Anda di halaman 1dari 21

IMPLEMENTASI STRATEGI INFORMATION SEARCH DENGAN

MEMAKSIMALKAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DALAM


MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA MTS AL-HIJRAH
UJUNG TANJUNG KEC. TULUNG SELAPAN KAB. OKI

A. Latar Belakang

Era Industri 4.0 adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada era

dimana terjadi perpaduan teknologi yang mengakibatkan dimensi fisik,

biologis, dan digital membentuk suatu perpaduan yang sulit untuk dibedakan.

Pergeseran lingkungan komunikasi yang melalui media sosial ini

menuntut masyarakat untuk menguasai literasi digital sehingga pendidikan

literasi sangat penting guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

peserta didik.

Perkembangan teknologi digital di era industri 4.0 saat ini telah membawa

perubahan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk di

bidang pendidikan. Hoyles & Lagrange menegaskan bahwa teknologi digital

adalah hal yang paling mempengaruhi sistem pendidikan di dunia saat ini. Hal

ini disebabkan karena aspek efektivitas, efisiensi dan daya tarik yang

ditawarkan oleh pembelajaran berbasis teknologi digital.1

Salah satu hasil dari produk inovasi perkembangan teknologi ini adalah

internet, internet sudah tidak menjadi hal tabu lagi di dalam aktivitas kehidupan

dari kota-kota besar sampai ke pelosok sudah terjangkau karena kemajuan

teknologi ini.

Media yang tidak bisa dilepaskan dari internet yaitu smartphone. Pada

zaman sekarang manusia sudah tidak bisa lepas dari yang namanya

1
Susilahudin Putrawangsa, Uswatun Hasanah, Integrasi Teknologi Digital dalam
Pembelajaran di Era Industri 4.0 Kajian dari Perspektif Pembelajaran Matematika, Jurnal
Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Volume 16, No. 1, Juni 2018, hal. 43

1
penggunaan smartphone karena dalam smartphone semuanya sudah tersedia.

Adanya smartphone memberikan pengaruh positif pada kehidupan sehari-hari

terkhusus untuk para siswa dan pendidik, tetapi tidak menutup kemungkinan

karena kemajuan teknologi ini terdapat juga pengaruh negatif bagi siswa dan

pendidik.

Pengaruh positifnya seperti di situasi Covid-19 sedang tinggi kemarin,

pembelajaran bisa dilakukan secara daring (Dalam Jaringan) dengan

penggunaan aplikasi yang terdapat di Smartphone ataupun komputer, sehingga

dapat mengurangi kontak fisik dan tentunya mengurangi peningkatan jumlah

orang yang terpapar virus Covid-19 ini. Tentunya juga peserta didik dapat

sangat mudah mengakses atau mencari informasi terkait materi pembelajaran

yang disampaikan oleh pendidik.

Tetapi dampak negatif dari kemajuan teknologi ini adalah siswa menjadi

ketergantungan dengan penggunaan smartphone sebagai media pembantu

mereka dalam mencari jawaban sehingga keinginan siswa untuk belajar bisa

sangat menurun karna hanya menuliskan key word pada Google Chrome maka

akan muncul beberapa referensi jawaban dari pertanyaan tersebut lalu mereka

tinggal mensalin jawabannya tanpa memahaminya lagi. Maka secara tidak

langsung kemampuan literasi siswa yang harusnya meningkat bisa menurun

karna terlalu mudahnya akses di era digital saat ini.

Literasi diartikan secara umum yaitu keterampilan berbahasa baik itu

membaca, berbiacara, menulis, dan lain sebagainya serta juga kemampuan

berpikir ada di dalam pengertian literasi ini sendiri.2

2
Ni Nyoman Padmadewi dan Luh Putu Artini, Literasi di Sekolah: Dari Teori Ke
Praktik,(Bali: Nilacakra, 2018), hal. 1

2
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya literasi anak Indonesia

seperti minimnya rangsangan kepada anak-anak dalam kegiatan membaca, dan

belum adanya program terkhusus untuk meningkatkan literasi anak di

Indonesia khususnya program di sekolah.3 Padahal pemerintah berupaya

meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi membaca anak sekolah

dengan memberikan kebijakan Gerakan Literasi Sekolah. Gerakan literasi

sekolah di landasi oleh peraturan permendikbud No. 23/2015 tentang

penumbuhan Budi Pekerti. Dijelaskan dalam menumbuhkan budi pekerti

tersebut dengan mengisi kegiatan membaca buku non pelajaran sebelum

pelajaran dimulai selama lima belas menit. Sesuai dengan isi kebijakan yang

termuat dalam permendikbud No23/2015, gerakan ini menegaskan untuk

mengisi kegiatan kosong siswa.4

Pendidik merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan yang

memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan suatu proses

pembelajaran.5 Karena tugas utama pendidik tidak hanya mengajar, tapi juga

mendidik, membimbing, melatih, dan mengevaluasi proses dan hasil belajar

dan pembelajaran.6 Pendidik harus mempunyai kompetensi karna menunjang

kinerjajanya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang tepat dan efektif.7

3
Ibid, hal. 9
4
Khusnul Khotimah, dkk, “Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah”, Jurnal Pendidikan
Volume: 3 No. 11 November 2018, hal. 1489
5
SYarnubi,”Guru Yang Bermoral Dalam Konteks Sosial, Budaya , Ekonomi, Hukum dan
Agama (Kajian Terhadap UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen)”, Jurnal PAI Raden
Fatah, Volume. 1, No. 1 Januari 2019, hal. 22
6
Wahyudin Nur Nasution, Strategi Pembelajaran, (Medan: Perdana Publishing, 2017),
hal. 1
7
Mardeli, dkk, “Korelasi Antara Pengalaman Mengajar dengan Kompetensi Profesional
Guru PAI di Madrasah Aliyah Negeri 3 Palembang”, Jurnal PAI Raden Fatah, Volume. 2, No. 2 April
2020, hal. 185

3
Untuk dapat mengelola pembelajaran secara efektif dan efisien, seorang

pendidik membutuhan pengetahuan tentang strategi pembelajaran agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai pada peserta didik.8 Maka dari itu seorang

pendidik harus mempersiapkan strategi sebelum melaksanakan proses

pembelajaran.

Strategi Information Search merupakan strategi yang dirasa peneliti tepat

diterapkan pada kemajuan teknologi pada zaman sekarang. Metode

information search metode pembelajaran yang menjadikan peserta didik

terlibat dan menumbuhkan keterkaitan mereka pada topik yang akan dibahas.

Metode ini menghasilkan kekayaan materi dan informasi dari berbagai media

yaitu buku, surat kabar, artikel, smartphone dan sumber informasi lainnya.9

Metode Information Search atau istilah lain sering disebut metode

pencarian informasi merupakan metode yang digunakan oleh pendidik dengan

maksud meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan baik oleh pendidik ataupun peserta didik sendiri, kemudian mencari

informasi dari pertanyaan yang diajukan kepada mereka atau bisa disebut

dengan ujian open-book. Dimana metode ini pendidik membagi peserta

didiknya menjadi beberapa kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan

mengenai topik bahasan, agar peserta didik tidak langsung menemukan

jawaban dari sumber informasi yang diberikan, melainkan menyimpulkan

suatu jawaban dari sumber tersebut.10

8
Wahyudin Nur Nasution, Loc-Cit
9
Muhammad A. Sodikin, dkk , Penerapan Metode Information Search Untuk
Meningkatkan Kemampuan Literasi Informasi Peserta Didik pada Mata Pelajaran Kontrol
Ferrigerasi dan Tata Udara”, Jurnal Of Mechanical Engineering Education, Vol. 5, No.1, 2018,
hal. 51
10
Ibid,

4
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di Mts Al-Hijrah

minat baca dan menulis siswa cukup minim. Pengunaan smartphone oleh siswa

kebanyakan digunakan untuk bermain game online dan juga Chat dengan

teman-teman, hanya sedikit siswa yang menggunakan smartphone sebagai

media untuk menambah wawasan literasi mereka seperti membaca buku

elektronik (E-Book), atau mencari informasi tentang materi pembelajaran yang

akan dipelajari pada saat kegiatan belajar-mengajar. Dan juga strategi

pembelajaran yang diterapkan oleh guru di sekolah tersebut kurang

menstimulus keinginan siswa dalam melakukan kegiatan literasi, baik

membaca, menulis ataupun berpikir lebih mendalam terhadap materi

pembelajaran.

Berdasarkan penjabaran di atas peneliti berminat melakukan penelitian

dengan judul: “Implementasi Strategi Information Search Dengan

Memaksimalkan Penggunaan Smartphone Dalam Meningkatkan

Kemampuan Literasi Siswa Mts Al-Hijrah Ujung Tanjung Kec. Tulung

Selapan Kab. Oki”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

literasi siswa di MTs Al-Hijrah Ujung Tanjung OKI khususnya.

A. Identifikasi Masalah

Dari hasil di atas identifikasi masalah dihasilkan:

1. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bisa merespon

kegiatan membaca peserta didik.

2. Rendahnya tingkat literasi siswa dalam kegiatan di sekolah.

3. Penerapan strategi pembelajaran Information Search mampu

meningkatkan liretrasi siswa.

5
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana literasis siswa MTs Al-Hijrah Ujung Tanjung OKI sebelum di

terapkan strategi pembelajaran information search dengan memaksimalkan

penggunaan Smartphone?

2. Bagaimana literasis siswa MTs Al-Hijrah Ujung Tanjung OKI sesudah di

terapkan strategi pembelajaran information search dengan memaksimalkan

penggunaan Smartphone?

3. Apakah ada pengaruh dari pengimplementasian strategi pembelajaran

tersebut pada siswa MTs Al-Hijrah Ujung Tanjung OKI?

4. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi literasi

Siswa di MTs Al-Hijrah Ujung Tanjung OKI?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti akan membatasi masalah

yang akan dibahas dalam penelitian yakni berfokus pada

pengimplementasian strategi pembelajaran Information Search dengan

memaksimalkan penggunaan Smartphone pada siswa MTs Al-Hijrah Ujung

Tanjung OKI

D. Tujuan dan Kagunaan Penelitian

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan literasi siswa sebelum di

implementasikan strategi pembelajaran Information Search dengan

memaksimalkan penggunaan Smartphone.

6
b. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan literasi siswa sesudah di

implementasikan strategi pembelajaran Information Search dengan

memaksimalkan penggunaan Smartphone.

c. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh terhadap literasi siswa dalam

pengimplementasian strategi pembelajaran Information Search dengan

memaksimalkan penggunaan Smartphone.

2. Kegunaan Penelitian

a. Guru, bisa dijadikan bahan acuan atau panduan dan contoh dalam

meningkatkan literasi siswa dalam penggunaan smartphone.

b. sekolah, strategi pembelajaran ini diharapkan menjadi salah satu contoh

strategi yang efektif untuk diterapkan di sekolah guna untuk

meningkatkan kemampuan literasi siswa.

c. peneliti, diharapkan dapat mengetahui pengaruh strategi yang akan

diterapkan oleh peneliti terhadap kemampuan literasi siswa.

d. semua orang, diharapkan bisa dijadikan pedoman untuk penelitian

selanjutnya.

E. Landasan Teori

1. Strategi Pembelajaran

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi sering disamakan dengan teknik ataupun metode. Secara

sempit strategi berarti cara menyampaikan pesan dalam hal ini yakni

materi pembelajaran.11

11
Haidir dan salim, Strategi Pembelajaran, (Medan: Perdana Publishing, 2012), hal. 99

7
Sedangkan jika diartikan secara luas, strategi mencakuo, 1)

metode, 2) Pendekatan, 3) Pemulihan Sumber-Sumber (termasuk

media yang digunakan dalam belajar), 4) pengelompokkan audience

atau peserta didik, dan 5) pengukuran keberhasilan, Secara umum

pengertian strategi berarti garis-garis besar haluan untuk bertindak

dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan

dengan kegiatan belajar-mengajar, maka strategi diartikan pola-pola

umum kegiatan guru-peserta didik dalam mewujudkan kegiatan

pembelajaran sehingga mencapai tujuan yang telah di tetapkan

sebelumnya.12

2. Information Search

a. Pengertan Information Search

Menurut Arum Hernawati, strategi Information Search adalah

suatu strategi pembelajaran aktif, dalam proses pembelajarannya

melalui beberapa tahap-tahap. Strategi information search merupakan

strategi yang dapat membuat peserta didik menjadi aktif dengan cara

mencari sendiri informasi mengenai materi pembelajara. Informasi

tersebut diperoleh dari hand out, dokumen, buku teks, jurnal,

informasi dari internet dan sebagainya.13

Menurut Hisyam zaini, information search hampir sama dengan

ujian open book. Dimana siswa secara individu atau berkelompok

mencari informasi yang dapat membantu menjawab pertanyaan-

12
Ibid, hal. 100
13
Arum Hermawati, “Upaya peningkatan hasil belajar akutansi dengan pembelajaran
kooperatif tipe Information Search (IS) berkelompok”. Jurnal Pendidikan UNS. Vol. 1. No. 3 (Juni
2013), hal. 1-10

8
pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada mereka. Strategi ini

sangat membantu pembelajaran yang dianggap kurang menarik.14

Dapat disimpulkan information search merupakan strategi

pembelajaran dimana siswa dituntut untuk aktif dalam mencari

jawaban mengenai materi dengan berbagai maedia yang tersedia dan

dapat mereka temui seperti buku, smartphone, jurnal dll.

b. Langkah-langkah pelaksanaannya

1) Bagikan atau tentukan bahan bacaan yang menjadi pokok

bahasan

2) Minta siswa untuk membaca, mendiskusikan dan memahami

materi

3) Pada saat yang sama, tuliskan beberapa pertanyaan terkait materi

yang sama, tuliskan beberapa pertanyaan terkait materi

jawabannya terdapat atau dapat dikembangkan dari bahan yang

dibaca siswa.

4) Minta siswa untuk memberikan jawaban. Siswa dapat diminta

untuk menemukan jawaban secara kolektif terlebih dahulu

(misalnya berdua atau bertiga dengan teman disampingnya,

sehingga diharapkan lebih berani dan percaya diri memberikan

jawaban saat diminta menjawab secara individual.

5) Ulang kembali semua jawaban dari peserta/siswa dan

mengembangkan jawaban tersebut untuk menambah informasi

peserta/siswa, sehingga jawaban didapat semakin jelas.

14
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi pembelajaran Aktif,
(Yogyakarta: Insan Madani, 2008), hal. 48

9
6) Buat kesimpulan bersama dengan siswa.15

c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Information Search

Kelebihan Strategi Information Search16:

1) Peserta didik akan lebih siap mengikuti pembelajaran, karena

peserta didik terlebih dahulu sudah membaca dan memahami

materi yang akan di pelajari.

2) Kegiatan belajar-mengajar akan lebih aktif.

3) Kemampuan daya ingat peserta didik akan meningkat.

4) Peserta didik akan diasah kecerdasan pola pikirnya untuk mencari

informasi materi pembelajaran tanpa bantuan guru.

5) Melatih keberanian dan mental peserta didik dalam

menyampaikan pendapat mereka.

6) Peserta didik dituntut lebih mandiri dalam memecahkan masalah.

Kekurangan Strategi Information Search17:

1) Jika bahasan dalam penerapan strategi tidak disukai peserta didik

maka mereka akan cepat bosan.

2) Pendidik harus totalitas dalam melakukan persiapan dan harus

sekreatif mungkin.

3) Tidak semua tempat dapat menerapkan strategi ini,

15
Helmiati, Model Pembelajaran (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hal. 83
16
Melvin L. Silberman. Active Learning 101 Cara Belajar Aktif, (Bandung : Nusamedia
Dan Nuansa Cendekia, 2013), hal. 164

10
3. Literasi

a. Pengertian Literasi

Literasi secara tradisional merupakan kemampuan membaca dan

menulis. sedangkan orang yang bisa membaca dan menulis disebut

literat. pada masa perkembangan awal, literasi didefinisikan sebagai

kemampuan menggunakan bahasa dan gambar dalam bentuk yang kaya

dan beragam untuk membaca, menulis, mendengarkan, berbiacara,

melihat, menyajikan, dan berpikir kritis tentang ide-ide.18

pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, guru di

sekolah pun harus berpikir bahwa literasi merupakan sebuah konsep yang

berkembang, dan akan berkonsekuensi pada penggunaan berbagai media

digital di kelas, sekolah, dan masyarakat.19

b. Arah Pembelajaran Literasi

Pembelajaran literasi di sekolah dilaksanakan untuk mencapai tujuan

tertentu. sejalan dengan perkembangan definisi literasi, tujuan

pembelajaran literasi pun mengalami perubahan.

pembelajaran literasi ditujukan agar siswa mampu mencapai

kompetensi-kompetensi sebagai berikut:20

1) membentuk siswa menjadi pembaca, penulis, dan komunikator yang

baik.

2) meningkatkan kemampuan berpikir dan mengembangkan kebiasaan

berpikir pada siswa.

18
Yunus Abidin, dkk, Pembelajaran Literasi : Strategi Meningkatkan Kemapuan Literasi
Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis, (Jakarta : Bumi Aksara, 2018), hal. 1
19
Ibid, hal. 3
20
Ibid, hal. 25

11
3) meningkatkan dan memperdalam motivasi belajar siswa.

4) mengembangkan kemandirian siswa sebagai seorang pelajar yang

kreatif, inovatif, produktif, dan berkarakter.

F. Tinjauan Kepustakaan

Pertama, Nur Laela Dewi dkk, dalam Jurnal yang berjudul:

“Implementasi Strategi Information Search Dengan Memaksimalkan

Penggunaan Smartphone Dalam Pembelajaran PAI Kelas X Mipa1 Di Sma

Negeri 1 Genteng Tahun Pelajaran 2018/2019 (Tarbiyatuna Volume 3 No.

2Tahun 2019)”21. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwasanya strategi

Information Search dapat meningkatkan efektifitas proses pembelajaran

serta mampu meningkatkan cara berfikir siswa menjadi lebih kritis

ditambah dukungan penggunaan smartphone dalam

pengimplementasiannya membuat penelitian mendapatkan hasil yang lebih

optimal.

Jurnal oleh Nur Laela Dkk, memiliki keseragaman dengan peneliti

sama-sama menggunakan strategi pembelajaran dan penggunaan media

yang sama. Perbedaannya kalau peneliti lebih berfokus dalam peningkatan

literasi siswa, sedangkan penelitian oleh Nur Laela dkk, berfokus dalam

perubahan dalam pembelajaran.

Kedua, Aprian Tina dalam skripsi yang berjudul: Pengaruh Strategi

Pembelajaran Information Search (IS) Terhadap Penguasaan Konsep dan

Sikap Ilmiah Pada Materi Sistem Reproduksi Kelas XI SMA

21
Nur Laela, dkk, “Implementasi Strategi Information Search dengan Memaksimalkan
Penggunaan Smartphone Dalam Pembelajaran PAI Kelas X MIPA 1 Di Sma Negeri 1 Genteng
Tahun Pelajaran 2018/2019”, Jurnal Tarbiyatuna, Volume 3, No. 2 Tahun 2019, hal. 171

12
Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018”22.

Disimpulkan dari hasil analisis data yang dilakukan peneliti bahwasanya

Strategi Pembelajaran Information Search berpengaruh terhadap

penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah Peserta didik.

Skripsi ini memiliki keseragaman dengan peniliti, sama-sama menggunakan

strategi pembelajaran Information Search dalam penelitiannya. Perbedaan

dengan peneliti berfokus pada penguasaan konsep materi pembelajaran

peserta didik, sedangkan peneliti berfokus pada kemampuan literasi peserta

didik.

Ketiga, Ari Zaid dalam skripsi berjudul: “Penerapan Metode

Information Search Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII”23. Dalam skripsi ini hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan

metode Information Search terdapat pengaruh dan mengalami peningkatan

ditunjukkan dari hasil akhir yakni N-gain I 0,3 N-gain Siklus II 0,46 dari

hasil tersebut disimpulkan bahwa penerapan metode information search

berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Keseragaman skripsi oleh Ari Zaid dengan peneliti ialah sama-sama

menggunakan metode pembelajaran Information Search dalam

meningkatkan hasil belajar siswa. Yang membedakannya skripsi oleh Ari

22
Aprian Tina, Skripsi “Pengaruh Strategi Information Search (IS) Terhadap Penguasaan
Konsep Dan Sikap Ilmiah Pada Materi Sistem Reproduksi Kelas XI SMA Muhammadiyah 2
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018”, (Lampung : Universitas Islam Neger Raden Intan
Lampung, 2018), hal. ii
23
Ari Zaid, Skripsi “Penerapan Metode Information Search Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII”(Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014),
hal. 67

13
Zaid berfokus pada peningkatan hasil belajar siswa sedangkan peneliti

berfokus pada peningkatan literasi siswa.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan data-data

ialah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif yaitu penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui variabel, baik satu variabel atau lebih

sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan

dengan variabel lain.24

2. Jenis dan sumber data

a. Jenis data

Jenis data yang dengan penelitian di atas adalah data kualitatif,

yaitu jenis-jenis daya berbentuk uraian dan beberapa informasi yang

menjelaskan tentang bagaimana pengaruh penggunaan smartphone

terhadap kemampuan literasi siswa MTS Al – Hijrah.

b. Sumber data

1) Data Primer

Data yang diperoleh dari suatu penelitian yang

menggambarkan suatu keadaan seperti kuesioner, atau

wawancara.25

2) Data Sekunder

24
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, Dan Mudah Dipahami
(Yogyakarta: Pustakabarupress, 2020), hal. 11
25
Ibid, Hal. 73

14
Data yang didapatkan oleh peneliti yang sudah tercatat

sebelumnya yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan data

penelitian, seperti jurnal, artikel dan lainnya.26

3. Variabel

Variabel adalah objek yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang

ditetapkan sebagai variasi antar objek.27 Ialah:

a. Variabel Bebas (X), sebab dari munculnya variabel terkait

(dependen), yaitu Implementasi Strategi Pembelajaran Information

Search dengan Memaksimalkan Penggunaan SmartPhone

b. Variabel Terkat (Y), Variabel yang terpengaruh oleh variabel

bebas. Yaitu Kemampuan Literasi Siswa.

4. Definisi Operasional Variabel

Ialah Defini yang didapat dari variabel dengan menjabarkan variabel

penelitian.

a. Strategi Pembelajaran Information Search Penggunaan

Smartphone.

Strategi dalam bahasa latin berarti “Strategia” berarti seni

penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Secara umum

diartikan alat, rencana, atau metode yang digunakan untuk

menyelesaikan suatu tugas.28

26
Salsabila Miftah Rezkia, dari https://dqlab.id/kenali-4-perbedaan-data-sekunder-dan-
data-primer-saat-melakukan-penelitian, diakses tanggal 14 maret 2022 pukul 14.45 WIB
27
D. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Tindakan (Bandung:
Alfabeta, 2013), hal. 38
28
Wahyudin Nur Nasution, Op-Cit, hal. 3

15
Pembelajaran ialah aktifitas menyampaikan suatu informasi

atau transfer knowledge dari pengajar ke pelajar. Dalam artian

pendidik akan membawa informasi dan pengetahuan yang ia

dapatkan kemudian diberikan kepada peserta didik.29

Information Search ialah strategi pembelajaran mencari

informasi. Informasi dapat diperoleh melalui koran, buku paket,

majalah ataupun internet. Hal tersebut digunakan agar siswa dapat

aktif dan mencari informasi sendiri materi pembelajaran yang akan

di pelajari.30

Literasi dimaknai sebagai keterampulan membaca dan menulis,

tetapi mengalami pergesaran yaitu literasi secara luas, mencakup

kemampuan membaca, memahami dan mengapresiasi berbagai

bentuk komunikasi secara kritis, meliputi bahasa lisan, komunikasi

tulis, komunikasi yang terjadi melalui media cetak atau

elektronik.31

5. Teknik pengumpulan data

a. Wawancara

Kegiatan bertanya kepada seseorang yang disebut narasumber

untuk mendapatkan informasi atau jawaban.32 Dalam penelitian ini

29
Albert Efendi, Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah, (Jawa
Tengah: CV Sarnu Untung, 2020), hal. 1
30
Eliana Yunitha Seran, “Efektivitas penggunaan Strategi Information Search Dalam
Mata Pelajaran IPS di Kelas Rendah Sekolah Dasar Negeri 4 Mensiku Sintang- Kalimantan Barat”,
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume. 1, No. 1 Mei 2018, hal. 3
31
Muhammad Kharizmi, “Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan
Kemampuan Literasi”, Jurnal Multidisiplin Ilmu, Volume 2, No. 3 Desember 2021, hal. 104
32
Eko Sugiarto, penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta: Suaka Media,
2015), hal. 88

16
wawancara dilakukan dengan pihak guru yang mengajar di MTS Al-

Hijrah.

b. Observasi

Pengamatan langsung peneliti untuk mencari informasi terhadap

objek yang akan di teliti, observasi dilakukan untuk menganalisis

perilaku siswa di dalam kelas, baik dengan guru atau sesama

murid.33

c. Dokumentasi

Sekumpulan bukti konkret bahwa peneliti melakukan penelitian

tersebut secara langsung.

6. Teknik Analisis Data

a. Pengumpulan Data

1) Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian kualitatif diperoleh dari

hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.34

2) Reduksi Data

Ialah memilih dan memfokuskan dari hasil pengumpulan data

agar bisa memfokuskan pada hal-hal penting.35

3) Kesimpulan

33
Fitri Rahmawati dan Syahrul Amar, Evaluasi Pembelajaran Sejarah, (Lombok :
Universitas Hamzanwadi Press, 2017), hal. 105
34
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2018), hal. 137
35
Ibid, hal. 247

17
Ialah rangkuman hasil akhir yang di peroleh oleh peneliti dari

hasil penelitian yang dilakukan.36

H. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN, terdapat latar belakang, identifikasi, batasan juga

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan kepustakaan,

kerangka-teori, variabel, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, pada bagian berikut menjelaskan pengertian

strategi pemebelajaran, Information Search, langkah-langkah pelaksanaan,

kelebihan dan kekurangan dan pengertian dari Literasi.

BAB III KEADAAN OBJEKTIF PENELITIAN, pada bagian ini akan

diuraikan mengenai sejarah berdirinya dan tempat geografis MTs Al-Hijrah

Ujung Tanjung OKI, proses belajar dan mengajar, juga struktur organisasi MTs

Al-Hijrah Ujung Tanjung OKI.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, pada bagian ini peneliti akan

menerangkan mengenai data, dan instrumen penelitian, uji hipotesis, teknik

analisis data dan pembahasan.

BAB V PENUTUP, bagian ini akan mendeskripsikan mengenai kesimpulan

dan saran.

36
Sujarweni, Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, Dan Mudah Dipahami. Op.Cit,
hal. 36

18
DAFTAR PUSTAKA

Arum, Hermawati, “Upaya peningkatan hasil belajar akutansi dengan pembelajaran


kooperatif tipe Information Search (IS) berkelompok”. Jurnal Pendidikan
UNS. Vol. 1. No. 3 (Juni 2013).

D. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Tindakan


(Bandung: Alfabeta)s

Efendi, Albert. 2020. Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah,


(Jawa Tengah: CV Sarnu Untung)

Eliana, Yunitha Seran, “Efektivitas penggunaan Strategi Information Search Dalam


Mata Pelajaran IPS di Kelas Rendah Sekolah Dasar Negeri 4 Mensiku
Sintang- Kalimantan Barat”, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume. 1,
No. 1 Mei 2018.

Haidir dan salim.2012. Strategi Pembelajaran, (Medan: Perdana Publishing)

Helmiati, Model Pembelajaran. 2012 . (Yogyakarta: Aswaja Pressindo)s

Khotimah, Khusnul, dkk, “Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah”, Jurnal


Pendidikan Volume: 3 No. 11 November 2018

Laela, Nur, dkk, “Implementasi Strategi Information Search dengan


Memaksimalkan Penggunaan Smartphone Dalam Pembelajaran PAI Kelas
X MIPA 1 Di Sma Negeri 1 Genteng Tahun Pelajaran 2018/2019”, Jurnal
Tarbiyatuna, Volume 3, No. 2 Tahun 2019.

Mardeli, dkk, “Korelasi Antara Pengalaman Mengajar dengan Kompetensi


Profesional Guru PAI di Madrasah Aliyah Negeri 3 Palembang”, Jurnal PAI
Raden Fatah, Volume. 2, No. 2 April 2020.

Muhammad A. Sodikin, dkk , Penerapan Metode Information Search Untuk


Meningkatkan Kemampuan Literasi Informasi Peserta Didik pada Mata

19
Pelajaran Kontrol Ferrigerasi dan Tata Udara”, Jurnal Of Mechanical
Engineering Education, Vol. 5, No.1, 2018.

Muhammad Kharizmi, “Kesulitan Siswa Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan


Kemampuan Literasi”, Jurnal Multidisiplin Ilmu, Volume 2, No. 3
Desember 2021.

Nasution, Wahyudin Nur. 2017. Strategi Pembelajaran, (Medan: Perdana


Publishing)

Padmadewi,Ni Nyoman dan Luh Putu Artini, 2018. Literasi di Sekolah: Dari Teori
Ke Praktik,(Bali: Nilacakra)

Putrawangsa, Susilahudin, Uswatun Hasanah, “Integrasi Teknologi Digital dalam


Pembelajaran di Era Industri 4.0 Kajian dari Perspektif Pembelajaran
Matematika”, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Volume 16, No.
1, Juni 2018.

Rahmwati, Fitri dan Syahrul Amar.2017 . Evaluasi Pembelajaran Sejarah,


(Lombok: Universitas Hamzanwadi Press)

Salsabila Miftah Rezkia, dari https://dqlab.id/kenali-4-perbedaan-data-sekunder-


dan-data-primer-saat-melakukan-penelitian, diakses tanggal 14 maret 2022
pukul 14.45 WIB

Silberman, Melvin L.2013. Active Learning 101 Cara Belajar Aktif, (Bandung :
Nusamedia Dan Nuansa Cendekia)

Sugiarto, Eko. 2015.penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta: Suaka


Media)

Sugiyono. 2018. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung:


Alfabeta)

Sujarweni, V. Wiratna . 2020. Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, Dan Mudah


Dipahami (Yogyakarta: Pustakabarupress)s

20
SYarnubi, “Guru Yang Bermoral Dalam Konteks Sosial, Budaya , Ekonomi,
Hukum dan Agama (Kajian Terhadap UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru
dan Dosen)”, Jurnal PAI Raden Fatah, Volume. 1, No. 1 Januari 2019.

Tina, Aprian, Skripsi “Pengaruh Strategi Information Search (IS) Terhadap


Penguasaan Konsep Dan Sikap Ilmiah Pada Materi Sistem Reproduksi
Kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran
2017/2018”, (Lampung: Universitas Islam Neger Raden Intan Lampung,
2018), hal. ii

Yunus Abidin, dkk, Pembelajaran Literasi : Strategi Meningkatkan Kemapuan


Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2018), hal. 1

Zaid, Ari, Skripsi “Penerapan Metode Information Search Dalam Meningkatkan


Hasil Belajar Siswa Kelas VIII”,(Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014)

Zaini, Hisyam ,Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, 2008. Strategi pembelajaran
Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani)

21

Anda mungkin juga menyukai