Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : YUNI FELCIA NATHANIA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 837716386

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4502/PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI


SD

Kode/Nama UPBJJ : 12/MEDAN

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) merupakan kewajiban dan kewenangan sekolah sebagai
upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga pengembangan kurikulum secara operasional
dilakukan oleh sekolah termasuk pada jenjang Sekolah Dasar.
Pertanyaan:
Mengapa dalam pengembangan KTSP sekolah memiliki lebih banyak kebebasan untuk
mengembangkan proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan siswa? Jelaskan
Jawab :
Seperti yang kita ketahui, bahwa pengembangan KTSP merupakan salah satu upaya untuk mengatasi
masalah pendidikan khususnya relevansi pendidikan dan juga salah satu kebijakan yang mendukung
tercapainya tujuan desentralisasi pengelolaan pendidikan. Menurut Peraturan Pemerintah (PP)
No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Bab I Pasal 1 Butir 15, KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan
(sekolah) . Itu sebabnya, sekolah memiliki banyak kebebasan untuk mengembangkan proses
pembelajaran karena sekolah memiliki otonomi dan otoritas profesional untuk mengelola proses
pendidikan di sekolahnya masing-masing (dibantu oleh pihak pusat dan lokal) dalam bertanggung
jawab dan mengontrol pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di sekolah sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa.

2. Komite sekolah dibentuk dan berperan dalam peningkatan kualitas pendidikan terkait pemberian
arahan,dukungan dan bantuan bagi sekolah termasuk dalam pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
Pertanyaan:
Bagaimanakah peran komite sekolah dalam pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan
agar kurikulum tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat satuan pendidikan
khususnya jenjang SD? Jelaskan
Jawab :
Seperti yang kita ketahui, Komite Sekolah dibentuk sebagai lembaga perwakilan dari orangtua siswa,
komunitas sekolah,dan tokoh masyarakat yang peduli pendidikan diharapkan akan membantu
sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah dalam memberikan layanan pendidikan yang unggul.
Komite sekolah diharapkan dapat membuka hubungan dengan beragam sumber daya yang tersedia
untuk mendukung sekolah dan berpartisipasi dalam mengembangkan prioritas pengelolaan sekolah
berdasarkan kebutuhan dan potensi lokal. Menurut Keputusan Mendiknas No. 044/U/2022 tentang
Dewan Pendidikan Komite Sekolah (Sagala, 2009), ada 4 fungsi atau peran yang harus dijalankan oleh
Komite Sekolah yaitu :
1) Sebagai pemberi pertimbangan
Komite sekolah diharapkan mampu memberikan pertimbangan dan nasihat dalam penentuan
dan pelaksanaan kebijakan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
2) Sebagai badan pendukung
Komite sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan tidak hanya dalam bentuk dana atau
keuangan tetapi juga dalam bentuk tenaga, ide, dan gagasan.
3) Sebagai badan pengawas
Komite sekolah dituntut untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan sekolah sehingga pengelolaan
pendidikan yang sehat (demokratis, transparan, dan akuntabel) dapat terjaga dan
diimplementasikan secara konsisten.
4) Sebagai penghubung
Komite sekolah diharapkan dapat membantu sekolah untuk dapat bekerja sama secara sinergis
dengan keluarga dan masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

3. Pembelajaran di Era Pandemi covid-19 pada tingkat Sekolah dasar dilaksanakan dengan pola
pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran banyak dilakukan secara daring dengan memanfaatkan
berbagai aplikasi. Pak Rahmat mengajar di kelas 5 SD Cendekia, dalam mengajar pak Rahmat
mengalami kesulitan. Beliau masih menggunakan pola-pola lama dengan menggunakan bantuan
media buku teks dan LKS serta komunikasi mengandalkan social media (Whatsapp). Para siswa
mengeluh bosan dan pembelajaran tidak menyenangkan dan menantang.
Pertanyaan:
Berdasarkan gambaran kasus yang disajikan, bagaimanakah karakteristik siswa yang dihadapi oleh
pak Rahmat dan bagaimana cara yang ideal untuk dilakukan dalam memfasilitasi pembelajaran?
Jelaskan
Jawab :
Dari kasus diatas, kita bisa tahu bahwa karakteristik siswa yang dihadapi oleh Pak Rahmat adalah
bahwa siswa tersebut hidup dalam era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dimana
semua serba internet dan menggunakan alat teknologi dan komunikasi seperti HP dan Komputer.
Apalagi di era pandemi covid menuntut pembelajaran berubah dari offline menjadi online atau bisa
kita sebut belajar secara daring. Dikatakan disana bahwa Pak Rahmat mengalami kesulitan dalam
mengajar secara daring karena dia masih menggunakan pola-pola lama (yaitu menggunakan media
buku teks dan LKS serta whatsapp) sehingga siswa nya menjadi bosan dan pembelajaran tidak
menyenangkan dan menantang. Mungkin untuk mengatasi masalah tersebut, Pak Rahmat bisa
menggunakan sistem e-learning (yang memanfaatkan alat-alat elektronik) untuk mengajar,
menggunakan aplikasi Zoom untuk bisa mengajar siswa secara tatap muka (secara online) dan untuk
pemberian tugas bisa menggunakan aplikasi Classroom , jadi siswa bisa mengirim tugas mereka di
aplikasi Classroom atau bisa menggunakan LMS (Learning Management System) untuk pengelolaan
belajar. Jadi siswa tidak akan bosan karena pembelajaran nya jadi lebih menyenangkan karena
menggunakan aplikasi-aplikasi selain Whatsapp.

4. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan berimbas pada kemajuan
pada bidang teknologi, informasi dan komunikasi yang sangat erat kaitannya dengan kebutuhan
masa depan.
Pertanyaan:
Berdasarkan pada wacana di atas terkait perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, lakukan
identifikasi berbagai kebutuhan-kebutuhan pendidikan yang terkait dengan pemanfaatan teknologi
yang dibutuhkan pada masa depan?
Jawab :
Seperti yang kita ketahui bahwa pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi sudah menjadi
kebutuhan mutlak dalam dunia pendidikan masa kini dan masa depan terutama untuk siswa. Hal ini
akan memberikan motivasi untuk mempelajari bidang teknologi informasi dan komunikasi sebagai
dasar untuk belajar sepanjang hayat (life long learning). Pemanfaatan lainnya adalah dengan
mempelajari bidang teknologi informasi dan komunikasi dapat mengembangkan kemampuan belajar
siswa lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dan
mengorganisasi informasi.
Beberapa teknologi pendidikan yang dibutuhkan di masa depan:
1) E-learning
Dengan e-learning, siswa yang berada jauh dari gurunya pun tetap bisa mengikuti pembelajaran
secara online.
2) Media Penyimpanan Materi Berbasis Cloud
Selain bisa diakses oleh siapa saja dan di mana saja, penyimpanan cloud mencegah data hilang
akibat kerusakan perangkat.
3) Mobile Learning
Guru bisa mengajak anak didik untuk menjelajahi tempat-tempat baru, baik secara fisik atau
dengan memanfaatkan teknologi video call seperti Skype.
4) Penggunaan VR untuk Pembelajaran
Bayangkan saja mengajarkan sejarah dengan ‘membawa’ anak didik ke tempat yang ingin
dipelajari. Selain lebih menyenangkan, mereka akan lebih mudah memahami materi.
5) Guru robot
Meski implementasinya di Indonesia mungkin masih jauh, tapi sekarang penggunaan robot untuk
menggantikan guru sudah mulai diterapkan di beberapa negara maju. Korea Selatan dan Jepang
misalnya, dua negara ini sudah mulai menempatkan robot untuk memberikan materi pelajaran
kepada siswa di sekolah.

5. Kurikulum Bahasa Indonesia membekali siswa sebagai generasi bangsa untuk dapat berkomunikasi
secara baik, dan bangga akan identitas bangsa salah satunya adalah dengan bahasa. Tantangan untuk
kurikulum Bahasa Indonesia di masa depan adalah penekanan pada literasi.
Pertanyaan:
Bagaimanakah focus muatan kurikulum Bahasa Indonesia masa depan yang menekankan pada aspek
literasi? Jelaskan!
Jawab :
Kurikulum bahasa menekankan pentingnya tingkat literasi. Terdapat 4 tingkat literasi sederhana yang
dapat digunakan secara meluas sebagai penekanan dalam pengembangan kurikulum bahasa SD di
masa depan yaitu :
1) Tingkat literasi perfomative, meliputi kemampuan berbahasa atau mengendalikan komunikasi
diantara orang-orang yang dikenal, dalam konteks tatap muka.
2) Tingkat literasi functional, mencakup kemampuan sebagai anggota masyarakat mengatasi
tuntutan kehidupan sehari-hari yang melibatkan bahasa tulis.
3) Tingkat literasi informational, meliputi kemampuan dalam komunikasi ilmu pengetahuan,
terutama yang berbasis disiplin tertentu. Penekanannya kepada kemampuan membaca dan
menulis, terutama membaca agar siswa dapat mengakses pengetahuan yang terakumulasi yang
dilihat sebagai fungsi sekolah dalam mentransmisinya.
4) Tingkat literasi epistemic, mencakup kemampuan menyampaikan pengetahuan, berdiskusi,
melakukan penelitian dan melaporkannya dalam bahasa.
6. Program Pembelajaran Semester (dalam bentuk matriks)

Nama Sekolah : SDN 173534 Balige


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV (empat)/2 (dua)
Standar Kompetensi : Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya

Perlaksanaan
Kompetensi Dasar Alokasi Waktu Keterangan
Bulan Minggu Ke-
3.1 Mengidentifikasi jenis makanan hewan 4 Jam Januari 1–3

3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis 4 Jam Februari 1–3


makanannya
Indikator : 12 Jam Maret 1–3
3.1.1 Mengidentifikasi makanan hewan yang April 1–3
dikenal di lingkungan
3.2.1 Menggolongkan hewan yang termasuk
pemakan tumbuhan (herbivora), hewan pemakan
daging (karnivora) dan hewan pemakan segala
(omnivora)

Materi Ajar :
Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanan
Tes dan latihan 8 Jam Januari 4
Februari 4
Maret 4
April 4
Cadangan 2 Jam
Melakukan Penguatan, Evaluasi dan Pemberian
Tugas
Jumlah 34 Jam

Mengetahui Balige, 02 November 2022


Kepala Sekolah Guru Ybs

Leni Hutagaol Yuni Felcia Nathania


NIP : 196503171987122001 NIM 837716386

Anda mungkin juga menyukai