NOSIS 2405
RANGKUMAN
Untuk dapat mengerti, apakah Hukum Pidana itu, terlebih dahulu harus difahami
pengertian dan pembagian atau pengelompokan hukum. Mengenai pengertian hukum
(pada umumnya) terdapat perbedaan di antara para sarjana, yang karenanya perumusan
atau batasannyapun berbeda:
Hukum tidak tertulis dapat juga disebut sebagai hukum kebiasaan, yaitu
yang merupakan ketentuan-ketentuan yang lazim dipatuhi masyarakat walaupun
tidak tertulis.
1
2) Hukum filsafat di samping hukum positif.
2
iii. Ditinjau dari sudut menegakkan dan mempertahankan
hukum
Hukum objektif (le droits, law) adalah semua garis-garis hukum yang
terdapat dalam hukum positif. Hukum subjektif (le droit, recht) memuat
ketentuan-ketentuan mengenai hubungan hukum (rechts betrekking) antara fihak-
fihak yang berkepenting an, yaitu timbulnya hak tertentu bagi seseorang dari
aturan-aturan/ketentuan-ketentuan dalam hukum objektif pada suatu
kejadian/peristiwa atau keadaan tertentu.
Hukuman adalah penamaan umum bagi semua akibat hukum karena melanggar
suatu norma hukum. Apabila yang dilanggar norma hukum disiplin, ganjarannya adalah
hukuman disiplin, untuk pelanggaran hukum perdata diberi
3
ganjaran hukuman perdata, untuk pelang garan hukum administrasi diberi ganjaran
hukuman administrasi dan ganjaran atas pelanggaran hukum pidana adalah hukuman
pidana.
Tidak semua norma hukum diikuti dengan ancaman pidana, melainkan hanya
apabila untuk suatu tindakan tertentu (pelang garan norma) "dirasakan" perlu diancam
dengan derita/nestapa berupa pidana, atau perlu dipergunakan "pengobatan terakhir"
(ultimum re- medium), atau dengan menggunakan istilah Dr. Wirjono yaitu "senjata
pamungkas".
2) kapan dan dalam hal apa kepada mereka yang telah melanggar larangan-
larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah
diancamkan
Bahwa faktor-faktor: siapa yang membuat hukum pidana, bagi siapa hukum
pidana itu (diharapkan) berlaku, bagaimana pandangan hidup dan kesadaran hukum
(pidana) masyarakat yang bersangkutan, turut serta mempengaruhi perumusan-
perumusan tersebut.
4
c. Pembagian Hukum pidana dari berbagai segi
5
dilaksanakan pada waktu tertentu dan dalam batas-batas daerah (-hukum) tertentu.
Artinya semua warga dari daerah (-hukum) tersebut wajib mentaati hukum pidana
dalam arti objektif tersebut.
Hukum pidana formal atau juga disebut hukum acara pidana adalah
seluruh garis hukum, yang menjadi dasar atau pedoman bagi penegak hukum dan
keadilan untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum pidana material.
Dengan perkataan lain hukum acara pidana mengatur tentang bagaimana caranya
negara dengan perantaraan badan-badannya (polisi, jaksa, hakim)
6
6. Hukum pidana torkodifikasi dan tersebar
ketentuan hukum pidana yang berlaku secara umum bagi semua orang.
Akan tetapi ditinjau dari sudut pengkodifikasian, maka KUHP disebut juga
sebagai Hukum pidana umum diperbanding- kan dengan perundang- undangan
hukum pidana lainnya yang tersebar.
Disebut sebagal hukum pidana khusus, adalah karena peng aturannya yang
secara khusus yang adakalanya bertitik berat ke- pada kekhususan suatu golongan
tertentu (militer dan yang di- persamakan) atau suatu tindakan tertentu seperti
pemberan- tasan tindak pidana ekonomi, korupsi, dan lain sebagainya. Titik berat
kekhususan adakalanya pada acara penyelesaian suatu perkara, biasanya perkara
"kakap" atau yang dilakukan oleh "kakap", seperti misalnya tokoh-tokoh/pelaku
kejahatan terhadap keamanan negara.