Anda di halaman 1dari 90

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III

MENGOPTIMALKAN PENERAPAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI


MEDIA AUDIO VISUAL DAN LEMBAR AGENDA HARIAN KELAS VI
SD NEGERI 19 LUBUKLINGGAU
KOTA LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH :
RIZKI NAULI SAPUTRA, S. Pd.
NIP. 19970612 202012 1 003

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XLV
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III

MENGOPTIMALKAN PENERAPAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT


MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN LEMBAR AGENDA HARIAN KELAS VI
SD NEGERI 19 LUBUKLINGGAU

Disusun Oleh
RIZKI NAULI SAPUTRA, S. Pd.
NIP. 19970612 202012 1 003
SD NEGERI 19 LUBUKLINGGAU

Telah diseminarkan secara Daring melalui Zoom Mettings pada:


Hari : Kamis
Tanggal : 29 Juli 2021

PENGUJI MENTOR COACH

Dr. H. TAMRI, MM. TUMI HARTINI, S. Pd.I TUTI ROHANI, ST., M. Si.
NIP. 19661112 199103 1 007 NIP.19680806 199003 2 004 NIP. 19791026 200312 2 007

Mengesahkan,
An. Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau
Plt. Kepala UPT Pendidikan dan Pelatihan,

MEDHIOLINE SAPTA WINDU, S.STP.,MM


Pembina Tk.I/IV/b
NIP. 19780515 199612 2 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-
Nya yang berlimpah sehingga peserta dapat menyelesaikan karya tulis yang
berbentuk laporan aktualisasi ini dengan waktu yang telah direncanakan. Teriring
doa semoga senantiasa diberikan berkat kesehatan dari Tuhan Yang Maha Esa
bagi seluruh keluarga dan sahabat.
Laporan Aktualisasi ini berjudul “ MENGOPTIMALKAN PENERAPAN POLA
HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN LEMBAR
AGENDA HARIAN KELAS VI SD NEGERI 19 LUBUKLINGGAU”. Disusun guna
memenuhi persyaratan penyelesaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Dalam penulisan Laporan Akhir ini, tentunya banyak pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil. Oleh karena itu saya ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada:

1. Bapak Drs H. SN Prana Putra Sohe, MM selaku Walikota Lubuklinggau


2. Ibu Yulita Anggraini, SH., MH. selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Lubuklinggau
3. Bapak Dr. H. Dian Chandera, M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Lubuklinggau
4. Ibu Medhioline Sapta Windu, S.STP.,M.M selaku Plt. Kepala UPT Diklat
BKPSDM Kota Lubuklinggau
5. Bapak Dr. H. Tamri, MM. selaku Penguji yang telah memberi dukungan,
saran dan masukan dalam menyelesaikan laporan aktualisasi.
6. Widyaiswara Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kota Lubuklinggau, Ibu Tuti Rohani, ST, M.Si. selaku coach yang
telah meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan, serta
masukan dalam menyelesaikan laporan aktualisasi.
7. Ibu Tumi Hartini, S. Pd.I selaku Kepala SD Negeri 19 Lubuklinggau
sekaligus sebagai mentor yang telah meluangkan waktunya dalam
memberikan bimbingan, arahan, serta masukan dalam menyelesaikan
laporan aktualisasi.
iv
8. Semua widyaiswara yang telah memberikan banyak materi dan motivasi.
9. Semua pelatih yang telah banyak memberi pelatihan dan pengalaman.
10. Panitia dan Pengasuh Pelatihan Dasar CPNS Kota Lubuklinggau Gelombang
III Angkatan XLV
11. Orang tua tercinta, Masjulianti Nasution selaku ibu yang selalu memberikan
bantuan moril maupun materil, arahan dan nasehat-nasehat kepada peserta,
sehingga dapat menyelesaikan laporan aktualisasi.
12. Keluarga Besar SD Negeri 19 Lubuklinggau yang telah memberikan motivasi
dan semangat sehingga peserta dapat menyelesaikan laporan tepat waktu.
13. Segenap rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS Gelombang III Angkatan XLV,
XLVI Golongan III dan Angkatan IX, X Golongan II Pemerintah Kota
Lubuklinggau Tahun 2021.
14. Serta seluruh Pihak yang berperan dalam penulisan laporan ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.

Peserta menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari


kesempurnaan. Hal ini disebabkan atas keterbatasan pengetahuan, kemampuan,
waktu dan pengalaman saya. Oleh karena itu dengan rendah hati saya menerima
hadirnya masukan berupa saran dan kritik dari semua pihak untuk
penyempurnaan.

Akhirnya dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga semua proses
yang dilalui dalam penyelesaian Laporan Aktualisasi ini dapat berjalan dengan
baik dan semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi saya dan para pembaca pada umumnya, semoga Tuhan
memberkati kita semua, Aamiin YRA.

Lubuklinggau, Juli 2021


Peserta Latsar

Rizki Nauli Saputra, S. Pd.


NIP. 19970612 202012 1 003

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... viii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 4
C. Ruang Lingkup................................................................................. 6
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi ........................................................................ 7


B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik ..................................................... 12
C. Analisis Isu....................................................................................... 12
D. Argumentasi Terhadap Core Isu Isu Terpilih ................................... 15
E. Nilai Nilai Dasar Profesi PNS ........................................................... 15
F. Matrik Rancangan............................................................................ 25
G. Jadwal Kegiatan .............................................................................. 26
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Hasil Pendalaman Core Issue Terpilih ............................................. 34
B. Capaian Aktualisasi ......................................................................... 47
C. Kendala dalam Pelaksanaan Aktualisasi dan Solusinya.................. 50
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................... 51
B. Rekomendasi ................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Siswa dan Rombel ................................................. 8


Tabel 2.2 Jumlah PTK ………………………….. .................................. 9
Tabel 2.3 Tabel Sarana & Prasarana Olahraga .................................. 9
Tabel 2.4 Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK ..................... 13
Tabel 2.5 Analisi Isu AKPK ................................................................. 13
Tabel 2.6 Analisis Isu USG ................................................................. 14
Tabel 2.7 Matriks Rancangan Aktualisasi ........................................... 27
Tabel 2.8 Jadwal Kegiatan .................................................................. 33
Tabel 3.1 Kegiatan 1 ........................................................................... 34
Tabel 3.2 Kegiatan 2 .......................................................................... 38
Tabel 3.3 Kegiatan 3 .......................................................................... 41
Tabel 3.4 Kegiatan 4 .......................................................................... 44
Tabel 3.5 Capaian Aktualisasi ............................................................ 47
Tabel 3.6 Kendala dan Solusi ............................................................ 50

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Foto SD Negeri 19 Lubuklinggau ....................................... 7

viii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur SD Negeri 19 Lubuklinggau .................................. 11

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan 1 ........................................................... 53


Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan 2 ........................................................... 58
Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan 3 ........................................................... 62
Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan 4 ........................................................... 70
Lampiran 5 Dokumentasi Lainnya ................................................................ 73

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyaknya pelayanan publik yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara


(ASN) yang kurang maksimal menjadikan pandangan masyarakat selama ini
kurang baik terhadap sosok ASN. Dengan adanya Undang - Undang Nomor 5
tahun 2014 tentang “Aparatur Sipil Negara”, diharapkan menjadi agen
perubahan terhadap kinerja ASN dan menjadi ujung tombak dalam
penyelenggaraan pembangunan Negara.

Menurut UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah sebagai
Aparatur Sipil Negera. PNS mempunyai tugas melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perudang-udangan: memberikan pelayanan pablik yang profesional
dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2020 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 11 tahun
2017 tentang Manajemen PNS bertujuan untuk meningkatkan pengembangan
karier, pemenuhan kebutuhan organisasi dan pengembangan kompetensi
Pegawai Negeri Sipil. Penyelenggaraan Manajemen PNS dilaksanakan oleh
Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dengan
kewenangan untuk kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan,
dan pemberhentian PNS serta pembinaan Manajemen PNS di Instansi
Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam hal ini, Peraturan Lembaga Administrasi Negara No 1 Tahun


2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil setiap CPNS harus
mengikuti Pelatihan Dasar, di mana masa kegiatan berlangsung secara on-off-
on kampus. Kegiatan on kampus berlangsung di Bandiklat dengan pemaparan
1
2

materi dan pola untuk menginternalisasi nilai–nilai, peran dan kedudukan


ASN. Kegiatan off di kampus melakukan Aktualisasi nilai-nilai dasar, peran
dan kedudukan. Pada setiap kegiatan yang sudah direncanakan pada masing-
masing instansi. Pola ini diselenggarakan seefektif mungkin untuk membina
peserta Diklat agar lebih memahami dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN
yakni akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi,
manajemen ASN, Whole of goverment dan pelayanan publik. Pola baru ini
diterapkan karena adanya perubahan pola pikir PNS yang lebih mengarah ke
kemalasan, korupsi, pelanggaran etika, dan tidak berakuntabilitas.

Habituasi bertujuan untuk menerapkan nilai-nilai baik yang diperoleh dari


Pendidikan dan Pelatihan Dasar PNS ke lingkungan kerja. Dengan habituasi
dapat menambah pemahaman mengenai nilai-nilai yang diharapkan dapat
diterapkan oleh PNS dalam melaksanakan tupoksinya (Tugas Pokok dan
Fungsi) di instansi, sehingga menjadi PNS yang memiliki kinerja yang
berkualitas profesional.

Selain tupoksi guru yang telah dijelaskan dalam berbagai peraturan


perundang-undangan, guru Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK)
memiliki tugas, tujuan dan tanggung jawab yang lebih spesifik. Guru
Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK) adalah guru yang
mengajarkan mata pelajaran di sekolah yang dikelola oleh pemerintah yang
bergerak dalam bidang pembinaan olahraga dan kesehatan. Pendidikan
Jasmani Olahraga Kesehatan di sekolah dasar bertujuan untuk memiliki tubuh
yang sehat, kuat dan bugar terutama dalam menjaga kesehatan sejak dini.

Berdasarkan tupoksi guru Pendidikan Olahraga Jasmani Kesehatan


tersebut masih terdapat isu yang perlu diselesaikan di unit kerja SDN 19
Lubuklinggau dalam kegiatan pembelajaran. Laporan aktualisasi ini disusun
berdasarkan identifikasi beberapa isu yang ditemukan penulis di instansi
tempat penulis ditugaskan, salah satu isu yang penting untuk dipecahkan di
SDN 19 Lubuklinggau adalah kurangnya penerapan tugas praktek pola hidup
bersih dan sehat pada siswa kelas VI SDN 19 Lubuklinggau.
3

Saat ini pola hidup bersih dan sehat masih sangat kurang diperhatikan
oleh kita karena banyaknya aktivitas yang dikerjakan, sehingga kita tidak
dapat melakukannya dengan opimal. Tetapi seharusnya melakukan pola
hidup bersih dan sehat itu penting untuk kita semua. Menyempatkan waktu
untuk berolahraga adalah salah satu cara melakukan pola hidup sehat yang
baik. Selain itu pola hidup bersih dan sehat juga dapat diperhatikan dari
kebersihan tangan, anggota badan lainnya dan pola makan serta asupan gizi
seimbang.

Pola hidup bersih dan sehat merupakan salah satu faktor yang bisa
meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa. Siswa yang memiliki
prilaku hidup bersih dan sehat lebih cenderung memiliki daya tahan tubuh
yang lebih baik dibandingkan dengan yang belum memiliki kebiasaan hidup
yang bersih dan sehat. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang
belum menerapkan prilaku tersebut . Pada kegiatan di sekolah terlihat masih
banyak siswa yang belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Hal ini
terlihat dari 19 siswa hanya 2 siswa saja yang dapat melakukan cara mencuci
tangan dengan benar. Sebanyak 17 siswa melakukan cuci tangan masih
banyak yang keliru misalnya mencuci tangan hanya membasahi dengan air
tanpa mengunakan sabun kemudian mencuci tangan dengan langkah-langkah
yang tidak beraturan bahkan kurang, kuku yang panjang dan hitam, siswa
yang tidak mandi pergi ke sekolah dan gigi siswa yang berlobang dan tidak
bersih. Hal ini bisa terjadi karena kurang sosialisasi dan edukasi tentang
penting pola hidup bersih dan sehat tersebut. Padahal seperti yang kita
ketahui PHBS di sekolah sangat penting untuk menunjang proses
pembelajaran di sekolah karena dengan kita melakukan PHBS di sekolah
akan meningkatkan prestasi dan semangat belajar. Hal tersebut disebabkan
karena kebersihan, kenyamanan selain itu kita juga lebih sehat dan tentunya
lebih bersemangat dalam belajar dengan kondisi lingkungan dan keadaan fisik
yang sangat mendukung.
Maka dari itu perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah dan orang
tua yang lebih dalam mendukung, menanamkan dan membentuk perilaku
hidup bersih dan sehat anak mulai dari usia dini karena tidak akan optimal jika
4

hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Perilaku hidup bersih dan sehat harus
terus dilakukan secara sistematik dan berkesinambungan supaya tercipta
generasi penerus bangsa yang berkualitas karena tumbuh berkembangnya
anak usia dini yang optimal tergantung dari perilaku bersih dan sehat yang
dilakukannya serta pihak sekolah sebaiknya melakukan kegiatan olahraga
setidaknya dalam satu minggu satu kali agar anak sehat. Hal ini diharapkan
dapat menjadi acuan dan semangat dalam mengintrospeksi diri supaya
prestasi anak serta tujuan pembelajaran berjalan dengan lancar sehingga
tercapainya peningkatan PHBS khususnya.

Pada siswa kelas VI hampir sebagian besar belum memahami dan


menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan benar. Dengan jumlah siswa
yang terdiri dari 19 siswa, hanya sekitar 10% saja yang dapat memahami.
Padahal sangat bagus untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat sejak
dini. Dimana pada masa sekarang yaitu Covid-19 sangat dibutuhkan
penerapan pola hidup bersih dan sehat terutama pada kebersihan tangan,
anggota badan lainnya dan pola makan serta asupan gizi seimbang. Untuk itu
mereka dapat memahami pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan
sehat.

Dalam kondisi sekarang anak-anak hanya sekedar mengetahui tetapi


mereka belum bisa menerapkan dengan benar bagaimana cara mencuci
tangan dengan benar, cara sikat gigi dengan benar dan mengatur pola makan.
Untuk itu peran guru adalah mengajarkan dan membimbing siswa agar
memahami serta menerapkan dengan benar dikehidupan sehari-hari. Adapun
metode yang guru berikan kepada siswa dengan cara mengirimkan video
sosialisasi pola hidup bersih dan sehat yang terdiri dari video cuci tangan,
sikat gigi, memotong kuku dan sarapan pagi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, saya melaksanakan kegiatan


aktualisasi dan Habituasi dengan judul: “Mengoptimalkan Penerapan Pola
Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa Kelas VI SDN 19 Lubuklinggau ”.
5

B. Tujuan Dan Manfaat


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Mengetahui peranan PNS khususnya Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan di SDN 19 Lubuklinggau.
2) Menerapkan dan Mengaktualisasikan Nilai-nilai Dasar profesi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme,Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pemahaman pola hidup bersih dan sehat pada siswa
kelas VI SDN 19 Lubuklinggau.
2) Meningkatkan kreativitas dan profesionalitas guru di SDN 19
Lubuklinggau.
2. Manfaat
a. Bagi Peserta Latsar
1) Mampu menganalisis dan menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam
diri sendiri maupun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
sebagai PNS.
2) Mampu meningkatkan kompetensi dan keahlian bagi diri sendiri
maupun lingkungan kerja.

b. Bagi Organisasi
1) Meningkatkan efektivitas, efisiensi, inovasi serta mutu pelayanan
pendidikan di SDN 19 Lubuklinggau.
2) Meningkatnya profesionalisme guru di SDN 19 Lubuklinggau.
3) Membantu terwujudnya Visi dan Misi SDN 19 Lubuklinggau.
c. Bagi Masyarakat
1) Terciptanya integrasi yang baik dalam proses pembelajaran
penerapan dan lingkungan sehat di sekolah, di rumah dan
lingkungan masyarakat.
2) Mewujudkan generasi yang sehat ditengah kehidupan
bermasyarakat.
6

C. Ruang Lingkup

Agenda habituasi dalam pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan selama 30


hari mulai 21 Juni 2021 – 25 Juli 2021 disatuan kerja peserta, yaitu SD Negeri
19 Lubuklinggau. Ada batasan isu kegiatan yang akan dilakukan pada
aktualisasi nilai-nilai ANEKA sebagai solusi dari isu yang ada di SDN 19
Lubuklinggau, yaitu :

1. Nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil yang meliputi


Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang biasa dikenal dengan istilah ANEKA
2. Kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang memiliki tiga nilai dasar, yaitu Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan Whole of Government.
3. Waktu pelaksanaan aktualisasi yaitu satu bulan, dimulai tanggal 21 Juni
2021 sampai dengan 25 Juli 2021.
4. Pelaksaan aktualisasi dilaksanakan di SDN 19 Lubuklinggau pada kelas
VI.
5. Mengoptimalkan Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa
Kelas VI SDN 19 Lubuklinggau.
7

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

Pelatihan dasar CPNS Golongan III Kota Lubuklinggau dilaksanakan selama


21 hari on campus dan 30 hari off campus sesuai dengan proses yang disyaratkan
dalam Latsar Prajabatan Golongan III. Beberapa kegiatan yang telah dirancang
dan disusun sedemikian rupa memiliki satu tujuan akhir yaitu mencari solusi dari
core issue dalam kegiatan ini yaitu Mengoptimalkan penerapan pola hidup bersih
dan sehat pada siswa kelas VI SDN 19 Lubuklinggau. Berdasarkan ke lima nilai
dasar diatas maka peserta diklat prajabatan Golongan III Tahun 2021 Kota
Lubuklinggau membuat rancangan aktualisasi ANEKA dalam pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam format-format rangcangan aktualiasi. Adapun
rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil SD Negeri 19 Lubuklinggau
Nama Sekolah : SD Negeri 19
Alamat : Jl. Garuda Hitam
Desa/Kelurah : Pasar Pemiri
Kecamatan : Lubuklinggau Barat I
Kota/Kabupaten : Lubuklinggau
Provinsi : Sumatera Selatan

Gambar 2.1
Foto SD Negeri 19 Lubuklinggau

7
8

2. Visi dan Misi Organisasi


Visi :
Menghasilkan lulusan yang cerdas, terampil, dan taqwa
Misi :
 Mendidik siswa menjadi anak yang sehat berbudi pekerti luhur, beriman,
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Melatih kecerdasan siswa sehingga mampu mengembangkan potensi
dirinya
 Meningkatkan mutu dan prestasi siswa
3. Jumlah Siswa dan Rombel
SD Negeri 19 Lubuklinggau memiliki jumlah siswa dengan total 142
siswa terbagi atas kelas I sampai dengan kelas VI, dan memiliki VI rombel.
Adapun jumlah siswa laki- laki sejumlah 79 orang dan jumlah siswa
perempuan sejumlah 63 orang. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Jumlah Siswa dan Rombel SD Negeri 19 Lubuklinggau

Nama Tingkat Jumlah Siswa Wali


No Kurikulum Ruangan
Rombel Kelas L P Total Kelas
Kurikulum
1 Kelas 1 1 21 11 32 Yusnawati RK 1
SD 2013
Shelva M Kurikulum
2 Kelas 2 2 9 6 15 RK 2
Tanjung SD 2013
Kurikulum
3 Kelas 3 3 16 6 22 Zawiyah RK 3
SD 2013
Kurikulum
4 Kelas 4 4 11 15 26 Betti RK 4
SD 2013
Kurikulum
5 Kelas 5 5 13 15 28 Srijana RK 5
SD 2013
Kurikulum
6 Kelas 6 6 9 10 19 Suwanti RK 6
SD 2013
9

4. Jumlah Guru dan Tenaga Pendukung


Untuk mendukung berjalannya proses pembelajaran yang ada di
sekolah dibutuhkan tenaga pendidik dan tenaga pendukung lainnya. Di SD
Negeri 19 Lubuklinggau terdapat 15 SDM yang dapat mendukung agar
tercapainya proses pembelajaran yang terstruktur untuk mencapai hasil dan
tujuan yang berdasarkan visi dan misi sekolah. Data tersebut dapat di lihat
pada tabel 2.2

Tabel 2.2
Jumlah Ptk SD Negeri 19 Lubuklinggau

Tingkat Pendidikan Terakhir


No Status/Jabatan <
SLTA D2 D3 S1*) S2 S3
SLTP
1 Kepala Sekolah - - - - 1 - -
2 Guru PNS - - - - 8 - -
3 Guru Sukwan/Honor - 1 1 - 3 - -
4 Penjaga Sekolah - 1 - - - - -

5. Sarana dan Prasarana Olahraga


Pada mata pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
dibutuhkan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran
guna menghasilkan target yang diinginkan. SD Negeri 19 Lubuklinggau
memiliki beberapa sarana dan prasarana olahraga, data tersebut dapat
dilihat pada tabel 2.3

Tabel 2.3
Sarana dan Prasarana Olahraga SD Negeri 19 Lubuklinggau

No Jenis Prasarana Kepemilikan Jumlah Status


1 Bola voli Milik 1 Baik
2 Bola sepak Milik 2 Baik
3 Bola basket Milik 1 Baik
4 Cone Milik 6 Baik
10

5 Matras Milik 1 Baik


6 Turbo Milik 4 Baik
7 Pemukul roundest Milik 1 Baik
8 Tongkat estafet Milik 4 Baik
9 Raket bulutangkis Milik 6 4 baik, 2 tidak baik
10 Bet Milik 4 2 baik, 2 tidak baik
11 Net tenis meja Milik 2 Baik
12 Meja pingpong Milik 1 Baik
13 Matras kecil Milik 10 Baik

6. Struktur Organisasi Sekolah


Di setiap instansi terdapat struktur organisasi guna mempermudah
dalam membaca tupoksi dari tiap-tiap SDM yang ada. Di SD Negeri 19
Lubuklinggau juga terdapat struktur organisasi. Data tersebut dapat di lihat
seperti data di atas sebelumnya, data tertuang pada Bagan 2.1
11

Bagan 2.1
Struktur Oragnisasi SD Negeri 19 Lubuklinggau

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KOTA LUBUKLINGGAU

KEPALA SEKOLAH
Tumi Hartini, S.Pd.I

GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI
YUSNAWATI, S.Pd. SHELVA.M, S.Pd. ZAWIYAH, S.Pd. BETTI ERWITA, S.Pd.SD SRIJANA, S.Pd.SD SUWANTI, S.Pd.

GURU PAI GURU OLAHRAGA GURU MULOK GURU SBK GURU MAPEL
1. ARIANTO SIMATUPANG, S.Pd.
LISDAWATI, S.Pd.i OKTIFA TWD, S.Pd. RIKO ERTANTO,A.Ma. MERINA, S.Pd.
2. RIZKI NAULI SAPUTRA, S.Pd.

KEPALA TU PENJAGA SEKOLAH

LINDA YULIANTI ERDIANSYAH


12

B. Deskripsi Isu
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, isu adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak
terjamin kebenarannya. Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu yang ditemukan peserta pada waktu orientasi selama 5 bulan di
Instansi tempat peserta ditugaskan yaitu SD Negeri 19 Lubuklinggau. Sumber isu
berasal dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
serta inisiatif peserta sendiri berdasarkan persetujuan atasan.
1. Kurangnya kesadaran guru dalam membuat perangkat pembelajaran berupa
RPP
2. Kurangnya penerapan tugas praktek pola hidup bersih dan sehat pada siswa
kelas VI SD Negeri 19 Lubuklinggau
3. Rendahnya minat siswa dalam mengumpulkan tugas olahraga selama masa
pandemi

C. Analisis Isu
Untuk membantu menentukan isu utama yang akan dibahas, maka
digunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu melalui pendekatan AKPK,
yaitu :
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematika : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan : Masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
13

Tabel 2.4
Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu (AKPK)

BOBOT KETERANGAN
5 sangat kuat pengaruhnya
4 kuat pengaruhnya
3 sedang pengaruhnya
2 kurang pengaruhnya
1 sangat kurang pengaruhnya

Isu yang ada di unit kerja ini kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan), maka analisis
dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.5
Analisis Isu (AKPK)

NO ISU A K P K JML PRKT


Kurangnya kesadaran guru

1 dalam membuat perangkat 3 4 3 4 14 III


pembelajaran berupa RPP

Kurangnya penerapan tugas


praktek pola hidup bersih dan
2 sehat pada siswa kelas VI SD 5 4 4 4 17 I

Negeri 19 Lubuklinggau

Rendahnya minat siswa


dalam mengumpulkan tugas
3 4 3 4 4 15 II
olahraga selama masa
pandemi

Dari ketiga penyebab terjadinya isu tersebut kemudian dilakukan analisis


lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG untuk menentukan
penyebab utamanya sebagai berikut:
a. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
14

b. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan.
c. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaiamana mestinya.
Tabel 2.6
Analisis Isu (USG)

PENILAIAN Kriteria
NO. Jumlah Peringkat
MASALAH U S G
Rendahnya motivasi
guru dalam proses
1 pembelajaran 3 4 3 10 2

Kurangnya

2 perencanaan guru 3 3 3 9 3
dalam mengajar

Kurang menariknya
penjelasan guru
dalam memberikan
3 tugas pola hidup 4 3 4 11 1

bersih dan sehat


kepada siswa

Dari tebel diatas dapat dianalisis menggunakan metode penentuan kualitas


masalah dengan alat analisis USG maka dihasilkan ranking tertinggi yaitu kurang
menariknya penjelasan guru dalam memberikan tugas pola hidup bersih dan
sehat kepada siswa. Maka dalam rancangan aktualisasi ini peserta mengangkat
isu “Mengoptimalkan penerapan tugas praktek pola hidup bersih dan sehat
pada siswa kelas VI SD Negeri 19 Lubuklinggau.”
15

D. Argumentasi Terhadap Core Isu Terpilih


Pelatihan dasar CPNS Golongan III Kota Lubuklinggau dilaksanakan
selama 21 hari on campus dan 30 hari off campus sesuai dengan proses yang
disyaratkan dalam Pelatihan Dasar Golongan III. Beberapa kegiatan yang telah
dirancang dan disusun sedemikian rupa memiliki satu tujuan akhir yaitu mencari
solusi dari core isu dalam kegiatan ini yaitu Mengoptimalkan penerapan tugas
praktek pola hidup bersih dan sehat pada siswa kelas VI SD Negeri 19
Lubuklinggau.

E. Nilai Nilai Dasar Profesi PNS


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab sedangkan
akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama , yaitu untuk menyediakan
kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas vertikal
(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas
horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,
akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas berupa
: Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja. Dalam
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-
nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
16

a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah


dimana pimpinan memilki peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan
tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang
lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik
menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN
dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar
17

memiliki karakter yang ku at dengan nasionalisme dan wawasan


kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Nilai - nilai yang berhubungan dengan butir - butir pancasila


b. Cinta Tanah Air
c. Rela Berkorban
d. Persatuan
e. Integritas

3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan
untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut .
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan
antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar.
Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau
apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau
etos individu/kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur
tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
18

ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh


sekelompok profesional tertentu.

Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN


adalah:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas.


b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi internal negara, tugas, status, kekuasaan
dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-


undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.


2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
19

3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.


4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performa untuk mencapai target
(rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
20

melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan


pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu :
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi.
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah
dijanjikan.
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap.
21

4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat


dapat dipercaya.
5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang
baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk
bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri
sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap
godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang
tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
22

mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang


mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama
dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai
kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan
baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan
kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan
berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu
tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah
ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada
habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk
mencari harta sebanyak-banyaknya.
23

h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas.
Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega
dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari
hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau
ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya
sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan
kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

Selain mendapatkan materi tentang nilai – nilai dasar PNS, peserta diklat
on campus juga mendapatkan materi mengenai pemahaman kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI yaitu Pelayanan Publik, Whole of Government, dan
Manajemen ASN. Penjelasan dari ketiga materi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh Instansi pemerintah di Pusat, di daerah, dan di lingkungan
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Unsur dalam Pelayanan Publik terdiri dari 3, yaitu:
a. Organisasi penyelenggara pelayanan;
b. Penerima layanan pelanggan yaitu orang atau masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan, dan
c. Kepuasan diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
24

Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan


publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1) Partisipasi
2) Transparan
3) Responsif
4) Tidak diskriminatif
5) Efektif dan efisien
6) Aksesibel
7) Akuntabel
8) Berkeadilan

2. Whole of Government
Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari seluruh sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan perumusan kebijakan, manajemen program, dan
pelayanan publik.
Whole of Government bertujuan menciptakan Good Governance di mana
terdapat tiga pilar di dalamnya, yaitu pemeritah, swasta/bisnis dan masyarakat.
Adapun WoG diperlukan, antara lain:
a. Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,
programpembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraanpemerintahan yang lebih baik;
b. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintahsebagai
penyelenggara kebijakan dan layanan publik;
c. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, satu sektor bisa menjadi sangat
superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak
berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau ‘saling membunuh’;
d. Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong perilaku dan nilai
individu maupun kelompok yang menyempit pada kepentingan sektornya yang
kontra produktif terhadap tujuan-tujuan yang lebih besar atau yang berskala
nasional; dan
25

e. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi.
Adapun indikator dari Whole of Govermenmet, antara lain: Integrasi,
Koordinasi; dan Kapasitas.

3. Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan upaya pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika, profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari KKN. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan
penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier,
pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan perlindungan.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaraan
m. Keadilan
n. Kesejahteraan

F. Matrik Rancangan
Setiap tahapan kegiatan yang dilakukan dalam masa habituasi memiliki
keterkaitan dengan nilai dasar profesi PNS. Selain itu juga harus memiliki
kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta penguatan nilai organisasi.
26

Adapun kegiatan yang saya lakukan dapat dijelaskan dalam tabel 2.7 pada
halaman 27 sampai dengan halaman 32.

G. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilakukan dalam masa off campus, selama
30 hari kerja. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 21 Juni sampai dengan 25 Juli
2021. Adapun rincian jadwal kegiatan aktualisasi yang saya lakukan dapat dilihat
pada tabel 2.8 di halaman 33.
27

Tabel 2.7
Rancangan Aktualisasi

KONTRIBUSI PENGUATAN
OUTPUT / HASIL KETERKAITAN SUBTANSI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN MATA PELATIHAN
MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 Melakukan 1. Mengatur jadwal Terlaksananya Akuntabilitas Dengan melakukan Kegiatan ini
Koordinasi pertemuan dengan Koordinasi dengan Kejelasan : Dalam koordinasi sebelum dapat
dengan mentor, mentor mentor, wali kelas, berkomunikasi dengan mentor melaksanakan memperkuat dan
wali kelas, 2. Melakukan orang tua dan tentang isu yang akan kegiatan merupakan mendukung nilai
orang tua dan konsultasi terkait peserta didik diangkat harus jelas dan bentuk etika dan nilai organisasi
peserta didik pelaksanaan 1. Lembar sesuai dengan keadaan akhlak mulia sesuai berbudi pekerti
rencana kegiatan persetujuan sekolah. dengan misi sekolah luhur, dan
dengan mentor melaksanakan Transparansi : saya akan poin pertama yaitu berakhlak mulia.
dan wali kelas aktualisasi menyampaikan materi mendidik Hal ini terlihat
3. Menjelaskan dan 2. Foto saat pembelajaran dengan wali siswamenjadi anak dari adanya
berdiskusi terkait menemui mentor, kelas perlu transparansi yang sehat berbudi koordinasi atau
rangkaian wali kelas, orang supaya pelaksanaan kegiatan pekerti luhur, beriman meminta izin
kegiatan dengan tua dan peserta jelas tanpa ada yang ditutupi. dan bertaqwa kepada kepada mentor.
wali kelas didik Tuhan Yang Maha
4. Menyampaikan 3. Catatan dan Nasionalisme Esa.
rangkaian masukan dari Musyawarah : Dengan
kegiatan kepada mentor berkomunikasi dan
peserta didik dan bermusyawarah akan terjadi
orang tua kerjasama dan kemufakatan
5. Meminta saran bersama antara mentor, wali
dengan mentor kelas, orang tua dan peserta
didik

Etika Publik
Sopan santun : saya akan
menggunakan bahasa yang
28

sopan saat berkomunikasi


dengan mentor, wali kelas,
orang tua dan peserta didik
supaya terciptanya lingkungan
kerja yang baik

Komitmen Mutu
Efektif, Efisien : Saat
menemui dan berkomunikasi
dengan mentor, wali kelas,
orang tua dan peserta didik
waktu dan tempat harus
sesuai dengan keadaan
sehingga pertemuan dan
komunikasi akan berjalan
dengan lancar.

Anti Korupsi
Peduli, adil : harus adanya
kepedulian terhadap peserta
didik baik yang aktif dan
terutama yang tidak aktif.

Manajemen ASN
Pimpinan : saat akan
melaksanakan kegiatan harus
melapor ke mentor

2 Persiapan 1. Menyiapkan 1. Foto pembuatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini juga
pembuatan bahan – bahan video Tanggung jawab : Dalam mendukung visi misi selaras dengan
media dan untuk pembuatan pembelajaran pembuatan video organisasi di SD nilai organisasi
29

lembar agenda media 2. Video pembelajaran akan Negeri 19 yaitu


kegiatan pembelajaran pembelajaran bertanggung jawab atas isi lubuklinggau sesuai pengembangan
2. Membuat video untuk peserta video dan konsisten sesuai dengan misi poin potensi diri.
pembelajaran didik dengan waktu serta jadwal kedua yaitu melatih Yaitu kreatifitas
3. Membuat lembar 3. lembar agenda yang akan dilaksanakan. kecerdasan siswa agar kegiatan
agenda kegiatan kegiatan peserta sehingga mampu pembelajaran
peserta didik didik Nasionalisme mengembangan lebih menarik.
4. Membuat jadwal 4. jadwal kegiatan keadilan sila ke 5 : Saya potensi dirinya
kegiatan akan menerapkan media dan
lembar agenda kegiatan untuk
seluruh peserta didik tanpa
mendeskriminasi latar
belakang sosial dan ekonomi

Etika publik
Cermat : Sebagai pendidik
akan menyiapkan materi dan
video pembelajaran harus
benar – benar teliti dan sesuai
dengan kebutuhan siswa

Komitmen Mutu
Inovasi : dengan adanya
video pembelajaran dan
lembar agenda kegiatan yang
akan dibuat merupakan salah
satu langkah inovasi yang bisa
meningkatkan mutu
pembelajaran
30

Anti Korupsi
Jujur : Saya akan membuat
video pembelajaran yang
bersumber dari internet
sebagai referensi

Pelayan Publik
Tidak diskriminatif : Pada
saat membuat video
pembelajaran dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan
kepada peserta didik tidak
akan membeda – bedakan

3 Melaksanakan 1. Menyampaikan 1. Peserta didik Akuntabilitas Sesuai dengan visi Dengan


kegiatan materi dan mengetahui Konsistensi : video yang sekolah mengikuti
penerapan langkah-langkah materi dan ditugaskan sesuai dengan menghasilkan lulusan kegiatan ini turut
tugas praktek kegiatan kepada langkah-langkah yang dibuat yang cerdas, terampil mendukung nilai
pola hidup peserta didik kegiatan dan taqwa. Selain itu – nilai organisasi
bersih dan 2. Mengirim media 2. Peserta didik Nasionalisme juga memberikan di SD negeri 19
sehat berupa video dapat Kemanusiaan sila ke 2 : kontribusi terhadap yaitu nilai
edukasi mempraktekan dalam proses pembelajaran misi poin pertama terampil, dan
3. Peserta didik materi yang pemberian materi tidak ada yaitu mendidik siswa sehat. Mampu
melaksanakan diberikan perbedaan antar peserta didik menjadi anak yang mengembangka
kegiatan sesuai 3. Foto dan video berdasarkan agama, suku, ras sehat, berbudi pekerti n potensinya
dengan tata cara peserta didik dan golongan luhur, beriman dan dengan terampil
dan waktu yang 4. Foto peserta bertaqwa kepada mengatur pola
telah disepakati. didik dan Etika publik Tuhan Yang Maha hidup sehat.
4. Peserta didik pengisian lembar Bertanggung jawab : dalam Esa.
mengisi lembar agenda kegiatan proses pembelajaran akan
agenda kegiatan. tuntas sesuai dengan target,
31

jadwal yang telah ditentukan

Komitmen mutu
Berorientasi mutu : tetap
akan menjadi prioritas utama
meskipun banyak kendala
tetapi tetap harus memiliki
orientasi mutu supaya
menghasilkan proses
pembelajaran yang
berkualitas.

Pelayan Publik
Efektif, Efisien : Saat
memberikan media
pembelajaran dalam
menjelaskan materi harus
mudah dimengerti peserta
didik agar tercapainya tujuan.

4 Mengevaluasi 1. Membuat lembar 1. Lembar evaluasi Aktuntabilitas Kegiatan ini Dengan


hasil evaluasi penilaian. penilaian. Tanggung Jawab : mendukung visi SD mengikuti
pelaksanaan 2. Pengumpulan 2. Lembar agenda pengoreksian merupakan Negeri 19 kegiatan ini turut
kegiatan lembar agenda kegiatan harian tanggung jawab guru dan Lubuklinggau yaitu mendukung nilai
kegiatan peserta yang telah salah satu bentuk kepatuhan menghasilkan lulusan oganisasi di SD
didik. dilaksanakan dalam melaksanakan tupoksi. yang cerdas, terampil Negeri 19
3. Mengoreksi dan peserta didik. Nasionalisme dan taqwa. Selain itu lubuklinggau
memberikan 3. Lembar evaluasi Jujur : dalam pengoreksian dapat meningkatkan yaitu taqwa.
penilaian sesuai penilaian peserta akan dilakukan dengan jujur disiplin dan etos kerja Salah satu
dengan hasil yang didik dalam sesuai dengan kemampuan yang tinggi dengan bentuk taqwa
diperoleh. melaksanakan siswa. percaya diri adalah memiliki
32

tugas praktik Etika Publik kejururan saat


PHBS. Cermat : pengoreksian akan melakukan
dilakukan dengan cermat evaluasi
sehingga tidak ada siswa yang kegiatan.
dirugikan.

Komitmen Mutu
Efisien :
Dalam pengoreksian akan
dilakukan dengan cepat dan
tepat sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.

Anti Korupsi
Kerja keras : Pengoreksian
akan dilakukan dengan
sunguh-sungguh dan sesuai
dengan waktu yang
dijadwalkan.

Pelayan publik
Tidak diskriminatif : saat
pengoreksian tidak akan
membeda – bedakan peserta
didik berdasarkan unsur-unsur
lain sehingga pengoreksian
yang dilakukan adil.
33

Tabel 2.8
Rancangan Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Bln Juni Juli

No Kegiatan Tgl 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Hari
S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M
1 Melakukan
Koordinasi
dengan mentor,
wali kelas, orang
tua dan peserta
didik
2 Persiapan
pembuatan
media dan buku
agenda kegiatan
3 Melaksanakan
Kegiatan

4 Mengevaluasi
hasil
pelaksanaan
kegiatan

Ket:
Kegiatan Hari Libur
34

BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. HASIL PENDALAMAN CORE ISSUE TERPILIH


Pelaksanaan aktualisasi dimasa habituasi yang peserta lakukan meliputi
empat tahap kegiatan mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan tahap
evaluasi hasil. Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan dari tanggal 21 Juni sampai
dengan 25 Juli 2021. Rencana aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Calon ASN
akan direalisasikan selama off campus di instansi kerja peserta yaitu di SD Negeri
19 Lubuklinggau. Jadwal implementasi nilai-nilai aktualisasi ini yang terangkum
dalam rencana kegiatan memungkinkan adanya perubahan, sesuai dengan
kondisi yang peserta hadapi pada saat dilapangan. Adapun kegiatan yang akan
peserta lakukan sebagai perwujudan penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN
dalam melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi dengan mentor, wali kelas, orangtua dan peserta


didik
Kegiatan ini bertujuan agar rancangan yang dibuat peserta disepakati oleh
mentor, wali kelas, orang tua dan peserta didik sehingga dapat terlaksana dengan
baik dan sesuai dengan tujuan kegiatan yang ingin dicapai.
Deskripsi selengkapnya seperti dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Kegiatan 1
Melakukan koordinasi dengan
Judul Kegiatan
mentor, wali kelas, orang tua dan
peserta didik

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 21 - 26 Juni 2021

Daftar Lampiran Lampiran 1

34
35

1. Uraian tahapan kegiatan:


a. Mengatur jadwal pertemuan dengan mentor
b. Melakukan konsultasi terkait pelaksanaan rencana kegiatan dengan
mentor
c. Menjelaskan dan berdiskusi terkait rangkaian kegiatan dengan wali
kelas
d. Menyampaikan rangkaian kegiatan kepada peserta didik dan orang
tua
e. Meminta saran dengan mentor
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi:
a. AKUNTABILITAS :
Kejelasan
-
Dalam berkomunikasi dengan mentor tentang isu yang diangkat,
rencana kegiatan dan pelaksanaannya peserta harus
menyampaikan dengan jelas dan sesuai dengan keadaan
disekolah.
b. NASIONALISME
Nilai Musyawarah
- Dengan berkomunikasi dan bermusyawarah akan terjadi
kerjasama dan kemufakatan bersama antara peserta dengan
mentor, wali kelas, orang tua dan peserta didik.
c. ETIKA PUBLIK
Sopan Santun
- Dalam berkomunikasi dengan mentor, wali kelas, orang tua dan
peserta didik selalu mengunakan bahasa sopan supaya terciptanya
lingkungan kerja yang baik.
d. KOMITMEN MUTU
Efektivitas dan Efesiensi
- Saat menemui dan berkomunikasi dengan mentor, wali kelas, orang
tua, dan peserta didik waktu dan tempat harus sesuai dengan
keadaan sehingga pertemuan dan komunikasi tetap berjalan
dengan lancar
36

e. ANTI KORUPSI
Peduli dan Adil
- Dalam menyampaikan kegiatan dengan peserta didik, harus adil
dan adanya kepedulian terhadap peserta didik yang aktif dan
terutama kepada peserta didik yang tidak aktif.
f. MANAJEMEN ASN
Pimpinan
- Saat melaksanakan kegiatan harus melapor dengan mentor
3. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence
a. Musyawarah
- Berkonsultasi dengan mentor secara langsung mengenai
kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan
terkait dengan isu yang diangkat.
- Menjelaskan dan berdiskusi terkait rangkaian kegiatan dengan
wali kelas
- Menyampaikan rangkaian kegiatan dengan peserta didik dan
orang tua
4. Konstribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi Misi Organisasi dan
Penguatan nilai-nilai Organisasi
Pada tahap ini dapat berkonstribusi dalam organisasi visi dan misi
sekolah SD Negeri 19 Lubuklinggau. Dari kegiatan yang telah peserta
laksanakan yaitu dengan melakukan koordinasi sebelum melaksanakan
kegiatan merupakan bentuk etika dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan
misi sekolah poin pertama yaitu mendidik siswa menjadi anak yang sehat,
berbudi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Dengan berkoordinasi maka tujuan pembelajaran bisa dikaitkan
dengan pencapaian tujuan sekolah
5. Analisis Dampak /Output

Dampak jika kegiatan konsultasi tidak menerapkan nilai Akuntabilitas
(Kejelasan) tidak dilaksanakan maka yang akan terjadi tidak
mendapatkan kejelasan informasi yang disampaikan mengenai isu
yang diangkat untuk kegiatan aktualisasi. Isu yang disampaikan sulit
37

dipahami dan dipercaya akan kebenarannya oleh mentor



Dampak jika berkomunikasi tidak menerapkan Nasionalisme
(Musyawarah) maka yang akan terjadi yaitu :
-
Tidak terwujudnya kerjasama yang baik dengan mentor, wali kelas,
orang tua dan peserta didik serta kegiatan tidak terlaksana dengan
baik.
-
Kegiatan diskusi tidak mendapatkan hasil sesuai dengan yang
diharapkan serta tidak dapat dilaksanakan secara bersama.
-
Tidak terwujudnya sikap saling menghormati atas keputusan yang
diberikan oleh mentor serta tidak dapat menerapkan sikap
musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk menjalin
komunikasi yang baik.

Dampak jika kegiatan berkomunikasi tidak menerapkan Etika Publik
(Sopan Santun) maka yang akan terjadi tidak terwujudnya komunikasi
dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun saat
berkomunikasi dengan mentor, wali kelas, orang tua dan peserta didik
sehingga tidak teciptanya lingkungan kerja yang baik.

Dampak jika kegiatan koordinasi tidak menerapkan komitmen mutu
(Efektif dan Efisien) maka yang akan terjadi yaitu tidak terwujudnya
efektif dan efisien waktu dan tempat pertemuan dengan mentor, wali
kelas, orang tua dan peserta didik yang diharapkan.

Dampak jika kegiatan berkomunikasi tidak menerapkan anti korupsi
(Peduli dan Adil) maka yang akan terjadi yaitu dalam menyampaikan
kegiatan dengan peserta didik, tidak adil dan tidak ada kepedulian
terhadap peserta didik yang tidak aktif

Dampak jika kegiatan konsultasi tidak menerapkan manajemen ASN
maka yang terjadi yaitu tidak terwujudnya pelakasanan komunikasi
yang diharapkan antara penulis dan mentor.
38

2. Persiapan pembuatan media dan lembar agenda kegiatan

Pada kegiatan ini tujuannya adalah mempersiapkan media dan lembar


agenda kegiatan gunanya untuk mempermudah, memperlancar dan
meningkatkan penerapan tugas praktek pola hidup bersih dan sehat pada siswa
kelas VI SD Negeri 19 Lubuklinggau.
Deskripsi selengkapnya seperti dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.2 Kegiatan 2
Persiapan pembuatan media dan
Judul Kegiatan
lembar agenda kegiatan

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 28 Juni – 3 Juli 2021

Daftar Lampiran Lampiran 2

1. Uraian tahapan kegiatan:


a. Menyiapkan bahan-bahan untuk pembuatan media pembelajaran
b. Membuat video pembelajaran
c. Membuat lembar agenda kegiatan peserta didik
d. Membuat jadwal kegiatan
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi:
a. AKUNTABILITAS:
Tanggung Jawab
-
Dalam kegiatan ini peserta membuatan media pembelajaran
berupa video pembelajaran cara mencuci tangan dengan benar.
Peserta bertanggung jawab atas isi video dan konsisten sesuai
dengan waktu serta jadwal yang telah dibuat.
b. NASIONALISME:
Nilai Keadilan
-
Pada tahap ini peserta menjelaskan dan memberikan media
pembelajaran berupa video pembelajaran cara mencuci tangan
dengan benar dan lembar agenda kegiatan untuk seluruh anak
tanpa mendeskriminasi
c. ETIKA PUBLIK :
Cermat
-
Pada kegiatan ini peserta menyiapkan materi dengan media
39

pembelajaran menggunakan video pembelajaran cara cuci tangan


dengan benar dan harus benar – benar teliti serta sesuai dengan
kebutuhan siswa saat ini
d. KOMITMEN MUTU :
Inovasi
-
Dalam tahap ini pembuatan media pembelajaran berupa video
pembelajaran dan lembar agenda kegiatan yang dibuat
merupakan salah satu langkah inovasi yang bisa meningkatkan
mutu pembelajaran
e. ANTI KORUPSI
Jujur
-
Dalam pembuatan media pembelajaran berupa video
pembelajaran cara mencuci tangan dengan benar dan video
sosialisasi prilaku hidup bersih dan sehat yaitu bersumber dari
internet sebagai referensi dalam penyampaian materi kepada
peserta didik
f. PELAYAN PUBLIK
Tidak Diskriminatif
-
Pada saat membuat video pembelajaran dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan kepada peserta didik tidak ada unsur
membeda–bedakan golongan, agama, suku dan ras.
3. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence
a. Musyawarah
Berkonsultasi dengan mentor langsung untuk pelaksanaan kegiatan
2 agar peserta dapat melaksanakan tahap persiapan pembuatan
media berupa video pembelajaran dilingkungan sekolah, lembar
agenda kegiatan dan jadwal kegiatan .
b. Persiapan
Mempersiapkan bahan-bahan dalam pembuatan media
pembelajaran berupa video pembelajaran, membuat lembar agenda
kegiatan dan jadwal kegiatan
40

4. Konstribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi Misi Organisasi dan


Penguatan nilai-nilai Organisasi
Adapun kontribusi terhadap visi, misi dan tujuan SD Negeri 19
Lubuklinggau dari kegiatan yang telah peserta laksanakan adalah
persiapan pembuatan video pembelajaran, Lembar agenda kegiatan
peserta didik, dan jadwal kegiatan. Dengan melakukan Kegiatan ini
mendukung misi organisasi di SD Negeri 19 lubuklinggau sesuai dengan
misi poin kedua yaitu melatih kecerdasan siswa sehingga mampu
mengembangkan potensi dirinya dalam pembelajaran PBM dengan
tujuan berjalan efektif. Setelah adanya kontribusi dalam tahap
persiapan maka terwujudnya sumber daya manusia yang efektif.
5. Analisis Dampak /Output
 Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Akuntabilitas (Tanggung
Jawab) maka yang akan terjadi tidak terwujudnya pembuatan video
pembelajaran yang bertanggung jawab, tidak konsisten waktu
penyelesaian yang sesuai dengan jadwal yang dibuat.
 Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Nasionalisme (keadilan) maka
yang akan terjadi dalam proses persiapan akan membedakan atau
mengelompokkan siswa berdasarkan sosial
 Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Etika Publik (Cermat) maka
yang akan terjadi tidak terwujudnya materi dengan media video
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
 Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Komitmen Mutu (Inovasi)
maka yang akan terjadi tidak terwujudnya video pembelajaran dan
lembar agenda kegiatan yang bisa meningkatkan mutu pembelajaran
yang merupakan salah satu langkah inovasi.
 Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Anti korupsi (Jujur) maka yang
akan terjadi tidak terwujudnya pembuatan media pembelajaran berupa
video pembelajaran yang bersumber dari internet sebagai referensi
 Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Pelayan Publik (Tidak
diskriminatif) maka yang akan terjadi tidak terwujudnya nilai keadilan
kepada peserta didik saat pelaksanaan.
41

3. Melaksanakan kegiatan penerapan tugas praktek pola hidup bersih dan


sehat
Kegiatan ini bertujuan agar mempermudah peserta didik dalam menerapkan
tugas praktek pola hidup bersih dan sehat sehingga meningkatnya kesehatan
peserta didik. Harapannya setelah peserta didik melaksanakan kegiatan
penerapan tugas praktek pola hidup bersih dan sehat mereka terbiasa untuk
selalu melakukan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 3.3 Kegiatan 3
Melaksanakan kegiatan penerapan
Judul Kegiatan
tugas praktek pola hidup bersih dan
sehat

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 5 - 17 Juli 2021

Daftar Lampiran Lampiran 3

1. Uraian tahapan kegiatan:


a. Menyampaikan materi dan langkah-langkah kegiatan kepada
peserta didik
b. Mengirim media berupa video pembelajaran
c. Peserta didik melaksanakan kegiatan sesuai dengan tata cara dan
waktu yang telah disepakati
d. Peserta didik mengisi lembar agenda kegiatan.

2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi:


a. AKUNTABILITAS :
Konsistensi
-
Untuk kegiatan ini peserta mengarahkan agar peserta didik dapat
melaksanakan kegiatan penerapan tugas praktek pola hidup
bersih dan sehat dalam hal ini video yang ditugaskan sesuai
dengan yang diberikan
b. NASIONALISME :
Kemanusiaan
-
Dalam kegiatan proses pembelajaran pemberian materi tidak ada
perbedaan antar peserta didik berdasarkan agama, suku, ras dan
golongan
42

c. ETIKA PUBLIK :
Bertanggung Jawab
-
Dalam pelaksanaan penerapan tugas praktek pola hidup bersih
dan sehat peserta akan menuntaskan kegiatan sesuai dengan
tujuan dan jadwal yang telah ditentukan.
d. KOMITMEN MUTU :
Berorientasi Mutu
-
Tetap akan menjadi prioritas utama meskipun banyak kendala dan
tetap harus memiliki orientasi mutu supaya menghasilkan proses
pembelajaran yang berkualitas.
e. PELAYAN PUBLIK
Efektif dan Efisien
-
Saat memberikan media pembelajaran dalam menjelaskan materi
harus mudah dimengerti peserta didik agar tercapainya tujuan
3. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence
 Komunikasi
Pada kegiatan ini guru menggunakan komunikasi pada peserta
didik melalui grup wa untuk menyampaikan materi dan pelaksanaan
peserta didik menerapkan tugas praktek pola hidup bersih dan
sehat dalam melaksanakan kegiatan
4. Konstribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi Misi Organisasi dan
Penguatan nilai-nilai Organisasi
Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat
berkontribusikan dengan Visi sekolah menghasilkan lulusan yang cerdas,
terampil dan taqwa. Selain itu juga memberikan kontribusi terhadap misi
poin pertama yaitu mendidik siswa menjadi anak yang sehat, berbudi
pekerti luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah adanya kontribusi dalam pelaksanaan pembelajaran maka
terwujudnya pembelajaran yang mendukung visi sekolah.
43

5. Analisis Dampak /Output


a. Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Akuntabilitas (Konsistensi) :
maka yang akan terjadi tidak terwujudnya tujuan pembelajaran
dalam hal ini video yang ditugaskan tidak sesuai dengan yang
diberikan.
b. Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Nasionalisme
(Kemanusiaan sila ke 2) : maka yang akan terjadi tidak terwujudnya nilai
kemanusiaan dalam proses pembelajaran karena membeda - bedakan
peserta didik berdasarkan agama, suku, ras dan golongan.
c. Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Etika Publik (Bertanggung
Jawab) : maka yang akan terjadi tidak terwujudnya proses pembelajaran
yang tuntas sesuai dengan tujuan, jadwal yang telah ditentukan.
d. Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Komitmen Mutu
(Berorientasi Mutu) : maka yang akan terjadi tidak terwujudnya
kualitas mutu pembelajaran yang baik dalam proses kegiatannya.
e. Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Pelayan Publik (Efektif dan
Efisien) : maka yang akan terjadi tidak terwujudnya kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang mudah dimengerti peserta didik
sehingga mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran.
44

4. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan


Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan tugas praktek pola
hidup bersih dan sehat pada siswa kelas VI SD Negeri 19 Lubuklinggau yang
telah dilaksanakan dan tersampaikan kepada siswa dengan baik, serta sesuai
dengan tujuan dari kegiatan pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Deskripsi selengkapnya seperti dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Kegiatan 4


Mengevaluasi hasil pelaksanaan
Judul Kegiatan
kegiatan

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 19 – 24 Juli 2021

Daftar Lampiran Lampiran 4

1. Uraian tahapan kegiatan:


a. Membuat lembar evaluasi kegiatan
b. Pengumpulan lembar agenda kegiatan peserta didik
c. Mengoreksi dan memberikan penilaian sesuai dengan hasil yang
diperoleh
2. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi:
a. AKUNTABILITAS :
Tanggung Jawab
-
Pada kegiatan ini guru melakukan pengoreksian merupakan bentuk
tanggung jawab guru dan salah satu kepatuhan dalam
melaksanakan tupoksi.
b. NASIONALISME :
Jujur sila ke 5
- Dalam tahap ini guru mengoreksi tugas dilakukan secara jujur sesuai
dengan kemampuan peserta didik dalam melaksanakan tugas
praktek
c. ETIKA PUBLIK :
Cermat
- Kegiatan ini guru mengkoreksi tugas peserta didik dilakukan dengan
cermat sehingga tidak ada peserta didik yang merasa dirugikan.
45

d. KOMITMEN MUTU :
Efisien
- Guru dalam pengoreksian tugas praktek peserta didik dilakukan
dengan cepat dan tepat sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
e. ANTI KORUPSI
Kerja Keras
- Dalam kegiatan ini guru mengoreksi tugas praktek peserta ddik
dilakukan dengan sunguh-sungguh dan sesuai dengan pencapaian
waktu yang dijadwalkan.
f. PELAYAN PUBLIK
Tidak Diskriminatif
- Dalam tahap ini guru mengoreksi tidak akan membeda – bedakan
peserta didik berdasarkan unsur-unsur lain sehingga pengoreksian
yang dilakukan adil.
3. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence
 Teliti
Dalam kegiatan ini guru harus teliti dalam pemberian nilai tugas praktik
siswa tentang pola hidup bersih dan sehat. Sehingga dapat
membedakan siswa yang masih belum benar melakukan gerakan dan
aktivitas tentang pola hidup bersih dan sehat yang disosialisasikan oleh
guru.
4. Konstribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi Misi Organisasi dan
Penguatan nilai-nilai Organisasi
Pada kegiatan ini dapat berkonstribusi dalam organisasi Visi dan Misi
sekolah SDN 19 Lubuklinggau. Terkait isu yang diambil diharapkan
dapat mendukung visi sekolah yaitu menghasilkan lulusan yang
cerdas, terampil dan taqwa. Selain itu dapat meningkatkan disiplin dan
etos kerja yang tinggi dengan percaya diri. Dalam pelaksanaan
penilaian maka terwujudlah kegiatan yang mendukung visi
sekolah.
46

5. Analisis Dampak /Output


• Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Akuntabilitas (Tanggung
Jawab) : maka yang akan terjadi tidak terwujudnya pengoreksian
tugas praktik peserta didik padahal merupakan tupoksi dari guru.
• Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Nasionalisme (Jujur) : maka
yang akan terjadi tidak terwujudnya pengoreksian tugas praktik yang
jujur sesuai dengan kemampuan peserta didik.
• Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Etika Publik (Cermat) :
maka yang akan terjadi tidak terwujudnya pengoreksian tugas praktik
yang cermat sehingga ada peserta didik yang dirugikan.
• Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Komitmen Mutu (Efisien) :
maka yang akan terjadi tidak terwujudnya pengoreksian tugas praktik
peserta didik yang dilakukan dengan cepat dan tepat sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan.
• Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Anti Korupsi (Kerja Keras) :
maka yang akan terjadi tidak terwujudnya proses pengoreksian tugas
praktik peserta didik yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
sesuai dengan pencapaian waktu yang dijadwalkan.
• Dampak jika kegiatan tidak menerapkan Pelayan Publik (Tidak
Diskriminatif) : maka yang akan terjadi pengoreksian tugas praktik
dengan membeda-bedakan peserta didik berdasarkan unsur-unsur
lain sehingga pengoreksian yang dilakukan tidak adil.
47

B. Capaian Aktualisasi
Capaian aktualisasi dalam laporan ini meliputi waktu pelaksanaan aktualisasi, presentase capaian kegiatan,
persentase capaian tahapan kegiatan, nilai-nilai dasar profesi PNS yang terkait output dan keterangan. Penyajian capaian
aktualisasi dalam laporan ini disajikan dalam bantuk grafik dan bentuk tabel yang tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.5 Capaian Aktualisasi


Persentase Persentase Nilai ANEKA,
Tahapan Waktu Capaian Capaian Kedukdukan dan
No. Kegiatan Output Ket.
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan (%) Tahapan Peran ASN dalam
kegiatan (%) NKRI
1. Melakukan 6. Mengatur jadwal 21 Maret 100% 100%  Akuntabilitas Terlaksananya
Koordinasi pertemuan s.d. Koordinasi
dengan dengan mentor 26 Maret  Nasionalisme dengan mentor,
mentor, wali 7. Melakukan 2021 100% wali kelas, orang
kelas, orang konsultasi terkait  Etika Publik tua dan peserta
tua dan pelaksanaan didik
peserta didik rencana kegiatan  Komitmen Mutu 4. Lembar
dengan mentor persetujuan
dan wali kelas  Anti Korupsi melaksanakan
8. Menjelaskan dan 100% aktualisasi
berdiskusi terkait  Manajemen 5. Foto saat
rangkaian ASN menemui
kegiatan dengan mentor, wali
wali kelas kelas, orang
tua dan
9. Menyampaikan 100% peserta didik
48

rangkaian 6. Catatan dan


kegiatan kepada masukan dari
peserta didik dan mentor
orang tua
10. Meminta saran 100%
dengan mentor
2. Persiapan 5. Menyiapkan 28 Juni 100% 100%  Akuntabilitas 5. Foto
pembuatan bahan – bahan s.d. pembuatan
media dan untuk pembuatan 3 Juli  Nasionalisme video
lembar agenda media 2021 pembelajaran
kegiatan pembelajaran  Etika Publik 6. Video
6. Membuat video 100% pembelajaran
pembelajaran  Komitmen Mutu untuk peserta
7. Membuat lembar 100% didik
agenda kegiatan  Anti Korupsi 7. lembar
peserta didik agenda
8. Membuat jadwal 100%  Pelayan Publik kegiatan
kegiatan . peserta didik
8. jadwal
kegiatan
3. Melaksanakan 5. Menyampaikan 5 Juli 100% 100%  Akuntabilitas 5. Peserta didik
kegiatan materi dan s.d. mengetahui
penerapan langkah-langkah 17 Juli  Nasionalisme materi dan
tugas praktik kegiatan kepada 2021 langkah-
pola hidup peserta didik  Etika Publik langkah
bersih dan 6. Mengirim media 100% kegiatan
sehat berupa video  Komitmen Mutu 6. Peserta didik
pembelajaran. dapat
7. Peserta didik 100%  Pelayan Publik mempraktikan
melaksanakan materi yang
kegiatan sesuai diberikan
49

dengan tata cara 7. Foto dan video


dan waktu yang peserta didik
telah disepakati. 8. Foto peserta
8. Peserta didik 100% didik dan
mengisi lembar pengisian
agenda kegiatan. lembar
agenda
kegiatan
4. Mengevaluasi 4. Membuat lembar 19 Juli 100% 100%  Akuntabilitas 4. Lembar
hasil evaluasi s.d. evaluasi
pelaksanaan kegiatan. 24 Juli  Nasionalisme penilaian.
kegiatan 5. Pengumpulan 2021 100% 5. lembar agenda
lembar agenda  Etika Publik kegiatan
kegiatan peserta peserta didik.
didik.  Komitmen Mutu 6. foto dan video
6. Mengoreksi dan 100% peserta didik
memberikan  Anti Korupsi melaksanakan
penilaian sesuai tugas
dengan hasil  Pelayan Publik
yang diperoleh.
50

C. KENDALA DALAM PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN SOLUSINYA


1. Kendala
Adapun kendala yang dihadapi saat pelaksanaan aktualisasi di SD Negeri
19 Kota Lubuklinggau yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kendala dan Solusi
No. Kendala yang ditemui Solusi
1. Waktu yang terbatas dalam  Mengoptimalkan waktu sebaik
pembuatan laporan aktualisasi. mungkin agar tercapainya hasil
yang ingin dicapai yaitu
selesainya laporan aktualisasi.
2. Peserta didik masih ada yang  Selalu mengingatkan peserta
lupa dalam melaksanakan tugas didik akan tugas praktik pola
praktik pola hidup bersih dan hidup bersih dan sehat serta
sehat serta mengisi lembar mengisi lembar agenda kegiatan
agenda kegiatan harian. harian.
3. Waktu pengumpulan tugas yang  Tidak membatasi pengumpulan
tidak tepat waktu dikarenakan tugas pada jam tertentu dengan
keterbatasan kuota internet dan tetap memperhatikan hari dan
sebagian siswa menggunakan memberikan kesempatan dalam
HP orang tuanya. pengumpulan tugas boleh
melalui akun teman sekelas.
51

BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN

Kegiatan aktualisasi yang sudah dilaksanakan peserta mulai tanggal 21 Juni


sampai dengan 25 juli 2021 melibatkan seluruh kelas VI dengan jumlah siswa
sebanyak 19 orang. Dari hasil kegiatan aktualisasi yang telah peserta
dilaksanakan, disimpulkan bahwa pada dasarnya siswa mampu untuk
melaksanakan pola hidup bersih dan sehat dalam kesehariannya. Akan tetapi,
kegiatan pola hidup bersih dan sehat ini harus secara rutin dilaksanakan agar
menjadi suatu pembiasaan siswa dalam kehidupannya.

Pada awal sebelum peserta menerapkan kegiatan aktualisasi, penerapan


praktik pola hidup bersih dan sehat siswa masih kurang. Akan tetapi, setelah
peserta menerapkan kegiatan edukasi melalui video dan lembar agenda kegiatan
harian, siswa sudah mulai terbiasa dalam mempraktikan pola hidup bersih dan
sehat karena kegiatan dilakukan secara rutin dan terus-menerus agar melekat erat
dan menjadi kebiasaan siswa.

Hal itu terbukti dari hasil evaluasi akhir yang dilakukan peserta diperoleh
hasil bahwa sudah ada peningkatan pada kemampuan siswa dalam
melaksanakan pola hidup bersih dan sehat seperti sikat gigit, cuci tangan, sarapan
pagi dan memotong kuku. Dari total 19 siswa, 16 siswa sudah berhasil
membiasakan praktik pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-
harinya. Hanya ada 3 siswa yang belum terbiasa melaksanakannya. Hal ini
menandakan bahwa siswa sudah ada peningkatan dalam mempraktikan pola
hidup bersih dan sehat. Proses pembiasaan ini memang harus dilakukan secara
berkesinambungan dan berkelanjutan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki peserta, hasil yang diperoleh siswa dari
kegiatan pembiasaan praktik pola hidup bersih dan sehat sudah cukup. Akan
tetapi, masih harus ada tindak lanjut dalam kegiatan tersebut agar siswa secara
berkelanjutan dapat membiasakan praktik pola hidup bersih dan sehat serta
memperoleh hasil yang optimal.

51
52

Kegiatan aktualisasi ini memberikan pengalaman kepada peserta. Peserta


lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan ASN dan semakin semangat dalam
melaksanakan tugas-tugas sebagian ASN sesuai dengan tupoksi guru serta dapat
menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam proses melaksanakan tugas.

B. REKOMEDASI

Dalam pelaksanaan aktualisasi kegiatan perlu dilakukan dengan sebaik-


baiknya dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA. Apabila terdapat kendala
segera dikonsultasikan dengan pembimbing dan mentor. Rancangan aktulisasi ini
diharapkan dapat berjalan dengan baik sehingga mampu memberikan kontribusi
untuk meningkatkan kemampuan ASN menjadi profesional dalam pencapaian
sasaran kinerja di unit kerjanya. Beberapa rekomendasi dari hasil laporan
aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menciptakan proses pembejaran yang aktif, kreatif dan inovatif


diperlukan perlengkapan sarana penunjang.
2. Guru sebagai praktisi pendidikan harus menerapkan pendekatan
pembelajaran yang inovatif guna meningkatkan hasil belajar peserta didik
3. Komunikasi dalam pemberian materi pada proses pembelajaran daring
sangatlah penting demi kelancaran proses pembelajaran melalui media
sosial (WA) grup pembelajaran PJOK.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayan Publik: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Mulyana, Aina. 2018.Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun 2009. Online:
https://ainamulyana.blogspot.com/2018/07/permendikbud-nomor-20-tahun-
2018.html. Diakses 27 J u l i 2021.
BIODATA PESERTA

A. Data Pribadi
Nama : Rizki Nauli Saputra, S. Pd.
NIP : 19970612 202012 1 003
Tempat tanggal lahir : Curup, 12 Juni 1997
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jalan Garuda Dempo Kelurahan Linggau Ulu
Kecamatan Lubuklinggau barat II Kota Lubuklinggau
Status : Belum kawin
Email : rizkinaulisaputra12@gmail.com
No. Hp : 089671421212

B. Riwayat Pendidikan

Tahun
No Tingkat Sekolah
Lulus
1 SD SD Negeri 09 Curup Selatan 2009
2 SMP SMP Negeri 2 Curup Kota 2012
3 SMA SMA Negeri 1 Curup Tengah 2015
4 Strata 1 Universitas Bengkulu 2019
53

Lampiran 1

Berkoordinasi dan konsultasi kegiatan aktualisasi


54

Foto lembar persetujuan melaksanakan aktualisasi


55

Menjelaskan dan berdiskusi


Mengenai isu serta tahapan kegiatan PHBS dengan wali kelas
56

Menyampaikan rangkaian kegiatan


dengan peserta didik dan orang tua
57

Foto lembar catatan dan masukan dari mentor


58

Lampiran 2

Foto dan Screnshoot pembuatan video pembelajaran


59

Screenshoot video pembelajaran


60

Foto lembar agenda kegiatan harian peserta didik


61

Foto jadwal kegiatan


62

Lampiran 3
63

Screnshoot pemberian edukasi tentang PHBS


dan langkah-langkah kegiatan kepada peserta didik melalui grup WA
64

Foto peserta didik melakukan tugas praktik sikat gigi


65

Foto peserta didik melakukan tugas praktik cuci tangan


66

Foto peserta didik melakukan tugas praktik


membersihkan dan memotong kuku
67

Foto peserta didik melakukan tugas praktik sarapan


68

Screnshoot peserta didik mengirim tugas praktik


yang diberikan digrup WA
69

Foto peserta didik


mengisi lembar agenda kegiatan harian
70

Lampiran 4

Foto pembuatan lembar evaluasi penilaian


71

Foto lembar agenda kegiatan harian


yang telah dilaksanakan
72

Foto melakukan evaluasi dan lembar evaluasi penilaian


Peserta didik dalam melaksanakan tugas praktik PHBS
73

Lampiran 5

Foto bimbingan bersama coach


74

Foto peserta didik dan orang tua mengumpulkan


Lembar agenda kegiatan harian
75

Lembar bimbingan dengan coach


76

Lembar bimbingan dengan coach


77

Lembar bimbingan dengan mentor

Anda mungkin juga menyukai