Kegiatan belajar 1
Sebagai makluk pribadi mempunyai sifat, watak, kehendak, dan kepentingannya masing-
masing. kehendak dan kepentingan setiap individu mungkin sejalan atau mungkin berbeda
bahkan bertentangan dengan kehendak dan kepentingan individu lainnya.
Bertentangan kepentingan antar individu ini mengakibatkan terganggunya pemenuhan
kepentingan para individu itu sendiri. Kebutuhan inilah yang menjadi cikal-bakal terbentuknya
tata kehidupan bersama yang di kenal dengan tata kehidupan bermasyarakat. Pergaulan
kehidupan manusia dalam masyarakat di atur oleh berbagai macam kaedah atau norma, yang
hakikatnya bertujuan untuk menghasilkan kehidupan bersama yang tertib dan tenteram, di dalam
pergaulan hidup tersebut manusia mendapat pengalaman-pengalaman tentang bagaimana
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan-kebutuhan
bersifat sekunder atau tersier.
Pengalaman-pengalaman tentang bagaimana memenuhi kebutuhan hidup ini menghasilkan
nilai-nilai fositif maupun negatif sehingga manusia mempunyai konsepsi-konsepsi abtrak
mengenai apa yang baik dan harus di anut ,dan apa yang buruk dan harus di hindari. Sistem nilai
tersebut sangat perpengaruh terhadap pola-pola pikiran manusia ,yang merupakan suatu
pedoman mental baginya. Pola-pola pikiran manusia mempengaruhi sikapnya atau
kecendrungan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu terhadap manusia, benda maupun
keadaan-keadaan .
sikap-sikap manusia ini selanjutnya membentuk kaedah-kaedah oleh karena manusia
cendrung untuk hidup teratur dan manusia-manusia adalah berbeda-beda , oleh sebab itu di
perlukan patokan-patokan yang berupa kaedah-kaedah .dengan demikian dapat di katakana
bahwa kaedah atau norma merupakan faktor-faktor atau pedoman-pedoman prihal tingkah laku
yang di harapkan.di dalam kehidupan manusia sehari-hari,terhadap bagai macam kaedah atau
norma yang mengatur peri kehidupannya.berkenaan dengan kaedah-kaedah atau norma
tersebut ,kita mengenal berbagai kaedahatau norma yang meliputi norma agama ,norma
kesusilaan, norma kesopanan ,normaadat,dan norma hukum.Hukum adalah suatu organisasi
paksaan. sebab hukum melekatkan kondisi-kondisitertentu terhadap pengunaan paksaan di dalam
hubungan-hubungan antara manusia,pengesahan pengunaan paksaan hanya oleh individu-
individu tertentu dan hanya dibawah kondisi - kondisi tertentu.hukum menyebabkan
pengunaan paksaan sebagai monopoli masarakat. Sungguh karena monopoli pengunaan
tindakan paksaan bahwahokum menciptakan ketentraman masarakat. Pedamayan adalah suatu
kondisi dimanatidak dapat pengunaan paksaan menurut pengertian ini, hukum hanya
memberikan perdamayan relatif ,bukan absolute,dimana hukum mencabut hak para individu
untuk mengunakan paksaan tetapi mencadangkan nya kepada masarakat .perdamayan
hukumbukan suatu kondisi dari ketidaan paksa mutlak ,suatu keadaan anarkis ;perdamayan
hukum adalah suatu kondisi monopoli paksaan ,suatu monopoli paksaan olehmasarakat.di
tinjau dari sumber-sumbernya ,hukum hukum dapat kita golongkankedalam klasifikasi berikut.
1. hukum undang-undang.
2. hukum persetujuan.
3. hukumtraktat(perjanjian antar Negara).
4. hukum kebiasaan dan hukum adat.
5. hukum yurifrudensi.
Di tinjau dari bentuknya hukum dapat di bedakan lebih lanjut kedalam berikut ini.
1. hukum tertulis.
2. hukum tidak tertulis.
Di tinjau dari sudut kepentingan yang di aturnya, hukum dapat di golongkan ke dalam hukum
privat dan hukum publik, hukum seragam, hukum beraneka ragam, hukum beraneka ragam di
maksudkan sebagai hukum antar tata hukum. Hukum beraneka ragam antara lain berikut ini.
1. hukum antar waktu
2. hukum antar tempat
3. hukum antargolongan
4. hukum antaragama
5. hukum privatinternasional .
2. Hukuman-hukuman tambahan
Pencabutan dari hak-hak tertentu
Penyitaan dari benda-benda tertentu
Pengumuman dari putusan hakim.
Untuk memahami lebih lanjut tentang norma dan sanksi, perhatikanlah kutipan pasal-pasal
dari peraturan hukum berikut. Pasal/ 362 KUHP “Barang siapa mengambil sesuatu benda yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaanorang lain, dengan maksud untuk menguasai benda tersebut
secara melawan hukum karena salah telah melakukan pencurian,dihukum dengan hukuman
penjara selama-lamanya 5 tahun atau dengan. Pasal 1365 KUHP Perdata “Tiap perbuatan
melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain,mewajibkan orang yang karena
salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugiantersebut.”Konsep hukum berikutnya
adalah “delik”. Dalam hukum pidana istilah delik atau “strafbaar feit” lazim diterjemahkan
sebagai tindak pidana, yaitu suatu perbuatan yang bersifat melawan hukum (wederrechtelijk
atau onrechtmatige). Dalam hukum perdata istilah delik tidak lazim digunakan.
Untuk menyebut seseorang melakukan delik, biasanya digunakan istilah seseorang telah
melakukan wanprestasi. Namun demikian. Delik-baik dalam lapangan hukum pidanamaupun
hukum perdata, dapat didivinisikan sebagai perbuatan seseorang terhadap siapa sanksi sebagai
konsekuensi dari perbuatannya itu diancamkan. fakta tentang delik bukan hanya terletak pada
suatu perbuatan tertentu saja, melainkanjuga pada akibat-akibat dari perbuatan tersebut. Di
dalam ilmu pengetahuan hukum pidana, dikenal beberapa macam jenis delik (Lamintang, 1984),
antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Delik formalDelik yang dianggap telah sepenuhnya terlaksana dengan dilakukannya suatu
perbuatanyang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang. Contohnya,
Pasal209, 210, 242, 362 KUHP.
b. Delik material Delik yang dianggap telah sepenuhnya terlaksana dengan di
timbulkannya akibatyang dilarang dan diancam dengan hukuman olehundang-undang.
Contohnya, Pasal 149, 187, 338, 378 KUHP.
c. Delik komisi Delik yang berupa pelanggaran terhadap larangan (verbod) menurut undang-
undang, yang terjadi karena melakukan suatu. Contohnya, Pasal212,263, 285, 362 KUHP.
d. Delik omisi Delik yang berupa pelanggaran terhadap keharusan (gebod) menurutundang-
undang, yang terjadi karena dilalaikannya suatu perbuatan yangdiharuskan. Contohnya, Pasal
217, 218, 224, 397 angka 4 KUHP.
e. Delik kesengajaan Delik yang mengandung unsur kesengajaan. Contohnya, Pasal 338KUHP.
f. Delik kelalaian delik yang mengandung unsur kelalaian. Contoh Pasal 359 KUHP.
g. Delik aduan Delik yang hanya dapat dituntut apabila ada pengaduan dari orang yang
dirugikan.Contoh Pasal 72 – 75, 284 ayat (2), 287 ayat (2) KUHP.
h. Delik biasaDelik yang dapat dituntut tanpa diperlukan adanya suatu pengaduan.Contoh Pasal
362, 338 KUHP.
i. Delik umumDelik yang dapat dilakukan oleh setiap orang.
j. Delik khususDelik yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu saja.
Hal-hal yang berkaitan erat dengan konsep delik ialah konsep kewajiban hukum.
Konsepkewajiban hukum merupakan pasangan dari konsep norma hukum. Konsep
kewajibanhukum menunjuk hanya kepada individu terhadap siapa sanksi ditujukan dalam hal
diamelakukan delik. Menurut hukum dia diwajibkan menghindari delik jika delik ituberupa
tindakan positif maka dia.diwajibkan untuk tidak melakukan tindakan tersebutjika delik itu
berupa kelainan untuk melakukan suatu tindakan tertentu (delik omisi) maka diwajibkan
untuk melakukan tindakan tersebut. dengan demikian, kewajiban hukum adalah kewajiban
untuk menghindari delik adalah kewajiban sisubjek untuk “untuk mengetaui`norma hukum.
satu konsep yang di hubungkan dengan konsep kewajiban hukum adalah konsep tangung
jawab hukum, berati dibertangung jawab atas suatu saksi dalam hal melakukan suatu
perbuatan yang bertentangan. Perlu untuk membedakan istilah kewajiban hukum dari tanggung
jawab hukum tatkala sanksi tidak atau tidak hanya ditujukan kepada pelaku delik langsung,
melainkan juga kepada para individu lain yang menurut hukum mempunyai hubungan dengan
pelaku langsung. Dalam hukum masyarakat beradab, individu yang diwajibkan kepada
perbuatan tertentu, dalam keadaan normal adalah juga orang yang bertanggung jawab atas
perbuatan tersebut. Biasanya orang bertanggung jawab hanya terhadap perbuatannya sendiri,
bertanggung jawab terhadap delik yang dilakukannya sendiri.
Tetapi ada kasus-kasus kekecualian di mana seseorang menjadi bertanggung jawab terhadap
perbuatan yang merupakan kewajiban dari seseorang lainnya, menjadi bertanggung jawab
terhadap suatu delik yang dilakukan oleh orang lain. Tanggung jawab dan juga kewajiban
menunjuk kepada delik itu juga, tetapi kewajiban selalu menunjuk kepada delik dari pelaku itu
sendiri, sementara tanggung jawab seseorang dapat menunjuk kepada suatu delik yang
dilakukan oleh orang lain. Norma hukum mengandung kewajiban dan tanggung jawab.
Norma hukum mengandung arti kewajiban dalam hubungan dengan orang yang berpotensi
sebagai pelaku delik; pelaku delik, tetapi juga terhadap individu-individu lainnya yang
mempunyai suatu hubungan yang ditentukan menurut hukum dengan si pelaku delik. Pelaku
delik adalah seseorang yang perbuatannya karena telah ditentukan oleh tata hukum, merupakan
kondisi dari suatu sanksi yang ditujukan terhadapnya atau terhadap individu lainnya yang
mempunyai suatu hubungan yang ditentukan menurut hukum dengan pelaku delik Subjek.
Konsep kewajiban biasanya dibedakan dari konsep hak , kita hanya berkepentingan dengan
istilah hak hukum. Orang lazim membuat perbedaan antara 2 hak macam hak yaitu:
1. jus is rem,yaitu hak atau suatu barang.
2. jus is personam, yaitu hak untuk menuntut seorang untuk menurut sesuatu cara tertentu yakni
hak atas perbuatan seorang lainya.
Jika hak itu adalah hukum maka hak tersebut harus merupaka hak atas perbuatanseseorang
lainnya ,atas perbuatan yang menurut hukum merupakan kewajiban dariseorang lainnya .hak
hukum masarakat kan kewajiban dari seseorang lainnya .kewajibanini adalah dengan sendirinya
tatkala kita berbicara tentang suatu hak atas perbuatan diriseseorang lainya.Keberadaan atau
ketidak hak masarakat suatu norma umum yang mengatur perbuatanmanusia.oleh sebap itu jika
ada suatu pernyataan tentang hak hukum maka suatuperaturan hukum harus di saratkan .tidak
tidak mungkin ada hak hukum sebelum ada hukum itu sendiri. selama suatu hak
tidak“dijamin“oleh peraturan hukum maka hak itubelum merupakan hak hukum Hak ini dibuat
menjadi hak hukum pertama-tama oleh jaminan dan peraturan hukum.
Ini berarti bahwa hukum mendahului atau bersamaan dengan hak tersebut. Berkenaan dengan
hak dan kewajiban tersebut di atas, lazim dibedakan dua kerakteryang berbeda, yaitu, hak dan
kewajiban mutlak di satu pihak dan hak dan kewajibanrelatif di pihak lainnya. Kewajiban
relative adaah kewajiban yang dimiliki seseorangrelatif terhadap seseorang individu yang di
tunjuk sementara kewajiban mutlak adalahkewajiban yang dimiliki orang terhadap sejumlah
individu tak terbatas atau terhadapsemua individu lainya. Untuk menjalankan hukum
sebagaimana mestinya makadibentuk lembaga Penegakan hukum (law enforcers), antara lain
Kepolisian, yangberpungsi utama sebagai lembaga penyidik; Kejaksaan, yang sebagai lembaga
penuntut;Kehakiman, yang berfunsi sebagai lembaga pemutus/pengadilan, dan
lembagaPenasihat atau bantuan hukum.
1. KEPOLISIAN
Kepolisian negara ialah alat penegak hukum yang terutama bertugas memeliharakeamanan di
dalam negeri. Dalam kaitannya dengan hukum hususnya Hukum acaraPidana, Kepolisian negara
bertindak sebagai penyelidik dan penyidik.Menurut Pasal 4UU nomor 8 tahun 198 tentang
undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHP),
Penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara RI. Penyelidik mempunyai wewenang.
a) menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak Pidana.
b) mencari keterangan dan barang bukti.
c) menyuruh berhenti seorang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal
diri.
d) mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggungjawab.
2. KEJAKSAAN
Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai penuntut umum serta
melaksanakan keputusan pengadilan yang telah memperolehkekuatan hukum tetap. Jadi,
Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang
penuntutan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka Jaksa (penuntut umum) berwewenang, antara
lain untuk;
a. menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan
b. membuat surat dakwaan.
c. melimpahkan perkara ke Pengadilan Negeri sesual dengan peraturan yang berlaku.
d. menuntut pelaku perbuatan melanggar hukum (tersangka) dengan hukuman tertentu.
e. melaksanakan penetapan hakim, dan lain-lain.
Khusus dalam bidang Pidana, kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang untuk :
a. melakukan penuntutan dalam perkara pidana.
b. melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan
c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan lepas bersyarat (yaitu keputusan
yang dikeluarkan oleh menteri kehakiman)
d. melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaantambahan
sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan
penyidik.
3. KEHAKIMAN
Kegiatan belajar 2
Pembelajaran Materi Hukum dan Penegakan Hukum
Oleh sebab itu, pendidikan hukum sebagai salah satu bentuk upaya penanaman kesadaran
akan norma tingkah laku dalam masyarakat, dipandang sangat strategis untuk diberikan pada
seluruh jenis dan jenjang pendidikan persekolahan. Penanaman nilai-nilai dan norma-norma
sosial kemasyarakatan merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dari proses sosialisasi
anak menuju realita kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat.
Program pendidikan hukum (law-related education) di persekolahan hendaknyadiarahkan
untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yangdiperlukan agar mereka
kelak dapat berpartisipasi secara efektif dalam lembaga-lembaga hukum. Tujuan utama dari
pendidikan hukum, seperti dikemukakan oleh Bank (1977: 258-259) adalah untuk membantu
siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk
memperoleh hak-hak hukumnya secaramaksimum dalam masyarakat. Center for Civic
Education (CCE) dalam National Standards for Civics and Government (1997)
mengembangkan sejumlahbahan ajar yang berkaitan dengan pendidikan hukum, antara lain
meliputi:
a. fungsi dan tujuan dari peraturan dan hukum.
b. kedudukan hukum dalamsistem pemenntahan konstitusional.
c. perlindungan hukum terhadap hak-hak individu
d. kriteria untuk mengevaluasi peraturan dan hukum
e. hak warga negara.
f. tanggung jawab warga negara.
Dengan menyimak paparan di atas maka pendidikan hukum hendaknya diarahkan pada
pembelajaran materi hukum dan penegakan hukum.
Pembelajaran tentang materi hukum bertujuan untuk membekali siswa dengan sejumlah
pengetahuan tentang norma-norma hukum yang mempengaruhi kehidupannya sehingga tumbuh
kesadaran hukum pada diri mereka yang pada gilirannya mereka dapat menampilkan kepatuhan
secara sukarela dan sikap menghormati terhadap norma-norma hukum yang berlaku.
Dipihak lain, pembelajaran tentang sistem peradilan dan lembaga-lembaga penegakan hukum
diharapkan dapat membekali siswa dengan mekanisme, kelembagaan dan sistem peradilan dalam
menegakkan norma-norma hukum. Keadaan hidup manusia dalam masyarakat modern dewasa
ini berubah sangat pesat. oleh sebab itu, pembelajaran di abad sekarang ini hendaknya
memperhatikan arus danlaju perubahan yang terjadi. Pembelajaran perlu membina pola berpikir,
keterampilan dan kebiasaan, yang terbuka dan tanggap, yang mampu menyesuaikan diri secara
manusiawi dengan perubahan. Kalau tujuan pembelajaran adalah menumbuhkan dan
menyempurnakan pola laku, membina kebiasaan dan kemahiran menyesuaikan diri dengan
keadaan yang berubah-ubah maka metode pembelajaran harus mampu mendorong proses
pertumbuhan dan penyempurnaan pola laku, membina kebiasaan, dan mengembangkan
kemahiran untuk menyesuaikan diri.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan sebagai prinsip pembelajaran adalah:
a. tingkat kesulitan,
b. tingkat kemampuan berpikir.
Tingkat kesulitan berkenaan dengan beban belajar (learning task), sedangkan
tingkatkemampuan berpikir berkenaan dengan kemampuan kognitif siswa.
Kemampuanberpikir, menurut sejumlah hasil riset adalah bertahap dan berjenjang mulai dari
yangsederhana/mudah kepada yang kompleks/rumit, dan keterampilan yang diperlukan untuk
memperoleh hak-hak hukumnya secara maksimum dalam masyarakat.
Center for Civic Education (CCE) dalam National Standards for Civics and Government
(1997) mengembangkan sejumlahbahan ajar yang berkaitan dengan pendidikan hukum, antara
lain meliputi:
(1) fungsi dan tujuan dari peraturan dan hukum,
(2) kedudukan hukum dalamsistem pemenntahan konstitusional,
(3) perlindungan hukum terhadap hak-hak ind.vidu,
(4) kriteria untuk mengevaluasi peraturan dan hukum
(5) hak warga negara, dan
(6) tanggung jawab warga negara.
Dengan menyimak paparan di atas maka pendidikan hukum hendaknya diarahkan pada
pembelajaran materi hukum dan penegakan hukum. Pembelajaran tentang materi hukum
bertujuan untuk membekali siswa dengan sejumlah pengetahuan tentang norma-norma
hukum yang mempengaruhi kehidupannya sehingga tumbuh kesadaran hukum pada diri mereka
yang pada gilirannya mereka dapat menampilkan kepatuhan secara sukarela dan sikap
menghormati terhadap norma-norma hukum yang berlaku.
Dipihak lain, pembelajaran tentang sistem peradilan dan lembaga-lembaga penegakan
hukum diharapkan dapat membekali siswa dengan mekanisme, kelembagaan dan sistem
peradilan dalam menegakkan norma-norma hukum.Keadaan hidup manusia dalam masyarakat
modern dewasa ini berubah sangat pesat.
oleh sebab itu, pembelajaran di abad sekarang ini hendaknya memperhatikan arus danlaju
perubahan yang terjadi. Pembelajaran perlu membina pola berpikir, keterampilandan kebiasaan,
yang terbuka dan tanggap, yang mampu menyesuaikan diri secaramanusiawi dengan perubahan.
Kalau tujuan pembelajaran adalah menumbuhkan danmenyempurnakan pola laku, membina
kebiasaan dan kemahiran menyesuaikan diridengan keadaan yang berubah-ubah maka metode
pembelajaran harus mampumendorong proses pertumbuhan dan penyempurnaan pola laku,
membina kebiasaan,dan mengembangkan kemahiran untuk menyesuaikan diri.Hal lainnya yang
perlu diperhatikan sebagai prinsip pembelajaran adalah:
a. tingkat kesulitan.
b. tingkat kemampuan berpikir.
Tingkat kesulitan berkenaan dengan beban belajar (learning task), sedangkan
tingkatkemampuan berpikir berkenaan dengan kemampuan kognitif siswa. Kemampuan
berpikir, menurut sejumlah hasil riset adalah bertahap dan berjenjang mulai dari yang
sederhana ,mudah kepada yang kompleks,rumit.
Perlu di tegaskan lagi bahwa model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa belajar,
terutama mendorong siswa berpikir adalah model pelajaran inkuri, mengapa ingkuri?model ini
sangat ampuh merangsang siswa berpikir ( kritis, kreatif ,induktif, dedukif) inkuiri pada
hakekatnya adalah bertanya atau mempertanyakan. Terhadap banyak ragam model pelajaran
inkuiri dari mulai yang sederhana hinga yang kompleks