Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN D-LKPD (DIGITAL LEMBAR KERJA PERSERTA

DIDIK) BERBASIS EDMODO PADA MATERI AWAL PENDUDUKAN


JEPANG DI INDONESIA SMA KELAS XI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Disusun oleh:

Gabriel Pradipta Tyas Widiyanto

171314002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANTA DHARMA

YOGYAKARTA

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha yang (gausah pake kata “yang”) sengaja dan

terencana untuk membantu perkembangan/pengembangan potensi dan

kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang

individu dan sebagai warga negara/masyarakat.1 Konsep dasar mengenai

pendidikan banyak diberikan oleh para ahli. Konsep-konsep tersebut saling

melengkapi dan menambah kekayaan mengenai pendidikan pada (langsung ke inti

aja) pemahaman hakikat pendidikan(ini intinya kan??), yaitu kata paedagogie dan

paedagogiek. Paedagogie bermakna pendidikan, sedangkan paedogogiek berarti

ilmu pendidikan.2 Mudyahardjo memberikan pengertian pendidikan ke dalam tiga

jangkauan, yaitu pengertian pendidikan maha luas, sempit, dan luas terbatas,

(koma ganti titik) Definisi maha luas (yang benar mungkin seperti ini : Definisi

dari pendidikan maha luas adalah pendidikan tentang hidup (kalimat disamping

berarti pendidikan maha luas adalah pendidikan mengenai kehidupan, kalau pake

makna yang disebelah (sesuai dengan kata) berarti pendidikan adalah hidup itu

sendiri, jadi pendidikan adalah bagian tak terpisah dari kehidupan sebab hidup itu

sendiri adalah pendidikan, kalau gw condong ke arti yang kedua menyesuaikan

dengan apa yang lu tulis, tetapi diperjelas, seperti pendidikan adalah hidup itu

sendiri), yaitu pendidikan adalah hidup.(kalimatnya bisa diubah seperti ini,

1
Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2015, hlm, 2
2
Triwiyanto, Teguh, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksaara(typo???), 2020, hlm, 21
pendidikan adalah hidup itu sendiri, itulah definisi dari pendidikan maha luas)

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala

lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi yang

memengaruhi pertumbuhan individu.3

Menurut UU No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.

Penyelengaraan Pendidikan, sebagaimana diamanatkan dalam UU No 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diharapkan dapat mewujudkan

proses perkembangan kualitas pribadi perserta didik sebagai generasi penerus

bangsa dimasa depan, yang diyakini akan menjadi faktor utama bagi tumbuh

kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman. Pendidikan menjadi

hal yang sangat fundamental bagi kehidupan seseorang. Pendidikan yang baik

terbentuk dari pola dan sistem Pendidikan yang baik sistem dan pola yang baik

terwujud dengan kurikulum yang baik. Kurikulum merupakan alat yang sangat

penting bagi keberhasilan suatu Pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan

tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran Pendidikan yang dinginkan.

Pendidikan berdasarkan kurikulum yang terbaru diharapkan menghasilkan(coba

cari sinonim dari kata menghasilkan, karena kata menghasilkan terkesan seperti

mencipta barang padahal manusia bukan barang, ex: melahirkan) generasi muda
3
Ibid, hlm 22
bangsa yang bukan/tidak hanya unggul dan berkarakter dalam tataran dalam

negeri melainkan juga mampu memainkan peran penting dalam konteks

internasional. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mewujudkan Pendidikan

yang bermutu, dan berdaya saing dalam kehidupan global.(banyak kata

pendidikan di tengah kalimat yang diawali P KAPITAL)

Pembelajaran/pelajaran sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang

berkaitan dengan segala peristiwa dalam waktu dan tempat tertentu. Menurut

Kuntowijoyo, dalam waktu terjadi empat hal, yaitu: perkembangan,

kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.4 Tetapi yang terjadi belakangan ini

banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran sejarah selalu terpaku terhadap

hafalan dan merupakan pelajaran yang kurang menarik untuk dipelajari. Maka

dari itu menjadi guru mata pelajaran sejarah diminta untuk bisa menggunakan

media yang berbagai macam jenisnya dan bisa memotivasi peserta didik untuk

belajar sejarah, sehingga mata pelajaran sejarah sangat berkesan bagi peserta

didik.

Proses belajar mengajar adalah inti dari suatu proses pendidikan. Segala

sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar

mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, perserta didik adalah subyek dari

kegiatan pengajaran. Karena itu inti proses pengajaran adalah kegiatan belajar

mengajar, guru dan peserta didik dalam sebuah interaksi. Proses belajar mengajar

merupakan interaksi antara komponen-komponen pembelajaran sehingga tercipta

situasi belajar mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah

direncanakan. Komponen-kompenen pembelajaran sendiri terdiri dari tujuan,


4
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995, hlm: 13
bahan ajar, metode pembelajaran dan media pembelajaran. Salah satu bahan ajar

yang sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar adalah lembar kerja peserta

didik (LKPD).

Bila dilihat saat ini masih banyak sekolah yang belum mempunyai lembar

kerja peserta didik (LKPD) yang bisa dibuat oleh sekolah sendiri pada setiap mata

pelajaran. Salah satu faktor yang membuat hal tersebut terjadi adalah dikarenakan

guru masih nyaman dengan media dan bahan ajar yang monoton, guru juga masih

belum bisa untuk berkembang dan berfikir kreatif untuk mengembangkan LKPD

menjadi lebih menarik. Pada umumnya guru disekolah lebih mengandalkan LKPD

yang diperjual belikan ataupun yang bisa dilihat dari internet dari pada membuat

dengan hasil karya guru itu sendiri. Hal ini sangat berperngaruh besar dengan

tingkat kualitas bahan ajar yang akan disampaikan dan dicapai oleh perserta didik.

Kualitas LKPD yang dibuat dan dikembangkan menarik dan diaplikasikan dengan

media yang sedang tren saat ini sesuai dengan kebutuhan peserta didik akan

menghasilkan dampak yang sangat memuaskan bagi peserta didik dan guru.

Jika diperhatikan lebih dalam lagi pada umumnya LKPD yang digunakan

disekolah berisi materi dan evaluasi yang monoton dan membosankan bagi

peserta didik. Seharusnya penyusunan LKPD harus disusun untuk

mengembangkan pola berfikir kritis dan analisis dalam mengerjakan soal atau

memecahkan soal yang tercantum didalam LKPD.

Dimasa pandemi Covid-19 ini dunia pendidikan sedang mengalami

perubahan dinamika dalam pembelajaran dimana pembelajaran pada saat pandemi

seperti ini adalah pembelajaran daring. Guru sudah tidak bisa lagi membuat
LKPD seperti saat pembelajaran tatap muka, guru harus mengembangkan LKPD

yang bisa digunakan saat pembelajaran daring dengan menggunakan D-LKPD

atau Digital Lembar Kerja Peserta didik. D-LKPD juga bisa dimanfaatkan dengan

menggunakan teknologi yang telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari

semua aspek kehidupan manusia. Teknologi diciptakan untuk mempermudah

kegiatan yang dilakukan oleh manusia dari teknologi tersebut tercipta aplikasi dan

media yang lebih mudah dibuat dan dapat dijangkau dengan mudah. Contoh

aplikasi yang bisa digunakan untuk mengembangkan D-LKPD yaitu Edmodo.

Edmodo adalah platform pembelajaran yang aman bagi guru, siswa, dan

sekolah. Edomodo menyediakan cara yang aman dan mudah bagi pembelajaran di

kelas bahkan terhubung dan berkolaborasi dengan orang tua. Setiap tugas dan

pekerjaan yang diberikan guru bisa dilihat orangtua sehingga orangtua mendapat

progres studi anaknya.5 Dengan adanya aplikasi dan media seperti Edmodo yang

mudah dijangkau oleh guru dan peserta didik maka pengembangkan D-LKPD bisa

berjalan dengan baik serta memenuhi kriteria untuk bisa meningkatkan siswa

untuk belajar sejarah dan mencapai keberhasilan pada materi yang diberikan.

Berdasarkan fakta yang dikemukakan, permasalahan yang terjadi harus

diperbaiki dengan strategi dan metode yang tepat, agar membantu perserta didik

untuk melatih berfikir kritis dan analitis. Salah satu upaya untuk meningkatkan

perserta didik agar bisa berfikir kritis dan analitis yaitu dengan membuat D-LKPD

yang bermuatan HOTS dan LOTS dengan menggunakan media Edmodo yang

sesuai dengan perkembangan zaman.

5
Arifin, Muhammad, dkk, E-Learning Berbasis Edmodo, Yogyakarta: Deepublish Publisher,
2019, hlm, 9
Terkait dengan latar belakang dan permasalahan yang terjadi peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan tema “Pengembangan D-LKPD

(Digital Lembar Kerja Peserta Didik) Berbasis Edmodo Pada Materi Awal

Pendudukan Jepang Di Indonesia Siswa Kelas XI SMA”

B. Identifikasi Masalah

1. Anggapan bahwa mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran yang

kurang menarik.

2. Keterbatasan media pembelajaran.

3. Keterbatasan bahan ajar.

4. D-LKPD kurang dikembangkan.

5. Guru belum bisa mengambangkan D-LKPD yang lebih baik dan kreatif.

6. D-LKPD yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan perserta didik.

7. D-LKPD belum sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh peserta

didik.

8. D-LKPD yang diberikan kepada perserta didik kurang menarik dan

terkesan monoton dan membosankan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas peneliti membatasi masalah

penelitian ini, yaitu pada pengembangan D-LKPD digital lembar kerja peserta

didik berbasis Edmodo pada meteri awal kependudukan Jepang di Indonesia

untuk perserta didik kelas XI SMA.

D. Rumusan Masalah
Bagaimana pengembangan D-LKPD berbasis Edmodo yang layak

berdasarkan materi pada awal pendudukan Jepang di Indonesia siswa kelas XI

SMA?

E. Tujuan

Tujuan dari pengembangan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola

pengembangan D-LKPD berbasis Edmodo yang terjangkau kualitas dan

kuantitasnya pada materi awal pendudukan Jepang di Indonesia untuk peserta

didik kelas XI SMA.

F. Manfaat Pengembangan

Manfaat dan pengembangan dari penelitian ini :

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sumbangan teori yang berkaitan dengan pengembangan D-LKPD

berbasis Edmodo pada materi awal pendudukan Jepang di Indonesia untuk

peserta didik kelas XI SMA.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Dengan melakukan penelitian ini memberikan pengalaman serta

mendapatkan pengetahuan baru dalam mengembangkan D-LKPD yang

kreatif.

b. Bagi Peserta Didik

Penelitian ini memberikan dampak yang sangat bermanfaat bagi peserta

didik melalui D-LKPD karena meningkatkan cara berfikir dan perserta

didik lebih aktif untuk mengikuti pembelajaran sejarah.


c. Bagi Guru

Penelitian ini memberikan informasi kepada guru tentang pemanfaatan D-

LKPD yang kreatif dan baik dalam pembelajaran sejarah.

d. Bagi Sekolah

Penelitian ini memberikan masukan kepada sekolah untuk dapat

menerapkan D-LKPD pada pembelajaran disekolah.

Anda mungkin juga menyukai