Anda di halaman 1dari 9

LK 2.1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : Julida
Asal Institusi : SD Negeri 5 Tanah Luas Kabupaten aceh utara Provinsi Aceh

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi


diidentifikasi penyebab masalah

1 Guru belum maksimal Kajian literatur Setelah dilakukan


dalam memanfaatkan analisis lebih lanjut
teknologi / TIK dalam Berdasarkan pemanfaatan teknologi dalam terhadap hasil
pembelajaran pembelajaran yang di kemukakan (Obradovic, et kajian dapat
B.inggris
al, 2015) : diketahui bahwa :

https://www.kompasiana.com/ 1. Kurang memiliki


mutiafebri7669/60c8e620d541df6deb287b73/ wawasan dalam
peran-dan-pemanfaatan-tik-dalam-dunia- pemanfaatan
pendidikan teknologi dalam
pembelajaran
Seperti yang kita ketahui TIK memiliki peranan yang
besar dalam dunia pendidikan. Contohnya yaitu dapat 2. Guru enggan
kita temui dalam berbagai aspek, mulai dari sistem untuk berinovasi
pendidikan, media pembelajaran, fasilitas dan sumber dengan teknologi
informasi belajar serta infrastrukur pembelajaran. Hal-
hal tersebut merupakan peran dan manfaat TIK yang
bisa kita lihat secara sekilas. Adapun dalam skala
3. Kurang waktu
nasional, TIK sangat berpengaruh terhadap untuk
kemerataan pendidikan di berbagai daerah di mempersiapkanya
Indonesia, berperan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan, dan pada skala lebih luas lagi dengan
pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan secara
benar dapat menignkatkan indeks kualitas pendidikan
Indonesia di mata dunia.

Di daerah-daerah yang terjangkau layanan internet


tentunya akan mempermudah akses mereka untuk
memperoleh pendidikan terutama tambahan pelajaran
diluar sekolah. Banyak web pembelajaran, seminar
pendidikan, tutor ataupun layanan belajar lainnya
yang dapat diperoleh dengan menggunakan layanan
jaringan internet. Dengan hal ini, kesenjangan kualitas
pendidikan antar daerah bisa teratasi meskipun tidak
sepenuhnya. Hal itu dikarenakan untuk mengatasi
kemerataan kualitas pendidikan di Indonesia
dibutuhkan aspek lainnya seperti fasilitas sarana dan
prasarana di sekolah-sekolah.

Adapun manfaat dan peranan penting lain TIK di


dunia pendidikan yaitu terdapat pada sistem
pendidikan. Contohnya pada ujian memasuki
perguruan tinggi, ujian nasional di tingkat sekolah
menengah, pembelajaran jarak jauh dan hal-hal
lainnya yang menggunakan teknologi dan layanan
internet. Seperti yang bisa dilihat pada saat sekarang
ini dimana sistem pendidikan yang dominan
mengandalkan layanan internet dan didukung dengan
alat teknologi lainnya. Meskipun begitu, tidak hanya
bagi lembaga pendidikan, TIK juga sangat berperan
penting terhadap individual pelaku pendidikan lainnya
seperti pendidik maupun peserta didik.

Bagi seorang pendidik, dengan adanya TIK mereka


dapat menemukan berbagai referensi materi
pembelajaran yang akan diajarkan. Hal tersebut
tentunya menandakan bahwa TIK sangat bermanfaat
dan berperan penting terutama bagi pendidik yang
mengajar di daerah terpencil dimana buku atau media
pembelajaran yang tersedia sangat terbatas. Selain itu,
dengan adanya TIK pendidik juga bisa mempelajari
berbagai variasi metode pengajaran agar proses
pembelajaran berlangsung efektif dan menyenangkan
hingga bisa meningkatkan motivasi siswa. Manfaat
lainnya yaitu dengan adanya TIK pendidik dapat
saling diskusi dan bertukar pikiran terkait
pembelajaran.

2 Minat belajar siswa Hasil kajian literasi : Setelah dilakukan


rendah dalam analisis lebih lanjut
melakukan https://r.search.yahoo.com/ terhadap hasil kajian
pembelajaran. _ylt=AwrOqXKrR5Zl4GEDARNXNyoA;_ylu dapat diketahui
=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZAMEc2Vj bahwa masalah minat
A3Ny/RV=2/RE=1704376363/RO=10/ belajar siswa rendah
RU=https%3a%2f%2fjournal.ar-raniry.ac.id adalah :
%2findex.php%2fjrpm%2farticle
%2fdownload%2f1684%2f998/RK=2/ 1. Metode mengajar
RS=5FTk.UnlvEp5hvhe.jzAAVT7YJ4- guru yang kurang
inovatif
Berdasarkan yang di kemukakan oleh lusi marleni
(2016) Minat belajar dipengaruhi oleh :
2. Kurangnya perhatian
dari orang tua siswa
1.Faktor Internal terdiri atas : yang
karena orang tua
mempengaruhi minat belajar siswa, faktor
sibuk bekerja
internal tersebut antara lain; perhatian siswa
muncul didorong rasa ingin tahu. Oleh karena
itu rasa ini perlu mendapat rangsangan
sehingga siswa selalu memberikan perhatian
terhadap materi pelajaran, Seseorang akan
mudah mempelajari yang sesuai dengan
bakatnya.

2.Faktor Eksternal terdiri atas : faktor sekolah


dan faktor keluarga: Guru dalam proses
pendidikan, mempunyai tugas mendidik dan
mengajar peserta didik agar dapat menjadi
manusia yang dapat melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya yang selaras dengan kodratnya
sebagai manusia. Suatu tugas pokok guru
adalah menjadikan peserta didik mengetahui
atau melakukan hal-hal dalam suatu cara yang

2 Kehadiran siswa di Kajian literature 1.Kurangnyaperhatian


kelas masih kurang dari pihak keluarga
https://repository.uin-suska.ac.id/4841/3/BAB siswa
%20II.pdf 2.Kurang adanya
bimbingan dari
Kehadiran dalam Proses Belajar Mengajar guru
a. Arti Kehadiran 3.Kurang adanya
Kehadiran siswa di sekolah biasa disebut dengan komunikasi guru
istilah presensi siswa. Pengertian presensi siswa dengan orang tua
mengandung dua arti, yaitu masalah kehadiran di siswa
sekolah (school attendance) dan ketidakhadiran di
sekolah (non school attendance). Kehadiran dan
ketidakhadiran siswa di sekolah dianggap merupakan
masalah penting dalam pengelolaan siswa di sekolah,
karena hal ini sangat erat hubungannya dengan
prestasi belajar siswa. Di samping itu, kehadiran dan
ketidakhadiran siswa di sekolah merupakan gambaran
tentang ketertiban suatu sekolah.

Sebaliknya, jika pendidikan bukan sekadar


penyerapan ilmu pengetahuan, melainkan lebih jauh
membutuhkan keterlibatan aktif secara fisik dan
mental dalam prosesnya, maka kehadiran secara fisik
di sekolah tetap penting apapun alasannya, dan
bagaimanapun canggihnya teknologi yang
dipergunakan. Pendidikan telah lama dipandang
sebagai suatu aktivitas yang harus melibatkan siswa
secara aktif, dan tidak sekedar sebagai penyampaian
informasi belaka.

Faktor Penyebab Ketidakhadiran Siswa

Ada banyak sumber penyebab ketidakhadiran siswa di


sekolah, baik yang bersumber dari dalam diri siswa itu
sendiri (faktor internal), misalnya karena persepsi
tentang kehadiran, disiplin diri dan motivasi belajar
yang rendah, maupun dari luar diri siswa (faktor
eksternal), misalnya lingkungan sekolah dan
pergaulan yang kurang kondusif.

Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor


eksternal yang mungkin bisa menyebabkan
ketidakhadiran siswa di sekolah. Di bawah ini
disajikan

beberapa kemungkinan ketidakhadiran siswa yang


disebabkan atau bersumber dari keluarga:

 Kedua orang tuanya baik ayah maupun ibu,


bekerja. Hal demikian bisa terjadi, mengingat
disamping siswa tersebut tidak mendapatkan
pengawasan keluarga, juga bisa jadi yang
bersangkutan memang disuruh menjaga rumah
oleh kedua orang tuanya.
 Ada kegiatan keagamaan di rumah. Kegiatan
keagamaan demikian, terutama pada masyarakat
yang religius, bisa menjadikan sebab siswa tidak
hadir di sekolah.
 Ada persoalan di lingkungan keluarga. Meskipun
masalah tersebut tidak bersangkut paut dengan
siswa, umumnya juga mempengaruhi jiwa siswa.
Misalnya adanya pertengkaran antara ayah dan
ibu, bisa menjadikan penyebab bagi siswa untuk
tidak hadir di sekolah.
 Ada kegiatan darurat di rumah. Kegiatan yang
sifatnya darurat, lazim memaksa anak untuk turut
menyelesaikan sesegera mungkin. Hal demikian,
bisa menjadikan penyebab siswa tidak dapat hadir
di sekolah.
 Adanya keluarga, famili dan atau handai taulan
yang pindah rumah. Ini seringkali menjadikan
siswa untuk turut serta membantu serta
menghadirinya. Tidak jarang, pindah rumah
demikian bersamaan dengan hari dan atau jam
sekolah. Pindah rumah memang tidak pernah
mempertimbangkan aspek siswa sedang
bersekolah atau tidak.
 Ada kematian. Kematian di dalam keluarga
umumnya membawa duka bagi anak. Oleh karena
dukanya tersebut, anak kemudian tidak hadir di
sekolah.
 Letak rumah yang jauh dari sekolah. Hal demikian
tidak jarang menjadikan siswa malas untuk hadir
ke sekolah. Terkecuali jika ada transportasinya.
Sungguhpun demikian, jarang juga ketika sudah
ada transportasinya, siswa juga masih tetap tidak
hadir di sekolah, karena mungkin waktu itu tidak
mempunyai uang ongkos transportasi.
 Ada keluarga yang sakit. Pada saat salah seorang
anggota keluarga ada yang sakit, tidak jarang
siswa dimintai untuk menunggu atau merawatnya,
sehingga menjadi penyebab siswa tidak
bersekolah.
 Baju seragam yang tidak ada lagi. Ini dialami oleh
mereka yang secara ekonomi memang lemah.
Tidak seragam ke sekolah dikhawatirkan
mendapatkan sangsi, umumnya siswa memilih
tidak hadir di sekolah.
 Kekurangan makanan yang sehat. Ini terjadi pada
siswa yang berada di daerah-daerah kantong
kemiskinan.
 Ikut orang tua berlibur. Hari libur orang tua yang
tidak bersamaan dengan hari libur sekolah bisa
memberi peluang bagi tidak hadirnya siswa di
sekolah. Karena, tidak jarang siswa mengikuti
liburan orang tuanya.
 Orang tua pindah tempat kerja. Orang tua yang
pindah tempat kerja bisa menyebabkan anak tidak
hadir di sekolah, oleh karena anak kadang-kadang
mengikuti orang tua baik untuk jangka waktu
lama maupun untuk jangka waktu tertentu saja

Wawancara
Pakar Ahli
penyebab Kehadiran siswa di kelas masih kurang
1.Lokasi sekolah yang kurang menyenangkan.
2.Program sekolah yang tidak efektif.
3.Terlalu sedikit peserta didik yang masuk.

SUMBER :M.YUNUS,S.Pd (PENGAWAS SEKOLAH)

Kepala sekolah
Penyebab Kehadiran siswa di kelas masih kurang
1.Kurangnya bimbingan dari guru baik secara
individual maupun secara kelompok.
2.Prestasinya rendah.

SUMBER :Muhammad thaib,S.Pd(Kepala Sekolah)


Guru sejawat
Penyebab Kehadiran siswa di kelas masih kurang
1.Tidak tertarik pada pelajaran
2.kurangnya dukungan orang tua
3.bimbingan dari guru kepada siswa tidak
tersampaikan

SUMBER :Rohani,S.Pd(Guru Sejawat)

3 Hubungan guru Hasil kajian literasi : Setelah dilakukan


dengan orang tua analisis lebih lanjut
siswa terkait Ruli, E. (2020). TUGAS DAN PERAN
pembelajaran masih terhadap hasil
ORANG TUA DALAM MENDIDK kajian dapat
sangat terbatas
ANAK. JURNAL EDUKASI diketahui bahwa
NONFORMAL, 1(1), 143-146. Retrieved masalah minat
from belajar siswa rendah
https://ummaspul.e-journal.id/JENFOL/arti adalah :
cle/view/428
Metode mengajar
Berdasarkan yang di kemukakan di jurnal edukasi non guru yang kurang
formal Efrianus Ruli Tugas dan Peran Orangtua
inovatif.
mendidik anak :
Kurangnya
Dalam keluarga orang tua sangat berperan sebab
perhatian dari dari
dalam kehidupan anak waktunya sebagian besar
orang tua siswa
dihabiskan dalam lingkungan keluarga apalagi anak karena orang tua
masih di bawah pengasuhan atau anak usia sekolah sibuk bekerja.
dasar, terutama peran seorang ibu. Demikianlah
keluarga atau orang tua menjadi faktor penting untuk
mendidik anak‐anaknya baik dalam sudut tinjauan
agama, social kemasyarakatan maupun tinjauan
individu. Dalam meningkatkan bangsa yang
berkualitas, diperlukan pembangunan pendidikan
yang didasari dengan tingginya mutu pendidikan.
Setiap anak memerlukan pendidikan yang layak untuk
meningkatkan taraf hidup sehingga secara nyata
memerlukan suatu lembaga yang mampu
meningkatkan pendidikan anak dalam pendidikan
keluarga.

Teman Sejawat
Nama : Masykur, S.Pd
Waktu : kamis, 4 jan 2024
Hasil wawancara :

1. Orang tua jarang di undang kegiatan


akademik dan non akademik

2. Pembelajaran belum pernah melibatkan


orang tua

3. Pengerjaan tugas proyek siswa tidak


melibatkan orang tua

Wawancara Pakar
Nama : Yuliana, S.Pd,SD
Waktu : kamis, 4 jan 2024
Hasil wawancara :

1. Untuk mengembangkan kesadaran tentang


pentingnya pendidikan sekolah dalam era
pembangunan,

2. Untuk memberitahu orangtua siswa tentang


pekerjaan sekolah.

3. Untuk mengarahkan dukungan dan bantuan


bagi pemeliharaan dan peningkatan program
sekolah
4 Kecakapan berbahasa Kajian literatur  Guru memberikan
sebagian siswa masih kebebasaban
kurang Di akses dari jurnal Kecakapan berbahasa sebagian
siswa masih kurang kepada siswa untuk
berbicara.
https://123dok.com/article/faktor-faktor-yang-  Guru harus selalu
mempengaruhi-kemampuan-berbahasa.q02kr19y memotivasi dan
https://www.kompasiana.com/ literasi kepada
rayachannel1155/6388d1bc08a8b5620e37acc2/ siswa .
penyebab-rendahnya-kemampuan-speaking-siswa-  Kerja sama antara
dalam-pelajaran-bahasa-inggris#google_vignette guru dan orang tua
siswa sanagatlah
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
berbahasa perlu

kemampuan berbahasa, di antaranya yaitu:


a. Intelegensi: semakin cerdas seorang anak semakin
terampil individu berbahasa.
b. Jenis disiplin: anak yang dibesarkan dengan disiplin
cenderung lebih cepat berbahasa secara lisan
dibandingkan didikan secara keras.
c. Status sosial ekonomi: anak yang berasal dari
keluarga dengan ekonomi rendah cenderung kurang
terorganisir dalam melakukan kegiatan berbahasa
karena pengaruh sarana.
d. Lingkungan keluarga: lingkungan keluarga yang
ayah dan ibunya sibuk bekerja kurang kurang
memperhatikan pertumbuhan anak sehingga
mempengaruhi kemampuan berbahasa pada anak.
Banyak penelitian eksperimental yang dilakukan
dengan tujuan menemukan faktor-faktor psikologis
yang mendasari keberhasilan atau kegagalan dalam
penguasaan bahasa. Seperti Susilowati (2007) yang
telah melakukan penelitian tentang penerapan metode
permainan untuk meningkatkan kemampuan
membaca pada siswa SD.
Individu-individu yang memasuki sekolah formal
pada dasarnya telah membawa kebiasaan-kebiasaan
sebagai hasil belajar, baik dari lingkungan pendidikan
prasekolah maupun dari latar belakang kehidupan
keluarganya. Pengaruh lingkungan keluarga tidak
hanya terbatas pada pola pikirnya secara dini dan pola
mengekspresikan, tetapi juga seluruh kondisi yang ada
di rumah.
Pengaruh tersebut akan mempelancar atau sebaliknya
menghambat kemajuan berbahasa anak. Guru yang
berpengalaman menyadari adanya fakta bahwa siswa-
siswa berbeda kemampuan dalam menguasai dan
memahami bahasa lisan dan tulis serta kemampuan
mengekspresikan diri secara tepat. Anak-anak yang
masuk sekolah dasar sekitar umur 6 tahun, tingkat
kematangan mental dan kemampuan berbahasa
mereka berbeda-beda. Pengalaman dan kematangan
merupakan faktor pendukung perkembangan anak di
dalam kemampuan berbahasa
Geddes (dalam Delphie, 2006) menyatakan bahwa
faktor organ tubuh (organically based etiologies), dan
lingkungan (environmentally based
etiologies) menyebabkan seseorang kesulitan dalam
belajar berbahasa. Ada tiga kategori, yaitu:
a. faktor organik dan biologis (organic and
biologicalfactors),
b. faktor genetika (genetic factors ), dan
c. faktor lingkungan (environmental factors)
Myers dan Hammill (Dardjowidjojo, 2003)
menjelaskan bahwa penyebab dari faktor organ tubuh
disebabkan adanya faktor-faktor berikut.
a. Konsep tentang minimal disfungsi otak. Kegiatan
otak yang berada di bawah optimal tidak terjadi
dikarenakan adanya cedera pada struktur lapisan
luar otak (cortex).
b. Faktor patologis terjadinya disfungsi otak,
disebabkan adanya kondisi-kondisi seperti cerebral
hemorrhage, penyakit, luka akibat kecelakaan pada
kepala, kelahiran premature, anoxia (kelangkaan
oksigen), ketidaksesuaian faktor Rh, kecacatan
bawaan, dan faktor-faktor genetika.
c. Hubungan di antara tipe-tipe disfungsi otak,
keterampilan neural di bawah optimal menyebabkan
terjadinya kelainan pada daerah cerebral berkaitan
dengan manifestasi tanda-tanda yang bersifat
neurologis halus.
d. Hubungan antara disfungsi otak dan kelainan
belajar khusus anak dimungkinkan menunjukkan:
1) ada gejala-gejala disfungsi otak tetapi tidak
terdeteksi, 2) ketidakmampuan belajar,
3) disfungsi otak dan ketidakmampuan belajar, atau
terjadi keterlambatan berpikir saat belajar.
Faktor etiologi berdasarkan atas faktor lingkungan
(Geddes dalam Delphi, 2006) meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Pengaruh dari gangguan emosional. Indikasinya
adalah anak dengan masalah-masalah emosional
berkecenderungan mempunyai kelemahan dalam
persepsi, bicara, dan mata pelajaran akademik.
b. Pengalaman-pengalaman yang tidak memadai yang
diperoleh sebelumnya. Diperlukan adanya
peningkatan dalam proses sensori motor untuk
meningkatkan keterampilan-keterampilan perseptual
(oleh karena itu dalam setiap program yang berkaitan
dengan persepsi gerak selalu diimplementasikan
sensori motor guna meningkatkan keterampilan
perseptual).
c. Kehilangan lingkungan. Kecenderungan kehilangan
lingkungan bagi seorang anak menimbulkan masalah
belajar yang mungkin menjadi penyebab adanya
pengalaman-pengalaman belajar yang kurang
memadai, kegiatan belajar yang sangat rendah,
rendahnya perawatan yang bersifat medis menjadikan
seorang anak mempunyai cedera pada otak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
berbahasa, yaitu: intelegensi, jenis disiplin, posisi
urutan anak, status sosial ekonomi, lingkungan
keluarga, faktor organik dan biologis (organic and
biological factors), dan faktor genetika (genetic
factors).

Wawancara
Pakar Ahli
penyebab Kecakapan berbahasa sebagian siswa masih
kurang
1.kurangnya rasa percaya diri
2.kurangnya rasa keinginan untuk mencoba
3. kurang memahami terkait kosa kata terkait topic
cerita

SUMBER :M.YUNUS,S.Pd (PENGAWAS SEKOLAH)

Kepala sekolah
Penyebab Kecakapan berbahasa sebagian siswa masih
kurang
1.masih ada siswa yang belum memahami bahasa
dengan baik
2. Adanya rasa malu sesama kawan seandainya
berbahasa Indonesia
3.tidak merasa percaya diri

SUMBER :Muhammad thaib,S.Pd(Kepala Sekolah)

Guru sejawat
Penyebab Kecakapan berbahasa sebagian siswa masih
kurang
1.Tidak adanya motivasi dari guru
2.kurangnya interasksi sesama teman dalam berbahasa

3.Malu untuk berinteraksi

SUMBER :Rohani,S.Pd(Guru Sejawat)

Anda mungkin juga menyukai