DISUSUN OLEH :
RIZKI NAULI SAPUTRA, S. Pd.
NIP. 19970612 202012 1 003
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III
Disusun Oleh
RIZKI NAULI SAPUTRA, S. Pd.
NIP. 19970612 202012 1 003
SD NEGERI 19 LUBUKLINGGAU
Dr. H. TAMRI, MM. TUMI HARTINI, S. Pd.I TUTI ROHANI, ST., M. Si.
NIP. 19661112 199103 1 007 NIP.19680806 199003 2 004 NIP. 19791026 200312 2 007
Mengesahkan,
An. Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau
Plt. Kepala UPT Pendidikan dan Pelatihan,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-
Nya yang berlimpah sehingga peserta dapat menyelesaikan karya tulis yang
berbentuk laporan aktualisasi ini dengan waktu yang telah direncanakan. Teriring
doa semoga senantiasa diberikan berkat kesehatan dari Tuhan Yang Maha Esa
bagi seluruh keluarga dan sahabat.
Laporan Aktualisasi ini berjudul “ MENGOPTIMALKAN PENERAPAN POLA
HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN LEMBAR
AGENDA HARIAN KELAS VI SD NEGERI 19 LUBUKLINGGAU”. Disusun guna
memenuhi persyaratan penyelesaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Dalam penulisan Laporan Akhir ini, tentunya banyak pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil. Oleh karena itu saya ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada:
Akhirnya dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga semua proses
yang dilalui dalam penyelesaian Laporan Aktualisasi ini dapat berjalan dengan
baik dan semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi saya dan para pembaca pada umumnya, semoga Tuhan
memberkati kita semua, Aamiin YRA.
v
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 4
C. Ruang Lingkup................................................................................. 6
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR BAGAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini pola hidup bersih dan sehat masih sangat kurang diperhatikan
oleh kita karena banyaknya aktivitas yang dikerjakan, sehingga kita tidak
dapat melakukannya dengan opimal. Tetapi seharusnya melakukan pola
hidup bersih dan sehat itu penting untuk kita semua. Menyempatkan waktu
untuk berolahraga adalah salah satu cara melakukan pola hidup sehat yang
baik. Selain itu pola hidup bersih dan sehat juga dapat diperhatikan dari
kebersihan tangan, anggota badan lainnya dan pola makan serta asupan gizi
seimbang.
Pola hidup bersih dan sehat merupakan salah satu faktor yang bisa
meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa. Siswa yang memiliki
prilaku hidup bersih dan sehat lebih cenderung memiliki daya tahan tubuh
yang lebih baik dibandingkan dengan yang belum memiliki kebiasaan hidup
yang bersih dan sehat. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang
belum menerapkan prilaku tersebut . Pada kegiatan di sekolah terlihat masih
banyak siswa yang belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Hal ini
terlihat dari 19 siswa hanya 2 siswa saja yang dapat melakukan cara mencuci
tangan dengan benar. Sebanyak 17 siswa melakukan cuci tangan masih
banyak yang keliru misalnya mencuci tangan hanya membasahi dengan air
tanpa mengunakan sabun kemudian mencuci tangan dengan langkah-langkah
yang tidak beraturan bahkan kurang, kuku yang panjang dan hitam, siswa
yang tidak mandi pergi ke sekolah dan gigi siswa yang berlobang dan tidak
bersih. Hal ini bisa terjadi karena kurang sosialisasi dan edukasi tentang
penting pola hidup bersih dan sehat tersebut. Padahal seperti yang kita
ketahui PHBS di sekolah sangat penting untuk menunjang proses
pembelajaran di sekolah karena dengan kita melakukan PHBS di sekolah
akan meningkatkan prestasi dan semangat belajar. Hal tersebut disebabkan
karena kebersihan, kenyamanan selain itu kita juga lebih sehat dan tentunya
lebih bersemangat dalam belajar dengan kondisi lingkungan dan keadaan fisik
yang sangat mendukung.
Maka dari itu perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah dan orang
tua yang lebih dalam mendukung, menanamkan dan membentuk perilaku
hidup bersih dan sehat anak mulai dari usia dini karena tidak akan optimal jika
4
hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Perilaku hidup bersih dan sehat harus
terus dilakukan secara sistematik dan berkesinambungan supaya tercipta
generasi penerus bangsa yang berkualitas karena tumbuh berkembangnya
anak usia dini yang optimal tergantung dari perilaku bersih dan sehat yang
dilakukannya serta pihak sekolah sebaiknya melakukan kegiatan olahraga
setidaknya dalam satu minggu satu kali agar anak sehat. Hal ini diharapkan
dapat menjadi acuan dan semangat dalam mengintrospeksi diri supaya
prestasi anak serta tujuan pembelajaran berjalan dengan lancar sehingga
tercapainya peningkatan PHBS khususnya.
b. Bagi Organisasi
1) Meningkatkan efektivitas, efisiensi, inovasi serta mutu pelayanan
pendidikan di SDN 19 Lubuklinggau.
2) Meningkatnya profesionalisme guru di SDN 19 Lubuklinggau.
3) Membantu terwujudnya Visi dan Misi SDN 19 Lubuklinggau.
c. Bagi Masyarakat
1) Terciptanya integrasi yang baik dalam proses pembelajaran
penerapan dan lingkungan sehat di sekolah, di rumah dan
lingkungan masyarakat.
2) Mewujudkan generasi yang sehat ditengah kehidupan
bermasyarakat.
6
C. Ruang Lingkup
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil SD Negeri 19 Lubuklinggau
Nama Sekolah : SD Negeri 19
Alamat : Jl. Garuda Hitam
Desa/Kelurah : Pasar Pemiri
Kecamatan : Lubuklinggau Barat I
Kota/Kabupaten : Lubuklinggau
Provinsi : Sumatera Selatan
Gambar 2.1
Foto SD Negeri 19 Lubuklinggau
7
8
Tabel 2.2
Jumlah Ptk SD Negeri 19 Lubuklinggau
Tabel 2.3
Sarana dan Prasarana Olahraga SD Negeri 19 Lubuklinggau
Bagan 2.1
Struktur Oragnisasi SD Negeri 19 Lubuklinggau
KEPALA SEKOLAH
Tumi Hartini, S.Pd.I
GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI
YUSNAWATI, S.Pd. SHELVA.M, S.Pd. ZAWIYAH, S.Pd. BETTI ERWITA, S.Pd.SD SRIJANA, S.Pd.SD SUWANTI, S.Pd.
GURU PAI GURU OLAHRAGA GURU MULOK GURU SBK GURU MAPEL
1. ARIANTO SIMATUPANG, S.Pd.
LISDAWATI, S.Pd.i OKTIFA TWD, S.Pd. RIKO ERTANTO,A.Ma. MERINA, S.Pd.
2. RIZKI NAULI SAPUTRA, S.Pd.
B. Deskripsi Isu
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, isu adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak
terjamin kebenarannya. Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu yang ditemukan peserta pada waktu orientasi selama 5 bulan di
Instansi tempat peserta ditugaskan yaitu SD Negeri 19 Lubuklinggau. Sumber isu
berasal dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
serta inisiatif peserta sendiri berdasarkan persetujuan atasan.
1. Kurangnya kesadaran guru dalam membuat perangkat pembelajaran berupa
RPP
2. Kurangnya penerapan tugas praktek pola hidup bersih dan sehat pada siswa
kelas VI SD Negeri 19 Lubuklinggau
3. Rendahnya minat siswa dalam mengumpulkan tugas olahraga selama masa
pandemi
C. Analisis Isu
Untuk membantu menentukan isu utama yang akan dibahas, maka
digunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu melalui pendekatan AKPK,
yaitu :
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematika : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan : Masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
13
Tabel 2.4
Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu (AKPK)
BOBOT KETERANGAN
5 sangat kuat pengaruhnya
4 kuat pengaruhnya
3 sedang pengaruhnya
2 kurang pengaruhnya
1 sangat kurang pengaruhnya
Isu yang ada di unit kerja ini kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan), maka analisis
dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.5
Analisis Isu (AKPK)
Negeri 19 Lubuklinggau
b. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan.
c. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaiamana mestinya.
Tabel 2.6
Analisis Isu (USG)
PENILAIAN Kriteria
NO. Jumlah Peringkat
MASALAH U S G
Rendahnya motivasi
guru dalam proses
1 pembelajaran 3 4 3 10 2
Kurangnya
2 perencanaan guru 3 3 3 9 3
dalam mengajar
Kurang menariknya
penjelasan guru
dalam memberikan
3 tugas pola hidup 4 3 4 11 1
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan
tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang
lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik
menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN
dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar
17
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan
untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut .
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan
antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar.
Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau
apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau
etos individu/kelompok berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur
tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
18
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performa untuk mencapai target
(rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
20
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk
bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri
sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap
godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang
tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
22
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas.
Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega
dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari
hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau
ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya
sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan
kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
Selain mendapatkan materi tentang nilai – nilai dasar PNS, peserta diklat
on campus juga mendapatkan materi mengenai pemahaman kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI yaitu Pelayanan Publik, Whole of Government, dan
Manajemen ASN. Penjelasan dari ketiga materi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh Instansi pemerintah di Pusat, di daerah, dan di lingkungan
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Unsur dalam Pelayanan Publik terdiri dari 3, yaitu:
a. Organisasi penyelenggara pelayanan;
b. Penerima layanan pelanggan yaitu orang atau masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan, dan
c. Kepuasan diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
24
2. Whole of Government
Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari seluruh sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan perumusan kebijakan, manajemen program, dan
pelayanan publik.
Whole of Government bertujuan menciptakan Good Governance di mana
terdapat tiga pilar di dalamnya, yaitu pemeritah, swasta/bisnis dan masyarakat.
Adapun WoG diperlukan, antara lain:
a. Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,
programpembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraanpemerintahan yang lebih baik;
b. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintahsebagai
penyelenggara kebijakan dan layanan publik;
c. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, satu sektor bisa menjadi sangat
superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak
berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau ‘saling membunuh’;
d. Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong perilaku dan nilai
individu maupun kelompok yang menyempit pada kepentingan sektornya yang
kontra produktif terhadap tujuan-tujuan yang lebih besar atau yang berskala
nasional; dan
25
e. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi.
Adapun indikator dari Whole of Govermenmet, antara lain: Integrasi,
Koordinasi; dan Kapasitas.
3. Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan upaya pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika, profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari KKN. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan
penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier,
pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan perlindungan.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaraan
m. Keadilan
n. Kesejahteraan
F. Matrik Rancangan
Setiap tahapan kegiatan yang dilakukan dalam masa habituasi memiliki
keterkaitan dengan nilai dasar profesi PNS. Selain itu juga harus memiliki
kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta penguatan nilai organisasi.
26
Adapun kegiatan yang saya lakukan dapat dijelaskan dalam tabel 2.7 pada
halaman 27 sampai dengan halaman 32.
G. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilakukan dalam masa off campus, selama
30 hari kerja. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 21 Juni sampai dengan 25 Juli
2021. Adapun rincian jadwal kegiatan aktualisasi yang saya lakukan dapat dilihat
pada tabel 2.8 di halaman 33.
27
Tabel 2.7
Rancangan Aktualisasi
KONTRIBUSI PENGUATAN
OUTPUT / HASIL KETERKAITAN SUBTANSI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN MATA PELATIHAN
MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 Melakukan 1. Mengatur jadwal Terlaksananya Akuntabilitas Dengan melakukan Kegiatan ini
Koordinasi pertemuan dengan Koordinasi dengan Kejelasan : Dalam koordinasi sebelum dapat
dengan mentor, mentor mentor, wali kelas, berkomunikasi dengan mentor melaksanakan memperkuat dan
wali kelas, 2. Melakukan orang tua dan tentang isu yang akan kegiatan merupakan mendukung nilai
orang tua dan konsultasi terkait peserta didik diangkat harus jelas dan bentuk etika dan nilai organisasi
peserta didik pelaksanaan 1. Lembar sesuai dengan keadaan akhlak mulia sesuai berbudi pekerti
rencana kegiatan persetujuan sekolah. dengan misi sekolah luhur, dan
dengan mentor melaksanakan Transparansi : saya akan poin pertama yaitu berakhlak mulia.
dan wali kelas aktualisasi menyampaikan materi mendidik Hal ini terlihat
3. Menjelaskan dan 2. Foto saat pembelajaran dengan wali siswamenjadi anak dari adanya
berdiskusi terkait menemui mentor, kelas perlu transparansi yang sehat berbudi koordinasi atau
rangkaian wali kelas, orang supaya pelaksanaan kegiatan pekerti luhur, beriman meminta izin
kegiatan dengan tua dan peserta jelas tanpa ada yang ditutupi. dan bertaqwa kepada kepada mentor.
wali kelas didik Tuhan Yang Maha
4. Menyampaikan 3. Catatan dan Nasionalisme Esa.
rangkaian masukan dari Musyawarah : Dengan
kegiatan kepada mentor berkomunikasi dan
peserta didik dan bermusyawarah akan terjadi
orang tua kerjasama dan kemufakatan
5. Meminta saran bersama antara mentor, wali
dengan mentor kelas, orang tua dan peserta
didik
Etika Publik
Sopan santun : saya akan
menggunakan bahasa yang
28
Komitmen Mutu
Efektif, Efisien : Saat
menemui dan berkomunikasi
dengan mentor, wali kelas,
orang tua dan peserta didik
waktu dan tempat harus
sesuai dengan keadaan
sehingga pertemuan dan
komunikasi akan berjalan
dengan lancar.
Anti Korupsi
Peduli, adil : harus adanya
kepedulian terhadap peserta
didik baik yang aktif dan
terutama yang tidak aktif.
Manajemen ASN
Pimpinan : saat akan
melaksanakan kegiatan harus
melapor ke mentor
2 Persiapan 1. Menyiapkan 1. Foto pembuatan Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini juga
pembuatan bahan – bahan video Tanggung jawab : Dalam mendukung visi misi selaras dengan
media dan untuk pembuatan pembelajaran pembuatan video organisasi di SD nilai organisasi
29
Etika publik
Cermat : Sebagai pendidik
akan menyiapkan materi dan
video pembelajaran harus
benar – benar teliti dan sesuai
dengan kebutuhan siswa
Komitmen Mutu
Inovasi : dengan adanya
video pembelajaran dan
lembar agenda kegiatan yang
akan dibuat merupakan salah
satu langkah inovasi yang bisa
meningkatkan mutu
pembelajaran
30
Anti Korupsi
Jujur : Saya akan membuat
video pembelajaran yang
bersumber dari internet
sebagai referensi
Pelayan Publik
Tidak diskriminatif : Pada
saat membuat video
pembelajaran dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan
kepada peserta didik tidak
akan membeda – bedakan
Komitmen mutu
Berorientasi mutu : tetap
akan menjadi prioritas utama
meskipun banyak kendala
tetapi tetap harus memiliki
orientasi mutu supaya
menghasilkan proses
pembelajaran yang
berkualitas.
Pelayan Publik
Efektif, Efisien : Saat
memberikan media
pembelajaran dalam
menjelaskan materi harus
mudah dimengerti peserta
didik agar tercapainya tujuan.
Komitmen Mutu
Efisien :
Dalam pengoreksian akan
dilakukan dengan cepat dan
tepat sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
Anti Korupsi
Kerja keras : Pengoreksian
akan dilakukan dengan
sunguh-sungguh dan sesuai
dengan waktu yang
dijadwalkan.
Pelayan publik
Tidak diskriminatif : saat
pengoreksian tidak akan
membeda – bedakan peserta
didik berdasarkan unsur-unsur
lain sehingga pengoreksian
yang dilakukan adil.
33
Tabel 2.8
Rancangan Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tgl 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Hari
S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M
1 Melakukan
Koordinasi
dengan mentor,
wali kelas, orang
tua dan peserta
didik
2 Persiapan
pembuatan
media dan buku
agenda kegiatan
3 Melaksanakan
Kegiatan
4 Mengevaluasi
hasil
pelaksanaan
kegiatan
Ket:
Kegiatan Hari Libur
34
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
34
35
e. ANTI KORUPSI
Peduli dan Adil
- Dalam menyampaikan kegiatan dengan peserta didik, harus adil
dan adanya kepedulian terhadap peserta didik yang aktif dan
terutama kepada peserta didik yang tidak aktif.
f. MANAJEMEN ASN
Pimpinan
- Saat melaksanakan kegiatan harus melapor dengan mentor
3. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence
a. Musyawarah
- Berkonsultasi dengan mentor secara langsung mengenai
kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan
terkait dengan isu yang diangkat.
- Menjelaskan dan berdiskusi terkait rangkaian kegiatan dengan
wali kelas
- Menyampaikan rangkaian kegiatan dengan peserta didik dan
orang tua
4. Konstribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi Misi Organisasi dan
Penguatan nilai-nilai Organisasi
Pada tahap ini dapat berkonstribusi dalam organisasi visi dan misi
sekolah SD Negeri 19 Lubuklinggau. Dari kegiatan yang telah peserta
laksanakan yaitu dengan melakukan koordinasi sebelum melaksanakan
kegiatan merupakan bentuk etika dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan
misi sekolah poin pertama yaitu mendidik siswa menjadi anak yang sehat,
berbudi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Dengan berkoordinasi maka tujuan pembelajaran bisa dikaitkan
dengan pencapaian tujuan sekolah
5. Analisis Dampak /Output
Dampak jika kegiatan konsultasi tidak menerapkan nilai Akuntabilitas
(Kejelasan) tidak dilaksanakan maka yang akan terjadi tidak
mendapatkan kejelasan informasi yang disampaikan mengenai isu
yang diangkat untuk kegiatan aktualisasi. Isu yang disampaikan sulit
37
c. ETIKA PUBLIK :
Bertanggung Jawab
-
Dalam pelaksanaan penerapan tugas praktek pola hidup bersih
dan sehat peserta akan menuntaskan kegiatan sesuai dengan
tujuan dan jadwal yang telah ditentukan.
d. KOMITMEN MUTU :
Berorientasi Mutu
-
Tetap akan menjadi prioritas utama meskipun banyak kendala dan
tetap harus memiliki orientasi mutu supaya menghasilkan proses
pembelajaran yang berkualitas.
e. PELAYAN PUBLIK
Efektif dan Efisien
-
Saat memberikan media pembelajaran dalam menjelaskan materi
harus mudah dimengerti peserta didik agar tercapainya tujuan
3. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence
Komunikasi
Pada kegiatan ini guru menggunakan komunikasi pada peserta
didik melalui grup wa untuk menyampaikan materi dan pelaksanaan
peserta didik menerapkan tugas praktek pola hidup bersih dan
sehat dalam melaksanakan kegiatan
4. Konstribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi Misi Organisasi dan
Penguatan nilai-nilai Organisasi
Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat
berkontribusikan dengan Visi sekolah menghasilkan lulusan yang cerdas,
terampil dan taqwa. Selain itu juga memberikan kontribusi terhadap misi
poin pertama yaitu mendidik siswa menjadi anak yang sehat, berbudi
pekerti luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah adanya kontribusi dalam pelaksanaan pembelajaran maka
terwujudnya pembelajaran yang mendukung visi sekolah.
43
d. KOMITMEN MUTU :
Efisien
- Guru dalam pengoreksian tugas praktek peserta didik dilakukan
dengan cepat dan tepat sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
e. ANTI KORUPSI
Kerja Keras
- Dalam kegiatan ini guru mengoreksi tugas praktek peserta ddik
dilakukan dengan sunguh-sungguh dan sesuai dengan pencapaian
waktu yang dijadwalkan.
f. PELAYAN PUBLIK
Tidak Diskriminatif
- Dalam tahap ini guru mengoreksi tidak akan membeda – bedakan
peserta didik berdasarkan unsur-unsur lain sehingga pengoreksian
yang dilakukan adil.
3. Teknik aktualisasi yang dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/evidence
Teliti
Dalam kegiatan ini guru harus teliti dalam pemberian nilai tugas praktik
siswa tentang pola hidup bersih dan sehat. Sehingga dapat
membedakan siswa yang masih belum benar melakukan gerakan dan
aktivitas tentang pola hidup bersih dan sehat yang disosialisasikan oleh
guru.
4. Konstribusi Kegiatan terhadap Capaian Visi Misi Organisasi dan
Penguatan nilai-nilai Organisasi
Pada kegiatan ini dapat berkonstribusi dalam organisasi Visi dan Misi
sekolah SDN 19 Lubuklinggau. Terkait isu yang diambil diharapkan
dapat mendukung visi sekolah yaitu menghasilkan lulusan yang
cerdas, terampil dan taqwa. Selain itu dapat meningkatkan disiplin dan
etos kerja yang tinggi dengan percaya diri. Dalam pelaksanaan
penilaian maka terwujudlah kegiatan yang mendukung visi
sekolah.
46
B. Capaian Aktualisasi
Capaian aktualisasi dalam laporan ini meliputi waktu pelaksanaan aktualisasi, presentase capaian kegiatan,
persentase capaian tahapan kegiatan, nilai-nilai dasar profesi PNS yang terkait output dan keterangan. Penyajian capaian
aktualisasi dalam laporan ini disajikan dalam bantuk grafik dan bentuk tabel yang tertera pada tabel dibawah ini :
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Hal itu terbukti dari hasil evaluasi akhir yang dilakukan peserta diperoleh
hasil bahwa sudah ada peningkatan pada kemampuan siswa dalam
melaksanakan pola hidup bersih dan sehat seperti sikat gigit, cuci tangan, sarapan
pagi dan memotong kuku. Dari total 19 siswa, 16 siswa sudah berhasil
membiasakan praktik pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-
harinya. Hanya ada 3 siswa yang belum terbiasa melaksanakannya. Hal ini
menandakan bahwa siswa sudah ada peningkatan dalam mempraktikan pola
hidup bersih dan sehat. Proses pembiasaan ini memang harus dilakukan secara
berkesinambungan dan berkelanjutan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dengan keterbatasan waktu yang dimiliki peserta, hasil yang diperoleh siswa dari
kegiatan pembiasaan praktik pola hidup bersih dan sehat sudah cukup. Akan
tetapi, masih harus ada tindak lanjut dalam kegiatan tersebut agar siswa secara
berkelanjutan dapat membiasakan praktik pola hidup bersih dan sehat serta
memperoleh hasil yang optimal.
51
52
B. REKOMEDASI
A. Data Pribadi
Nama : Rizki Nauli Saputra, S. Pd.
NIP : 19970612 202012 1 003
Tempat tanggal lahir : Curup, 12 Juni 1997
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jalan Garuda Dempo Kelurahan Linggau Ulu
Kecamatan Lubuklinggau barat II Kota Lubuklinggau
Status : Belum kawin
Email : rizkinaulisaputra12@gmail.com
No. Hp : 089671421212
B. Riwayat Pendidikan
Tahun
No Tingkat Sekolah
Lulus
1 SD SD Negeri 09 Curup Selatan 2009
2 SMP SMP Negeri 2 Curup Kota 2012
3 SMA SMA Negeri 1 Curup Tengah 2015
4 Strata 1 Universitas Bengkulu 2019
53
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
63
Lampiran 4
Lampiran 5