Anda di halaman 1dari 16

HAMBATAN DALAM PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI GURU KELAS IV SEKOLAH DASAR


DI KECAMATAN PONJONG

ARTIKEL JURNAL

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Irfan Dwi Nugroho
NIM 10108244042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
NOVEMBER 2014
Identifikasi Hambatan dalam .... (Irfan Dwi Nugroho) 1

HAMBATAN DALAM PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI GURU KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN
PONJONG
OBSTACLES IN CONTROL INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY
TEACHER IN PRIMARY SCHOOL CLASS IV IN DISTRICT PONJONG

Oleh: Irfan Dwi Nugroho, Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
Irfantigapuluh@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hambatan dalam penguasaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) guru kelas IV SD khususnya di gugus VI UPTD Kecamatan Ponjong, Kabupaten
Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek penelitian adalah guru kelas IV di gugus VI
pada tahun ajaran 2014/2015. Setting penelitian mengambil tempat di gugus VI UPTD kecamatan
Ponjong dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam
mengumpulkan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode yang digunakan untuk
menganalisis data menggunakan model Interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sikap guru kelas IV di gugus VI UPTD kecamatan Ponjong mendukung terhadap penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran. Ketersediaan media berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di gugus VI masih terbatas belum memenuhi perbandingan dengan
jumlah peserta didik yang ada. Pada tahap pemanfaatan media berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK), guru belum optimal dalam memanfaatkan media yang ada. Pelatihan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi guru sekolah dasar belum merata untuk semua guru kelas IV di
gugus VI UPTD kecamatan Ponjong. Hambatan penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
guru kelas IV di gugus VI berupa: (1) faktor usia guru, (2) motivasi dan sikap guru, (3) ketersediaan
media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), (4) kondisi geografis sekolah, dan (5) belum
memperoleh kesempatan mengikuti pelatihan.

Kata kunci: hambatan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, guru.

Abstract
This study aims to identify obstacles in the control of Information and Communication Technology (ICT)
fourth grade teacher in the District Ponjong UPTD cluster VI, Gunungkidul District, Yogyakarta Special Region.
Subjects were fourth-grade teacher in group VI in the academic year 2014/2015. The research setting taking place
in group VI UPTD Ponjong districts using descriptive qualitative approach. The methods used in collecting data by
interview, observation, and documentation. The method used to analyze the data using the interactive model of
Miles & Huberman. The results showed that fourth grade teacher in cluster VI UPTD districts Ponjong support to
the development of Information and Communication Technology (ICT) and their use in learning. Availability of
media-based Information and Communication Technology (ICT) in group VI is still limited by the number of
comparisons not meet existing students. Information and Communication Technology (ICT), the teacher is not
optimal in utilizing existing media. The barrier mastery Information and Communication Technology (ICT)
training for teacher not smooth for all class IV teacher in group VI. At this stage of the use of media-based
Information and Communication Technology (ICT), the teacher is not optimal in utilizing existing media. The
barrier mastery Information and Communication Technology (ICT) fourth grade teacher in group VI in the form:
(1) the age of teacher factor, (2) the motivation and attitudes of teachers, (3) the availability of media-based
Information and Communication Technology (ICT), (4) the geographical conditions of the school, and (5) have not
had the opportunity to follow training.

Keywords: barriers mastery of information and communication technology, teacher.


2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke IV Januari 2015
PENDAHULUAN di jenjang sekolah dasar, peserta didik mulai
Perkembangan teknologi informasi dan dikenalkan dengan berbagai konsep-konsep
komunikasi yang berkembang begitu pesatnya pembelajaran seperti membaca, menulis, dan
telah memberikan berbagai perubahan dalam berhitung. Dari konsep-konsep tersebut
bidang kehidupan termasuk dalam dunia selanjutnya peserta didik akan dikenalkan pada
pendidikan. Salah satu contoh nyata yang dapat berbagai konsep dan pengertian yang lebih
kita rasakan adalah kemudahan dalam kompleks hingga akhirnya peserta didik dapat
berkomunikasi. Kegiatan komunikasi antar melanjutkan ke jenjang berikutnya. Dengan
manusia yang sebelumnya membutuhkan demikian dapat dikatakan bahwa sekolah dasar
peralatan yang begitu rumit, kini perlahan mulai merupakan penentu keberhasilan belajar pada
tergantikan dengan peralatan canggih dimana jenjang berikutnya. Oleh karena itu perlu
penggunaannya begitu mudah dan praktis. diupayakan cara untuk memaksimalkan kualitas
Perkembangan teknologi informasi dan peserta didik di sekolah dasar.
komunikasi dari waktu ke waktu semakin banyak Untuk dapat memaksimalkan kualitas
dimanfaatkan dalam berbagai bidang dan aspek peserta didik diperlukan pendidik yang
kehidupan. Bahkan tidak dipungkiri dewasa ini berkompeten dalam bidangnya. Dalam UU
hampir setiap segi kehidupan kita telah terkait Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
dengan teknologi. Hal ini dilakukan untuk Nasional disebutkan bahwa pendidik harus
memberikan kemudahan dan menciptakan memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi
efisiensi manusia dalam menyelesaikan sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar,
pekerjaannya. Salah satu contoh bidang yang sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
banyak memperoleh manfaat dari perkembangan kemampuan untuk mewujudkan tujuan
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut adalah pendidikan nasional. Oleh karena itu perlu
bidang pendidikan. Penggunaan teknologi diupayakan usaha untuk meningkatkan
informasi dan komunikasi dalam dunia profesionalitas guru sekolah dasar dalam
pendidikan cukup banyak dirasakan manfaatnya memberikan pendidikan kepada peserta didik dan
baik untuk kepentingan belajar mengajar maupun menciptakan sistem pelayanan dalam pendidikan
untuk kepentingan menejemen administrasi yang selaras dengan perkembangan teknologi
sekolah. informasi dan komunikasi.
Salah satu jenjang pendidikan yang mulai Dari hasil pra survei di gugus VI UPTD
memanfaatkan perkembangan dalam teknologi Kecamatan Ponjong, peneliti mendapatkan
informasi dan komunikasi adalah sekolah dasar. gambaran secara umum mengenai kondisi
Sekolah dasar memiliki peranan penting dan sekolah dasar di gugus VI UPTD Kecamatan
strategis dalam menyelenggarakan pendidikan. Ponjong. Peneliti menemukan beberapa
Dapat dikatakan demikian karena melalui permasalahan diantaranya metode pembelajaran
pendidikan dasar, peserta didik akan mulai yang digunakan guru sekolah dasar selama ini
mendapatkan pengalaman belajarnya. Saat berada sebagian besar masih monoton dengan
Identifikasi Hambatan dalam .... (Irfan Dwi Nugroho) 3
menggunaan metode konvensional (ceramah) hasil belajarnya karena motivasi dan hasil belajar
padahal hampir di setiap sekolah memiliki adalah dua hal yang saling berhubungan.
fasilitas komputer yang dapat digunakan sebagai Berdasarkan pemaparan permasalahan di
media pembelajaran. Bahkan di sebuah sekolah atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
dasar di gugus VI UPTD kecamatan Ponjong penelitian mengenai hambatan dalam penguasaan
telah memiliki fasilitas laboratorium komputer. teknologi informasi dan komunikasi bagi guru
Artinya fasilitas komputer yang dimiliki sekolah sekolah dasar di gugus VI UPTD Kecamatan
belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini Ponjong. Penelitian ini berjudul “Hambatan
dikarenakan belum semua guru sekolah dasar dalam Penguasaan Teknologi informasi dan
menguasai dalam mengoperasikan fasilitas Komunikasi Guru Sekolah Dasar Kelas IV di
tersebut. Berdasarkan data observasi awal dari 44 Kecamatan Ponjong”.
guru sekolah dasar di gugus VI, 20 guru belum Berdasarkan latar belakang yang telah
menguasai teknologi informasi dan komunikasi. dipaparkan di atas dapat ditarik beberapa
Belum dimanfaatkannya teknologi identifikasi masalah yaitu : metode pembelajaran
informasi dan komunikasi yang secara optimal, yang digunakan guru sekolah dasar di gugus VI
tentu akan berpengaruh terhadap peserta didik. UPTD kecamatan Ponjong selama ini masih
Peserta didik kurang termotivasi dalam mengikuti bersifat monoton dengan menggunakan metode
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ceramah sehingga peserta didik terlihat kurang
keaktifan peserta didik selama mengikuti antusias dalam mengikuti pelajaran, peserta didik
pembelajaran. Peserta didik terlihat pasif karena kurang termotivasi dalam mengikuti
hanya mendengarkan ceramah dari guru dengan pembelajaran ditandai dengan masih terdapat
konsep-konsep yang abstrak. Peserta didik juga beberapa anak yang berbicara sendiri di kelas,
akan mudah bosan dalam mengikuti peserta didik terlihat pasif karena hanya
pembelajaran. Sebaliknya, peserta didik akan mendengarkan ceramah dari guru dengan konsep-
lebih aktif dan termotivasi jika diajak untuk konsep yang abstrak, fasilitas penunjang
mempelajari materi pelajaran dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
menggunakan media apalagi sesuatu yang baru komunikasi yang dimiliki sekolah dasar di UPTD
baginya. Seperti yang kita ketahui bahwa anak Kecamatan Ponjong belum dimaksimalkan oleh
pada usia sekolah dasar berada dalam tahapan guru sekolah dasar dalam kegiatan pembelajaran,
perkembangan kognitif operasional konkret serta kemampuan guru sekolah dasar dalam
sehingga peserta didik akan lebih memahami mengoperasikan fasilitas pembelajaran yang
sesuatu melalui benda-benda yang bersifat berbasis teknologi informasi dan komunikasi di
konkret. Selain itu, pemahaman peserta didik UPTD Kecamatan Ponjong masih rendah.
akan lebih mengena dan tersimpan lama di Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
memorinya daripada jika hanya sekedar melalui untuk mendeskripsikan hambatan dalam
kata-kata. Kurangnya motivasi peserta didik penguasaan teknologi informasi dan komunikasi
dalam belajar juga akan berpengaruh terhadap
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke IV Januari 2015
bagi guru kelas IV sekolah dasar di Gugus VI Waktu dan Tempat Penelitian
UPTD Kecamatan Ponjong. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sampai dengan bulan Agustus 2014 di gugus VI

memberikan manfaat baik pada aspek teoritis UPTD kecamatan Ponjong, kabupaten

maupun praktis yaitu untuk : menambah Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa

perbendaharaan ilmu pengetahuan tentang Yogyakarta.

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi Target/Subjek Penelitian


dengan mengkaji hambatan-hambatan dalam Subjek penelitian adalah guru kelas IV di

penguasaan teknologi informasi dan komunikasi gugus VI UPTD kecamatan Ponjong yaitu NK,

bagi guru sekolah dasar di UPTD Kecamatan SND, AP, dan RN.

Ponjong, dapat digunakan sebagai literatur dalam


Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
penelitian lebih lanjut yang relevan di masa Data
depan, dan dapat menjadi bahan masukan kepada Dalam penelitian ini, peneliti merupakan
pihak sekolah maupun kepada guru dalam rangka instrumen kunci dengan dibantu pedoman
mengatasi hambatan-hambatan dalam penguasaan observasi, pedoman wawancara, dan pedoman
teknologi informasi dan komunikasi. dokumentasi.
Pedoman observasi digunakan untuk

METODE PENELITIAN memperoleh data pelaksanaan kegiatan belajar

Proses pengumpulan data dilakukan mengajar oleh guru kelas IV di dalam kelas

dengan menggunakan berbagai teknik yaitu : maupun di luar kelas.

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pedoman wawancara digunakan untuk


mengetahui sikap guru kelas IV terhadap
Jenis Penelitian teknologi informasi dan komunikasi, ketersediaan
Penelitian ini merupakan penelitian media pembelajaran di kelas / sekolah, sejauh
kualitatif karena data yang dihasilkan dalam mana pemanfaatan teknologi informasi dan
penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal komunikasi dalam pembelajaran, dan hambatan
ini sesuai dengan pendapat Lexy J. Moleong dalam penguasaan teknologi informasi dan
(Haris Herdiansyah, 2010: 9) yang menyatakan komunikasi bagi guru kelas IV di gugus VI
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang UPTD kecamatan Ponjong.
bermaksud untuk memahami fenomena tentang Pedoman dokumentasi dipergunakan
apa yang dialami oleh subjek penelitian, secara sebagai alat bantu peneliti untuk melengkapi data
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk hasil observasi terkait pemanfaatan teknologi
kata-kata dan bahasa secara lisan pada suatu informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
kondisi tertentu dengan memanfaatkan metode
alamiah yang ada. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini dianalisis
menggunakan model interaktif Miles &
Identifikasi Hambatan dalam .... (Irfan Dwi Nugroho) 5
Huberman (Andi Prastowo, 2012: 241) yang internet di sekolah masih terkendala oleh faktor
terdiri dari tiga hal utama, yaitu: (1) reduksi data; geografis sekolah yang berada di kawasan
(2) penyajian data; dan (3) penarikan kesimpulan/ perbukitan. Guru NK beranggapan dengan
verifikasi. Ketiga kegiatan tersebut merupakan memanfaatkan Teknologi Informasi dan
kegiatan yang saling terkait pada saat sebelum, Komunikasi (TIK), pembelajaran akan semakin
selama, dan sesudah pengumpulan data dalam menarik minat siswa sehingga siswa bisa lebih
bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
umum yang disebut analisis. Guru kelas IV di gugus VI selalu
mendukung dan berusaha mengikuti
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN perkembangan teknologi yang ada. Hal tersebut
1. Sikap Guru Sekolah Dasar Kelas IV di didukung oleh pernyataan guru AP dan NK yang
Gugus VI UPTD Kecamatan Ponjong
terhadap Teknologi Informasi dan menyatakan bahwa sebagai seorang guru
Komunikasi sebaiknya selalu up to date mengikuti
Berdasarkan hasil wawancara dengan
perkembangan teknologi yang ada agar tidak
keempat subyek penelitian dapat diketahui bahwa
ketinggalan zaman. Informasi tersebut dapat
pemahaman guru kelas IV di gugus VI mengenai
diperoleh melalui televisi, internet, maupun
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
media lainnya. Guru berharap agar perkembangan
adalah semua peralatan yang dipakai guna
teknologi itu dapat membantu tugas guru dalam
menunjang pembelajaran menggunakan media
rangka mempermudah penyampaian materi
komputer. Guru AP dan NK menyatakan bahwa
kepada peserta didik.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Penerapan TIK dalam pembelajaran
adalah penggunaan media komputer. Guru SND
membawa dampak yang positif karena menambah
menyatakan bahwa Teknologi Informasi dan
motivasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran.
Komunikasi (TIK) merupakan alat-alat yang
Hal tersebut didukung oleh pernyataan guru SND
dipakai untuk menunjang proses pembelajaran
dan guru NK, melalui penerapan Teknologi
dengan memanfaatkan komputer maupun
Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan
internet.
pembelajaran akan semakin menarik sehingga
Semua guru kelas IV di gugus VI sangat
akan memotivasi peserta didik. Senada dengan
mendukung jika TIK diterapkan dalam
pendapat tersebut guru AP berpandangan bahwa
pembelajaran. Guru AP berpendapat bahwa
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi
membawa dampak positif ketika diterapkan
yang ada misalnya internet, guru dapat
dalam pembelajaran, peserta didik bisa
memperoleh sumber belajar lebih banyak,
memperoleh informasi dengan cepat. Namun
sehingga guru tidak hanya terpaku pada buku
guru harus lebih rajin dalam mengontrol peserta
paket saja. Guru SND menambahkan,
didik, selain itu guru juga dituntut agar selalu
pemanfaatan Teknologi Informasi dan
kreatif dalam menyusun materi pembelajaran.
Komunikasi (TIK) khususnya pemanfaatan
6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke IV Januari 2015
2. Ketersediaan Komputer di Sekolah komputer, 4 unit laptop, dan 1 unit LCD.
Berdasarkan hasil observasi dan
Semuanya adalah bantuan dari dinas pendidikan.
wawancara di lapangan dapat diketahui bahwa
Semua media memiliki perannya masing-masing
ketersediaan media berbasis Teknologi Informasi
yaitu untuk membantu mengurus administrasi
dan Komunikasi (TIK) di gugus VI masih sangat
sekolah dan sebagian lagi digunakan untuk media
terbatas, belum memenuhi perbandingan dengan
pembelajaran. Terbatasnya jumlah LCD yang
jumlah peserta didik yang ada sehingga untuk
dimiliki, hanya berjumlah 1 unit mengakibatkan
pemakaiannya harus bergantian dengan kelas
guru harus bergantian dengan kelas yang lain.
yang lain. Kondisi media yang ada pun beberapa
Berbeda dengan SD lain di gugus VI, di
sudah tidak bisa difungsikan lagi karena
SD Negeri Ponjong I dengan jumlah peserta didik
mengalami kerusakan. Mahalnya biaya perbaikan
168 anak ketersediaan media berbasis Teknologi
menjadi salah satu alasan mengapa media tidak
Informasi dan Komunikasi (TIK) kondisinya
kunjung diperbaiki.
lebih lengkap. SD Negeri Ponjong 1 memiliki
SD Muhammadiyah Kuwon dengan
komputer sebanyak 22 unit yang ditempatkan di
peserta didik berjumlah 121 anak memiliki 4 unit
laboratorium komputer, LCD ada 3 unit, laptop
komputer namun karena kurangnya perawatan,
ada 7 unit, printer ada 5 unit, fasilitas internet
sehingga yang bisa dipakai hanya 1 unit saja. 3
diakses melalui jaringan Telepon Speedy dan
unit komputer mengalami kerusakan, sampai
tower internet, serta 2 unit TV sekaligus 1 unit
sekarang belum bisa diperbaiki karena mahalnya
antena parabola yang digunakan untuk mengakses
biaya perbaikan. Untuk kegiatan belajar
TV Edukasi. Lab komputer merupakan bantuan
mengajar, guru menggunakan laptop pribadi.
dari Kementrian Komunikasi dan Informasi.
Sementara itu, fasilitas LCD yang dimiliki
Sedangkan pendirian tower internet merupakan
sekolah juga sangat terbatas. SD Muhammadiyah
swadaya dari sekolah beberapa tahun yang lalu.
Kuwon baru memiliki 1 unit LCD yang harus
Akan tetapi karena mahalnya biaya operasional
digunakan secara bergantian dengan kelas yang
baik itu untuk membayar biaya pemakaian
lain.
internet maupun untuk perawatan alat-alat
SD Negeri Mendak dengan peserta didik
sehingga belum bisa digunakan secara maksimal.
berjumlah 60 anak memiliki 3 unit laptop, 1 unit
LCD, dan 2 unit printer namun yang berfungsi
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
hanya 1 unit saja. Semua laptop memiliki fungsi Komunikasi oleh Guru Sekolah Dasar
Kelas IV di Gugus VI UPTD Kecamatan
masing-masing yaitu sebagai media
Ponjong
pembelajaran, kegiatan administrasi, dan jaringan Media berbasis Teknologi Informasi dan
data pokok pendidikan. Pemakaian LCD harus Komunikasi (TIK) di gugus VI intensitas
bergantian dengan kelas yang lain karena pemakaiannya belum setiap hari digunakan, juga
terbatasnya media yang ada. hanya dipakai oleh guru yang sudah menguasai
SD Negeri Ponjong IV dengan peserta komputer saja. Menurut guru AP, guru NK, dan
didik berjumlah 122 anak memiliki 2 unit guru RN, penggunaan media berbasis Teknologi
Identifikasi Hambatan dalam .... (Irfan Dwi Nugroho) 7
Informasi dan Komunikasi (TIK) pemakaiannya AP, dan guru RN menggunakan laptop milik
situasional tergantung mata pelajaran dan materi pribadi untuk membantu menyampaikan materi.
apa yang akan dipelajari. Sedangkan untuk guru Guru NK juga melengkapi media pembelajaran
SND mengaku belum pernah menggunakan dengan pengeras suara sehingga pembelajaran
media berbasis Teknologi Informasi dan menjadi semakin menarik. Sedangkan guru SND
Komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran. yang belum memiliki kemampuan menggunakan
Media berbasis Teknologi Informasi dan media berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) biasanya dimanfaatkan dalam Komunikasi (TIK) masih mengandalkan papan
materi pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. tulis dan kapur untuk membantu memberikan
Sebagai contoh dalam materi Bahasa Indonesia, pemahaman kepada peserta didik.
guru NK menampilkan buku siswa dengan Guru kelas IV di gugus VI beranggapan
menggunakan bantuan laptop, LCD, dan pengeras bahwa penggunaan Teknologi Informasi dan
suara untuk menyajikan materi. Guru NK Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran
mengajak peserta didik untuk berdiskusi bersama membawa dampak yang positif karena dapat
anggota kelompoknya. Hal serupa juga dilakukan memotifasi dan memusatkan perhatian peserta
oleh guru AP yang menyajikan materi dengan didik. Menurut guru AP dan guru SND, ketika
topik permainan tradisional. Di bagian akhir Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
pelajaran, guru AP juga mengajak peserta didik diterapkan dalam pembelajaran, peserta didik
mempraktekkan cara memainkan permainan menjadi senang dalam mengikuti pelajaran.
tradisional di halaman sekolah. Berbeda dengan Sependapat dengan pendapat tersebut, guru NK
yang dilakukan oleh guru AP, guru RN, dan guru juga menambahkan ketika guru menggunakan
NK, guru SND belum memanfaatkan media media biasanya peserta didik akan lebih
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi perhatian, dari yang awalnya ramai, bicara
(TIK) dalam proses kegiatan belajar mengajar. sendiri, jadi bisa lebih diatur.
Guru SND masih menggunakan metode ceramah
4. Pelatihan Keterampilan Teknologi
sebagai cara untuk menyampaikan materi kepada
Informasi dan Komunikasi Bagi Guru di
peserta didik. Terkadang guru SND Gugus VI
Belum semua guru mendapatkan
menggunakan media papan tulis dan kapur untuk
kesempatan mengikuti pelatihan keterampilan
menjelaskan materi kepada peserta didik. Seperti
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
yang dilakukan oleh guru AP, guru SND juga
untuk guru. Dari empat subjek penelitian, hanya
mengajak peserta didik untuk mempraktekkan
satu guru yang sudah mendapatkan pelatihan
cara bermain permainan tradisional di halaman
keterampilan Teknologi Informasi dan
sekolah agar lebih memantapkan pemahaman
Komunikasi (TIK) untuk guru sekolah dasar yaitu
peserta didik.
guru AP. Pelatihan terebut diadakan oleh Dinas
Jenis media yang biasa digunakan untuk
Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten
membantu dalam kegiatan pembelajaran adalah
Gunungkidul. Sedangkan tiga guru lainnya yaitu
laptop, pengeras suara, dan LCD. Guru NK, guru
8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke IV Januari 2015
guru SND, NK, dan RN mengaku belum pernah dijumpai pada guru SND. SND merupakan
mengikuti pelatihan keterampilan Teknologi seorang guru lulusan SPG, dan berusia 54 tahun
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk guru pada saat penelitian dilakukan. SND mengaku
sekolah dasar, karena belum diberi kesempatan bahwa faktor usia menjadi penghambat untuk
dari pihak sekolah mengingat jumlah peserta dari mempelajari keterampilan TIK. Selain itu SND
setiap sekolah dibatasi. Dalam setiap pelatihan, juga mengakui bahwa kondisi geografis di
peserta dari tiap sekolah dibatasi maksimal hanya sekolah yang terletak di kawasan perbukitan
2 orang guru saja. Materi pelatihan dalam sehingga menyulitkan bagi guru-guru di sekolah
pelatihan tersebut berupa cara menggunakan untuk mengakses informasi melalui internet.
Microsoft Office (Word, Power Point, dan Excel). Sedangkan bagi guru NK, guru AP, dan guru RN
Pelatihan keterampilan Teknologi yang usianya jauh lebih muda dibandingkan
Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi guru dengan guru SND, ketersediaan alat menjadi
bermanfaat dalam mengelola pembelajaran. faktor dominan yang menghambat bagi
Pendapat ini didukung oleh pernyataan guru NK terlaksananya pembelajaran berbasis TIK di
yang menyatakan bahwa pelatihan keterampilan gugus VI. Faktor berikutnya adalah kurangnya
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pengetahuan dan penguasaan mengenai program-
sangat bermanfaat, karena dapat membantu guru program yang dikuasai guru. Selama ini program
dalam rangka menyajikan pembelajaran yang yang dikuasai oleh guru baru sampai penggunaan
menarik bagi peserta didik. Guru RN Microsoft Office saja. Padahal terdapat berbagai
menambahkan bahwa pelatihan keterampilan macam program yang disediakan untuk
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan membantu menyampaikan materi kepada peserta
memperkaya materi pembelajaran, serta didik.
menumbuhkan kreatifitas sebagai guru dalam Kurangnya pengetahuan dan penguasaan
menyusun materi pembelajaran yang menarik dan guru mengenai program yang dapat membantu
menyenangkan. Sedangkan guru SND atau dimanfaatkan disebabkan karena sebagian
berpendapat bahwa pelatihan tersebut akan guru memang belum pernah mendapatkan
menambah wawasan dan keterampilan guru. pelatihan khusus. Terbatasnya jumlah peserta
yang bisa mengikuti pelatihan menjadi alasan
5. Hambatan dalam Penguasaan mengapa sebagian guru belum mendapatkan
Keterampilan Teknologi Informasi dan
pelatihan khusus. Pada setiap kali pelatihan
Komunikasi Bagi Guru Sekolah Dasar
Kelas IV di Gugus VI UPTD Kecamatan jumlah peserta dibatasi maksimal hanya 2 orang
Ponjong
guru untuk 1 sekolah.
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara, permasalahan yang menjadi
penghamabat dalam penguasaan keterampilan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi
guru di gugus VI yaitu faktor usia seperti yang
Identifikasi Hambatan dalam .... (Irfan Dwi Nugroho) 9
Pembahasan misalnya internet dapat memperoleh sumber
belajar lebih banyak, guru tidak terpaku pada
1. Sikap Guru Sekolah Dasar Kelas IV di
Gugus VI UPTD Kecamatan Ponjong buku paket saja, pembelajaran akan semakin
terhadap Teknologi Informasi dan
menarik minat siswa sehingga siswa bisa lebih
Komunikasi
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi dalam mengikuti pelajaran. Namun
guru kelas IV di gugus VI belum maksimal dalam untuk pemanfaatan internet, SD Negeri Mendak
memahami konsep tentang Teknologi Informasi masih mengalami kendala karena kondisi
dan Komunikasi (TIK). Pemahaman guru geografis SD Negeri Mendak yang berada di
mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi kawasan perbukitan sehingga tidak semua
(TIK) adalah semua peralatan yang dipakai guna jaringan dapat menjangkaunya.
menunjang pembelajaran menggunakan media Berdasarkan kajian hasil penelitian dan
komputer. Pernyataan tersebut belum sesuai kajian teori di atas, peneliti dapat menyimpulkan
dengan apa yang dikemukakan oleh Isjoni dan bahwa semua guru kelas IV di gugus VI UPTD
Moh. Arif H. Ismail (2008: 142) bahwa teknologi kecamatan Ponjong mendukung terhadap
informasi dan komunikasi merupakan perpaduan perkembangan Teknologi Informasi dan
seperangkat teknologi terutama mikroelektronik Komunikasi (TIK) dan pemanfaatannya dalam
komputer dan teknologi komunikasi yang pembelajaran. Pemanfaatan internet di gugus VI
membantu proses pengumpulan, penyimpanan, terkendala faktor geografis seperti yang dialami
pemrosesan, penghantaran, dan juga penyajian di SD Negeri Mendak.
data informasi melalui berbagai media meliputi
2. Ketersediaan Komputer di Sekolah
teks, audio, video, grafik, dan gambar.
Data hasil observasi dan wawancara
Pemahaman mengenai Teknologi
menunjukan bahwa ketersediaan media berbasis
Informasi dan Komunikasi (TIK) diperoleh guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di
dengan cara menganalis fenomena yang terjadi di
gugus VI masih sangat terbatas, belum sesuai
lingkungan sekitar kemudian dilengkapi dengan
dengan perbandingan jumlah peserta didik yang
mengingat kembali ilmu yang pernah diperoleh
ada sehingga untuk pemakaiannya harus
guru selama masa perkuliahan. Guru kelas IV di
bergantian dengan kelas yang lain. Kondisi media
gugus VI selalu mendukung dan berusaha
yang ada pun beberapa sudah tidak bisa
mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
difungsikan lagi karena mengalami kerusakan.
Informasi mengenai perkembangan Teknologi
Mahalnya biaya perbaikan menjadi salah satu
Informasi dan Komunikasi (TIK) diperoleh guru
alasan mengapa media tidak kunjung diperbaiki.
melalui televisi, internet, maupun media lainnya.
Ketersediaan media berbasis Teknologi Informasi
Semua guru kelas IV di gugus VI sangat
dan Komunikasi (TIK) di gugus VI
mendukung pemanfaatan Teknologi Informasi
keberadaannya pun masih belum merata, 3 dari 4
dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran
sekolah masih sangat minim dalam kepemilikan
karena membawa manfaat yaitu dengan
media. Kondisi berbeda dijumpai di SD Negeri
memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada
10 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke IV Januari 2015
Ponjong I yang telah memiliki berbagai fasilitas belum sering. Sedangkan 1 orang guru di gugus
yang cukup memadai seperti laboratorium VI sama sekali belum pernah menggunakan
komputer dan berbagai perangkat pendukungnya. media pembelajaran berbasis Teknologi
Hal ini mengindikasikan bahwa kepemilikan Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini
media berbasis Teknologi Informasi dan dikarenakan guru yang bersangkutan memang
Komunikasi (TIK) di gugus VI belum merata. belum memiliki keterampilan dalam
Fakta tersebut sesuai dengan pendapat menggunakan media berbasis Teknologi
Daryanto (2010: 172), mengemukakan bahwa ada Informasi dan Komunikasi (TIK).
beberapa kendala yang menyebabkan teknologi Bentuk pemanfaatan Teknologi Informasi
informasi dan komunikasi belum dapat digunakan dan Komunikasi (TIK) di gugus VI yaitu
seoptimal mungkin di Indonesia. Beberapa menggunakan media laptop, pengeras suara, dan
kendala tersebut yaitu kurangnya ketersediaan LCD. Guru menyampaikan materi pelajaran
sumber daya manusia, proses transformasi dengan cara menampilkan buku siswa kurikulum
teknologi, infrastruktur telekomunikasi, dan 2013, membuat latihan soal dengan program
perangkat hukum yang mengaturnya, serta biaya Microsoft Word, dan memutar video
penggunaan jasa telekomunikasi yang masih pembelajaran. Guru telah menyusun materi
mahal. pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Berdasarkan hasil penelitian dan kajian Penyajian materi pembelajaran telah sistematis
teori dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
media berbasis Teknologi Informasi dan sehingga tidak membingungkan peserta didik.
Komunikasi (TIK) di sekolah merupakan salah Materi pembelajaran juga sudah disusun
satu faktor yang mempengaruhi penguasaan sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat
keterampilan guru dalam mengoperasikan media peserta didik. Hal tersebut sudah sesuai dengan
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi pernyataan Made Wena (Jamal Ma’mur Asmani,
(TIK). 2011: 208), bahwa ada lima indikator penilaian
yang dapat digunakan untuk menilai apakah
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
produk pembelajaran berbasis komputer telah
Komunikasi oleh Guru Sekolah Dasar
Kelas IV di Gugus VI UPTD Kecamatan memenuhi syarat pembelajaran. Indikator-
Ponjong
indikator tersebut antara lain : tingkat kedalaman
Media berbasis Teknologi Informasi dan
materi, yaitu sesuai atau tidaknya materi/isi
Komunikasi (TIK) di gugus VI intensitas
pembelajaran yang disajikan lewat media
pemakaiannya belum setiap hari digunakan, juga
komputer dengan tuntutan kurikulum, urutan
hanya dipakai oleh guru yang sudah menguasai
penyajian/ pengorganisasian isi pembelajaran,
komputer saja. 3 dari 4 guru kelas IV di gugus VI
penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh
sudah mulai mengaplikasikan media
peserta didik, tabel, gambar/grafik/animasi sesuai
pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan
dengan materi pembelajaran dan dapat
Komunikasi (TIK) walaupun intensitasnya masih
Identifikasi Hambatan dalam .... (Irfan Dwi Nugroho) 11
memotivasi siswa, serta tampilan fisik secara Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) guru
keseluruhan baik dan menarik bagi peserta didik. sekolah dasar. Seperti dikemukakan oleh
Berdasarkan hasil penelitian dan kajian Pellgrum (Hery Fitriyadi, 2012: 219) yang telah
teori dapat disimpulkan bahwa guru belum melakukan survei terhadap beberapa sekolah di
optimal dalam memanfaatkan media yang ada. 3 24 negara bahwa pengimplementasian teknologi
dari 4 guru kelas IV di gugus VI sudah mulai informasi dalam pembelajaran masih terkendala
mengaplikasikan media pembelajaran berbasis beberapa faktor yaitu : 1) kurangnya jumlah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) komputer, 2) guru tidak memiliki pengetahuan
walaupun intensitasnya masih belum sering. dan keterampilan, 3) kesulitan untuk
mengintegrasikan dalam pembelajaran, 4) belum
4. Pelatihan Keterampilan Teknologi
maksimalnya supervisi dari staf, dan 5)
Informasi dan Komunikasi Bagi Guru di
Gugus VI kurangnya kesempatan dalam mengikuti
Belum semua guru di gugus VI
pelatihan.
mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan
Berdasarkan hasil penelitian dan kajian
keterampilan Teknologi Informasi dan
teori dapat disimpulkan bahwa belum semua guru
Komunikasi (TIK) untuk guru. Dari empat subjek
di gugus VI mendapatkan kesempatan mengikuti
penelitian, hanya satu guru yang sudah
pelatihan keterampilan Teknologi Informasi dan
mendapatkan pelatihan keterampilan Teknologi
Komunikasi (TIK) untuk guru. Dari empat subjek
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk guru
penelitian, hanya satu guru yang sudah
sekolah dasar yaitu guru AP. Pelatihan terebut
mendapatkan pelatihan keterampilan Teknologi
diadakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk guru
Olahraga Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan
sekolah dasar yaitu guru AP.
tiga guru lainnya yaitu guru SND, NK, dan RN
mengaku belum pernah mengikuti pelatihan
5. Hambatan dalam Penguasaan Teknologi
keterampilan Teknologi Informasi dan Informasi dan Komunikasi Bagi Guru
Sekolah Dasar Kelas IV di Gugus VI UPTD
Komunikasi (TIK) untuk guru sekolah dasar,
Kecamatan Ponjong
karena belum diberi kesempatan dari pihak Berdasarkan hasil penelitian di gugus VI,
sekolah mengingat jumlah peserta dari setiap upaya guru dalam menguasai keterampilan
sekolah dibatasi. Dalam setiap pelatihan, peserta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dari tiap sekolah dibatasi maksimal hanya 2 orang terkendala oleh beberapa faktor. Adapun faktor-
guru saja. Materi pelatihan dalam pelatihan faktor tersebut yang pertama adalah faktor usia
tersebut berupa cara menggunakan Microsoft guru, semakin tua usia guru maka akan semakin
Office (Word, Power Point, dan Excel). menurun pula daya ingat yang dimiliki. Keadaan
Kurangnya pelatihan keterampilan ini akan menghambat bagi seorang guru dalam
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempelajari pengetahuan baru.
merupakan salah satu faktor yang menjadi Faktor yang kedua adalah bagaimana
penghambat dalam penguasaan keterampilan motivasi dan sikap guru tersebut dalam
12 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke IV Januari 2015
menghadapi setiap perkembangan yang ada. sekolah maupun untuk memperoleh referensi dari
Sebagian guru beranggapan bahwa penggunaan internet.
media berbasis Teknologi Informasi dan Faktor yang kelima adalah guru belum
Komunikasi (TIK) membutuhkan persiapan yang mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan
cukup lama sehingga sering mengganggu jam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
pelajaran. Sebagian lagi beranggapan bahwa Pelatihan tersebut akan bermanfaat bagi guru
penggunaan media berbasis Teknologi Informasi untuk mengelola media yang ada agar dapat
dan Komunikasi (TIK) itu bermanfaat namun dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.
belum begitu diperlukan dalam proses Faktanya, dari keempat guru yang menjadi subjek
pembelajaran. penelitian baru satu guru yang pernah mengikuti
Faktor yang ketiga adalah ketersediaan pelatihan, dua guru lain mengaku mendapatkan
media berbasis Teknologi Informasi dan keterampilan dengan cara belajar sendiri.
Komunikasi (TIK) baik itu di sekolah maupun di Berdasarkan hasil penelitian dan kajian
rumah. Adanya sarana dan prasarana teori dapat disimpulkan bahwa faktor yang
memungkinkan guru untuk mempelajari dan menghambat penguasaan keterampilan Teknologi
berlatih lebih mendalam mengenai media berbasis Informasi dan Komunikasi (TIK) guru di gugus
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). VI UPTD kecamatan Ponjong yaitu : (1) faktor
Sedangkan belum lengkapnya sarana dan usia guru, (2) motivasi dan sikap guru, (3)
prasarana yang ada tentu akan menghambat ketersediaan media berbasis Teknologi Informasi
tingkat keterampilan Teknologi Informasi dan dan Komunikasi (TIK), (4) kondisi geografis
Komunikasi (TIK) seorang guru. Kurangnya sekolah, dan (5) belum memperoleh kesempatan
sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah mengikuti pelatihan.
disebabkan karena distribusi pemerataan bantuan
dari pemerintah yang belum merata ke sekolah- SIMPULAN DAN SARAN
sekolah. Selain itu mahalnya biaya operasional Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
yang harus ditanggung oleh sekolah juga menjadi
pembahasan sebelumnya dalam mengidentifikasi
kendala bagi ketersediaan sarana dan prasarana.
hambatan penguasaan keterampilan Teknologi
Faktor yang keempat adalah kondisi
dan Informasi bagi guru di gugus VI UPTD
geografis yang sulit terjangkau jaringan internet.
kecamatan Ponjong, dapat disimpulkan bahwa :
Tidak semua sekolah di gugus VI dapat
(1) sikap guru kelas IV di gugus VI UPTD
merasakan fasilitas internet, misalnya di SD
kecamatan Ponjong mendukung terhadap
Negeri Mendak. SD Negeri Mendak berada di
perkembangan Teknologi Informasi dan
kawasan perbukitan sehingga belum terjangkau
Komunikasi (TIK) serta pemanfaatannya dalam
jaringan internet. Kondisi ini sangat menghambat
pembelajaran. Pemanfaatan internet di gugus VI
upaya guru dalam memperoleh informasi-
terkendala faktor geografis seperti yang dialami
informasi baik untuk kepentingan operasional
di SD Negeri Mendak; (2) ketersediaan media
Identifikasi Hambatan dalam .... (Irfan Dwi Nugroho) 13
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi usia guru, (b) motivasi dan sikap guru, (c)
(TIK) di gugus VI masih terbatas belum ketersediaan media berbasis Teknologi Informasi
memenuhi perbandingan dengan jumlah peserta dan Komunikasi (TIK), (d) kondisi geografis
didik yang ada. SD Muhamadiyah Kuwon dengan sekolah, dan (e) belum memperoleh kesempatan
peserta didik berjumlah 121 anak memiliki 4 unit mengikuti pelatihan.
komputer namun yang berfungsi hanya 1 unit,
Saran
dan 1 unit LCD. SD Negeri Mendak dengan
Berdasarkan kesimpulan yang telah
peserta didik berjumlah 60 anak memiliki 3 unit
peneliti sampaikan, maka peneliti akan mencoba
laptop, 1 unit LCD, dan 2 unit printer namun
memberikan saran pada beberapa pihak terkait, di
yang berfungsi hanya 1 unit. SD Negeri Ponjong
antaranya adalah:
IV dengan peserta didik berjumlah 122 anak
1. Guru perlu mengetahui lebih mendalam
memiliki 2 unit komputer, 4 unit laptop, dan 1
mengenai Teknologi Informasi dan
unit LCD. Sedangkan di SD Negeri Ponjong I
Komunikasi (TIK) dan
dengan jumlah peserta didik 168 anak memiliki
perkembangannya. Pengetahuan tersebut
komputer berjumlah 22 unit yang ditempatkan di
dapat diperoleh dengan membaca buku
laboratorium komputer, 3 unit LCD, 7 unit
atau mengikuti informasi dari media
laptop, 5 unit printer, fasilitas internet diakses
elektronik maupun media cetak.
melalui jaringan Speedy dan tower internet, 1 unit
2. Guru secara berkelanjutan perlu
parabola serta 2 unit televisi untuk mengakses TV
memperdalam kemampuannya dalam
Edukasi; (3) pada tahap pemanfaatan media
menggunakan media berbasis Teknologi
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Informasi dan Komunikasi (TIK) agar
(TIK), guru belum optimal dalam memanfaatkan
bisa lebih optimal dalam memanfaatkan
media yang ada. 3 dari 4 guru kelas IV di gugus
media yang ada.
VI sudah mulai mengaplikasikan media
pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan 3. Sekolah sebaiknya menjaga dan merawat

Komunikasi (TIK) walaupun intensitasnya masih sarana dan prasarana yang ada agar dapat

belum sering; (4) pelatihan Teknologi Informasi difungsikan sebagaimana mestinya.

dan Komunikasi (TIK) bagi guru sekolah dasar 4. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
belum merata untuk semua guru kelas IV di Kabupaten Gunungkidul agar secara
gugus VI UPTD kecamatan Ponjong. Dari empat berkelanjutan mengadakan pelatihan
subjek penelitian, hanya satu guru yang sudah keterampilan mengoperasikan Teknologi
mendapatkan pelatihan keterampilan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk guru guru khususnya guru sekolah dasar untuk
sekolah dasar. (5) faktor-faktor yang menghambat meningkatkan keterampilan guru.
penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi 5. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
(TIK) bagi guru sekolah dasar kelas IV di Gugus kabupaten Gunungkidul melalui UPTD
VI UPTD Kecamatan Ponjong yaitu: (a) faktor kecamatan Ponjong diharapkan dapat
14 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke IV Januari 2015
membimbing dan mendukung adanya Daryanto. (2010). Media Pembelajaran.
Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani
upaya dari gugus VI Ponjong dalam
Sejahtera.
memanfaatkan media berbasis Teknologi
Haris Herdiansyah. (2010). Metodologi Penelitian
Informasi dan Komunikasi (TIK). Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial.
Jakarta: Salemba.

DAFTAR PUSTAKA Isjoni dan Mohd. Arif Ismail. (2008).


Pembelajaran Virtual : Perpaduan
Andi Prastowo. (2012). Metode Penelitian Indonesia-Malaysia. Yogyakarta:
Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Pustaka Pelajar.
Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media. Jamal Ma’mur Asmani. (2011). Tips Efektif
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam dunia Pendidikan.
Yogyakarta: Diva Press.

Anda mungkin juga menyukai