maka langkah
1) Prosentase
f
P= X 100%
N
Keterangan :
P = Angka Prosentase
f = Frekwensi
N = Banyak responden63
63
Anas Sudijono,Pengantar Statistik Pendidikan(Jakarta: CV.Rajawali,1987),40
61
2) Persamaan regresi
Ỷ = a + bX
Keterangan :
diprediksikan
variable Y.
(∑ y )(∑ x ) − (∑ x )(∑ xy )
2
a=
N ∑ X − (∑ x )
2 2
N ∑ x 2 − (∑ x )(∑ y )
b=
N ∑ x 2 − (∑ x )
2
komunikasi terhasap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI kelas
sebagai berikut:
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
1.
Rxy =
{( N ∑ X 2
}{
) − (∑ X2.) 2 ( N ∑ Y 2 ) − (∑ Y ) 2 }
Keterangan :
3.
Rxy : Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y
N : Jumlah responden
∑xy : Jumlah hasil perkalian dari x dan y
∑x : Jumlah seluruh skor x
∑y : Jumlah seluruh skor y
Dengan adanya rumus di atas maka akan diperoleh nilai korelasi Rxy
moment sehingga akan di ketahui apakah diterima atau tidak hipotesa yang
df = N – n.r
Keterangan:
df : Degree of freedom
N : Number of cases
64
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarata : Rajawali Pers, 2009), hal. 194.
63
koefisien korelasi product moment dalam tabel interpretasi nilai ‘’r’’ berikut
TABEL 3.1
BAB IV
formal tingkat menengah kejuruan yang didirikan pada tanggal 20 Juni 1991,
dengan nama Sekolah Teknologi Menengah (STM) Persatuan 2 Tulangan
berbasis agama.
harus masuk sore.Ini beralangsung selama 3 tahun, dan tahun ke-4 SMK
Persatuan 2 masuk pagi. Dengan alasan batas ruang pula, pada tahun pelajaran
2008-2009, siswa SMK Persatuan 2 harus masuk pagi dan sore. Hal ini
disekolah ini.
64
59
65
sengaja membangun gedung baru berlantai tiga dan perekrutan guru baru. Hal
ini dilakukan agar daya tampung sekolah semakin besar tenaga gurunya
terpenuhi.
Tulangan.
2. Visi dan Misi SMK Persatuan 2 Tulangan Sidoarjo
a. Visi
Dengan indikator :
b. Misi
industri
bertanggung jawab.
berikut :
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Ketua BPPM NU
Kepala Sekolah
Guru
SISWA
68
Sidoarjo
pendidik.
Tabel 4.2
Keadaan Guru
No Nama Guru Pendidikan Jurusan Jabatan
1 Drs. Munif S -1 Tek.Bangunan Kepala Sekolah
2 Moch.Ilyas, S.pd S -1 Tek.Mesin Waka Kurikulum
3 Abdul Shomad, S.pd S -1 Penor Waka Kesiswaaan
4 Aunu Zuhriyah, S.pd S -1 Kimia Waka Humas
5 Udik Ismanto, ST S-1 Tek. Electro Waka Sarana
6 Drs. Sukamto S -1 Tek. Listrik Guru / Wali Kls
7 Drs. Ahmad Taufiq S -1 Tek. Mesin Kajur mesin
8 Dwi Wahyu Sudiarto S.pd S -1 Bhs. Indonesia Guru
9 Abdul Kholis, S.pd S -1 Kimia Guru
10 Rofiqil Huda S.Ag S -1 PAI Guru
11 Drs. Abdul Muis S -1 Matematika Guru
12 Supriyatno, BA S -1 Tek. Mesin Guru
13 Muh. Wathoni, S.Pd S -1 Matematika Guru
14 Azwar Anas, S.Pd.I S -1 BK Guru/ BK/ Wali
69
Kls
15 Oni Liya Sudiartik, S.Pd S -1 Matematika Guru/ Wali kls
16 Siti Masnunah, S.Pd S -1 Matematika Guru / Wali Kls
17 Budi Santoso, S.Pd S -1 Tek. Listrik Kajur Tek. Listrik
18 Sunanik, S.Sos S -1 Kewirausahaan Guru / Wali Kls
19 Dra. Nurul Istiqomah S -1 PKN Guru / Wali Kls
20 Yuli Rochmawati, ST S -1 Tek. Mesin Guru / Wali Kls
21 Drs. Muslikin S -1 Bhs. Indonesia Guru / Wali Kls
22 M. Arsul Majid, S.Pd S -1 Bhs. Inggris Guru / Wali Kls
23 Wino Yulia Sasmita, S.Pd S -1 Fisika Guru / Wali Kls
24 Drs. Samsul Hadi S -1 PAI Guru
25 Mustofa, S.Ag S -1 PAI Guru / Wali Kls
26 Reny Triana Mayasari S.Si S -1 Fisika Guru
Dalam proses belajar mengajar, tidak lepas dari bantuan dari pihak-
Tabel 4.3
No Nama Karyawan Tugas
1. Misdi, S. Pd Petugas Perpustakaan
2. Eros Jayadi Satpam
3. Bunali Satpam
4. Mustofa Penjaga Malam
5. Buasan Tukang Kebun
70
Tabel 4.4
Keadaan Siswa SMK Persatuan 2 Tulangan Sidoarjo
Jumlah Kode Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
Kelas Kelas L P
X L-1 40 40
X M-1 34 34
1 X 5 Kelas X M-2 41 41
X M-3 38 38
X M-4 42 42
Jumlah siswa 195 195
X L-1 40 40
X M-1 39 39
X M-2 41 41
2 XI 6 Kelas
X M-3 40 40
X M-4 39 39
X M- 5 39 39
Jumlah siswa 238 238
X L-1 34
34
X M-1 47
47
3 XII 4 Kelas X M-2 47
47
X M-3 42
42
Jumlah siswa 170 170
Tabel 4.5
4 Ruang BP 1 Ruang
(TIK)
Analisis data mengenai penerapan TIK diambil dari hasil angket yang
Tabel. 4.6
8. Imam Famuji
Untuk lebih jelasnya, maka penulis sajikan data hasil angket yang telah
penulis sebarkan kepada 30 responden (30 siswa). Adapun hasil angket dapat
TABEL 4.7
Tabel 4.8
Banyaknya Frekwensi
No Alternatif jawaban responden (N) yang di cari %
(F)
1 a. Sangat Paham 19 63,3%
b. Cukup 30 9 30%
c. Tidak paham 2 6,7%
Jumlah 30 30 100%
sangat paham dengan komputer , 30% siswa menjawab cukup paham dan
Tabel 4.9
Banyaknya Frekwensi
No Alternatif Jawaban responden (N) yang dicari %
(F)
2 a. Baik 11 36,6%
b. Cukup 30 14 46,7%
c. Kurang 5 16,7%
jumlah 30 30 100%
76
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 36,6% siswa menjawab guru
TABEL 4.10
Banyaknya Frekwensi
No Alternatif Jawaban responden (N) yang dicari %
(F)
3 a. Baik 16 53,3%
b. Cukup 30 12 40%
c. Kurang 2 6,7%
jumlah 30 30 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 53,3% menjawab baik dalam
memahami pelajaran TIK 40% siswa menjawab cukup, dan 6,7 % siswa
menjawab kurang.
TABEL 4.11
Banyaknya Frekwensi
No Alternatif Jawaban responden (N) yang dicari %
(F)
4 a. Baik 17 56,7%
b. Cukup 30 10 33,3%
c. Kurang 3 10%
Jumlah 30 30 100%
77
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 56,7% menjawab baik bahwa
TABEL 4.12
Banyaknya Frekwensi
No Alternatif Jawaban Responden yang dicari %
(N) (F)
5 a. Baik 13 43,3%
30 13 43,3%
b. Cukup 4 13,4%
c. Kurang
Jumlah 30 30 100%
menjawab baik, 43,3% siswa menjawab cukup, dan 13,4% siswa menjawab
kurang.
TABEL 4.13
Banyaknya Frekwensi
No Alternatif Jawaban Responden yang dicari %
(N) (F)
6 a. Ya 19 63,3%
30 7 23,3%
b. Kadang -kadang 4 13,4%
c. Tidak
jumlah 30 30 100%
78
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 63,3% siswa menjawab ya,
pernah aktif.
TABEL 4.14
Banyaknya Frekwensi
No Alternatif Jawaban Responden yang dicari %
(N) (F)
7 a. Ya 18 60%
30 8 26,6%
b. Cukup 4 13,4%
c. Tidak
jumlah 30 30 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 60% siswa menjawab ya,
26,6% siswa menjawab cukup dan 13,4% siswa menjawab tidak nyaman.
TABEL 4.15
Banyaknya Frekwensi
No Alternatif Jawaban Responden yang dicari %
(N) (F)
8 a. Ya Paham 26 86,6%
30 4 13,4%
b. Cukup 0 0%
c. Tidak
jumlah 30 30 100%
79
TABEL 4.16
Banyaknya Frekwensi
No Alternatif Jawaban Responden yang dicari %
(N) (F)
9 a. ya 18 60%
30 9 30%
b. cukup 3 10%
c. tidak
jumlah 30 30 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 60% siswa menjawab ya,
30% siswa menjawab biasa saja dan 10% siswa menjawab tidak.
TABEL 4.17
Banyaknya Frekwensi
No Alternatif Jawaban Responden yang dicari %
(N) (F)
10 a. ya 20 66,7%
30 8 26,7%
b. biasa saja 2 6,6%
c. tidak
jumlah 30 30 100%
80
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 66,7% siswa menjawab ya,
Persatuan 2 Tulangan Sidoarjo selain diambil dari data angket juga diambil
dari nilai raport mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) semester ganjil
tahun pelajaran 2010/2011. Adapun data prestasi belajar PAI disajikan dalam
tabel berikut:
Tabel 4.18
Nilai Raport Pendidikan Agama Islam
Siswa SMK Persatuan 2 Tulangan Sidoarjo
1 6
2 9
3 9
4 8
5 8
6 7
7 6
8 6
9 9
10 7
81
11 6
12 6
13 8
14 9
15 8
16 7
17 8
18 7
19 8
20 6
21 8
22 8
23 7
24 7
25 8
26 9
27 8
28 8
29 7
30 9
31 8
32 7
33 8
34 7
35 7
36 8
37 8
38 8
39 8
40 7
TABEL 4.19
Jumlah
No Skor siswa berdasarkan item skor
pertanyaan responden
berdasrkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 item
82
pertanyaan
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 12
4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 25
5 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 27
6 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 12
7 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 25
8 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 23
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
10 1 1 1 2 2 3 3 3 3 3 22
11 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 26
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13 3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 25
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
15 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
17 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 27
18 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 26
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
20 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28
21 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 26
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
24 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 26
25 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 25
26 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 27
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
28 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
JUMLAH 778
TABEL 4.20
83
Jumlah Frekwensi
No Alternatif Jawaban Responden yang dicari %
(N) (F)
1. a. Ya 16 53,3%
b. Kadang-kadang 30 8 26,7%
c. Tidak 6 20%
jumlah 30 30 100%
Dari tabel di atas 53,3% siswa sering bertanya, 26,7% siswa kadang-
TABEL 4.21
Jumlah 30 30 100%
TABEL 4.22
(N) (F)
3 a. Ya 16 53,3%
30 8 26,7%
b. Kadang-kadang 6 20%
c. Tidak
Jumlah 30 30 100%
TABEL 4.23
Jumlah 30 30 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 60% siswa baik, disampaikan,
TABEL 4.24
Jumlah 30 30 100%
TABEL 4.25
jumlah 30 30 100%
Dari tabel di atas 80% siswa menjawab mampu, 10% cukup mampu
TABEL 4.26
86
jumlah 30 30 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa 80% siswa menjawab 85-100, 10%
TABEL 4.27
jumlah 30 30 100%
87
TABEL 4.28
Apakah dalam proses belajar mengajar PAI, anda selalu hadir tepat
waktu
jumlah 30 30 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 80% siswa hadir tepat waktu,
TABEL 4.29
c. 6
jumlah 30 30 100%
Komunikasi ( TIK )
F
P= X 100 %
N
589,8
=
10
= 58,98%
F
P=
N
709,9
=
10
= 70,99%
dalam hasil standar yang menempati posisi 56% - 75% yang berarti cukup
baik.
angket tentang penerapan TIK dan variable Y tentang prestasi belajar siswa,
TABEL 4.30
N0 X Y X2 Y2 X.Y
90
(∑ y )(∑ x ) − (∑ x )(∑ xy )
2
a =
N ∑ x − (∑ x )
2 2
91
=
(778)(18819) − (749)(19558)
30(18819) − (749)
2
14641182 − 14648942
=
564570 − 561001
7760
=
3569
=2,174
N ∑ x 2 − (∑ x )(∑ y )
b =
N ∑ x 2 − (∑ x )
2
30(19558) − (749)(778)
=
30(18819) − (749)
2
586740 − 582722
=
564570 − 561001
4018
=
3569
=1,125
Setelah nilai a dan b ditemukan maka persamaan regresi linier
sederhana dapat ditemukan. Persamaan regresi antara sumber bahan ajar dan
dilakukan oleh guru selama 30 hari, maka prestasi siswa terhadap mata
Y = a + bX
= 2,174 + 33,75
= 35,924
Jadi, diperkirakan nilai prestasi siswa siswa dalam mata pelajaran PAI
kedua variabel. Dalam hal ini akan digunakan rumus product moment antara
lain:
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
Rxy =
{N ∑ X (∑ X ) }{N ∑ Y
2 2 2
− (∑ Y ) 2 }
30 x19558 − (749 )(778)
=
{30 x18819 − (749) )} {30 x21046 − (778) }
2 2
586740 − 582722
=
{564570 − 561001} {631380 − 605284}
4018
=
{3569} {26096}
4018
=
93136624
4018
=
9650,73
= 0,41
Df = N – nr
= 30 – 2
= 28
:N = jumlah sampel
: nf = jumlah variable
0,478 dan taraf 5% = 0,374 berarti ro > rt, maka konsekuensinya adalah (Ha)
diterima dan (Ho) ditolak. Jadi kesimpulannya penggunaan sumber bahan ajar
TABEL 4.31
pengaruh penerapan TIK terhadap prestasi belajar siswa siswa kelas X listriki
BAB V
PENUTUP
95
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X di SMK
Persatuan 2 Tulangan Sidoarjo bila ditinjau dari hasil data angket yang
sebesar 58,98%.
Pendidikan agama islam di SMK Persatuan 2 Tulangan bila dilihat dari hasil
belajar siswa pada Pendidikan Agama Islam. Hal ini terbukti dari perhitungan
product moment yakni 0.41 dan dengan demikian korelasi antara pengaruh
penerapan TIK terhadap preatasi belajar siswa pada pendidikan agama islam
sedang’’.
94
96
B. Saran-saran
selanjutnya ada beberapa saran yang perlu disampaikan dan nantinya diharapkan
islami, karena dengan adanya penerapan tersebut maka aktivitas belajar akan
C. Penutup
kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
97
dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan terbatasnya kemampuan yang ada pada
penulis.
mencapai suatu target yang diharapkan sebagai karya ilmiah. Maka dengan
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari